Anda di halaman 1dari 1

Nama : Rahma Tavisa

Nim : 043928479

Prodi : Ilmu Administrasi Negara

Tugas 1 Sistem Hukum Indonesia

1) Karena Sebelum Amandemen UUD 1945 Ketetapan MPR merupakan produk Hukum dari Lembaga
MPR yang pernah menjadi lembaga Tertinggi Negara, Oleh karena itu berimplikasi terhadap eksistensi
dari produk Ketetapan yang dikeluarkan dan bersifat mengatur dan membawa implikasi terhadap
keberlakuannya sebagai peraturan perundang-undangan. Dengan dikeluarkanya Ketetapan MPR pada
UU No. 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, yang pertimbangannya
adalah untuk menjaga konsistensi penyebutan peraturan perundang-undangan yang bersifat mengatur
dan mengguanakan istilah “Peraturan”. Hal ini dimaksudkan agar tidak lagi terjadi atau timbul
pertanyaan mengenai istilah “Keputusan” yang bersifat mengatur ataupun yang bersifat penetapan.
Oleh sebab itu Ketetapan MPR tidak tercantum lagi dalam hierarki Peraturan Perundang undangan.

2) Dicantumkannya kembali Ketetapan MPR di dalam hierarki peraturan perundang undangan menurut
Undang-undang No. 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undang, sebagai
wujud untuk memberikan jaminan kepastian hukum terhadap Ketetapan MPR yang bersifat mengatur
(regeling) yang masih berlaku, serta sebagai wujud untuk Menguatkan Undang-undang yang
berlandaskan pada ketetapan MPR. Lembaga yang berwenang menguji Ketetapan MPR pernah diatur
pada Ketetapan MPR RI No. III/MPR/2000 Pasal 5 yaitu menguji Undang-undang terhadap UUD dan
Ketetapan MPR, namun ketetapan MPR RI No. III/MPR/2000 telah dicabut dengan Ketetapan MPR
RI No. I/MPR/2003. Namun berdasarkan asas “contrarius actus”, MPR berwenang untuk menilai dan
mencabut Ketetapan MPR yang merupakan produk hukumnya sendiri. Konsekuensi hukum yaitu,
dimasukkannya kembali Ketetapan MPR ke dalam Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. - Pertama, MPR setelah perubahan terhadap UUD 1945
sudah tidak lagi menjadi Lembaga Tertinggi Negara, dengan demikian berpengaruh terhadap
kedudukan produk hukumnya yaitu Ketetapan MPR; - Kedua, upaya penyelesaian masalah apabila ada
Ketetapan MPR yang dianggap bertentangan dengan UUD NRIT 1945. - Ketiga, sebagai salah satu
produk hukum dari MPR

Anda mungkin juga menyukai