GELOMBANG III
Disusun Oleh :
Laporan ini dibuat dan diajurkan sebagai syarat kelengkapan dan bukti ketuntasan kegiatan
PRAKERIN / PKL SMK SENTOSA DHARMA (Kompetensi Keahlian Farmasi dan
Dental Asisten) Bojonegoro Tahun Ajaran 2021/2022
2. Oktavia Dewi R
4. Junda Mubaraq
NIS : 879/01.074
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta hidayah-Nya. Sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan ini dengan cukup baik.
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak untuk itu
penyusun mengucapkan trimakasih yang sedalam dalamnya kepada Yth:
1. Ibu Frestina Bhakti H,ST.,MM. Selaku kepala SMK Sentosa Dharma Bojonegoro.
2. Ibu Anna Nurlaili H,M.Farm.,Klin.,Apt. selaku pembimbing di Rumah Sakit
Aisyiyah Bojonegoro.
3. Muhammad Ridwan, S.Pd. Selaku koordinator prakerin. Ibu Nurur Rohmawati,
S.Pd selaku pembimbing prakerin
4. Bapak dan ibu guru SMK Sentosa Dharma Bojonegoro.
5. Semua pihak yang membantu dalam pelaksanaan prakerin.
Penyusunan menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurana. Oleh karena itu sangat
mengharapkan adanya saran dan masukan serta bimbingan yang membangun guna
melengkapi laporan yang sederharna ini.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................14
A. Kesimpulan ............................................................................................................14
B. Sasaran....................................................................................................................14
LAMPIRAN .......................................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengolahan data pembelian dan data penjualan yang masih
berjalan pada Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro.
C. Manfaat
2
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
3
2. Penangung jawab rawat inap:
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan teknis pekerjaan kefarmasian di farmasi rawat
inap.
b. Mensupervisi pelaksanan teknis lain dalam pelaksanaan perkerjaan
kefarmasiandi farmasi rawat inap.
c. Memastikan berlangsungnya kegiatan administrasi dan pencatatan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku sebagai sumberdaya untuk efaluasi.
d. Untuk memberikan masuakkan efulasi dan penilaian karyawan pada instalasi
farmasi.
4
f. Administrasi pekerjaan farmasi rawat jalan:
C. Fungsi
1. Pengelolan perbekalan farmasi.
2. Pelayanan kefarmasian dalam penggunaan obat dan alat kesehatan.
3. Melaksanakan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) mengenai obat.
4. Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan-aturan yang berlaku.
5. Melakukan dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan evaluasi
pelayanan.
D. Penggolongan Obat
Penggolongan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
917/Menkes/Per/X/1993 yang kini telah diperbaiki dengan Permenkes RI Nomor
949/Menkes/Per/IV/2000. Penggolongan obat berdasarkan jenis dan penandaan terdiri
dari : obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, psikotropika, obat narkotika dan obat
wajib rumah sakit.
1. Obat Bebas
5
Obat bebasdapat dibeli bebas tanpa resep dokterdan dapat dibelidi apotek dan toko
obat berizin. Obat bebas disimbolkan dengan lingkaran berwarna hijau bergaris tepi
hitam yang terdapat pada kemasan. Contoh obat bebas, parasetamol, ibuprofen,
antasida done, minyak kayu putih, dan obh Penandaan obat bebas diatur berdasarkan
SK Menkes RI nomer 2380/A/SK/VI/1983 tentang tanda khusus untuk obat bebas
dan obat bebas terbatas.
3. Obat Keras
Obat keras disebut juga obat daftar "G” dalam bahasa belanda G singkatan dari
"gevaarijk” yang berarti berbahaya. Maksudnya, obat keras adalah obat yang ada di
rumah sakit dan hanya di dapat diberikan dengan resep dokter. Obat keras di tandai
dengan lingkaran merah garis tepi hitam dan terdapat huruf K. Contohnya
dexamethasone, amoxcilin, dan ambroxol.
4. Obat Narkotika
Menurut UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, yang dimaksud dengan narkotik
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semisintesis, yang dapat menyebabkan penurunana atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Narkotika di tandai dengan lingkaran putih bergaris
merah dan terdapat simbol palang berwarna merah di dalamnya. Obat narkotika
dibagi menjadi tiga golongan:
a. Narkotika Golonagan I
6
Narkotika golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk
pengembangan ilmu pengetauhuan dan tidak untuk terapi, serta mempunyai
potensi yang sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh obat narkotika
golongan I yaitu opium dan kokain.
b. Narkotika Golongan II
Narkotika Golongan II adalah narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan untuk
pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan untuk terapi
atau pengembangan ilmu pengetauhuan serta berpotensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan. Contoh obat narkotika golongan II adalah petidin.
c. Narkotika Golongan III
Narkotika Golongan III adalah narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi atau pengebangan ilmu pengetauhuan serta
berpotensi ringan menimbulkan ketergantungan. Contoh obat narkotika golongan
III adalah kodein.
5. Obat Piskotropika
Menurut UU No. 5 tahun 1997 tentang piskotropika adalah zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat piskoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan prilaku. Penandaan obat piskotropika hampir sama dengan
penandaan obat keras yaitu lingkaaran merah dengan garis tepi berwarna merah
dengan huruf K yang menyentuh garis tepi. Obat piskotropika dibagi menjadi empat
golongan:
a. Piskotropika golongan I
Piskotropika golonagan I adalah piskotropika yang hanya dapat digunakan untuk
ilmu pengetauhuan dan tidak digunakan untuk terapi, serta mempunyai potensi
amat kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh obat piskotropika
golongan I yaitu lsergida mekalina.
b. Piskotropika gaolongan II
Piskotropiaka golongan II adalah piskotropika yang berkhasiat untuk pengobatan
dan digunakan dalam terapi atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
7
serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh
obat piskotropika golongan II yaitu amfetamin.
c. Piskotropika golongan III
Obat wajib rumah sakit adalah obat keras yang dapat di serahkan oleh rumah sakit
kepada pasien di rumah sakit tanpa resep dokter, tetapi diseratai informasi lengkap
tentang penggunaan obat. Contoh obat wajib rumah sakit yaitu asama mefenamat,
idocain hcl, dan omeprazole.
8
BAB III
9
Minggu ke 4 Rawat Inap
Shif pagi tanggal 11-15 April 2022 dimuali pukul 07.00 - 14.00 WIB
1. Oktavia Dewi R
2. Intan Mauliddia K.P.
Shif sore tanggal 11-15 April 2022 dimuali pukul 14.00 - 21.00 WIB
1. Martha Ivanda P
2. Junda Mubaraq
B. Pelayanan Resep
Pelayanan resep di IFRS Aisyiyah terbagi menjadi 2 sebagai berikut :
1. Pelayanan Resep bagai Pasien Rawat Inap
Pelayanan resep bagi pasien rawt inap dilakukan selama 24 jam, alur pelayanan
adalah sebagai berikut:
a. Pasien masuk melalui unit gawat darurat (UGD) dilanjutukkan dengan
mendaftarkakn diri pada petugas.
b. Pasien diperiksa oleh dokter.
c. Pasien mendapatkan resep.
d. Petugas menghitng harga obat dalam resep.
e. Keluarga pasien membawa resep ke instalasi farmasi.
f. Petugas menediakan obat sesuai resep dari dokter.
g. Petugas memberikan obat kepada keluarga pasien disertai informasi
penggunaan obat.
2. Pelayanan Obat Rawat Jalan
Pelayanan obat rawat jalan dilakukan diinstalasi rawat jalan (IRJ)
yang meliputi, pemberian obat dilakukan langsung, yaitu :
a. Pasien memberikan resep dokter kepada petugas IFRS.
b. Resep dihitng harganya, kemudian pasien membayar resep ke loket
pembayaran di serta bukti kwintansi pembayaran.
c. Petugas mengisis respon time yang tersedia dan menyampaikan obat.
d. Kemudian obat diberikan sesuai dengan resep dokter disertai etiket.
10
e. Resep pasien diberikan informasi tentang penggunaan obat oleh petugas
apabila obata dalam resep tidak tersedia atau setok kosong maka pasien
diberikan salianan resep untuk membeli di rumah sakit/apotek lain.
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah, dan harga
perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Untuk
menghindari kekosongan obat atau alkes di IFRS ada hal-hal yang harus
dipertimbangkan dalam proses perencanaan antara lain:
a. Kebutuhan
Lihat berapa jumlah stok sisa yang ada maka dari data tersebut dapat di jadikan
acuan jumlah yang akan dibeli untuk satu jenis perbekalan farmasi.
c. Prioritaas
11
Perbekalan farmasi yang sering dibutuhkan pasien dirumah sakit hendaklah
diprioritaskan paling utama untuk diadakan
d. Waktu tunggu
Proses pengirimana perbekalan farmasi dari distributor ke IFRS memerlukan
waktu pengadaan melalui tender memerlukan waktu yang lama berbeda dengan
pengadaan melalui pembelian langsung mungkin waktu pengirman akan lebih
cepat.
e. Metode perencanaan
Metode perencanaan yang dapat di pergunakan anatara lain metode konsumsi,
metode epidemiologi dan metode kombinasi.
3. Pengadaan
Pengadaan merupakan suatu proses dari usaha dan kegiatan untuk mendapatkan apa
yang dibutuhkan, dimana dan kapan dibutuhkan dengan cara yang menguntungkan
dalam batas-batas peraturan perundang-undangan. Tujuan dari pengadaan adalah
untuk memperoleh kebutuhan obat-obatan, alkes, alkes habis pakai, dan alat-alat
medis dalam jumlah cukup, mutu dapat dipertanggung jawabkan, harga serendah
mungkin sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Penerimaan
Penerimaan adalah kegiatan menerima perbekalan farmasi yang telah dipesan ke
PBF atau unit Gudang pelayanan kesehatan sesaui dengan aturaan kefarmasian.
5. Penyimpan
Penyimpan merupakan usaha untuk melakukan pengurusan dan pengaturan barang
persedian pada Gudang penyimpanan. Tujuan penyimpanan adalah memelihara
mutu obat, menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab, menjaga
kelangsungan persedian, memudahkan pencarian dan pengawasan. Metode
penyimpanan diantaranya:
a. Metode FIFO (First In First Out)
FIFO adalah metode penyimpanan berdasarkan barang yang pertama masuk,
maka yang lebih dahulu di keluarkan.
b. Metode FEFO (First Exfire First Out)
12
FEFO adalah metode penyimpanan berdasarkan barang yang masa
kadaluarsanya paling dekat, maka yang paling dahulu dikeluarkan.
6. Pendistribusian
Pendistibusian adalah kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi untuk
pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien serta untuk menunjang
pelayanan medis
7. Pengendalian
Pengendalian adalah kegiatan yang bertujuan untuk mencegah terjadianya
kelebihan dan kekosongan perbekalan farmasi di unit-unit pelayanan.
a. Pemusnahan
Pemusnahan adalah kegiatan penyelesian terhadap perbekalan farmasi yang
tidak tepakai karena kadaluarsa, rusak dan tidak memenuhi standrat.
13
Pelaporan
Pelaporan berisi kumpulan catatan pendataan kegiatan administrasi perbekalan
farmasi.
8. Evaluas
Evaluasi merupakan salah satu upaya untuk terus mempertahankan mutu
pengelolan perbekalan faramsi.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. RumahSakit Aisyiyah adalah rumah sakit yang menyediakan pelayanan kesehatan
umum
2. Pelayanan resep di IFRS Aisyiyah terbagi menjadi 2 yaitu pelayanan resep pasien
rawat inap dan resep pasien rawat jalan
B. Saran
1. Sekolah hendaknya lebih menyiapkan lagi bagi kemampuan siswa sebelum praktek
di dunia kerja.
2. Adanya kerja sama yang baik antara sekolah dengan dunia kerja sehingga terjadi
sinkronisasi materi yang diajarkan di sekolah dan proses pembimbingan di tempat
praktek
3. Pelaksanan Praktek Kerja Lapangan ini akan lebih terarah apabila disusun suatu
jadwal yang harus dikerjakan siswa/siswi selama melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL).
4. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat berlangsung seterusnya guna dapat
memberikan bekal tambahan bagi siswa/siswi SMK FARMASI SENTOSA
DHARMA BOJONEGORO agar mampu bersaing dalam dunia kerja dan mampu
mencetak siswa-siswi yang profesional di bidang kefarmasian sehingga membawa
nama baik sekolah.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.ump.ac.id/
http://respiratory.usu.ac.id/bitsearch12819043.com
http://kelompokRumahSakiter.co.id/search.com
https://img.ucweb.com/s/uae/g/6l/sharebacklink/76f34f97b9f7abd876ca4fac1e75699c.html
https://img.ucweb.com/s/uae/g/6l/sharebacklink/
8924455609f6f73e207115315ab5a446.html
file:///C:/Users/User/Downloads/uu44-2009.pdf
https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/11/kmk11972004.pdf
https://adoc.pub/bab-ii-tinjauan-pustaka-pelayanan-kesehatan-perorangan-
secar.html#:~:text=2.3.2%20Tugas%20dan%20Fungsi,informasi%20dan%20edukasi
%20(KIE)
15
LAMPIRAN
Tablet
Kaplet
Kapsul
Sirup
Injeksi
Suppositoria
Infus
16
Contoh Etiket Dan Copy Resep
Beberapa sedian ada yang di simpan di dalam kulkas pada suhu 2-8 c, antara lain :
1. Dulcolax supp
2. Pamol supp
3. Actrapid
4. Myotocyn
5. Anbacim dll.
17