Sinopsis Buku Ethnomathematics
Sinopsis Buku Ethnomathematics
1. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/ atau tanpa izin Pencipta dan pemegang
Hak Cipta melakukan pelanggaran hal ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud
dalam pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan / atau huruf g untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
dan/ atau pidana denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
2. Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana penjara paling lama 10 (sepuluh)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000.000,00 (empat miliar
rupiah).
Ethnomathematics
Teori dan Implementasinya: Suatu Pengantar
Irma Risdiyanti
Rully Charitas Indra Prahmana
Ethnomathematics
Teori dan Implementasinya: Suatu Pengantar
Copyright© Irma Risdiyanti & Rully Charitas Indra Prahmana
ISBN: 978-602-0737-51-5
17,5 x 25 cm; xxiv + 196
Cetakan Pertama, Juni 2020
Penulis:
Irma Risdiyanti
Rully Charitas Indra Prahmana
Editor:
Rully Charitas Indra Prahmana
Cover:
Arifian Didu
Layout:
Minan Nuri Rohman
Percetakan:
UAD Press
Diterbitkan oleh:
UAD Press
Ruang LPPI, Kampus 4 UAD, Lt. 9
Jl. Ringroad Selatan, Tamanan, Bantul
Telp. (0274) 563515 ext. 4902
Email: lppi@uad.ac.id
Website: http://bookstore.uad.ac.id
All right reserved. Semua hak cipta © dilindungi undang-undang. Tidak diperkenankan
memproduksi ulang atau mengubah dalam bentuk apapun melalui cara elektronik, mekanis,
fotocopy, atau rekaman sebagian atau seluruh buku ini tanpa ijin dari pemilik hak cipta
Buku sederhana ini ditujukan buat
para pencinta budaya dan pembelajar
matematika dimanapun kalian berada.
Khazanah perkembangan matematika modern yang
memunculkan kekhasan budaya lokal, semakin membumi
dengan mengangkat budaya Yogyakarta yang kaya akan
kearifan dan budayanya.
vi Ethnomathematics
Kata Pengantar
viii Ethnomathematics
Indonesian Mathematical Society), Prof. Dr. Heris Hendriana (Ketua Umum
Indonesia Mathematics Educators Society dan Guru Besar EMHUM), Prof.
Dr. Atje Setiawan Abdullah (Peneliti Etnomatematika dan Etno-informatika
dari Universitas Padjadjaran), Prof. Dr. Benidiktus Tanujaya (Peneliti
Ethnomathematics dari Universitas Papua), Prof. Dr. Tatag Yuli Eko Siswono
(Pemerhati Ethnomathematics dari Universitas Negeri Surabaya), Prof. Dr.
Rahmah Johar (Ketua Pusat Riset Pendidikan Matematika Realistik Indonesia,
Universitas Syiah Kuala), Prof. Dr. Ahmad Fauzan (Peneliti Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia dari Universitas Negeri Padang), Dr. Niken
Wahyu Utami (Peneliti Ethnomathematics dari Universitas PGRI Yogyakarta),
Dr. Sri Supiyati (Peneliti Ethnomatematika dari Universitas Hamzanwadi),
dan Dr. Jero Budi Darmayasa (Peneliti Ethnomathematics dari Universitas
Borneo Tarakan), yang telah memberikan komentar pendek terkait buku ini,
sehingga dapat memberikan gambaran terkait Ethnomathematics kepada para
pembaca. Terakhir, penulis ucapkan banyak terimakasih kepada para peneliti
Ethnomathematics, para kolega di Universitas Ahmad Dahlan, para mahasiswa
bimbingan skripsi maupun tesis yang meneliti terkait Ethnomathematics,
Bastian, dan LPPI melalui UAD Press yang dengan sabar membantu dan
melayani permintaan penulis yang beraneka ragam sampai buku ini terbit.
Semoga buku ini dapat memberikan keberkahan dan kebermanfaatan bagi para
pembaca pada umumnya dan untuk penulis pribadi pada khususnya. Aamiin…
Penulis
x Ethnomathematics
Daftar Isi
Chapter I
Sejarah Ethnomathematics: Sebuah Kritik atas Kapitalisme Modern,
Ketidakadilan Sosial dan Masalah Budaya ~~ 1
Chapter II
Politisasi Pendidikan Matematika, Perubahan Sosial dan Peran
Ethnomathematics sebagai Solusi ~~ 7
Chapter III
Gambaran Umum, Dimensi, dan Pendekatan Inovatif
Ethnomathematics ~~ 15
Chapter IV
Ethnomatematics dalam Pembelajaran Matematika ~~ 27
Chapter VI
Penelitian Ethnomathematics ~~ 41
Chapter VII
Ethnomathematics dan Permainan Tradisional Jawa ~~ 45
Chapter VIII
Ethnomathematics dalam Motif Batik Yogyakarta ~~ 69
Chapter IX
Ethnomathematics dalam Bahasa Jawa Masyarakat Yogyakarta ~~ 89
Chapter X
Pembelajaran Rotasi menggunakan Konteks Batik Kawung ~~ 113
Chapter XI
Lintasan Pembelajaran Pola Bilangan Menggunakan Cerita Perang
Barathayudha dan Uno Stacko ~~ 131
Chapter XII
Lintasan Belajar Sosial Aritmetika Menggunakan Permainan
Tradisional Kubuk Manuk ~~ 145
Glosarium~~ 173
Indeks ~~ 177
Tentang Penulis ~~ 187
Endorsement ~~ 193
xii Ethnomathematics
Daftar Gambar
xiv Ethnomathematics
Gambar 24. Hasil Pekerjaan Siswa dalam Mendata Titik Awal dan
Titik Akhir Hasil Rotasi ~~ 124
Gambar 25. Hasil Pekerjaan Siswa dalam Menemukan Rumus
Rotasi pada Proses Menggambar Motif Batik Kawung ~~ 125
Gambar 26. Siswa Membangun Benteng Abiyamu di Kurusetra
~~ 137
Gambar 27. Siswa Menemukan Kode Unik Rahasia dari Benteng
Abimayu ~~ 138
Gambar 28. Siswa Membangun Benteng Lain Menggunakan Pola
Bilangan ~~ 139
Gambar 29. Simulasi Permainan Kubuk Manuk ~~ 154
Gambar 30. Siswa Memainan Permainan Kubuk Manuk Level 1 ~~ 155
Gambar 31. Siswa Mendiskusikan Permasalahan yang Ada dalam
Lembar Aktivitas Siswa ~~ 156
Gambar 32. Hasil siswa mengerjakan lembar aktivitas siswa ~~
157
Gambar 33. Siswa Mempresentasikan Hasil Pengerjaan Lembar
Aktivitas Siswa ~~ 157
Gambar 34. Diskusi Kelas ~~ 159
Gambar 35. Pemainan Kubuk Manul Level 2 ~~ 160
Gambar 36. Hasil Pengerjaan Lembar Aktivitas 2 ~~ 161
Gambar 37. Hasil Pengerjaan Lembar Aktivitas Siswa 3 ~~ 163
xvi Ethnomathematics
Daftar Tabel
xviii Ethnomathematics
Tujuan Instruksional
Chapter 2
Politisasi Pendidikan Matematika, Perubahan Sosial
dan Peran Ethnomathematics sebagai Solusi
Setelah membaca dan mengikuti perkuliahan, mahasiswa
mengetahui dan memahami tentang beberapa hal penting terkait
politisasi pendidikan matematika, perubahan sosial, dan peran
Ethnomathematics sebagai solusinya, yang meliputi:
1. Politisasi Pendidikan matematika di era modern oleh kapitalis
barat.
2. Perubahan sosial masyarakat dalam memandang matematika.
3. Peran Ethnomathematics sebagai solusi dalam pembelajaran
matematika di kelas.
xx Ethnomathematics
Chapter 3
Gambaran Umum, Dimensi dan Pendekatan Inovatif
Ethnomathematics
Setelah membaca dan mengikuti perkuliahan, mahasiswa
dapat mengetahui, memahami, dan mengimplementasikan
b erbagai konsep dasar terkait p endekatan inovatif
Ethnomathematics, dalam hal:
1. Gambaran umum terkait pendekatan Ethnomathematics.
2. Sejumlah dimensi pembelajaran dalam pendekatan
Ethnomathematics.
3. Pendekatan inovatif dalam pembelajaran matematika
yang bernama pendekatan Ethnomathematics.
Chapter 4
Ethnomatematics dalam Pembelajaran Matematika
Setelah membaca dan mengikuti perkuliahan, mahasiswa
dapat mengetahui dan memahami berbagai konsep dasar tentang
Ethnomathematics dalam pembelajaran matematika, yang meliputi:
Chapter 6
Penelitian Ethnomathematics
Setelah membaca dan mengikuti perkuliahan, mahasiswa dapat
mengetahui, memahami, dan mengimplementasikan sejumlah
penelitian Ethnomathematics, yang meliputi:
1. Mengapa dan bagaimana penelitian Ethnomathematics.
2. Tujuan fundamenatal terkait penelitian Ethnomathematics.
3. Metode penelitian Etnografi.
xxii Ethnomathematics
Chapter 7-12
Penelitian Ethnomathematics menggunakan
Budaya Jawa
Setelah membaca dan mengikuti perkuliahan, mahasiswa dapat
mengetahui, memahami, dan mengimplementasikan sejumlah
penelitian Ethnomathematics menggunakan budaya Jawa, yang
meliputi:
1. Ethnomathematics dalam Permainan Tradisional Jawa
2. Ethnomathematics dalam Motif Batik Yogyakarta
3. Ethnomathematics dalam Bahasa Jawa Masyarakat Yogyakarta
4. Pembelajaran Rotasi Menggunakan Konteks Permainan Batik
Kawung
5. Pembelajaran Aritmetika Sosial Menggunakan Konteks
Cerita Perang Baratayudha
6. Pembelajaran Aritmetika Sosial Menggunakan Permainan
Kubuk Manuk
xxiv Ethnomathematics
Glosarium
173
Diskursus : Cara mengorganisasi pengetahuan, pemikiran
atau pengalaman yang berakar dari bahasa
dan konteks nyata
Epistemologi : Cabang ilmu filsafat tentang dasar-dasar dan
batas-batas pengetahuan
Ethnocomputing : Studi tentang interaksi antara komputer
dengan pengetahuan budaya yang muncul
dari suatu anggota kelompok budaya.
Ethnomathematics : Studi tentang interaksi antara matematika
dengan pengetahuan budaya yang muncul
dari suatu anggota kelompok budaya
Ethnomodeling : Studi tentang fenomena matematika yang
terjadi dalam konteks budaya yang beragam,
hal ini merupakan konstruksi sosial yang
mencakup aspek budaya dari pengetahuan
matematika dalam proses pemodelan.
Etnografi : Suatu metode penelitian untuk
mendeskripsikan suatu kebudayaan
Globalisasi : Percepatan dan intensifikasi interaksi dan integrasi
di antara kelompok budaya yang berbeda
Imperealisme : Sistem politik yang bertujuan menjajah
negara lain untuk mendapatkan kekuasaan
dan keutungan yang lebih besar
Integrasi : Pembaruan hingga menjadi kesatuan yang
utuh atau bulat
Integrasi : Penyesuaian antara unsur kebudayaan yang saling
Kebudayaan berbeda sehingga mencapai suatu keserasian
fungsi dalam kehidupan masyarakat
Intensifikasi : Peningkatan kegiatan yang lebih
Kapitalisme : Sistem dimana harga barang dan kebijakan
pasar ditentukan oleh pemodal dengan
tujuan supaya mendapatkan keuntungan yang
maksimal bagi pemodal
174 Ethnomathematics
Kolonialisme : Paham tentang penguasaan oleh suatu negara
atas daerah atau bangsa lain dengan maksud
memperluas kekuasaan negara tersebut
Konjektur : Dugaan strategi berpikir siswa berfungsi
s e b a g a i p e d o m a n y a n g mu n c u l d a n
berkembang dalam setiap aktivitas
pembelajaran
Kubuk : Permainan tradisional Jawa yang dilakukan
dengan cara memindah-mindahkan udhu
atau biji-bijian dari tangan kanan ke tangan
kiri, kemudian menebak jumlahnya
Kubuk Manuk : Permainan tradisional Jawa yang merupakan
gabungan dari permainan Kubuk dan
permainan Simbar Manuk.
Legitimasi : Keterangan yang mengesahkan atau
pernyataan yang sah
Macanan : Permainan tradisional Jawa yang berupa
uwong-uwongan dan macan-macanan yang
saling berburu dalam semua arena permainan
Modernisasi : Proses pergeseran sikap dan mentalitas
sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup
sesuai tuntutan masa kini
Non Barat : Orang, bangsa, negara selain Eropa dan
Amerika
Perubahan Sosial : Perubahan yang terjadi dalam struktur
masyarakat yang dapat mempengaruhi
sistem sosial, mengenai nilai, norma sosial,
pola-pola perilaku organisasi, susunan
lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan
dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang,
interaksi sosial dan sebagainya
Politis : Bersifat politik, bersangkutan dengan politik
Glosarium 175
Politisasi : Hal yang membuat keadaan (perbuatan,
gagasan dan sebagainya) bersifat politis
Pranatamangsa : Sistem perhitungan musim yang membagi
waktu satu tahun menjadi satuan waktu
yang lebih kecil yang diselaraskan dengan
pergantian musim dalam pertanian.
Realitas : Kenyataan
Represif : Bersifat represi (menekan)
Sosiokultural : Berkenaan dengan segi sosial dan budaya
masyarakat
Starting Point : Awalan untuk memulai suatu aktivitas
pembelajaran matematika
Teoritis : Berdasarkan pada teori, menurut teori
176 Ethnomathematics
Indeks
A B
akademik 8, 11, 12, 17, 18, 19, 21, 27, Babon Angrem xiii, 69, 70
28, 29, 30, 41 bahasa 5, 15, 42, 45, 47, 61, 64, 85,
akademis 19 86, 88, 95, 96, 97, 99, 103, 107,
akar budaya 9, 29 108, 174
aktivitas sehari-hari 34, 67, 85, 108, bahasa Jawa 47, 61, 64, 85, 95, 96, 97,
109, 110, 113, 126 99, 103, 107, 108
alternatif 12, 22, 28, 39 bahasa matematis 85, 86, 95, 96, 97,
99, 103, 107, 108
analisis retrospektif 120, 148, 150
bangun datar 46, 63, 64, 66
andil 2, 27
Barat 1, 2, 5, 9, 173, 175
anggota budaya 20, 22
barat centris 5, 8
anggota kelompok budaya 8, 12, 15,
16, 18, 20, 21, 23, 35, 37, 41, 174 Barathayudha xii, 131, 133, 134, 135,
139, 189
aplikasi nyata 34
batik 38, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75,
aritmetika sosial 38, 150, 151, 152,
76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 114,
168
116, 117, 118, 119, 120, 121, 122,
asal usul 4, 6, 7
123, 125, 127
aspek budaya 23, 28, 174
belajar xxii, 4, 11, 15, 21, 22, 23, 29,
Atusan 88, 91 33, 35, 36, 37, 42, 110, 113, 115,
177
116, 118, 120, 126, 131, 132, 133, D
134, 135, 139, 145, 146, 148, 149, D’Ambrosio xx, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
159, 161, 162 10, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 23, 24,
Bentengan 65 27, 28, 29, 30, 31, 32, 35, 36, 37,
beragam 9, 11, 12, 23, 29, 31, 34, 36, 42, 43, 173, 188
37, 41, 174 demokratis 9, 10, 11, 34, 36
berakar dari budaya 27 design research 114, 115, 127, 147,
berkontribusi 11, 28, 34 150
bermakna 22, 36, 188 Dhukter 58, 173
berpikir kritis 34 dialog 9, 11, 20, 30, 34, 35, 158, 159
bijaksana 71, 73 difusi pengetahuan 5, 6
bilangan majemuk 85 dihegemoni 9
bilangan pecahan 87 dikontruksikan 9
bilangan pokok tunggal 86 dimensi xxi, 2, 16, 18, 19, 21
budaya v, xx, 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dinamika budaya 5, 6, 20, 30
11, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, dinamis 18, 20, 21
22, 23, 24, 27, 28, 29, 30, 31, 33, dingin 16, 27, 33
34, 35, 36, 37, 41, 42, 43, 46, 47,
dipolitisasi 8
66, 67, 69, 113, 114, 116, 121,
122, 126, 131, 132, 133, 135, 139, direfleksikan 10, 29, 188
140, 145, 146, 147, 148, 168, 174, disiplin ilmu 1, 3, 8
176, 188 diskursus 10
budaya asli 24 diskusi 2, 30, 122, 123, 126, 149, 156,
budaya siswa 23, 29, 36, 114, 122, 159, 160, 162
131, 145, 188 dokumentasi 43, 45
dugaan berpikir 115
C
dunia nyata 18, 21, 23, 29
cahaya 71
Clifton 43 E
Cobb 114, 115, 127, 140, 147, 148, efektif 9, 42, 153
159, 169 eksplorasi 21, 23, 30, 35, 46, 188, 189
ekspresi 29
178 Ethnomathematics
eksternal 29 G
epistemologi 19, 174 gagasan 2, 10, 15, 20, 27, 35, 37, 41,
esensi 35 163, 176
esensial 34 generasi 5, 6, 18, 28
ethno 3, 4, 15, 16 geografi 37, 114, 132
ethnocomputing 23 geometri 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 77,
Ethnomathematics i, iii, iv, xi, xii, xix, 78, 79, 80, 81, 83, 115, 116, 126
xx, xxi, xxii, xxiii, 1, 2, 3, 4, 5, 6, globalisasi 21
7, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, Gravemeijer 67, 68, 114, 115, 127,
19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 128, 140, 146, 147, 148, 159,
29, 30, 31, 32, 33, 35, 36, 37, 38, 169, 171
41, 42, 43, 45, 67, 69, 84, 85, 127, guru 11, 22, 28, 29, 30, 34, 36, 64,
140, 141, 155, 168, 170, 171, 173, 112, 114, 115, 121, 122, 123, 124,
174, 188, 189 125, 126, 131, 133, 134, 135, 136,
ethnomodeling 22 145, 148, 150, 151, 152, 153, 154,
etika 3, 5, 10, 16, 27 159, 160, 162, 191
etnografi 42, 45
H
evaluasi 4, 18, 21, 135, 162, 163, 164,
165, 166, 167 hakikat 5
Indeks 179
I kapitalisme xx, 2, 3, 5, 8, 10, 27
iceberg 118 karakter 36, 46, 115, 117, 132, 133,
ide 5, 15, 16, 18, 19, 21, 22, 27, 28, 146, 147, 155
35, 41, 42, 116, 148 karakteristik 24, 36
ideologi 2 kawung 38, 75, 122, 125
ilmu matematika 2, 3, 5, 8, 10, 16, keadilan sosial 2, 19, 21, 22, 27, 28,
27, 33, 34, 188 29
ilmu pengetahuan 2, 5, 7, 8, 15, 17, kebenaran 21, 34, 36, 136, 138
29, 33, 34, 35, 37, 41 kedamaian 5, 19, 21
imperealisme 8 kegelisahan 1, 27
Indonesia xii, xxii, 33, 34, 35, 36, 37, kehidupan sehari-hari 10, 17, 19, 22,
39, 67, 68, 88, 113, 114, 115, 126, 28, 29, 31, 33, 34, 35, 113, 114,
127, 128, 129, 132, 134, 139, 142, 117, 122, 126, 131, 132, 133, 139,
143, 146, 148, 150, 153, 163, 168, 140, 145, 146, 147, 162, 168
170, 171, 188, 189, 190, 191 kelompok 4, 8, 11, 12, 15, 16, 18, 19,
informal 8, 120, 138 20, 21, 23, 28, 35, 37, 41, 65, 136,
informasi 10, 34, 36, 45 151, 152, 153, 154, 156, 157, 158,
inovatif xxi, 21, 133, 147 160, 161, 162, 164, 174
instrumen 16, 27, 31, 115 kelompok budaya 8, 12, 15, 16, 18,
19, 20, 21, 23, 28, 35, 37, 41, 174
integrasi 21, 28, 30, 174
kemanusiaan 19, 27, 37
integritas 3, 16, 19
kenyataan 22
intensifikasi 21, 174
keragaman 15
interaksi 20, 21, 23, 174, 175
kesadaran 11, 15
interaktif 34, 114, 115, 126, 147
kesenangan 28, 46
interpretasi 20, 21, 22
kesenjangan 8
J Keterangan Waktu 108
jam simbolik 111 keterlibatan 28
Jeg-Jegan xiii, 64, 65, 66 khas 69
kognitif 18, 28
K kolonialisasi 8, 10, 27
kaku 8, 11, 16, 27, 29, 33, 34, 35, 188
180 Ethnomathematics
Kolonialisme 175 L
konferensi 1, 2, 3, 17 Las-Lasan 90
Konferensi 191 latar belakang 22, 35, 36
konferensi matematika 17 Learning Trajectory xiv, 115, 117,
konflik 9 134, 148, 149, 189
konjektur 115, 116, 118, 148, 150 lebar 95
konsekuensi 29, 52, 58, 59 legenda 4, 132
konsep matematika 3, 11, 34, 35, 37, legitimasi 22
46, 51, 57, 66, 113, 126, 131, 133, leksan 85, 89
145, 147, 159, 161, 162, 166, 168 Lembar Aktivitas Siswa xv, 124, 163
konsepsi 12 Likuran 91
konseptual 11, 18 lingkungan 4, 5, 7, 8, 10, 16, 18, 20,
konstruksi 23, 174 22, 29, 31, 153, 187
konteks 5, 10, 16, 17, 18, 20, 21, 23, lingkungan budaya 20
28, 29, 30, 34, 35, 37, 38, 67, 114, literacy 10, 30, 39, 128, 143, 170, 171
116, 117, 126, 132, 133, 134, 135,
literatur 43, 115, 134, 148
139, 140, 146, 147, 153, 155, 168,
174, 189 Lokal 84
konteks nyata 18, 29, 37, 174 luas 3, 4, 20, 27, 96, 97
kontestasi 8, 33
M
kontribusi 8, 12, 17, 20
Macanan xiii, 61, 62, 63, 64, 175
konvensional 10
makna 35, 46, 75, 78, 80, 116, 121,
kreativitas 28, 30, 46, 137 173
kritik xx, 5, 19 Mangsa ii, 19, 24, 25, 38, 47, 52, 58,
kritis 2, 9, 11, 23, 29, 31, 33, 34, 137 65, 67, 68, 86, 87, 88, 89, 95, 96,
Kubuk Manuk xii, xv, xvii, 48, 51, 97, 99, 103, 107, 108, 120, 124,
52, 56, 139, 145, 146, 147, 148, 127, 128, 140, 141, 151, 152, 153,
149, 150, 151, 152, 153, 154, 155, 164, 169
158, 160, 161, 163, 165, 166, 167, marginal 11
168, 175 martabat 3, 16, 19, 28
kurikulum 9, 10, 30, 31, 34, 36, 37, Masalah Budaya xi, 1
38, 114, 115, 134, 148
Indeks 181
masyarakat xx, 2, 3, 5, 8, 9, 11, 16, 17, menanggapi lingkungan 4, 8, 18, 29
20, 21, 22, 28, 29, 30, 33, 34, 35, mengasimilasi 29
37, 42, 43, 45, 46, 66, 67, 69, 85, mengeksplorasi 22, 41, 116, 134, 150
86, 87, 95, 96, 97, 99, 103, 107,
menghafal rumus 34
108, 109, 110, 111, 114, 122, 132,
139, 174, 175, 176, 187, 188, 189 menghegemoni 8, 33
masyarakat Jawa 46, 66, 69, 85, 87, menghilangkan peradaban 1
95, 96, 97, 99, 103, 107, 108, 111 menghisab 1
masyarakat modern 20 mengkontekstualisasikan 21, 23, 29
matematika v, xx, xxi, xxii, 1, 2, 3, 5, mengkritik 2
7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 18, merefleksikan 29, 30, 37
19, 20, 21, 22, 23, 24, 27, 28, 29, metode 17, 19, 20, 21, 22, 27, 28, 42,
30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 45, 114, 115, 126, 132, 146, 147,
41, 42, 46, 51, 57, 64, 66, 67, 113, 173, 174
114, 115, 124, 126, 127, 131, 132,
metode penelitian 42, 45, 147, 174
133, 134, 135, 139, 143, 145, 146,
mitologis 4
147, 148, 158, 159, 161, 162, 163,
166, 168, 173, 174, 176, 188, 189, mitos 4, 5, 30, 31
191, 192 Mode of 119
matematika Barat 2, 35 modern xx, 2, 3, 5, 20
matematika formal 8, 11, 16, 27 modernisasi 18, 132, 146
matematika lokal 23 modifikasi 4, 161
matematikawan 2, 5, 16 moral 3, 10, 16, 19, 27, 29, 30, 36, 37,
matematis 16, 30, 51, 56, 85, 86, 95, 42, 133, 155
96, 97, 99, 103, 107, 108, 125 motif batik 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75,
matematisasi 37 77, 78, 79, 80, 81, 83, 114, 116,
117, 118, 119, 120, 121, 122,
matheracy 10, 12, 30, 32
125, 127
meaningless 33
motivasi 3, 4, 21, 135
mekanistik 34
multikultural 23
melegitimasi 28
memanusiakan manusia 3, 5, 10, N
16, 19, 27 nalar kritis 9, 35
menaklukkan 2
182 Ethnomathematics
nilai-nilai 15, 19, 23, 27, 28, 29, 30, pembelajaran matematika xx, xxi,
36, 37, 42, 46, 66, 69, 124, 133, 22, 28, 29, 33, 34, 35, 36, 37, 38,
146, 147, 153, 155 39, 41, 42, 64, 67, 113, 114, 126,
nilai-nilai budaya 23, 46, 66, 69, 133, 127, 131, 132, 133, 139, 145, 146,
146, 147 147, 168, 176, 188, 189
nilai-nilai moral 19, 27, 29, 30, 37, pemikiran 8, 11, 20, 22, 29, 116, 134,
42, 133, 155 137, 147, 150, 158, 174
nyata 18, 19, 21, 22, 23, 29, 34, 35, penaklukkan 3, 9, 19
37, 174 penalaran kritis 34
penciptaan masyarakat 9
O pendekatan xix, xxi, 21, 22, 23, 29,
operasi bilangan 38, 46, 51, 57, 59, 36, 39, 67, 126, 146
66, 67, 127, 128, 136, 137, 139
pendekatan inovatif xxi, 21
optimis 37
pendidik xix, 1, 10, 114, 126
ornamen 79, 80, 119, 120, 122, 123
pendidikan xx, xxii, 2, 7, 8, 9, 10,
11, 17, 18, 21, 22, 23, 29, 30, 31,
P
33, 34, 36, 37, 39, 41, 42, 67, 114,
pandangan 2, 9, 12, 20, 23, 27, 34,
126, 132, 133, 134, 139, 143, 146,
35, 42, 79
147, 148, 153, 173, 188, 191, 192
panjang 7, 47, 63, 95, 96
Pendidikan Matematika xi, xii, xx,
Parang Barong xiii, 72, 73 xxii, 1, 2, 7, 33, 37, 38, 67, 68,
Parang Klitik xiii, 73, 74 114, 126, 128, 132, 143, 146, 189,
Parang Pamor xiii, 71, 72 191, 192
pedagogi 28 penduduk asli 3, 16, 42
pedagogis 23, 28, 29, 31 Penelitian xii, xxii, xxiii, 8, 10, 11,
pedesaan 16, 46, 85 41, 42, 45, 85, 115, 126, 134, 139,
147, 168, 188
peluang xxii, 22, 23, 36, 37, 148
pengetahuan 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11,
pemain lawan 47, 48, 52, 53, 58, 59,
12, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22,
62, 63, 65, 154, 155
23, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 36,
pemain utama 47, 48, 52, 53, 58, 59, 37, 41, 42, 132, 133, 173, 174
62, 65, 154, 155
pengetahuan budaya 23, 29, 174
pengetahuan matematika 2, 5, 8, 9,
Indeks 183
11, 12, 18, 19, 20, 22, 23, 29, 30, Preliminary Design 115, 116
31, 41, 133, 174 presentase untung 153, 166
penghegemonian 9 profesional 16, 17, 133
penghormatan 20 Program 6, 12, 13, 16, 24, 25, 31, 34,
penundukan 2, 3, 5, 8, 10, 16, 19, 27 38, 43, 68, 128, 141, 190, 191, 192
peradaban 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, prototype 149
16, 27, 33 puluhan 88, 89, 91
peran xx, 2, 10, 67, 127, 139, 150, putaran 48, 51, 53, 57, 58, 59, 122,
162, 168 123, 125
perdamaian 3, 16, 19, 28
perhitungan 51, 55, 56, 139, 176 R
permainan tradisional 46, 47, 66, rasional 8
67, 128, 139, 146, 147, 148, 150, realistik 38, 39, 67, 114, 143
153, 163, 168 realita 11
Permainan tradisional 66, 173, 175 realitas 4, 11, 15, 19, 20, 21, 22, 23,
perspektif 5, 6, 20, 30, 31, 41, 133 29, 33, 34, 35, 41, 114
pertanian 176 realitas masyarakat 11
perubahan sosial xx, 10, 11, 22 realitas sosial budaya 11
PISA 170 refleksi 4, 6, 8, 17, 19, 20, 33, 69, 70,
PMRI 37, 38, 39, 68, 114, 115, 126, 71, 73, 74, 75, 77, 78, 79, 80, 81,
127, 128, 132, 142, 146, 148, 171 83, 127
pola bilangan 38, 134, 135, 136, 138, refleksi kritis 8, 33
139 refleksi teoritis 17
politik 2, 7, 9, 11, 18, 20, 21, 31, 174, reformasi 114, 126, 132, 133, 146,
175 147
politis 9, 11, 43, 45, 176 relevan 21, 29
politisasi xx, 9 relevansi 11
potensi 22, 148 Rennainsanse 3
praktik 11, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, rentan 28
27, 28, 35, 41, 42, 114, 115, 147 Represif 176
prediksi 139, 159 respon 7, 18, 33, 135
184 Ethnomathematics
RME 37, 114, 132, 142, 146, 171 Skor 50, 165, 166, 167
rotasi 38, 69, 74, 75, 79, 80, 81, 114, Soblog xiv, 81, 82
115, 116, 117, 118, 119, 120, 122, solusi xx, 5, 9, 10, 17, 30, 35, 115,
123, 124, 125, 126, 127 132, 146, 159
rugi 50, 53, 57, 152, 153, 160, 161, sosial xx, 1, 2, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 16,
162, 163, 165, 166, 167 18, 19, 21, 22, 23, 27, 28, 29, 31,
rumus-rumus praktis 34, 113 33, 34, 35, 38, 42, 139, 146, 147,
148, 150, 151, 152, 153, 155, 162,
S 163, 164, 165, 166, 167, 168, 174,
Sagasitas 188 175, 176, 187
sains 3, 5, 17 sosiokultur 15, 188
salanjar 96 starting point 67, 114, 116, 135, 139,
sejarah xx, 1, 2, 3, 7, 10, 16, 18, 19, 147, 150, 168
20, 28, 43, 45, 136, 137 stigma 135, 139
sekolah 10, 17, 22, 28, 30, 34, 41, strategi berpikir 37, 175
42, 67, 113, 131, 132, 145, 146, strategis 9, 10, 34
148, 188 stratifikasi sosial 2
sektor 28 sudut pandang 42, 147
Semen Bodhat xiv, 79
Semen Rama xiii, 70, 71 T
seni 3, 5, 15, 24, 46, 69 teaching experiment 134
Sidoasih xiv, 77, 78 technocracy 10, 12, 31, 32
Sidoluhur xiv, 79, 80 teknologi 3, 5, 8, 23, 24, 31, 36, 42
Sidomukti xiv, 76, 77 teoritis 176
sidowirasat 82, 83 tidak demokratis 9, 34
signifikan 29, 131, 145 tidak toleran 9, 34
simbol 30, 31, 124, 173 toleransi 3, 16, 19, 36
simulasi 24, 154, 160, 162 tradisi 3, 11, 16, 20, 30, 31, 46
sistem pengetahuan 4, 5, 6, 8, 11, 15, tradisional 16, 17, 28, 46, 47, 66, 67,
18, 19, 20, 23, 35, 37, 42 128, 139, 146, 147, 148, 150, 153,
siswa Indonesia 33, 113 163, 168, 173, 175
Indeks 185
transdisipliner 18 Y
transformasi geometri 69, 70, 71, 72, Yogyakarta xii, 39, 43, 46, 64, 65, 67,
73, 74, 75, 77, 78, 79, 80, 81, 83, 69, 84, 85, 86, 111, 112, 127, 133,
115, 116, 126 141, 143, 148, 187, 188, 189, 192
transformasi sosial 28, 146
transkultural 18 Z
transmisi 2, 33 zaman 17, 46
U
udhu 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55,
56, 57, 58, 59, 60, 61, 175
unsur-unsur kebudayaan 42
untung 53, 57, 152, 153, 159, 160,
161, 162, 163, 165, 166, 167
urgensi xxii
uwong 61, 62, 63, 175
V
variasi 9, 12, 34, 35
variasi budaya 35
variasi pengetahuan 9, 12, 34
volume 99, 100, 101, 102, 103
W
Wanshington DC 3
warisan 18, 23, 69
warisan budaya 18, 23, 69
wawancara 43
wawasan 22
186 Ethnomathematics
Tentang Penulis
187
dapat diselesaikan dengan ilmu-ilmu yang dipelajari di sekolah. Hasil
penelitiannya tersebut lolos seleksi untuk mengikuti pameran Sagasitas
di Stadion Amongoro, Yogyakarta dan disubmit ke Olimpiade Penelitian
Siswa Indonesia (OPSI), namun belum beruntung, penelitiannya tersebut
tidak lolos untuk dipresentasikan di Jakarta.
Semangatnya untuk berkarya tidak berhenti disitu, ketika
melanjutkan studi sarjana di Universitas Ahmad Dahlan, beliau masih
terus mengasah kemampuan menulisnya di Pers Mahasiswa Poros UAD
disitulah beliau mengasah nalar kriris dan melihat secara langsung
budaya, sosiokultur serta permasalahan-permasalahan yang ada
dimasyarakat. Hal-hal tersebut, kemudian direfleksikan dalam ilmu dan
pembelajaran matematika yang beliau pelajari di bangku kuliah. Dalam
refleksinya ia menemukan bahwa ada yang bermasalah dalam pendidikan
matematika di Indonesia yang cenderung diajarkan secara kaku dan jauh
dari kehidupan serta budaya siswa yang akhirnya membuat banyak siswa
mengalami kecemasan matematika, merasa pembelajaran matematika
tidak bermakna dan bahkan membenci ilmu matematika. Beliau
kemudian menemukan sebuah studi Ethnomathematics yang digagas oleh
D’Ambrosio dan beliau melakukan eksplorasi Ethnomathematics dalam
kebudayaan masyarakat Yogyakarta.
Terdapat beberapa karya yang berhasil di publish dari hasil eksplorasi
Ethnomathematics yaitu pertama, “Ethnomathematics : Exploration
in Javanese Culture” yang beliau presentasikan dalam Admad Dahlan
International Conference Mathematics and Mathematics Education
(AD INTERCOMME) pada tahun 2017 dan berhasil publish di Journal
of Physics: Conference Series, yang terindeks oleh Scopus; Kedua,
“Etnomatematika: Eksplorasi dalam Permainan Tradisional Jawa”
yang beliau presentasikan dalam Seminar Nasional Etnomatnesia
di Universitas Sarjana Wiyata Tamansiswa, Yogyakarta pada tahun
188 Ethnomathematics
2017 dan berhasil di publish di Jurnal Medives, Universitas Veteran
Semarang, yang terindeks Directory of Open Access Journal (DOAJ);
Ketiga, “Desain Hipothetical Learning Trajectory dalam Pembelajaran
Rotasi menggunan Motif Batik Kawung” yang merupakan hasil penelitian
desain pembelajaran matematika yang menggunakan hasil eksplorasi
Ethnomathematics sebagai konteks pembelajaran, karya ini berhasil di
publikasikan di Jurnal Prima, Universitas Muhammadiyah Tangerang,
yang terindeks DOAJ; Keempat “The Learning Trajectory of Social
Arithmethics using An Indonesia Traditional Game” yang berhasil
dipresentasikan di Seminar Internasional, South East Asian – Design
Research (SEA-DR) 6 di Universitas Syah Kuala, Banda Aceh pada
tahun 2018, karya yang merupakan hasil skripsi beliau ini, juga berhasil
di publikasikan di Elementary Education Online, Universitas Ankara,
Turkey terindeks Scopus; dan Kelima, “The Learning Trajectory of Number
Pattern using Barathayudha War Stories and Uno Stacko” yang berhasil
dipresentasikan di Internasional Conference South East Asian-Design
Research (SEA-DR) 7 di Universitas Sanata Dharma pada tahun 2019
dan berhasil menjadi The Best Student Paper, yang kemudian artikelnya
diterima untuk dipublikasikan pada Journal on Mathematics Education,
Universitas Sriwijaya, yang juga telah terindeks oleh Scopus.
Kelima karya tersebut, tentu juga merupakan hasil dari dukungan
kedua orang tua dan kedua saudaranya, serta bimbingan dari Dr. Rully
Charitas Indra Prahmana, S.Si., M.Pd., selaku dosen pembimbingnya
di Universitas Ahmad Dahlan. Terakhir, selama satu tahun ini, beliau
bekerja di divisi Media, Lembaga Batuan Hukum (LBH) Yogyakarta dan
aktif melakukan pendampingan masyarakat di Kebumen dan Purworejo.
Saat ini, beliau sedang akan melanjutkan kuliah Pascasarjana Pendidikan
Matematika di Universitas Ahmad Dahlan secara gratis menggunakan
dana sponsor.
190 Ethnomathematics
beliau memutuskan untuk mengundurkan diri dan memilih untuk
menikah pada tanggal 29 September 2012, dengan wanita nan cantik
jelita, bernama Rina Sri Kalsum Siregar, dan saat ini telah memiliki 2
putra yang bernama Muhammad Zuna Prahmana Saragih (15 Juli 2013)
dan Quthbie Shofwan Saragih (9 Oktober 2014).
Alhamdulillah, setahun kemudian, tepatnya di bulan Juli 2013, beliau
berhasil mendapatkan kembali beasiswa BPP-DN untuk menyelesaikan
Program Doktor Pendidikan Matematika di Universitas Pendidikan
Indonesia yang mampu diselesaikan dalam kurun waktu kurang dari
3 tahun dan menjadi lulusan pertama diangkatannya. Adapun topik
penelitiannya adalah menumbuhkan keterampilan meneliti dan menulis
karya ilmiah untuk mahasiswa calon guru matematika, dibawah
bimbingan Prof. Yaya S. Kusumah, Ph.D. dan Prof. Dr. Darhim.
Setelah menyelesaikan studi Doktornya, beliau aktif memberikan
kuliah umum, narasumber seminar nasional pendidikan matematika,
dan pelatihan penulisan artikel ilmiah serta pengelolaan jurnal berbasis
Open Journal System (OJS) di beberapa perguruan tinggi, diantaranya
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Universitas Pattimura,
Ambon, Universitas Subang, Universitas Hamzanwadi, Selong, NTB,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten, STKIP Siliwangi,
Cimahi, Universitas Negeri Medan, Universitas Padjajaran, Bandung,
Universitas Muhammadiyah Tangerang, dan Universitas Sriwijaya,
Palembang. Selain itu, beliau juga pemakalah aktif di beberapa
Konferensi Nasional maupun Internasional, diantaranya Konferensi
Nasional Matematika (KNM), Konferensi Nasional Pendidikan
Matematika (KNPM), South East Asian Design/Development Research
Conference, Asian Mathematical Conference, The International
Symposium for Mathematics Education Innovation, International
Seminar on Applied Mathematics and Mathematics Education, IndoMS
192 Ethnomathematics
Endorsement
Buku ini layak menjadi koleksi perpustakaan Anda, khususnya bagi mereka
yang tertarik pada pembelajaran matematika berbasis budaya. Melalui
buku ini, pembaca diajak untuk belajar matematika sekaligus memahami
kebudayaan Jawa, khususnya Yogjakarta, yang memiliki unsur-unsur
matematika di dalam nya. Terakhir, saya berharap, kita dapat semakin
mencintai matematika dan budaya Nusantara, melalui perantara buku ini.
Aamiin...
- Prof. Drs. Basuki Widodo, M.Sc., Ph.D. -
(President Indonesian Mathematical Society)
193
Etnomatematika merupakan suatu bentuk matematika yang dipraktekkan
pada suatu budaya di sekelompok masyarakat, suku, atau bangsa,
seperti halnya mengkaji tentang sejumlah lambang, konsep, prinsip, dan
keterampilan matematis yang ada pada kelompok tersebut. Adapun tujuan
mempelajari Etnomatematika adalah untuk memahami keterkaitan antara
matematika dan budaya, sehingga persepsi siswa dan masyarakat tentang
matematika menjadi lebih tepat dan mudah dipahami, seperti halnya
memanfaatkan budaya yang spesifik yang ada pada suatu kelompok
masyarakat, termasuk cara berpikir, berkarya, berperilaku, dan berbahasa,
khususnya yang berkaitan dengan matematika. Oleh karena itu, menulis
buku Etnomatematika di Yogyakarta merupakan hal yang tepat, mengingat
Yogyakarta dikenal sebagai salah satu pusat kebudayaan di Indonesia. Banyak
hal yang berkaitan dengan Etnomatematila yang bersumber dari berbagai
jenis kebudayaan di Yogyakarta. Terakhir, saya berkesimpulan bahwa buku
ini kiranya dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam mempelajari
sejumlah hal tersebut.
- Prof. Dr. Atje Setiawan Abdullah, MS., M.Kom. -
(Peneliti Etnomatematika dan Etno-informatika dari Universitas Padjadjaran,
Bandung)
194 Ethnomathematics
bermatematika, manusia menyusun budaya dan melalui budaya manusia
mempelajari matematika. Matematika ada karena budaya dan dengan
budaya, manusia mengembangkan matematika. Sukses dan terus berkarya
untuk Irma dan Rully.
- Prof. Dr. Benidiktus Tanujaya, M.Si. -
(Peneliti Etnomathematics dan PMRI dari Universitas Papua, Manokwari)
Buku Etnomatematika ini merupakan buku yang ditunggu oleh para pendidik
matematika yang mencintai budaya. Dengan adanya buku ini, para pembaca
menjadi sadar tentang bagaimana matematika memiliki keterikatan dan
kebermanfaatan khusus terhadap kebudayaan dalam keseharian di suatu
masyarakat tertentu, salah satunya kebudayaan di Yogyakarta. Akibatnya,
pendidik maupun peserta didik semakin menghargai matematika sekaligus
melestarikan budayanya.
- Prof. Dr. Rahmah Johar, M.Pd. -
(Ketua Pusat Riset Pendidikan Matematika Realistik Indonesia, Universitas
Syiah Kuala, Banda Aceh)
Endorsement 195
Indonesia memiliki kekayaan budaya yang penuh warna melalui beribu-ribu
suku dengan kekhasannya masing-masing, sehingga masih sangat mungkin
untuk menggali unsur-unsur etnomatematika yang ada didalamnya.
Buku ini sangat representatif digunakan sebagai rujukan bagi para peneliti
etnomatematika dalam hal mengkaji lebih jauh terkait hubungan antara
budaya dengan matematika, sehingga semakin bertambah khasanah
keilmuan dalam membelajarkan matematika.
- Dr. Sri Supiyati, M.Pd.Si. -
(Peneliti Ethnomatematika dari Universitas Hamzanwadi, Selong, NTB)
196 Ethnomathematics