B. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah:
• Daging ayam, babi, sapi dan ikan dari pasar tradisional Badung
• Daging ayam, babi, sapi dan ikan dari pasar modern Tiara Dewata
• Bakso daging ayam, babi, sapi, dan ikan dari pasar tradisional Badung
• Bakso daging ayam, babi, sapi, dan ikan dari pasar modern Tiara Dewata
• Sosis ayam, babi, dan sapi dari pasar tradisional Badung
• Sosis ayam, babi, dan sapi dari pasar modern Tiara Dewata
• Media nutrient agar (NA)
• Media eosin methylene blue agar (EMBA)
• Aquades
3.3 Metode Penilitian
Warna diperiksa dengan melakukan pengamatan secara visual pada daging dan
produk olahan daging yang dilakukan secara inspeksi ataupun insisi pada daging. Daging
dan produk olahan daging diamati sesuai standar warna daging. Standar yang digunakan
yakni sesuai standar Photographic Calour Standard for Muscle Departement of Agriculture
Western Australia (1982).
b. Bau
Bau diperiksa dengan melakukan penciuman langsung pada sampel daging ayam,
babi, sapi dan ikan serta produk olahan daging yang telah dibelah menjadi dua. Kemudian
nyatakan bau yang pernah dikenal, seperti; bau darah segar, ammonia, bau H2S, dll.
c. Konsistensi dan Tekstur
Konsistensi dan tekstur diperiksa dengan melakukan palpasi atau meraba sampel
daging dan produk olahan daging. Konsistensi dinyatakan dengan liat (firmness), lembek
(softness), atau berair (juiciness). Tekstur dinyatakan dengan halus atau kasar.
d. Keadaan Tenun Pengikat
Pemeriksaan daging terhadap tenunan pengikat dilakukan dengan mengiris daging
secara melintang. Setelah itu memperhatikan ada tidaknya serabut-serabut jaringan ikat
pada daging.
e. Kepualaman
Pemeriksaan kepualaman daging dapat dilihat melalui penampang daging yang
dilakukan secara melintang dengan memperhatikan bintik-bintik lemak pada bagian serat-
serat daging secara visual. Tingkat kepualaman dapat digolongkan berdasarkan standar
The Japanese Meat Society (1974), sebagai berikut.
a) 0 = bintik lemak absen (0% dari penampang melintang permukaan)
b) 1 = bintik lemak absen (10% dari penampang melintang permukaan)
c) 2 = bintik lemak absen (20% dari penampang melintang permukaan)
d) 3 = bintik lemak absen (30% dari penampang melintang permukaan)
e) 4 = bintik lemak absen (40% dari penampang melintang permukaan)
f) 5 = bintik lemak absen (50% dari penampang melintang permukaan)
3.3.2 Pemeriksaan Secara Objektif
Sampel daging ayam, babi, dan sapi dari Pasar Tradisional diambil sebanyak
masing-masing 5 gram. Masing-masing sampel daging dilumatkan di dalam mortar
dengan penambahan aquades sebanyak 5 ml kemudian dihomogenkan. Siapkan indikator
pH universal dan dimasukkan ke masing-masing ekstrak daging, kemudian sesuaikan
dengan skala warna pada kemasan pH indikator universal.
b. Daya Ikat Air (DIA)
Pengukuran daya ikat air yang dengan metode Hamm berupa penekanan daging
dengan kaca dan ditindih dengan beban. Diambil sebanyak ±5 gram sampel daging ayam,
babi, dan sapi dari kedua pasar tradisional lalu diletakan pada kertas yang telah diberi
tanda nama. Sampel kemudian diletakkan di atas kaca yang telah dialasi dengan kertas,
dan setelah itu berikan selembar kertas lagi di atas daging, lalu berikan lempengan kaca
yang lain diatasnya. Kemudian ditaruh beban seberat 35 kg di atas kaca dan dibiarkan
selama 10 menit. Setelah 10 menit, daging diambil dan ditimbang kembali. Pemberian
kertas yang diletakan di atas dan bawah daging dilakukan agar air yang keluar dari daging
dapat diserap pada kertas tersebut. Adapun rumus penghitungan daya ikat air adalah
sebagai berikut:
Berat residu
Daya Ikat Air (%) = x 100%
Berat awal
Keterangan: Berat residu merupakan berat daging setelah kadar air terlepas melalui proses
penekanan dengan beban dibagi dengan berat daging sebelum kadar airnya terlepas.
c. Kadar Air
Perhitungan jumlah mikroba pada daging dilakukan dengan metode sebar dengan
menggunakan media EMBA (eosin methylene blue agar) dan pemeriksaan dengan metode
tuang menggunakan media NA (nutrient agar). Standar Nasional Indonesia 2008
menyebutkan bahwa cemaran mikroba pada daging segar jenis ALTB memiliki batas
maksimum yaitu 106 koloni/g, Coliform adalah 102 koloni/g, E. coli adalah 10 koloni/g,
Salmonella sp. adalah negatif/25g, Staphylococcus aureus adalah 102 koloni/g, dan
Campylobacter sp. adalah negatif/25g.
delapan maupun membentuk searah jarum jam. Media dan inokulum yang sudah homogen
kemudian didiamkan beberapa saat sampai dingin dan memadat. Media yang sudah
memadat kemudian dimasukkan ke dalam inkubator dengan suhu 37 °C selama 24 jam.
Penghitungan bakteri dilakukan dengan memasukan jumlah koloni yang terlihat
menggunakan rumus di bawah ini:
Keterangan:
a) Jumlah koloni = koloni yang terhitung di media pertumbuhan
Keterangan:
a) Jumlah Koloni = koloni yang terhitung di media pertumbuhan
b) Faktor Pengenceran = 101
c) Volume Inokulum = 1 ml
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Penilaian Kualitas Daging
Penilaian kualitas daging segar dievaluasi secara subjektif dan objektif. Daging segar
yang digunakan sebagai sampel adalah daging ayam, babi, sapi dan ikan dengan berat
masing-masing 50 gram dengan total sampel yang diuji yaitu 8 sampel yang diperoleh dari
pasar tradisional Badung dan pasar modern Tiara Dewata. Hasil evaluasi daging segar
disajikan pada tabek berikut:
Tabel 4.1 Penilaian Uji Subjektif Sampel Daging Pasar Tradisional dan Pasar Modern
Babi Pasar
5 82 69,5 187 x 103 76 x 101
Modern
Sapi Pasar
6 76 74,2 233 x 103 384 x 101
Tradisional
Sapi Pasar
7 86 73 521 x 103 634 x 101
Modern
Ikan Pasar
5 76 65,7 496 x 103 168 x 101
Tradisional
Ikan Pasar
6 76 70,6 144 x 103 92 x 101
Modern
Penilaian kualitas produk olahan daging dengan sampel bakso (ayam, babi, sapi dan
ikan), sosis (ayam, babi, dan sapi) yang diperoleh dari pasar tradisional Badung dan pasar
modern Tiara Dewata. Total sampel yang diperiksa adalah sebanyak 14 sampel. Penilaian
didapatkan dengan melakukan pengujian secara Subjektif (warna, bau, konsistensi, dan
tekstur) dan Objektif (pH) pada produk olahan daging dari kedua pasar tradisional.
Tabel 4.3 Penilaian Uji Subjektif dan Objektif Sampel Produk Olahan Daging Pasar
Tradisioal Badung dan Pasar Modern Tiara Dewata
Parameter Uji Subjektif dan Objektif
Sampel (Produk
Konsistensi dan
Olahan Daging) Warna Bau pH
Tekstur
Sosis Sapi Pasar
Merah bata Bau daging sapi Liat dan halus 6
Tradisional