Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Keberadaan saran prasarana mutlak dibutuhkan dalam proses pendidikan. Tanpa sarana
pendidikan, proses pendidikan akan mengalami kesulitan yang sangat serius, dalam kaiatannya
dengan usaha menciptakan suasana yang kondusif , sarana dan prasarana pendidikan
memegang peranan yang sangat penting. Sehingga baik buruknya manajemen sarana dan
prasarana pendidikan akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran.

1. Pengertian Dan Ruang Lingkup.


Manajeman sarana dan prasaran pendidikan merupakan segenap proses penataan
yang bersangkut paut dengan pengadaan, pendayagunaan, dan pengolaan sarana serta
prasarana pendidikan dengan tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Dengan adanya batasan tersebut, maka ruang lingkup dari manajemen sarana dan
prasarana meliputi :
1. Perencanaan (penentuan kebutuhan).
2. Proses Pengadaan.
3. Pengaturan (pemakaian).
4. Pencatatan/pengurusan.
5. Pertanggungjawaban.
6. Manajemen perpustakan sekolah.
Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secar tidak
langsung menunjang proses pendidikan disekolah, misalnya lokasi atau tempat, bangunan
sekolah dan lapangan olahraga.sedangkan sarana pendidikan adalah semua perangkat
peralatan , bahan atau parabotan yang secara tidak langsung digunakan dlam proses
pendidikan. Menurut keputusan mentri pendidikan No.079/1975, srana pendidikan terdiri
dari tiga kelompok, yaitu :
1. Bangunan dan parabot sekolah.
2. Alat pelajaran yang terdiri dari buku dan alat-alat peraga serta laboratorium.
3. Media pendidikan yang dapat dikelompokan menjadi audiovisual yang
menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat penampil.
Manajemen sarana prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang
bersih, rapi, dan indah sehingga menciptakan kondisi yang nyaman baik bagi murid
ataupun gurur. Disamping itu juga diharapkan tersedianya alat-alat dan fasilitas yang
memadai secara kualitatif, kuantutatif dan relevan dengan kebutuhan yang dapat
dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran.

2. Perencanaan Kebutuhan.
Perencanaan merupakan kegiatan analisis kebutuhan terhadap segala perlengkapan
yang dibutuhkan sekolah utnuk kegiatan pembelajaran.Kegiatan ini dilakukan secara
terus menerus selama kegiatan sekolah berlangsung.Kegiatan ini bisa dilakukan pada
awal tahun pembelajaran dan disempurnakan pada tiap semester.Perencanaan dapat
dilakukan oleh kepala sekolah, guru kelas dan guru-guru bidang studi dan dibantu oleh
staf-staf.
A. Prosedur perencanaan :
- Mengadakan anlisa materi dan alat/media yang dibutuhkan.
- Seleksi terhadap alat yang masih dapat dimanfaatkan.
- Mencari dan menetapkan dana.
- Menunjuk seseorang yang akan diserahkan untuk mengadakan alat dengan
pertimbangan keahlian dan kejujuran.
B. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan sarana dan prasarana pendidikan
adalah :
- Perencanaan pengadaan barang harus dipandang sebagai bagian integral dari
usaha kualitas proses belajar.
- Perencanaan hrus jelas
- Tujuan dan sasaran atau target yang herus dicapai/ harga keperluan pengadaan.
- Jenis dan bentuk tindakan/ kegiatan yang akan dilaksanakan.
- Petugas pelaksanaan.
- Bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
- Kapan dan dimana kegiatan akan dilaksanakan.
- Perencanaan harus bersifat realistis, sistematis dan terpadu.
- Berdasarkan kesepakatan bersama.
- Fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan keadaan.
- Dapat dilaksanakan dan berkelanjutan.
- Menunjukan skala prioritas.

3. Pengadaan Sarana dan Prasarana.


Yang dimaksud dengan pengadaan sarana prasarana adalah segala kegiatan yang
dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang atau jasa berdasarkan hasil
perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Sistem pengadaan
sarans dan prasarana pendidikan disekolah dilakukan dengan berbagai cara, dan
diantaranya adalah :
- Droping dari pemerintah, hal ini merupakan bantuan yang diberikan pemerintah
kepada sekolah. Bantuan ini bersifat terbatas sehingga pengelola sarana dan
prasarana pendidikan tetap harus mengusahakan dengan cara lain.
- Pengadaan sarana dan prasarana dengan cara membeli, baik secara langsung
maupun memesannya terlebih dahulu
- Dengan meminta sumbangan dari wali murid, ataupun mengajukan proposal
pengadaan sarana dan prasarana sekolah ke lembaga-lembaga sosial.
- Pengadaan sarana dan prasaran dengan cara menyewa.

4. Penyimpanan.
Penyimpanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menampung hasil pengadaan
dan umumnya barang tersebut adalah milik Negara.Aspek yang perlu diperhatikan adalah
dalam penyimpanan adalah aspek fisik dan aspek administrative.
a. Aspek fisik.
Aspek fisik merupakan wadah yang diperlukan utnuk menampung barang hasil
pengadaan. Aspek ini bisa disebut gudang , yang dapat dibedakan menjadi :
- Gudang pusat (gudang yang diperlukan utnuk menampung barang hasil
pengadaan yang terletak pada unit, dan biasanya menyimpan barang yang
menjadi stok persediaan).
- Gudang transit ( digunakan untuk menyimpan barang sementara sebelum
disalurkan ke unit atau satuan kerja yang membutuhkan) .
- Gudang pemakai (digunakan utnuk menyimpan barang yang akan dan telah
digunakan dalam pelaksanaan kegiatan).
b. Aspek administrative.
Aspek administrative merupakan hal-hal yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan seperti bandaharawan, kepala gudang, urusan tata usaha
dan urusan penyimpanan.

Penyimpanan barang dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :


a. Barang-barang yang sudah diterima, dicatat, digudangkan, diatur, dirawat, dan
dijaga secara tertib , rapid an aman.
b. Menyelenggarakan administrasi penyimpanan dan penggunaan semua barang
yang ada dalam gudang.
c. Secara berkalandiadakan pengontrolan dan perhitungan barang persediaan agar
diketahui apakah memenuhi kebutuhan yang berlaku.
d. Kegiatan penyimpanan meliputi menerima, menyimpan dan menyalurkan barang
yang ada di gudang tersebut.

5. Penginvetarisasian.
Penginvistigasian adalah kegiatan melaksanakan penggunaan, penyelenggaraan,
pengaturan dan pencatatan barang-barang, menyusun daftar barang yang telah menjadi
milik sekolah ke dalam satu daftar inventaris barang secara teratur.Tujuan dari kegiatan
ini adalah untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi barang milik Negara yang
dimiliki suatu organisasi.Yang dimaksud dengan invenaris adalah suatu dokumen berisi
jenis dan jumlah barang yang bergerak maupun yang tidak bergerak yang menjadi milik
Negara dibawah tanggung jawab sekolah.
Kegiatan invenatarisasi sarana dan prasarana pendidikan disekolah meliputi :
- Pencatatan sarana dan prasarana sekolah dapat dilakukan didalam buku
penerimaan barang.
- Pembuatan kode khusus untuk perlengkapan yang tergolong barang inventaris.
Caranya dengan membuat kode barang dan menempelkannya atau
menuliskannya pada badan barang yag tergolong dalam badan invengtaris.
Tujuannya adalah untuk mempermudah semua pihak dalam mengenal kembali
semua perlengkapan sekolah.
- Semua perlengkapan pendidikan disekolah yang tergolong barang inventaris
harus dilaporkan. Laporan tersebut sering disebut dengan istilah mutasi barang.
Pelaporan tersebut dilakukan dalam periode tertentu.

6. Pemeliharaan.
Pemeliharaan adalah kegiatan merawat, memelihara barang-barang sesuai dengan
bentuk-bentuk jenis barangnya sehingga barang tersebut terawatt.Pihak yang terlibat
dalam pemeliharaan barang adalah semua warga sekolah yang terlibat dalam
pemanfaatan barang tersebut.Dalam pemeliharaan yerdapat hal khusus yang harus
dilakukan oleh petugas seperti perawatan alat kesenian, seperti alat kesenian.
Departemen pendidikan telah memberikan panduan manajemen sekolah perawatan
preventif.program perawatan ini dapat ditempuh melalui langkah-langkah berikut :
- Membentuk tim pelaksanaan perawatan preventif disekolah.
- Membuat daftar sarana dan prasarana, termasuk seluruh perawatan yang ada
disekolah.
- Menyiapkan jadwal tahunan kegiatan perawatan untun setiap perawatan dari
fasilitas disekolah.
- Menyaipkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan disekolah.
- Memberi penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatakn kinerja peralatan
sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran dalam merawat sarana dan
prasarana disekolah.
Adapun program perawatn preventif disekolah dapat dilaksanakn dengan :
- Memberikan arahan kepada tim pelaksana.
- Mengupayakan pemantauan bulanan kelokasi sarana dan prasarana,
- Menyebarluaskan informasi tentang program perawatan prefentif kepada seluruh
warga skolah terutama guru, dan peserta didik,
- Membuat lomba terhadap perawatan sarana dan prasarana untuk memotivasi
warga sekolah

7. Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan.


Penghapusan sarana dan prasarana merupakan proses kegiatan yang bertujuan untuk
mengeluarkan atau menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar inventaris, karena
sarana dan prasarana tersebut sudah tidak berfungsi seperti apa yang diharapkan terutama
untuk kegiatan pelaksanaan pembelajaran disekolah.
Tujuam dari penghapusan sarana dan prasarana adalah :
- Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian atau pemborosan biaya
pemeilharaan sarana dan prasarana yang kondisinya semakin buruk.
- Meringankan beban kerja melaksanakan inventaris.
- Membebaskan ruang dari penumpukan barang-barang yang tidak digunkan lagi.
- Membebaskan barang dari tanggung jawab pengurus kerja.
Syarat-syarat sarana dan prasarana yang dapat dihapuskan :
- Dalam keadaan yang sudah tua atau rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki
dan dipergunakan lagi.
- Perbaikan akan menelan biaya yang besar sehingga merupakan pemborosan.
- Secara teknis dan ekonomis, kegunaanya tidak seimbang dengan biaya
pemeliharaan.
- Ridak sesuai lagi kebutuhannya dengan masa kini
- Penyusustan diluar kekuasaan pengurus barang (barang kimia).
- Barang yang berlebih jika disimpan lebih lama akan bertambah rusak dan tidak
terpakai lagi.
- Dicuri, terbakar, musnah sebagai akibat dari bencana alam.
Penghapusan sarana dan prasarana terdiri dari dua macam barang, yaitu :

1. Barang habis pakai, yaitu barang yang hanya dipergunakan dalam satu kali
pemakiaan, contohnya adalah kertas, folio dan tinta
2. Barang tak habis pakai yaitu barang yang tiddak hanya dipergunakan satu kali, yang
artinya bukan hanya dipakai dalam satu kali pemakaian. Contohnya seperti penggaris,
gunting, dll.
DAFTAR PUSTAKA

Botifar,maria. Arsil. 2013. Manajemen Pendidikan. Curup: LP2 STAIN Curup.

Suryosubroto, B.2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Pribadi, imam. 12 april 2013. Tujuh Komponen Manajemen Pendidikan. 25 Oktober 2014.dari

http://Pribadiimam.blogspot.com/2013/04/manajemen-sarana-prasarana.html.

Rijal.7 Mei 2013.Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.25 Oktober 2014.dari


http://rijal.blogspot.com/2013/06/manajemen-sarana-dan-prasarana-lembaga.html.

Anda mungkin juga menyukai