Kajian Teori
dihadapkan pada tantangan yang cukup berat. Tujuan pendidikan tidak cukup hanya
memberikan bekal pngetahuan, ketrampilan, keimanan dan ketakwaan saja, tetapi juga
harus diarahkan pada upaya melahirkan manusia yang kreatif, inovatif, mandiri dan
produktif, mengingat dunia yang akan datang dipenuhi dengan kompetisi atau dunia
kompetitif.1
dengan arti lain bahwa pendidikan merupakan dasar bagi kemajuan dalam
peran penting yang tujuan utamanya adalah untuk mencapai kesempurnaan sifat
kemanusiaan manusia itu sendiri melalui berbagai keadaan dan cara yang pada akhirnya
Secara umum, aktivitas pendidikan sudah ada sejak manusia diciptakan. Dalam
ajaran Islam, pendidikan mendapat posisi yang sangat penting dan tinggi, karena
pendidikan merupakan suatu upaya mewariskan nilai positif yang sesuai dengan tuntutan
global dan akan menjadi penolong dalam menjalani kehidupan, serta untuk memperbaiki
nasib dan peradaban masyarakat. Tanpa pendidikan, manusia masa sekarang tidak akan
beda dengan manusia masa lampau dalam kualitasnya. Masyarakat modern dalam suatu
1
Abuddin Nata, Paradigma Pendidikan Islam, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: Grasindo, 2001,
hal. 97.
2
Sofwan Adi Putra, Daharnis, & Syahniar, The Effectiveness of Group Guidance Services in Increasing
Student’s self-efficacy, Councelor: Academic Journal, Vol. 2 (2), 2013.
3
Mansur dan Mahfud Junaidi, Sejarah Rekonstruksi Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Departemen
Agama RI, DJKAI, 2005.
manusia juga tidak lepas dari keilmuan dan keimannya, sebagaimana firman Allah dalam
pendekatan berikut:
Fokus pendekatan ini adalah pendidikan yang bertolak dari nilai-nilai atau
ajaran yang dikehendaki Tuhan sebagaimana terdapat di dalam al-Qur’an dan yang
berlangsung sepanjang zaman. Oleh karena itu, pendidikan Islam dengan pendekatan
tentang konsep pengetahuan dalam Islam, definisi ilmu pendidikan Islam, definisi
pendidikan Islam, tujuan, kurikulum, guru, dana dan peralatan dalam pendidikan islam,
berupa sebuah kegiatan akademik dan ilmiah yang berusaha memanfaatkan berbagai
peristiwa sejarah terkait pendidikan Islam di masa lalu untuk membangun dan
mengembangkan ilmu pendidikan di masa sekarang dan yang aka datang. Aspek-aspek
yang terdapat dalam unsur sejarah, yakni what (apa-peristiwanya), when (kapan-
oleh Mahmud Yunus dengan judul Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, yaitu pada
tahun 1962. Ia menjelaskan tentang penyiaran pendidikan Islam mulai dari pulau
Sementara itu, tentang pendidikan Islam di Jawa, dikemukakan pula tentang wali songo
(sembilan wali) penyebar agama Islam di Jawa, metode dahwah mereka, ulama-ulama
yang merupakan murid mereka, serta pesantren salaf hingga pesantren modern.
Kalimantan dan Maluku dengan pola yang sama sebagaimana di Sumatera dan di
Jawa.8
metode, kegunaan, dan periodesasi sejarah pendidikan Islam. Ia juga merinci tentang
Islam di Indonesia, berbagai kebijakan pemerintah Belanda dan Jepang dalam bidang
pendidikan Islam, serta sistem dan isi pendidikan Islam. 9 Ditambahkan oleh Maksum
yang mengulas informasi tentang madrasah pada zaman klasik, masa pertumbuhan dan
7
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, Jakarta: Rajawali Pers, 2010,
cet. 2, hal. 84.
8
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 1962, cet. 1.
9
Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara dan Direktorat Jenderal Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama, 1992, cet. 2.
10
Maksum, Madrasah: Sejarah & Perkembangannya, Jakarta: Logos Wacana Ilmu dan Pemikiran 1999, cet.
1.
C. Pendidikan Islam dengan Pendekatan Filsafat
Pendidikan Islam dengan pendekatan filsafat mempunyai arti bahwa ilmu dalam
pendidikan, seperti dikotomi pendidikan, terlalu berorientasi pada masalah moral dan
keakhiratan, lulusan pendidikan yang tidak sesuai dengan tuntutan lapangan kerja,
diyakini dapat diatasi oleh filsafat pendidikan Islam, karena dalam filsafat dibahas
tentang konsep manusia, masyarakat, alam, dan ilmu pengetahuan. Filsafat berupaya
meluruskan dan memperbaiki berbagai konsep mendasar tersebut. Demikian pula cara
pendidikan.11
pengertian, objek kajian dan tugas filsafat pendidikan, metode kajian filsafat
pendidikan, fungsi dan kegunaan bagi pendidikan, sistem pembahasan masalah filsafat
pancasila.12 Begitu pula penjelasan Malik Fajar tentang filosofi pendidikan Islam,
paradigma pendidikan Islam, sosiologi pendidikan Islam, Islam sebagai disiplin ilmu,
pendidikan Islam.13
11
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan dengan Pendekatan Multidisipliner, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, cet. 2.
12
Djunaidatul Munawwarah dan Tanenji, Filsafat Pendidikan Perspektif Islam dan Umum, Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2003, cet. 1.
13
Malik Fajar, Reorientasi Pendidikan Islam, Jakarta: Fajar Dunia, 1999, cet. 1.
baru. pemikiran baru memiliki isi merumuskan kembali (reformulation), menyusun
dan lainnya.14
selanjutnya dituangkan dalam berbagai karya ilmiah, baik dalam bentuk artikel,
makalah, buku, jurnal maupun lainnya. Dalam kajiannya, gagasan tentang pembaharuan
pendidikan Islam berisi tentang corak dan warna pembaharuan pendidikan Islam di
berbagai negara, ada yang bercorak islamis, nasionalis, dan sekuler, serta latar belakang
Indonesia tradisional, bukan saja dari segi metode, tetai lebih khusus dari segi isi dan
tujuannya. Ia berpendapat bahwa jika pendidikan Islam ingin maju, maka harus terbuka
Sosiologi adalah suatu ilmu yang sebagian materi penelitiannya meliputi segala
14
Abuddin Nata, Dinamika Pemikiran Pendidikan Islam di Indonesia,
https://www.researchgate.net/publication/296443682. 01 March 2016.
15
Achmad Djainuri, Pendidikan dan Modernisasi di Dunia Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 2001, cet. 1.
16
Muhaimin, Arah Baru Pendidikan Islam: Pemberdayaan, Pengembangan Kurikulum hingga Redefenisi
Islamisasi Pengetahuan, Bandung: Nuansa, 2010, cet. 1, hal. 56.
17
Astrid Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Bandung: Bina Cipta, 1979, cet. 2, hal. 2.
manusia atau masyarakat dalam kehidupan sosial, serta pola komunikasi dan
interaksinya, nilai-nilai budaya dan tradisi yang berkembang di dalamnya, dan segala
Terdapat keterbatasan para intelektual muslim dalam berbagai ilmu bantu, serta
secara maksimal.
berbagai teori dan konsep dalam sebuah desain pembelajaran, desain manajemen dan
lainnya, kemudian diuji-cobakan dan dilihat hasilnya, sebagai tujuan untuk memenuhi
menjadi satu, model ini dikenal dengan tariqah mubasyarah (direct method) dengan all
mengemukakan pandangan umum tentang metodologi, dasar filosofis dan dasar teoritis,
menggunakan alat komunikasi, dan evaluasi atau penilaian. Beberapa prinsip dalam
pendidikan meliputi dimensi fisik, akal, iman, akhlak, kejiwaan, keindahan, sosial
kemasyarakatan, kebutuhan mental manusia, agama, kasih sayang, rasa aman, harga
Teoritical Framework
18
Abuddin Nata, Sosiologi Pendidikan Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014, cet. 1, hal. 25.
19
Abuddin Nata, Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2005, cet. 1, hal. 58.
20
Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara dan Direktorat Jenderal
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama, 1996, cet. 1.