Anda di halaman 1dari 11

1. Konsep laba bisa dipandang dari sudut pandang ekonomi dan akuntansi.

Lakukan
evaluasi terhadap laba dari dua sudut pandang tersebut! Jelaskan

Diskusi Minggu Ke 4
Matkul : Teori Portofolio dan Analisis Investasi
Dosen : David Syam Budi Bakroh

1. PT Zaing memiliki jumlah saham yang beredar sebanyak 500.000 lembar.


Kepemilikan saham PT Zaing dimiliki oleh PT Muhsyi 30%, PT Hanan 25%, PT
Harun 25%, dan PT Mardania 20%. Ternyata, PT Zaing sepakat untuk menambah
sahamnya sebanyak 200.000 lembar saham. Setiap pemegang saham memiliki
hak preemptif. Diminta:

1) Hitunglah jumlah lembar saham yang dapat dibeli oleh setiap pemegang saham?

Dengan hak preemptif maka tambahan saham baru sebanyak 200.000 lembar saham
dapat dibeli oleh masing-masing pemilik lama sebesar persentase kepemilikannya
sebagai berikut ini.
Kepemilikan PT. Muhsyi = 30% × 200.000 = 60.000 lembar
Kepemilikan PT. Hanan = 25% × 200.000 = 50.000 lembar
Kepemilikan PT. Harun = 25% × 200.000 = 50.000 lembar
Kepemilikan PT. Mardania = 20% × 200.000 = 40.000 lembar

2) Hitunglah proporsi kepemilikan saham jika semua pemegang saham


menggunakan hak preemptifnya?

Jika semua pemilik menggunakan hak preemptifnya, maka proporsi kepemilikan tidak
akan terjadi dilusi sebagai berikut :
Kepemilikan PT. Muhsyi = (150.000 + 60.000) / 700.000 = 30%
Kepemilikan PT. Hanan = (125.000 + 50.000) / 700.000 = 25%
Kepemilikan PT. Harun = (125.000 + 50.000) / 700.000 = 25%
Kepemilikan PT. Mardania = (100.000 + 40.000) / 700.000 = 20%

2. PT Hanan dimiliki oleh PT Harun sebesar 50%, PT Abdillah sebesar 35%, dan PT
Lestari 15%. Jumlah lembar saham yang beredar sebanyak 800.000 lembar saham
dengan harga Rp 1.000/lembarnya. PT Hanan menambah sahamnya sebanyak
1.000.000 lembar saham. Tambahan saham tersebut, 35%nya dibeli oleh PT
Abdillah, 40% dibeli oleh PT Lestari, dan 25% dibeli oleh PT Harun. Berapa
susunan kepemilikan saham terbaru?
Jumlah saham beredar setelah penambahan saham menjadi 800.000 lembar + 1.000.000
lembar = 1.800.000 lembar. Setelah penambahan maka susunan kepemilikan saham baru
sebagai berikut ini

Kepemilikan PT. Harun = ((50% × 800.000) + (25% × 1.000.000)) / 1.800.000


Kepemilikan PT. Harun = (400.000 + 250.000) / 1.800.000 = 36,11%

Kepemilikan PT. Abdillah = ((35% × 800.000) + (35% × 1.000.000)) / 1.800.000


Kepemilikan PT. Abdillah = (280.000 + 350.000) / 1.800.000 = 35%

Kepemilikan PT. Lestari = ((15% × 800.000) + (40% × 1.000.000)) / 1.800.000


Kepemilikan PT. Lestari = (120.000 + 400.000) / 1.800.000 = 28,89%

3. PT Zaing  membayar dividen  sebesar Rp 150 per tahunnya dan harga sahamnya
per hari ini sebesar Rp 1.000/lembarnya. Serta, tingkat dividen yang diharapkan
sebesar 8%. Hitunglah return total jangka Panjang yang diharapkan atas saham
tersebut dengan menggunakan model diskon dividen konstan?

Diketahui :
Dividen per tahun Rp. 150
Harga saham per hari ini Rp. 1.000
Tingkat dividen yang diharapkan 8%

Ditanya :
Return  total jangka Panjang yang diharapkan atas saham tersebut dengan
menggunakan model diskon dividen konstan

Jawab :
Rumusnya adalah
P=d/k–g

Keterangan :
P = Nilai saham hari ini
d = Aliran dividen tahunan
k = Tingkat diskonto
g = Tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan

P=d/k–g
Rp. 1.000 = Rp. 150 / k – 8%
RP. 150 / Rp. 1.000 = k – 8%
(RP. 150 / Rp. 1.000) + 8% = k
15% + 8% = k
23 % = k

Jadi tingkat diskontonya sebesar 23%

SUMBER : BMP EKSI4203 (Teori Portofolio dan Analisis Investasi edisi 3) Modul 4
Halaman 4.5 – 4.6 dan Halaman 4.17 – 4.18
Diskusi Minggu Ke 4
Matkul : Teori Akuntansi
Dosen : Ramadanis, S.E.Sy

Apakah anda setuju, jika pengukuran dalam akuntansi harus selalu dengan ukuran moneter?
Jelaskan alasannya!

Saya kurang setuju dengan pernyataan diatas. Hal ini berarti bahwa fokus berbagai
pengukuran akuntansi terletak pada informasi kuantitatif, ketimbang informasi kualitatif.
Pengukuran biasanya dilakukan dalam ukuran moneter. Namun jangan dilupakan bahwa data
nonmoneter, seperti kapasitas produksi dalam ton atau jumlah pegawai, kerap kali relevan
untuk prediksi dan pengambilan keputusan. Karena aktiva mempunyai beberapa atribut,
pengukuran, dan publikasi lebih dari satu atribut mungkin relevan bagi investor dan pemakai
lain laporan keuangan. Oleh karena itu, konsep-konsep penilaian bisa saja saling melengkapi
dan juga saling bersaing satu sama lain.

Pengukuran dalam akuntansi adalah proses memberikan jumlah moneter kuantitatif yang
berarti pada objek atau peristiwa yang berkaitan dengan suatu badan usaha dan diperoleh
sedemikian rupa sehingga jumlah itu sesuai untuk agregasi (seperti total penilaian aktiva)
atau disagregasi, seperti yang disyaratkan untuk situasi-situasi tertentu. Contoh-contoh objek
meliputi piutang, pabrik dan peralatan, dan utang jangka panjang. Contoh-contoh aktivitas
meliputi penjualan barang dan jasa serta pembayaran dividen. Akan tetapi, sebelum
pengukuran dapat dilakukan, harus dipilih atribut tertentu yang akan diukur. Dalam hal
piutang, atribut-atribut yang dipilih mungkin mencakup jumlah rupiah yang akan diterima
dan tanggal penagihan yang diharapkan. Atribut-atribut pabrik dan peralatan mungkin
mencakup kapasitas fisik untuk memproduksi, pengeluaran sumber daya pada saat perolehan
atau sumber daya yang diperlukan untuk mengganti aktiva saat ini.

Konsep pengukuran dalam akuntansi menyatakan bahwa bisnis hanya boleh mencatat
transaksi akuntansi jika dapat dinyatakan dalam uang. Ini berarti bahwa fokus
pengukuran akuntansi adalah pada informasi kuantitatif, bukan pada informasi kualitatif.
Dengan demikian, sejumlah besar item tidak pernah tercermin dalam catatan akuntansi
perusahaan, yang berarti tidak pernah muncul dalam laporan keuangannya. Contoh pos-
pos yang tidak dapat dicatat sebagai transaksi akuntansi karena tidak dapat dinyatakan
dalam uang antara lain:

 Tingkat keterampilan karyawan


 Kondisi kerja karyawan
 Nilai jual kembali yang diharapkan dari sebuah paten
 Nilai merek internal
 Daya tahan produk
 Kualitas dukungan pelanggan atau layanan lapangan
 Efisiensi proses administrasi

Semua faktor sebelumnya secara tidak langsung tercermin dalam hasil keuangan bisnis,
karena berdampak pada pendapatan, pengeluaran, aset, atau kewajiban. Misalnya, tingkat
dukungan pelanggan yang tinggi kemungkinan akan mengarah pada peningkatan retensi
pelanggan dan kecenderungan yang lebih tinggi untuk membeli dari perusahaan lagi,
yang karenanya berdampak pada pendapatan. Atau, jika kondisi kerja karyawan buruk,
hal ini menyebabkan pergantian karyawan yang lebih besar, yang meningkatkan biaya
terkait tenaga kerja.

Kelemahan utama dalam konsep pengukuran uang adalah bahwa banyak faktor yang
dapat menyebabkan perubahan jangka panjang dalam hasil keuangan atau posisi
keuangan suatu bisnis (seperti yang baru saja disebutkan), tetapi konsep tersebut tidak
mengizinkannya untuk dinyatakan dalam laporan keuangan. Satu-satunya pengecualian
adalah diskusi tentang pos-pos terkait yang dimasukkan manajemen dalam
pengungkapan yang menyertai laporan keuangan. Dengan demikian, sangat mungkin
bahwa keuntungan utama yang mendasari bisnis tidak diungkapkan, yang cenderung
kurang mewakili kemampuan jangka panjang bisnis untuk menghasilkan keuntungan.
Kebalikannya biasanya tidak terjadi, karena manajemen didorong oleh standar akuntansi
untuk mengungkapkan semua kewajiban lancar atau potensial dalam catatan yang
menyertai laporan keuangan. Pendeknya, konsep pengukuran uang dapat menyebabkan
penerbitan laporan keuangan yang mungkin tidak cukup mewakili masa depan bisnis.
Namun, jika konsep ini tidak ada, manajer dapat dengan terang-terangan menambahkan
aset tidak berwujud ke dalam laporan keuangan yang memiliki sedikit basis pendukung.

SUMBER :
 BMP EKSI4415 (Teori Akuntansi edisi ) Modul 4 Halaman 4.4
 https://www.accountingtools.com/articles/what-is-the-money-measurement-
concept.html

Diskusi Minggu Ke 3
Matkul : Sistem Informasi Akuntansi
Dosen : Dri Asmawanti S, S.E., M.S.Ak

Dalam siklus pendapatan memiliki empat aktivitas utama yang perlu dikelola dengan baik
oleh perusahaan. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat aktivitas-aktivitas tersebut!

Empat aktivitas utama dalam siklus pendapatan adalah sebagai berikut.


1. Aktivitas entri pesanan dari pelanggan
Proses entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap utama, yaitu mengambil pesanan dari
pelanggan, memeriksa dan menyetujui permintaan pembayaran kredit dari pelanggan,
serta memeriksa ketersediaan persediaan.

2. Aktivitas pengiriman barang


Aktivitas utama dalam proses pengiriman dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mengambil dan
mengepak pesanan, kemudian pengiriman pesanan.

3. Aktivitas penagihan
Aktivitas penagihan adalah aktivitas pemrosesan informasi yang mengemas ulang serta
meringkas informasi dari entri pesanan penjualan dan aktivitas pengiriman. Aktivitas ini
terdiri atas penagihan piutang, pemeliharaan data piutang usaha, serta penyesuaian
rekening dan penghapusan.

4. Aktivitas penagihan kas


Aktivitas penagihan kas terdiri atas menangani kiriman uang pelanggan dan penyimpanan
ke bank. Aktivitas penerimaan pembayaran dengan kas ataupun cek merupakan salah satu
aktivitas yang paling berisiko, risiko yang paling besar adalah risiko pencurian.

Penjelasan Lengkap

A. ENTRI PESANAN PENJUALAN


Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan penjualan dari para pelanggan.
Fungsi penerimaan penjualan melakukan proses entri pesanan penjualan (sales order entry),
yang dibuat berdasarkan permintaan dari para pelanggan. Proses entri pesanan penjualan
mencakup tiga tahap utama, yaitu mengambil pesanan dari pelanggan, memeriksa dan
menyetujui permintaan pembayaran kredit dari pelanggan, serta memeriksa ketersediaan
persediaan.

1. Mengambil pesanan dari pelanggan. Pesanan pelanggan diterima dapat dari beberapa cara
tergantung dari kebijakan yang dikeluarkan perusahaan, berbagai cara yang biasa
dilakukan di antaranya adalah melalui toko, surat, telepon, website, atau melalui tenaga
penjualan di lapangan. Belakangan pemanfaatan teknologi informasi telah banyak
diimplementasikan perusahaan, terutama perusahaan besar untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas proses entri pesanan penjualan. Penggunaan website membantu untuk
mengotomatisasi pengentrian pesanan penjualan. Manfaatnya tidak hanya untuk
mengurangi biaya yang terkait dengan pesanan pelanggan, tetapi juga dapat memberi
peluang untuk menjangkau pelanggan yang terlalu jauh dan yang menginginkan proses
pemesanan berjalan dengan lebih cepat. Penggunaan teknologi informasi lebih canggih
dapat diimplementasikan sampai kepada akses pelanggan secara langsung terhadap data
pemesanan, hal ini juga dapat mempermudah perusahaan untuk mengawasi tingkat
persediaan untuk penjualan.
2. Memeriksa dan menyetujui permintaan pembayaran kredit dari pelanggan. Sebagian besar
transaksi penjualan antar perusahaan dilakukan secara kredit. Oleh karena itu, penjualan
secara kredit harus disetujui sebelum diproses ke tahap selanjutnya. Untuk memastikan
bahwa tidak terjadi konflik kepentingan dalam persetujuan kredit, maka pemisahan tugas
perlu dilakukan. Upaya pemisahan yang dapat dilakukan contohnya adalah, pemisahan
fungsi antara bagian kredit dengan bagian pemrosesan transaksi penjualan. Bagi
pelanggan lama yang memiliki catatan pembayaran baik, pemeriksaan kredit secara
formal untuk setiap penjualan biasanya sudah tidak perlu dilakukan. Perusahaan biasanya
membuat batas kredit (saldo kredit maksimal) untuk pelanggan, berdasarkan pada catatan
kredit terdahulu milik pelanggan dan kemampuannya untuk membayar. Untuk menyetujui
kredit dengan cara tersebut, proses yang terjadi melibatkan pemeriksaan file induk
pelanggan untuk memverifikasi saldo kredit yang ada, mengidentifikasi batas kredit
pelanggan, dan memverifikasi apabila ditambah dengan pesanan yang baru saldo kredit
tidak melebihi batas yang sudah ditentukan.
Otorisasi khusus untuk menyetujui kredit digunakan untuk pelanggan baru, untuk
mengantisipasi agar saldo kredit pelanggan tidak melewati batas jatuh tempo, atau malah
sampai tidak tertagih.
3. Memeriksa ketersediaan persediaan. Pemeriksaan ketersediaan persediaan salah satu
alasannya adalah untuk memberikan informasi kepada pelanggan mengenai perkiraan
tanggal pengiriman. Akurasi proses ini penting karena apabila catatan persediaan tidak
akurat dan sesuai dengan kondisi terakhir, hal ini dapat membuat pelanggan kecewa
apabila terjadi penundaan yang tidak terduga dalam pemenuhan pesanan mereka. Ketika
ketersediaan barang telah dipastikan, sistem kemudian akan membuatkan otorisasi untuk
melepaskan barang dagangan ke bagian pengiriman untuk kemudian diteruskan ke
pelanggan.

B. PENGIRIMAN
Aktivitas utama dalam proses pengiriman ini juga dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu
sebagai berikut.
1. Mengambil dan mengepak pesanan. Barang-barang yang diambil dari gudang
berdasarkan data pesanan penjualan yang diterima dari pelanggan, kemudian dilakukan
proses pengepakan barang. Kemudian petugas bagian gudang akan mengidentifikasi
produk apa saja, dan jumlah masing-masing produk untuk mengeluarkannya dari data
persediaan barang di gudang. Barang persediaan yang sudah siap dikirimkan baru
kemudian dipindahkan ke bagian pengiriman.
2. Pengiriman pesanan. Sebelum barang benar-benar dikirim bagian pengiriman, akan
membandingkan perhitungan fisik secara langsung dengan jumlah yang ditujukan dalam
data pengambilan barang dari gudang, fungsinya adalah meminimalisasi kemungkinan
kesalahan dalam pengambilan barang dari gudang. Dalam siklus pendapatan ini harus
juga mempertimbangkan adanya kemungkinan terjadi retur penjualan. Hal ini biasanya
dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Kesalahan pengiriman barang yang dikirimkan kepada pelanggan.
b. Ada kecacatan pada barang yang dikirimkan.
c. Terjadi kerusakan pada saat pengiriman barang.
d. Pengiriman barang terlambat dari yang sudah disepakati.

Masalah-masalah tersebut tentu saja harus menjadi perhatian perusahaan, karena apabila
sampai terjadi akan sangat besar sekali dampak negatifnya bagi perusahaan. Salah satu
keputusan utama yang perlu dibuat ketika mengirimkan pesanan pelanggan berkaitan dengan
pilihan metode pengiriman, apakah pengiriman akan dilakukan sendiri oleh perusahaan atau
menggunakan jasa outsource dari kurir komersial.

C. PENAGIHAN PIUTANG USAHA

Biasanya ada pemisahan antara fungsi penagihan dan pencatatan piutang usaha. Pemisahan
ini dilakukan untuk meminimalisasi upaya penyalahgunaan, seperti uang hasil tagihan kepada
pelanggan hanya dicatat sebagian, karena tidak ada pihak lain yang dapat mengontrol apabila
kedua fungsi ini dilakukan oleh pihak yang sama.

Aktivitas penagihan adalah aktivitas pemrosesan informasi yang mengemas ulang, serta
meringkas informasi dari entri pesanan penjualan dan aktivitas pengiriman. Aktivitas ini
memerlukan informasi dari bagian pengiriman yang mengidentifikasi barang dan jumlah
yang dikirim, serta informasi mengenai harga dan syarat khusus penjualan dari bagian
penjualan. Teknologi informasi dapat memberikan peluang untuk mengurangi biaya yang
berhubungan dengan penagihan. Mengirimkan faktur tagihan ke pelanggan memanfaatkan
teknologi informasi dapat mempercepat dan lebih murah dibandingkan penagihan dengan
penggunaan dokumen kertas. SIA yang didesain dengan baik dapat meniadakan keperluan
untuk membuat dan menyimpan faktur penjualan secara menyeluruh, paling tidak dengan
para pelanggan yang juga memiliki sistem yang canggih.

D. PENERIMAAN PEMBAYARAN
Aktivitas penerimaan pembayaran dengan kas ataupun cek merupakan salah satu aktivitas
yang paling berisiko, risiko yang paling besar adalah risiko pencurian. Salah satu solusinya
adalah dengan mengirimkan salinan faktur pelanggan, dan memintanya untuk
mengembalikan salinan tersebut bersamaan dengan waktu pembayaran. Pengiriman
pembayaran ini kemudian diserahkan ke bagian piutang usaha dan pembayarannya dikirim ke
kasir. Alternatif lain yang sering digunakan adalah memanfaatkan media bank sebagai
perantara pembayaran. Pelanggan tinggal mentransfer sejumlah uang ke rekening penjualan
perusahaan, kemudian bukti transfer yang sudah dilakukan dikirimkan ke bagian penerimaan
pembayaran, baru kemudian bagian penerimaan pembayaran meneruskannya ke petugas kasir
untuk mengambil dan menyimpan uang yang sudah disetorkan pelanggan.

SUMBER :
 BMP EKSI4313 (Sistem Informasi Akuntansi edisi 3) Modul 5 Halaman 5.3 & 5.12 –
5.16
 BMP EKSI4313 (Sistem Informasi Akuntansi edisi 2) Modul 5 Halaman 5.14

Diskusi Minggu Ke 4
Matkul : Manajemen Operasi
Dosen : Mik Wanul Khosiin, M.M.

Pada Modul 5 dari BMP halaman 5.17 dinyatakan bahwa kondisi permintaan deterministik
sulit ditemukan dalam praktek, sehingga model probabilistik dinilai sebagai perbaikan atas
kondisi tersebut. Sampaikan argumentasi anda yang menjelaskan maksud dari pernyataan
tersebut.

Setiap pemilik usaha pasti memiliki pendekatan yang berbeda-beda dalam mengendalikan
persediaan barang yang dimiliki. Pendekatan yang digunakan terhadap manajemen inventaris
akan menentukan tingkat inventaris perusahaan, yang dapat memberikan dampak positif atau
negatif terhadap bisnis. Memiliki persediaan yang optimal sehingga permintaan secara
konsisten dapat dipenuhi adalah kunci keberhasilan penjualan barang. Disisi lain, apabila
tingkat stok barang tidak ideal tentunya dapat mengakibatkan arus kas yang tidak lancar
karena masih terikat dengan stok lama. Oleh sebab itu, sangat penting bagi pemilik bisnis
menentukan model inventory control terbaik agar aktivitas bisnis dapat berjalan dengan
lancar.

Model deterministik adalah salah satu model manajemen inventaris dimana kontrol inventaris
terstruktur pada variabel yang terkait dengan persediaan barang, yang diketahui dan dapat
diprediksi dengan cukup pasti. Sehingga, persediaan barang dapat dihitung, dilacak dan
dipesan sesuai dengan perkiraan yang lebih stabil. Di dalam model deterministik ini semua
parameter serta variable telah diketahui atau dapat dihitung secara pasti. Namun kondisi
permintaan deterministik sulit ditemukan dalam praktek, sehingga model probabilistik dinilai
sebagai perbaikan atas kondisi tersebut.

Model probabilistik yang menekankan bahwa pada umumnya terdapat ketidakpastian terkait
dengan variabel persedian, khususnya pada permintaan atau penjualan. Dengan model ini,
segala sesuatu yang terkait dengan pengendalian inventaris didasarkan pada asumsi bahwa
permintaan mungkin berfluktuasi dan mungkin tidak selalu dapat diprediksi. Pendekatan
probabilistik memungkinkan adanya fluktuasi permintaan yang nantinya akan mempengaruhi
manajemen persediaan pada waktu yang akan datang. Karena itu, model probabilistik
mungkin menjadi pendekatan yang lebih disukai bagi banyak pemilik bisnis. Dengan
mengidentifikasi perubahan permintaan, persediaan dapat dikelola dengan tepat sehingga
pasokan tidak berlebihan. Dalam kondisi ini, diperlukan persediaan pengaman untuk
mencegah atau menghindari terjadinya kehabisan persediaan. Waktu pemesanan kembali
ditentukan dengan rumus berikut.

Titik pemesanan kembali = d x L + SS

Biaya kehabisan persediaan = banyaknya unit x probabilitas x biaya kehabisan persediaan per
unit x banyaknya pesanan per tahun

Kesimpulan :
Permintaan deterministik adalah permintaan yang akan datang dapat diketahui secara pasti.
Karena kondisi permintaan deterministik sulit ditemukan dalam praktek maka Permintaan
probabilistik yang akhirnya digunakan oleh kebanyakan pemilik bisnis.
Permintaan probabilistik adalah permintaan yang akan datang tidak dapat diketahui dengan
pasti. Pada hakikatnya tidak ada yang pasti dalam semua hal kita akan dihadapkan dengan
ketidakpastian apalagi dalam permintaan produk. Sehingga dalam hal ini harus ditentukan
dengan distribusi probabilitas.

SUMBER :
 BMP EKMA4215 (Manajemen Operasi edisi 3) Modul 5 Halaman 5.17
 https://www.turboly.com/blog/2019/07/Inventory-Control-Model-Deterministik-
Probabilistik.html
 https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://e-
journal.uajy.ac.id/7791/3/TI206442.pdf&ved=2ahUKEwiUgp-
Ky9f3AhV7SmwGHV1rDGUQFnoECAUQBg&usg=AOvVaw2k-
sdRvbR4ySmWTndsTnwy

Diskusi Minggu Ke 4
Matkul : Analisis Informasi Keuangan
Dosen : Sitti Marwa Kharie S.E., M.Ak

Identifikasi rasio-rasio keuangan apa saja yang dapat digunakan sebagai alat analisis
untuk menilai kinerja keuangan  PT Asabri!

Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan
keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat
dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar
komponen yang ada di antara laporan keuangan. Kemudian, angka yang diperbandingkan
dapat berupa angka-angka dalam satu periode ataupun beberapa periode.

Hasil rasio keuangan ini digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode,
apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Kemudian, juga dapat dinilai
kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif.
Kinerja yang dihasilkan ini juga dapat dijadikan sebagai evaluasi hal-hal yang perlu
dilakukan ke depan agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau dipertahankan sesuai
dengan target perusahaan. Lalu, kebijakan harus diambil oleh pemilik perusahaan untuk
melakukan perubahan terhadap orang-orang yang duduk dalam manajemen ke depan.

Dari artikel di atas rasio-rasio keuangan yang dapat digunakan sebagai alat analisis untuk
menilai kinerja keuangan  PT Asabri adalah

1. Rasio hutang (Solvency ratio)


Metode untuk menganalisa kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka
panjang, dan jangka pendek. Kemampuan tersebut sangat penting sebagai bahan
pertimbangan para investor untuk menanamkan modalnya. 
 Total utang dibandingkan dengan total aktiva atau rasio utang (debt ratio)
 Jumlah kali perolehan bunga (times lnterest earned)
 Lingkup biaya tetap (fixed charge coverage)
 Lingkup arus kas (cash flow coverage)

Identifikasi pada PT. Asabri :


rasio solvabilitas (RBC) Asabri di 2017 hanya 62,35 persen. Padahal, sesuai ketentuan
dari Kementerian Keuangan perusahaan asuransi harus memiliki RBS sebesar 120 persen.
RBC sendiri merupakan kemampuan perusahaan membayar klaim dan utang jangka
panjang.
2. Rasio hutang jangka pendek (Liquidity ratio)
Rasio likuiditas adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar kembali kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.
 Rasio lancar (current ratio)
 Rasio sangat lancar (quick ratio atau acid test ratio)

Identifikasi pada PT. Asabri :


Dalam laporan keuangan di 2017, Asabri tercatat memiliki utang sebesar Rp 43,6 triliun.
Utang tersebut membengkak dari 2016 yang berada di posisi Rp 36,34 triliun.
Melonjaknya utang Asabri disebabkan karena penambahan utang investasi hingga 291,22
persen, akumulasi iuran pensiun sebesar 24,96 persen, dan meningkatnya liabilitas
pembayaran pensiun sebesar 20,25 persen.

3. Rasio laba (Profitability ratio)


Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan
relatif terhadap pendapatan, aset neraca, biaya operasi, dan ekuitas.
 Margin laba penjualan (profit margin on sales)
 Daya laba dasar (basic earning power)
 Hasil pengembalian total aktiva (return on total assets)
 Hasil pengembalian ekuitas (return on total equity)

Identifikasi pada PT. Asabri :


Asabri mencatat pendapatan sebesar Rp 4,51 triliun pada 2017 atau turun dibanding 2016
yang mencatat pendapatan Rp 5,06 triliun. Pendapatan terbesar berasal dari hasil investasi
sebesar Rp 3,08 triliun. Adapun pendapatan premi sebesar Rp 1,39 triliun. Adapun total
aset Asabri tahun 2017 sebesar Rp 44,80 triliun, naik dari posisi 2016 sebesar Rp 36,51
triliun.
4. Rasio pertumbuhan (growth ratio)
merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan
posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya.
 Pertumbuhan penjualan
 Pertumbuhan laba bersih
 Pertumbuhan pendapatan per saham
 Pertumbuhan dividen per saham

Identifikasi pada PT. Asabri :


Kendati begitu, dalam laporan keuangan 2017, Asabri masih mencetak laba bersih
sebesar Rp 943,81 miliar. Angka itu mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya
Rp 116,46 miliar.

Apakah teknik Analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan untuk perusahaan
pengelola dana pensiun dapat disamakan dengan perusahaan pada umumnya?

Menurut saya cara analisis laporan keuangan setiap perusahaan mungkin akan berbeda satu
sama lain. Begitu juga dengan perusahaan pengelola dana pensiun dengan perusahaan pada
umumnya.

Karena dibandingkan dengan tujuan perusahaan yang berorientasi ke pasar dan mencari
keuntungan, dana pensiun mempunyai tujuan dan kegiatan yang berbeda dengan perusahaan
pada umumnya Laporan Keuangan Dana Pensiun berpedoman pada standar akuntansi yang
berlaku khusus untuk Dana Pensiun yaitu : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 18 dan No. 24. Hans Tuanakotta (1995) menyebutkan hal–hal mendasar dalam sistem
Dana Pensiun adalah :
 Sukarela (Voluntary).
 Pemisahan Kekayaan (Separated Assets).
 Pendanaan (Funded).
 Hak Peserta atas Dana (Vesting Rights).
 Looking In.
 Portabilities dan Pinjaman.

Tujuan akuntansi dana pensiun adalah menyajikan informasi keuangan yang dapat
dipergunakan untuk memperkirakan kemampuan dana pensiun pada masa sekarang maupun
dimasa yang akan datang dalam memenuhi kewajibannya untuk membayar manfaat pensiun
kepada peserta tepat pada waktunya, serta informasi yang lain yang relevan sehubungan
dengan keadaan keuangan dan hasil pengembangan dana.

Berbeda dengan laporan keuangan perusahaan yang terdiri atas laporan neraca, laba rugi, laba
ditahan arus kas dan catatan atas laporan keuangan, dana pensiun menambah dua laporan
lagi yaitu laporan aktiva bersih. Penilaian aktiva dana pensiun tidak termasuk piutang jasa
masa lalu yang belum jatuh tempo dikurangi seluruh kewajiban kecuali kewajiban
aktuaria. Total seluruh aktiva bersih yang tersedia untuk manfaat pensiun pada tanggal
laporan

Seperti yang kita ketahui, perusahaan pengelola dana pensiun tidak memperdagangkan
barang atau memberikan jasa dengan motif keuntungan. Tapi, mereka juga perlu menyimpan
catatan pendapatan, pengeluaran, aset, dan kewajiban yang tepat. Sumber pendapatan utama
mereka adalah sumbangan, langganan, hibah, dll. Oleh karena itu, sebagian besar transaksi
mereka secara tunai atau melalui rekening bank.

SUMBER :
 BMP EKSI4202 (Analisis Informasi Keuangan edisi 2) Modul 4 Halaman 4.2 – 4.4
 https://www.ekrut.com/media/rasio-keuangan
 https://www.researchgate.net/publication/
313681694_AKUNTANSI_DANA_PENSIUN_DI_INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai