Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sulawesi tenggara merupakan salah satu provinsi di pulau Sulawesi yang terletak di
bagian tenggara. Secara geografis Sulawesi tenggara terletaka di bagian selatan
khatulistiwa diantara 02º45´ - 06º15´ lintang selatan dan 120º45´ - 124º30´ bujur timur.
Provinsi Sulawesi tenggara mempunyai wilayah daratan seluas 38.140 km² (3.814.000 ha)
dan perairan (laut) seluas 110.000 km² (11.000.000 ha).

Perairan laut Sulawesi tenggara memiliki potensi sumber daya ikan sebesar 1.520.340
ton/tahun, yang telah dikelola sampai saat ini mencapai 15,41% atau sebesar 234. 239 ton
(DKP Sultra,2011). Potensi sumberdaya ikan Sulawesi tenggara tersebut berada pada WPP
13 dan 14 meliputi wilayah perairan laut pengelolaan sumberdaya ikan laut flores dan selat
makasar, namun daerah penangkapan ikan dapat mencakup laut banda, laut arafuru, laut
seram dan teluk bone.

Salah satu upaya untuk mengelola sumberdaya perikanan adalah melalui usaha
penangkapan ikan. Salah satu teknik penangkapan ikan yang berkembang pada saat ini
yakni menggunakan alat tangkap purse seine. Dalam perkembangannya terus mengalami
penyempurnaan tidak hanya bentuk (kontruksi) tetapi juga bahan dan perahu / kapal yang
digunakan untuk usaha perikanannya (Sopyan 2010).

Pengoperasian alat tangkap purse seine dilakukan dengan 2 (dua) tahap yaitu shooting
dan hauling. Keberhasilan proses shooting dan hauling sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti kecepatan melingkar jaring, kecepatan tenggelam pemberat serta kecepatan
penarikan tali kerut. faktor-faktor inilah yang dapat mempengaruhi tingkat efisiensi serta
keberhasilan pengoperasian alat tangkap Purse seine.

1.2 Tujuan Penelitian


1.2.1 Tujuan Umum

1. Mengetahui teknik pengoperasian alat tangkap purse seine.


2. Mengetahui konstruksi alat tangkap purse seine
3. Mengetahui alat bantu yang mendukung dalam pengoperasian alat tangkap purse
seine.
4. Mengetahui jenis-jenis ikan hasil tangkapan purse seine.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Dapat melakukan pengoperasian alat tangkap purse seine


2. Dapat mendeskripsikan konstruksi alat tangkap purse seine
3. Dapat melakukan dan menjelaskan cara kerja dari alat bantu yang digunakan
dalam proses pengoperasian alat tangkap purse seine
BAB II

METODE PRAKTEK

3.1 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan praktek kerja lapangan dilaksanakan mulai tanggal 18 april sampai 21


april 2021 di Tempat Pelelangan ikan (TPI) Sodoha, pada kapal KM. SAMA SUBUR dan
daerah penangkapan teletak pada perairan laut saponda.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan : Kapal perikanan dengan jenis alat tangkap purse
seine, dan alat pendukung lainya, selain itu handphone serta alat tulis menulis.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada praktek kerja lapangan ini adalah
metode observasi atau pengamatan langsung serta wawancara dengan Kapten dan ABK
mengenai proses manajemen operasi penangkapan ikan diatas kapal dan membuat
dokumentasi aktivitas diatas kapal dengan mengunakan kamera handphone.

Prosedur pelaksaan praktek kerja lapangan dengan mempersipakan alat dan bahan
yang digunakan untuk identifikasi kegiatan operasional purse seine, mulai dari persipan
menuju fishing ground sampai kembali ke fishing base.
BAB III

HASIL PKL

4.1 deskripsi kapal purse seine

Kapal yang digunakan dalam kegiatan operasi penangkapan yaitu kapal motor purse
seine dengan panjang 19 meter, lebar 4 meter, dan dalam kapal 2,5 meter yang memiliki
berat 28GT (Gross Ton). Kapal purse seine tersebut memiliki 3 palka berkapasitas kurang
lebih 17 ton dimana palka pertama dan ke dua digunakan untuk menyimpan boks ikan dan
hasil tangkapan. Sedangkan palka tiga digunakan untuk menyimpan es balok. Kapal purse
seine ini menggunakan mesin pendorong dengan merk Mitshubishi yang berkekuatan 8
slinder dengan kecepatan rata-rata berkisar 12 mill/jam dengan jumlah ABK 7 orang yang
terbagi dalam berbagai tugas diatas kapal seperti Kapten, Bass/Perwira, dan ABK biasa.

4.2 Persiapan

4.2.1 pengecekan semua fasilitas

1. pengecekan semua mesin


kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan sebelum
melakukan operasi penangkapan dengan tujuan agar efektifitas saat melakukan
penangkapan berjalan dengan baik, yakni dari pengecekan mesin pendorong
kapal, mesin garden serta mesin genset rumpon.
2. Pengecekan konsumsi dan fasilitas penunjang lainya
Kegiatan ini juga tidak kalah penting dari persiapan lainya yakni dengan tujuan
agar tidak terjadi kekurangan konsumsi ataupun fasilitas lainya pada saat berada
di fishing base. Dari pengecekan kekurangan konsumsi, bahan bakar serta es
balok yang akan digunakan.

4.2.2 penyediaan semua fasilitas

1. pengisian bahan bakar


bahan bakar yang digunakan kapal purse seine pada KMN. SAMA SUBUR
sebanyak 2 drom dalam 1 kali trip, untuk menghindari terjadinya kekurangan
bahan bakar pada saat di tengah laut.
2. Penyedeiaan konsumsi
Persediaan ini dilakukan mulai dari penyipan air bersih sebanyak 1 tower,
penyediaan beras sebanyak 1 karung dengan berat 50 kg serta bahan-bahan
lainya.
3. Penyediaan es balok
Pada kapal purse seine KMN. SAMA SUBUR untuk satu kalih trip membawa
perbekalan es balok sebanyak 80 biji balok es, hal ini bertujuan untuk menjaga
kualitas agar tetap higenis pada saat pendinginan.

4.3 Teknik pengoperasian purse seine pada kapal KMN SAMA SUBUR

4.3.1 pencarian terminal rumpon

Lokasi penangkapan atau fishing ground masih dalam lingkup Perairan Sulawesi
Tenggara tepatnya di daerah Pulau saponda. Jarak dari fishing base ke fishing ground
sekitar 25 mill laut dengan lama waktu tempuh perjalanan sekitar 3 jam dari fishing base
TPI SODOHA menuju fishing ground.

untuk mendapatkan lokasi rumpon yang akan dijadikan sebagai sasaran operasi
purse seine

4.3.2 pra-seting
Kegiatan sebelum melakukan setting pada alat tangkap purse seine yaitu mengecek
persiapan alat tangkap yang berada diatas kapal. Mulai dari posisi jaring, pelampung dan
pemberat. Semua dipastikan berada sesuai dengan urutannya masing-masing guna tidak
terjadinya kesalahan dalam proses penurunan jaring dalam penangkapan nantinya.

4.3.3 seting

Setting pertama yang dilakukan adalah menyalakan lampu guna membuat ikan
berkumpul di sekitaran rumpon dan kapal. Kemudian melakukan pengamatan kondisi
rumpon dengan menggunakan rakit, mesin genset dan lampu serta kaca mata selam (mask
scuba). Pengamatan ini dilakukan secara langsung oleh ABK kapal dengan menaiki rakit
dan menceburkan kepala untuk melihat apakah rumpon memiliki jumlah ikan yang siap
dilingkari.
Proses kedua, apabila ABK yang melakukan pengamatan rumpon memberikan kode
berupa lampu kode maka pelampung tanda (radioboy) dan jaring siap diturunkan dengan
cara yang bersamaan dan siap dilakukannya penangkapan. Proses setting dilakukan pada
malam hari dan tidak memakan banyak waktu dalam proses kerjanya. Proses setting pada
kegiatan PKL yang dilaksanakan diatas kapal hanya membutuhkan waktu sekitar 10 – 20
menit.

4.3.4 hauling

Setelah jaring diturunkan dan melingkari kawanan ikan, selanjutnya adalah menarik
cicin atau pemberat jaring menggunakan gardan mobil yang telah dimodifikasi agar
kantong jaring mengkerucut dan ikan tidak akan mudah untuk melepaskan diri dari dalam
jaring.
Kemudian seluruh awak kapal saling bergotong untuk menarik pelampung dan
badan jaring hingga menyisakan kantong jaring tempat ikan akan berkumpul dan
memudahkan saat ABK menyerok ikan dari jaring ke atas kapal.
Setelah jaring hanya menyisakan kantong jaring dan ikan telah terkumpul tahap
selanjutnya adalah menyerok ikan menggunakan keranjang plastik untuk mengangkat ikan
dari jaring keatas kapal dan langsung ditumpahkan kedalam palka kapal. Proses kegiatan
hauling ini cukup memakan waktu dalam prosesnya yaitu sekitar 1 – 2 jam lamanya.

Anda mungkin juga menyukai