Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 10

MAKALAH HAKIKAT DAN MAKNA SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI BAGI MANUSIA DAN
DAMPAK PENYALAHGUNAAN IPTEKS

Disusun Oleh :

NABIL IHSAN

NICKY ANANDA NICOLA

NOVRIZAL MAHENDRY

NOVRIZAM RAHMAT PUTRA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada hakekatnya manusia telah diberi anugrah oleh tuhan yang maha kuasa berupa akal
dan nafsu, akal dan nafsu inilah yang mendorong manusia untuk menciptakan sesuatu
yang dapat mewujudkan cita-cita atau penghargaannya. Dalam mewujudkan cita-cita
tersebut manusia telah menciptakan sains, teknologi, dan seni sebagai salah satu sarana
sehingga sejak saat itu kehidupan manusia mulai berubah. Salain itu sains, teknologi dan
seni juga telah mempengaruhi peradaban manusia dalam kehidupannya terutama dalam
bidang sosial dan budaya.

Sains, teknologi dan seni merupakan hasil dari akal pemikiran manusia yang progresif.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penemuan-penemuan dibidang ilmu teknologi dan
sains oleh ilmuan-ilmuan yang ada di dunia ini. Seiring perkembangan zaman, semakin
banyak penemuan yang berguna bagi kehidupan manusia dan tak bisa dipisahkan dari
kehidupan manusia itu sendiri.

Seiring dengan perkembangan sains, teknologi dan seni diharapkan dapat memberikan
pengaruh yang positif terhadap bidang-bidang lain, khususnya bidang sosial dan budaya
yang menjadi ciri setiap bangsa di dunian.

Seperti yang kita ketahui, teknologi kini telah merembes dalam kehidupan. Kebanyakan
manusia bahkan dari kalangan atas hingga menengah ke bawah sekalipun. Dimana
upaya tersebut merupakan cara atau jalan didalam mewujudkan kesejah teraan dan
peningkatan harkat martabat manusia.

Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEKS dalam rangka untuk
mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dimana dalam
pengembangan IPTEKS harus didasarkan terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan
beradab, agar semua masyarakatmengecam IPTEKS secara merata. Begitu juga
diharapkan SDM bisa lebih baik lagi, apabila banyak kemudahan yang kita dapatkan.
Namun, berbanding terbalik dengan realita yang adakarena semakin canggih
perkembangan teknologi, telah membuat masyarakat menjadi malas yang disebabkan
oleh kemudahan-kemudahan yang ada tersebut.

Disatu sisi telah terjadi perkembangan yang sangat baik sekali diaspek telekomunikasi,
namun pelaksanaan pembangunan IPTEKS masih belum merata. Masih banyak
masyarakat kurang mampu yang putus harapannya untuk mendapatkan pengetahuan
dan teknologi tersebut. Hal itu dikarenakan tingginya biaya pendidikan yang harus
mereka tanggung. Maka dari itu, pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalah-
masalah tersebut, agar peranan IPTEKS dapat bertujuan untuk meningkatkan sumber
daya manusia yang ada.

Kalaupun teknologi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak
berarti teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab IPTEKS hanya mampu menampilkan
kenyataan. Kemanusiaan yang manusiawi haruslahlebih dari sekedar kenyataan
obyektif. Kebenaran harus mencakuppula unsur keadilan. Tentu saja IPTEKS tidak
mengenal moral kemanusiaan, oleh karena IPTEKS tidak pernah bisa menjadi standar
kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah manusia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan antara manusia, sains, teknologi dan seni?
2. Apa dampak penyalahgunaan IPTEKS pada kehidupan sosial bugaya?
3. Bagaima solusi problematika pemanfaatan IPTEKS di indonesia?

1.3 Tujuan Masalah


1. Menjelaskan hubungan antara manusia, sains, teknologi dan seni
2. Menjelaskan dampak penyalahgunaan IPTEKS pada kehidupan sosial budaya
3. Menentukan atau mencari jalan keluar dari problematika pemanfaatan IPTEKS yang
ada di indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat dan Makna Sains, Teknologi, dan Seni Bagi Manusia

Dalam setiap kebudayaan selalu terdapat ilmu pengetahuan atau sains dan
teknologi, yang digunakan sebagai acuan untuk menginterpretasikan dan memahami
lingkungan beserta isinya, serta digunakan sebagai alat untuk mengeksploitasi,
mengolah, dan pemanfaatannya untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Sains dan
teknologi dapat berkembang melalui kreatifitas penemuan (discovery), penciptaan
(invention), melalui berbagai bentuk inovasi dan rekayasa. Kegunaan nyata IPTEKS
bagi manusia sangat bergantung dari nilai, norma, dan hukum yang mendasarinya.
IPTEKS tanpa nilai sangat berbahaya dan manusia tanpa IPTEKS mencerminkan
keterbelakangan.

2.1.1 Hakikat dan Makna Sains

Sains berasal dari bahasa latin “scire” artinya mengetahui dan belajar. Kata sains
diartikan kedalam bahasa indonesia menjadi ilmu pengetahuan. Sains adalah
pengetahuan yang sistematis. Lebih jauh sains dapat dirumuskan sebagai himpunan
pengetahuan manusia yang dikumpulkan melalui suatu proses pengkajian dan
dapatditerima oleh ratio.
Dalam pemikiran barat, sains memiliki karakteristik yaitu; obyektif, netral dan bebas
nilai, sekalipun sains diakui berpijak pada sistem nilai, tetapi sains bebas dari adanya
pertimbangan-pertimbangan nilai.
Ilmu selalu tersusun dari pengetahuan yang teratur, yang diperoleh dengan pangkal
tumpuan (obyek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional, logis, empris, umum
dan akumulatif. Teori pertama bertitik tolak adanya hubungan dalil, dimana
pengetahuan dianggap benar apabila dalil (preposisi) itu mempunyai hubungan
dengan preposisi yang terdahulu. Teori kedua, pengetahuan itu benar apabila ada
kesesuaian dengan kenyataan. Teori ketiga menyatakan, bahwa pengetahuan itu
benar apabila mempunyai konsekuensi praktis dalam diri yang mempunyai
pengetahuan itu.

Pembentukan ilmu terhadap dengan obyek yang merupakan bahan dalam


penelitian, meliputi obyek materialsebagai bahan yang menjadi tujuan penelitian
bulat dan ytyh, serta obyek formal, yaitu sudut pandang yang mengarahkan kepada
persoalan yang menjadi pusat perhatian. Langkah-langkah dalam memperoleh ilmu
dan obyek ilmu yang meliputi rangkaian kegiatan dan tindakan. Dimulai dengan
pengamatan, yaitu sesuatu kegiatan yang diarahkan dengan faktayang mendukung
apa yang dipikirkan oleh sistemasi, kemudian menggolong-golongkan dan
membuktikan dengan cara berfikir analitis, sistesis, induktif dan deduktif. Yang
terakhir ialah pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta-fakta sebagai
upaya mencari berbagai hal yang merupakan pengingkaran. Ilmu sains adalah ilmu
yang dapat (hasil pengamatan yang sesungguhnya) kebenarannya dan
dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan
kebenaran atau kenyataan semata sehingga pengetahuan yang dipedomani boleh
dipercayai, melalui eksperimen secara teori.

Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan objektif diperlukan sikap ilmiah
yang meliputi :
1. Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah
yang obyektif.
2. Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi
supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap
hipotesis yang ada.
3. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tidak dapat diubah maupun
terhadap alat indra dan budi yang digunakan mencapai ilmu.
4. Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori, maupun aksioma terdahulu
mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.

Permasalahan ilmu penhetahuan meliputi arti sumber, kebenaran pengetahuan,


serta sikap ilmuan itu sendiri. Ilmu pengetahuan mencakup ilmu pengetahuan
alam, sosial, dan kemanusiaan dan meliputi segala usaha penelitian dasar dan
terapan serta pengembangannya. Penelitian dasar bertujuan utama menambah
pengetahuan ilmiah, sedangkan penelitian terapan adalah untuk menerapkan
secara praktis pengetahuan ilmiah. Pengembangan diartikan sebagai penggunaan
sistematis dari pengetahuan yang diperoleh penelitian untuk keperluan produksi
bahan-bahan, cipta rencana sistem metode arau proses yang berguna, tetapi
yang tidak mencakup produksi atau engineeringnya.
Sains merupakan penekanan kepada sumbangan pemikiran manusia dalam
menguasai ilmu pengetahuan itu, dan ini terdapat dalam seluruh alam semesta.
Proses mencari kebenaran serta mencari jawaban atas persoalan-persoalan serta
sistematik dinamakan pendekatan saintifik dan ia menjadi landasan satu unsur
terpenting peradaban manusia.

2..1.2 Hakikat dan Makna Teknologi

Istilah teknilogi berasal dari kata techno dan logika, kata yunani kuno “techne”
berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah perkataan “technikos” yang
berarti orang yang memiliki keahlian tertentu. Dengan berkembangnya
keterampilan seseorang yang menjadi semakin baikkarena menunjukan suatu
pola, langkah, dan metode yang pasti, keterampilan tersebut menjadi lebih ahli.
Menurut Ellul istilah teknik digunakan tidak untuk mesin, teknologi atau prosedur
untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas metode yang dicapai serta
rasionaldan mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan)
dalam setiap bidang aktivitas manusia. Jadi teknik menurut Ellul adalah berbagai
usaha, dan cara untuk memperoleh hasil yang sudah distandardisasi dan
diperhitungkan sebelumnya.
Teknologi adalah realitas kenyatan yang diperoleh dari dunia ide. Secara
penguasaan mencakup dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas mencakup
teknologi sosial pembangunan sehingga teknologi adalah metode sistematis
untuk mencapai tujuan insani, sedangkan teknologi makna subyektif adalah
keseluruhan peralatandan perosedur yang disempurnakan, sampai kenyataan
bahwa teknologi adalah segala hal, dan segala hal adalah teknologi.

Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut sastrapratedja memiliki ciri-ciri


sebagai berikut :
1. Rasionalitas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan
yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
2. Artifical, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan, tidak ilmiah.
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan
seba otomatis. Demikian pula dengan teknik mampu mengeliminasi kegiatan
non teknis menjadi kegiatan teknis.
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu saling berinteraksi dan saling
bergantung.
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan
ideologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
7. Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

Luasnya berbagai bidang teknikdigambarkan Ellul sebagai berikut :


Pertama, teknik meliputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu
menghasilkan barang-barang industri.
Kedua, teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi,
pemerintahan, manajemen, hukum dan militer.
Ketiga, teknik meliputi bidang manusiawi, seperti pendidikan, kerja, olahraga,
hiburan dan obat-obatan.

2.1.3 Hakikat dan Makna Seni


Seni adalah suatu nilai hakiki yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
manusia. Dalam seluruh sejarah kebudayaan manusia pun ditandai dengan
seni manusia sebagai mana terungkap dalam berbagai ragam karya seni.
Manusia adalah pencipta lingkungannya. Maka sejak awal mulanya, manusia
adalah sang artis, seniman. Karya seni merupakan wujud dari keseluruhan
serta keagungan serta keagungan hati manusia. Seni memang tiada lain dari
keindahan yang terpancar dari segi batin halus, maka seni merupakan aktif –
kreatif – dinamis; suatu kekuatan yang dapat menghidupkan dan
memperkaya batin manusia dan masyarakat. Seni adalah nilai yang secara
kreatif mendorong manusia kearah pemenuhan martabat.
Seni juga merupakan segi batin masyarakat, yang juga berfungsi sebagai
jembatan penghubung antara kebudayaan dan berlainan coraknya. Seni
berperan sbagai jalan untuk memahami kebudayaan suatu masyarakat.
Kehadiran karya eni selalu mengendalikan kehadiran suatu masyarakat yang
bejiwa kreatif, dinamis dan agung. Memahami seni suatu masyarakat berarti
memahami aktifitas vital masyarakat yang bersangkutan dalam momen yang
paling dalam dan kreatif.

2.1.4 Hakikat dan Makna Sains, Teknologi dan Seni Bagi Manusia

Sains dan teknologi saling membutuhkan, karena sains tanpa teknologi bagai
pohon tanpa buah, sedangkan teknologi tanpa sains bagaikan pohon tak
berakar. Sains hanya mengajarkan fakta dan non fakta pada manusia, ia tidak
mampu mengajarkan apa yang harus atau tidak boleh dilakukan oleh
manusia. Jadi fungsi sains hanya mengkoordinasikan semua pengalaman-
pengalaman manusia dan menempatkannya kedalam suatu sistem yang logis,
sedangkan fungsi seni memberi semacam persepsi mengenai suatu
keberaturan dalam hidup dengan menempatkan suatu keberaturan padanya.
Sedangkan tujuan sains dan teknologi adalah untuk memudahkan manusia
dalam menjalani kehidupannya.
Proses-proses kreatif yang hadir dari seni, seharusnya bisa menjadi stimulan
yang baik bagi para saintis/teknokrat dan seniman indonesia untuk lebih
memahami proses perubahan budaya dimasyarakat berkaitan dengan
adaptasi dan aplikasi seni dan teknologi. Kolaborasi diantara pihak-pihak
tersebut akan mengembalikan praksis seni dan teknologipada fitrah sebagai
techne.
Techne yang merupakan proses kreatif seni dan ilmu pengetahuan juga telah
melahirkan teknologi yang tidak hanya modern tetapi juga memenuhi
berbagai kebutuhan dan keinginan manusia. Dan setiap orang akan berusaha
setiap langkah untuk mendapatkan kemudahan. Kemudian itu didapatkan
dari kreatifitas dan seni ilmu pengetahuan dan menghasilkan teknologi.
2.2 Dampak Penyalahgunaan IPTEKS Pada Kehidupan Sosial dan Budaya

Pengaruh negatif IPTEKS dirasakan pada masyarakat dewasa, terlihat dari


kondisi kehidupan yang telah begitu jauh dipengaruhi oleeh ipteks.
Gambaran kondisi tersebut adalah sbg berikut :
1. Situasi tertekan
Manusia mengalami ketegangan akibat penyerangan teknik-teknik
mekanisme teknik. Manusia melebur dengan mekanisme teknik, sehingga
waktu manusia dan pekerjaannya mengalami pergeseran. Pelebuean
manusia dengan mekanisme teknik menuntut kualitas manusia, tetapi
manusia itu sendiri tidak hadir didalamnya.
2. Perubahan ruang dan lingkungan manusia
Teknik telah mengubah lingkungan dan hakekat manusia. Contoh yang
sederhana manusia dalam hal makanan atau tidur tidak ditentukan lapar
atau mengantuk, tetapi diatur oleh jam.
3. Perubahan waktu dan gerak manusia
Akibat teknik manusia terlepas dari hakikat kehidupan. Sebelumnya
waktu diatur dan diukur sesuai dengan kebutuhan dan peristiwa-
peristiwa dalam kehidupan manusia, sifatnya alamiah dan kongkret.
4. Terbentuknya masyarakat massa
Akibat teknik, manusia hanya membentuk masyarakat massa, artinya ada
kesenjangan sebagai masyarakat kolektif.
5. Teknik manusiawi dalam arti ketat
Teknik-teknik manusiawi harus memberikan kepada manusia suatu
kehidupan manusia yang sehat seimbang.

2.3 Problematika Pemanfaatan IPTEKS Di Indonesia

Ilmu pengetahuan, teknologi dan sains sejak abad 15-an menjadi bidang
yang fokus dikembangkan oleh para ilmuan. Tujuannya antara lain untuk
menggali potensi dan pemanfaatan alam sekitar guna kelangsungan
hidup umat manusia.
Penggalian potensi alam sekitar oleh beberapa manusia yang kemudian
dimanfaatkan untuk umantnya telah membawa perubahan. Banyak
perubahan yang diakibatkan oleh perkembangan ipteks. Perubahan yang
baik dan buruk selalu saja berjalan beriringan. Perubahan akibat
perkembangan ipteks membuahkan manfaat yang baik atas kehidupan
manusia. Namun, perubahan yang bersifat buruk membawa beberapa
akibat yang tidak bagus untuk alam raya. Perubahan negatif tidak bisa
dilepaskan dengan sifat dari sisi manusia sendiri. Manusia yang
mempunyai sifat (basic) buruk, sebagai subjek pengguna ipteks juga akan
sangat mempengaruhi hasilnya.

1. Ipteks dan problem pemanfaatannya di indonesia


Sebagai negara yang masih berkembang, peran ipteks sangat menjadi
gantungan bagi indonesia. Utamanya pada bidang penggalian dan
pemanfaatan SDA di indonesia. Banyak perusahaan besar yang
menggunakan ipteks sebagai senjata untuk eksploitasi alam secara
besar-besaran. Namun, problem atas pemanfaatan ipteks tersebut
muncul. Seperti, penggalian minyak bumi, batu bara, emas dan
barang tambang lainnya yang tidak dibarengi dengan pengolahan
limbah yang tepat. Sebagai negara berkembang, indonesia dalam
memanfaatkan ipteks masih sangat minim.
2. Pembangunan ipteks belum merata
Beberapa tempat di indonesia masih merupakan daerah yang
tertinggal. Hal tersebut disebabkan karena akses yang sulit, sehingga
untuk membangun sarana penunjang ipteks disana belum
terlaksanakan.
3. Budaya penggunaan ipteks yang belum berkembang
Budaya penggunaan ipteks yang masih kurang juga menjadi salah satu
problem pemanfaatan ipteks di indonesia. Budaya yang berkembang
dimasyarakat indonesia pada umumnya adalah sebagai penikmat hasil
ipteks. Budaya untuk mempelajari dan mempergunakan ipteks masih
kurang.
4. Terbatatasnya sumber daya ipteks
Manusia yang menjadi operator dari ipteks juga sangat
mempengaruhi. Kemampuan dalam menjalankan sebuah program
maupun alat merupakan faktor penentu suksesnya ipteks
berkembang dan dimanfaatkan.
Kurangnya perhatian pemerintah pusat terhadap ipteks juga menjadi
salah satu faktor perkembangan dan pemanfaatan ipteks di indonesia.
Peran serta pemerintah dalam mengembangkan ipteks sangat
diharapkan.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Setiap kebudayaan selalu terdapat ilmu pengetahuan atau sains dan teknologi, yang
digunakan sebagai acuan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan beserta
isinya, serta digunakan sebagai alat untuk mengeksploitasi, mengolah, dan
memanfaatkannya untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Ilmu selalu tersusun dari
pengetahuan yang teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (obyek) tertentu
dengan sistematis, metodis, rasional, logis, empiris,umum dan akumulatif. Teknologi adalah
realitas kenyataan yang diperoleh dari dunia ide, teknologi dibagi menjadi teknologi
modern, teknologi madya dan teknologi tradisional. Sains dan teknologi saling
membutuhkan, karena tujuan sains dan teknologi adalah untuk memudahkan manusia
dalam menjalani kehidupannya.

Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu penulis menerima kritik serta saran yang membangun dari para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai