PELEDAKAN
DIKLAT K3 PELEDAKAN PADA KEGIATAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA
PPSDM GEOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
2
Bahan peledak yang dipakai pertama kali
digunakan disebut dengan “black powder” dan
sudah 300 tahun digunakan untuk pendorong
peluru. Penemunya adalah seorang pendeta
berkebangsaan Jerman bernama Berthold
Schwartz. Schwartz berarti “black” atau hitam,
oleh sebab itu ia dikenal sebagai Berthold the
Black atau Berthold si Hitam. Karena
bentuknya serbuk maka penemuannya itu
dinamakan “black powder” atau “serbuk
hitam” yang di Indonesia disebut “bubuk
mesiu”. Penemuan black powder membuat
manusia menderita karena digunakan untuk
membunuh.
Pada abad ke 17 black powder diperkenal-kan
untuk pemberaian batuan pada tambang-
tambang di Eropa
Pada tahun 1802, Dupont membuat pabrik
black powder di Brandywine Creek dan
dipasarkan
Who created nitroglycerin safer by combining it with inert materials,
called kieselguhr, to form Blasting Gelatine (Dynamite or Gelignite)
in 1866, and also invented the detonator in 1867.
PELEDAKAN OVERBURDEN
BATUBARA
COAL OVERBURDEN BLASTING
DEFINISI BAHAN PELEDAK
(industri / komersial)
• Bahan baku : Bahan kimia senyawa tunggal
atau campurannya; berbentuk padat, cair, gas
atau campurannya
• Aksi : panas (heat), benturan (impact),
gesekan (friction) atau ledakan awal
• Reaksi : sangat cepat
• Hasil reaksi : panas dan tekanan sangat tinggi
DEFINISI BAHAN PELEDAK
(industri / komersial)
Bahan peledak adalah suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk
padat, cair, gas atau campurannya yang apabila dikenai suatu aksi panas, benturan,
gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat
cepat yang hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai
panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil.
SENYAWA KIMIA
PANAS
TUNGGAL/ Reaksi kimia GAS
CAMPURAN TEKANAN
AKSI
PANAS
GESEKAN
BENTURAN
LEDAKAN AWAL
10
I. DEFINISI HANDAK
Solid/Liquid Explosives
DAYAGEL
Initiation
11
Menurut Keputusan Dirjen Minerba
Nomor: 309.K/30/MEM/2018
Yaitu reaksi kimia yang bersifat panas pada permukaan objek yang
terbakar dan dijaga keberlangsungan proses pembakarannya oleh panas
yang dihasilkan dari reaksi itu sendiri, disertai dengan pelepasan gas-
gas hasil pembakaran.
15
SEGITIGA PEMBAKARAN
OHT 22
II. REAKSI DAN KLASIFIKASI HANDAK
17
II. REAKSI DAN KLASIFIKASI HANDAK
2.1.3. LEDAKAN
Yaitu ekspansi yang cepat dari suatu bahan menjadi bervolume lebih besar.
18
II. REAKSI DAN KLASIFIKASI HANDAK
2.1.4. DETONASI
Reaksi kimia yang sangat cepat yang diawali dengan panas, disertai oleh
shock compression dan membebaskan energi yang mempertahankan
shock wave serta berakhir dengan ekspansi hasil reaksinya.
19
II. REAKSI DAN KLASIFIKASI HANDAK
20
SEGITIGA DETONASI
OHT 26
II. REAKSI DAN KLASIFIKASI HANDAK
BAHAN PELEDAK
OHT 42
II. REAKSI DAN KLASIFIKASI HANDAK
25
KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK
Menurut Keputusan Dirjen Minerba Nomor: 309.K/30/MEM/2018
A- AGEN PELEDAKAN
(BLASTING AGENTS)
PENGERTIAN Bahan peledak yang memenuhi kriteria tidak
UMUM peka terhadap inisiasi.
Bahan atau campuran terdiri dari bahan bakar dan oksidator yang
ditujukan untuk peledakan, tidak untuk tujuan lain selain untuk
bahan peledak sebagai produk jadi, dicampur dan dikemas untuk UNTUK
digunakan atau dikirim, tidak dapat diledakkan dengan detonator PENYIMPANAN
No. 8 saat keadaan unconfined (Bureau of Alcohol, Tobacco and Firearms
Regulation, US).
WATERGEL (SLURRY)
ANFO
EXPLOSIVES
EMULTION
EXPLOSIVES
ANFO
Agen peledakan kering (dry blasting agent)
BAHAN BAKAR KARBON AMMONIUM NITRAT
(biasanya solar/Fuel Oil/FO) (NH4NO3)
BAHAN LAIN
ALUMINIUM
PENAMBAH DENSITAS
SIFAT-SIFAT ANFO (Data diperoleh dari Dyno Nobel untuk Prilled ANFO)
• Densitas:
– Poured (gr/cc) 0,80 – 0,85
– Blow Loaded (gr/cc) 0,85 – 0,95
• Energi (MJ/kg): 3,7
• RWS (%): 100 (373 kj/gr)
• RBS:
– Poured (%) 100 (317 kj/cc)
– Blow Loaded (%) 116
• Diameter lubang ledak min.:
– Poured (mm) 75
– Blow Loaded (mm) 25
III. JENIS DAN TIPE BAHAN PELEDAK
4.1.4. ANFO (lanjutan)
• Shelf Life:
Maks. 6 bulan tergantung temperatur dan kelembaban gudang
Gudang yang bersuhu dan kelembaban tinggi akan ANFO rusak,
ditandai dgn pengerasan atau caking yg akan mengurangi kinerja
peledakan
32
0,06 x 10.000
0,80
Inlet untuk
Fuel Oil
OHT 4
III. JENIS DAN TIPE BAHAN PELEDAK
4.1.4. ANFO (lanjutan)
38
III. JENIS DAN TIPE BAHAN PELEDAK
4.1.4. ANFO (lanjutan)
Oxidiser Phase
Suspended
Fuel Phase
Continuous
(surrounds the oxidiser)
- MICRO BALLONS
- ALUMINIUM
EMULSI
- MICRO BALLONS
PENGISIAN BAHAN PELEDAK
- AGEN GASSING
LANGSUNG KE EMULSI DINGIN SIAP
- ALUMINIUM
LUBANG LEDAK POMPA DIANGKUT
BLENDER TANGKI JARAK JAUH
AGEN
GASSING
EXPLOSIVE
POMPA DANGER
PEMBENTUKAN
CARTRIDGE
AGEN
LUBANG GASSING
LEDAK
PENDINGINAN POMPA
PENGEPAKAN LUBANG
LEDAK
a. EMULSI KEMASAN b. EMULSI CURAH
(CARTRIDGE) (BULK)
III. JENIS DAN TIPE BAHAN PELEDAK
4.1.6. BAHAN PELEDAK BERBASIS EMULSI (lanjutan)
Berat/karton, kg 20 25 20 --
VOD, m/s 4600 – 5600 5000 – 5800 4600 – 5600 4600 – 5600
Diameter, mm 25 – 65 25 – 80 25 – 65 25 – 65
Ketahanan thd air Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
Penyimpanan, thn 1 1 1 1
III. JENIS DAN TIPE BAHAN PELEDAK
4.1.6. BAHAN PELEDAK BERBASIS EMULSI (lanjutan)
DENSITAS, gr/cc
4700 6000
KEMAMPU-POMPAAN
Tidak dapat diulir
Dapat diulir (auger) dengan mudah ke arah atas
KEMAMPU-ULIRAN
III. JENIS DAN TIPE BAHAN PELEDAK
4.2. BAHAN PELEDAK BERBASIS NITROGLISERIN
49
III. JENIS DAN TIPE BAHAN PELEDAK
4.2. BAHAN PELEDAK BERBASIS NITROGLISERIN (lanjutan)
DU PONT DYNAMITE
Densitas
Merk Dagang Diameter, gr/cc S Handak / VoD, m/s
mm karton
Straight Dynamite (granular) 32 1,37 104 4900
Ammonia Dynamite (granular) 32 1,16 – 1,29 110 – 120 1750 – 4000
Ammonia Dynamite (semi gelatine) 32 0,94 – 1,29 110 – 150 3450 – 4000
Straight Dynamite (gelatine) 32 1,32 107 6000
Ammonia Dynamite (gelatine) 32 1,26 – 1,60 88 – 107 4000 – 6000
Ammonia Granular (permissible) 32 0,85 – 1,15 120 – 165 1740 – 2750
Ammonia Gelatine (permissible) 32 1,37 102 5030
ICI EXPLOSIVES (ORICA)
AN Gelignite 60 22 – 32 1,40 130 – 265 3500
AN Gelignite Dynamite 95 25 – 95 1,45 6 – 188 3200
Ajax (permissible / P1) 32 1,50 -- 2500
Dynagex (permissible / P5) 32 1,42 -- 2900
III. JENIS DAN TIPE BAHAN PELEDAK
4.3. BAHAN PELEDAK PERMISSIBLE
ICI-Explosive, 1998
51
III. JENIS DAN TIPE BAHAN PELEDAK
52
Adalah alat pemicu awal yang menimbulkan inisiasi dalam bentuk
letupan (ledakan kecil) sebagai bentuk aksi yang memberikan efek
kejut terhadap bahan peledak peka detonator atau primer.
Disebut dengan blasting capsule atau blasting cap.
Bentuk silindris berdiameter 6 – 8 mm dan tinggi 50 – 90 mm.
Bahan selubung luar terbuat dari alumunium atau tembaga.
Berisi bahan peledak kuat (high explosive) dengan jumlah tertentu
yang menentukan kekuatannya dan bahan penimbul panas.
Pengelompokkan didasarkan atas sumber energi pemicunya, yaitu
api, listrik, dan benturan (impact) yang mampu memberikan energi
panas didalam detonator, sehingga detonator meletup dan rusak.
• Pengelompokkan didasarkan atas waktu meledak, yaitu:
– Instantaneous, bila meledak langsung
– delay atau tunda, bila tertunda beberapa detik (sekon)
OHT 2
PENTING
1. Isian utama (primary charge) berupa bahan peledak kuat
yang peka (sensitif), berfungsi menerima efek panas
dengan sangat cepat dan meledak menimbulkan
gelombang kejut. Bahannya disebut ASA, yaitu campuran
lead azide atau lead stypnate dan aluminium.
2. Isian dasar (base charge) disebut juga isian sekunder
adalah bahan peledak kuat dengan VoD tinggi. Fungsinya
menerima gelombang kejut dan meledak dengan kekuatan
yang besarnya tergantung pada berat isian dasar tersebut.
Jenis bahan peledaknya adalah PETN, TNT, atau
kombinasi keduanya dengan perbandingan tertentu.
OHT 3
1. DETONATOR BIASA (PLAIN DETONATOR)
2. DETONATOR LISTRIK (ELECTRIC DETONATOR)
3. DETONATOR NONEL (NONEL DETONATOR)
4. DETONATOR ELEKTRONIK (ELECTRONIC DET.)
plastik berwarna
leg wire
selubung kabel
penyumbat
penyumbat
fusehead : elemen
- kawat halus yg waktu tunda
memijar
tabung silinder
- ramuan pembakar
tabung silinder
isian utama
isian dasar
SIMULTANEOUS DELAY
B. KELEMAHANNYA:
• Tidak boleh digunakan pada cuaca mendung apalagi disertai kilat, karena
kilatan dapat mengaktifasi aliran listrik, sehingga terjadi peledakan premature.
• Dipengaruhi gelombang radio, televisi, dan “arus liar” atau stray currents dan
listrik statis (static electricity) dari dalam bumi serta arus listrik lainnya dapat
mengaktifasi aliran listrik pada detonator
• Membutuhkan peralatan peledakan khusus listrik, yaitu sumber arus listrik,
alat penguji tahanan, penguji arus, detektor kilat dan peralatan listrik lainnya
yang memerlukan biaya.
OHT 6
A. CIRI-CIRI KHUSUS:
• Dilengkapi sepasang kawat (kabel) dengan warna yang berbeda keluar
dari detonator yang disebut LEG WIRE
• Terdapat waktu tunda yang ditempel pada ujung kawat dengan
penomoran dari 0, 1, 2, 3, …. dst
• Kedua ujung kawat selalu dihubungkan sebelum dilakukan perangkaian
B. SIFAT-SIFAT PENTING:
• Bisa meledak bila terkena panas yang berlebih atau dibakar, dipukul-pukul,
dan dibanting keras.
• Dapat terinisiasi oleh arus liar (stray currents), listrik statis (static electricity)
dari dalam bumi, petir atau kilat serta arus listrik lainnya dapat mengaktifasi
aliran listrik
• Untuk menginisiasi harus digunakan alat pemicu khusus yang disebut
BLASTING MACHINE atau EXPLODER
WASPADAI DETONATOR LISTRIK YG RUSAK, BILA:
LEGWIRE TIDAK ADA ATAU HANYA SATU ATAU PANJANG SEBELAH
SELUBUNGNYA PENYOK, BERLUBANG DAN KARET PENYUMBAT TIDAK ADA OHT 7
1. Connecting wire; kawat penyambung leg wire antar lubang
Kondisi udara normal dan kering digunakan kawat tembaga berukuran 20 AWG
yang diisolasi plastik PVC.
Untuk menyambung sampai ke dalam lubang, karena leg wire terlalu pendek, dan
kondisi basah dipakai kawat tembaga berdiameter antara 21 – 23 AWG dan
diisolasi plastik PVC.
2. Bus wire, adalah kawat tembaga tanpa isolasi atau kawat terbuka berukuran
10, 12 atau 14 AWG yang diperlukan untuk peledakan bawah tanah. Kawat
alumunium dilarang karena khawatir teroksidasi (resistensi tinggi)
3. Lead wire atau lead lines atau firing line
atau “kawat utama”, berfungsi meng-
hubungkan rangkaian peledakan listrik ke
alat pemicu ledak listrik (blasting
machine).
kondisi normal dipakai kawat tembaga
ganda berukuran 23/0,076; diisolasi plastik
PVC; tahanan 4,6 - 5,8 ohms/100 m.
untuk peledakan berat (heavy duty) dipakai
kawat tembaga ukuran 70/0,76 mm;
diisolasi plastik PVC; tahanan 1,8
ohms/100 m; atau kawat tembaga 50/0,25
mm; tahanan 1,4 ohms/100 m. a. Untuk kondisi normal b. Untuk peledakan berat
OHT 11
tabung silinder isian dasar
BAGIAN-BAGIAN UTAMA
(shell) (base charge) DAN MEKANISME
PELEDAKANNYA
1. Bagian-bagian utama detonator biasa
ramuan pembakar
isian utama adalah Ramuan Pembakar (ignition
(Ignition mixture)
(primer charge) mixture), Isian Utama (primary charge),
ruang kosong disediakan untuk dan Isian Dasar (base charge).
sumbu bakar (safety fuse) 2. Terdapat ruang kosong pada salah satu
ujungnya yang berfungsi untuk
menyisipkan sumbu api atau sumbu
bakar atau safety fuse.
3. Mekanisme peledakan detonator biasa
diawali dari sumber panas yang berasal
langsung dari api melalui sumbu api
yang akan membakar Ramuan
Pembakar.
4. Panas yang ditimbulkan oleh Ramuan
Pembakar akan menginisiasi Isian
Utama, yang selanjutnya meledakkan
Isian Dasar.
OHT 13
A. KELEBIHANNYA:
Tidak dipengaruhi oleh gelombang radio dan “arus liar” dari
dalam bumi serta arus listrik lainnya karena tidak ada unsur listrik
Lebih praktis, murah dan mudah mengontrol bila digunakan untuk
meledakkan beberapa lubang ledak (kurang dari 10 lubang) dalam
cuaca normal / kering atau untuk secondary blasting.
B. KELEMAHANNYA:
• Jumlah lubang yang diledakkan terbatas karena detonator biasa sangat
dipengaruhi oleh kelembaban
• Harus terlebih dahulu disambung dengan sumbu api (safety fuse)
• Tidak ada detonator biasa tunda, kecuali hanya dengan membedakan
panjang sumbu apinya, sehingga akurasi tunda sulit dicapai
• Membutuhkan alat penguat sambungan (cramper) ketika sumbu api
disisipkan ke dalam detonator biasa.
• Membutuhkan pengalaman yang cukup lama untuk trampil dalam
proses penyambungan detonator biasa dengan sumbu api.
OHT 14
A. CIRI-CIRI KHUSUS:
Salah satu bagian ujungnya terbuka untuk menyisipkan sumbu
api
Panjang detonator relatif sama
Dikemas dalam dos (kotak) yang isinya 100 detonator per kotak
B. SIFAT-SIFAT PENTING:
• Bisa meledak bila terkena panas yang berlebih atau dibakar, dipukul-
pukul, dan dibanting keras.
• Untuk menginisiasi dengan cara menyambungnya terlebih dahulu
dengan sumbu api, kemudian sumbu api dibakar menggunakan korek
api atau alat khusus yang menghasilkan pijar (ignitor)
WASPADAI :
JANGAN MENGOREK-NGOREK ISIAN DETONATOR MENGGUNAKAN APA SAJA
DETONATOR BIASA RUSAK BILA SELUBUNGNYA PENYOK ATAU BAGIAN
ALASNYA BERLUBANG BERLUBANG
OHT 15
• Sumbu api adalah sumbu yang disambung ke
detonator biasa pada peledakan dengan
menggunakan detonator biasa. Dapat dikatakan
bahwa sumbu merupakan pasangan detonator
biasa, karena detonator biasa tidak dapat
digunakan tanpa sumbu api.
• Bagian inti dari sumbu api adalah blackpowder
atau gunpowder yang tergolong bahan peledak
lemah (low explosive) dan dibungkus oleh
tekstil serta dilapisi material kedap air, misalnya
aspal dan plastik.
• Dikemas dalam gulungan (rol) dengan panjang
12,5 m/ rol atau 250 m/rol OHT 16
• Fungsi sumbu api untuk merambatkan api dengan kecepatan
tetap. Perambatan api dapat menyalakan ramuan pembakar
(ignition mixture) di dalam detonator biasa, sehingga dapat
meledakkan isian primer dan isian dasarnya.
SUMBU API
blackpowder bersentuhan
Blackpowder dengan ramuan pembakar
dibakar dalam detonator OHT 18
JENISNYA ADALAH:
1. mULTIPLE fUSE iGNITER (mfi),
2. pLASTIC iGNITER cORD (pic),
3. bEAN-HOLE cONNECTORS, dAn
4. sLOTTED cONNECTORS
OHT 19
• Berbagai nama untuk sumbu ledak yang dikenal di lapangan
antara lain detonating cord, detonating fuse, atau cordtex.
• Sumbu ledak adalah sumbu yang pada bagian intinya terdapat
bahan peledak PETN, yaitu salah satu jenis bahan peledak kuat
dengan kecepatan rambat sekitar 6000 – 7000 m/s. Jadi sumbu
ledak adalah BAHAN PELEDAK KUAT berbentuk sumbu.
• Komposisi PETN di dalamnya bervariasi dari 3,6 – 70 gr/m. Yang
sering digunakan adalah sumbu ledak dengan isian PETN 3,6 gr/m
atau 5 gr/m karena akan mengurangi kerusakan stemming, bahan
peledak dlm kolom lubang ledak, dan pengaruh air blast.
Anyaman tekstil
sintetis
Serat nylon
OHT 24
• Sumbu ledak berfungsi untuk merangkai suatu sistem
peledakan tanpa menggunakan detonator di dalam lubang
ledak
• Sumbu ledak mempunyai sifat tidak sensitif terhadap
gesekan, benturan, arus liar, dan listrik statis, tetapi tetap
harus selalu diingat isinya adalah bahan peledak kuat
(PETN), sehingga harus diperlakukan sesuai dengan
perlakuan terhadap bahan peledak, diantaranya jangan
dibanting, dilempar, atau dibakar.
• Kelemahan sumbu ledak terutama pada suaranya yang
sangat keras, oleh sebab itu lajur rangkaian sumbu ledak
dipermukaan sebaiknya ditimbun sekitar 10 cm untuk
mengurangi suara keras
• Cirinya adalah:
– selubung (pembungkus) bagian luar terbuat dari anyaman tekstil
sintetis yang kedap air,
– dikemas dalam bentuk gulungan dengan panjang sumbu tertentu,
– pada bagian penggulungnya tertera spesifikasi berat bahan peledak
(PETN) per meter dan panjang sumbunya. OHT 25
SUMBU LEDAK DARI DYNO NOBEL
Explosives Class: 1.1D U.N. No: 0065
Special 25 Special 50
Colour Green
Blue
Nominal
Core Load (g/m) 5.0
10.0
Nominal
Diameter (mm) 4.2
5.0
Minimum
Strength (kg) 90 113
Sumbu api
Detonator
Ke arah rangkaian No. 6 atau 8
peledakan
Leg wire
Detonator
Ke arah rangkaian No. 6 atau 8
peledakan
Sambungan “L” Sambungan ikat bunga Sambungan ikat bunga cengkeh dgn
cengkeh ujung diseloitip kearah downline
Orica
ICI Expl
Nitro Nobel
OHT 29
ICI EXPL. (ORICA) NITRO NOBEL
DELAY TIME COLOR
WAKTU TUNDA KODE CODE
(millisecond)
NOMINAL WARNA
9 Natural
15 ms Hitam (black) 17 Yellow
25 Red
25 ms Biru (blue)
34 Pink
35 ms Kuning (gold) 42 White
OHT 30
BAGIAN-BAGIAN DETONATOR NONEL
B. SIFAT-SIFAT PENTING:
Kandungan (isian) bahan peledak detonator nonel sama seperti detonator lainnya
Tahan terhadap air atau kondisi batuan yang berair maupun listrik normal, shg
dpt digunakan pada cuaca mendung atau udara yg mengandung arus listrik
normal
Memiliki waktu tidur lama di dalam lubang ledak, namun tetap tergantung pada
kondisi bahan peledak utama.
Penyimpanannya dalam gudang dengan kondisi normal bisa sampai 2 thn.
Untuk menginisiasi detonator nonel menggunakan/melalui sumbu nonel.
OHT 32
Dyno Nobel ICI Expl (Orica)
Periode
Waktu tunda Waktu tunda
tunda
MS LP 1) MS LP
0 -- 25 0 0
1 25 500 25 200
2 50 800 50 400
3 75 1100 75 600
4 100 1400 100 1000
5 125 1700 125 1200
6 150 2000 150 1400
7 175 2300 175 1800
8 200 2700 200 2000
9 225 3100 250 2400
10 250 3500 300 3000
11 275 3900 350 3800
12 300 4400 400 4600
13 325 4900 450 5500
14 350 5400 500 6400
15 375 5900 600 7400
16 400 6500 8500
17 425 7200 9600
18 450 8000
19 475
20 500
21 550
22 600
23 650
24 700
25 750
26 800
27 900 OHT 33
28 1000
1. Berfungsi sebagai saluran signal energi menuju detonator nonel. Pada bagian
ujung sumbu dipres atau ditutup yang disebut dengan ultrasonic seal. Jangan
coba-coba memotong ultrasonic seal ini karena uap air akan masuk kedalam
sumbu dan dapat menyebabkan gagal ledak. Sumbu nonel terdiri dari tiga
lapisan, yaitu: Lapisan luar
Lapisan luar: untuk ketahanan terhadap
goresan dan perlindungan terhadap ultra violet Lapisan tengah
Lapisan tengah: untuk daya regang dan
ketahanan terhadap zat kimia
Lapisan dalam: menahan bahan kimia reaktif,
yaitu jenis HMX atau octahydrotetranitro-
tetrazine dan aluminium. HMX bersuhu stabil
dan memiliki densitas serta kecep detonasi yang
HMX satu layer
tinggi.
Lapisan dalam Dari Dyno Nobel
2. Untuk menginisiasi digunakan alat pemicu khusus yang disebut Shot firer atau
Shot gun atau menggunakan detonator listrik atau biasa nomor 8. Ketika inisiasi
impact dilakukan, transmisi signal energi rendah bergerak disepanjang sumbu dgn
kecepatan propagasi enam kali kecepatan suara (2000 m/s), shg detonator nonel
meledak. OHT 34
1. Sumbu nonel, telah diuraikan
sebelumnya “J” hook + label tunda
Ring penutup yg
mampu menahan
gaya tarik lebih dari
12 kg
Dyno Nobel
OHT 38
SERI PERLENGKAPAN NONEL
(DYNO NOBEL)
extendaline
shotgun
trunkline nonel
In-hole nonel
OHT 39
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
DETONATOR NONEL
A. KELEBIHANNYA:
Jumlah lubang yang dapat diledakkan cukup banyak, bisa mencapai ratusan
Dengan adanya waktu tunda di dalam lubang ledak maupun di permukaan, maka:
akan menghasilkan arah lemparan fragmentasi hasil peledakan lebih presisi,
butiran fragmentasi lebih baik dibanding peledakan lainnya, dan
getaran dapat lebih dikurangi
Dapat dikombinasikan dengan sumbu ledak
Tidak terinisiasi oleh arus listrik normal, shg dpt digunakan walaupun cuaca
mendung
B. KELEMAHANNYA:
• Perlu ekstra hati-hati mengatur waktu tunda di permukaan maupun di dalam
lubang ledak agar tidak gagal ledak
• Urut-urutan waktu tunda memerlukan perhatian yang cukup, sehingga
mempengaruhi kecepatan perangkaian
• Membutuhkan peralatan peledakan khusus untuk menginisiasi, paling tidak
memerlukan satu detonator listrik atau detonator biasa.
OHT 40
a) Buatan Nitro Nobel (1990)
a b c d e f g h
Hinged connector