Anda di halaman 1dari 6

Klasifikasi struktur sedimen (Tucker, 1982) mengelompokan kedalam 4 kelompok atau macam,

yaitu: erotional structures, depositional structures, post – depotional


sedimentarystructures, dan biogenic sedimentary structures

1.     Erotional Structures

Struktur yang terbentuk akibat adanya arus yang mengikis batuan yang lebih tua sebelum
sedimen diendapkan diatasnya. Termasuk kedalam struktur sedimen erotional structures adalah:

a.      Flute cast

Terbentuk akibat pengikisan dan merupakan ciri dari endapan turbidit. Struktur ini berada
dibawah permukaan dan memanjang sampai berbentuk segitiga dengan bagian yang membulat
kearah hulu dan mempunyai panjang mulai dari beberapa millimeter hingga mencapai puluhan
centimeter. Struktur ini bisa menunjukan arah arus purba (paleo current).

b.     Groove cast

Berbentuk punggungan memanjang pada permukaan lapisan berkisar dari beberapa millimeter
hingga beberapa centimeter. Struktur ini pada permukaan lapisan mungkin seluruhnya sejajar
atau mungkin memperlihatkan beberapa arah. Struktur ini terbentuk melalui pengikisan alur yang
dipotong terutama oleh objek yang terseret sepanjang arus dan merupakan ciri dari arus turbidit.
Arah dari struktur ini adalah arus yang mengendapkannya.

 c.      Tool mark

Struktur ini terbentuk ketika objek dibawa oleh arus sungai dan berhubungan dengan permukaan
sedimen dibawahnya. Tanda ini terjadi sebagai akibat objek menggelinding, menusuk dan
menyikat permukaan sedimen dibawahnya. Objek yang membuat tanda ini biasanya berupa mud
clast, fragmen binatang dan rombakan tumbuhan.

d.     Scour mark

Merupakan struktur dalam skala kecil dan terdapat pada bagian bawah perlapisan. Pada
pandangan bidang biasanya memanjang dalam arah arus. Dengan bertambahnya ukuran, merkah
gerus ini berangsur menjadi alur (channel). Ciri khas permukaan merkah gerus adalah
pemotongan endapan yang terletak di bawah dan hadirnya sedimen kasar di atas permukaan
gerusan.

e.      Channel

Struktur sedimen berskala besar, beberapa meter hingga kilometer panjangnya. Alur pula sering
terisi oleh sedimen yang kasar daripada sedimen dibawahnya atau dengan sedimen yang
berbatasan, dan sering berupa konglomerat alas (basalt conglometare).

2. Depositional Structures

Struktur sedimen yang terjadinya bersamaan dengan pengendapan. Struktur pengedapan ini
terdapat pada bagian atas dan bagian bawah perlapisan. Termasuk kedalam struktur
sedimen depositional structures adalah:

a.      Masif

Bila tidak menunjukkan struktur dalam lapisan (Pettijohn & Potter, 1964) atau ketebalan lapisan
lebih dari 120 cm ( Mc. Kee & Weir, 1953). Faktor kemungkinan pembentukan struktur masif ini
yaitu : Pertama, saat diendapkan memang tidak mempunyai struktur sedimen, Kedua, struktur
pengendapannya telah dirusak oleh beberapa proses seperti bioturbasi, rekristalisasi dan
pengeringan. Struktur ini dibentuk dalam keadaan yang cepat dan umumnya berupa endapan
turbidit, aliran butir (grain flow) dan aliran debris (debris flow).

b.     Perlapisan sejajar

Bila bidang perlapisannya saling sejajar dengan ketebalan lapisan lebih dari 1 cm. Perlapisan ini
terbentuk akibat adanya perubahan dalam butiran sedimen, warna maupun susunan
mineraloginya.

c.        Laminasi; Perlapisan sejajar yang ketebalannya kurang dari 1 cm

.
d.       Gradded bedding

Bila perlapisan disusun atas butiran yang berubah teratur dari halus ke kasar (bersusun
terbalik: inverse gradding) maupun dari kasar ke halus pada arah vertical, struktur ini merupakan
ciri dari suatu sedimentasi pada arus yang pekat.

e.       Perlapisan silang-siur (Cross bedding) dan Laminasi silang-siur (Cross Lamination)

Perlapisan atau laminasi yang membentuk sudut terhadap bidang lapisan yang berada diatasnya
atau dibawahnya dan dipisahkan oleh bidang erosi, struktur ini terbentuk akibat intensitas arus
yang berubah-ubah.

f.      Ripple

Struktur ini terbentuk pada permukaan lapisan yang dikontrol oleh arus yang mengalir baik oleh
air, angin maupun gelombang. Gelembur yang berasal dari arus disebut current ripple, oleh angin
disebut wind ripple dan oleh gelombang disebut wave ripple. Skala yang lebih besar disebut
sebagai dune (Gumuk Pasir). Variasi ripple antara lain: Swaley & Hummocky, Herringbone,
Symetry & Asymetry Ripple dll.

g.     Rainspot

Rainspot adalah cekungan kecil yang terbentuk oleh butiran air hujan pada permukaan batuan
sedimen berbutir halus yang masih lunak. Struktur ini berguna untuk menentukan lapisan atas
dan lapisan bawah dari suatu perlapisan terutama pada lapisan yang miring maupun terbalik.

3.     Post – depositional Sedimentary Structures

Terbentuk melalui gerakan sedimen (nendatan) dan lainnya melalui reorganisasi bagian dalam
seperti pengeringan dan pembebanan. Proses-proses kimia-fisika setelah pengendapan
menghasilkan stylolite, solution dan nodule.

a.      Nendatan (slump) dan longsoran (slide)

Pada daerah yang miring, masa sedimen dapat diangkut sepanjang lereng. Bergeraknyya masa
sedimen dapat mengakibatkan perubahan pada bagian dalam masa sedimen itu. Gerakan seperti
ini disebut longsoran (slide). Jika masa sedimen secara internal berubah selama gerakan
sepanjang lereng disebut nendatan (slump). Masa yang mengalami nendatan menunjukkan
lipatan-lipatan minor. Kehadiran nendatan dan longsoran dalam suatu runtunan dapat ditentukan
dari terdapatnya lapisan diatas dan dibawah perlapisan tersebut tidak terganggu. Struktur yang
sering juga muncul akibat adanya longsoran maupun pembebanan dapat menimbulkan struktur
Growth Fault.

b.     Sandstone dike dan sand volcano

Struktur ini relatif jarang dijumpai, mudah ditentukan oleh memotongsilangnya dengan lapisan
sekitarnya dan diisi dengan pasir. Sand volcano berbentuk kerucut dengan suatu cekungan pada
pusatnya yang terdapat pada bidang perlapisan

c.       Dish dan Pillar structure

Struktur ini terdiri dari laminasi yang cekung keatas, biasanya beberapa centimeter lebarnya,
dipisahkan oleh zona tanpa struktur (pillar). Dish dan Pillar structure dibentuk oleha air yang
lewat sedimen secara mendatar dan keatas (fluid escape) dan umumnya terbentuk pada endapan
kipas bawah laut.

d.     Load structure

Dibentuk melalui tenggelamnya suatu lapisan kedalam lapisan yang lain. Load cast biasanya
terdapat pada dasar batupasir yang terletak diatas batulumpur. Lumpur yang ada dapat
diinjeksikan keatas kedalam batupasir membentuk struktur flame. Juga sebagai akibat
pembebanan, biasanya pasir dapat tenggelam kedalam lumpur membentuk struktur ball dan
pillow.

e.      Deformed bedding

Deformed bedding dan istilah seperti disrupted, convolute dan conturted bedding dapat


diterapkan pada perlapisan sejajar, perlapisan silang-siur dan laminasi silang-siur yang
dihasilkan selama pengendapan telah terganggu, tetapi tidak ada pergerakan sedimen secara
mendatar dalam skala besar. Convolute bedding terdapat dalam laminasi silang-siur, dengan
laminasi diubah dalam bentuk antiklin dan sinklin. Convolute seperti ini sering tidak asimetri
atau menungging kearah arus purba, sedangkan conturted dan disrupted tidak menunjukkan
orientasi.

f.        Nodule

Nodule juga disebut konkresi, biasanya terbentuk dalam sedimen setelah pengendapan. Mineral-
mineral yang sering terdapat pada nodul adalah kalsit, dolomit, siderit, pirit, colophane dan
kuarsa. Nodul kalsit, pirit dan siderit diameternya bisa beberapa milimeter sampai beberapa
centimeter biasanya terdapat dalam batuan lumpur. Nodul chert biasanya terdapat dalam
batugamping, nodul kalsit dan dolomit kadang-kadang terdapat dalam batupasir. Bentuk nodule
bervariasi, bisa bulat, pipih, memanjang dan bisa juga tidak teratur.

4.     Biogenic Sedimentary Structures

Fosil jejak dapat diinterpretasikan aktifitas binatangnya yang menyebabkan timbulnya struktur
ini, tetapi sifat alami binatangnya sendiri sulit untuk ditentukan karena organisme yang berbeda
sering mempunyai cara hidup yang sama. Suatu binatang dapat menghasilkan struktur yang
berbeda tergantung pada tingkah lakunya dan sifat sedimen seperti ukuran butir, kandungan air
dan sebagainya. Struktur buluh (burrow) biasanya dibuat oleh crustacea, anellid, bivalve dan
echinoid, sedangkan permukaan track dan trail dibuat oleh crustacea, trilobite, annelid, gastropod
dan vertebrata. Struktur yang agak mirip buluh (burrow) dapat dihasilkan oleh akar tumbuhan,
walapun yang terakhir sering mengandung karbonat

a.        Bioturbation; menunjukkan gangguan sedimen oleh organisme.

b.     Trace fossil (fosil jejak)

Fosil jejak adalah struktur sedimen yang dihasilkan pada sedimen yang tidak terkonsolidasi oleh
kegiatan organisme. Kelompok utama yang terdapat pada permukaan lapisan dan permukaan
bawah lapisan adalah crawling, grazing (Jejak makan) dan resting (Jejak istirahat), sedangkan
yang terdapat dalam lapisan adalah struktur feeding (Jejak sedang mencari makan) dan dwelling
(Jejak menguni). Jejak merayap biasanya dihasilkan oleh crustacea, trilobita dan
annelid/Vertebrata seperti dinosaurus meninggalkan cetakan kaki sebagai fosil jejak. Struktur
biogenik ini mempunyai pola terputar, meandering dan radial. Struktur menghuni (Dwelling
structure) adalah macam-macam buluh (burrow) dari bentuk tebing tegak sampai hurup U,
orientasinya bisa tegak, mendatar atau miring dengan perlapisan.

Anda mungkin juga menyukai