Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERTEMUAN XII
PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran selesai mahasiswa diharapkan dapatmeng-
identifikasikan program-program kesehatan dan keselamatan kerja, serta
mendeteksi penyebab terjadinya kecelakaan kerja.
Uraian Materi
Pada pertemuan ini, akan dibahas tentang salah satu ruang lingkup SDM
yang tugasnya membantunya departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(Safety Health and Environment).
a. Pembiayaan Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan
c. Alasan ekonomis
b. Temukan fakta dan masalah. Dalam kegiatan ini dapat dilakukan melalui
survei, inspeksi, pengamatan, investigasi dan revisi catatan.
c. Analisis.
Langkah ini terlibat dalam proses penyelesaian fakta atau masalah yang
ditemukan. Selama fase ini, analisis harus dilakukan agar dapat mengenali
berbagai hal, termasuk: penyebab utama masalah, frekuensinya, lokasinya,
hubungannya dengan manusia dan kondisinya. Analisis ini dapat
menghasilkan satu atau lebih alternatif.
e. Pelaksana.
Jika suatu solusi alternatif telah dipilih, itu harus diikuti oleh tindakan
keputusan. Dalam proses implementasi, kegiatan pengawasan diperlukan
untuk menghindari terjadinya penyimpangan.
Tabel 12.1
Sebab kesalahan dan tindakan pencegahan
Sebagian besar para ahli meragukan bahwa ada "orang-orang yang mudah
mendapatkan kecelakaan" yang mengalami kecelakaan tanpa memandang
pekerjaannya. Sebaliknya tampaknya ada persetujuan diantara mereka bahwa
orang yang mudah mendapat kecelakaan dalam suatu pekerjaan mungkin tidak
demikian halnya dalam pekerjaan yang tidak sama. Misalnya penglihatan atau
ketajaman mata berhubungan dengan frekuensi kecelakaan bagi pekerjaan sopir
dan operator mesin, tetapi mungkin tidak demikian halnya bagi pekerjaan lain,
seperti pekerjaan akuntan.
7. Program Kesejahteraan
Tunjangan dan pemberian berbagai fasilitas disebut dengan berbagai
macam istilah seperti banefit and servis, program-program kesejahteraan
program-program pelayanan kompensasi tambahan dan lain-lain. Terlepas dari
istilah yang digunakan, maksud dan tujuan pemberiannya sama yaitu untuk
membantu karyawan dalam pemenuhan kebutuhannya, baik di luar kebutuhan
ras adil, kebutuhan fisik dalam upaya meningkatkan komitmen karyawan kepada
organisasi, meningkatkan produktivitas kerja, mengurangi pergantian tenaga
kerja, dan mengurangi gangguan untuk rasa sebagai faktor yang sangat penting
dalam usaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.
Program kompensasi ini meskipun sangat besar biayanya bahkan dapat
melebihi biaya gaji dan upah, serta sangat luas diterapkan dalam berbagai
organisasi perusahaan. Hal ini dapat dipahami karena disamping beberapa
keuntungan di atas, dari sudut pandang organisasi, biaya dikeluarkan khususnya
untuk fasilitas pelayanan seperti sarana sarana olahraga, sarana pelayanan
kesehatan, dan sarana tempat ibadah akan lebih murah melalui pelaksanaan
secara kelompok. Dari sudut pandang karyawan juga sangat menguntungkan
atau lebih menarik, sebab daripada harus pergi ke tempat lain untuk
mendapatkan pelayanan yang sama, secara individual mungkin biayanya bisa
lebih tinggi. Sehingga jenis kompensasi ini menjadi sesuatu yang sangat
dipertimbangkan oleh karyawan di luar gaji dan insentif.
8. Macam-macam Tunjangan
Macam-macam pelayanan dan program pelayanan yang diberikan
organisasi dapat berbeda-beda jenisnya dan jumlahnya dan oleh para ahli
diklarifikasikan secara berbeda seperti dikutip oleh Marihot dalam Sunyoto
(2013:247) sebagai berikut:
Prinsip utama dari program kesejahteraan ini adalah agar keuntungan atau
hasil yang diperoleh minimal bisa dipakai untuk menutup biayanya. Sebagai
tambahan dari prinsip ini dapat disebutkan beberapa prinsip lainnya, yaitu:
Referensi
Al Fajar, Siti., Heru, Tri, Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Dasar Meraih
Keunggulan Bersaing, Yogyakarta, UPP STIM YKPN, 2010
Lumban Gaol, Jimmy, A-Z Human Capital Manajemen Sumber Daya Manusia,
Jakarta, PT. Gramedia, 2014.