Anda di halaman 1dari 21

ANALISA STRUKTUR

RESTORAN 2 LANTAI – SETU KOTA BEKASI


KATA PENGANTAR

Bangunan Resto di Setu – Kota Bekasi yang akan di fungsikan sebagai restoran serta
untuk kebutuhan pengguna/pemilik, Berdasarkan instruksi dari owner/pemberi kerja kami
melaksanakan analisa perhitungan struktur beton bertulang bangunan restoran Setu kota
Bekasi.

Kami berharap hasil dari analisa struktur yang kami lakukan dapat digunakan sebagai
acuan kondisi aktual struktur bangunan saat ini, sehingga akan dapat memberikan
kenyamanan dan keamanan sesuai dengan fungsinya.

Bekasi, 24 Oktober 2021


Hormat Kami,

Indra Rifaldy, S.T.

Page 1 of 20
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………… 1


Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………… 2

BAB I PEMODELAN STRUKTUR

1.1. Sistem Struktur ………………………………………………………………………………. 3


1.2. Asumsi Yang Digunakan …………………………………………………………………. 3
1.3. Peraturan dan Standart yang Digunakan ………………………………………… 3
1.4. Material Struktur ……………………………………………………………………………. 4
1.5. Frame Yang Digunakan ……………………………………………………………………. 4
1.6. Pembebanan ………………………………………………………………………………….. 4
1.7. Analisa Struktur ……………………………………………………………………………… 8

BAB II KESIMPULAN ………………………………………………………………………………….. 19

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………………………. 20

LAMPIRAN

Page 2 of 20
BAB I PEMODELAN
STRUKTUR

1.1. Sistem Struktur

Pemodelan struktur dilakukan dengan bantuan Software Computer ETABS v 19.0.1


(Extended Three Dimensional Analysis of Building Systems) yang ditunjukkan pada gambar 1.1
berikut :

Gambar 1.1. Rencana Pemodelan Resto Setu Bekasi

1.2. Asumsi yang Digunakan


a. Pemodelan struktur dilakukan secara Frame and Shell Element, yang berarti
elemen balok dan kolom (frame) serta plat lantai (shell) dimodelkan secara utuh
untuh mendapatkan analisis struktur yang lebih akurat dan sesuai dengan kondisi
aslinya.
b. Efek P-delta diabaikan.

1.3. Peraturan dan Standart yang Digunakan


a. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Gedung SNI 2847-2019.
b. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung dan Bangunan Lain SNI 1727-
2013.
c. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan
non gedung SNI 1726 : 2019.

Page 3 of 20
1.4. Material Struktur
Sesuai dengan data perencanaan mutu material yang digunakan adalah :
a. Beton
Mutu Beton = fc’ 20,75 (K-250)

Modulus Elastisitas (Ec) = 4700. √𝑓𝑐′ = 21409,51891 Mpa


Angka poison = 0,2
Modulus Geser (G) = Ec/[2(1+Ʋ)] = 8919,9656 Mpa
b. Baja Tulangan
Diameter ≤ 12 mm menggunakan baja tulangan fy 240 Mpa
Diameter ≥ 13 mm menggunakan baja tulangan fy 400 Mpa

1.5. Frame Yang Digunakan

a. Elemen Struktur Kolom yang digunakan

➢ Kolom K1 – 50 cm x 40 cm
➢ Kolom K2 – 50 cm x 40 cm
➢ Kolom K3 – 50 cm x 40 cm

b. Elemen Struktur Balok yang digunakan

➢ Balok TB1 – 50 cm x 30 cm
➢ Balok TB2 – 40 cm x 25 cm
➢ Balok TB3 – 50 cm x 30 cm
➢ Balok B1 – 60 cm x 40 cm
➢ Balok B2 – 60 cm x 40 cm
➢ Balok B3 – 45 cm x 30 cm
➢ Balok B4 – 50 cm x 30 cm
➢ Balok BC1 – 50 cm x 30 cm
➢ Balok BC2 – 35 cm x 20 cm

c. Elemen Struktur Pelat Lantai yang digunakan

➢ Pelat (S1) – 12 cm (Lantai dasar)


➢ Pelat (S2) – 12 cm (Lantai satu)

1.6. Pembebanan
Beban yang diperhitungkan adalah sebagai berikut :
a. Beban Mati (DL)

Page 4 of 20
Yaitu akibat berat sendiri struktur, beban finishing, beban plafond dan beban
dinding. Berat sendiri komponen struktur berupa Balok dan Plat Lantai dihitung
secara otomatis oleh Program ETABS.
Beban Super Dead meliputi :

Beban Pasangan Bata ½ Batu = 255 kg/m2


Beban ME = 25 kg/m2
Beban Screeding 5 cm = 113 kg/m2
Beban Keramik dan Spesi (5cm) = 107 kg/m2
Beban Plafon & Rangka = 22 kg/m2
Beban Atap Metal & Rangka = 22 kg/m2
Beban Waterproofing 2cm = 28 kg/cm2

b. Beban Hidup (LL)


Lantai Parkir = 196 kg/m2
Lantai Restoran = 489 kg/m2
Lantai Atap = 100 kg/m2

c. Beban Angin
Beban tekanan angin = 25 kg/m2

d. Beban Hujan
Beban Hujan = 0,005 m x 1000 kg/m2 = 5 kg/m2

e. Beban Gempa

➢ Parameter Respon Spektra


Lokasi struktur berada Setu - Kota Bekasi, dengan penentuan klasifikasi situs yang
didapatkan dari laporan hasil pengujian tanah, dapat disimpulkan bahwa jenis
tanah pada lokasi tersebut tergolong ke dalam kategori Tanah Lunak.
Parameter percepatan gempa terpetakan, koefisien-koefisien situs, parameter-
parameter respons spektral percepatan gempa maksimum yang
dipertimbangkan-tertarget (MCEr) dan parameter percepatan spektral desain
disajikan pada gambar berikut.

Page 5 of 20
. Gambar 1. 2 Response Spectrum Design (Tanah Lunak Setu Kota Bekasi).

Grafik respon spektrum wilayah Setu Kota Bekasi dengan kelas situs tanah lunak
yang dipergunakan dalam permodelan dapat dilihat dibawah ini.

Page 6 of 20
Gambar 1. 3 Response Spectrum Design ETABS (Tanah Lunak Setu Kota Bekasi).

➢ Kategori desain seismik


Kategori resiko bangunan gedung berdasarkan fungsi gedung restoran adalah
tergolong ke dalam Kategori Risiko II. Berdasarkan SNI 1726:2019 Kategori desain
seismic bangunan ini berada pada kategori Risiko D.

Tabel 1. 1 Kategori Desain Seismic.

e. Beban Kombinasi
Perhitungan beban menggunakan teori kekuatan batas dengan load factor :
Comb 1 = 1,4 DL + 1,4 SIDL
Comb 2 = 1,2 DL + 1,2 SIDL + 1,6 LL
Comb 3 = 1,2 DL + 1,2 SIDL + 0,5 LL + 1 Rspx
Comb 4 = 1,2 DL + 1,2 SIDL + 0,5 LL - 1 Rspx
Comb 5 = 1,2 DL + 1,2 SIDL + 0,5 LL + 1 Rspy
Comb 6 = 1,2 DL + 1,2 SIDL + 0,5 LL - 1 Rspy
Comb 7 = 0,9 DL + 0,9 SIDL + 1 W
Comb 8 = 1,2 DL + 1,2 SIDL + 1,6 LL + 0,5 R

Page 7 of 20
1.7. Analisa Struktur
1.7.1. Input Program
Analisa Struktur Resto Setu pada Program ETABS dengan input sebagai berikut :

Gambar 1.4. Frame Lantai Dasar

Gambar 1.5. Frame Lantai satu


Page 8 of 20
Gambar 1.6. Frame Lantai Atap

Gambar 1.7. Section A-A

Page 9 of 20
Gambar 1.8. Section 2-2

Gambar 1.9. Beban Super Dead

Page 10 of 20
Gambar 1.10. Beban Super Dead Lantai Dasar (Kn/m2)

Gambar 1.11. Beban Super Dead Lantai Satu (Kn/m2)

Page 11 of 20
Gambar 1.12. Beban Super Dead Atap (Kn)

Gambar 1.13. Beban Live Load Lantai Dasar (Kn/m2)

Page 12 of 20
Gambar 1.14. Beban Live Load Lantai Satu (Kn/m2)

Gambar 1.15. Beban Live Load Atap (Kn)

Page 13 of 20
Gambar 1.16. Beban Hujan Atap (Kn)

Gambar 1.17. Beban Angin Arah X (Kn/m1)

Page 14 of 20
1.7.2. Output Program
Setelah semua beban dimasukkan kemudian dimasukkan Beban Kombinasi dengan
faktor koefisien sesuai SNI dan lalu di running untuk mendapatkan output dari
Analisa struktur. Output dari Program ETABS adalah sebagai berikut :

Gambar 1.18. Momen Max Lantai Dasar Akibat Beban Kombinasi.

Gambar 1.19. Momen Max Lantai Satu Akibat Beban Kombinasi.

Page 15 of 20
Gambar 1.20. Momen Frame 3-3 Akibat Beban Kombinasi.

1.7.3 LAMPIRAN FRAME FORCE AKIBAT BEBAN KOMBINASI

Gambar 1.21. Shear Frame 2-2 Akibat Beban Kombinasi.

Page 16 of 20
Gambar 1.22. Axial Frame Akibat Beban Kombinasi.

Gambar 1.23. Check Struktur Lantai Dasar (Oke).

Page 17 of 20
Gambar 1.24. Check Struktur Lantai Satu (Oke).

Gambar 1.25. Check Struktur Atap (Oke).

Page 18 of 20
BAB II
KESIMPULAN

Berdasarkan analisa struktur beton bangunan restoran setu – kota Bekasi dapat
diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1. Berdasarkan perhitungan analisa struktur didapatkan kesimpulan bahwa Struktur
minaret masjid al furqon mampu serta sudah mencapai batas maksimum pada
dimensi frame yang ada untuk menerima Beban Kombinasi.
2. Perhitungan analisa struktur tersebut hanya berdasarkan gambar Shop Drawing
tanpa melakukan Investigasi mutu dan kualitas struktur terpasang dilapangan.
3. Jenis tanah dan hasil investigasi tanah masih berupa perkiraan yang nanti akan
disesuaikan dengan kondisi dilapangan.

Page 19 of 20
BAB III
PENUTUP

Demikian laporan hasil analisa struktur beton bangunan restoran setu – kota Bekasi ini
kami sampaikan, diharapkan hasil ini dapat menjadi acuan untuk pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya.

Page 20 of 20

Anda mungkin juga menyukai