Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bayi Baru Lahir ( BBL ) adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu

dengan usia gestasi 37 sampai 42 minggu. Bayi cukup bulan/sesuai

masa kehamilan adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37

minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000

gram. (dr. Ariel ZR, 2016 : 34)

Bayi hipotermi adalah bayi dimana suhu tubuhnya kurang dari

normal (kurang dari 36,5 derajat celsius). Hipotermi ringan yaitu bila

suhu tubuh teraba dingin dibagian jari tangan dan kaki bayi dengan

suhu kurang dari 36 derajat celsius, hipotermi sedang bila suhu tubuh

32 sampai 36 derajat celsius, dan hipotermi berat bila suhu tubuh

kurang dari 32 derajat celsius. (Sarwono Prawirohardjo, 2016 : 65)

Menurut World Health Organization tahun 2015 Hingga saat ini

angka kematian neonatus di Indonesia masih cukup tinggi. Menurut

World Health Organization (WHO), data statistik menyatakan bahwa

Neonatal Mortality Rate Indonesia pada tahun 2015 adalah 17 per

1000 kelahiran (WHO, 2015). Menurut Riset Kesehatan Dasar

(RISKESDAS) tahun 2016, prevalensi kematian neonatus pada bayi

usia 0-6 hari di Indonesia yang disebabkan oleh hipotermia adalah

sebesar 7% (Depkes RI, 2016) (Diakses tanggal 26 Agustus 2021)

1
2

Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

pada tahun 2020, jumlah bayi yang lahir dengan bayi berat lahir

rendah (BBLR) sekitar 1.700 per 113.782 kelahiran hidup (1,49

persen) bayi lahir yang lahir mati diakibatkan oleh bayi berat lahir

rendah sekitar 741 per 114.523 kelahiran (0,65 persen). (Dinas

Kesehatan Provinsi, 2021)

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo angka

kematian ibu (AKI) di Kabupaten Wajo tahun 2020 sebanyak 4 orang,

sedangkan angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Wajo pada tahun

2020 sebanyak 24 orang. Penyebab dari angka kematian bayi adalah

asfiksia sebanyak 8,90 persen, ikterus 0.81 persen, bayi berat lahir

rendah (BBLR) 28,6 persen, infeksi 19 persen, dan kelainan kongenital

14 persen.yang mengalami Hipotermi 11 persen. Sedangkan angka

kematian ibu pada tahun 2021 Januari sampai Juni sebanyak 1 orang,

dan angka kematian bayi pada tahun 2021 januari sampai Juni

sebanyak 2 orang. (Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo , 2021)

Dari bagian pencatatan dan pelaporan Praktek Mandiri Bidan

Sayang Ibu tahun 2018, 54 kelahiran ibu yang mengalami Hipotermi 4

bayi,tahun 2019 ,61 kelahiran hidup yang mengalami hipotermi 3 bayi

2020 didapatkan 47 jumlah kelahiran hidup, dari jumlah kelahiran ini

didapatkan 2 bayi yang mengalami hipotermi. Dan pada Januari

sampai Juni 2021 didapatkan 18 jumlah kelahiran hidup, dari jumlah

kelahiran ini didapatkan 1 bayi yang mengalami hipotermi.


3

Masalah utama bayi baru lahir pada masa perinatal dapat

menyebabkan kematian, kesakitan dan kecacatan. Hal ini merupakan

akibat dari kesehatan ibu yang jelek, perawatan selama kehamilan

yang tidak adekuat, penanganan selama persalinan yang tidak tepat

dan tidak bersih, serta perawatan neonatal yang tidak adekuat bila ibu

meninggal saat melahirkan, kesempatan hidup yang dimiliki bayinya

semakin kecil. (Sarwono, 2016: 226)

Sehubungan dengan masih adanya kejadian Hipotermi yang

ditemukan serta besarnya resiko suhu tubuh turun di bawah 29,4

derajat C, kemampuan hipotalamus untuk mengatur suhu akan hilang.

Bila tidak ditangani dengan segera, orang yang terpajan dingin yang

ekstrim selama hampir 20-30 menit biasanya akan meninggal karena

henti jantung atau fibrilasi jantung (Guyton, 2013). maka penulis

termotivasi untuk membahas lebih lanjut melalui karya tulis ilmiah ini

dengan judul “Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Ny. ”A” dengan

Hipotermi Di Praktek Mandiri Bidan sayang Kabupaten Wajo tanggal

02 sampai dengan 04 Juli 2021” dengan menggunakan metode

pendekatan Asuhan kebidanan.

B. Ruang Lingkup Penulisan

Yang menjadi ruang lingkup pembahasannya mencakup Asuhan

Kebidanan Bayi Baru Lahir Ny. ”A” dengan Hipotermi Di Praktek

Mandiri Bidan sayang Ibu Kabupaten Wajo tanggal 02 sampai dengan

04 Juli 2021”.
4

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Untuk melaksanakan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Ny.

”A” dengan Hipotermi Di Praktek Mandiri Bidan sayang Ibu

Kabupaten Wajo tanggal 02 sampai dengan 04 Juli 2021” dengan

menggunakan pendekatan Asuhan kebidanan sesuai dengan

wewenang bidan.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengidentifikasi data pengkajian dan analisa data pada

kasus Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Ny. ”A” dengan

Hipotermi Di Praktek Mandiri Bidan sayang Ibu Kabupaten Wajo

tanggal 02 sampai dengan 04 Juli 2021”.

b. Untuk mengidentifikasi tinjauan pustaka dan rumusan

diagnosa/masalah aktual pada kasus Asuhan Kebidanan Bayi

Baru Lahir Ny. ”A” dengan Hipotermi Di Praktek Mandiri Bidan

sayang Ibu Kabupaten Wajo tanggal 02 sampai dengan 04 Juli

2021”.

c. Untuk mengidentifikasi tinjauan pustaka dan rumusan

diagnosa/masalah potensial pada kasus Asuhan Kebidanan

Bayi Baru Lahir Ny. ”A” dengan Hipotermi Di Praktek Mandiri

Bidan sayang Ibu Kabupaten Wajo tanggal 02 sampai dengan

04 Juli 2021”.
5

d. Untuk mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi

pada kasus Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Ny. ”A” dengan

Hipotermi Di Praktek Mandiri Bidan sayang Ibu Kabupaten Wajo

tanggal 02 sampai dengan 04 Juli 2021”.

e. Untuk merencanakan tindakan Asuhan Kebidanan Bayi Baru

Lahir Ny. ”A” dengan Hipotermi Di Praktek Mandiri Bidan

sayang Ibu Kabupaten Wajo tanggal 02 sampai dengan 04 Juli

2021”.

f. Untuk melaksanakan tindakan pada kasus Asuhan Kebidanan

Bayi Baru Lahir Ny. ”A” dengan Hipotermi Di Praktek Mandiri

Bidan sayang Ibu Kabupaten Wajo tanggal 02 sampai dengan

04 Juli 2021”.

g. Untuk mengevaluasi efektifitas tindakan yang telah

dilaksanakan pada kasus Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir

Ny. ”A” dengan Hipotermi Di Praktek Mandiri Bidan sayang Ibu

Kabupaten Wajo tanggal 02 sampai dengan 04 Juli 2021”.

h. Untuk mendokumentasikan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir

Ny. ”A” dengan Hipotermi Di Praktek Mandiri Bidan sayang Ibu

Kabupaten Wajo tanggal 02 sampai dengan 04 Juli 2021”.

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat praktis

Sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan

dan melaksanakan program baik di Praktek Mandiri Bidan Sayang


6

ibu Kabupten Wajo dalam menyusun perencanaan dan evaluasi

bayi baru lahir dengan hipotermi ringan.

2. Manfaat akademik

Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan ujian akhir

jenjang pendidikan Diploma III Kebidanan di Akademi Kebidanan

Persada Wajo dan sebagai bahan acuan atau pedoman bagi institusi

jurusan kebidanan untuk penulisan karya tulis ilmiah selanjutnya.

3. Manfaat institusi

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi rekan-rekan

mahasiswa Akademi Kebidanan Persada Wajo Program Diploma III

kebidanan dalam pelaksanan Asuhan kebidanan.

4. Manfaat bagi penulis

Sebagai suatu pengalaman yang bersifat pembelajaran yang

berharga dalam rangka meningkatkan dan menambah wawasan

dan pengembangan diri tentang bayi baru lahir dengan hipotermi

ringan.

E. Metode Penulisan

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, metode yang digunakan

adalah sebagai berikut :

1. Studi kepustakaan

Penulis mempelajari literatur-literatur dan data dari internet

yang relevan dengan bayi baru lahir termasuk karya tulis ilmiah

yang ada.
7

2. Studi kasus

Melaksanakan metode pendekatan pemecahan masalah

melalui manajemen kebidanan yang meliputi : pengkajian,

merumuskan diagnosa/masalah aktual, maupun masalah potensial,

melaksanakan tindakan segera kolaborasi, menyusun rencana

tindakan dan mengevaluasi asuhan kebidanan serta

mendokumentasikan bayi baru lahir dengan hipotermi ringan.

Untuk memperoleh data yang akurat penulis menggunakan teknik :

a. Anamnese

Penulis melakukan tanya jawab dengan klien yang dapat

memberikan informasi yang di butuhkan.

b. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis yaitu inspeksi,

palpasi, auskultasi dan pemeriksaan diagnostik lainnya dengan

menggunakan format pengkajian.

c. Pengkajian psikologis

Pengkajian psikologis meliputi status emosional, respon

terhadap kondisi yang di alami serta pola interaksi terhadap

keluarga klien, petugas kesehatan dan lingkungannya serta

pengetahuan tentang kesehatan.

3. Studi dokumenter

Studi dokumenter di lakukan dengan mempelajari status

kesehatan klien yang bersumber dari catatan dokter, bidan,


8

perawat, serta petugas laboratorium dan hasil pemeriksaan

penunjang lainnya yang dapat memberi tambahan dalam

penyelesaian karya tulis ilmiah ini.

4. Diskusi

Penulis melakukan tanya jawab dengan tenaga kesehatan yaitu

dokter atau bidan yang menangani lansung klien tersebut serta

berdiskusi dengan dosen pembimbing karya tulis ilmiah ini.

Anda mungkin juga menyukai