DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga dan
komunitas dalam mencapai proses merawat dan menyembuhkan kesehatan yang
optimal, dimana perawat sebagai provider dan masyarakat sebagai konsumen pelayanan
kesehatan.
Ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain mengingat ilmu keperawatan
merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan zaman. Merupakan tugas
penting yang dihadapi profesi keperawatan dalam memperkembangkan sebuah teori.
agar pembaca mengetahui secara rinci pengertian keperawatan menurut Betty Neuman
Patterson & Zderad dan menginformasikan kontribusi pemikiran Betty Neuman
Patterson & Zderad dan andilnya dalam perkembangan keperawatan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. bagaimana biografi Betty Neuman Patterson & Zderad dan latar belakang teorinya?
2. bagaimana dasar perkembangan teori Neuman?
3. apa saja sumber-sumber teori Betty Neuman?
4. bagaimana konsep utama dan definisi teori Neuman?
5. bagaimana asumsi teori Betty Neuman?
6. bagaimana bentuk logika teori Betty Neuman?
7. bagaimana teori Betty Neuman dalam lingkungan komunitas?
8. bagaimana teori Betty Neuman dengan konsep utama keperawatan?
C. Tujuan Pembahasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan pembahasan masalah sebagai berikut:
1. untuk mengetahui biografi Betty Neuman dan latar belakang teori;
2. untuk mengetahui dasar perkembangan teori Neuman;
3. untuk mengetahui sumber-sumber teori Betty Neuman;
4. untuk mengetahui konsep utama dan definisi teori Neuman;
5. untuk mengetahui asumsi teori Betty Neuman;
6. untuk mengetahui bentuk logika teori Betty Neuman;
7. untuk mengetahui teori Betty Neuman dalam lingkungan komunitas;
8. untuk mengetahui teori Betty Neuman dengan konsep utama keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Biografi Betty Neuman dan Latar Belakang Teori
Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani
dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya,
beliau bermaksud untuk membangun desanya, Ohio. Beliau pertama kali memperoleh
pendidikan di People Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi
General Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke
Los Angeles untuk tinggal dengan keluarganya di California. Beliau memegang jabatan
penting yaitu sebgai staf keperawatan rumah sakit di California. Beliau melanjutkan
pendidikannya di University of California dengan jurusan psikologi. Beliau
menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahu 1957. Pada tahun 1966 beliau
mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di
University of California, beliau melanjutkan program administrasi pendidikan tinggi di
Ohio University.
Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi dosen
keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta
beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan
sistem tersebut dalam masalah keperawatan. Model Whole Person
Approach dipublikasikan pada tahun 1972, A model of teaching total person approach
to patient problem dalam riset keperarawatan. Publikasi edisi I (Conceptual Models For
Nursing Practice) tahun 1974, edisi II tahun 1980 dan tahun 1986 The Neuman Systems
Model.
B. Dasar Perkembangan Teori Neuman
Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan
perorangan total untuk memandang masalah pasien disekolah perawat di University of
California, Los Angeles. Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka sehingga
menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu
fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman
terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara
konstan dengan stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien
terhadap stress serta faktor pemulihan (adaptasi).
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik
dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat
merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan
spiritual). Individu dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil
terhadap stressor, karena lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan stress.
Untuk itu individu akan bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme
pertahanan diri.
Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi faktor
resiko dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan aktifitas
pendidikan kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi jika
terjadi masalah. Perawat berperan sebagai Early Case Finding, pengobatan setelah
pasien terdiagnosa mengidap suatu penyakit. Pencegahan tersier yaitu mempertahankan
kesehatan, perawat membantu adaptasi dan reduksi untuk mencegah komplikasi.
Asuhan keperawatan ditujukan untuk mencegah dan mengurangi reaksi tubuh akibat
stressor dengan pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pola pengembangan ilmu
keperawatan menurut teori sistem Neuman bertujuan untuk stabilitas sistem. Hal ini
dapat dilukiskan sebagai cincin dengan satu pusat yang mengelilingi inti. Cincin paling
dalam mewakili garis pertahanan untuk elawan stressor seperti sistem pertahanan tubuh
dan defens mekanism. Cincin terluar merupakan garis pertahanan yang mewakili
keadaan normal pasien. Defens mekanism tersebut adalah mekanisme bertahan koping.
C. Sumber-Sumber Teori Betty Neuman
Teori Betty Neuman mempunyai kesamaan dengan teori Gestalt. Teori Gestalt
mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh
mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi
sehat atau sakit. Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem
umum tentang sifat dasar kehidupan yaitu sistem terbuka yang merupakan gabungan
semua elemen yang berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks.
Neuman juga memilah G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan.
D. Konsep Utama dan Definisi Teori Neuman
Betty Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang
termasuk dalam konsep mayor menurutnya a.l:
1. Tekanan
Rangsangan yang timbul yang diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang
tekanan yaitu :
a. Intra personal : secara individu atau perorangan, misalnya emosi dan perasaan;
b. Inter personal : antara individu satu dengan individu yang lain lebih dari satu,
misalnya harapan peran;
c. Ekstra personal : diluar individu, misalnya pekerjaan atau tekanan keuangan.
2. Struktur pokok sumber energi
Merupakan penggerak untuk melakukan aktifitas
3. Tingkat ketahanan
Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan
4. Garis pertahanan
Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.
5. Gangguan pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.
6. Tingkat reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
Intervensi
Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.
7. Tingkat-tingkat pencegahan
a) Pencegahan primer (sebelum terjadi tindakan)
Mengidentifikasikan faktor-faktor resio, berusaha mengeliminasi stressor dan fokus
pada pengaman kubu pertahanan normal dan penguatan kubu pertahanan fleksibel.
Suatu reaksi belum lagi terjadi, namun tingkat resiko telah diketahui.
b) Pencegahan sekunder (ketika terjadi tindakan)
Berhubungan dengan intervensi adalah penyembuhan aktif yang dimulai setelah gejala-
gejala yang telah terjadi. Fokusnya adalah penguatan kubu-kubu resistensi internal.
Mereduksi reaksi dan meningkatkan faktor resistansi.
c) Pencegahan tersier (adaptasi pada tindakan)
Mengarah pada intervensi yang menyertai intervensi dalam tahap sekunder. Hal ini
terfokus pada readaptasi dan stabilitas serta mengamankan pemulihan kembali pada
keafiatan yang menyertai penyembuhan.Perawat menekankan pendidikan klien dalam
penguatan resistansi terhadap stressor dan cara-cara pertolongan pencegahan
kambuhnya reaksi atau rekresi.
8. Penyesuaian kembali
Adaptasi dari tindakan yang beasal dari sekitar baik secara inter personal, intra personal
dan ektra personal. Faktor yang perlu diperhatikan adalah:
a. Fisiologi individu, fisika merujuk dari struktur dan fungsi tubuh;
b. Psikologi individu, mengacu pada proses mental dan emosi;
c. Sosial kultural, mengacu pada hubungan sosial / budaya;
d. Perkembangan individu, merujuk kepada mereka yang terkait dengan proses
pembangunan selama usia;
e. Spiritual, mengacu pada pengaruh keyakinan spiritual.
E. Asumsi Teori Betty Neuman
Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman dalam memberikan respon terhadap
tekanan yaitu:
1. Manusia
Merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni dan
merupakan satu kesatuan dari fisiologis, psikolois, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual.
2. Lingkungan
Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari sekitar
klien atau sistem klien.
3. Kesehatan
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan sehat yang merupakan
keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari atau
mengatasi stressor.
F. Bentuk Logika Teori Betty Neuman
Bentuk logika teori Betty Neuman menggunakan logika deduktif dan induktif dalam
mengembangkan teori modelnya yang telah dipertimbangkan terlebih dahulu. Betty
Neuman menemukan teori modelnya dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Teori ini juga
merupakan hasil pengamatan dan pengalaman selama bekerja dipusat kesehatan mental
keperawatan. Teori Betty Neuman pertama kali dipublikasikan tahun 1972. Model
keperawatan menurut Betty Neuman disebut The Neuman Health Care System yaitu
model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada
penekanan diri secara fleksibel (flexible line of difense) adalah dinamis dan dapat secara
cepat berubah pada periode singkat waktu atau normal (normal line of difense)
mempresentasikan kondisi kesetimbangan personal / kondisi adaptasi yang
dikembangkan atau dikelola tiap waktu dan dianggap normal oleh personal tersebut
maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
Pada tahun 1989 Betty Neuman berpendapat bahwa ”Stressor mempengaruhi
keseimbangan homeostatis jika keseimbangan ini terganggu maka energi dikeluarkan
untuk mengatasinya”. Untuk membuat kehidupan menjadi seimbang, maka rangkaian
sistem tersebut harus menjadi interaksi antara sesama manusia. Interaksi ini akan
membuat seseorang meningkatkan ketahanan dalam kehidupannya. Dalam kehidupan
sehari-hari individu selalu berusaha mempertahankan dan memenuhi kebutuhan biologi,
psikologi dan sosial kultural. Adanya stress sebagai penyakit menyebabkan seseorang
bereaksi untuk mempertahankan kesehatannya melalui mekanisme pemecahan masalah
atau koping tertentu. Penyebab stressor dapat berasal dari diri sendiri, dari luar individu
atau karena interaksi dengan prang lain. Pada hubungan individu dengan stres, reaksinya
atas stres, dan faktor-faktor pemulihan kembali yang dinamis secara alamiah. Pemulihan
kembali (rekonstitusi) adalah kondisi adptasi terhadap terhadap stressor. Model
keperawatan Betty Neuman yang diterima secara luas adalah komunitas keperawatan,
secara nasional atau internasional.
G. Model Betty Neuman dalam Lingkungan Komunitas.
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress dengan
cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan
keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu:
1. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel
yang berupa:
a. Pendidikan kesehatan
b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien
dirumah atau komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
2. Intervensi yang besifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu :
a. Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga
dan lain-lainnya.
b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling
pranikah.
3. Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang
terganggu. Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama yaitu
komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai
pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan yaitu:
a. Pengkajian, tahap proses keperawatan dimana perawatterfokus pada klien untuk
mendapatkan data base yang komprehensif untuk mengetahui keadaan dan kesehatan
yang ada dan aktualisasi atau potensial reaksi terhadap stres lingkungan.
b. Diagnosis keperawatan komunitas, data dengan teori juga menyediakan perawatan
dasar untuk diagnosis. The nursing diagnostic statement should reflect the entire client
condition.Pernyataan diagnostik perawat harus mencerminkan seluruh kondisi klien.
c. Perencanaan, melibatkan negosiasi antara pemberiperawatan dan klien. The overall
goal of the care giver is to guide the client to conserve energy and to use energy as a
force to move beyond the present.Tujuan menyeluruh dari pemberi perawatan adalah
membimbing klien untuk menghemat energi dan menggunakan energi sebagai kekuatan
untuk bergerak melampaui masa sakit.
d. Pelaksanaan, tindakan keperawatan didasarkan pada sintesis data base yang
komprehensif tentang klien dan teori yang sesuai dengan klien dan pengasuh persepsi
dan kemungkinan untuk fungsional kompetensi di lingkungan. Menurut evaluasi
langkah ini menegaskan bahwa yang diantisipasi atau yang ditentukan perubahan yang
telah terjadi. Immediate and long range goals are structured in relation to the short term
goals. Segera dan tujuan jangka panjang yang terstruktur dalam kaitannya dengan tujuan
jangka pendek.
e. Evaluasi, yang diantisipasi atau perubahan yang ditentukan telah terjadi jIf it is not
met the goals are reformed.ika tidak mencapai tujuan.
H. Teori Betty Neuman dengan Konsep Utama Keperawatan
Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap klien dengan
tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap respon klien akibat
tekanan atau stress. Klien dalam hubungannya timbal balik dengan lingkungan
sekitarnya selalu membuat keputusan yang menyangkut hal atau sesuatu yang akan
berakibat kepadanya. Ada 4 faktor yang merupakan konsep mental klien yaitu :
Kekuatan:
Teori ini menyediakan sebuah keunikan, pendekatan yang tidak biasa untuk
mempelajari keperawatan
Fokus terhadap keperawatan yang kuat
Teori ini berkembang dari pengalaman langsung dari perawat klinik dan merefleksikan
perspektif keperawatan
Kelemahan:
Teori ini tidak bisa menjadi referensi yang digumakan untuk menyelesaikan masalah
praktek klinik dengan cepat
Perawat harus membaca dengan baik tentang humanistik, filosofi penting, supaya
mengerti bahasa dan penekanannya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara garis besar teori model Neuman mengemukakan bahwa dalam memberikan
tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress (gangguan mental)
perawatan harus dilaksanakan melalui beberapa pendekatan-pendekatan perorangan secara total
dengan memperhatikan faktor-faktor antara lain tekanan, struktur pokok sumber energi, struktur
ketahanan, garis normal pertahanan, gangguan ketahanan, intervensi, tingkat-tingkat
pencegahan dan penyesuaian kembali.
Menurut Paterson dan Azdard Keperawatan humanistic adalah respon keperawatan
kepada pergerakan humanistic terhadap ilmu jiwa, yang mana terlihat sebagai alternative
kepada dua ilmu jiwa dominan yang. Ilmu jiwa Freudian tampak terbatas dalam orientasinya
menghadapi orang yang sakit, dan perilaku jiwa menjadi orientasi yang mekanisme
DAFTAR PUSTAKA
Ali, H. Zaidin. 2000. Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Mediks
Asmadi. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Gaffar, La Ode Jumadi. 1999. Pengantar Keperawatan Profesional. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba
Mediks
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Volume I. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Wardhono, Adhitya, S. E..,M.Sc..,Ph.D., dkk. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember:
Universitas Jember
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook