Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN TERPILIH


MATA KULIAH FALSAFAH
Dosen Pengampu: Ns. Yeni Devita,S Kep,M.Kep

Disusun Oleh kelompok 1:


1. Anggun Fara Farhana
2. Della Khairani S
3. Dwi Riska Amiroh
4. Tahnia Luthfiana

STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU


PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2021
Jl. Labuh Baru Timur,Pekanbaru
DAFTAR ISI
Daftar Isi ............................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................3
 Latar Belakang......................................................................................................3
 Rumusan Masalah.................................................................................................3
 Tujuan Masalah.....................................................................................................3

BAB II TINJAUAN TEORI.............................................................................................4


 Teori Keperawatan Betty Neuman......................................................................4
 Teori keperawatan Patterson & Zderad.............................................................12

BAB 111 PENUTUPAN.................................................................................................... 16


 Kesimpulan............................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga dan
komunitas dalam mencapai proses merawat dan menyembuhkan kesehatan yang
optimal, dimana perawat sebagai provider dan masyarakat sebagai konsumen pelayanan
kesehatan.
Ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain mengingat ilmu keperawatan
merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan zaman. Merupakan tugas
penting yang dihadapi profesi keperawatan dalam memperkembangkan sebuah teori.
agar pembaca mengetahui secara rinci pengertian keperawatan menurut Betty Neuman
Patterson & Zderad dan menginformasikan kontribusi pemikiran Betty Neuman
Patterson & Zderad dan andilnya dalam perkembangan keperawatan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. bagaimana biografi Betty Neuman Patterson & Zderad dan latar belakang teorinya?
2. bagaimana dasar perkembangan teori Neuman?
3. apa saja sumber-sumber teori Betty Neuman?
4. bagaimana konsep utama dan definisi teori Neuman?
5. bagaimana asumsi teori Betty Neuman?
6. bagaimana bentuk logika teori Betty Neuman?
7. bagaimana teori Betty Neuman dalam lingkungan komunitas?
8. bagaimana teori Betty Neuman dengan konsep utama keperawatan?
C. Tujuan Pembahasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan pembahasan masalah sebagai berikut:
1. untuk mengetahui biografi Betty Neuman dan latar belakang teori;
2. untuk mengetahui dasar perkembangan teori Neuman;
3. untuk mengetahui sumber-sumber teori Betty Neuman;
4. untuk mengetahui konsep utama dan definisi teori Neuman;
5. untuk mengetahui asumsi teori Betty Neuman;
6. untuk mengetahui bentuk logika teori Betty Neuman;
7. untuk mengetahui teori Betty Neuman dalam lingkungan komunitas;
8. untuk mengetahui teori Betty Neuman dengan konsep utama keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Biografi Betty Neuman dan Latar Belakang Teori
Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani
dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya,
beliau bermaksud untuk membangun desanya, Ohio. Beliau pertama kali memperoleh
pendidikan di People Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi
General Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke
Los Angeles untuk tinggal dengan keluarganya di California. Beliau memegang jabatan
penting yaitu sebgai staf keperawatan rumah sakit di California. Beliau melanjutkan
pendidikannya di University of California dengan jurusan psikologi. Beliau
menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahu 1957. Pada tahun 1966 beliau
mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di
University of California, beliau melanjutkan program administrasi pendidikan tinggi di
Ohio University.
Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi dosen
keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta
beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan
sistem tersebut dalam masalah keperawatan. Model Whole Person
Approach dipublikasikan pada tahun 1972, A model of teaching total person approach
to patient problem dalam riset keperarawatan. Publikasi edisi I (Conceptual Models For
Nursing Practice) tahun 1974, edisi II tahun 1980 dan tahun 1986 The Neuman Systems
Model.
B. Dasar Perkembangan Teori Neuman
Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan
perorangan total untuk memandang masalah pasien disekolah perawat di University of
California, Los Angeles. Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka sehingga
menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu
fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman
terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara
konstan dengan stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien
terhadap stress serta faktor pemulihan (adaptasi).
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik
dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat
merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan
spiritual). Individu dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil
terhadap stressor, karena lingkungan internal dan eksternal dapat menyebabkan stress.
Untuk itu individu akan bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme
pertahanan diri.
Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi faktor
resiko dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan aktifitas
pendidikan kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi jika
terjadi masalah. Perawat berperan sebagai Early Case Finding, pengobatan setelah
pasien terdiagnosa mengidap suatu penyakit. Pencegahan tersier yaitu mempertahankan
kesehatan, perawat membantu adaptasi dan reduksi untuk mencegah komplikasi.
Asuhan keperawatan ditujukan untuk mencegah dan mengurangi reaksi tubuh akibat
stressor dengan pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pola pengembangan ilmu
keperawatan menurut teori sistem Neuman bertujuan untuk stabilitas sistem. Hal ini
dapat dilukiskan sebagai cincin dengan satu pusat yang mengelilingi inti. Cincin paling
dalam mewakili garis pertahanan untuk elawan stressor seperti sistem pertahanan tubuh
dan defens mekanism. Cincin terluar merupakan garis pertahanan yang mewakili
keadaan normal pasien. Defens mekanism tersebut adalah mekanisme bertahan koping.
C. Sumber-Sumber Teori Betty Neuman
Teori Betty Neuman mempunyai kesamaan dengan teori Gestalt. Teori Gestalt
mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh
mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi
sehat atau sakit. Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem
umum tentang sifat dasar kehidupan yaitu sistem terbuka yang merupakan gabungan
semua elemen yang berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks.
Neuman juga memilah G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan.
D. Konsep Utama dan Definisi Teori Neuman
Betty Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang
termasuk dalam konsep mayor menurutnya a.l:
1. Tekanan
Rangsangan yang timbul yang diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang
tekanan yaitu :
a. Intra personal : secara individu atau perorangan, misalnya emosi dan perasaan;
b. Inter personal : antara individu satu dengan individu yang lain lebih dari satu,
misalnya harapan peran;
c. Ekstra personal : diluar individu, misalnya pekerjaan atau tekanan keuangan.
2. Struktur pokok sumber energi
Merupakan penggerak untuk melakukan aktifitas
3. Tingkat ketahanan
Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan
4. Garis pertahanan
Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.
5. Gangguan pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.
6. Tingkat reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
Intervensi
Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.
7. Tingkat-tingkat pencegahan
a) Pencegahan primer (sebelum terjadi tindakan)
Mengidentifikasikan faktor-faktor resio, berusaha mengeliminasi stressor dan fokus
pada pengaman kubu pertahanan normal dan penguatan kubu pertahanan fleksibel.
Suatu reaksi belum lagi terjadi, namun tingkat resiko telah diketahui.
b) Pencegahan sekunder (ketika terjadi tindakan)
Berhubungan dengan intervensi adalah penyembuhan aktif yang dimulai setelah gejala-
gejala yang telah terjadi. Fokusnya adalah penguatan kubu-kubu resistensi internal.
Mereduksi reaksi dan meningkatkan faktor resistansi.
c) Pencegahan tersier (adaptasi pada tindakan)
Mengarah pada intervensi yang menyertai intervensi dalam tahap sekunder. Hal ini
terfokus pada readaptasi dan stabilitas serta mengamankan pemulihan kembali pada
keafiatan yang menyertai penyembuhan.Perawat menekankan pendidikan klien dalam
penguatan resistansi terhadap stressor dan cara-cara pertolongan pencegahan
kambuhnya reaksi atau rekresi.
8. Penyesuaian kembali
Adaptasi dari tindakan yang beasal dari sekitar baik secara inter personal, intra personal
dan ektra personal. Faktor yang perlu diperhatikan adalah:
a. Fisiologi individu, fisika merujuk dari struktur dan fungsi tubuh;
b. Psikologi individu, mengacu pada proses mental dan emosi;
c. Sosial kultural, mengacu pada hubungan sosial / budaya;
d. Perkembangan individu, merujuk kepada mereka yang terkait dengan proses
pembangunan selama usia;
e. Spiritual, mengacu pada pengaruh keyakinan spiritual.
E. Asumsi Teori Betty Neuman
Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman dalam memberikan respon terhadap
tekanan yaitu:
1. Manusia
Merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni dan
merupakan satu kesatuan dari fisiologis, psikolois, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual.
2. Lingkungan
Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari sekitar
klien atau sistem klien.
3. Kesehatan
Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan sehat yang merupakan
keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari atau
mengatasi stressor.
F. Bentuk Logika Teori Betty Neuman
Bentuk logika teori Betty Neuman menggunakan logika deduktif dan induktif dalam
mengembangkan teori modelnya yang telah dipertimbangkan terlebih dahulu. Betty
Neuman menemukan teori modelnya dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Teori ini juga
merupakan hasil pengamatan dan pengalaman selama bekerja dipusat kesehatan mental
keperawatan. Teori Betty Neuman pertama kali dipublikasikan tahun 1972. Model
keperawatan menurut Betty Neuman disebut The Neuman Health Care System yaitu
model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada
penekanan diri secara fleksibel (flexible line of difense) adalah dinamis dan dapat secara
cepat berubah pada periode singkat waktu atau normal (normal line of difense)
mempresentasikan kondisi kesetimbangan personal / kondisi adaptasi yang
dikembangkan atau dikelola tiap waktu dan dianggap normal oleh personal tersebut
maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
Pada tahun 1989 Betty Neuman berpendapat bahwa ”Stressor mempengaruhi
keseimbangan homeostatis jika keseimbangan ini terganggu maka energi dikeluarkan
untuk mengatasinya”. Untuk membuat kehidupan menjadi seimbang, maka rangkaian
sistem tersebut harus menjadi interaksi antara sesama manusia. Interaksi ini akan
membuat seseorang meningkatkan ketahanan dalam kehidupannya. Dalam kehidupan
sehari-hari individu selalu berusaha mempertahankan dan memenuhi kebutuhan biologi,
psikologi dan sosial kultural. Adanya stress sebagai penyakit menyebabkan seseorang
bereaksi untuk mempertahankan kesehatannya melalui mekanisme pemecahan masalah
atau koping tertentu. Penyebab stressor dapat berasal dari diri sendiri, dari luar individu
atau karena interaksi dengan prang lain. Pada hubungan individu dengan stres, reaksinya
atas stres, dan faktor-faktor pemulihan kembali yang dinamis secara alamiah. Pemulihan
kembali (rekonstitusi) adalah kondisi adptasi terhadap terhadap stressor. Model
keperawatan Betty Neuman yang diterima secara luas adalah komunitas keperawatan,
secara nasional atau internasional.
G. Model Betty Neuman dalam Lingkungan Komunitas.
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress dengan
cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan
keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu:
1. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel
yang berupa:
a. Pendidikan kesehatan
b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien
dirumah atau komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
2. Intervensi yang besifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu :
a. Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga
dan lain-lainnya.
b. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling
pranikah.
3. Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang
terganggu. Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama yaitu
komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai
pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan yaitu:
a. Pengkajian, tahap proses keperawatan dimana perawatterfokus pada klien untuk
mendapatkan data base yang komprehensif untuk mengetahui keadaan dan kesehatan
yang ada dan aktualisasi atau potensial reaksi terhadap stres lingkungan.
b. Diagnosis keperawatan komunitas, data dengan teori juga menyediakan perawatan
dasar untuk diagnosis. The nursing diagnostic statement should reflect the entire client
condition.Pernyataan diagnostik perawat harus mencerminkan seluruh kondisi klien.
c. Perencanaan, melibatkan negosiasi antara pemberiperawatan dan klien. The overall
goal of the care giver is to guide the client to conserve energy and to use energy as a
force to move beyond the present.Tujuan menyeluruh dari pemberi perawatan adalah
membimbing klien untuk menghemat energi dan menggunakan energi sebagai kekuatan
untuk bergerak melampaui masa sakit.
d. Pelaksanaan, tindakan keperawatan didasarkan pada sintesis data base yang
komprehensif tentang klien dan teori yang sesuai dengan klien dan pengasuh persepsi
dan kemungkinan untuk fungsional kompetensi di lingkungan. Menurut evaluasi
langkah ini menegaskan bahwa yang diantisipasi atau yang ditentukan perubahan yang
telah terjadi. Immediate and long range goals are structured in relation to the short term
goals. Segera dan tujuan jangka panjang yang terstruktur dalam kaitannya dengan tujuan
jangka pendek.
e. Evaluasi, yang diantisipasi atau perubahan yang ditentukan telah terjadi jIf it is not
met the goals are reformed.ika tidak mencapai tujuan.
H. Teori Betty Neuman dengan Konsep Utama Keperawatan
Teori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap klien dengan
tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap respon klien akibat
tekanan atau stress. Klien dalam hubungannya timbal balik dengan lingkungan
sekitarnya selalu membuat keputusan yang menyangkut hal atau sesuatu yang akan
berakibat kepadanya. Ada 4 faktor yang merupakan konsep mental klien yaitu :

1. Individu atau pasien itu sendiri


Orang adalah multidimensi yang berlapis. Each layer consists of five person variables
or subsystems: Setiap lapisan terdiri dari lima orang variabel atau subsistem:
a.Physical/Physiological Fisik / Fisiologis;
b.Psychological Psikologis;
c.Socio-cultural Sosial budaya;
d. Perkembangan;DevelopmentalpP
e.Spiritual Spiritual.
The layers, usually represented by concentric circle, consist of the central core, lines
of resistance, lines of normal defense, and lines of flexible defense.Lapisan, biasanya
diwakili oleh lingkaran konsentris, terdiri dari inti pusat, garis-garis perlawanan, garis
pertahanan normal, dan garis pertahanan fleksibel. The basic core structure is comprised
of survival mechanisms including: organ function, temperature control, genetic
structure, response patterns, ego, and what Neuman terms 'knowns and commonalities'.
Struktur inti dasar terdiri dari mekanisme bertahan hidup termasuk: fungsi organ, suhu
kontrol, struktur genetik, pola respons, dan ego. Lines of resistance and two lines of
defense protect this core. Garis resistensi dan dua baris pertahanan melindungi inti ini.
The person may in fact be an individual, a family, a group, or a community in Neuman's
model. Orang mungkin sebenarnya menjadi suatu individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat di model Neuman. The person, with a core of basic structures, is seen as
being in constant, dynamic interaction with the environment. Orang, dengan inti struktur
dasar, dipandang sebagai terus-menerus, dinamis interaksi dengan lingkungan. Around
the basic core structures are lines of defense and resistance (shown diagrammatically as
concentric circles, with the lines of resistance nearer to the core. The person is seen as
being in a state of constant change and-as an open system-in reciprocal interaction with
the environment (ie affecting, and being affected by it). Sekitar dasar struktur inti garis
pertahanan dan perlawanan (ditunjukkan dalam diagram sebagai lingkaran konsentris,
dengan garis-garis perlawanan lebih dekat ke inti. Orang dilihat sebagai berada dalam
keadaan yang selalu berubah dan sebagai sebuah sistem terbuka dalam interaksi timbal
balik dengan lingkungan (yaitu yang mempengaruhi, dan menjadi terpengaruh oleh hal
itu).
2. Lingkungan sekitarnya
Lingkungan dipandang sebagai totalitas internal dan kekuatan eksternal yang
mengelilingi seseorang dan dengan mana mereka berinteraksi pada waktu
tertentu.These forces include the intrapersonal, interpersonal and extra personal
stressors which can affect the person's normal line of defense and so can affect the
stability of the system. Kekuatan ini mencakup intrapersonal, interpersonal dan stres
pribadi tambahan yang dapat mempengaruhi orang normal dan garis pertahanan
sehingga dapat mempengaruhi stabilitas sistem.
a.The internal environment exists within the client system. Lingkungan internal ada dalam
sistem klien;
b.The external environment exists outside the client system. Lingkungan eksternal ada di
luar sistem klien;
c.Neuman also identified a created environment which is an environment that is created and
developed unconsciously by the client and is symbolic of system wholeness.
Neuman juga mengidentifikasi lingkungan yang menciptakan lingkungan yang
diciptakan dan dikembangkan secara tidak sadar oleh klien dan sistem simbolis
keutuhan.
3. Kesehatan
Neuman mendefinisikan kesehatan adalah kondisi di mana semua bagian dan subpart
(variabel) selaras dengan seluruh klien. As the person is in a constant interaction with the
environment, the state of wellness (and by implication any other state) is in dynamic
equilibrium, rather than in any kind of steady state. Sebagai orang yang berada dalam
interaksi yang konstan dengan lingkungan, keadaan kesehatan (dan implikasinya negara
lainnya) berada dalam kesetimbangan dinamis, bukan di segala macam kondisi mapan.
Neuman proposes a wellness-illness continuum, with the person's position on that
continuum being influenced by their interaction with the variables and the stressors they
encounterNeuman mengusulkan wellness (penyakit kontinum), dengan posisi orang yang
kontinum dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan variabel dan tekanan yang mereka
hadapi. The client system moves toward illness and death when more energy is needed than
is available. Sistem klien bergerak ke arah penyakit dan kematian bila dibutuhkan lebih
banyak energi daripada yang tersedia. The client system moves toward wellness when more
energyis available than is needed. Sistem klien bergerak ke arah kesehatan ketika lebih
energis tersedia daripada yang dibutuhkan.
4. Pelayanan
Neuman melihat keperawatan sebagai profesi yang unik yang berkaitan dengan semua
variabel-variabel yang mempengaruhi tanggapan seseorang terhadap stressor.The person is
seen as a whole, and it is the task of nursing to address the whole person. Neuman melihat
personal sebagai keseluruhan, dan tugas perawat untuk mengatasi seluruh masalah yang
dihadapi pasien. Neuman defines nursing as actions which assist individuals, families and
groups to maintain a maximum level of wellness, and the primary aim is stability of the
patient/client system, through nursing interventions to reduce stressorNeuman
mendefinisikan keperawatan sebagai tindakan yang membantu individu, keluarga dan
kelompok untuk mempertahankan tingkat maksimum kesehatan, dan tujuan utama adalah
stabilitas pasien / sistem klien melalui intervensi keperawatan untuk mengurangi stres.
Neuman states that, because the nurse's perception will influence the care given, then not
only must the patient/client's perceptions be assessed, but so must those of the caregiver
(nurse).Neuman menyatakan persepsi perawat akan mempengaruhi perawatan yang
diberikan kepada pasien. Peran perawat dilihat dari segi derajat reaksi terhadap stres, dan
penggunaan primer, sekunder dan tersier intervensi dalam memberikan perawatan terhadap
pasien.
Neuman envisions a 3-stage nursing process:Neuman membayangkan sebuah 3-tahap
proses keperawatan:
1. Nursing Diagnosis - based of necessity in a thorough assessment, and with consideration
given to five variables in three stressor areas.1. Diagnosis Keperawatan,
berdasarkan kebutuhan dalam penilaian menyeluruh, dan dengan pertimbangan
yang diberikan kepada lima variabel penekan dalam tiga wilayah.
2. Nursing Goals - these must be negotiated with the patient, and take account of patient's
and nurse's perceptions of variance from wellness2. Tujuan Keperawatan, ini
harus dirundingkan dengan pasien, dan memperhatikan pasien dan persepsi
perawat varians dari penyakit.
3. Nursing Outcomes - considered in relation to five variables, and achieved through
primary, secondary and tertiary interventions.3. Hasil Keperawatan,
mempertimbangkan hubungannya dengan lima variabel, dan dicapainya tujuan
keperawatan melalui primer, sekunder dan tersier intervensi
A. Model Konseptual Keperawatan Patterson & Zderad
Josephine G. Paterson dan Loretta T. Zderad memperkenalkan konsep
eksistensialisme kedalam teori keperawatan dalam teori mereka tentang
keperawatan humanistik. Pengaruh utama dari eksistensialisme adalah terlihat
dalam keyakinan mereka bahwa menyusuimembantu orang lain mengembangkan
kesejahteraan dan lebih yang melalui peningkatankemungkinan membuat pilihan yang
bertanggung jawab. Perawatan terjadi dalam kerangkadialog, komunitas, dan nursology
phenomenologic. Keperawatan humanistic adalah responkeperawatan kepada
pergerakan humanistic terhadap ilmu jiwa, yang mana terlihat sebagaialternative kepada
dua ilmu jiwa yang dominan.
Orientasi yang humanistik mencoba mengambil sebuah pandangan yang
lebih luas terhadap potensial dari manusia, mencoba untuk mengerti mereka dari
konteks pengalaman hidup mereka di dunia ini dari pada mencoba untuk
menggantikan pandangan mereka.Tujuannya adalah untuk suplemen mereka. Praktek
dari keperawatan humanistik ini berakardari pemikiran yang
eksistensial.Eksistensialisme adalah pendekatan filosofi untuk mengetahui
kehidupan. Individu dipandang sebagai kemungkinan-kemungkinan pada saat
membuat pilihan. Seperti psikologihumanistik, eksistensialisme adalah sebuah respon
terhadap filosofi dominan yang positif danyang diterapkan.
Keperawatan terlihat seperti campuran yang unik antara teori dan metodologi. Teori
bisadiartikulasikan dari kerangka kerja terbuka yang didapatkan dari situasi manusia.
Kerangkakerja ini digunakan untuk memberikan dimensi kemungkinan dari
keperawatan humanisticmanusia. Teori tidak bisa eksis tanpa praktek
keperawatan. Mereka menyebut praktekkeperawatan adalah metodologi, yang
mengatakan bahwa keperawatan sebagai campuranyang unik antara seni dan ilmu.
Seni keperawatan diwujudkan dari interaksi antara perawatdan klien. Keperawatan
sebagai seni yang sanggup untuk menggunakan teori-teori diantarakonteks kehidupan
sebagai perjuangan seseorang untuk mencapai sesuatu yang mereka inginkan.
B. Biografi Josephine G. Paterson dan Loretta T.Zderad
Josephine G. Paterson lulus dari Sekolah Keperawatan Lenox Hill Hospital
dan menerima gelar masternya di University School Johns Hopkins of Hygiene
and PublicHealth, Baltimore, Maryland. Mendapat gelar Doktor Ilmu
Keperawatan specialized inmental health and psychiatric nursing pada tahun 1969 di
University School of Nursing, diBoston, Massachusetts. Pada akhirnya beliau
pensiun pada tahun 1985 sebagai spesialis perawat klinis di Northport Veterans
Administration Medical Center at Northport, New York.Dan Loretta T. Zderad
lulusan dari Sekolah Rumah Sakit St Bernard KeperawatanUniversitas Loyola.
Beliau menerima gelar Master of Science dari Universitas Katolik,Washington DC
dan Mendapatkan gelar Doctor of Philosophy pada tahun 1968 dariGeorgetown
University, Washington DC. Akhirnya beliau pensiun pada tahun 1985 sebagaiKepala
Associate Pendidikan Keperawatan di Northport Veteran Administrasi
MedicalCenter, Northport, New York
C. Teori humanistik keperawatan dan metaparadigma
a. Manusia
Manusia dipandang dari kerangka kerja eksistensial melalui pilihan-pilihan.
Manusiasebagai individu yang penting berhubungan dengan orang lain di dalam waktu
dan jarak.Manusia dikarakterkan sebagai orang yang mampu, terbuka terhadap
pilihan, mempuyainilai, dan manifestasi unik terhadap mereka yang dulu sekarang dan
masa depan. Aplikasidalam dunia keperawatan adalah jelas bahwa manusia
memerlukan informasi. Merekamembutuhkan pilihan. Individu dan kelompok
membutuhkan kesempatan untuk membuatpilihan mereka sendiri.
b. KesehatanKesehatan adalah komponen penting dari seseorang, sebagai kualitas dari
kehidupan dankematian. Hal ini bisa disebut sebagai lebih dari tidak adanya penyakit.
Kesehatan adalahsebagai pengalaman di dalam proses kehidupan. Kesehatan bisa
ditemukan pada kemauanseseorang untuk terbuka kepada pengalaman kehidupan
mereka terhadap fisik, sosial,spiritual, kognitif atau keadaan emosi mereka.
Implikasi terhadap praktek keperawatanmembuka jarak yang luas untuk definisi
kesehatan. Kategori diagnosa bermanfaat hanya jikasetuju terhadap orang atau mereka
yang ditunjuk. Hubungan bahwa perawatan mempunyaihubungan dengan orang
yang menerima perawatan adalah kritikal, bahkan lebih pentingadalah
kebutuhan akan penghargaan terhadap hubungan yang eksis dalam kehidupan sehari-
hari.
c. KeperawatanKeperawatan adalah respon manusia terhadap satu orang kepada yang lain
dalam waktuyang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya untuk mendapatkan kesehatan.
Keperawatan jugaadalah mengenai bentuk individu yang unik dan berfokus pada
seluruh bagian. Pada saatseseorang sakit dan tubuh juga mengalami perubahan,
ini akan mempengaruhi duniaseseorang dan pengalaman mereka. Pandangan klien
tentang dunia adalah hal yang pentingdalam keperawatan. Paterson dan Zderad
mengatakan keperawatan menunjukkan sebuahpertemuan spesial dari setiap
manusia.
D. Kondisi Yang Sesuai Dengan Pendekatan Model Konseptual
Tujuan keperawatanya yaitu untuk berespon terhadap kebutuhan manusia dan
membangun ilmu “keperawatan yang humanistik”, yang mana arti dari
KeperawatanHumanistic adalah respon keperawatan kepada pergerakan humanistic
terhadap ilmu jiwa,yang mana terlihat sebagai alternative kepada dua ilmu jiwa yang
dominan. Kerangka kerjateori ini adalah berakar dari pemikiran yang eksistensial.
Berupa pendekatan filosofis untukmengetahui kehidupan. Seperti psikologi humanistik,
eksistensialisme adalah sebuah responterhadap filosofi dominan yang positif dan yang
diterapkan
E. Fenomenologi nursologi dan proses keperawatan
1. Assessment
Merupakan pengumpulan data subjek dan objek tentang seseorang melalui observasi,
interaksi dengan klien, dan informasi dari sumber lainya seperti hasil laboraturium
2. Diagnosa
Merujuk kepada langkah terhadap proses keperawatan dimana perawat membuat
sebuah statement masalah. Perawat mengumpulkan data menurut tingkat kebutuhan
pasien, kemudian menganalisa data dengan mengklasifikasikan data tersebut, lalu
membandingkan dengan pengetahuan teori dan prinsip, dan akhirnya tiba pada suatu
kesimpulan yang menyatakan kalau itu sebuah masalah
3. Perencanaan dan implementasi
Fase ini merupakan proses keperawatan yang menyebutkan sebuah tujuan atau hasil
yang dicapai oleh klien dengan objektif menjadi tujuan yang terdepan. Tindakan
perawat dan klien yang khusus diuraikan secara jelas. Fenomenologi nursologi tidak
menjelaskan bentuk dari tujuan yang langsung terhadap rencana keperawatan.
Keperawatan humanistik memperhatikan orang yang membutuhkan kebutuhan.
Tujuannya adalah kesejahteraan yang diterbitkan melalui dialog.
4. Evaluasi
Fase ini menyebutkan apa tingkah laku klien yang telah berubah sebagai ukuran umtuk
menjadi tujuan dan objektif. Tingkah laku mengubah hasil dari tindakan perawat dan
klien. Melalui humanistik yang alami, perhatiannya tidak dengan hasil tingkah laku
tetapi dengan pengalaman klien. Seorang klien yang mampu untuk membuat pilihan
tentang perawatan kesehatan mereka dan bertanggung jawab terhadap pilihannya, dapat
menemukan arti dalam kehidupannya. Dengan melakukan hal ini dengan seorang
perawat, klien mempunyai kesempatan untuk menegaskan situasi humanness dari
perspeksinya, hasil pertumbuhan personak atau kesehatan.
F. Karakteristik teori dan kerja paterson and zderad
1) Teori dapat berhubungan timbal balik degan cara untuk menciptakan cara yang berbeda
untuk melihat fenomena penting
2) Teori harus masuk akal dan alami
3) Teori juga harus sederhana tetapi menyeluruh atau umum
4) Teori bisa menjadi dasar untuk hipotesis yang diuji atau untuk teori yang dibangkitkan
5) Teori menyumbang dan menolong untuk meningkatkan pengetahuan dengan disiplin
melalu implementasi penelitian untuk menvalidasi teori-teori tersebut.
6) Teori bisa digunakan oleh praktisi-praktisi untuk menuntun dan membuktikan praktek
mereka.
7) Teori harus konsisten dengan teori-teori yang tervalidasi, hukum, dan prinsipal tetapi
membuka pertanyaan yang tidak terjawab yang diperlukan untuk diinvestigasi
G. Kekuatan dan kelemahan

Kekuatan:

 Teori ini menyediakan sebuah keunikan, pendekatan yang tidak biasa untuk
mempelajari keperawatan
 Fokus terhadap keperawatan yang kuat
 Teori ini berkembang dari pengalaman langsung dari perawat klinik dan merefleksikan
perspektif keperawatan

Kelemahan:

 Teori ini tidak bisa menjadi referensi yang digumakan untuk menyelesaikan masalah
praktek klinik dengan cepat
 Perawat harus membaca dengan baik tentang humanistik, filosofi penting, supaya
mengerti bahasa dan penekanannya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara garis besar teori model Neuman mengemukakan bahwa dalam memberikan
tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress (gangguan mental)
perawatan harus dilaksanakan melalui beberapa pendekatan-pendekatan perorangan secara total
dengan memperhatikan faktor-faktor antara lain tekanan, struktur pokok sumber energi, struktur
ketahanan, garis normal pertahanan, gangguan ketahanan, intervensi, tingkat-tingkat
pencegahan dan penyesuaian kembali.
Menurut Paterson dan Azdard Keperawatan humanistic adalah respon keperawatan
kepada pergerakan humanistic terhadap ilmu jiwa, yang mana terlihat sebagai alternative
kepada dua ilmu jiwa dominan yang. Ilmu jiwa Freudian tampak terbatas dalam orientasinya
menghadapi orang yang sakit, dan perilaku jiwa menjadi orientasi yang mekanisme
DAFTAR PUSTAKA
Ali, H. Zaidin. 2000. Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Mediks
Asmadi. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Gaffar, La Ode Jumadi. 1999. Pengantar Keperawatan Profesional. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba
Mediks
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Volume I. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Wardhono, Adhitya, S. E..,M.Sc..,Ph.D., dkk. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember:
Universitas Jember
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook

Anda mungkin juga menyukai