Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“KONSEP KEWIRAUSAHAAN”

Dosen Pembimbing: Veni Dayu Putri, M. Si

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:

1. Della Khairani Siregar 21301108


2. Dhea Fadilla 21301109
3. Diki Gunawan 21301110
4. Dwi Riska Amiroh 21301111
5. Esy Hafizah 21301112
6. Ghina Kamilah R.G 21301008
7. Helmia Putri 21301009
8. Hidayatunnisa Qusthia 21301114

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PAYUNG NEGERI

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN

LABUH BARU TIMUR, PEKANBARU

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “konsep kewirausahaan”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal, terlepas dari itu kami menyadari bahwa
sepenuhnya masih ada kekurangan baik dari segi kalimat maupun bahasanya.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca, untuk dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi
lebih baik, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 24 Maret 2022

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Latar Belakang Dan Arti Penting Wirausaha

2.2. Definisi Dan Rasional Kewirausahaan

2.3. Teori Kewirausahaan

2.4. Sejarah Terkait Kewirausahaan

2.5. Peran Wirausaha Dalam Pembangunan Bangsa

2.6. Kelebihan Dan Kekurangan Wirausaha

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,


mengembangakan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide
inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidakpastian. Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau
sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon
(1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-
employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan
menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini
lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.

Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak pula
orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan
akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan
kerja karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu
menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran
belanja, personalia, dan pengawasan. Oleh sebab itu, wirausaha merupakan potensi
pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri. Sekarang
ini kita menghadapi kenyataan bahwa mutu wirausaha belum bisa dikatakan hebat, 3
sehingga persoalan pembangunan wirausaha Indonesia merupakan persoalan mendesak
bagi suksesnya pembangunan. Sekarang ini, banyak anak muda mulai tertarik dan melirik
profesi bisnis yang cukup menjanjikan masa depan cerah. Diawali oleh anak – anak
pejabat, para sarjana dan diploma lulusan perguruan tinggi, sudah mulai terjun ke
pekerjaan bidang bisnis. Kaum remaja zaman sekarang, dengan latar belakang profesi
orang tua yang beraneka ragam mulai mengarahkan pandangannya ke bidang bisnis. Hal
ini didorong oleh kondisi persaingan diantara pencari kerja yang mulai ketat. Lowongan
mulai terasa sempit.

B. Rumusan Masalah
1. Latar Belakang Dan Arti Penting Wirausaha
2. Definisi Dan Rasional Kewirausahaan
3. Teori Kewirausahaan
4. Sejarah Terkait Kewirausahaan
5. Peran Wirausaha Dalam Pembangunan Bangsa
6. Kelebihan Dan Kekurangan Wirausaha

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Latar Belakang Dan Arti Penting Wirausaha
2. Untuk mengetahui Definisi Dan Rasional Kewirausahaan
3. Untuk mengetahui Teori Kewirausahaan
4. Untuk mengetahui Sejarah Terkait Kewirausahaan
5. Untuk mengetahui Peran Wirausaha Dalam Pembangunan Bangsa
6. Untuk mengetahui Kelebihan Dan Kekurangan Wirausaha
BAB II

PEMBAHASAN

1. Latar Belakang Dan Arti Penting Wirausaha


Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangakan,
dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Menurut Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai
bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada
harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi
definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau
ketidakpastian.
Menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang
di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979)
kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas,
atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker,
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang
yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.

Wirausaha adalah seorang yang mandiri, yaitu orang yang memilki perusahaan sebagai
sumber penghasilannya. Dengan perkataan lain ia tidak menggantungkan diri untuk
penghasilannya kepada orang lain. Untuk mendirikan perusahaannya ia menghimpun
sumber-sumber atau factor produksi dan menyusun organisasi perusahaan. Karena tindakan-
tindakan itu mempunyai dampak pertama kepada dirinya sendiri, yaitu menciptakan
lapangan kerja bagi diri dan penghasilan, kepada masyarakat dan pemerintah, yaitu
menciptakan lapangan kerja bagi tenaga kerja yang lain serta penghasilan, mengerjakan
sumber-sumber bahan baku yang belum digunakan sehingga menjadi bermanfaat bagi
masyarakat, menciptakaan teknologi sehingga menambah akumulasi untuk teknologi yang
sudah ada dalam masyarakat, mendorong investasi di bidang-bidang lain, memperluas dasar
pajak bagi pemerintah dan meningkatkan citra bagi suatu bangsa, sehingga secara
keseluruhan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Kewirausahaan penting, karena memiliki kemampuan untuk meningkatkan taraf hidup


dan menciptakan kekayaan, tidak hanya untuk pengusaha tetapi juga untuk bisnis terkait.
Pengusaha juga membantu mendorong perubahan dengan inovasi, di mana produk baru dan
memungkinkan pasar baru untuk dikembangkan

2. Definisi dan Rasional Kewirausahaan


Dilihat dari segi etimologi, kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha Wira berarti
pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani, dan berwatak
agung . Adapun usaha berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu Dengan demikian,
wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,
mengatur permodalan operasinya, serta memasarkannya.
Kewirausahaan merupakan kemauan dan kemampuan seseorang dalam menghadapi
berbagai risiko dengan mengambil inisiatif untuk menciptakan dan melakukan hal-hal baru
melalui pemanfaatan kombinasi berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memberikan
pelayanan yang terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) dan
memperoleh keuntungan sebagai konsekuensinya.
Di dunia modern, wirausahawan adalah orang yang memulai dan mengerjakan usahanya
sendiri, mengorganisasi dan membangun perusahaan sejak revolusi industri Orang-orang
yang memulai usaha sendiri bisa mendapatkan manfaat dari studi mengenai karakteristik
kewirausahaan Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan
Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa wirausaha adalah orang yang
mempunyai semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan.

sebagai seorang wirausahawan tentunya dituntut antara lain selalu bersifat kreatif,
inovatif, berani mengambil resiko, percaya diri, bersemangat dan mampu memecahkan
permasalahan. Berbekal dengan hal-hal tersebut maka seorang wirausaha dalam menjalankan
usahanya, akan bertolak berupa tuntunan logika rasional, dan didasarkan atas pemahaman
dari kekuatan intuisi profesional yang fleksibel.

3. Teori Kewirausahaan

Terkait dengan entrepreneurship atau kewirausahaan terdapat 2 (dua) pendekatan


sebagaimana dijelaskan Barringer dan Ireland (2008) yaitu:

1. Pendekatan Makro.
Pendekatan makro menjabarkan faktor-faktor yang mempengaruhi sukses gagalnya suatu
entrepreneurship. Faktor-faktor ini umumnya merupakan kondisi eksternal yang berada di
luar kontrol seorang entrepreneur. Dalam hal ini terdapat 3 (tiga) aliran dalam
pendekatan makro yaitu:
a. Aliran pemikiran lingkungan.
Aliran pemikiran lingkungan ini berkaitan dengan faktor eksternal yang mempengaruhi
gaya hidup entrepreneur. Faktor eksternal ini misalnya lingkungan sosial politik yang
mempengaruhi pengembangan entrepreneurship dan kelompok sosial seperti teman dan
kerabat yang mempengaruhi keinginan untuk menjadi entrepreneur.
b. Aliran pemikiran finansial/kapital.
Dasar dan fokus dari aliran pemikiran pemikiran finansial/kapital ini adalah proses
pencarian kapital/modal. Aliran pemikiran ini memandang keseluruhan aktivitas
perusahaan dari sudut pandang manajemen finansial/ keuangan. Keputusan finansial
terjadi pada setiap tahapan daur hidup perusahaan.
c. Aliran pemikiran displacement.
Aliran pemikiran displacemen ini berfokus pada fenomena kelompok. Seorang individu
dipandang tidak akan mendirikan usaha kecuali individu tersebut dihambat untuk
melakukan aktivitas lain. Contoh sederhana adalah seorang individu yang kehilangan
pekerjaan atau di PHK maupun karena adanya hambatan untuk terus bekerja di suatu
perusahaan maka individu tersebut beralih menjadi entrepreneur.

2. Pendekatan Mikro
Pendekatan mikro mengevaluasi faktor-faktor spesifik pada entrepreneurship.
Entrepreneur potensial memiliki kemampuan atau kontrol untuk mengarahkan atau
menyesuaikan keluaran dari setiap pengaruh dalam pendekatan ini. Tidak seperti halnya
dengan pendekatan makro yang berfokus pada kejadian atau faktor dari luar, maka
pendekatan mikro berfokus pada sesuatu dengan memandang dari dalam ke luar.
Terdapat 3 (tiga) aliran pemikiran pada pendekatan mikro yaitu:
a. Aliran pemikiran trait entrepreneurial.
Terdapat ciri-ciri umum dari entrepreneur sukses seperti kreatif, rasa percaya diri tinggi,
keinginan untuk maju dan berani menempuh resiko. Ciri-ciri ini apabila dapat
ditumbuhkan akan memberi kemungkinan keberhasilan yang tinggi dari seorang
entrepreneur.
b. Aliran pemikiran peluang usaha.
Aliran pemikiran peluang usaha ini berfokus pada aspek peluang dari pengembangan
suatu usaha. Pengembangan ide yang tepat pada waktu yang tepat untuk pasar yang tepat
dipandang merupakan kunci suksesnya usaha.
c. Aliran pemikiran formulasi strategis.
Aliran pemikiran ini berpendapat bahwa proses perencanaan merupakan bagian
terpenting dalam pengembangan suatu usaha. Formulasi strategi merupakan hasil dari
gabunganelemen unik yang terdiri dari pasar, orang, produk, dan sumber daya unik.
Selanjutnya teori kewirausahaan dapat dikelompokkan menjadi dua tema yaitu:
1. mengutamakan peluang usaha. Pada teori yang mengutamakan peluang usaha lebih
banyak dianut oleh para ahli ekonomi, dan
2. mengutamakan tanggapan pihak lain atas peluang tersebut. Pada teori yang
mengutamakan perbedaan tanggapan pihak lain atas peluang usaha banyak dianut oleh
ahli sosiologi dan psikologi.
Adanya perbedaan pandangan tentang teori kewirausahaan ini berakibat pada kebijakan
dan tindakan dalam mengembangkan usaha (Fadiati dan Purwana, 2011). Selanjutnya
terkait dengan teori-teori kewirausahaan diantaranya yang dapat dicatat adalah:
1) Teori ekonomi.
Teori ini menyatakan bahwa entrepreneur akan muncul dan berkembang kalau
ada peluang ekonomi, maka dalam mengembangkan usaha dapat berwujud pada
tindakan yaitu:
a. Secara sengaja menciptakan peluang ekonomi.
b. Menyebarluaskan informasi tentang peluang ekonomi.
c. Menawarkan insentif agar orang mau menanggung resiko
d. Menjadi inovator dan membangun organisasi.
2) Teori sosial.
Teori ini menyatakan bahwa warisan sosial merupakan salah satu penentu utama
dalam kewirausahaan maka dalam mengembangkan usaha suatu masyarakat tertentu
harus dipertimbangkan ketimpangan-ketimpangan sosial yang mempengaruhi serta
harus melakukan rekayasa-rekayasa sosial untuk meluruskannya.
Teori ini didasari atas adanya perbedaan tanggapan atas berbagai kelompok sosial
seperti ras, suku, agama, dan kelas sosial. Tokoh pada aliran ini adalah Max Weber
dan Hagen.
3) Teori psikologi.
Teori ini menyatakan bahwa suksesnya seorang entrepreneur tidak tergantung
pada keadaan lingkungan, tetapi pada faktor kepribadian.
4) Teori prilaku.
Teori ini menyatakan bahwa prilaku seorang entrepreneur adalah hasil dari sebuah
kerja yang berlandasakan pada konsep dan teori bukan karena sifat kepribadian
seseorang atau berdasarkan intuisi. Jadi menurut teori ini kewirausahaan dapat
diperlajari dan dikuasai secara sistematis, sistematik dan terencana.
4. Sejarah Terkait Kewirausahaan
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad ke-18, diawali dengan penemuan baru,
seperti mesin uap, mesin pemintal, dan lain-lain Tujuan utamanya adalah pertumbuhan dan
perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas Saat itu, keuntungan dan kekayaan bukan
tujuan utama Para wirausahawan dunia modern muncul pertama kali di Inggris pada masa
revolusi industri pada akhir abad ke-18 Masa tersebut merupakan era produksi dengan
menggunakan mesin yang diawali dengan penemuan mesin uap oleh James Watt, mesin
pemintal benang oleh Richard Arkwright, dan lain-lain Orang-orang ini sangat penting dalam
pembangunan perekonomian Inggris Mereka menerapkan penemuan ilmu untuk tujuan
produksi dan berusaha mendapatkan peningkatan output industri yang sangat besar melalui
penggunaan teknologi baru. Para wirausahawan awal ini mempunyai karakteristik kesabaran
dan tenaga yang tidak terbatas. Mereka bukan berasal dari golongan bangsawan, melainkan
muncul dari kelas menengah-bawah, didorong oleh keinginan untuk mewujudkan impian dan
gagasan inovatif menjadi kenyataan Tujuan utamanya adalah pertumbuhan dan perluasan
organisasiorganisasi mereka Mereka percaya pada nilai kerja yang dilakukan, yaitu tidak
mementingkan keuntungan dan kekayaan sebagai tujuan pertamaKeberhasilan memberi arti
dan kebanggaan pada usaha yang mereka lakukan.
5. Peran Wirausaha Dalam Pembangunan Bangsa
Pembangunan dijalankan oleh suatu negara, merupakan upaya untuk mempercepat
pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di suatu negara, yang tidak dapat dilepas dari
peranan pengusaha swasta besar, menengah maupun kecil. Peranan wirausaha dalam
pembangunan, adalah dapat menyerapnya tenaga kerja yang banyak dan perputaran uang
yang besar dan cepat, serta mendukungan pertumbuhan dan perkembangan barang dan jasa
yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia. Dapat dikatakan bahwa wirausaha
merupakan pejuang bangsa di bidang pembangunan ekonomi, karena dapat meningkatkan
ketahanan nasional, dan mengurangi ketergantungan dari negara lain (Arsyad, 2010).
Perencanaan pembangunan partisipatif dipandang sebagai sebuah metodologi yang
menghantarkan pelaku-pelakunya untuk dapat memahami masalah yang dihadapi,
menganalisa akar-akar masalah tersebut, mendesain tindakan-tindakan terpilih dan
memberikan kerangka untuk pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program.
6. Kelebihan Dan Kekurangan Wirausaha
a. Keuntungan Kewirausahaan
Beberapa hal yang menjadi keuntungan dan kerugian dari kewirausahaan, menurut Peggy
Lambing (2000: 20), antara lain:
1) otonomi. Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha menjadi
seorang “bos” yang penuh kepuasan;
2) tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Peluang untuk mengembangkan
konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha;
3) kontrol finansial (pengawasan keuangan). Bebas dalam mengelola keuangan dan
merasa kekayaan sebagai milik sendiri.
b. Kerugian Kewirausahaan
Beberapa hal yang menjadikan kerugian dari kewirausahaan, antara lain:
1) pengorbanan personal. Pada awalnya wirausaha harus bekerja dengan waktu yang
lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga dan rekreasi.
Hampir semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis;
2) beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik
pemasaran, keuangan, personel maupun pengadaan dan pelatihan;
3) kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal. Karena wirausaha
menggunakan keuntungan yang kecil dan keuangan milik sendiri, margin
laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan materi di atas kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti
pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani, dan berwatak agung. .
Adapun usaha berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu Dengan demikian, wirausaha
adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Orang yang ber wirausaha ia tidak
menggantungkan diri untuk penghasilannya kepada orang lain. Untuk mendirikan perusahaannya
ia menghimpun sumber-sumber atau faktorproduksi dan menyusun organisasi perusahaan.
Karena tindakan-tindakan itu mempunyai dampak pertama kepada dirinya sendiri, yaitu
menciptakan lapangan kerja bagi diri dan penghasilan, kepada masyarakat dan pemerintah.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini semoga bisa menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua.
Diharapkan kepada mahasiswa mampu mempelajari materi ini, karena materi ini juga sangat
penting bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai