Disusun Oleh :
ISMAIL ARIANTO
(PO7120120020)
CI KLINIK CI INSTITUSI
NOVA NINGSIH S.kep Ns
D. Patofisiologi
Vertebrae manusia terdiri dari cervikal, thorakal, lumbal, sakral, dan koksigis.
Bagian vertebrae yang membentuk punggung bagian bawah adalah lumbal 1-5
denagn discus intervertebralis dan pleksus lumbalis serta pleksus sakralis. Pleksus
lumbalis keluar dari lumbal 1-4 yang terdiri dari nervus iliohipogastrika, nervus
ilioinguinalis, nervus femoralis, nervus genitofemoralis, dan nervus obturatorius.
Selanjutnya pleksus sakralis keluar dari lumbal4-sakral4 yang terdiri dari nervus
gluteus superior, nervus gluteus inferior, nervus ischiadicus, nervus kutaneus
femoris superior, nervus pudendus, dan ramus muskularis. Nervus ischiadicus
adalah berkas saraf yang meninggalkan pleksus lumbosakralis dan menuju
foramen infrapiriformis dan keluar pada permukaan tungkai di pertengahan lipatan
pantat. Pada apeks spasium poplitea nervus ischiadicus bercabang menjadi dua
yaitu nervus perineus komunis dan nervus tibialis. Ischialgia timbul akibat
perangsangan serabut-serabut sensorik yang berasal dari radiks posterior lumbal 4
sampai sakral 3, dan ini dapat terjadi pada setiap bagian nervus ischiadicus
sebelum sampai pada permukaan belakang tungkai.
Kesalahan postur dan sikap dapat menyebabkan cedera pada tulang belakang
yang lama-kelamaan akan menyebabkan proses penulangan, oleh karena adanya
proses degenerasi yang terus menerus maka nucleus pulposus akan terhimpit,
sehingga anolus fibrosus mengalami penekanan dan sering menonjol ke bagian
lateral. Penonjolan ini mengakibatkan penekana pada medulla spinalis. Jika
keadaan seperti ini tidak segera diobati maka lama – kelamaan akan
mengakibatkan adanya nyeri menjalar pada sepanjang tungkai oleh karena adanya
penekanan pada nervus ischiadicus (Ischialgia).
E. Pathway
F. Manifestasi Klinis
Sciatica atau ischialgia biasanya mengenai hanya salah satu sisi. Yang bisa
menyebabkan rasa seperti ditusuk jarum, sakit nagging, atau nyeri seperti
ditembak.
Kekakuan kemungkinan dirasakan pada kaki. Berjalan, berlari, menaiki tangga,
dan meluruskan kaki memperburuk nyeri tersebut, yang dapat diringankan dengan
menekuk punggung atau duduk.
Gejala yang sering ditimbulkan akibat Ischialgia adalah :
a. Nyeri punggung bawah
b. Nyeri daerah bokong
c. Rasa kaku atau terik pada punggung bawah
d. Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum, yang di rasakan daerah bokong
menjalar ke daerah paha, betis bahkan sampai kaki, tergantung bagian saraf
mana yang terjepit
e. Rasa nyeri sering di timbulkan setelah melakukan aktifitas yang berlebihan,
terutama banyak membungkukkan badan atau banyak berdiri dan berjalan
f. Rasa nyeri juga sering diprovokasi karena mengangkat barang yang berat
g. Jika dibiarkan maka lama kelamaan akan mengakibatkan kelemahan anggota
badan bawah atau tungkai bawah yang disertai dengan mengecilnya otot-otot
tungkai bawah tersebut.
h. Dapat timbul gejala kesemutan atau rasa baal.
i. Pada kasus berat dapat timbul kelemahan otot dan hilangnya refleks tendon
patella (KPR) dan Achilles (APR)
j. Bila mengenai konus atau kauda ekuina dapat terjadi gangguan defekasi, miksi
dan fungsi seksual. Keadaan ini merupakan kegawatan neurologis yang
memerlukan tindakan pembedahan untuk mencegah kerusakan fungsi permanen
k. Nyeri bertambah dengan batuk, bersin, mengangkat
G. Penatalaksanaan
a. Rehabilitasi Medik
Obat – obatan : analgetik, NSAID, muscle relaxan, dsb
Program Rehabilitasi Medik
1) Operasi : di lakukan pada kasus yang berat/ sangat mengganggu aktifitas
dimana dengan obat – obatan dan Program Rehabilitasi Medik tidak
membantu
2) Terapi Fisik : diatermi, elektroterapi, traksi lumbal, terapi manipulasi,
exercise, dsb
3) Terapi Okupasi : Mengajarkan proper body mechanic, dsb
4) Ortotik Prostetik : Pemberian korset lumbal, alat bantu jalan, dsb
b. Perawatan
1) Hindari banyak membungkukkan badan
2) Hindari sering mengangkat barang-barang berat
3) Segera istirahat jika telah merasakan nyeri saat berdiri atau berjalan
4) Saat duduk lama diusahakan kaki disila bergantian kanan dan kiri atau
menggunakan kursi kecil untuk menumpu kedua kaki
5) Saat menyapu atau mengepel lantai pergunakan gagang sapu atau pel yang
panjang, sehingga saat menyapu atau mengepel punggung tidak membungkuk
6) Jika hendak mengambil barang dilantai, usahakan punggung tetap lurus,
tapi tekuk kedua lutut untuk menggapai barang tersebut
7) Lakukan back exercise secara rutin, untuk memperkuat otot-otot punggung
sehingga mampu menyanggah tulang belakang secara baik dan maksimal
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Foto rontgen lumbosakral
2. Elektromielografi
3. Myelografi
4. CT scan
5. MRI
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Identitas
a) Identitas pasien berupa nama, tanggal lahir, umur, jenis kelamin, status,
agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, nomor RM, diagnosa medis.
b) Identitas penanggung jawab berupa nama, tanggal lahir, jenis kelamin,
status, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, hubungan dengan pasien.
c) Catatan medis.
Riwayat Kesehatan
a) Keluhan utama
b) Riwayat kesehatan sekarang
c) Riwayat kesehatan dahulu
d) Riwayat kesehatan keluarga
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b.d kompresi saraf, spasme otot.
b. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri, spasme otot, terapi restriktif dan
kerusakan neuromuskulu.
c. Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi mengenai kondisi,
prognosis dan tindakan pengobatan.
4. Implementasi