0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
76 tayangan3 halaman
CV Sumber Rejeki menerima pesanan 50 pcs dengan nomor P80503. Terdapat transaksi pembelian bahan, penggunaan tenaga kerja, biaya overhead, dan penyerahan pesanan ke pelanggan dengan total biaya Rp46 juta. Pelanggan membayar Rp82,8 juta setelah 12 hari.
Perbedaan investasi saham dan obligasi terletak pada badan penerbit, keuntungan, jangka waktu, hak suara, dan risiko yang ditanggung. Saham memiliki ris
CV Sumber Rejeki menerima pesanan 50 pcs dengan nomor P80503. Terdapat transaksi pembelian bahan, penggunaan tenaga kerja, biaya overhead, dan penyerahan pesanan ke pelanggan dengan total biaya Rp46 juta. Pelanggan membayar Rp82,8 juta setelah 12 hari.
Perbedaan investasi saham dan obligasi terletak pada badan penerbit, keuntungan, jangka waktu, hak suara, dan risiko yang ditanggung. Saham memiliki ris
CV Sumber Rejeki menerima pesanan 50 pcs dengan nomor P80503. Terdapat transaksi pembelian bahan, penggunaan tenaga kerja, biaya overhead, dan penyerahan pesanan ke pelanggan dengan total biaya Rp46 juta. Pelanggan membayar Rp82,8 juta setelah 12 hari.
Perbedaan investasi saham dan obligasi terletak pada badan penerbit, keuntungan, jangka waktu, hak suara, dan risiko yang ditanggung. Saham memiliki ris
CV Sumber Rejeki menerima pesanan sebanyak 50 dari satu pelanggan. Pesanan tersebut memiliki nomer pesanan P80503. Berikut adalah transaksi yang terjadi pada perusahaan. Pembelian bahan secara kredit senilai Rp29.575.500,- Penggunaan bahan langsung senilai Rp25.000.000,- Mempekerjakan pekerja sebanyak 25 orang dengan biaya Rp500 per jam dimana membutuhkan waktu 10 hari dengan seharinya bekerja 8 Jam. Pembebanan biaya overhead pabrik yang dibebankan sebesar Rp20.000.000,- Pesanan diserahkan kepada pembeli dengan faktur penjualan senilai 180% dari total seluruh biaya secara kredit dengan faktur 2/10, n/30. Pemesan membayar dalam waktu 12 setelah penyerahan. Pertanyaan : buatlah jurnal transaksi perhitungan biaya berdasarkan pesanan / job order costing
Berikut jurnal transaksinya
CV. Sumber Rejeki
Pesanan P80503 sebanyak 50 Pcs
Uraian Kredit Debet
Pembelian Bahan Baku Rp. 29.575.500,- Utang Dagang Rp. 29.575.500,- Pemakaian Bahan Baku Rp. 25.000.000,- Persediaan Bahan Baku Rp. 25.000.000,- Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.000.000,- Utang Gaji Rp. 1.000.000,- Biaya Overhead Pabrik Rp. 20.000.000,- BOP Dibebankan Rp. 20.000.000,- Persediaan Produk Jadi Rp. 46.000.000,- Biaya Bahan Baku Rp. 25.000.000,- Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.000.000,- Biaya Overhead Pabrik Rp. 20.000.000,- Piutang Dagang x 180% Rp. 82.800.000,- Penjualan x 180% Rp. 82.800.000,-
Pendapatan CV. Sumber Rejeki dengan nomor pesanan P80503 sebanyak 50 pcs setelah dikurangi dengan pembelian bahan baku sebesar Rp. 29.575.500,- adalah Rp. 82.800.000,-
2. Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara obligasi dengan modal saham.
a) Investasi saham : perusahaan dapat membeli saham perusahaan lain langsung dari perusahaan tersebut atau membeli melalui pasar uang dan modal. . pencatatan pembelian saham dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu ; i. Metode harga pokok (cost method); dan ii. Metode pemikiran (equity method). b) Obligasi adalah istilah dalam pasar modal untuk menyebut surat pernyataan utang penerbit obligasi terhadap pemegang obligasi. Ringkasnya, penerbit obligasi adalah pihak yang berutang dan pemegang obligasi adalah pihak yang berpiutang. Perbedaan investasi penanaman modal saham dengan obligasi adalah : Badan yang Mengeluarkan Saham dan Obligasi Badan yang mengeluarkan saham biasanya adalah perusahaan terbuka. Sedangkan obligasi biasanya diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Keuntungan yang Diperoleh Pemegang Saham dan Obligasi Perbedaan investasi saham dengan obligasi dilihat dari keuntungan yang diperoleh. Keuntungan pemegang saham adalah dalam bentuk dividen. Sedangkan pemegang obligasi memperoleh keuntungan dalam bentuk bunga pembayaran utang atau yang disebut kupon. Jangka Waktu Untuk jangka waktu, pemegang saham dapat dikatakan tidak terbatas karena Anda tetap bisa memilikinya selama perusahaan tersebut tidak bangkrut atau melakukan buy back (pembelian kembali atas sahamnya). Sementara obligasi memiliki jangka waktu tertentu dan hari jatuh tempo tersebut sudah ditentukan. Keuntungan yang Dibagikan Untuk saham, keuntungan atau dividen hanya dibagikan apabila perusahaan mengalami keuntungan. Sedangkan untuk obligasi, penerbit obligasi wajib membayarkan utangnya kepada pemilik obligasi atau mendapatkan bunga kupon secara rutin dan pasti. Oleh karena itu, keuntungan pemilik saham cenderung sulit untuk diprediksi karena jumlahnya tergantung dari besarnya keuntungan perusahaan. Sedangkan obligasi memiliki keuntungan yang tetap, jadi tidak dipengaruhi oleh untung atau ruginya perusahaan. Sisi Perpajakan Dari sisi perpajakan, dividen saham adalah bagian dari laba perusahaan yang sudah dipotong pajak. Sementara obligasi, bunga dikeluarkan terlebih dahulu sebagai biaya sebelum pajak diperhitungkan. Risiko Secara risiko, investasi saham jauh lebih besar dari investasi obligasi. Hal ini dikarenakan harga saham sangat fluktuatif dan sensitif terhadap kondisi ekonomi mikro dan makro. Sedangkan investasi obligasi memiliki risiko yang dapat dikatakan cukup rendah karena penerbit obligasi sudah terikat pada kewajiban untuk membayar utang mereka. Hak Suara Perbedaan investasi Saham dengan obligasi dilihat dari segi hak suara. Pemegang saham memiliki hak suara di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Sedangkan pemegang obligasi tidak memiliki hak suara pada perusahaan. Tingkat Keuntungan Secara tingkat keuntungan, keuntungan yang dimiliki oleh pemegang saham lebih tinggi daripada pemegang obligasi. Sesuai dengan prinsip high risk high return dimana semakin tinggi risikonya maka semakin tinggi keuntungannya. Jika Perusahaan Bangkrut Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan maka kepemilikan saham menjadi tidak berharga karena pembagian keuntungan perusahaan akan terputus. Dengan kata lain, ketika perusahaan bangkrut kemungkinan besar, Anda akan kehilangan saham yang sudah Anda investasikan di perusahaan tersebut. Jadi, jangan asal memilih perusahaan ya. pilihlah perusahaan yang memiliki fundamental yang bagus untuk meminimalisasi risiko kebangkrutan. Sedangkan apabila perusahaan yang menerbitkan surat obligasi mengalami kerugian maka, pemegang obligasi akan diutamakan untuk pelunasan piutangnya. Selain itu, apabila terjadi likuidasi (pembubaran perusahaan) maka pemegang saham akan memiliki klaim yang inferior (kebagian hanya sisa-sisa dari hasil pembubaran). Sedangkan untuk obligasi, pemegangnya memiliki klaim terlebih dahulu terhadap aset perusahaan. Cara Memperolehnya Saham lebih mudah diperoleh karena saham tercantum di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan obligasi cukup sulit untuk diperoleh karena tidak ditawarkan di BEI. Namun, untuk hal ini Anda tidak perlu kuatir. Di zaman yang sudah semakin modern ini Anda dapat membeli saham ataupun obligasi secara online. Sekarang sudah terdapat berbagai aplikasi yang menjadi broker untuk membeli saham maupun obligasi.
3. Jelaskan mengapa pengendalian internal itu penting dalam sebuah perusahaan.
a) Tujuan pengendalian intern adalah untuk menjamin agar manajemen perusahaan: • Dapat mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan • Menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya • Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku Pengendalian internal juga dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengelolaan sumber daya perusahaan. Pengendalian internal dapat menyediakan informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan, dan menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan. Bisa kita lihat, tujuan utama pengendalian internal adalah untuk menjaga manajemen perusahaan agar tetap tertata rapi dan dapat mencapai visi dan misi dari suatu perusahaan. Karena itulah, pengendalian internal sangat penting dalam sebuah perusahaan.