Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : NURUL JANAH WIDIYANTI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 857060583

Kode/Nama Mata Kuliah : PKNI4317 / HAK ASASI MANUSIA

Kode/Nama UPBJJ : 21 / JAKARTA

Masa Ujian : 2019/20.2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN

DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
1. HAM harus mendapatkan perlindungan dan penegakkan hukum supaya menghindari HAM
ini dari pelanggaran baik itu pelanggaran ringan atau berat dan melindungi martabat
manusia. Dengan adanya perlindungan dan penegakkan hukum tidak menutup kemungkinan
tidak terjadi pelanggaran tapi hal itu setidaknya dapat meminimalisir dan menjadi motivasi
supaya manusia lebih menghormati adanya HAM.

2. Pada UUD No.26 Tahun 2000 tidak memberikan definisi tentang pelanggaran berat HAM.
Tetapi menyebut kategori pelanggaran HAM berat yang terdiri kejahatan kemanusiaan dan
kejahatan genosida.
Contoh pelanggaran HAM yang penyelesaiaanya berdasarkan pada UUD No.26 Tahun 2000
adalah membunuh, penyiksaan, memperkosa.
Cara penyelesaiannya adalah dengan penyelidikan, penyidikan, penuntutan lalu
pemeriksaan.

3. Berikut empat makna dari penambahan ketentuan mengenai HAM dalam UUD NRI 1945
setelah perubahan :
Dalam Sila ke-2 Pancasila, memang tertuis “Kemanusiaan yang adil dan beradab”,
namun sebelum amandmen UUD 1945, HAM di Indonesia sangatlah kurang diperhatikan.
Oleh karenanya, di tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002 telah terjadi perubahan pada undang
undang HAM di Indonesia. Yang mana makna dari perubahan perubahan tersebut adalah:
1. Lahirnya kebebasan berpendapat
Sebelum amandemen, sangat sulit untuk mengungkapkan pendapat, sehingga terjadinya
tuntuntan HAM pasca reformasi yang berujung lahirnya kebebasan dalam hal tersbut.
2. HAM di Indonesia semakin di tegakkan
Di tahun berikut nya, kebijakan kebijakan tentang HAM di Indoesia semakin di perhatikan,
dirubah, dan ditambah.
3. Hidupnya demokrasi di Indonesia
Dengan semakin di tegakkannya HAM di Indonesia, maka semakin terasa pula hak hak
individu, golongan, atau kelompok yang mana membuat demokrasi menjadi lebih hidup.
4. Tidak ada paksaan kehendak
Setelah perubahan demi perubahan, undang undang HAM di Indonesia pun semakin
mendekati kesempurnaan, sehingga tidak terjadinya praktik otoriter dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia.

4. Berikut hak asasi manusia yang termasuk kategori berat berdasarkan pasal 5 Statuta Roma:
1) Kejahatan Genosida
Genosida ini adalah suatu tindakan dengan kehendak menghancurkan sebagian atau
keseluruhan kelompok nasional, etnis, ras, atau agama atau salah satu dari 5
tindakan berikut ini :
a) Membunuh anggota kelompok.
b) Menyebabkan cacat tubuh atau mental yang serius terhadap anggota
kelompok.
c) Secara sengaja dan terencana mengkondisikan hidup kelompok kea rah
kehancuran fisik secara keseluruhan atau sebagian.
d) Memaksakan langkah-langkah yang ditujukan untuk mencegah kelahiran
didalam kelompok tersebut.
e) Dengan paksa memindahkan anak-anak kelompok tersebut ke kelompok
lain.
2) Kejahatan terhadap kemanusiaan ( crime against humanity )
Definisi kejahatan ini terdapat dalam pasal 7 ayat 1 statuta roma yang berdefinisi
tentang kejahatan terhadap kemanusiaan. Aksinya sendiri sebagian besar adalah
kejahatan tang menimbulkan penderitaan besar dan tak perlu terjadi, yaitu ;
pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan, dan bentuk lain dari pelecehan seksual,
perbudakan, penyiksaan, dan pengasingan. Indikasi dari kejahatan ini adalah
dilakukan secara sengaja sebagai bagian dari serangan yang meluas dan sistematis
yang melibatkan banyak pihak dan ditunjukan kepada setiap penduduk dengan
mengikuti dorongan kebijakan Negara atau organisasi untuk melakukan serangan
semacam itu.
3) Kejahatan Aphartheid
Apharteid sendiri adalah sebuah system pemisahan berdasarkan ras, agama dan
kepercayaan , diskriminasi etnis dan pemisahan kelas social, dimana kelompok
mayoritas mendominasi kelompok minoritas. Karakteristik yang muncul adalah
pemisahan secara fisik serta wilayah setiap ras, kemudian diskriminasi terhadap
distribusi servis dan jasa publik.
4) Kejahatan Perang
Termasuk kejahatan perang apabila dilakukan sebagai bagian dari suatu rencana
atau kebijakan, atau bagian dari skala besar perintah untuk melakukan tindak pidana
tersebut.

5. Berikut penyelesaian kasus kejahatan hak asasi manusia internasional:


Pertama, negara harus menjalankan terlebih dahulu willingness and ability untuk
mengadili, jika tidak mau atau tidak mampu dalam mengadili maka kasus tersebut akan
diambil alih oleh pengadilan pidana internasional.
Kedua, negara berdasarkan prinsip equality before the law harus mencegah
terjadinya impunity.
Ketiga, karena pengadilan HAM berat merupakan pengadilan sesudah terjadinya
konflik, negara harus terlebih dahulu dapat menyelesaikan konflik seperti dengan cara
membentuk komisi kebenaran dan rekonsiliasi.
Keempat, pengadilan HAM berat didasarkan atas kejahatan-kejahatan yang diatur
dalam hukum internasional.
Kelima, negara harus berusaha untuk memenuhi terlebih dahulu ketentuan yang
diatur dalam UN Declaration of Basic Principles of Justice for Victims of Crime and Abuse of
Power 1985.
Keenam, negara harus memastikan dan sanggup bahwa kejahatan pelanggaran HAM
berat tidak akan terulang lagi dikemudian hari.
Ketujuh, negara harus melindungi saksi dan korban; Kedelapan, negara mematuhi
berbagai ketentuan- ketentuan internasional yang berhubungan dengan perlindungan HAM.

Anda mungkin juga menyukai