KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( SMK )
NEGERI 1 BUMIJAWA
KABUPATEN TEGAL
TAHUN PELAJARAN 2020 / 2021
====================================================================================
Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik ii
Dokumen I : Kurikulum SMK Negeri 1 Bumijawa
LEMBAR PENETAPAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dari hasil rapat pleno sekolah, maka dengan
Tenaga Listrik Kelas X, XI, dan XII ditetapkan untuk diberlakukan pada Tahun
Pelajaran 2020/2021.
====================================================================================
Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik iii
Dokumen I : Kurikulum SMK Negeri 1 Bumijawa
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadlirat Allah SWT atas tercurahnya ni’mat sehat,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum Kompetensi Keahlian
Teknik Instalasi Tenaga Listrik dengan lancar.
Pendidikan yang memiliki konstribusi bagi pembangunan masa kini dan mendatang
adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga
yang bersangkutan memiliki kompetensi, kemampuan, kecakapan dalam
menghadapi dan memecahkan permasalahan atau problema kehidupan yang ada
pada masanya.
====================================================================================
Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik iv
Dokumen I : Kurikulum SMK Negeri 1 Bumijawa
daerah Kabupaten Tegal dan Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan kondisi
lingkungan, sumber daya pendidikan, kebutuhan dunia kerja dan dunia industri,
serta peserta didik.
====================================================================================
Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik v
Dokumen I : Kurikulum SMK Negeri 1 Bumijawa
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………… 1
B. Dasar Hukum .............................................................................................. 8
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum ................................................................. 11
====================================================================================
Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik vi
Dokumen I : Kurikulum SMK Negeri 1 Bumijawa
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. SK Tim Pengembang Kurikulum
2. Dokumen Proses Pengembangan KTSP
3. Hasil Verifikasi dan Validasi oleh Pengawas
4. Dokumen Hasil Penyelarasan Kurikulum
====================================================================================
Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik vii
Dokumen I : Kurikulum SMK Negeri 1 Bumijawa
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan pendidikan nasional sebagaimana diamanatkan dalam
Pembukaan Undang–undang Dasar 1945 yang berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
berjiwa pancasila yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berwatak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Kesesuaian dengan kekhasan
kondisi, potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh
dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas
Kurikulum menentukan kualitas proses pendidikan. Kurikulum adalah
keseluruhan program aktivitas pembelajaran baik terstruktur maupun hidden
yang terdokumentasi dengan rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan
pembelajaran untuk memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna dan
berdampak bagi peserta didik dan diatur oleh sekolah.Pengalaman belajar
harus terprogram dan berpusat pada peserta didik “student is the central focus
of the curriculum”. Keluasan dan kedalaman level kompetensi sebagai
pengalaman dan aktivitas pembelajaran terstruktur dan terukur dengan baik.
Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) berisi seperangkat
program pencapaian tujuan PMK yaitu terwujudnya Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), kompetensi dasar dalam setiap Mata Pelajaran, dan bahan
pelajaran serta cara-cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran. Definisi ini menunjukkan bahwa setiap satuan
dan pemerintah daerah, SMK/MAK, dan dunia kerja. Hal tersebut sesuai
dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional:
- Pasal 36 ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan
jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
- Pasal 36 ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan
jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan
akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
(d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan
daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan
global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
- Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok
atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi
dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama
kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah.
Dari amanat undang-undang tersebut dapat ditegaskan bahwa:
- KTSP SMK/MAK dikembangkan dengan prinsip diversifikasi dengan
maksud agar memungkinkan adanya kesesuaian program-program
pendidikan pada SMK/MAKdengan situasi, kondisi dan kekhasan potensi
yang ada di daerah dan potensi SMK/MAK serta potensi peserta didik;
- KTSP SMK/MAK dikembangkan, diterapkan, dimonitor dandievaluasi
secara terus menerus oleh SMK/MAK dan Dinas Pendidikan sebagai
bentuk penjaminan mutu PMK;
- KTSP SMK/MAK merupakan salah satu standar akreditasi BAN SM.
Tantangan eksternal pengembangan KTSP SMK/MAK adalah adanya
globalisasi industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World
Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations
B. Dasar Hukum
Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan kurikulum SMK Negeri 1
Bumijawa adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2012 tentang
Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa;
29. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa TengahNomor 9 Tahun 2012
Tentang Bahasa, Sastra, Dan Aksara Jawa;
30. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor: 423.5/27/2011 tentang
Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal (Bahasa Jawa) untuk Jenjang
Pendidikan Sekolah Menengah Atas/ Sekolah Menengah Atas Luar Biasa/
Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta
Provinsi Jawa Tengah;
31. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor
423.5/14995 tanggal 4 Juni 2014 tentang Kurikulum Mata Pelajaran
Mulok Bahasa Jawa untuk Jenjang Pendidikan SD/SDLB/MI,
SMP/SMPLB/M.Ts, SMA/ SMALB/MA, dan SMK/MAK Negeri dan
Swasta di Provinsi Jawa Tengah;
32. Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No. 424/13242
tanggal 23 Juli 2013 tentang Implementasi Mulok Bahasa Jawa pada
Kurikulum 2013;
33. Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah tentang Pedoman
Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2020/2021.
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
Dimensi Pengetahuan
Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun
Berfikir secara faktual, Berfikir secara faktual,
konseptual, operasional dasar, konseptual, operasional lanjut,
prinsip, dan metakognitif sesuai prinsip, dan metakognitif secara
denganbidang dan lingkup multidisiplin sesuai dengan
kerjapada tingkat teknis, bidang dan lingkup kerja pada
spesifik, detil, dan kompleks, tingkat teknis, spesifik, detil, dan
berkenaan dengan: kompleks, berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan, 1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi, 2. teknologi,
3. seni, 3. seni,
4. budaya, dan 4. budaya, dan
5. humaniora 5. humaniora
dalam konteks pengembangan dalam konteks pengembangan
Perkembangan Berfikir
Taksonomi Bloom
No Keterangan
Revised Anderson (Cognitive Process
Dimension)
1. Mengingat (C1) Lower Order
2. Memahami/Menginterprestasi prinsip (C2) Thinking
Skills (LOTS)
3. Menerapkan (C3)
4. Menganalisis (C4) Higher Order
5. Mengevaluasi (C5) Thinking
Skills (HOTS)
6. Mengkreasi(C6)
Dimensi Pengetahuan
Tingkat Tingkatan
No Taksonomi Uraian Taksonomi Uraian
Simpson Dave
2. Membiasakan Melakukan gerakan Manipulasi Melakukan suatu
gerakan mekanistik. pekerjaan dengan
(mechanism) sedikit percaya dan
kemampuan
melalui perintah
dan berlatih.
3. Mahir Melakukan gerakan Presisi Melakukan suatu
(complex or kompleks dan tugas atau aktivitas
overt response) termodifikasi. dengan keahlian
dan kualitas yang
tinggi dengan
unjuk kerja yang
cepat, halus, dan
akurat serta efisien
tanpa bantuan atau
instruksi.
4. Menjadi Menjadi gerakan Artikulasi Keterampilan
gerakan alami alami yang berkembang
(adaptation) diciptakan sendiri dengan baik
atas dasar gerakan sehingga seseorang
yang sudah dikuasai dapat mengubah
sebelumnya. pola gerakan sesuai
dengan persyaratan
khusus untuk dapat
digunakan
mengatasi situasi
problem yang tidak
sesuai SOP.
5. Menjadi Menjadi gerakan Naturalisasi Melakukan unjuk
tindakan baru yang orisinal kerja level tinggi
orisinal dan sukar ditiru oleh secara alamiah,
(origination) orang lain dan tanpa perlu berpikir
menjadi ciri lama dengan
khasnya. mengkreasi
langkah kerja baru.
Kompetensi Inti sikap religius dan sosial memberi arah tentang tingkat
kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik, dibentuk
secara tidak langsung melalui pembelajaran KI-3 dan KI-4.
Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4)
memberi arah tentang tingkat kompetensi pengetahuan dan
keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.
KD memuat tingkatan kompetensi berdasarkan KI dan materi yang
dikembangkan dari lingkup materi pada SI
Kemampuan
Deskripsi
Belajar
Mengomunikasikan Menyajikan hasil kajian (dari mengamati
/ menyaji sampai menalar) dalam bentuk tulisan, grafis,
media elektronik, multi media dan lain-lain.
Mencipta(creating) Menghasilkan ide-ide, rancangan dan atau
keputusan-keputusan baru.
F. Deskripsi KKNI
1. Deskripsi KKNI
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat
KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang
pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka
pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di
berbagai sektor.
KKNI terdiri atas 9 (sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai dari jenjang 1
(satu) sebagai jenjang terendah sampai dengan jenjang 9 (sembilan) sebagai
jenjang tertinggi, terdiri dari: (a) jenjang 1 sampai dengan jenjang 3
dikelompokkan dalam jabatan operator; (b) jenjang 4 sampai dengan
jenjang 6 dikelompokkan dalam jabatan teknisi atau analis; (c) jenjang 7
sampai dengan jenjang 9 dikelompokkan dalam jabatan ahli.
JENJANG
URAIAN
KUALIFIKASI
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan
Deskripsi original orang lain.
umum f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta
memiliki semangat untuk mendahulukan
kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
Mampu melaksanakan tugas sederhana, terbatas,
bersifat rutin, dengan menggunakan alat, aturan, dan
proses yang telah ditetapkan, serta di bawah bimbingan,
pengawasan, dan tanggung jawab atasannya.
1 Memiliki pengetahuan faktual.
Bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri dan tidak
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
JENJANG
URAIAN
KUALIFIKASI
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat
diberi tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil
kerja orang lain.
2. Skema Sertifikasi
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)
merupakan lembaga pendididikan formal yang mememiliki tujuan terutama
mengantarkan peserta didik memasuki lapangan kerja Agar dapat
mengantarkan peserta didik memasuki lapangan kerja, SMK/MAK harus
mampu membekali peserta didiknya dengan kompetensi-kompetensi yang
dibutuhkan oleh Dunia Kerja. Berdasarkan alasan tersebut, SMK/MAK
dapat melaksanakan uji kompetensi sertifikasi kompetensi peserta didiknya
setelah menempuh capaian beberapa Kompetensi Dasar yang telah
disingkronkan dengan Unit Kompetensi yang terkumpul dalam Skema
Sertifikasi dan pada tahun ketiga atau tahun keempat (akhir tahun durasi
pendidikan) melaksanakan Uji Kompetensi dalam bentuk Uji Kompetensi
Keahlian (UKK) sebagai bagian dari implementasi standar penilaian
pendidikan. Kompetensi-kompetensi yang diujikan pada UKK mencakup
seluruh kompetensi inti dan kompetensi dasar yang tercantum dalam standar
kompetensi lulusan sesuai dengan spektrum kompetensi keahlian.
Ada 4 (empat) pola pelaksanaan Uji Kompetensi, yaitu 1) Mandiri, 2)
Industri, 3) LSP (P1, P2, P3), dan 4) Kompetensi Khusus. Pola sertifikasi
mandiri dan industri, menggunakan perangkat uji kompetensi yang
dikembangkan dan disiapkan di tingkat nasional, sedangkan
implementasinya di sekolah dilaksanakan dengan rentang kendali
berjenjang mulai tingkat nasional dan provinsi.
Pelaksanaan Uji Kompetensi mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan
SMK/MAK dan Skema Sertifikasi Kompetensi yang ditetapkan bersama
antara BNSP, Ditjen Dikdasmen Kemendibud, dan Kementrian teknis
terkait. Mengingat beberapa hal di atas maka diperlukan Pedoman
Sertifikasi Kompetensi di SMK/MAK yang dapat dijadikan acuan bagi
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
1. Mata Pelajaran
a. Berdasarkan Permendikbud RI Nomor: 60 tahun 2014, tentang Struktur
Kurikulum SMK/MAK tahun 2013, terdiri atas mata pelajaran umum
kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran
peminatan kejuruan kelompok C. Mata pelajaran peminatan kejuruan
kelompok C dikelompokan atas mata pelajaran Dasar Bidang Keahlian
(kelompok C1), mata pelajaran Dasar Program Keahlian (kelompok
C2), dan mata pelajaran Paket Keahlian (kelompok C3). Untuk mata
pelajaran muatan lokal yang sesuai kebijakan daerah dapat
dikelompokkan pada kelompok B.
b. Kemudian pada tanggal 7 Juni 2018, Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan
Peraturan Dirjen Dikdasmen Kemendikbud Nomor 07/D.D5/KK/2018
tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) menetapkan jenis program
pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan dalam bentuk
bidang/program/kompetensi keahlian dengan mempertimbang-kan
Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan yang telah
ditetapkan terlebih dahulu pada tanggal yang sama 7 Juni 2018 yaitu
Peraturan Dirjen Dikdasmen Kemendikbud Nomor 06/D.D5/KK/2018
tentang Spektrum Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
c. Berdasarkan Peraturan Dirjen Dikdasmen Kemendikbud Nomor
07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Struktur
Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan memuat Muatan Umum
yang terdiri dari Muatan Nasional dan Muatan Kewilayahan yang
dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah dan Muatan Peminatan
MATA PELAJARAN
A Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya
B Muatan Kewilayahan
7. Seni Budaya
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
9. Bahasa Jawa *)
C (Peminatan)Muatan Peminatan Kejuruan
10. C1. Peminatan Bidang Keahlian
11. C2 Peminatan Program Keahlian
12. C3 Peminatan Kompetensi Keahlian
Keterangan :
Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok mata pelajaran
yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi
dengan muatan/konten lokal.
Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal
yang berdiri sendiri.
Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal
60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,
sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting, namun yang
diperhitungkan Pemerintah maksimal 2 (dua) jam/minggu.
Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya, satuan pendidikan wajib menyeleng-
garakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik
mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek
yang diikuti dapat diganti setiap semesternya. Salah satu aspek mata
pelajaran yang dipilih harus sesuai dengan program keahlian yang
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A : Muatan Nasional
1 PAI-BP Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2 PPKn Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3 B IND Bahasa Indonesia 320
4 MAT Matematika 424
5 S IND Sejarah Indonesia 108
6 B ING Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 352
1.734
B : Muatan Kewilayahan
7 SB Seni Budaya 108
8 PJOK Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 144
9 B JW Mulok Bahasa Jawa ...........*) 212 ..*)
464
C (Peminatan)
C1. Dasar Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
10 SKD Simulasi dan Komunikasi Digital 108
11 FIS Fisika 108
12 KIM Kimia 108
C2. Dasar Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
13 GTL Gambar Teknik Listrik 108
14 DLE Dasar Listrik dan Elektronika 216
15 PDEM Pekerjaan Dasar Elektromekanik 144
C3. Kompetensi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
16 IPL Instalasi Penerangan Listrik 526
17 ITL Instalasi Tenaga Listrik 526
ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
18 IML Instalasi Motor Listrik 492
19 PPL Perbaikan Peralatan Listrik 170
20 PKK Produk Kreatif dan Kewirausahaan 524
3.030
Muatan Satuan Pendidikan
21 BK Tatap Muka Bimbingan Konseling (108)
22 EsKUL Ekstrakurikuler (212)
TOTAL 5228
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
C2. Dasar Program Keahlian : Teknik
Ketenagalistrikan
13 GTL Gambar Teknik Listrik 3 3 - - - -
14 DLE Dasar Listrik dan Elektronika 6 6 - - - -
15 PDEM Pekerjaan Dasar Elektromekanik 4 4 - - - -
Jumlah Jam C2 13 13 0 0 0 0
C3. Kompetensi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga
Listrik
16 IPL Instalasi Penerangan Listrik - - 8 8 7 7
17 ITL Instalasi Tenaga Listrik - - 8 8 7 7
18 IML Instalasi Motor Listrik - - 8 8 6 6
19 PPL Perbaikan Peralatan Listrik - - - - 5 5
20 PKK Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah Jam C3 0 0 31 31 33 33
21 BK Tatap Muka Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 1
22 EsKUL Ekstrakurikuler (2) (2) (2) (2) (2) (2)
TOTAL 49 49 51 51 51 51
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan gerak
mahir, menjadikan gerak
alami, dalam ranah kongkrit
terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di
sekolah.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah serta
mampu melaksanakan tugas di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, dalam
ranah kongkrit terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
9) Matematika
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan mengevaluasi menggunakan alat, informasi, dan
tentang pengetahuan faktual, prosedur kerja yang lazim dilakukan
konseptual, operasional dasar, dan serta memecahkan masalah sesuai
metakognitif sesuai dengan bidang dengan bidang kajian matematika
dan lingkup kajian matematika Menampilkan kinerja di bawah
pada tingkat teknis, spesifik, detil, bimbingan dengan mutu dan
dan kompleks, berkenaan dengan kuantitas yang terukur sesuai dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, standar kompetensi kerja.
budaya, dan humaniora dalam Menunjukkan keterampilan menalar,
konteks pengembangan potensi mengolah, dan menyaji secara
diri sebagai bagian dari keluarga, efektif, kreatif, produktif, kritis,
sekolah, dunia kerja, warga mandiri, kolaboratif, komunikatif,
masyarakat nasional, regional, dan dan solutif dalam ranah abstrak
internasional. terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di
sekolah,serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Kelas XI / Semester 1
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural dan abstrak terkait dengan
metakognitif berdasarkan rasa ingin pengembangan dari yang
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara
teknologi, seni, budaya, dan mandiri, bertindak secara efektif dan
Kelas XI / Semester 2
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkretdan ranah
konseptual, prosedural dan abstrak terkait dengan
metakognitif berdasarkan rasa pengembangan dari yang
ingin tahunya tentang ilmu dipelajarinya di sekolah secara
pengetahuan, teknologi, seni, mandiri, bertindak secara efektif dan
budaya, dan humaniora dengan kreatif, serta mampu menggunakan
wawasan kemanusiaan, metoda sesuai kaidah keilmuan.
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
2) Fisika
Fisika Teknologi dan Rekayasa
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasitentang pengetahuan prosedur kerja yang lazim dilakukan
faktual, konseptual, operasional serta memecahkan masalah sesuai
dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang kajian/kerja Fisika.
dengan bidang dan lingkup
kajian/kerja Fisika pada tingkat Menampilkan kinerja di bawah
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, bimbingan dengan mutu dan kuantitas
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, yang terukur sesuai dengan standar
teknologi, seni, budaya, dan kompetensi kerja.
humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai Menunjukkan keterampilan menalar,
bagian dari keluarga, sekolah, dunia mengolah, dan menyaji secara efektif,
kerja, warga masyarakat nasional, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
regional, dan internasional. kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
3.5 Menganalisis optik fisis dan 4.5 Menyajikan hasil percobaan tentang
geometri optik fisis / geometri
3.6 Mengevaluasi proses pemuaian, 4.6 Menyaji hasil penyelidikan
perubahan wujud zat dan mengenai perpindahan kalor
perpindahan kalor menggunakan azas black
3) Kimia
Kimia Teknologi dan Rekayasa = 3 tahun
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasitentang pengetahuan prosedur kerja yang lazim dilakukan
faktual, konseptual, operasional serta memecahkan masalah sesuai
dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang kajian kimia teknologi
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
B. Muatan Lokal
1. Dasar Penetapan Muatan Lokal adalah :
a. UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 37 ayat (1) dan pasal 38 ayat (2);
Identifikasi
Potensi dan Kebijakan Daerah
Analisis
Penyusunan Silabus
Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh
konselor, guru, atau tenaga kependidikan lainnya yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan
antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan
karier.Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan
pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada
mata pelajaran.Pengembangan diri pada SMK terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan pengembangan karir.(1)Pengembangan
kreativitas, Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui kegiatan
ekstrakurikuler antara lain pramuka, paskibra, PMR, karya ilmiah siswa,
pameran hasil karya siswa, lomba karya ilmiah siswa, dan pentas seni. (2)
Pengembangan karir, Pengembangan karir dapat dilakukan antara lain melalui
pemberian informasi lapangan kerja, bimbingan tata cara mancari pekerjaan,
bimbingan profesi, pengenalan serta pengembangan kepribadian.
1. Bimbingan dan Konseling
Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 111 tahun 2014, Bimbingan dan
Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta
terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan
Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/Konseli untuk
mencapai kemandirian dalam kehidupannya. Konseli adalah penerima
2. Ekstra Kurikuler
Berdasarkan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.Pengembangan potensi peserta didik
sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat
diwujudkan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler. Kegiatan Ekstrakurikuler dapat menemukan dan
mengembangkan potensi peserta didik, serta memberikan manfaat sosial
yang besar dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja
sama dengan orang lain. Disamping itu Kegiatan Ekstrakurikuler dapat
memfasilitasi bakat, minat, dan kreativitas peserta didik yang berbeda-
beda.Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 53 ayat (2) butir a dan pada Pasal 79 ayat (2) butir b menyatakan
bahwa: Kegiatan Ekstrakurikuler termasuk di dalam rencana kerja tahunan
satuan pendidikan, dan Kegiatan Ekstrakurikuler perlu dievaluasi
pelaksanaannya setiap semester oleh satuan pendidikan.
dijadikan acuan dalam bersikap dan berperilaku. Hal ini sejalan dengan tujuan
pendidikan nasional untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Pemerintah telah menetapkan implementasi pendidikan karakter sejak tahun
2011, yang terus diintensifkan dengan terbitnya Perpres No. 87 Tahun 2017,
tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Sejalan dengan pelaksanaan
pendidikan karakter dalam proses pembelajaran di sekolah, diperlukan bahan
yang memberi wawasan kepada pendidik dan sekolah dalam melakukan
penilaian karakter.
Dalam rangka melaksanakan kebijakan Pemerintah tersebut SMK Negeri 1
Bumijawa memprogramkan pendidikan karakter, diantaranya :
1. Pelaksanaan upacara bendera setiap Senin dan hari – hari besar nasional
yang bertujuan agar peserta didik terbiasa dengan kedisiplinan dan melatih
kekuatan fisik.
2. Pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler Pramuka, Paskibra, Patroli
Keamanan Sekolah, Kegiatan Rohis, Seni dan Olahraga, Pecinta Alam
serta Palang Merah Remaja.
3. Pembiasaan sholat berjama’ah dan tadarus Qur’an serta pengajian rutin
tiap Jum’at minggu ke – 4.
4. Pembiasaan Salam, Senyum, Sapa saat berada dilingkungan sekolah.
Strategi Implementasi program agar dapat terlaksana harus melalui upaya
pembiasaan dan selalu mendampingi saat pelaksanaan kegiatan.
Dari kegiatan rutin implementasi pendidikan karakter yang sudah berjalan di
SMK Negeri 1 Bumijawa masih dalam tahapan pembiasaan pada beberapa
kegiatan sehingga untuk menguatkannya perlu upaya yang terus menerus.
atau membuat sinopsis sebuah novel yang dibaca. Kegiatan tindak lanjut
dalam tahap pengembangan literasi memerlukan waktu pembiasaan sekitar
15 menit. Meski waktunya singkat perlu dipertimbangkan mengenai
bentuk, frekuensi, dan durasi pelaksanaannya. Yaitu harus disesuaikan
dengan kondisi sekolah masing-masing. Sehingga kegiatan literasi tetap
dapat dilaksanakan dengan menyenangkan tanpa membebani tugas para
siswa.
3. Kegiatan Tahap Pembelajaran
Kegiatan tahap pembelajaran dilakukan untuk mendukung pelaksanaan
kurikulum di sekolah. Yaitu siswa diwajibkan membaca buku nonteks
pelajaran. Namun dalam pelaksanaannya harus tetap mempertimbangkan
beberapa prinsip. Prinsip-prinsip itu di antaranya, buku yang dibaca berupa
buku ilmu pengetahuan umum, buku tentang minat khusus, atau buku-buku
yang dikaitkan dengan mata pelajaran. Namun dapat pula buku-buku
terkait tagihan akademis, yaitu berkaitan dengan tugas atau penguasaan
suatu mata pelajaran.
Dari tiga tahap literasi di atas maka tujuan literasi antara lain mengembangkan
kemampuan siswa dalam memahami teks dan mengaitkannya dengan
pengalaman individu sehingga terbentuk individu pembelajar sepanjang hayat.
Juga mengembangkan berfikir kritis dan mengolah dan mengelola kemampuan
berkomunikasi secara kreatif melalui kegiatan menganggapi buku bacaan dan
buku pelajaran. Baik secara verbal, tulisan, visual, maupun digital.
Kebijakan Gerakan Literasi Sekolah SMK Negeri 1 Bumijawa
memprogramkan tahap pembiasaan membaca pada jam jam istirahat.
Upaya untuk mengimplementasikan kegiatan tersebut dengan dibuatkan pojok
pojok literasi yang berada di sudut sudut ruang kelas, di taman area bermain di
bawah rindang pohon. Pada pojok literasi terdapat kotak berisi buku buku
bacaan yang dapat di akses siswa.
Keterlaksanaan kegiatan literasi di sekolah belum mencapai hasil yang optimal.
Hal ini disebabkan budaya manusia sekarang cenderung menggantungkan
segala sesuatunya dengan gadget, hal ini yang mempengaruhi minat baca siswa
terhadap buku sangat kecil. Untuk mengatasi hal ini perlu upaya untuk selalu
mendampingi dalam memotivasi minat baca siswa terhadap buku.
H. Pembelajaran Abad 21
Pendidikan pada Abad 21 merupakan pendidikan yang mengintegrasikan
antara kecakapan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta penguasaan
terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kecakapan tersebut
dapat dikembangkan melalui berbagai model kegiatan pembelajaran berbasis
pada aktivitas yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan materi
pembelajaran. Selain dari pada itu, kecakapan yang dibutuhkan dalam dunia
pendidikan pada Abad 21 adalah keterampilan berpikir lebih tinggi (Higher
Order Thinking Skills (HOTS)) yang sangat diperlukan dalam mempersiapkan
peserta didik dalam menghadapi tantangan global, atau dengan kata lain
pendidikan dapat menciptakan masyarakat terdidik yang di masa depan nanti
dapat bersaing dengan negara lain.
Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 memiliki tujuan untuk mengembangkan
bakat, minat, dan potensi peserta didik agar berkarakter, kompeten dan literat.
Untuk mencapai hasil tersebut diperlukan pengalaman belajar yang bervariasi
mulai dari yang sederhana sampai pengalaman belajar yang bersifat kompleks.
Dalam kegiatan tersebut guru harus melaksanakan pembelajaran dan penilaian
yang relevan dengan karakteristik pembelajaran abad 21. Kecakapan Abad 21
yang terintegrasi dalam Kecakapan Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap serta
penguasaan TIK dapat dikembangkan melalui: (1) Kecakapan Berpikir Kritis
dan Pemecahan Masalah (Critical Thinking and Problem Solving Skill); (2)
Kecakapan Berkomunikasi (Communication Skills); (3) Kecakapan Kreatifitas
dan Inovasi (Creativity and Innovation); dan (4) Kecakapan Kolaborasi
(Collaboration). Keempat kecakapan tersebut telah dikemas dalam proses
pembelajaran kurikulum 2013. Hal ini untuk menyikapi tuntutan zaman yang
semakin kompetitif.
5. Kecakapan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah (Critical Thinking and
Problem Solving Skill)
Pada karakter ini, peserta didik berusaha untuk memberikan penalaran yang
masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit, memahami
interkoneksi antara sistem. Peserta didik juga menggunakan kemampuan
yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang
dihadapinya dengan mandiri, peserta didik juga memiliki kemampuan untuk
menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk mewujudkan hal tersebut melalui
penerapan pendekatan saintifik (5M), pembelajaran berbasis masalah,
penyelesaian masalah, dan pembelajaran berbasis projek.
Guru jangan risih atau merasa terganggu ketika ada siswa yang kritis,
banyak bertanya, dan sering mengeluarkan pendapat. Hal tersebut sebagai
wujud rasa ingin tahunya yang tinggi. Hal yang perlu dilakukan guru adalah
memberikan kesempatan secara bebas dan bertanggung bertanggung jawab
kepada setiap siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. Guru
mengajak siswa untuk menyimpulkan dan membuat refleksi bersama-sama.
Pertanyaan-pertanyaan pada level HOTS dan jawaban terbuka pun sebagai
bentuk mengakomodasi kemampuan berpikir kritis siswa.
6. Kecakapan Berkomunikasi (Communication Skills)
Pada karakter ini, peserta didik dituntut untuk memahami, mengelola, dan
menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara
lisan, tulisan, dan multimedia. Peserta didik diberikan kesempatan
menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu
pada saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika menyelesaikan
masalah dari pendidiknya.
Abad 21 adalah abad digital. Komunikasi dilakukan melewati batas wilayah
negara dengan menggunakan perangkat teknologi yang semakin canggih.
Internet sangat membantu manusia dalam berkomunikasi. Saat ini begitu
banyak media sosial yang digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi.
individu, juga makhluk sosial. Saat ini banyak orang yang cerdas secara
intelektual, tetapi kurang mampu bekerja dalam tim, kurang mampu
mengendalikan emosi, dan memiliki ego yang tinggi. Hal ini tentunya akan
menghambat jalan menuju kesuksesannya, karena menurut hasil penelitian
Harvard University, kesuksesan seseorang ditentukan oleh 20% hard skill
dan 80% soft skiil. Kolaborasi merupakan gambaran seseorang yang
memiliki soft skill yang matang.
Lalu bagaimana peran sekolah? Peranan sekolah dalam penerapan
pembelajaran Abad 21 antara lain: a) Meningkatkan kebijakan & rencana
sekolah untuk mengembangkan keterampilan baru; b) Mengembangkan arahan
baru kurikulum; c) Melaksanakan strategi pengajaran yang baru dan relevan,
dan d) Membentuk kemitraan sekolah di tingkat regional, nasional dan
internasional
Bagaimana ciri guru Abad 21 ? Menurut Ragwan Alaydrus, S.Psi setidaknya
ada 7 Karakteristik Guru Abad 21
1. Life-long learner. Pembelajar seumur hidup. Guru perlu meng-upgrade
terus pengetahuannya dengan banyak membaca serta berdiskusi dengan
pengajar lain atau bertanya pada para ahli. Tak pernah ada kata puas
dengan pengetahuan yang ada, karena zaman terus berubah dan guru
wajib up to date agar dapat mendampingi siswa berdasarkan kebutuhan
mereka.
2. Kreatif dan inovatif. Siswa yang kreatif lahir dari guru yang kreatif dan
inovatif. Guru diharap mampu memanfaatkan variasi sumber belajar untuk
menyusun kegiatan di dalam kelas.
3. Mengoptimalkan teknologi. Salah satu ciri dari model pembelajaran
abad 21 adalah blended learning, gabungan antara metode tatap muka
tradisional dan penggunaan digital dan online media. Pada pembelajaran
abad 21, teknologi bukan sesuatu yang sifatnya additional, bahkan wajib.
4. Reflektif. Guru yang reflektif adalah guru yang mampu menggunakan
penilaian hasil belajar untuk meningkatkan kualitas mengajarnya. Guru
yang reflektif mengetahui kapan strategi mengajarnya kurang optimal
untuk membantu siswa mencapai keberhasilan belajar. Ada berapa guru
Lalu bagaimana kompetensi siswa pada abad 21 ? Setidaknya ada empat yang
harus dimiliki oleh generasi abad 21, yaitu: ways of thingking, ways of
working, tools for working and skills for living in the word. Bagaimana seorang
pendidik harus mendesain pembelajaran yang akan menghantarkan peserta
didik memenuhi kebutuhan abad 21. Berikut kemampuan abad 21 yang harus
dimiliki peserta didik, yaitu:
Penilaian Akhir Semester sekolah sejak lama menerapkan model test berbasis
komputer baik dengan model CBT murni atau semi CBT.
Model pembelajaran abad 21 sebagian telah dilaksanakan di sekolah dan yang
rutin adalah saat ujian atau ulangan/penilaian bersama.
BAB IV
PENGELOLAAN, PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN
PENILAIAN PEMBELAJARAN
b. Kegiatan Pembelajaran
1) Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
Guru mengucapkan salam, berdoa, cek kehadiran, dan cek
kebersihan lanjut apersepsi dengan info “Bahaya Sampah”,
memutarkan video lagu Navicula yang berjudul “sampah”,
menstimulus dengan menayangkan video tentang dampak
kepadatan penduduk dan menyampaikan tujuan pembelajaran,
cakupan materi, langkah pembelajaran dan tehnik penilaian.
2) Kegiatan Inti ( @ 20 Menit)
Pertemuan 1:
Penentuan Tema Proyek dengan tayangan masalah sampah
domestik, secara berkelompok dan menentukan tema Proyek;
Menyusun langkah-langkah membuat rancangan proyek dengan
membuat instrumen berupa wawancara dan panduan observasi;
Menyusun jadwal proyek dan kegiatan diakhiri dengan presentasi
rancangan proyek.
Pertemuan 2 :
Pengumpulan data (wawancara, observasi, literasi) dari internet/
buku/ sumber lain dan melakukan pengolahan data; Membuat
peta sebaran lokasi pusat pencemaran limbah sampah domestik
perkampungan padat penduduk dan Poster yang memuat gagasan
atau ide untuk menyelesaikan masalah limbah domestik
Pertemuan 3 :
Penyusunan laporan dan presentasi/ publikasi hasil projek;
Evaluasi proses dan hasil projek.
3) Kegiatan Penutup (10 Menit) :
Membuat simpulan, refleksi, umpan balik, penugasan tentang
alternatif solusi terhadap permasalahan sampah domestik, pesan-
pesan moral untuk peduli manusia dan lingkungan dan
menyampaikan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang
akan datang dan berdoa.
c. Penilaian Pembelajaran
Teknik Penilaian Sikap spiritual dan sosial; Pengetahuan (assessment
for as and of learning) dan Keterampilan (laporan proyek);
Pembelajaran Remedial (real teaching mix tutor sebaya) dan
Pengayaan (kerja kelompok membuat gagasan/ide upaya preventif
untuk mengatasi masalah limbah domestik).
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Proses pembelajaran adalah proses yang didalamnya terdapat kegiatan
interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Dalam proses
pembelajaran, guru dan siswa merupakan dua komponen yang tidak bisa
dipisahkan. Antara dua komponen tersebut harus terjalin interaksi yang saling
menunjang agar hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal.
Tujuan pembelajaran sebenarnya adalah untuk memperoleh pengetahuan
dengan suatu cara yang dapat melatih kemampuan intelektual para siswa dan
merangsang keingintahuan serta memotivasi kemampuan mereka (Dahar,
1996:106). Tujuan pembelajaran dibagi menjadi tiga kategori yaitu: kognitif
(kemampuan intelektual), afektif (perkembangan moral), dan psikomotorik
(keterampilan).
1. Pembelajaran di Kelas
Pembelajaran di dalam kelas adalah pembelajaran yang dilakukan oleh
guru dan siswa di dalam kelas, kegiatan pembelajarannya seperti
pembelajaran biasa di ruangan kelas dengan menggunakan sarana dan
prasarana yang ada. Dalam pembelajaran dikelas ada 4 (empat) hal penting
dalam proses pembelajaran yang harus diketahui oleh guru, yaitu:
a. Kehadiran dari siswa
b. Ketuntasan kerja siswa
c. Partisipasi siswa
d. Nilai siswa
Keempat hal penting di atas harus ada dalam setiap proses pembelajaran
yang harus diketahui oleh seorang guru, khususnya bagi mereka yang
diberi amanah menjadi wali kelas bagi para peserta didiknya. Proses
pembelajaran di dalam ruang kelas umumnya untuk pembelajaran teoritis.
2. Pembelajaran Praktik
Pembelajaran praktik merupakan suatu proses untuk meningkatkan
keterampilan peserta didik dengan menggunakan berbagai metode yang
sesuai dengan keterampilan yang diberikan dan peralatan yang digunakan.
Selain itu, pembelajaranpraktik merupakan suatu proses pendidikan yang
berfungsi membimbing peserta didik secara sistematis dan terarah untuk
dapat melakukan suatu ketrampilan.
Praktik merupakan upaya untuk memberi kesempatan kepada peserta
mendapatkan pengalaman langsung. Ide dasar belajar berdasarkan
pengalaman mendorong peserta pelatihan untuk merefleksi atau melihat
kembali pengalaman-pengalaman yang mereka pernah alami.
Diharapkan selama praktik, peserta didik mampu melihat, mengamati,
memahami, membandingkan dan memecahkan suatu masalah saat
kegiatan praktik dilaksanakan. Pembelajaran Praktik umumnya dilakukan
di Laboratorium, Bengkel Kerja, Lapangan atau Outdoor lainnya sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkan.
Adapun tujuan pembelajaran praktik adalah sebagai berikut:
a. meningkatkan kemampuan peserta didik terhadap kondisi nyata di
lapangan,
b. menambah wawasan tentang informasi serta melatih pola pikir peserta
didik untuk dapat menggali permasalahan, yang kemudian akan
dianalisa dan dicari penyelesaiannya secara integral komprehensif,
c. memperluas wawasan umum peserta didik tentang orientasi
pengembangan teknologi di masa yang akan datang sehingga
diharapkan dapat menyadari realitas yang ada antara teori yang
diberikan di kelas dengan tugas yang dihadapi di
lapangan,d.memberikan solusi terhadap masalah yang ada saat
praktik.
4. Pembelajaran Blok
Sistem Blok adalah sebuah restrukturisasi jadwal harian untuk membuat
unit waktu untuk masing-masing kelas. Secara konvensional, enam sampai
delapan pembelajaran / pertemuan 45 menit setiap hari. Sistem Blok
menciptakan pembelajaran / pertemuan yang lebih sedikit setiap hari,
bertemu untuk waktu yang cukup lama.
Penerapan pembelajaran sistem blok dapat meningkatkan prestasi aspek
kognitif siswa. Menurut para ahli menyimpulkan terdapat hubungan positif
dan signifikan penerapan jam pelajaran sistem blok dengan prestasi belajar
mata pelajaran teknik kerja bengkel. Penerapan pembelajaran sistem blok
memberi peluang bagi siswa untuk memahami materi secara mendalam
dan fokus tanpa kekurangan waktu. Dalam proses pembelajaran yang
dilakukan, siswa terlihat santai dan serius dalam memahami materi yang
diberikan. Kelebihan dari sistem blok diantaranya: (1) dengan sistem blok
menjadikan siswa dapat berkonsentrasi pada pelajaran dan menggali lebih
mendalam; (2) meningkatnya nilai dan pemahaman siswa karena siswa
dapat belajar banyak di kelas dan lebih mampu memusatkan perhatian
pada pelajaran mereka.
Pembelajaran sistem blok dapat membuat siswa menguasai materi secara
utuh tanpa terpisah-pisah (artinya satu materi dapat terselesaikan dengan
satu kali pertemuan), sehingga ketika dilakukan tes di akhir pembelajaran,
siswa akan lebih mudah mengingat materi yang telah disampaikan.
Dengan penguasaan materi secara utuh juga akan mempercepat proses
penyampaian materi, sehingga siswa dapat melanjutkan materi berikutnya.
Penerapan pembelajaran block system berpengaruh terhadap peningkatan
prestasi belajar aspek kognitif siswa. Jika siswa dapat memanfaatkan
waktu yang diberikan dengan bersungguh-sungguh dan berkonsentrasi
terhadap pelajaran, maka prestasi belajar yang diraih pun baik. Sebaliknya
jika penerapan pembelajaran sistem blok ini tidak dimanfaatkan siswa
dengan baik, maka prestasi belajar yang baik tidak dapat diraih.
C. Penilaian Pembelajaran
1. Dasar Penetapan Penilaian Pendidikan
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 57 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan;
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah
dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan;
f. Panduan penilaian hasil belajar pada Sekolah Menengah Kejuruan.
2. Konsep Penilaian Pendidikan
Penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
mencakup: penilaian kinerja, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio,
penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, ujian
tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, ujian
sekolah berstandar nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Adapun
beberapa pengertian pada penilaian Pendidikan Menengah Kejuruan,
secara umum dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria minimum mengenai
lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, instrumen, bentuk, mekanisme,
prosedur, dan pelaporan penilaian hasil belajar peserta didik pada
PMK.
b. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur capaian hasil belajar peserta didik.
4. Manfaat Penilaian
Manfaat penilaian pendidikan secara umum maupun secara khusus pada
PMK dapat diuraikan sebagai berikut :
a. bagi peserta didik dan orang tua/wali sebagai pengakuan dan umpan
balik tentang perkembangan dan tingkat pencapaian kompetensi;
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah suatu penilaian yang dilakukan untuk
mengetahui kemampuansiswa dalam mengaplikasikan pengetahuan
untuk melakukan tugas tertentu didalam berbagai macam konteks
sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Dalam
pelaksanaannya, penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan
berbagai teknik, seperti penilaian kinerja, penilaian proyek, dan
penilaian portofolio. Teknik penilaian keterampilan yang digunakan
dipilih sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4. Hasil penilaian
kompetensi keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran
dinyatakan dalam bentuk angka rentang 1 – 100 dan deskripsi.
Penilaian kinerja digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran
yang berupa keterampilan proses dan/atau hasil (produk). Aspek yang
dinilai dalam penilaian kinerja adalah proses pengerjaannya atau
kualitas produknya atau kedua-duanya. Sebagai contoh: (1)
keterampilan untuk menggunakan alat dan/atau bahan serta prosedur
kerja dalam menghasilkan suatu produk; (2) kualitas produk yang
dihasilkan berdasarkan kriteria teknis dan estetik.Instrumen yang
digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang
dilengkapi rubrik.Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada
gambar berikut
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
KALENDER PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 BUMIJAWA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
HARI 14 19 17
MINGGU KE 1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10 10 11 12 13 14
MINGGU 5 12 19 26 2 9 16 23 30 6 13 20 27
SENIN 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28
SELASA 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 29
RABU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30
KAMIS 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24
JUM'AT 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25
SABTU 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26
MG EF S. GSL 1 2 3 3 4 5 6 7 8 8 9 10 11
HARI 21 19 0
MINGGU KE 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 23 24 25 26 27
MINGGU 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27
SENIN 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28
SELASA 6 13 20 27 3 10 17 24 1 8 15 22 29
RABU 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30
KAMIS 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31
JUM'AT 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25
SABTU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
MG EF S. GSL 11 12 13 14 15 16 17 18 19
HARI 20 19 14
MINGGU KE 27 28 29 30 31 32 32 33 34 35 36 36 37 38 39 40
MINGGU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28
SENIN 4 11 18 25 1 8 15 22 1 8 15 22 29
SELASA 5 12 19 26 2 9 16 23 2 9 16 23 30
RABU 6 13 20 27 3 10 17 24 3 10 17 24 31
KAMIS 7 14 21 28 4 11 18 25 4 11 18 25
JUM'AT 1 8 15 22 29 5 12 19 26 5 12 19 26
SABTU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 6 13 20 27
MG EF S. GNP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
HARI 18 11 0
MINGGU KE 40 41 42 43 44 44 45 46 47 48 49 49 50 51 52 53
MINGGU 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27
SENIN 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28
SELASA 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29
RABU 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30
KAMIS 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24
JUM'AT 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
SABTU 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26
MG EF S. GNP 12 13 14 15 16 16 17 18 19
Lanjutan Kaldik:
K ET ER A N GA N :
BULAN JULI 2021
EFEKTIF KE
HARI
MINGGU KE
SEMESTER
JML. HARI
EFEKTIF
MINGGU
MINGGU
SELASA
JUM’AT
TAHUN KETERANGAN
BULAN
SABTU
KAMIS
SENIN
RABU
1 2 3 4 1 M asih Libur Akhir Tahun Pelajaran 2019/2020
2020
1442 H, tgl. 20
23 24 25 26 27 28 29 9 7 5 Hari - hari Efektif KBM ;
11 12 13 14 15 16 17 16 13 5
2020
EFEKTIF KE
HARI
MINGGU KE
SEMESTER
JML. HARI
EFEKTIF
MINGGU
MINGGU
SELASA
JUM’AT
TAHUN
KETERANGAN
BULAN
SABTU
KAMIS
SENIN
RABU
1 2 3 4 5 6 7 19 16 5 Hari - hari Efektif KBM
(1) Upacara Peringatan Hari Pahlawan, tgl. 10 ; (2)
8 9 10 11 12 13 14 20 17 4 Hari Ulang Tahun SM K Negeri 1 Bumijawa ke-17, tgl.
12; (3) Hari - hari Efektif KBM
NOPEMBER
2020
13 R R R
14 15 16 P
17 18 19 25 0 Raport, tgl. 17; (3) Penerimaan Raport Semester
2020
JUMLAH MINGGU/HARI EFEKTIF SEMESTER Jumlah hari Efektif kelas XI dan XII = 90 hari dan
19 90
GASAL kelas X = 85 hari
EFEKTIF KE
HARI
MINGGU KE
SEMESTER
JML. HARI
EFEKTIF
MINGGU
MINGGU
SELASA
JUM’AT
TAHUN
KETERANGAN
BULAN
SABTU
KAMIS
SENIN
RABU
1 2 27 Libur Tahun Baru M asehi Th. 2021 M , tgl. 1;
(1) M ulai masuk Semester Genap TP. 2020/2021, tgl.
3 4 5 6 7 8 9 28 1 5
4; (2) Hari - hari Efektif KBM
JANUARI
GENAP
10 11 12 13 14 15 16 29 2 5
2021
14 15 16 17 18 19 20 38 10 1
kelas XII dan digunakan untuk PTS semester Genap
2021
APRIL
16
2021
EFEKTIF KE
HARI
MINGGU KE
SEMESTER
JML. HARI
EFEKTIF
MINGGU
MINGGU
SELASA
JUM’AT
TAHUN
KETERANGAN
BULAN
SABTU
KAMIS
SENIN
RABU
1 44 Libur Hari Buruh Internasional, tgl. 1
(1) Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional, tgl.
2 3 4 5 6 7 8 45 17 5
3; (2) Hari - hari Efektif KBM
(1) Libur akhir Puasa, tgl. 10-12; (2) Cuti Bersama
Akhir Puasa, tgl. 10-12 (3) Libur Peringatan Kenaikan
9 10 11 12 13 14 15 46
Isa Almasih, tgl. 13; (4) Libur HR. Idul Fitri 1442 H,
GENAP
MEI
2021
tgl. 13-14
(1) Cuti Idul Fitri, tgl. 17-19; (2) Efektif KBM
16 17 18 19 20 21 22 47 18 2
Upacara Hari Kebangkitan Nasional, tgl. 20.
(1) Hari hari efektif KBM (2) Libur Umum Peringatan
23 24 25 26 27 28 29 48 19 4
HR. Waisak 2565, tgl. 26.
30 U
31 49 M ulai Penilaian Akhir Tahun, tgl 31
JUMLAH HARI EFEKTIF BELAJAR DALAM 1 TAHUN PELAJARAN 2020 / 2021 172
BAB VI
PENUTUP