Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ALEXANDRA AMADEA CHRISTIE

NPM : 19021062
PROGRAM STUDI : EKONOMI AKUNTANSI
MATA KULIAH : MANAJEMEN RESIKO
HARI / TANGGAL : JUM’AT / 22 APRIL 2022
DOSEN PENGUJI : Hi. R. ADHI SAMPOERNO, S.E., M.S.Ak., Akt., C,A.

TUGAS

SOAL :
PENTINGNYA PENILAIAN RISIKO FRAUD OLEH INTERNAL AUDIT DALAM
RANGKA MENDUKUNG PENERAPAN PROGRAM ANTI-FRAUD
PADA SEKTOR PUBLIK

Naratif :
Internal audit harus mengidentifikasi aktivitas pengendalian yang memungkinkan kejadian
fraud “bisa terjadi” dan tingkat signifikansinya “agak penting”. Instansi, minimal harus
mengidentifikasi pengendalian untuk menjawab risiko fraud yang “sangat mungkin terjadi”
dan berdampak “penting” terhadap hambatan dalam mencapai tujuan. Penilaian risiko fraud
yang tepat secara khusus menjawab bahwa internal audit telah mempertimbangkan
bagaimana dan bilamana pengendalian dapat dibatasi atau tidak ditaati oleh manajemen atau
pejabat lainnya. Internal audit harus mengidentifikasi siapa yang melaksanakan
pengendalian dan kaitannya dengan pembagian tugas dan wewenang. Internal audit juga
harus mempertimbangkan apakah orang yang menjalankan pengendalian memiliki
kewenangan dan kualifikasi yang memadai.

Selanjutnya internal audit harus mengidentifikasi risiko fraud yang tidak bisa dikaitkan
dengan desain dan prosedur pengendalian. Apabila kelemahan pengendalian menghasilkan
kemungkinan “bisa terjadi” dan signifikansi “agak penting” maka tindakan perbaikan harus
dilaksanakan.

Berikut ini diberikan suatu illustrasi pengendalian Program Anti-Fraud, anda diminta untuk
mengisi program pengendalian Antifraud sebagaimana tabel berwarna kuning dibawah ini :
Unit,
proses Kategori Fraud Skenario Fraud Program Pengendalian Antifraud
atau
tujuan
Preventif Detektif
Bagian Penyalahgunaan Pengeluaran biaya diatas
Pembiayaan Pertanggung kewenangan yang dimiliki
jawaban keuangan oleh pegawai instansi

Penyalahgunaan Pembebanan biaya oleh Bagian


wewenang Pembiayaan tanpa otorisasi
pimpinan
Pelaporan dan pembebanan
biaya pribadi menjadi beban
instansi
Pengakuan Fraud Pelaporan  Perubahan yang tidak tepat
Pendapatan Sektor Penerimaan atas penetapan tarif pungutan
 Perubahan yang tidak tepat
dalam syarat pembayaran
Persediaan Penyalahgunaan aset Pengurangan persediaan

Selanjutnya, dari isian tabel dimaksud diminta masing-masing mahasiswa/i untuk dapat
membuat kesimpulan pentingnya penilaian risiko fraud oleh internal audit dalam rangka
mendukung penerapan program anti-fraud pada sektor publik dan dikumpulkan dengan
file pdf pada ketua kelas.
JAWABAN :

Unit, Proses Program Pengendalian Anti-fraud


Kategori Fraud Skenario Fraud
atau Tujuan
Preventif Detektif
Kewenangan otorisasi harus Memeriksa prosedur yang
dibatasi. Apabila tanpa adanya berkaitan dengan pembayaran
kewenangan otorisasi yang atas pejabat.
dibatasi, pihak pejabat tertentu
Penyalahgunaan
Pengeluaran biaya diatas kewenangan di dalam perusahaan dapat
Pertanggungjawaban
yang dimiliki oleh pegawai instansi mengambil tindakan yang
Keuangan
melewati skala wajar yang akan
berdampak pada pengeluaran
maupun penerimaan bagi
perusahaan.
Diberlakukan kebijakan Auditor internal akan
reimbursement, yaitu suatu mengevaluasi jumlah liabilitas
kebijakan dimana pihak dan metode reimbursement
perusahaan akan mengganti yang dilaksanakan oleh pejabat.
Bagian Pembebanan biaya oleh Bagian sejumlah uang kepada
Pembiayaan Pembiayaan tanpa otoritas pimpinan karyawan sebagai bentuk
kompensasi atas semua biaya
yang dikeluarkan oleh karyawan
selama kegiatan operasional
Penyalahgunaan berlangsung.
Wewenang Menerapkan kebijakan etika Auditor internal akan melihat
perusahaan, yaitu output yang kebijakan etika perusahaan
tercapai dari sekumpulan yang telah dibentuk, diatur dan
komitmen yang terdiri dari: etika telah dilakukan kesesuaian
Pelaporan dan pembebanan biaya bisnis perusahaan dan etika tingkah laku perusahaan.
pribadi menjadi beban instansi kerja karyawan perusahaan
konsisten, serta sesuai dengan
budaya perusahaan yang
berlaku dalam mencapai visi dan
misinya.
Perubahan yang tidak tepat atas Akses untuk merubah statistik Mengobservasi statistik tarif
penetapan tarif pungutan. tarif dibatasi dan hanya berlaku pada master file dengan
bila akses sudah dimiliki oleh menetapkan metode pelaporan.
khalayak tertentu.
Pejabat melakukan pengesahan Semua program statistik
atas kebijakan tarif, statistik tarif tumpang-tindih harus
dan perlakuan. melaksanakan review
manajemen.
Perubahan yang tidak tepat dalam Petugas memiliki suatu Syarat pembayaran pada
Pengakuan Fraud Pelaporan syarat pembayaran. kewajiban untuk master file perlu dilakukan
Pendapatan Sektor Penerimaan memanifestasikan atau observasi dengan menetapkan
mengkonversikan kebijakan metode pelaporan.
atas batasan dan syarat
pembayaran, jika pihak direktur
sudah menyetujui.
Pembayaran yang bersifat Kecenderungan pergeseran
unusual (tidak wajar atau tidak dalam syarat pembayaran dapat
jelas asal usulnya), wajib dilihat dengan mengobservasi
dilakukan konfirmasi secara skala pembayaran kepada
berulang. partner dan atau mitra bisnis.
Menggunakan prosedur Melakukan penaksiran fisik
pengendalian ganda untuk secara periodik serta perbedaan
Persediaan Penyalahgunaan Aset Pengurangan persediaan
mengontrol fisik persediaan. persediaan yang terjadi akan
dianalitis dan direkonsiliasi.

Analisis yang dapat dilakukan pimpinan perusahaan untuk menetapkan langkah-


langkah perbaikan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
• Pihak management perlu melakukan analisa cost-benefit terhadap biaya untuk
mengendalikan resiko dibandingkan dengan utilitas untuk menyingkirkan resiko fraud. Hal
ini dilakukan karena pihak direktur hendak menentukan apakah membangun pengelolaan
pada departemen-departemen yang mengandung kelemahan diperlukan. Perusahaan yang
tidak memiliki kegiatan pengendalian perlu melakukan penilaian resiko fraud, setidaknya
internal audit wajib menjelaskan 20%-30% resiko fraud yang terekognisi.
• Internal audit yang telah melaksanakan penilaian resiko akan melanjutkan evaluasi desain
dan efektivitas operasi atas pengendalian program anti-fraud.
• Dalam melakukan penaksiran, pihak manajemen harus memulai dari ketetapan pengujian
dan penaksiran yang telah diperoleh oleh pihak manajemen itu sendiri, karena pihak
perusahaan tidak bisa menjadikan hasil penaksiran dan pengujian yang dilakukan oleh
auditor independen atas program dan pengendalian anti-fraud sebagai landasan.

Anda mungkin juga menyukai