Asuransi
Menurut saya, Asuransi adalah dimana seorang penanggung melakukan perjanjian dengan mengikatkan
diri kepada tertanggung dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya,
dikarenakan kerugian kerusakan atau kehilangan keuntungan dan mungkin terjadi oleh suatu persitiwa
yang tidak tertentu atau tidak dapat diprediksi sebelumnya. Dengan demikian, asuransi dapat dibilang
sebuah ikatan antara penanggung dengan tertanggung dan menerima suatu premi untuk suatu keamanan.
Konsep dan Akad pada Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional tentu jelas berbeda. Konsep pada
Asuransi Syariah bertujuan untuk saling melindungi dan tolong menolong antara sejumlah orang
melalui investasi dalam bentuk aset atau “tabarru” (tolong menolong) yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu dengan melalui akad yang sesuai Syariat Islam.
Sedangkanm Konsep pada Asuransi Konvensional adalah jual beli risiko. Dalam penerapan jual beli
risiko ini, nasabah dikenakan premi untuk mendapatkan imbalan berupa proteksi atau risiko yang
mungkin terjadi.
Begitu juga dengan Akad yang memiliki perbedaan antara Akad pada Asransi Syariah maupun Asuransi
Kovensional. Akad pada Asuransi Syariah menggunakan “Akad Tijarah” yang berarti berarti
kesepakatan kedua belah pihak, sehingga menjadi sebuah aturan dasar dalam Asuransi Syariah yang
dibeli oleh nasabah. Lalu “Akad Tabarru” yang berarti melakukan Akad dengan tujuan kebajikan dan
tolong menolong. Dan terakhir “Akad BI Ujrah” yang berarti melakukan sebuah akad dengan
memberikan kuasa dari peserta kepada perusahaan Asuransi untuk mengelola seluruh dana peserta
dengan imbalan berupa “Ujrah” atau upah. Sedangkan Akad pada Asuransi Syariah, Akad yang
digunakan hanyalah Akad Jual Beli.
Menurut saya, saya melihat pandangan Islam terhadap asuransi itu diperbolehkan dengan syarat dalam
Asuransi tersebut harus memenuhi sesuai dengan prinsip Islam yang dibagi menjadi beberapa kriteria,
seperti :
Serta dalam Pandangan Islam mengenai Asuransi harus diniatkan sebagai sarana tolong menolong antar
umat. Seperti dalam firman Allah SWT. dalam Al – Qur’an pada surat Al – Maidah ayat 2 yang berisi
“dan tolong menolong lah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. Sehingga jelas untuk kita mengetahui bahwa dalam pandangan
Islam pun Asuransi diperbolehkan dengan syarat sesuai prinsip Islam.
4. Menurut Anda Apa Saja Keuntungan Dan Kerugian Yang Didapatkan Dari Asuransi ?
Keuntungan dan Kerugian yang didapatkan dari Asuransi tentu berbeda antara Asuransi Syariah dengan
Asuransi Konvensional.
Begitu juga dalam Asuransi Syariah terdapat kerugian. Kerugian – kerugian tersebut, antara lain :
- Dalam hasil yang akan didapatkan berkemungkinan tinggi mendapatkan imbal hasil lebih besar.
- Terdapat banyak pilihan untuk melakukan Asuransi.
- Diberikan penanggungan penuh
- Terdapatnya kompensasi
- Dana atau “premi” dapat hangus apablla premi tidak dibayar tepat waktu.
- Sebagian dana premi menjadi keuntungan perusahaan Asuransi Konvensional.
5. Menurut Anda Apakah Seorang Muslim Diperbolehkan Menggunakan Asuransi? Jika Iya
Jelaskan Alasanya Dan Begitupun Jika Tidak Berikanlah Lasanya
Menurut saya, seorang Muslim diperbolehkan untuk menggunakan Asuransi, dengan melihat pandangan
Islam terhadap Asuransi yang memperbolehkan melakukan Asuransi dengan syarat, Asuransi tersebut
sesuai dengan Prinsip Islam. Prinsip Islam ini dibagi menjadi beberapa kriteria, seperti :
Sehingga jelas untuk kita mengetahui bahwa dalam pandangan Islam pun Asuransi diperbolehkan
dilakukan dengan syarat sesuai prinsip Islam. Maka dari itu dana yang dikelola pada Asuransi ini
digunakan untuk menghadapi dan mengantisipasi terjadinya musibah / bencana yang tidak menentu atau
tidak dapat diprediksi.