Anda di halaman 1dari 5

Nama :

NIM :
Mata Kuliah : Application of Technology

Teknologi Tepat Guna Kulkas Tanpa Listrik

Pendahuluan

Teknologi digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi untuk pelaksanaan tugas
sehari-hari menjadi lebih mudah, murah, dan sederhana (Munaf dkk., 2008). Dampak segala
sesuatu yang timbul akibat adanya suatu kejadian atau penggunaan teknologi yang ada
didalam masyarakat dan menghasilkan perubahan yang berpengaruh positif atau negatif
terhadap kelangsungan hidup. Penerapan teknologi tepat guna sudah dilakukan oleh
masyarakat Indonesia untuk mengatasi masalah yaitu permasalahan di kehidupan
masyarakat. Saat ini banyak sekali masyarakat yang menggunakan pendingin otomatis atau
biasa disebut dengan kulkas. Menggunakan mesin pendingin tersebut menggunakan alur
listrik atau Freon. Masyarakat banyak yang mengkritik dan menginginkan alat pendingin
yang tidak menggunakan listrik dan hemat biaya. Masyarakat yang ada di daerah pedesaan
umumnya masih banyak yang belum menggunakan lemari es. Masyarakat pedesaan masih
menggunakan metode penyimpanan dengan cara kuno namun sangat efektif dan bisa
diterapkan. Maka terciptanya kulkas tanpa listrik, awalnya kulkas ini populer di negara
Australia dengan nama Coolgardie safe. Ada sumber yang menyebutkan bahwa teknologi ini
sudah ada sejak lama, sebagai cara mendinginkan makanan dan minuman tanpa listrik pada
masa lalu. Cara membuat kulkas tanpa listrik sangat sederhana yaitu hanya membutuhkan
box Styrofoam, pasir, dan wadah kaleng atau wadah tampung lainnya. Teknologi tepat guna
yang diterapkan di masyarakat, dapat membantu khususnya di tempat yang memang
membutuhkan sebuah teknologi yang dapat membantu pekerjaan, ekonomi, maupun
kehidupan masyarakat.

Metode

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kulkas tanpa listrik ini terdiri dari;
- Pot berukuran besar
- Pot berukuran kecil
- Pasir
- Teko
- Serokan pasir
- Sarung tangan
- Handuk
- Kain lap
- Sayur dan buah
- Air
- Hygro-termometer

Selengkapnya seperti Gambar


Berikut langkah-langkah dalam melakukan pembuatan kulkas tanpa listrik :

1. Persiapkan segala alat dan bahan yang diperlukan.


2. Ambil pot berukuran besar dan masukkan pasir setinggi 2,5 cm. Pastikan saat
dimasukkan, pot berukuran kecil ke dalam pot berukuran besar posisi pot berukuran
kecil harus sejajar dengan pot berukuran besar.
3. Letakkan pot berukuran kecil ke dalam pot berukuran besar sampai posisi sejajar.
Kemudian masukkan pasir menggunakan serokan pasir di sela-sela antara pot
berukuran besar dan pot berukuran kecil.

4. Ambilkan air, lalu tuangkan air tersebut menggunakan teko ke dalam pasir secara
merata dan bertahap sampai benar-benar basah dan tidak dapat menyerap lagi. Saat
diaplikasikan air dapat dituang selama 2 kali dalam satu hari tergantung kondisi.

5. Tutupi seluruhnya pada bagian atas pot dengan handuk basah atau kain basah
6. Biarkan pot berukuran kecil tersebut turun suhunya sampai dingin dan meningkat
kelembabannya. Untuk mengetahui pot berukuran kecil sudah turun temperaturnya
dan meningkatkan kelembabannya gunakan alat ukur Hygro-thermometer.
7. Setelah pot berukuran kecil telah dingin selanjutnya masukkan sayur dan buah ke
dalam pot berukuran kecil tersebut dan handuk basah dilepaskan.

Cara Kerja Alat :

Masyarakat selama musim panen tiba, sayur dan buah sering cepat busuk sehingga
merugikan para petani dan pedagang. Masyarakat mulai memahami kegunaan jangka
panjang dari pengetahuan ini. Keuntungan yang bisa mereka dapatkan dari hasil
penggunaan kulkas tanpa listrik ini.

Prinsip kerja kulkas pot ketika penguapan terjadi dari permukaan, ada energi yang terkait
dengan perubahan fasa yang dikenal sebagai panas laten penguapan. Ketika gas mengalir
di atas permukaan basah, penguapan dan kondensasi terus menerus terjadi untuk
mempertahankan kondisi mapan. Untuk mempertahankan penguapan, harus ada energi
internal dalam cairan, yang akan menghasilkan pengurangan suhu.

Efek pendinginan ini dikenal sebagai pendinginan evaporative dan paling efektif dalam iklim
kering karena kurangnya kadar air (kelembaban relatif) di udara. Dalam hal ini, air menguap
keluar dari pasir melalui permukaan pot tanah liat bagian luar, dan juga dari seluruh
permukaan pasir lembab yang terpapar radiasi matahari, yang melepaskan energi dari
system.
Manfaat dari teknologi tepat guna bagi masyarakat ini adalah:
1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhannya, mudah
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Masyarakat memiliki wawasan baru bahwa ada alternatif lain sistem penyimpan
sayur dan buah yang dapat mempertahankan dan memperlama usia simpan
3. Produktivitas masyarakat meningkat.

Kesimpulan

Peran teknologi tepat guna pada masyarakat yaitu membantu meningkatkan kualitas hidup
masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi. Teknologi yang efektif/efisien,
biaya yang murah, aman digunakan oleh siapa saja adalah kelebihan dari teknologi tepat
guna, akan tetapi setiap penggunaan pasti ada dampak positif dan negatif yang ditimbulkan
baik secara langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi personal dan kehidupan
masyarakat sekitar.
Daftar pustaka

Munaf, D. R., Suseno, T., dkk. 2008. PERAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK
MASYARAKAT DAERAH PERBATASAN. Jurnal Sosioteknologi.
Rahmiyati, N. 2016. "Model Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penerapan Teknologi Tepat
Guna di Kota Mojokerto". jmm17. https://doi.org/10.30996/jmm17.v2i02.506.
Syawaldi, dan Hastuti, K. 2020. "Penyuluhan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tepat Guna
Dalam Meningkatkan Ekonomi Desa di Kabupaten Kepulauan Meranti". Buletin
Pembangunan Berkelanjutan. https://doi.org/10.25299/bpb.2020.5029.

Anda mungkin juga menyukai