Konsensualisme : lahir dari kata sepakat, tidak ada perjanjian tanpa kesepakatan. Perikatan yang
berumber pada perjanjian harus didasarkan pada adanya kesepakatan.
2.
Dua Fungsi :
2. Kapan perjanjian telah mengikat kedua pihak sehingga prestasinya bisa dilaksanakan.
Pacta Sunt Servanda : perjanjian yang sudah terjadi (lahir) dari kata sepakat para pihak yakni
mengikat para pihak selayaknya UU yang mengikat para pihak
Perlindugan hukum : perlindungan yang diberikan kepada subjek hukum oleh hukum.
Perjanjian lisan dan tertulis? SAMA SAMA ada perlindungan hukum, pembuktiannya yang susah,
yang tertulis lebih mudah. BW tidak menyebut harus tertulis, selama ada kesepakatan ya mengikat.
Kekuatan pembuktian yang susah. Tidak semuanya harus tertulis, ada beberapa memang perjanjian
yang harus tertulis disuruh UU (perjanjian lisensi, waralaba). Jual beli harus tertulis? tidak.
Perjanjian formil ada materil. Formil bentuknya sudah ditentukan UU (tertulis) harus memenuhi
syarat formil. Materil
1. karena ditentukan UU
2. memang karena keinginan para pihak, karena perjanjiannya rumit, menyangkut objek tertentu,
dll.
3. karena adanya resiko wanprestasi yang tinggi, harus dapat perlindungan hukum jika terjadi
sengketa.
Kebebasan Berkontrak : setiap orang boleh melakukan perjanjian dengan siapapun, dimanapun,
kapanpun DENGAN ISI APAPUN. Kebebasan dibatasi UU (1320 BW).
Proporsionalitas (Keseimbangan) : hak dan kewajiban para pihak harus seimbang, antara kewajiban
dan apa yang dilimpahkannya itu seimbang.
3.
Personalitas : hanya mengikat pribadi-pribadi dalam perjanjian itu, kecuali memang perjanjian itu
jika ditujukan pada pihak ketiga.
Itikad baik : suatu perjanjian itu jika sudah mencapai kesepakatan harus dilaksanakan secara baik
dan sungguh-sungguh.
2. dalam melaksanakan prestasi, ada pihak yang tidak punya itikad baik
Berakhirnya perjanjian :
1. pembayaran
2. konsinasi
3. novasi
4. kompensasi
5. konvusio
6. AS