PERJANJIAN KERJA SAMA
ANTARA
PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI DAN
PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
NOMOR : 415.4/32/PKS/408.11/2018
NOMOR : 460/1804
NOMOR : 415.4/PK/42/2018
TENTANG
PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
KABUPATEN PACITAN, KABUPATEN WONOGIRI DAN
KABUPATEN GUNUNGKIDUL,
Pada hari ini, Kamis tanggal Tiga Belas bulan Desember tahun Dua Ribu
Delapan Belas, bertempat di Wonosari Kabupaten Gunungkidul, kami
yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Drs.SUNARYO,MM., Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pacitan,
berkedudukan di Jalan Jaksa Agung Suprapto Pacitan, berdasarkan
Surat Kuasa Bupati Pacitan Nomor :460/18/408.11/2018, tanggal 5
November 2018, bertindak untuk dan atas nama Pemerintah
Kabupaten Pacitan, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU;
2. Drs. SUWARTONO, M. Pd, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri,
berkedudukan di Jalan dr. Cipto II No. 10 Wonogiri, berdasarkan
Surat Kuasa Bupati Wonogiri Nomor : 35/SK/2018, tanggal 22
November 2018, bertindak untuk dan atas nama Pemerintah
Kabupaten Wonogiri, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;
3. Dra, SIWI IRIANTI, M.Si., Kepala Dinas Sosial Kabupaten
Gunungkidul, berkedudukan di Jalan KH Agus Salim No.125
Wonosari, Gunungkidul, berdasarkan Surat Kuasa Bupati Pacitan
Nomor : 523/5756, tanggal 11 Desember 2018, bertindak untuk dan
atas nama Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, selanjutnya disebut
sebagai PIHAK KETIGA;
Untuk selanjutnya PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA
secara bersama-sama disebut PARA PIHAK dan secara sendiri-sendiri
disebut PIHAK.
Pak Kea (7
Pihak Keiua
Piha KeinPARA PIHAK dengan memperhatikan Peraturan Bersama Bupati
Pacitan, Bupati Wonogiri, Bupati Gunungkidul, Nomor : 19 Tahun 2018,
Nomor : 12 Tahun 2018, dan Nomor : 10 Tahun 2018 tanggal 3 Maret
2018 tentang Kerja Sama Antar Daerah Kabupaten Pacitan, Kabupaten
Wonogiri, dan Kabupaten Gunungkidul, maka PIHAK KESATU dan PIHAK
KEDUA, menyatakan telah saling setuju dan sepakat untuk mengadakan
Perjanjian Kerja Sama Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial di
Kabupaten Pacitan, Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Gunungkidul,
dengan ketentuan sebagai berikut :
BABI
DASAR PERJANJIAN KERJA SAMA.
Pasal 1
Dasar Perjanjian Kerja Sama :
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
1965 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun
1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa
Tengah;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Daerah Istimewa
Yogyakarta;
4. Undang-undang Nomor 39 Tahun 2012 tentang Kesejahteraan
Sosial;
5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2018
tentang Pelaksanaan Kerjasama Daerah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang
Petunjuk Teknis Tata Cara Kerjasama Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2011 tentang
Standar Operasional Prosedur Dinas Sosial.
BAB II
KETENTUAN UMUM
Pasal 2
Dalam perjanjian ini yang dimaksud dengan :a
(2)
Daerah adalah Daerah Kabupaten Pacitan, Kabupaten Wonogiri dan
Kabupaten Gunungkidul yang selanjutnya disebut PAWONSARI;
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang terarah,
terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna
memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi
rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan
perlindungan sosial.
Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan
material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak
dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan
fungsi sosialnya;
Rehabilitasi Sosial adalah proses _refungsionalisasi dan
pengembangan untuk memungkinkan seseorang mampu
melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan
masyarakat;
Perlindungan Sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk
mencegah dan menangani risiko dari guncangan dan kerentanan
sosial.
Pemberdayaan Sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk
menjadikan warga negara yang mengalami masalah sosial
mempunyai daya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.
Jaminan Sosial adalah skema yang melembaga untuk menjamin
seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya
yang layak.
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya disebut
PMKS adalah perseorangan, keluarga, kelompok, dan/atau
masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan, atau gangguan,
tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat
terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani, rohani, maupun sosial
secara memadai dan wajar.
BAB IIL
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 3
Maksud Perjanjian Kerja Sama ini adalah mensinergikan segala
sumber daya yang dimiliki PARA PIHAK dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial di Kabupaten Pacitan, Kabupaten Wonogiri dan
Kabupaten Gunungkidul.
Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah untuk mengoptimalkan
Kerja Sama Penyelenggaraan Kescjahteraan Sosial di wilayah
Kabupaten Pacitan, Kabupaten Woogiri dan Kabupaten Gunungkidul.
Pihak Kedua
Pihak Ketiva(Q)
(2)
Q)
(2)
BAB IV
OBYEK DAN RUANG LINGKUP
Pasal 4
Obyek Perjanjian Kerja Sama ini adalah Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Pacitan, Kabupaten Wonogiri dan
Kabupaten Gunungkidul.
Ruang lingkup Perjanjian meliputi :
a. Penanganan PMKS, meliputi Pengemis, Gelandangan Pengemis,
Gelandangan Psikotik/Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ),
Anak Jalanan, Wanita Tuna Susila, Orang Terlantar, dan Korban
Bencana.
Pertukaran informasi terkait Kesejahteraan Sosial;
c. Penyediaan Sarana Prasarana Rehabilitasi Sosial.
BABV
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Pasal 5
PARA PIHAK mempunyai hak:
a. mengikuti kegiatan perencanaan dan koordinasi pelaksanaan
ruang lingkup kerja sama sebagaimana tersebut Pasal 4 ayat (2);
b. mengikuti kegiatan koordinasi, identifikasi, dan pendekatan
dalam penanganan PMKS yang diselenggarakan PIHAK lainnya;
c. bersama PIHAK lainnya menyelenggarakan kegiatan penanganan
PMKS;
d. mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam rangka
pelaksanaan kerja sama.
PARA PIHAK mempunyai kewajiban :
a. melaksanakan perencanaan dan koordinasi pelaksanaan ruang
lingkup kerja sama sebagaimana tersebut Pasal 4 ayat (2);
b. menyelenggarakan koordinasi, identifikasi, dan pendekatan
dalam penanganan PMKS bersama PIHAK lainnya;
c. bersama PIHAK lainnya menyelenggarakan kegiatan penanganan
PMKS;
d. menyediakan data dan informasi yang diperlukan dalam rangka
pelaksanaan kerja sama;
e. menyediakan biaya dalam rangka pelakanaan kerja sama sesuai
kemampuan PARA PIHAK.BAB VI
PELAKSANAAN
Pasal 6
(1) PARA PIHAK sepakat untuk mengambil langkah-langkah secara
optimal guna mewujudkan perjanjian kerja sama ini dengan
membangun kerja sama yang saling menguntungkan dan memberi
manfaat bagi PARA PIHAK.
(2) Salah satu PIHAK dalam melaksanakan Hak dan Kewajiban
sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 dapat bekerjasama dan/atau
dibantu oleh Dinas Sosial dari Dinas Sosial Tingkat Provinsi atau
Dinas Sosial masing-masing dacrah atas persetujuan tertulis dari
PIHAK Lainnya.
BAB VII
BIAYA
Pasal 7
Biaya yang timbul sebagai akibat pelaksanaan Perjanjian Kerja sama ini
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah PARA PIHAK
dan/atau sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat sesuai
peraturan perundang-undangan.
BAB VIII
JANGKA WAKTU
Pasal 8
Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun,
terhitung mulai tanggal 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember
2023 dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan PARA PIHAK.
BAB IX
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
Pasal 9
(1) Perjanjian Kerja Sama ini dapat diakhiri secara tertulis oleh PARA
PIHAK dan dituangkan dalam Kesepakatan Pengakhiran Perjanjian.
(2) Perjanjian Kerja Sama ini berakhir dengan sendirinya atau batal
demi hukum apabila ada peraturan perundang-undangan dan atau
kebijakan pemerintah yang tidak memungkinkan berlangsungnya
Perjanjian Kerja Sama ini tanpa terikat waktu seperti dimaksud
dalam Pasal 8.
(3) Dalam hal Perjanjian Kerja Sama ini berakhir dan atau diakhiri
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), pengakhiran
tersebut tidak menyebabkan berakhirnya Hak dan Kewajiban yang
belum selesai dilaksanakan.Q)
(2)
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
BABX
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
Pasal 10
Keadaan Kahar (Force Majeure) adalah kejadian akibat bencana
alam, bencana non alam, bencana sosial, atau disebabkan adanya
peraturan perundang-undangan, ordonansi pemerintah, atau karena
dengan alasan tindaken lain atau tindakan Pemerintah, atau sebab
apapun yang sifatnya sama seperti hal-hal tersebut, baik dinyatakan
secara resmi atau tidak yang berada diluar kekuasaan PARA PIHAK.
Jika terjadi keadaan kahar (Force Majeure) tidak ada satu Pihak pun
yang akan bertanggung jawab terhadap pihak lain atas kegagalan
atau keterlambatan pelaksanaan perjanjian Kerja Sama akibat
“Keadaan Kahar (Force Majeure’ dan PARA PIHAK akan dibebaskan
terhadap hak dan kewajiban yang dimaksud dalam Perjanjian Kerja
Sama ini.
BAB XI
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 11
Setiap perselisihan dan perbedaan pendapat yang terjadi sebagai
akibat pelaksanaan isi Perjanjian Kerja Sama ini akan diselesaikan
secara musyawarah untuk mufakat antara PARA PIHAK.
Apabila dengan jalan musyawarah untuk mufakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, PARA PIHAK sepakat untuk
mengajukan penyelesaian melalui Bupati masing-masing.
Apabila Penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) tidak tercapai, PARA PIHAK sepakat untuk
menyelesaikan perselisihan berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
BAB XII
PEMBERITAHUAN
Pasal 12
Setiap dokumen dan/atau pemberitahuan yang berhubungan
dengan Perjanjian Kerja Sama ini dibuat secara tertulis dan/atau
lisan oleh PARA PIHAK.
Alamat yang akan dipergunakan untuk penyampaian dokumen atau
pemberitahuan bagi PARA PIHAK sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) adalah sebagai berikut :
a. PIHAK KESATU
Dinas Sosial Kabupaten Pacitan.
Alamat _: Jl. Gatot Subroto No. 79 Pacitan
Telepon : (0357)881318
Faksimile: (0357)883453
Pak Keeata (7
hak Kedua
Pihak Ketiea()
(2)
b. PIHAK KEDUA
Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri.
Alamat : JI. Dr. Cipto II No. 10 Wonogiri
Telepon : (0273)321018
Faksimile: (0273)321018
c. PIHAK KETIGA
Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul
Alamat : Komplek Bangsal Sewokoprojo Wonosari Gunungkidul
Telepon : (0274) 391801, 391802, 391045
Faksimile: (0274) 391217
BAB XIII
PENUTUP
Pasal 13
Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam
Perjanjian Kerja Sama ini akan diatur kemudian oleh PARA PIHAK
dalam Perjanjian Kerja Sama Tambahan (Addendum) yang
merupakan satu kesatuan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian Kerja sama ini.
Perubahan dan/atau pembatalan baik sebagian atau keseluruhan
dari Perjanjian Kerja sama ini dilakukan berdasarkan kesepakatan
PARA PIHAK.
Perjanjian Kerja sama ini ditandatangani oleh PARA PIHAK, dibuat
dalam rangkap 3 (tiga) dan bermeterai cukup, masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama.
PIHAK KEDUA, PIHAK KETIGA,