Sherly Suharto - Institut Teknologi Kalimantan - PKM-R
Sherly Suharto - Institut Teknologi Kalimantan - PKM-R
i
DAFTAR ISI
RINGKASAN .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 2
2.1 Penggunaan Lahan ................................................................................... 2
2.2 Konversi Lahan ........................................................................................ 2
2.3 Pengendalian Pemanfaatan Ruang ........................................................... 3
BAB 3 METODE PENELITIAN ........................................................................... 4
3.1 Tahapan Kegiatan Penelitian .................................................................... 4
BAB 4 HASIL YANG DICAPAI ........................................................................... 4
4.1 Gambaran Umum Wilayah Studi ............................................................. 4
4.1.1 Geografis Wilayah Studi ................................................................... 4
4.1.2 Kependudukan .................................................................................. 4
4.1.3 Penggunaan Lahan ............................................................................ 5
4.1.4 Karakteristik Sawah Berdasarkan Preferensi Petani ......................... 5
4.2 Hasil Analisis ........................................................................................... 6
4.2.1 Hasil Analisis Intensitas Konversi Lahan Sawah Dengan
Pemanfaatan Citra Satelit di Kecamatan Samboja .......................................... 6
4.2.2 Hasil Analisis Faktor Penyebab Konversi Lahan Sawah Berdasarkan
Preferensi Petani di Kecamatan Samboja ....................................................... 7
4.2.3 Hasil Analisis Hubungan Konversi Lahan Dari Faktor Yang
Teridentifikasi di Kecamatan Samboja ........................................................... 7
4.2.4 Merumuskan Arahan Pengendalian Konversi Lahan Sawah di
Kecamatan Samboja ........................................................................................ 8
BAB 5 PENUTUP .................................................................................................. 9
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 9
5.2 Saran ............................................................................................................. 9
ii
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
Lampiran-Lampiran .............................................................................................. 14
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 2 Piramida Penduduk Kecamatan Samboja ........................................ 17
Gambar 4. 3 Penggunaan Lahan Tahun 2010 Kecamatan Samboja ..................... 21
Gambar 4. 4 Penggunaan Lahan Tahun 2015 Kecamatan Samboja ..................... 21
Gambar 4. 5 Penggunaan Lahan Tahun 2020 Kecamatan Samboja ..................... 22
iii
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Sensus Pertanian Tahun 2003-2013, konversi lahan pertanian
pangan khususnya sawah telah terjadi di Provinsi Kalimantan Timur yang semula
92.982 ha menjadi 63.323 ha yang mana berdasarkan data BPS Tahun 2014
berbanding lurus dengan menurunnya produktivitas tanaman pangan yakni sebesar
5,02 %. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kutai Kartanegara Tahun 2013-
2033 Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan kawasan sentra pangan di
Kalimantan Timur yang memiliki lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B)
seluas 434.198 Ha. Namun berdasarkan data BPS, sejak 2013-2019 terus terjadi
penurunan luasan lahan pertanian pangan khususnya sawah di Kecamatan Samboja
yang semula sebesar 2.580 ha menjadi 1.006 ha. Konversi lahan yang terjadi dilihat
dari bentuknya sebagian besar menjadi lahan non pertanian, karena berdasarkan
data BPS terdapat peningkatan jumlah penduduk pada tahun 2013-2020 sebesar
9.738 jiwa dan diproyeksikan meningkat dengan laju pertumbuhan 0,23% tiap
tahun dan disisi lain menyebabkan meningkat pula kebutuhan pangan.
Konversi lahan pertanian pangan tersebut secara keseluruhan berdampak pada
ketersediaan pangan yang berkurang dan berakibat pula berkurangnya ketahanan
pangan secara nasional. Tidak menutup kemungkinan dapat mengalami
ketergantungan yang akan berdampak negatif pada perekonomian wilayah jika
terus menerus mengandalkan impor pangan (Nurpita, 2018). Selain itu terdapat
lahan pertanian pangan yang terkonversi menjadi lahan pertambangan yang
berdampak negatif terhadap kualitas lingkungan, menyebabkan gagal panen, padi
gabuk dan menghitam (Fiyanto, 2014). Berdasarkan data BPS, hal ini juga memicu
penurunan produktivitas lahan pertanian pangan pada tahun 2013-2019 sebesar -
14%.
Pada sisi lain dari masalah kegagalan panen tersebut petani terdorong untuk
berahli profesi dan menjual lahannya karena dianggap lebih menguntungkan
(Salim, 2016). Hal tersebut berdampak pula pada menghilangnya mata pencaharian
buruh tani yang menggantungkan hidupnya di sektor pertanian. Para petani dan
buruh tani yang terdampak kesulitan untuk masuk ke sektor industri dan jasa,
karena rata-rata petani tidak memiliki keterampilan pada bidang tersebut, dilihat
dari persentase penduduk Kecamatan Samboja yang bekerja di sektor pertanian
semakin menurun dari tahun 2013-2019 yang semula sebesar 9% menjadi 6% (BPS,
2020). Dampak dari alih fungsi lahan pertanian yang terjadi ini bertolak belakang
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kecamatan
Samboja yang diarahkan sebagai pusat pelayanan kegiatan perdesaan dan pusat
pengembangan pertanian yang seharusnya sejalan dengan upaya pemenuhan
lapangan pekerjaan masyarakat di wilayah tersebut. Berdasarkan permasalahan
tersebut, perlunya instrumen pengendalian alih fungsi lahan yang tepat. Oleh karena
itu, penelitian ini penting untuk dilakukan karena belum adanya instrumen
2
analisis
analisis korelasi
chi-square
tergabung pada kelompok tani aktif. Sebagian besar petani berada di usia 46-53
yang mana termasuk dalam kelompok usia produktif. Berdasarkan tingkat
pendidikan responden lebih banyak terkonsentrasi di tingkat SMP yaitu sebanyak
455 petani dengan persentase 67,21%. Kemudian lama bersawah paling dominan
64,99% responden telah memiliki pengalaman lama bersawah 34-39 tahun.
Sebanyak 493 responden petani memiliki tanggungan keluarga sebesar 4 orang. Hal
ini berakibat pada regenerasi petani yang dapat dikatakan minim atau bahkan tidak
ada di Kecamatan Samboja. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 677 petani
menyatakan tidak memiliki regenerasi petani. Selain itu dari hasil penelitian
menunjukkan karakteristik lahan sawah menurut petani yang dijabarkan sebagai
berikut:
A. Sumber Pengairan dan Produktivitas Lahan Sawah
Rata-rata hasil panen berada di kelompok 3500-4000 kg dan tergolong
rendah pada 5 tahun terakhir dengan jumlah responden yang memilihnya
adalah 619 jiwa. Diketahui bahwa sumber pengairan dan kondisi mutu tanah
pada lahan sawah berpengaruh pada tingkat produktvitas yang ternyata pada
wilayah penelitian mengalami penurunan.
B. Kondisi Mutu Tanah dan Biaya Produksi Lahan Sawah
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata biaya pembelian pupuk sebesar
800.000 hingga lebih dari 1.000.000 dalam setahun dan untuk biaya
pembelian pestisida/herbisida 900.000 hingga lebih dari 1.000.000 dalam
setahun. Kondisi mutu tanah pada wilayah penelitian seluruh petani
melakukan pemupukan tanaman, pengendalian hama penyakit dan gulma
dalam 5 tahun terakhir serta secara keseluruhan petani sebagai responden
mengalami penurunan mutu tanah pada lahan sawah yang disebabkan limbah
industri pertambangan yang mencemari saluran pengairan dan akhirnya
menyebabkan sawah mengalami kegagalan panen, rusaknya padi dan gabah
menghitam.
C. Harga Lahan dan Lokasi Lahan Sawah
Harga lahan yang paling dominan adalah sebesar Rp 80.000/m2 hingga
Rp 150.000/m2 dengan total 90,40% dari keseluruhan responden. Pada lahan
yang memiliki harga lahan Rp 80.000/m2 hingga Rp 150.000/m2 rata-rata
jarak lokasi lahan sawahnya ke permukiman warga sekitar yaitu ±1 km - 1, 5
km, sedangkan untuk lahan sawah yang memiliki harga lahan sawah lebih
dari Rp 490.000/m2 untuk letak lahannya bersebelahan dengan jaringan jalan
arteri primer yang terdapat pada Kelurahan Karya Merdeka.
4.2 Hasil Analisis
4.2.1 Hasil Analisis Intensitas Konversi Lahan Sawah Dengan Pemanfaatan
Citra Satelit di Kecamatan Samboja
Dari hasil akurasi ground check dan akurasi kappa diketahui bahwa nilai
akurasi yang didapatkan lebih dari 85% maka berdasarkan standar Badan Survei
Geologi Amerika Serikat hasil klasifikasi tervalidasi dan dapat dilanjutkan pada
7
tahapan berikutnya dan diperoleh perubahan lahan pada periode 1 (2010-2015) dan
periode 2 (2015-2020). Dari hasil analisis diketahui bahwa Kelurahan yang
mengalami perubahan sawah menjadi penggunaan lahan non sawah periode 1
(2010-2015) terbesar adalah Kelurahan Karya Merdeka dengan luas perubahan
sebesar 19,14 km2, sedangkan pada periode 2 (2015-2020) perubahan sawah
menjadi penggunaan lahan non sawah terbesar terdapat di Kelurahan Bukit
Merdeka dengan luasan 11,14 km2. Nilai kecepatan berbanding lurus dengan nilai
perubahan lahannya dengan Kelurahan yang mengalami kecepatan perubahan
sawah periode 1 (2010-2015) tercepat adalah Kelurahan Karya Merdeka dengan
besar kecepatan 1,842 km2/tahun dengan perubahan lahan sawah menjadi lahan
vegetasi non sawah. Sedangkan Kelurahan yang mengalami kecepatan perubahan
sawah periode 2 (2015-2020) tercepat adalah Kelurahan Senipah dengan besar
kecepatan 0,910 km2/tahun dengan perubahan lahan sawah menjadi lahan rumput
semak. Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa terdapat 6 dari 23
Kelurahan/Desa di Kecamatan Samboja yang memiliki intensitas perubahan lahan
sawah tercepat yakni Bukit Merdeka, Karya Merdeka, Senipah, Sungai Merdeka,
Sungai Seluang, dan Amborawang Laut.
4.2.2 Hasil Analisis Faktor Penyebab Konversi Lahan Sawah Berdasarkan
Preferensi Petani di Kecamatan Samboja
Uji validitas dan realibilitas dan menghasilkan nilai Rhitung yang lebih besar
daripada Rtabel yaitu sebesar 0,080. Maka dapat dikatakan valid. Lalu untuk hasil
uji realibilitas didapatkan semua nilai dari hasil variabel menghasilkan nilai alpha
cronbach's 0,753 dimana > 0,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel
dalam penelitian ini reliable. Hal ini dapat diartikan data layak untuk dilakukan
analisis. Setelah itu dilakukan Uji KMO Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy dan didapatkan nilai KMO sebesar 0,860 yang mana nilai KMO > 0,5.
Berdasarkan analisis yang dilakukan diketahui nilai R tertinggi terdapat pada kolom
R2 yaitu nilai 0,933 untuk mutu tanah, dari nilai R tertinggi tersebut didapatkan
kolom terpilih sebagai komponen utama, nilai R pada variabel lebih tinggi
dibanding nilai R pada kolom R1 dan R3 maka variabel tersebut menjadi variabel
terpilih untuk dilanjutkan pada analisis selanjutnya, dari tabel diketahui bahwa nilai
R2 variabel mutu tanah (X2) sebesar 0,933, variabel pendapatan sektor pertanian
(X5) sebesar 0,786 dan variabel regenerasi petani (X9) sebesar 0,913.
4.2.3 Hasil Analisis Hubungan Konversi Lahan Dari Faktor Yang
Teridentifikasi di Kecamatan Samboja
Setelah faktor penyebab konversi lahan sawah berdasarkan preferensi petani
teridentifikasi dari hasil sasaran 2 yaitu faktor mutu tanah (X2), pendapatan sektor
pertanian (X5) dan regenerasi petani (X9), Analisis hubungan konversi lahan
menggunakan data input hasil sasaran 2. Diketahui bahwa nilai signifikansi ketiga
variabel yaitu 0,00 yang mana kurang dari 0,05 serta nilai Chi-Square hitung yang
lebih besar daripada Chi-Square tabel maka dapat diartikan H0 (“Tidak ada hubungan
antara faktor teridentifikasi dengan intensitas konversi lahan sawah di Kecamatan
8
Samboja”) ditolak dan Ha (“Ada hubungan antara faktor teridentifikasi dengan intensitas
konversi lahan sawah di Kecamatan Samboja”) diterima seluruh faktor penyebab
konversi lahan berdasarkan preferensi petani yang teridentifikasi yaitu Mutu Tanah,
Pendapatan Sektor Pertanian, dan Regenerasi Petani memiliki hubungan dengan
intensitas perubahan lahan sawah di Kecamatan Samboja. Hal ini dapat diartikan
pula bahwa semakin menurunnya mutu tanah maka intensitas perubahan lahan
sawah meningkat. Semakin menurunnya pendapatan petani maka akan semakin
meningkat pula intensitas konversi lahan sawah serta begitu juga dengan jumlah
regenerasi petani yang menurun maka intensitas konversi lahan sawah akan
meningkat, sedangkan jika jumlah regenerasi petani yang meningkat maka
intensitas konversi lahan sawah akan menurun.
4.2.4 Merumuskan Arahan Pengendalian Konversi Lahan Sawah di
Kecamatan Samboja
Berdasarkan diskusi pada tabel analisis triangulasi (tabel terlampir), berikut
merupakan kesimpulan mengenai arahan pengendalian konversi lahan sawah yang
di susun berdasarkan dengan pertimbangan hasil analisis, hasil kuesioner dan
pedoman/kebijakan terkait pengendalian konversi lahan setiap faktor penyebab
yang teridentifikasi.
A. Insentif
1. Pemerintah Daerah memberikan insentif berupa kompensasi kepada petani
yang terus mempertahankan sawahnya walaupun terjadi penurunan mutu
tanah akibat adanya faktor lain diluar kuasa petani
2. Pemerintah Daerah memberikan insentif kepada petani berupa
pemberdayaan petani dengan penyuluhan dan pelatihan serta pemberian
fasilitas untuk mengakses ilmu pengetahuan, teknologi dalam mengatasi
penurunan mutu tanah.
3. Peningkatan peran masyarakat dan juga pemerintah daerah dalam
melakukan pengawasan terkait aktivitas pembuangan limbah dari
perusahaan.
4. Penyuluhan insentif kepada perusahaan disekitar kawasan pertanian.
5. Kegiatan pembinaan terjadwal kepada pelaku industri dan masyarakat
pertanian
6. Pemerintah daerah memberikan insentif bagi petani berupa beasiswa anak
petani dari pendidikan dini hingga pendidikan tinggi khususnya dalam
bidang pertanian.
B. Disinsentif
1. Penyuluhan disinsentif kepada perusahaan disekitar kawasan pertanian.
2. Kegiatan pengawasan terjadwal kepada pelaku industri dan masyarakat
pertanian
3. Pemerintah Daerah memberikan disinsentif berupa pencabutan insentif
kepada petani yang tidak memenuhi kewajibannya setelah diberi insentif
dengan kata lain tidak memanfaatkan pemberdayaan yang telah diberikan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ariastita, Putu Gede. Ardy M, N. Buku Ajar Tata Guna dan Pengembangan Lahan.
ITS: Surabaya.
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Buku. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
396 p. Badan Pusat Statistik. 2014. Luas Lahan Sawah dan Produktivitas
Padi di Indonesia
Badan Pusat Statistik. 2014. Hasil Sensus Pertanian Tahun 2003-2013 Provinsi
Kalimantan Timur . Badan Pusat Statistik: Kalimantan Timur
Badan Pusat Statistik. 2020. Kecamatan Samboja Dalam Angka 2019. Badan Pusat
Statistik: Samboja
Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan, 2019. Data Dinas Pangan Pertanian dan
Perikanan Balikpapan Tahun 2019. Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan
Kota Balikpapan: Balikpapan
Febriyanto, Erwin. 2015. Analisis Spasial Perubahan Penggunaan Lahan
Pertanian Menjadi Permukiman di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten
Karanganyar. Universitas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.
Fiyanto, Arif. 2014. Bagaimana Pertambangan Batubara Melukai Perekonomian
Indonesia. www.greenpeace.org.
Kaiser, H. F., & Rice, J. (1974). Little Jiffy, Mark IV. Educational and
Psychological Measurement, 34(1), 111–117.
Kusrini. 2011. Perubahan Penggunaan Lahan dan Faktor yang Mempengaruhinya
di Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang. Majalah Geografi Indonesia,
Vol. 25, No. 1, Maret 2011: 25 – 40
Ningsih, Rianty. 2018. Analisis Faktor-Faktor Terjadinya Alih Fungsi Lahan
Pertanian Terhadap Status Pekerjaan Dan Pendapatan Petani Di Desa
Krawang Sari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Menurut
Perspektif Ekonomi Islam. Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam. Universitas
Islam Negeri Raden Intanlampung: Lampung.
Nurul, Hilda. 2013. Konversi Lahan Pertanian dan Sikap Petani di Desa Cihideung
Ilir Kabupaten Bogor. Jurnal Sosiologi Pedesaan: Bogor. Desember 2013:
222-230 Pemerintah Kota Balikpapan. 2012. Rencana Detail Tata Ruang
Wilayah Kota Balikpapan 2012-2032. Bappeda: Balikpapan
Salim. 2016. Bertani Diantara Himpitan Tambang. Bhumi Vol. 2 No. 1 Mei 2016
Sulistiawati, Selly. 2014. Pemodelan Spasial Kesesuaian Habitat Akasia Berduri
di Taman Nasional Baluran. IPB: Bogor.
Wahyunto, dkk. 2001. Studi Perubahan Lahan di Sub DAS Citarik, Jawa Barat dan
DAS Kaligarang Jawa Tengah. Prosiding Seminar Nasional Multifungsi
Lahan Sawah. Hal 3940. Bogor 1 Mei 2001
14
Lampiran-Lampiran
Lampiran 1 Penggunaan dana
Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan Nilai
Perlengkapan yang diperlukan
a. Peta A3 5 Rp 50,000 Rp 250,000
b. GPS (sewa) 3 Rp 625,000 Rp 1,875,000
c. Meteran laser 2 Rp 485,000 Rp 970,000
d. Pulsa Handphone exis bulan juni 3 Rp 51,500 Rp 154,500
e. pulsa handphone exis bulan
september 1 Rp 102,000 Rp 102,000
f. Pulsa handphone IM3 bulan
september 1 Rp 100,000 Rp 100,000
g. pulsa handphone exis bulan
september 1 Rp 102,500 Rp 102,500
h. buku analisis spasial dengan open
source GIS 1 Rp 151,000 Rp 151,000
i. buku referensi penelitian kuantitatif 1 Rp 151,000 Rp 151,000
j. Publikasi jurnal lainnya 1 Rp 1,250,000 Rp 1,250,000
Subtotal Rp 5,106,000
Bahan Habis Pakai
a. Kertas HVS A4 80gsm 6 Rp 55,000 Rp 330,000
b. Tip x Kenko 1 Rp 54,500 Rp 54,500
c. Pulpen 4 Rp 30,000 Rp 120,000
d. Catridge canon 811 color 1 Rp 349,000 Rp 349,000
e. catrige canon 810 hitam 1 Rp 319,000 Rp 319,000
f. Vicasia colour suntik 4 Rp 47,000 Rp 188,000
g. vicasia hitam suntik 2 Rp 47,000 Rp 94,000
h. Masker duckbil 5 Rp 170,000 Rp 850,000
i. Medika antiseptic 2 Rp 68,134 Rp 136,268
j. vicasia tinta hitam 3 Rp 56,500 Rp 169,500
k. Faceshield 18 Rp 15,000 Rp 270,000
l. Stapler 5 Rp 15,000 Rp 75,000
m. isi stapler 1 Rp 42,000 Rp 42,000
n. pena stabilo marker 1 Rp 52,100 Rp 52,100
o. Multiple layer folder bagfile holder
kuning crft9 3 Rp 35,000 Rp 105,000
Subtotal Rp 3,154,368
Perjalanan
a. Bahan bakar (Pertalite) 143.4 Rp 7,850 Rp 1,125,690
b. Bahan Bakar (Premium) 17.675 Rp 6,450 Rp 114,004
Subtotal Rp 1,239,694
Total 1 +2+3 Rp 9,500,000
15
Lampiran 2. Data-data
Kepadatan
Jumlah Penduduk
Desa/Kelurahan Penduduk (Jiwa/
(Jiwa)
km2)
Kelurahan Ambarawang 2.698 46
Darat
Kelurahan Argosari 684 114
Kelurahan Ambarawang Laut 1.708 47
Kelurahan Margomulyo 1.409 43
Desa Karya Jaya 1.559 260
Kelurahan Tanjung Harapan 2.099 78
Kelurahan Wonotirto 1.870 69
Kelurahan Sungai Seluang 3.776 54
Desa Bukit Raya 1.757 88
Desa Beringin Agung 1.913 77
Kelurahan Samboja Kuala 6.211 41
Kelurahan Sanipah 5.609 32
Kelurahan Handil Baru 3.480 40
Kelurahan Muara Sembilang 2.409 25
Kelurahan Bukit Merdeka 4.656 33
Kelurahan Karya Merdeka 6.432 327
Kelurahan Teluk Pemedas 3.674 77
Kelurahan Handil Baru Darat 2.153 46
Kelurahan Kampung Lama 2.093 85
Jumlah 1.161,13 67.345
Sumber : Samboja Dalam Angka Tahun 2020
Laki-Laki
70-74
Perempuan
60-64
50-54
40-44
30-34
20-24
10-14
0-4
6,000 4,000 2,000 0 2,000 4,000
Jumlah
Kelompok Jumlah Petani
Kelurahan/Desa Responden
Tani (jiwa)
(jiwa)
Kel. Sanipah Sumber 30 16
Rezeki
Lembah 23 12
Harapan
Karya Bahagia 30 16
Kel Handil Baru Bina Bersama 25 11
Tani Bersama 20 9
Harapan Baru 35 15
Nur Hidayah 12 5
Nyiur 15 7
Melambai
Binjai 21 9
Kel. Muara Tani Makmur 20 10
Sembilang Suka Maju 31 16
Harapan Baru 20 10
Hidup Baru 25 13
Kel. Bukit Merdeka Rawa Indah 50 33
Kel. Karya Bina Bersama 21 10
Merdeka Sumber 25 12
Rezeki
Usaha 25 12
Bersama
Maju Bersama 25 12
Karya Walet 15 7
Kel. Handil Baru Pudak Susun 24 16
Darat Bina Usaha 24 16
Kel. Kampung Maju Bersama 28 22
Lama
Desa Tani Bakti Bangun 32 24
Warga
Desa Bukit Raya Wijaya 24 11
Kusuma
Ngudi Raharjo 20 9
Cempaka 15 7
Kenanga 14 6
Dahlia 13 6
Lestari 15 7
Tani Asih 26 11
24
Jumlah
Kelompok Jumlah Petani
Kelurahan/Desa Responden
Tani (jiwa)
(jiwa)
Desa Beringin Anggrek 25 10
Agung Melati 25 10
Teratai 25 10
Nusa Indah 40 16
Sedap Malam 35 14
Desa Karya Jaya Rukun Tani 32 11
Tani Bakti 23 8
Tani mukti 29 10
Rustika tani 27 9
Makmur 25 8
Tani aman 20 7
Setia tani 22 7
Tani subur 25 8
Jumlah 1459 677
Sumber: Penulis, 2021
34 – 39 440 64,99
> 39 111 16,40
Sumber: Hasil Kuesioner, 2021
Tabel 4. 14 Rata-rata Pendapatan Per-Tahun Menurut Petani
Rata-rata Pendapatan Jumlah Responden
per tahun (Rp) (jiwa)
23000000-24900000 610
25000000-25300000 9
27600000-29900000 7
30000000-34500000 8
39100000-46000000 43
Sumber: Hasil Kuesioner, 2021
Tabel 4. 15 Rata-Rata Hasil Panen dalam 5 tahun terakhir Menurut Petani
Rata-Rata Hasil Panen Jumlah Responden
(kg) (jiwa)
3500 - 4000 619
4001 - 5001 7
> 5001 51
Sumber: Hasil Kuesioner, 2021
25
Tabel 4. 16 Hasil Analisis Luas Perubahan Lahan Sawah Di Kecamatan Samboja Periode 1 (2010-2015)
Sawah Menjadi Sawah Menjadi Sawah Menjadi Sawah Menjadi Sawah Menjadi
Kelurahan/De
Lahan Terbangun Lahan Terbuka Perairan Rumput Semak Vegetasi Non Sawah
sa
P1 V1 Ket P1 V1 Ket P1 V1 Ket P1 V1 Ket P1 V1 Ket
Amborawang 0,0 lamb 0,0 lamb
0,018 1,16 0,232 cepat 0,000 tetap 2,19 0,438 cepat 1,80 0,360
Darat 9 at 0 at
Amborawang 0,2 0,0 lamb lamb
0,044 cepat 1,95 0,390 cepat 0,010 1,72 0,344 2,57 0,514 cepat
Laut 2 5 at at
0,0 lamb lamb 0,0 lamb lamb lamb
Argosari 0,010 0,92 0,184 0,002 0,96 0,192 0,64 0,128
5 at at 1 at at at
Beringin 0,0 lamb lamb 0,0 lamb lamb lamb
0,016 0,45 0,090 0,004 1,48 0,296 2,09 0,418
Agung 8 at at 2 at at at
Bukit 0,3 0,1
0,074 cepat 3,24 0,648 cepat 0,032 cepat 4,16 0,832 cepat 7,38 1,476 cepat
Merdeka 7 6
0,1 lamb 0,0 lamb lamb
Bukit Raya 0,020 1,08 0,216 cepat 0,000 tetap 1,22 0,244 0,96 0,192
0 at 0 at at
0,0 lamb lamb 0,0 lamb lamb
Handil Baru 0,012 0,44 0,088 0,008 0,91 0,182 3,19 0,638 cepat
6 at at 4 at at
Handil Baru 0,0 lamb lamb 0,0 lamb lamb
0,014 0,66 0,132 0,002 2,06 0,412 cepat 1,99 0,398
Darat 7 at at 1 at at
Kampung 0,0 lamb lamb 0,0 lamb lamb
0,010 0,25 0,050 0,000 tetap 0,70 0,140 1,03 0,206
Lama 5 at at 0 at at
0,0 lamb lamb 0,0 lamb lamb lamb
Karya Jaya 0,004 0,22 0,044 0,010 0,64 0,128 0,45 0,090
2 at at 5 at at at
Karya 0,2 0,0 lamb
0,050 cepat 2,32 0,464 cepat 0,004 7,34 1,468 cepat 9,21 1,842 cepat
Merdeka 5 2 at
26
Sawah Menjadi Sawah Menjadi Sawah Menjadi Sawah Menjadi Sawah Menjadi
Kelurahan/De
Lahan Terbangun Lahan Terbuka Perairan Rumput Semak Vegetasi Non Sawah
sa
P1 V1 Ket P1 V1 Ket P1 V1 Ket P1 V1 Ket P1 V1 Ket
0,1 0,1 lamb lamb
Margomulyo 0,026 cepat 1,39 0,278 cepat 0,026 cepat 0,82 0,164 1,28 0,256
3 3 at at
Muara 0,0 lamb lamb 0,0 lamb lamb
0,006 0,27 0,054 0,018 1,20 0,240 2,65 0,530 cepat
Sembilang 3 at at 9 at at
Salok Api 0,0 lamb lamb 0,0 lamb lamb lamb
0,012 0,67 0,134 0,002 1,57 0,314 1,85 0,370
Darat 6 at at 1 at at at
0,0 lamb lamb 0,1 lamb lamb
Salokapi Laut 0,008 0,15 0,030 0,036 cepat 0,51 0,102 0,77 0,154
4 at at 8 at at
Samboja 0,0 lamb lamb 0,4 lamb lamb
0,008 0,21 0,042 0,084 cepat 0,86 0,172 1,96 0,392
Kuala 4 at at 2 at at
0,2 0,8
Senipah 0,050 cepat 2,01 0,402 cepat 0,164 cepat 2,55 0,510 cepat 3,13 0,626 cepat
5 2
Sungai 0,1 lamb lamb 0,0 lamb lamb
0,020 0,82 0,164 0,018 2,66 0,532 cepat 5,01 1,002
Merdeka 0 at at 9 at at
Sungai 0,2 0,1 lamb lamb lamb
0,056 cepat 2,05 0,410 cepat 0,022 1,42 0,284 1,80 0,360
Seluang 8 1 at at at
0,0 lamb lamb 0,0 lamb
Tani Bhakti 0,004 0,43 0,086 0,000 tetap 2,12 0,424 cepat 2,01 0,402
2 at at 0 at
Tanjung 0,3 lamb 0,3 lamb lamb
0,072 cepat 0,96 0,192 0,064 cepat 0,97 0,194 1,43 0,286
Harapan 6 at 2 at at
Teluk 0,1 lamb 0,0 lamb
0,032 cepat 0,64 0,128 0,014 2,27 0,454 cepat 2,68 0,536 cepat
Pemedas 6 at 7 at
27
Sawah Menjadi Sawah Menjadi Sawah Menjadi Sawah Menjadi Sawah Menjadi
Kelurahan/De
Lahan Terbangun Lahan Terbuka Perairan Rumput Semak Vegetasi Non Sawah
sa
P1 V1 Ket P1 V1 Ket P1 V1 Ket P1 V1 Ket P1 V1 Ket
0,0 lamb lamb 0,0 lamb lamb lamb
Wonotirto 0,006 0,23 0,046 0,002 0,82 0,164 0,57 0,114
3 at at 1 at at at
Vrat Vrat Vrat Vrat Vrat
a- a- a- a- a-
2,8 22,5 2,6 41,1 56,4
Total rata rata rata rata rata
6 2 1 5 5
= = = = =
0,025 0,195 0,023 0,358 0,491
Sumber: Analisis Penulis, 2021
Tabel 4. 17 Hasil Analisis Kecepatan Perubahan Lahan Sawah Di Kecamatan Samboja Periode 2 (2015-2020)
Sawah Menjadi
Sawah Menjadi Sawah Menjadi Sawah Menjadi Sawah Menjadi
Kelurahan/De Vegetasi Non
Lahan Terbangun Lahan Terbuka Perairan Rumput Semak
sa Sawah
P2 V2 Ket P2 V2 Ket P2 V2 Ket P2 V2 Ket P2 V2 Ket
Amborawang 0,0 lamb lamb 0,0 lamb 0,3 lamb
0,018 0,38 0,076 0,000 tetap 0,73 0,146 0,078
Darat 9 at at 0 at 9 at
Amborawang 0,1 lamb 0,0 lamb 0,7 lamb
0,026 0,49 0,098 cepat 0,008 1,32 0,264 cepat 0,148
Laut 3 at 4 at 4 at
0,0 lamb lamb 0,0 lamb 0,3 lamb
Argosari 0,012 0,29 0,058 0,000 tetap 0,87 0,174 0,060
6 at at 0 at 0 at
Beringin 0,4 lamb 0,0 lamb 0,6 lamb
0,092 0,64 0,128 cepat 0,004 1,25 0,250 cepat 0,120
Agung 6 at 2 at 0 at
28
Sawah Menjadi
Sawah Menjadi Sawah Menjadi Sawah Menjadi Sawah Menjadi
Kelurahan/De Vegetasi Non
Lahan Terbangun Lahan Terbuka Perairan Rumput Semak
sa Sawah
P2 V2 Ket P2 V2 Ket P2 V2 Ket P2 V2 Ket P2 V2 Ket
Bukit 1,7 0,1 3,4
0,346 cepat 2,02 0,404 cepat 0,024 cepat 3,80 0,760 cepat 0,694 cepat
Merdeka 3 2 7
0,1 lamb lamb 0,0 lamb lamb 0,5 lamb
Bukit Raya 0,038 0,23 0,046 0,002 0,36 0,072 0,104
9 at at 1 at at 2 at
0,1 lamb lamb 0,0 lamb 1,3
Handil Baru 0,036 0,29 0,058 0,014 cepat 0,98 0,196 0,266 cepat
8 at at 7 at 3
Handil Baru 0,4 lamb 0,0 lamb 0,5 lamb
0,086 cepat 0,32 0,064 0,000 tetap 1,03 0,206 0,110
Darat 3 at 0 at 5 at
Kampung 0,1 lamb lamb 0,0 lamb 0,2 lamb
0,036 0,06 0,012 0,000 tetap 0,38 0,076 0,058
Lama 8 at at 0 at 9 at
0,0 lamb lamb 0,2 lamb 0,3 lamb
Karya Jaya 0,004 0,07 0,014 0,048 cepat 0,36 0,072 0,076
2 at at 4 at 8 at
Karya 0,4 lamb lamb 0,0 lamb 3,8
0,080 1,16 0,232 0,002 3,28 0,656 cepat 0,760 cepat
Merdeka 0 at at 1 at 0
0,2 lamb 0,0 lamb lamb 0,6 lamb
Margomulyo 0,048 0,68 0,136 cepat 0,002 0,80 0,160 0,122
4 at 1 at at 1 at
Muara 0,2 lamb lamb 0,3 lamb 0,1 lamb
0,048 0,10 0,020 0,074 cepat 0,28 0,056 0,036
Sembilang 4 at at 7 at 8 at
Salok Api 0,0 lamb lamb 0,0 0,6 lamb
0,016 0,38 0,076 0,000 tetap 1,46 0,292 cepat 0,124
Darat 8 at at 0 2 at
0,0 lamb lamb 0,1 lamb lamb 0,1 lamb
Salokapi Laut 0,012 0,05 0,010 0,020 0,19 0,038 0,030
6 at at 0 at at 5 at
29
Sawah Menjadi
Sawah Menjadi Sawah Menjadi Sawah Menjadi Sawah Menjadi
Kelurahan/De Vegetasi Non
Lahan Terbangun Lahan Terbuka Perairan Rumput Semak
sa Sawah
P2 V2 Ket P2 V2 Ket P2 V2 Ket P2 V2 Ket P2 V2 Ket
Samboja 0,1 lamb lamb 0,0 lamb lamb 0,2 lamb
0,030 0,04 0,008 0,008 0,78 0,156 0,050
Kuala 5 at at 4 at at 5 at
0,9 0,0 3,1
Senipah 0,194 cepat 1,82 0,364 cepat 0,012 cepat 4,55 0,910 cepat 0,630 cepat
7 6 5
Sungai 0,3 0,0 3,2
0,074 cepat 0,57 0,114 cepat 0,018 cepat 2,15 0,430 cepat 0,644 cepat
Merdeka 7 9 2
Sungai 0,5 lamb 0,1 lamb lamb 0,6 lamb
0,118 cepat 0,70 0,140 0,020 0,82 0,164 0,138
Seluang 9 at 0 at at 9 at
0,0 lamb lamb 0,0 lamb lamb 0,3 lamb
Tani Bhakti 0,018 0,19 0,038 0,002 0,42 0,084 0,062
9 at at 1 at at 1 at
Tanjung 0,1 lamb lamb 0,0 lamb 1,0
0,028 0,29 0,058 0,004 1,06 0,212 cepat 0,212 cepat
Harapan 4 at at 2 at 6
Teluk 0,5 lamb 0,0 lamb 0,5 lamb
0,102 cepat 0,33 0,066 0,000 tetap 0,81 0,162 0,108
Pemedas 1 at 0 at 4 at
0,1 lamb lamb 0,0 lamb lamb 0,3 lamb
Wonotirto 0,020 0,07 0,014 0,000 0,47 0,094 0,070
0 at at 0 at at 5 at
Vrata Vrata Vrata Vrata Vrata
7,4 -rata 11,1 -rata 1,3 -rata 28,1 -rata 23, -rata
Total
1 = 7 = 1 = 5 = 5 =
0,064 0,097 0,011 0,245 0,204
30
30