VULGARIS
Oleh :
Mariza apriyana
Pembimbing
dr. Farida hartati sp.KK
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M
1
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 15 tahun
Alamat : Gerung
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku : Sasak
ANAMNESA
Pasien datang ke Poli Kulit Kelamin RSUD TRIPAT, dengan keluhan bintil –
bintil di wajah. Bintil-bintil tersebut dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya
hanya sedikit disekitar dahi namun lama kelamaan menjadi banyak dan menyebar ke
daerah pipi dan sekitarnya. Bintil-bintil tersebut rata-rata berukuran kecil. Bintil-bintil
tersebut juga ada ynag berisi nanah tetapi oleh pasien sering ditekan tanpa mencuci
tangan. Bintil-bintil tersebut tidak gatal dan tidak nyeri. Meskipun begitu bintil
tersebut membuat pasien tidak nyaman karena mengganggu penampilan.
Pasien mengaku bintil-bintil tambah banyak saat setelah makan telur, coklat
dan kacang-kacangan.
2
d). Riwayat Penyakit Keluarga.
e) Riwayat pengobatan
f) Riwayat kebiasaan
PEMERIKSAAN FISIK.
Vital Sign:
Nadi : 85 x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,7
STATUS DERMATOLOGI :
3
Regio : fasialis
Effloresensi : tampak papul dan pustule yang eritem, multiple, diskret, ukuran dari milier sampai
lentikuler dan ditemukan komedo white head dan black head.
DIAGNOSA BANDING
Akne vulgaris
Akneiformis
Akne rosasea
Perioral dermatitis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Histopatologi.
Pemeriksaan mikrobiologis
Pemeriksaan skin surface lipids
DIAGNOSA KERJA
Akne vulgaris
PENATALAKSANAAN
non- medikamentosa
o Hidup teratur dan sehat, cukup istirahat, olahraga
s e s u a i k o n d i s i t u b u h , h i n d a r i stress.
o Rajin Cuci muka dengan sabun
o Jerawat Tidak dipegang, dikorek dan dipijit dgn tangan
o Hindari cuci muka dengan sabun keras sebaiknya menggunakan sabun
bayi
o Diet rendah lemak dan karbohidrat.
Medikamentosa
o Terapi sistemik
Doksisiklin tab 50 mg 1 x sehari
o Terapi topikal
4
Tretinoin 0,5% cream 2 x sehari. Dioleskan pada wajah yang
berjerawat
PROGNOSIS.
Pengobatan akne dapat dilakukan dengan cara memberikan obat-obat topical, obat
sistemik, bedah kulit atau kombinasi cara-cara tersebut.
A. Pengobatan topikal
5
Pengobatan topical dilakukan untuk mencegah pembentukan komedo,
menekan peradangan dan memeprcepat penyembuhan lesi. Obat topical terdiri
atas :
B. Pengobatan sistemik
6
2. Obat hormonal untuk menekan produksi androgen dan secara
kompetitif menduduki reseptor organ target di kelenjar sebasea
misalnya estrogen 50mg/hari selama 21 hari dalam sebulan atau
antiandrogen siproteron aseta 2mg/hari.
C. Bedah kulit
3. Bedah kimia dengan asam triklor asetat atau fenol untuk meratakan
jaringan parut yang berbenjol
7
4. Bedah beku dengan bubur CO2 beku atau N2 cair untuk mempercepat
penyembuhan radang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 4. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta : 2006
8
2. Lab/SMF. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Pedoman Diagnosis dan Terapi
Penyakit Kulit dan Kelamin. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
RSUP Sanglah. Denpasar : 2000.