Anda di halaman 1dari 5

A.

Pemeriksaan subyektif :

1. Chief Complaint
Keluhan utama adalah alasan pasien mencari perawatan.
2. Present Illness
 Lokasi nyeri?
 Keluhan dirasakan sejak kapan?
 Bagaimana rasa nyerinya? Karakter nyeri? Apakah spontan atau tajam?
 Faktor yang memicu atau mengurangi gejala? Apakah konsumsi obat?
 Durasi nyeri(segera mereda atau bertahan lama, menit/jam)? Frekuensi
(berkali-kali)? Intensitas nyeri (skala 1-10)?
3. PDH
 Perawatan gigi sebelumnya?
 Riwayat keluhan terkait gigi sebelumnya? Pernah tidak sakit gigi di bagian
lain?
 Apakah pasien memiliki kesulitan dalam mentoleransi beberapa tipe dari
perawatan atau punya masalah pada perawatan gigi sebelumnya?
4. PMH
 Riwayat penyakit sistemik?
 Konsumsi obat-obatan
 Riwayat opname?
 Penyakit menular yg memerlukan precaution, prosedur atau rujukan khusus
 Alergi atau konsumsi obat yg kontraindikasi dg penggunaan obat tertentu
 Penyakit sistemik, abnormalitas jantung, joint replacement yg memerlukan
antibiotik profilaksis atau modifikasi perawatan lainnya
 Perubahan fisiologis terkait usia yg mungkin mengubah penampakan klinis
dan mempengaruhi perawatan

5. FH -> berhubungan dengan riwayat kesehatan keluarga


6. SH -> berhubungan dengan gaya hidup
PULPEKTOMI
Pulpektomi adalah tindakan pengambilan seluruh jaringan pulpa dari seluruh
akar dan korona gigi. Pulpektomi merupakan perawatan untuk jaringan pulpa yang telah
mengalami kerusakan yang bersifat irreversible atau untuk gigi dengan kerusakan jaringan
keras yang luas. Jika seluruh jaringan pulpa dan kotoran diangkat serta saluran akar diisi
dengan baik akan diperoleh hasil perawatan yang baik pula

Indikasi:
1. Gigi dengan infeksi yang melewati ruang kamar pulpa, baik pada gigi vital, nekrosis
sebagian maupun gigi sudah nonvital.
2. Saluran akar dapat dimasuki instrument.
3. Jaringan periapeks dalam gambaran radiografis kurang dari sepertiga apikal.
4. Ruang pulpa kering
5. Pendarahan berlebihan pada pemotongan pulpa (pulpotomi) tidak berhasil
6. Sakit spontan tanpa stimulasi
7. Keterlibatan tulang interradikular tanpa kehilangan tulang penyangga
8. Tanda-tanda/gejala terus menerus setelah perawatan pulpotomy
9. Pembengkakan bagian bukal

Kontra Indikasi :
1.Keterlibatan periapikal atau mobilitas ekstensif
2.Resorbsi akar ekstensif atau > 1/2 akar
3.Resorbsi internal meluas menyebabkan perforasi bifurkasi
4.Kesehatan buruk dan harapan hidup pendek
5.Ancaman keterlibatan gigi tetap yang sedang berkembang karena infeksi

A.Pulpektomi Vital

Pulpektomi vital sering dilakukan pada gigi anterior dengan karies yang sudah
meluas kearah pulpa, atau gigi yang mengalami fraktur.
Langkah-langkah
perawatan pulpektomi vital satu kali kunjungan :
1. Pembuatan foto Rontgen.Untuk mengetahui panjang dan jumlah saluran akar serta
keadaan jaringan sekitar gigi yang akan dirawat.
2. Pemberian anestesi lokal untuk menghilangkan rasa sakit pada saat
perawatan.
3. Daerah operasi diisolasi dengan rubber dam untuk menghindari kontaminasi
bakteri dan saliva.
4. Jaringan karies dibuang dengan bor fisur steril. Atap kamar pulpa dibuang dengan
menggunakan bor bundar steril kemudian diperluas dengan bor fisur steril.
5. Jaringan pulpa di kamar pulpa dibuang dengan menggunakan ekskavatar atau bor
bundar kecepatan rendah.
6. Perdarahan yang terjadi setelah pembuangan jaringan pulpa dikendalikan dengan
menekankan cotton pellet steril yang telah dibasahi larutan saline atau akuades selama
3 sampai dengan 5 menit.
7. Kamar pulpa dibersihkan dari sisa-sisa jaringan pulpa yang telah terlepas kemudian
diirigasi dan dikeringkan dengan cotton pellet steril. Jaringan pulpa di saluran akar
dikeluarkan dengan menggunakan jarum ekstirpasi dan headstrom file.
8. Saluran akar diirigasi dengan akuades steril untuk menghilangkan kotoran dan darah
kemudian dikeringkan dengan menggunakan paper point steril yang telah dibasahi
dengan formokresol kemudian diaplikasikan ke dalam
saluran akar selama 5 menit
9. Saluran akar diisi dengan pasta mulai dari apeks hingga batas koronal
dengan ,menggunakan jarum lentulo.
10. Lakukan lagi foto rontgen untuk melihat ketepatan pengisian .
11. Kamar pulpa ditutup dengan semen, misalnya dengan semen seng oksida
eugenol atau seng fosfat.
12. Selanjutnya gigi di restorasi dengan restorasi permanen.
3). Pulpektomi non vital
Definisi :
Gigi sulung yang dirawat pulpektomi non vital adalah gigi sulung dengan diagnosis
gangren pulpa atau nekrose pulpa.

Indikasi
1) Mahkota gigi masih dapat direstorasi dan berguna untuk keperluan estetik.
2) Gigi tidak goyang dan periodontal normal.
3) Belum terlihat adanya fistel.
4) Ro-foto : resorpsi akar tidak lebih dari 1/3 apikal, tidak ada granuloma pada Gigi -
geligi sulung.

Kontra indikasi
1) Gigi tidak dapat direstorasi lagi.
2) Kondisi kesehatan pasien jelek, mengidap penyakit kronis seperti diabetes,TBC dan lain-
lain.
3) Terdapat pembengkokan ujung akar dengan granuloma (kista) yang sukar dibersihkan.

Kunjungan pertama :
1) Ro- foto dan isolasi daerah kerja.
2) Buka atap pulpa dan setelah ruang pulpa terbuka, jeringan pulpa diangkat dengan
file Hedstrom Instrumen saluran akar pada kunjungan pertama tidak dianjurkan jika ada
pembengkakkan, gigi goyang atau ada fistel.
4) Irigasi saluran akar dengan H2O2 3% keringkan dengan gulungan kapas kecil
5) Obat anti bakteri diletakkan pada kamar pulpa formokresol atau CHKM dan diberi
tambalan sementara.

Kunjungan kedua (setelah 2 –10 hari ) :


1) Buka tambalan sementara.
2) Jika saluran akar sudah kering dapat diisi dengan ZnO dan eugenol formokresol
(1:1) atau ZnO dan formokresol.
3) Kemudian tambal sementara atau tambal tetap. Jumlah kunjungan, waktu pelaksanaannya
dan sejauh mana instrument dilakukan ditentukan oleh tanda dan gejala pada tiap kunjungan.
Artinya saluran sakar diisi setelah kering dan semua tanda dan gejala telah hilang.

3. Pulpektomi devital
Definisi :
Pengambilan seluruh jaringan pulpa dalam ruang pulpa dan saluran akar yang lebih
dahulu dimatikan dengan bahan devitalisasi pulpa.

Indikasi
Sering dilakukan pada gigi posterior sulung yang telah mengalami pulpitis atau dapat juga
pada gigi anterior sulung pada pasien yang tidak tahan terhadap anestesi. Perawatan
pulpektomi devital pada gigi sulung menggunakan bahan devitalisasi yang mengandung
para formaldehid seperti toxavit dan lain –lain.

Kunjungan pertama :
1) Ro-foto dan isolasi daerah kerja.
2) Karies diangkat dengan ekskavitas atau bur dengan kecepatan rendah.
3) Letakkan para formaldehid sebagai bahan devitalisasi kemudian ditambalkan sementara.

Kunjungan kedua (setelah 7 –10 hari) :


1. Tambalan sementara dibuka dilanjutkan dengan instrumen saluran akar dengan file
Hedstrom pemakaian Reamer tidak dianjurkan.
2. Irigasi dengan H2O2 3% keringkan dengan kapas.
3. Beri bahan obat antibakteri formokresol atau CHKM dan ditambal sementara.
Kunjungan ketiga (setelah 2-10 hari) :
1. Buka tambalan sementara jika tidak ada tanda – tanda dapat dilakukan pengisian
saluran akar dengan salah satu bahan sebagai berikut :
2. ZnO dan formokresol eugenol (1:1) atau ZnO formokresol, atau pasta ZnO eugenol

Anda mungkin juga menyukai