DISUSUN :
NAMA : YULIANTI YANTI WONGKAR, Amd. Kep
NIP : 198907082020122002
GOLONGAN : II
JABATAN : PERAWAT TERAMPIL
UNIT KERJA : RSUD KOTA KOTAMOBAGU
COACH : HELEN DALIP, S.Pd, M.Pd
MENTOR : SYURI R. MAKALALAG, STr. Keb
Judul Aktualisasi :
OPTIMALISASI KEPATUHAN PERAWAT TERHADAP UPAYA
PENCEGAHAN RESIKO JATUH PADA PASIEN ANAK DI RUANGAN
KENANGA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KOTAMOBAGU
MENTOR, COACH,
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR ASN
Judul Aktualisasi :
OPTIMALISASI KEPATUHAN PERAWAT TERHADAP UPAYA
PENCEGAHAN RESIKO JATUH PADA PASIEN ANAK DI RUANGAN
KENANGA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KOTAMOBAGU
SYURI R. MAKALALAG, STr. Keb J HARLY. TANGKILISAN, M. Pd HELEN DALIP, S.Pd, M.Pd
Penata Tkt 1 Pembina Utama Muda Pembina Utama Muda
NIP. 198503282009022002 NIP. 1977072120008031002 NIP. 198106042008032003
Mengetahui,
vi
KATA PENGANTAR
Ungkapan syukur yang sebesar – besarnya penulis panjatkan hanya
Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Kasih dan Anugerah-Nya
dalam kehidupan penulis sehingga dapat menjalani Pelatihan Dasar
(Latsar) calon pegawai negeri sipil dan melaksanakan aktualisasi di
tempat saya bekerja sehingga tersusunlah laporan aktualisasi yang
berjudul “Optimalisasi Kepatuhan Perawat terhadap upaya pencegahan
Resiko Jatuh pada pasien anak di Ruangan Kenanga RSUD Kota
Kotamobagu”.
Laporan aktualisasi ini disusun semata-mata bukan hanya sebagai
teori saja akan tetapi diharapkan sebagai seorang calon pegawai negeri
sipil dapat menerapkan nilai-nilai berorientasi pelayanan, akuntabel,
kiompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif (Ber-AKHLAK), dapat
dilaksanakan dan dibuktikan penerapannya dalam lingkungan kerja
Penulis mengakui bahwa dalam penyusunan dan pelaksanaan
aktualisasi ini tentunya masih banyak kekurangan, dikarenakan
keterbatasan yang penulis miliki. Namun berkat pertolongan dari Tuhan
Yang Maha Esa serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis boleh
menyelesaikan laporan ini. Untuk itulah pada kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus yang selalu menyertai dan memberkati setiap
kehidupan penulis
2. Ibu Ir. Hj. Tatong Bara selaku Walikota Kota Kotamobagu
3. Bapak Nayodo Koerniawan, SH selaku Wakil Walikota
Kotamobagu
4. Bapak Sofyan Mokoginta, SH selaku Sekertaris Daerah Kota
Kotamobagu
5. Bapak Drs. Marhaen Royke Tumiwa, M.Pd, selaku Ketua Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD)
Sulawesi Utara, yang telah menjadi Widyaiswara dan telah
memberikan bimbingan dan arahan bagi kami peserta Pelatihan
Dasar CPNS formasi tahun 2019 Pemerintah Kota Kotamobagu.
vii
6. Ibu Sarida Mokoginta, SH, selaku Kepala Badan Kepegawaian
Pendidikan dan Pelatihan Kota Kotamobagu
7. Ibu dr. Wahdania Mantang, M. Kes, selaku Kepala Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Kotamobagu,
8. Ibu Helen Dalip, S.Pd, M.Pd, selaku coach yang telah
memberikan bimbingan dan arahan sehingga rancangan
aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik.
9. J Harly. Tangkilisan, M. Pd, selaku Penguji
10. Ibu Syuri Rahayu Makalalag, STr. Keb, selaku mentor dan Kepala
Ruangan Kenanga/Pediatri RSUD Kota Kotamobagu yang telah
memberikan arahan dan dukungan sehingga rancangan
aktualisasi ini dapat tersusun dan selesai dengan baik
11. Para Widyaiswara yang telah membagikan pengetahuan,
wawasan, dan arahan sehingga penulis memahami nilai–nilai
dasar profesi ASN.
12. Panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS golongan II/III dan
para instruktur yang telah memfasilitasi selama proses
pendidikan dan pelatihan hingga penyusunan rancangan
aktualisasi terselesaikan.
13. Orang tua dan kakak beradik yang selalu memberikan dukungan
serta doa kepada penulis
14. Suami tercinta Maykel M. Runtuwene dan anak-anak Alvaro
Gavriel, Achazia Zaneta yang selalu ada memberikan cinta yang
tulus, mendoakan dan memberikan dukungan yang tak terhingga
15. Keluarga besar RSUD Kota Kotamobagu khususnya crew
Kenanga/Pediatri atas dukungan serta bantuan selama proses
aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan.
16. Seluruh teman-teman peserta Latsar CPNS Golongan
II/Golongan III formasi tahun 2019, Pemerintah Kota Kotamobagu
tahun 2022 yang dengan jiwa Korps saling berbagi suka dan duka
dalam pelakanaan Latsar.
viii
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan masukan
dan kritikan yang membangun guna kesempurnaan laporan ini. Dan
untuk saran dan kritikan yang diberikan guna membangun diucapkan
terima kasih.
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................ 5
C. Manfaat ........................................................................... 5
D. Ruang Lingkup ............................................................... 6
BAB II DESKRIPSI LOKUS ............................................................ 7
A. Profil Organisasi ............................................................. 7
B. Struktur Organisasi .......................................................... 10
C. Visi dan Misi Organisasi................................................... 11
D. Motto .............................................................................. 12
BAB III IDENTIFIKASI ISU DAN RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PNS ................................................... 13
A. Identifikasi Isu .................................................................. 13
B. Penetapan Isu ................................................................. 15
C. Nilai – nilai Dasar Profesi PSN ....................................... 17
D. Rancangan Aktualisasi ................................................... 21
E. Jadwal Kegiatan Rancangan Aktualisasi ......................... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN AKTUALISASI ....................... 35
A. Hasil Aktualisasi ............................................................... 35
B. Pembahasan Aktualisasi.................................................. 39
BAB V PENUTUP ............................................................................... 45
A. Kesimpulan ...................................................................... 45
B. Saran ............................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 48
LAMPIRAN – LAMPIRAN .................................................................. 49
x
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR BAGAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut UU No. 5 Tahun 2014 adalah
profesi bagi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diangkat
sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dan
memiliki nomor induk pegawai secara nasional, serta memiliki
perjanjian kerja terhadap instansi pemerintah. PNS melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh PPK sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas, melaksanakan tugas pemerintahan, dan
tugas pembangunan tertentu, serta mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena
itu, PNS harus memiliki kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang
dibutuhkan sesuai dengan jabatannya masing-masing.
Berdasarkan peraturan LAN Nomor 1 tahun 2021: Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah pendidikan dan
pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara
terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan
menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan
kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia; dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis
yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sementara terintegrasi
berarti penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS memadukan antara
pelatihan klasikal dengan nonklasikal; dan Kompetensi Sosial Kultural
dengan Kompetensi Bidang. Sebagai penerapkan pola baru ASN,
1
diharapkan seorang ASN mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar
profesi ASN yakni Ber-AKHLAK yang merupakan akronim dari
“berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif,
dan kolaboratif”. Sedangkan peran kedudukan ASN dalam NKRI yaitu
manajemen ASN, Whole of Government, dan pelayanan publik. Dalam
UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan menjelaskan bahwa fasilitas
pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitative yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyarakat.
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Republik Indonesia
Nomor 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien menyatakan bahwa
pelayanan kesehatan yang baik membutuhkan tindakan yang
komprehensif dan responsif terhadap kejadian yang tidak diinginkan di
fasilitas pelayanan kesehatan dengan menetapkan 6 indikator
keselamatan pasien. Enam Indikator keselamatan pasien yang
ditetapkan dalam Permenkes Nomor 11 tahun 2017 tentang
keselamatan pasien antara lain: 1). Mengidentifikasi pasien dengan
benar, 2). Meningkatkan komunikasi efektif, 3). Meningkatkan
keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai, 4). Memastikan lokasi
pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada
pasien yang benar, 5). Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan
kesehatan, 6). Mengurangi risiko cedera akibat terjatuh.
Sejalan dengan itu, RSUD Kota Kotamobagu yang adalah sarana
layanan masyarakat dalam bidang kesehatan menerapkan Indikator
mutu yang mengacu dari Peraturan Walikota No. 42 tahun 2018
tentang Pencapaian Standar Pelayanan Minimal yang didalamnya
terdapat 12 indikator mutu RS mengacu dari Kementerian Kesehatan
yaitu: Kepatuhan Identifikasi Pasien, waktu tanggap pelayanan, waktu
tunggu rawat jalan, penundaan operasi elektif, kepatuhan jam visite
dokter spesialis, waktu lapor hasil kritis laboratorium, kepatuhan
penggunaan fornas, kepatuhan cuci tangan, kepatuhan upaya
2
pencegahan resiko cedera akibat pasien jatuh, kepatuhan terhadap
clinical pathway, kepuasan pasien dan keluarga, kecepatan respon
terhadap komplain.
Dalam pencapaian mutu pelayanan di RSUD Kota Kotamobagu,
tentunya sebagai tenaga Kesehatan berkewajiban untuk menunjang
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal. Perawat yang berstatus
sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk dapat
melaksanakan fungsinya dengan memadukan ilmu keperawatan dan
nilai-nilai dasar serta fungsi ASN. Dengan salah satu fungsinya
sebagai pelayan publik, ASN harus memberikan pelayanan yang
optimal, sesuai standar dan selalu memperhatikan prinsip-prinsip
pelayanan publik.
Salah satu fungsi perawat yang termuat dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(PERMENPANRB) Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 tentang
Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya bahwa fungsi
perawat terampil adalah melakukan asuhan keperawatan.
Tidak dapat dipungkuri dalam pemberian pelayanan ada hal yang
dilaksanakan belum sesuai dengan standar operasional prosedur yang
ada. Berdasarkan hasil pengamatan penulis dalam ruang lingkup unit
kerja RSUD Kota Kotamobagu khususnya di ruangan kenanga/pediatri
dimana ruangan ini adalah tempat penulis melaksanakan tugas kerja
sehari-hari didapati beberapa isu yang terjadi.
Isu-isu yang ditemui diantaranya:
Belum optimalnya kepatuhan perawat terhadap upaya pencegahan
Resiko Jatuh pada pasien anak di Ruangan Kenanga RSUD Kota
Kotamobagu, dimana belum tersedianya tanda resiko jatuh dan stiker
resiko jatuh pada pasien anak dengan resiko jatuh, monitoring yang
dilakukan petugas kesehatanpun hanya sebatas mengisi form resiko
jatuh tanpa memonitor kembali keadaan pasien, edukasi pada
keluarga/orang tua pasien yang masih kurang tentang monitoring
pasien.
3
Belum optimalnya pelaksanaan discharge planning (perencanaan
pulang) pasien anak diruangan Kenanga RSUD Kota Kotamobagu,
dimana belum adanya panduan pasien pulang dan sehingga edukasi
untuk perawatan lanjutan belum bisa dilaksanakan dengan maksimal.
Kurang patuhnya perawat dalam pemilahan sampah medis dan non
medis diruangan Kenanga RSUD Kota Kotamobagu dikarenakan tidak
adanya penanda pada setiap tempat sampah sehingga menyebabkan
sampah medis dan non medis ada kalanya tercampur.
Pencegahan mediacation error pemberian dosis obat pada pasien
anak diruangan Kenanga RSUD Kota Kotamobagu, dimana dalam
pemberian terapi pada anak lebih khusus pada pemberian terapi
injeksi harus melalui perhitungan dengan penyesuaian berat badan
anak sehingga sebagai seorang perawat anak haruslah betul-betul
memahami dan mengetahui bagaimana cara mengitung dosis obat
yang akan diberikan pada pasien anak.
Kurangnya Penerapan terapi bermain dalam upaya menurunkan
tingkat kecemasan pada anak di Ruangan Kenanga RSUD Kota
Kotamobagu. Seperti yang kita ketahui bersama dunia anak adalah
dunia bermain sehingga ketika suasana yang seharusnya diekspoilitas
oleh anak terbatas dikarenakan keadaannya yang sakit, sangatlah
membuat tingkat kecemasan anak meningkat, belum lagi seorang
pasien anak diperhadapkan dengan tindakan-tindakan medis yang
akan dilakukan padanya pastinya semua itu membuat pasien anak
menjadi cemas. Sehingga terapi bermain bisa menjadi salah satu
alternatif pengalihan bagi seorang pasien anak untuk mengurangi
tingkat kecemasan pasien anak.
Tentunya, dengan minimalnya kesalahan dapat menciptakan
budaya keselamatan pasien dan terjadi peningkatan mutu klinis
layanan. Perawat sebagai salah satu tenaga klinis yang memberikan
pelayanan, tentunya harus dapat melaksanakan asesmen risiko jatuh
yang baik. Perawat yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara
(ASN) dituntut untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan
4
memadukan ilmu keperawatan dan nilai-nilai dasar serta fungsi ASN.
Dengan salah satu fungsinya sebagai pelayan publik, ASN harus
memberikan pelayanan yang optimal, sesuai standar dan selalu
memperhatikan prinsip-prinsip pelayanan publik.
Pelayanan publik yang dapat dilakukan salah satunya adalah
melakukan pengkajian asuhan keperawatan Untuk itu, pengkajian
risiko jatuh menjadi perhatian penting bagi perawat dalam
membudayakan keselamatan pasien dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan klinis. Berdasarkan hasil pengamatan penulis bahwa
belum optimalnya implementasi sasaran keselamatan pasien yang
berkaitan dengan pengurangan risiko jatuh. Hal ini terjadi karena
Belum optimalnya kepatuhan perawat terhadap upaya pencegahan
Resiko Jatuh pada pasien anak di Ruangan Kenanga RSUD Kota
Kotamobagu. Perawat sebagai pemberi pelayanan tentunya dituntut
untuk dapat memonitoring secara berkala pasien dengan resiko jatuh.
Penanganan atau solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah
dengan melakukan pengoptimalisasian pelaksanaan asesmen risiko
jatuh di ruang dengan pemberian tanda pada pasien jatuh, pengisian
format asesmen risiko jatuh di ruangan Kenanga/pediatri RSUD Kota
Kotamobagu.
B. Tujuan
Dapat mengaktualisasikan nilai-niai dasar ASN yang Ber-AKHLAK
kedalam lingkup kegiatan di lingkungan kerja sehingga dapat
mengoptimalisasi pemantauan resiko jatuh terhadap pasien anak yang
dirawat di ruangan Kenanga RSUD Kota Kotamobagu.
C. Manfaat
Manfaat bagi unit kerja yaitu mendapatkan kontribusi dari peserta
Pelatihan Dasar untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien.
5
D. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup dalam kegiatan ini terdiri dari :
1. Membuat tanda resiko jatuh dimana dalam kegiatan ini dilakukan
dengan berkonsultasi dan melaporkan rancangan desain tanda
resiko jatuh.
2. Mengadakan sosialisasi internal kepada rekan perawat ruangan
mengenai strategi pelaksanaan optimalisasi pasient safety resiko
jatuh pada pasien
3. Membuat Leaflet penyuluhan/ edukasi kesehatan kepada keluarga
pasien dan pasien mengenai upaya pencegahan resiko jatuh pada
anak.
4. Melakukan evaluasi efektifnya pengisian format pengkajian resiko
jatuh dan asesmen lanjutan resiko jatuh sesuai dengan standar
operasional prosedur yang tersedia.
6
BAB II
DESKRIPSI LOKUS
A. Profil Organisasi
7
Perpanjang, dan berlaku 2015 sampai dengan 2020. Sejak bulan
November 2011, rumah sakit ini mulai beroperasi dengan pelayanan
kesehatan rawat jalan, hingga pada tahun 2014 rumah sakit ini
memberikan pelayanan kesehatan rawat jalan beserta dengan rawat
inap. Penetapan rumah sakit ini menjadi kelas C pada tahun 2016 dan
pada tahun 2017 ditetapkan sebagai rujukan regional. Tahun 2019
secara resmi Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) memberikan hasil
penilaian terhadap RSUD Kota Kotamobagu dengan hasil akreditasi
bintang 3 yaitu tingkat madya yang berlaku sampai tanggal 01
Desember 2022.
Adapun batas wilayah RSUD Kota Kotamobagu yaitu :
Sebelah Utara : Bilalang Kab. Bolmong
Sebelah Timur : Modayag Kab Boltim
Sebelah Selatan : Lolayan Kab Bolmong
Sebelah Barat : Passi Barat Kab Bolmong
Di RSUD Kota Kotamobagu memiliki 223 Tempat Tidur Pasien yang teridri
dari:
a. Ruang Rawat Inap 188 Tempat Tidur
1. Ruangan Perawatan Kenanga dengan 22 Tempat Tidur Pasien
2. Ruangan Perawatan Delima dengan 20 Tempat Tidur Pasien
3. Ruangan Perawatan Dahlia dengan 11 Tempat Tidur Pasien
4. Ruangan Perawatan Anggrek dengan 25 Tempat Tidur Pasien
5. Ruangan Perawatan Melati dengan 25 Tempat Tidur Pasien
6. Ruangan Perawatan Teratai dengan 21 Tempat Tidur Pasien
7. Ruangan Perawatan Gardenia dengan 14 Tempat Tidur Pasien
8. Ruangan Perawatan Seroja 16 Tempat Tidur Pasien
9. Ruangan Perawatan Tulip 9 Tempat Tidur Pasien
10. Ruangan Perawatan Mawar 17 Tempat Tidur Pasien
11. Ruangan Perawatan ICU dengan 4 Tempat Tidur Pasien
12. Ruangan Perawatan ICCU dengan 4 Tempat Tidur Pasien
8
b. Ruang Instalasi Gawat Darurat dan Asoka (Ruang Bersalin) 35
Tempat Tidur Pasien
1. Instalasi Gawat Darurat dengan 23 Tempat Tidur Pasien
2. Ruangan Asoka (Kamar Bersalin) dengan 12 Tempat Tidur
Pasien
Dan untuk Tenaga Kerja, terdiri dari :
- Pejabat Struktural : 12 orang
- Fungsional tertentu : 339 orang
- Pelaksana : 5 orang
B. Struktur Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kotamobagu merupakan rumah
sakit rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu
yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesi Nomor : HK.01.07/MENKES/169/2020. Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Kotamobagu dipimpin oleh Direktur dr. Wahdania L.
Mantang, M. Kes dan sebagai Kepala Bagian Administrasi Umum
adalah Bapak Tofan W. Simbala, S.Farm. Struktur Organisasi Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Kotamobagu adalah sebagai berikut:
9
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KOTAMOBAGU TAHUN 2022
DIREKTUR
dr. Wahdania L. Mantang, M. Kes
Pembina Tingkat I, IV/b
NIP. 19760526 200604 2 023
SPI
KOMITE KOMITE
KEPALA BAGIAN
ADMINISTRASI UMUM
SMF / SKF Tofan W. Simbala, S.Farm, Apt
Penata Tingkat I, III/d
NIP. 19880731 201402 1 001
10
C. Visi dan Misi Organisasi
1. Visi dan Misi RS
VISI :
“Selaras dengan Visi Kota Kotamobagu “Menjadi Rumah Sakit
Rujukan Regional Se-Bolaang Mongondow Raya Dan Sekitarnya
Yang Memberikan Pelayanan Berkualitas Dan Profesional Pada
Tahun 2021”
MISI :
- Memberikan Pelayanan Kesehatan Sesuai Dengan Standar
Prosedur Operasional Yang Berlaku
- Melengkapi Sarana Dan Prasarana Kesehatan Yang Berkualitas
Dan Profesional Sesuai Dengan Kelas Rumah Sakit
- Melaksanakan Akreditasi Rumah Sakit Secara Periodik
- Meningkatkan Pemenuhan Kuantitas Dan Kualitas Sumber
Daya Manusia Kesehatan
- Melengkapi Manajemen Pelayanan Rumah Sakit Yang Berbasis
Sistem Teknologi Dan Informatika
2. Visi dan Misi Bidang Keperawatan
Visi :
Menjadi rumah sakit rujukan regional se-Bolaang Mongondow Raya
dan sekitarnya yang memberikan asuhan keperawatan berkualitas
dan professional pada tahun 2021
Misi :
a. Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang prima sesuai
standard profesi untuk memenuhi kebutuhan bio-psiko-sosial-
spiritual tanpa membedakan agama, suku dan ras
b. Merencanakan dan menyediakan fasilitas keperawatan
c. Memfasilitasi pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan
sumber daya manusia
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelayanan asuhan
keperawatan.
11
D. Motto RSUD Kota Kotamobagu
Kepuasan anda harapan kami
12
BAB III
IDENTIFIKASI ISU DAN RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI
DASAR PNS
A. Identifikasi Isu
Pengertian Isu secara umum adalah suatu hal yang terjadi baik
didalam maupun diluar organisasi yang apabila tidak ditangani secara
baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut
pada tahap krisis. Rencana aktualisasi beberapa isu yang terjadi di
RSUD Kota Kotamobagu lebih khusus diruangan Kenanga (Pediatri)
yang terkait dengan pelaksanaan tugas ASN sesuai dengan nilai-nilai
Ber-AKHLAK diidentifikasi bisa bersumber baik dari aspek pelayanan
publik maupun dari aspek manajemen ASN. Adapun isu atau
permasalahan yang penulis dapati dalam ruang lingkup tempat kerja
saat ini yaitu :
1) Belum optimalnya kepatuhan perawat terhadap upaya pencegahan
Resiko Jatuh pada pasien anak di Ruangan Kenanga RSUD Kota
Kotamobagu.
2) Belum optimalnya pelaksanaan discharge planning (perencanaan
pulang) pasien anak diruangan Kenanga RSUD Kota Kotamobagu.
3) Kurang patuhnya perawat dalam pemilahan sampah medis dan non
medis diruangan Kenanga RSUD Kota Kotamobagu.
4) Pencegahan mediacation error pemberian dosis obat pada pasien
anak diruangan Kenanga RSUD Kota Kotamobagu.
5) Kurangnya Penerapan terapi bermain dalam upaya menurunkan
tingkat kecemasan pada anak di Ruangan Kenanga RSUD Kota
Kotamobagu.
Tentunya isu-isu diatas diangkat dari hasil diskusi dan persetujuan
dari Kepala Ruangan dan isu tersebut benar terjadi di Ruangan
Kenanga RSUD Kota Kotamobagu. isu-isu diatas kemudian dilakukan
identifikasi analisis dengan menggunakan teknik APKL dimana
kriterianya terdiri dari :
1. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
13
2. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
3. Khalayak artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak artinya isu yang masuk akal,logis, relistik, serta relevan
untuk dimunculkan inisisatif pemecahan masalahnya.
ANALISIS P
E
PROBLEMATIK
R
KHALAYAK
I
AKTUAL
LAYAK
N
ISU KONTENPORER SKOR N
O
G
K
A
T
1 Belum optimalnya kepatuhan 5 5 4 5 19 I
perawat terhadap upaya
pencegahan Resiko Jatuh pada
pasien anak di Ruangan Kenanga
RSUD Kota Kotamobagu
14
Kota Kotamobagu
Keterangan :
Angka 5 : sangat gawat/mendesak/cepat;
Angka 4 : gawat/mendesak/cepat;
Angka 3 : cukup gawat/mendesak/cepat
Angka 2 : kurang gawat/mendesak/cepat
Angka 1 : tidak gawat/mendesak/cepat
(menggunakan Skala Likert)
B. Penetapan Isu
Berdasarkan tabel analisis APKL diatas maka dilakukan penilaian
prioritas isu dengan menggunakan teknik USG dimana penilaian
dilakukan sebagai berikut ; Urgency : dilihat dari ketersedian waktu
dimana seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti. Seriosness : Seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang di timbulkan, membahayakan sistem
atau tidak. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera
15
2 Belum optimalnya pelaksanaan 4 4 4 12 III
discharge planning (perencanaan
pulang) pasien anak diruangan
Kenanga RSUD Kota Kotamobagu
3 Kurang patuhnya perawat dalam 4 4 5 13 II
pemilahan sampah medis dan non
medis diruangan Kenanga RSUD
Kota Kotamobagu
16
kebutuhannya. Penanganan atau solusi untuk mengatasi masalah
tersebut adalah dengan melakukan optimalisasi pemantauan pada
pasien dengan resiko jatuh di ruang dengan melakukan monitoring
tersedianya penanda pasien dengan resiko jatuh, pengisian form
asesmen sesuai dengan keadaan pasien, memberikan edukasi kepada
keluarga pasien dan pasien tentang pentingnya pemantauan resiko
jatuh pada pasien. Monitoring resiko jatuh pada pasien tentunya
penting untuk diterapkan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak
dapat terjadi karena tentunya berimbas pada penutrunan mutu
pelayanan rumah sakit
C. Nilai - Nilai Dasar Profesi PNS
Aperatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk dapat mengubah
mindset sebagai pelayan masyarakat. Oleh karena itu untuk
menerapkan pola baru ASN diharapkan mampu menginternalisasikan
nilai-nilai dasar profesi ASN yakni Ber-AKHLAK. Core values ASN
berperan sebagai panduan berpikir, bertutur, dan berperilaku.
Adapun core values ASN diimplementasikan dalam kata “Berakhlak”
yang merupakan akronim dari „berorientasi pelayanan, akuntabel,
kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif‟.
Kemudian, employer branding yang merupakan moto ASN dalam
bekerja menggunakan semboyan “bangga melayani bangsa”. Core
values Berakhlak dilatarbelakangi oleh adanya penerjemahan yang
berbeda-beda terhadap nilai-nilai dasar serta kode etik dan kode
perilaku ASN yang tertuang dalam UU nomor 5/2014 tentang ASN.
Oleh karena itu, perlu ditetapkan satu core values ASN untuk
mensarikan nilai-nilai dasar ASN ke dalam satu kesamaan persepsi
yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN.
1. Berorientasi Pelayanan
Tentu kita sepakat bahwa nilai dasar “berorientasi pelayanan”
diletakkan pada poin pertama. Mengingat bahwa ASN yang dulu
dikenal sebagai abdi negara, saat ini bertransformasi menjadi
pelayan publik.
17
Nilai Dasar ASN yang diwujudkan dalam Panduan
Perilaku/Kode Etik Berorientasi Pelayanan:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
Menjalankan tugas secara profesonal dan tidak berpihak
Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah
Memberikan layanan kepada public secara jujur, tanggapa,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun
c. Melakukan perbaikan tiada henti
Mempertanggungjawabkan Tindakan dan kinerjanya kepada
publik
Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai
2. Akuntabel
Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban atau keadaan
yang dapat dimintai pertanggungjawaban. Merujuk dari pengertian
tersebut, akuntabel dapat dipahami sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggungjawab, efektif dan efisien.
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
3. Kompeten
Seiring perkembangan waktu, dalam melaksanakan pelayanan
publik, setiap ASN harus selalu dapat meningkatkan potensi diri
untuk menjawab tantangan yang selalu berubah. Nilai Dasar ASN
18
yang diwujudkan dalam Panduan Perilaku/Kode Etik Kompeten
diantaranya :
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah.
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka
Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”,
seorang pelayan publik harus dapat menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya.
Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan dan
membangun lingkungan kerja yang kondusif. Karena dengan
kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih produktif.
Perilaku yang harus dilakukan seorang ASN adalah:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal
Loyalitas dan kesetiaan ASN terletak pada ideologi dan dasar
negara Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah. Dan
tidak pada satu sosok atau pihak tertentu. Loyal dapat diaplikasikan
sebagai berikut :
a. Memegang teguh ideologi pancasila,Undang-Undang Dasar
Negara republik Indonesia tahun 1945, NKRI serta
pemerintahan sah
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan
negara
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara
19
6. Adaptif
Situasi dan zaman yang senantiasa berkembang, membuat
seorang aparatur harus dapat dengan cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan yang ada. Harus selalu diingat, istilah yang
sering kita dengar yaitu “Yang Abadi adalah Perubahan itu sendiri”,
membuat siapapun yang tidak dapat beradaptasi akan semakin
tertinggal. Adaptasi dapat dilakukan dengan cara:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c. Bertindak Proaktif dan tidak berpangku tangan
7. Kolaboratif
Dalam pelaksanaan tugas, kolaborasi di antara setiap aparatur
mutlak harus dilaksanakan dikarenakan dengan berkolaborasi
dapat berkontribusi dalam pembangunan dan akan dapat
mempercepat pencapaian suatu visi dan cita-cita. Sikap kolaboratif
dapat diaplikasikan dengan cara:
a. Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkonstribusi
b. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama
20
D. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Isu yang diangkat Belum optimalnya kepatuhan perawat terhadap upaya pencegahan Resiko Jatuh
pada pasien anak di Ruangan Kenanga RSUD Kota Kotamobagu
Gagasan pemecah isu Optimalisasi Kepatuhan Perawat Terhadap Upaya Pencegahan Resiko Jatuh
Pada Pasien Anakdi Ruangan Kenanga Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Kotamobagu
21
Tabel III. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
KONSTRIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN TERHADAP
O KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA NILAI
KEGIATAN VISI – MISI
PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 Membuat 1) Berkoordinasi 1) Menyampaikan Berorientasi pada Kegiatan Pembuatan tanda
tanda resiko dan konsultasi uraian manfaat pelayanan: dimana pembuatan resiko jatuh
jatuh “fall dengan Kepala penanda resiko dalam kegiatan ini desain tanda mencerminkan
risk” ruangan jatuh dan saya melakukan resiko jatuh ”fall nilai asn yang
tentang mendapatkan koordinasi dengan risk” ini dapat BER-orientasi
manfaat persetujuan ramah dan menunjang misi pada pelayanan
penanda resiko melanjutkan meyakinkan pimpinan RS yaitu dimana dengan
jatuh kegiatan saya dalam hal ini “Melengkapi adanya
aktualisasi Kepala ruangan sarana dan ketersediaan tanda
ketahap bahwa saya dapat prasarana resiko jatuh dapat
selanjutnya melaksanakan kesehatan digunakan sebagai
2) Dokumentasi kegiatan ini. yang sarana penunjang
berkualitas dalam pemenuhan
Akuntabel: Saya sesuai dengan kebutuhan
akan meyakinkan kelas rumah pelaksanaan
pimpinan saya bahwa sakit” monitoring
saya dapat keselamatan
bertanggungjawab pasien.
dengan kegiatan-
kegiatan yang akan
saya laksanakan
22
Kolaboratif, Kegiatan
ini sebagai bentuk
kerjasama dengan
pihak yang
berwewenang sebagai
bentuk konstribusi
dalam pencapaian
mutu pelayanan yang
lebih baik
2) Membuat 1) Terbentuknya Berorientasi pada
desain tanda desain tanda pelayanan, dalam
resiko jatuh resiko jatuh pelaksanaan kegiatan
(Gantungan ini merupakan
akrilik Fall risk, langkah saya dalam
stiker lokasi merespon arahan dari
rawan jatuh, pimpinan dalam hal ini
gelang Kepala ruangan guna
identifikasi dalam pelaksanaan
resiko jatuh) optimalisasi resiko
2) Dokumentasi jatuh pasien
diruangan
Akuntabel, dalam
pelaksanaan kegiatan
ini saya akan
menyelesaikan desain
tanda resiko jatuh
tepat pada waktunya
23
sehingga bisa
digunakan sesuai
dengan keputusan
bersama.
Kompeten,
Meningkatkan
kemampuan diri
dalam membuat
desain tanda resiko
jatuh sehingga mudah
digunakan.
Adaptif, dengan
membuat desain
tanda resiko jatuh
saya akan terus
berinovasi dan
mengembangkan
kreatifitas sehingga
tanda resiko jatuh ini
dapat dipahami dan
dimegerti
kegunaannya
3) Mencetak 1) Tercetaknya Berorientasi pada
tanda resiko tanda resiko pelayanan: Tanda
jatuh sesuai jatuh sesuai resiko jatuh ini saya
dengan desain dengan yang buat sebagai bentuk
24
yang sudah sudah disetujui pemenuhan suatu
disetujui oleh Kepala kebutuhan baik bagi
bersama ruangan petugas maupun bagi
dengan berupa: pasien dan keluarga
Kepala Gantungan untuk mempermudah
ruangan akrilik Fall risk, pemantauan resiko
stiker lokasi jatuh
rawan jatuh,
gelang Harmonis: dimana
identifikasi dengan adanya
resiko jatuh penanda resiko jatuh
2) Dokumentasi pada pasien ini dapat
membuat suasana
tempat kerja menjadi
lebih kondusif
Loyal, dengan
mencetak tanda
resiko jatuh saya telah
melaksanakan arahan
dari pimpinan dalam
hal ini Kepala
Ruangan.
Kolaboratif: dimana
dengan adanya tanda
resiko jatuh ini saya
berharap baik petugas
25
kesehatan maupun
pasien dan keluarga
dapat bekerja sama
dalam pemantauan
resiko jatuh pada
anak
2 Mengadakan 1) Menyusun 1) Materi dapat Berorientasi pada Sebagai bentuk Kegiatan
sosialisasi materi tersusun pelayanan: pelaksanaan sosialiasasi ini
internal sosialisasi dengan baik menyediakan alat dari misi RS merupakan
kepada berupa form sesuai teori peragaan guna meningkatkan cerminan dari nilai
rekan dan tanda (Tersedianya kelancaran sosialisasi pemenuhan ASN yang
perawat resiko jatuh form dengan solutif kuantitas dan Kompeten dimana
ruangan pengkajian kualitas sumber kegiatan ini
mengenai resiko jatuh/ Akuntabel: daya manusia merupakan
strategi assesment menyediakan materi kesehatan kegiatan yang
pelaksanaan pemantauan dan alat peragaan maka dilakukan bertujuan
optimalisasi resiko jatuh, dengan efektif dan peningkatan meningkatan
pasient Tanda Resiko efesien pengetahuan pengetahuan
safety resiko jatuh berupa guna bersama dan
jatuh pada gantungan Loyal, sebagai meningkatkan sebagai ruang
pasien akrilik fall risk, tindakan patuh profesionalisme yang dapat
gelang terhadapa arahan sumber daya digunakan dalam
identifikasi pimpinan maka manusia penyampaian ide-
resiko jatuh) penggunaan format ide serta masukan
2) Dokumentasi pengkajian resiko dalam pemberian
jatuh dan assesmen pelayanan
lanjutan resiko jatuh sehingga dapat
sesuai dengan fungsi memberikan
26
ketersediaan format pelayanan
tersebut berkualitas dan
profesional dalam
Adaptif: saya akan hal ini
bertindak lebih pengoptimalisasian
proaktif dalam dalam upaya
mengajukan gagasan pencegahan resiko
guna untuk lebih jatuh pada pasien
meningkatkan mutu anak guna
pelayanan peningkatan mutu
2) Menentukan 1) Adanya jadwal Akuntabel: pelayan
jadwal pelaksanaan diharapkan dengan
pelaksanaan kegiatan adanya kesepakatan
kegiatan sosialisasi waktu pelaksanaan
sosialisasi 2) Dokumentasi sosialisasi ini seluruh
staf ruangan
Kenangan dapat turut
hadir sebagai
pertanggungjawaban
dari kesepakatan
bersama
Kompeten: membantu
teman kerja belajar
untuk lebih
mengoptimalkan
pengaplikasian kinerja
27
Kolaboratif: sebagai
bentuk keterbukaan
dalam menjalankan
kerja sama untuk
meningkatkan mutu
pelayanan
3) Melakukan 1) Rekan sejawat Akuntabel:
sosialisasi mau diharapkan dengan
dengan rekan menerapkan kegiatan ini dapat
sejawat terkait monitoring menimbulkan adanya
pemahaman resiko jatuh rasa tanggung jawab
monitoring dengan bagi seluruh staf
pasien resiko maksimal ruangan Kenanga
jatuh 2) Daftar hadir untuk bersama
3) Dokumentasi menjaga keselamatan
pasien
Adaptif: dimana
bertindak lebih proaktif
dalam mengajukan
gagasan untuk lebih
meningkatkan mutu
pelayanan
Harmonis: kegiatan
ini saya lakukan guna
membangun
lingkungan kerja yang
28
lebih kondusif
3 Membuat 1) Menyiapkan 1) Diperolehnya Kompeten : tentunya Kegiatan ini Kegiatan
Leaflet materi dan persetujuan dalam menyiapkan adalah sebagai Penyuluhan
penyuluhan/ desain leaflet mentor terkait materi harus wujud dari kesehatan atau
edukasi dengan desain leaflet dilakukan dengan baik : Misi bidang edukasi kesehatan
kesehatan Melakukan resiko jatuh sehingga saat keperawatan adalah bentuk
kepada konsultasi pada anak digunakan dapat dimana pengaplikasian
keluarga dengan mentor diterima dan memfasilitasi dari nilai ASN
pasien dan tentang desain 2) Tersedianya dimengerti oleh pendidikan dan Harmonis yang
pasien leaflet resiko leaflet sasaran edukasi pelatihan untuk dimana menjadi
mengenai jatuh pada dalam hal ini pasien meningkatkan salah satu bentuk
upaya anak 3) Dokumentasi dan keluarga pasien sumber daya keberpihakan pada
pencegahan manusia masyarakat
resiko jatuh Akuntabel: saya dengan tidak
pada anak di akan menyiapkan diskriminatif dan
ruangan bahan dengan cermat tidak membeda-
Kenanga sehingga dapat media bedakan suku, ras,
RSUD Kota leaflet dapat menarik agama dan
Kotamobagu golongan.
Adaptif: bertindak
lebih proaktif
menyiapkan semua
yang diperlukan
2) Membuat janji 1) Tersedianya Berorientasi pada
temu dengan waktu dari pelayanan:
keluarga sasaran memahami dan
pasien untuk penyuluhan mengerti akan
dilaksanakann 2) Terlaksananya ketersediaan waktu
29
ya penyuluhan penyuluhan/edu dari keluarga pasien
kesehatan kasi kesehatan sebagai bagian dari
tepat sasaran sikap saling
3) Dokumentasi menghargai
Kompeten:
membantu keluarga
pasien dalam
peningkatan
pemahaman tentang
pentingnya
pemantauan untuk
mengurangi resiko
jatuh
Loyal, dengan
kegiatan pemberian
penyuluhan ini
diharapkan keluarga
pasien merasalebih
diperhatikan sebagai
penerima layanan
sehingga boleh
menjadikan kegiatan
yang dapat
memberikan nilai
tambah terhadap
pelayanan instansi
30
Kolaborasi: sebagai
perwujudan kerja
sama antara staf
ruangan Kenanga dan
keluarga
pasien/pasien dalam
pemantauan pasien
resiko jatuh
3) Memberikan 1) Mengetahui Kompeten, ketika ada
waktu seberapa pertanyaan yang
bertanya mengerti dan diberikan saya
kepada memahaminya mampu menjawab
keluarga keluarga pasien
setelah tentang resiko Harmonis: kegiatan
dilaksanakann jatuh ini sebagai bentuk
ya penyuluhan 2) Dokumentasi sikap menghargai
setiap orang apapun
latar belakangnya
Kolaboratif: Dapat
31
memberikan
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi dalam
peningkatan mutu
pelayanan
4 Melakukan 1) memaksimalka 1) Penggunaan Berorientasi pada Mendukung visi Kegiatan evaluasi
evaluasi n pengisian form pengkajian pelayanan: form Rumah sakit merupakan
efektifnya format resiko jatuh dan assesmen resiko jatuh yaitu Menjadi kegiatan yang
pengisian pengkajian assesmen dapat digunakan rumah sakit dilakukan dengan
format resiko jatuh dan lanjutan resiko sesuai dengan rujukan regional berpedoman pada
pengkajian asesmen jatuh sesuai tujuannya, sebagai se-Bolaang nilai ASN yang
resiko jatuh lanjutan resiko dengan tujuan bentuk Mongondow Akuntabel dimana
dan jatuh ketersediaanny pertanggungjawaban dan sekitarnya kegiatan ini
asesmen a staf ruangan yang sebagai bentuk
lanjutan 2) Dokumentasi Kenangan terhadap memberikan pertanggungjawab
resiko jatuh kegiatan yang telah pelayan an terhadap setiap
sesuai dilakukan. berkualitas dan kegiatan yang
dengan profesional telah dilaksanakan
standar Akuntabel: kejelasan sesuai standar
operasional dan konsistensi dalam prosedur
prosedur menggunakan operasional dan
assesmen pengkajian sesuai dengan nilai
resiko jatuh sebagai budaya yang ada
wujud tindakan di RSUD Kota
pelaksaan Komitmen Kotamobagu yaitu
mutu efektif dan profesional, akurat
efisien dan komunikatif.
32
Kolaboratif:
Penggunaan form
assesmen resiko jatuh
yang
berkesinambungan
sebagai bentuk
kerjasama dalam
memonitor resiko
jatuh pada pasien.
2) Melakukan 1) Mendapatkan Berorientasi
sharing saran, koreksi pelayanan: dimana
dengan mentor dan masukan mempertanggungjawa
dan teman dari mentor dan bkan tindakan dan
sejawat rekan sejawat kinerja guna
tentang 2) Dokumentasi melakukan perbaikan
pengoptimalisa yang terus menerus
sian pengisian
asesmen Harmonis:
lanjutan pada Membangun
pasien resiko lingkungan kerja yang
jatuh kondusif
Loyal: mengikuti
arahan pimpinan
dalam hal ini mentor
sebagai Kepala
ruangan yang adalah
33
penanggungjawab
diruangan
3) Melakukan 1) Mengetahui Berorientasi pada
evaluasi pasien masuk pelayanan:
pengisian dalam kategori Pengkajian resiko
format beresiko jatuh jatuh yang dilakukan
pemantauan atau tidak secara tepat dan
assesmen 2) Dokumentasi benar merupakan
resiko jatuh sikap pemahaman staf
Kenangan mengenai
kebutuhan pasien
resiko jatuh dengan
sigap terhadap
keadaan yang
mungkin terjadi
Akuntabel: Dalam
melakukan pengkajian
harus dilakukan
secara jelas dan
konsisten serta dapat
dipertanggungjawabka
n sehingga dapat
menjalankan tugas
secara profesional dan
tidak berpihak
Adaptif, bertindak
34
proaktif dalam
memonitoring
pengisian format
assesmen lanjutan
resiko jatuh.
Kolaboratif:
diharapkan dengan
adanya pemanfaatan
assesment pengkajian
reiko jatuh ini sebagai
staf ruangan
Kenangan kita dapat
bekerja sama dalam
pengoptimalisasian
pemantauan resiko
jatuh pada pasien
anak guna
peningkatan mutu
pelayanan yang baik.
35
E. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Tabel IV. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Waktu Pelaksanaan
NO Kegiatan APRIL MEI
II III IV I II III IV
1 Membuat tanda resiko
jatuh
2 Mengadakan sosialisasi
internal kepada rekan
perawat ruangan
mengenai strategi
pelaksanaan optimalisasi
pasient safety resiko jatuh
pada pasien
3 Membuat Leaflet
penyuluhan/ edukasi
kesehatan kepada
keluarga pasien dan
pasien mengenai upaya
pencegahan resiko jatuh
pada anak di ruangan
Kenanga RSUD Kota
Kotamobagu
4 Melakukan evaluasi
efektifnya pengisian
format pengkajian resiko
jatuh dan asesmen
lanjutan resiko jatuh sesuai
dengan standar
operasional prosedur
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN AKTUALISASI
A. Hasil Aktualisasi
Hasil yang diperoleh setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi dan habituasi di Ruangan Kenanga/ Pediatri RSUD Kota
Kotamobagu adalah:
Tabel IV. Hasil Aktualisasi
Tanggal Keterangan
No Kegiatan output Nilai Dasar ASN
Pelaksanaan
1 Membuat tanda resiko a. Tanda resiko Berorientasi pada Tgl. 18 April 2022 Terlaksana
pelayanan
jatuh jatuh berupa
Menghargai dan
gantungan menghormati Tgl. 22 April 2022
pimpinan
akrilik resiko
Akuntabel
jatuh, stiker Disiplin, sopan dan
resiko jatuh hormat
Kompeten
dan penanda Meningkatkan
lokasi rawan kompetensi diri
Harmonis
resiko jatuh Kondusif
b. Surat Loyal
Mengikuti arahan
Persetujuan pimpinan
37
melaksanakan Adaptif
Proaktif
aktualisasi
Kolaboratif
c. Surat Kerja sama
Pernyataan
melaksanakan
kegiatan
aktualisasi
d. Dokumentasi
foto dan video
2 Mengadakan a. Format Berorientasi pada Tgl. 25 April 2022 Terlaksana
pelayanan
sosialisasi internal pengkajian
Memahami dan
kepada rekan perawat resiko jatuh memenuhi
kebutuhan
ruangan mengenai pada pasien
Akuntabel
strategi pelaksanaan anak, format Cermat, efektif dan
optimalisasi pasient Asesmen efesien
Kompeten
safety resiko jatuh resiko jatuh Meningkatkan
pada pasien pada pasien kompetensi
Harmonis
anak, penanda Kondusif
resiko jatuh Loyal
38
b. Absen Patuh pada
perintah pimpinan
kehadiran
Adaptif
sosialisasi Proaktif
c. Surat Kolaboratif
Keterbukaan
Pernyataan
melaksanakan
kegiatan
aktualisasi
d. Dokumentasi
foto dan video
3 Membuat Leaflet a. Leaflet resiko Berorientasi pada Tgl. 27 April 2022 Terlaksana
pelayanan
penyuluhan/ edukasi jatuh (berkesinambungan
Saling menghargai
kesehatan kepada b. Surat Akuntabel setiap ada pasien
keluarga pasien dan Pernyataan Bertanggung baru masuk
jawab dan cermat
pasien mengenai melaksanakan Kompeten ruangan)
upaya pencegahan kegiatan Membantu orang
lain belajar
resiko jatuh pada anak aktualisasi Harmonis
di ruangan Kenanga c. Dokumentasi Menghargai
Loyal
RSUD Kota foto dan video Menjaga nama
39
Kotamobagu baik instansi
Adaptif
Proaktif
Kolaboratif
Kerja sama
4 Melakukan evaluasi a. Check list Berorientasi pada Tgl. 27 April 2022 Terlaksana
pelayanan
efektifnya pengisian format (berkesinambungan
Bertanggungjawab
format pengkajian pengkajian Akuntabel setiap ada pasien
resiko jatuh dan dan assesmen Pertanggungjawab baru masuk
an
asesmen lanjutan lanjutan resiko Kompeten ruangan)
resiko jatuh sesuai jatuh pada Membantu orang
lain belajar
dengan standar pasien anak Harmonis
operasional prosedur b. Surat Kondusif
Loyal
Pernyataan Mengikuti arahan
melaksanakan pimpinan
Adaptif
kegiatan Bertindak proaktif
aktualisasi Kolaboratif
Kerja sama
c. Dokumentasi
foto dan video
40
B. Pembahasan Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi di laksanakan di ruangan
Kenanga/pediatri RSUD Kota Kotamobagu sebagai instansi tempat
bekerja telah selesai dan dilaksanakan . Isu yang diangkat sebelumnya
adalah “Optimalisasi Kepatuhan Perawat Terhadap Upaya
Pencegahan Resiko Jatuh Pada Pasien Anak di Ruangan Kenanga
RSUD Kota Kotamobagu”.
Setiap kegiatan yang sudah dilaksanakan tentunya mempunyai
proses tahapan-tahapan terkait dengan output setiap kegiatan, nilai-
nilasi dasar PNS serta kontribusi terhadap visi-misi organisasi dan
penguatan Nilai organisasi agar proses kegiatan berjalan lancar dan
sesuai dengan target pencapaian yang diinginkan. Adapun proses
tahapannya sebagai berikut beserta dengan proses pelaksanaannya
1. Membuat tanda resiko jatuh “fall risk”
Sebelum kegiatan awal dilakukan, penulis terlebih dahulu
melakukan konsultasi dengan pimpinan dalam hal ini Kepala
ruangan Kenanga RSUD Kota Kotamobagu mengenai rancangan
aktualisasi yang akan dilaksanakan yang didalam kegiatan ini.
Konsultasi ini dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2022 melalui via
what app. Kegiatan ini merupakan tanggung jawab penulis untuk
menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan saat
aktualisasi dan habituasi. Ketika rancangan kegiatan aktualisasi
telah disetujui oleh Kepala Ruangan maka kegiatan awal yaitu
pembuatan tanda resiko jatuhpun dimulai pada tanggal 18 April
2022 dan untuk tersedianya tanda resiko jatuh pada tanggal 22
April 2022. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mengoptimalisasikan pemantauan resiko jatuh pada pasien anak
yang sedang dirawat. Dimana dengan adanya tanda resiko jatuh
yang dipakaikan pada pasien dan dilingkungan sekitar pasien dapt
mempermudah baik staf perawat maupun keluarga pasien dalam
pemantaun terhadap pasien dengan resiko jatuh sehingga dapat
mendukung upaya pencagahan resiko jatuh.
41
Nilai-nilai dasar ASN yang terdapat dalam kegiatan 1 ini yaitu:
Berorientasi pada pelayanan, dimana dalam pembuatan tanda
resiko jatuh dibuat dengan adanya koodinasi terlebih dahulu
dengan kepala ruangan yang disampaikan dengan ramah serta
meyakinkan pimpinan tentang manfaat adanya tanda resiko jatuh,
akuntabel dan kompeten dimana mampu mengembangkan
kemampuan diri dengan membuat desain yang mudah digunakan
dan bertanggungjawab dengan desain tanda resiko jatuh yang
sudah disepakati bersama kepala ruangan sehingga dapat
digunakan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Harmonis
dengan adanya tanda resiko jatuh ini diharapkan dapat menjadikan
lingkungan kerja yang kondusif baik bagi staf perawat maupun
keluarga pasien dan pasien, loyal sebagai bentuk tindak lanjut dari
arahan kepala ruangan. Adaptif sebagai bentuk inovasi dan
penggembangan kreatifitas tanda resiko jatuh ini diharapkan dapat
dipahami dan dimengerti kegunaannya baik oleh staf perawat
maupun keluarga pasien dan pasien. Kolaboratif dan sangat
diharapkan dengan adanya penanda resiko jatuh pada pasien anak
baik dari pimpinan, staf perawat maupun keluarga pasien dapat
bersama-sama melakukan optimalisasi pemantauan resiko jatuh
pada anak sebagai bentuk kerja sama dalam peningkatan
keselamatan pasien anak di ruangan Kenanga
42
aktualisasi ini tidak dapat berjalan dengan baik dan hasilnya kurang
maksimal karena tidak mendapat dukungan dari pimpinan/kepala
ruangan
43
staf perawat diruangan Kenanga dapat bertindak lebih proaktif
dalam mengajukan gagasan guna peningkatan mutu pelayanan.
Kolaboratif sebagai bentuk keterbukaan dalam menjalankan kerja.
44
diharapkan dapat memberikan kesan yang baik sehingga loyal
boleh memberikan nilai tambah terhadap mutu pelayanan instansi.
Adaptif dan tentunya sikap proaktif dalam menyiapkan keperluan
penyuluhan serta proaktif dalam memberikan penjelasan tentang
maksud dan tujuan dari penyuluhan ini menentukan apakah
kegiatan ini terlaksana dengan baik atau tidak. Kolaboratif
kegiatan ini diharapkan dapat diwujudkan dengan adanya
kerjasama baik staf perawat ruangan Kenanga maupun keluarga
pasien dalam pemahaman akan pentingnya pemantauan pasien
dengan resiko jatuh guna peningkatan mutu.
45
berorientasi pada pelayanan penggunaan dan pemanfaatan
yang baik dan benar mengenai form pengkajian resiko jatuh dan
asesment lanjutan resiko jatuh sebagai bukti pertanggung jawaban
staf perawat ruangan Kenanga dalam pelaksanaan pemantauan
pasien dengan resiko jatuh. Akuntabel dalam pengisian form
pengkajian resiko jatuh dan asesmen lanjutan resiko jatuh harus
dilakukan dengan jelas dan konsisten serta dapat dipertanggung
jawabkan sebagai bentuk perwujudtan pelaksanaan komitmen
peningkatan mutu yang efektif dan efesien, harmonis guna
menbangun lingkungan yang kondusif dimana pemantau pasien
resiko jatuh dapat terarah dengan baik dan benar. Loyal dengan
kita menggunakan form pengkajian resiko jatuh dan asesmen
lanjutan resiko jatuh yang baik dan benar kita telah menampilkan
sikap mengikuti arahan pimpinan dan adaptif bertindak proaktif
dalam mengevaluasi pengisian format pemantauan assemen
lanjutan resiko jatuh. Kolaboratif tentunya diharapkan dengan
adanya pemanfaatan penggunaan form pengkajian resiko jatuh dan
asesmen lanjutan resiko jatuh yang telah disiapkan ini, kita sebagai
staf perawat yang secara langsung memberikan pelayanan kepada
pasien dan keluarga pasien dapat bekerja sama dalam
pengoptimalisasian pemantauan resiko jatuh pada pasien anak
diruangan Kenanga guna peningkatan mutu pelayanan yang baik.
46
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keselamatan (safety) tentunya telah menjadi isu global termasuk
untuk pelayanan di rumah sakit. Upaya peningkatan mutu pelayanan di
rumah sakit merupakan hal yang sangat penting dalam pencegahan
resiko jatuh pada pasien dimana pelayanan ini juga bisa memberikan
kepuasan, keselamatan, keamanan, dan peningkatan kesehatan bagi
pasien dan keluarganya serta bisa mengurangi resiko pada pasien
yang jatuh di rumah sakit.
Kegiatan aktualisasi dan habituasi terkait nilai-nilai dasar ASN yaitu
berorientasi pada pelayanan, akuntabel, kompeten, Harmonis, loyal,
adaptif, dan kolaboratif yang dilaksanakan mulai tanggal 29 maret
2022 – tanggal 25 Mei 2022 diharapkan memberikan dampak yang
positif dalam mengoptimalkan pemantauan pasien dengan resiko jatuh
sebagai bentuk peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit baik yang
dilakukan oleh staf ruangan Kenanga maupun keikutsertaan keluarga
pasien dalam memahami pentingnya upaya pencegahan resiko jatuh.
Adapun kesimpulan yang diambil dari kegiatan aktualisasi ini, antara
lain :
1. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang bertujuan untuk
pengoptimalisasian kepatuhan perawat terhadap upaya
pencegahan resiko jatuh pada pasien anak di ruangan kenanga
rumah sakit umum daerah kota kotamobagu yang terlaksana
dengan baik yang tentunya telah dikonsultasikan dan disetujui
oleh Kepala ruangan.
2. Ketersediaan tanda resiko jatuh dan penanda lokasi rawan jatuh
yang lebih mempermudah dalam pemantauan dan monitoring
pasien dengan resiko jatuh. Yang dalam pelaksanaanya
memiliki beberapa tahapan diantaranya : pembuatan desain
tanda resiko jatuh yang telah dikonsultasikan dan disetujui oleh
47
kepala ruangan dan dilanjutkan dengan pencetakan desain
tanda resiko jatuh.
3. Sosialisasi internal yang diberikan kepada rekan perawat
ruangan mengenai strategi pelaksanaan optimalisasi pasient
safety resiko jatuh pada pasien yang telah dilaksanakan
menggunakan sarana penunjang yaitu tersedianya tanda resiko
jatuh, form pengkajian resiko jatuh dan form assesmen lanjutan
resiko jatuh. Dengan adanya dukungan dari seluruh staf
perawat yang ada diruangan Kenanga dalam keikutsertaan
kegiatan sosialisasi dimana boleh memberikan masukan guna
tercapainya hasil yang diharapkan. Kegiatan ini dibuktikan
dengan adanya daftar hadir staf ruangan Kenanga dalam
keikutsertaan pelaksanaan sosialisasi dan dokumntasi berupa
foto.
4. Kegiatan penyuluhan/ edukasi kesehatan kepada keluarga
pasien dan pasien dengan menggunakan media informasi
Leaflet yang terlaksana dengan baik memberi ruangan
keikutsertaan keluarga dan pasien dalam memahami
pentingnya upaya pencegahan resiko jatuh. Kegiatan inipun
tentunya memiliki bebrapa tahap yaitu : menyiapkan materi dan
desain leaflet yang dilakukan dengan berkonsultasi pada Kepala
Ruangan, membuat janji temu dengan keluarga pasien dan
pemberian waktu kepada keluarga pasien untuk bertanya.
5. Kegiatan yang terakhir adalah evaluasi setiap tindakan yang
dilakukan baik dalam pelaksanaan pemanfaatan akan
ketersediaan form pengkajian resiko jatuh dan asessmen
lanjutan resiko jatuh merupakan tolak ukur optimalisasinya
pemantauan resiko jatuh pada pasien anak yang sementara di
rawat di ruangan Kenanga, dimana kegiatan ini mempunyai
tahapan kegiatan pemaksimalan pengisian form pengkajian
resiko jatuh dan asessmen lanjutan resiko jatuh, sharing dengan
mentor dan teman sejawat tentang pengoptimalisasian
48
pengisian form pengkajian resiko jatuh dan asessmen lanjutan
resiko jatuh, dam melakukan evaluasi pengisian format
pemantauan assesment lanjutan resiko jatuh yang dilihat
langsung pada list resume pasien yang sedang dirawat
diruangan Kenanga.
B. Saran
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar upaya optimalisasi
kepatuhan perawat terhadap upaya pencegahan resiko jatuh pada
pasien anak di ruangan kenanga dapat terlaksana dengan baik sesuai
standar prosedur operasional, yaitu sebagai berikut:
1. Adanya kepatuhan dan kepedulian dari tenaga kesehatan yang
bekerja di rumah sakit khususnya perawat di ruangan Kenanga
dalam upaya pencegahan resiko jatuh pada pasien
2. Adanya kerjasama antara perawat dan keluarga pasien dalam
upaya pencegahan resiko jatuh pada pasien.
3. Adanya ketersediaan fasilitas yang memadai dalam menunjang
upaya pencegahan resiko jatuh pada pasien
49
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang No. 5 Pasal 10. Tentang Aperatur Sipil Negara. Jakarta. 2014
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(PERMENPANRB) Republik Indonesia Nomor 35. 2019
PerkaLAN No. 1 Butir 7, Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
2021
Pedoman Sistematika penulisan Rancangan Dan Laporan Aktualisasi Pelatihan
Dasar CPNS, Keputusan Kepala BKSDMD Prov. SULUT, No.002.1 Tahun
2021. Manado
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kotamobagu. 2021 Profil Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Kotamobagu. Kotamobagu
https://id.scribd.com/doc/208706218/Skala-Risiko-Jatuh-Humpty-Dumpty-Untuk-Pediatri,
diakses pada tanggal 16 April 2022
https://mutupelayanankesehatan.net/index.php/component/content/article/19-
headline/532, diakses pada tanggal 16 April 2022
50
LAMPIRAN - LAMPIRAN
51
KEGIATAN SATU
Tahapan Kegiatan :
Output :
52
PEMERINTAH KOTA KOTAMOBAGU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKOTA KOTAMOBAGU
Kel. Pobundayan Kec. Kotamobagu Selatan Provinsi Sulawesi Utara Kode RS: 71 745 0 35
email : rsud_kotamobagu@yahoo.com
SURAT PERSETUJUAN
53
PEMERINTAH KOTA KOTAMOBAGU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KOTAMOBAGU
Kel. Pobundayan Kec. Kotamobagu Selatan Provinsi Sulawesi Utara Kode RS: 71 745 0 35
email : rsud_kotamobagu@yahoo.com
54
Gambar II
Gambar III
55
Gambar IV
Konsultasi dengan Kepala Ruangan Kenanga mengenai desain tanda resiko jatuh dan
manfaat penanda resiko jatuh, Tanggal 18 April 2022
Gambar V
56
Gambar VI
57
Gambar VII
58
KEGIATAN DUA
Mengadakan sosialisasi internal kepada rekan perawat ruangan mengenai
strategi pelaksanaan optimalisasi pasient safety resiko jatuh pada pasien
Tahapan Kegiatan :
1. Menyusun Materi Sosialisasi berupa form dan tanda resiko jatuh
2. Menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan sosialisasi
3. Melakukan sosialisasi dengan rekan sejawat terkait pemahaman
monitoring pasien resiko jatuh
Output :
- Format Pengkajian Resiko Jatuh pada anak
- Format assesment lanjutan resiko jatuh
- Tanda resiko jatuh
- Absen kehadiran sosialisasi
- Surat pernyataan melaksanakan kegiatan aktulisasi
- Dokumentasi
59
60
61
Gambar VIII
Sosialiasi pengoptimalisasian Pengisian form Pengkajian resiko jatuh pada anak dan
assesmen lanjutan resiko, Tanggal 25 April 2022
Gambar IX
62
63
PEMERINTAH KOTA KOTAMOBAGU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KOTAMOBAGU
Kel. Pobundayan Kec. Kotamobagu Selatan Provinsi Sulawesi Utara Kode RS: 71 745 0 35
email : rsud_kotamobagu@yahoo.com
Tahapan Kegiatan :
1. Menyiapkan materi dan desain leaflet
2. Membuat janji temu dengan keluarga [asien
3. Memberikan waktu bertanya kepada keluarga pasien
Output :
- Leaflet Resiko Jatuh
- Surat pernyataan melaksanakan kegiatan aktulisasi
- Dokumentasi
65
66
Gambar X
67
PEMERINTAH KOTA KOTAMOBAGU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KOTAMOBAGU
Kel. Pobundayan Kec. Kotamobagu Selatan Provinsi Sulawesi Utara Kode RS: 71 745 0 35
email : rsud_kotamobagu@yahoo.com
68
KEGIATAN KEEMPAT
Tahapan Kegiatan :
1. Memaksimalkan Pengisian form pengkajian resiko jatuh dan
assesmen lanjutan resiko jatuh
2. Melakukan sharing dengan Mentor dan teman sejawat tentang
pengoptimalisasian pengisian assesmen lanjutan pada pasien
resiko jatuh
3. Melakukan evaluasi pengisian format pemantauan assesmen resiko
jatuh
OUTPUT :
- Check list format pengkajian dan assesmen lanjutan resiko jatuh
pada pasien anak
- Surat pernyataan melaksanakan kegiatan
- Dokumentasi
69
Gambar XI
Gambar XII
70
Gambar XIII
Pelaksanaan Sharing dengan Mentor dan rekan sejawat, Tanggal 29 April 2022
Gambar XIV
71
PEMERINTAH KOTA KOTAMOBAGU
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KOTAMOBAGU
Kel. Pobundayan Kec. Kotamobagu Selatan Provinsi Sulawesi Utara Kode RS: 71 745 0 35
email : rsud_kotamobagu@yahoo.com
72
Lampiran 2
KONSULTASI
Gambar XV
73
Gambar XVI
74
Lembar Konsultas Coach
Nama Peserta : Yulianti Yanti Wongkar, A.Md, Kep
Kelompok : II Angkatan 4
Nama Coach : Helen Dalip,S.Pd, M.Pd
Tempat Aktualisasi : RSUD KOTA KOTAMOBAGU
Judul Aktualisasi : Optimalisasi Kepatuhan Perawat Terhadap
Upaya Pencegahan Resiko Jatuh Pada
Pasien Anak Di Ruangan Kenanga RSUD
Kota Kotamobagu
Media
No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Catatan Paraf
Komunikasi
COACH,
75
Lembar Konsultasi Mentor
Nama Peserta : Yulianti Yanti Wongkar, A.Md, Kep
Kelompok : II Angkatan 4
Nama Coach : Syuri Rahayu Makalalag, STr. Keb
Tempat Aktualisasi : RSUD KOTA KOTAMOBAGU
Judul Aktualisasi : Optimalisasi Kepatuhan Perawat Terhadap
Upaya Pencegahan Resiko Jatuh Pada
Pasien Anak Di Ruangan Kenanga RSUD
Kota Kotamobagu
Media
No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Catatan Paraf
Komunikasi
MENTOR,
76
Gambar XVII
77
Gambar XVIII
78