Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

KARAKTERISTIK LAPANGAN TERBANG

Oleh Kelompok 5

Nama : Andes Syahputra


1910003433230

Rifki Azril
1910003433211

Dosen : Cut Dona Kordelia, ST, MT

PRODI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS EKASAKTI
Tahun 2022
PEMBAHASAN
Karakteristik Pesawat Terbang
Sebelum merancang sebuah lapangan terbang, dibutuhkan pengetahuan
karakteristik pesawat terbang secara umum untuk merencanakan prasarananya.
Karakteristik pesawat terbang antara lain :
1. Berat Pesawat (Aircraft Weight)
Berat pesawat merupakan faktor utama untuk pengukuran tebal
perkerasan tempat pendaratan (landing area) berupa landas pacu
(runway), taxiway, wilayah perputaran pesawat (turning area) dan tempat
parkir (apron).
Berat pesawat memiliki karakteristik telah ditentukan oleh perusahaan
pembuat pesawat. Berat pesawat ini selanjutnya melalui mekanisme
transfer beban melalui konfigurasi roda pesawat menjadi beban roda
terhadap perkerasan landasan.
2. Ukuran (Size)
Ukuran pesawat yang perlu diperhitungkan adalah lebar sayap pesawat
(wingspan) dan panjang pesawat (fuselage length). Kedua faktor ini akan
mempengaruhi :
 Ukuran tempat parkir (apron) dan maneuver (pergerakan) pesawat
untuk parkir. Ukuran parkir ini juga akan berkorelasi mempengaruhi
konfigurasi bangunan terminal.
 Lebar jalur pergerakan pesawat di landas pacu dan taxiway, yang juga
akan mempengaruhi jarak di antara kedua jalur pergerakan pesawat
tersebut.
3. Konfigurasi Roda Pesawat (Whell Configuration)
Konfigurasi roda pendaratan utama (main landing gear) menunjukan
bagaimana reaksi perkerasan terhadap beban yang diterimanya.
Konfigurasi roda pendaratan utama dirancang untuk dapat mengatasi
gaya-gaya yang ditimbulkan pada saat melakukan pendaratan dan
berdasarkan beban yang lebih kecil dari beban pesawat lepas landas
maksimum. Jenis konfirgurasi roda pesawat berupa tunggal (single),

Kelompok 5 | Karakteristik Lapangan Terbang | Page | 2


ganda (dual), dan dua ganda (dual tandem) mempengaruhi secara
langsung tebal perkerasan.
Untuk pesawat berbadan besar, bisanya memiliki konfigurasi roda/gear
berupa dual atau dual tandem. Pemilihan konfigurasi kedua jenis tersebut
dipengaruhi oleh sifat pembebanan pesawat ke perkerasan.
4. Kapasitas
Kapasitas pesawat udara terkait dengan daya angkut penumpang dan
barang akan mempengaruhi fasilitas yang harus disediakan di dalam
bangunan terminal (misal : ruang tunggu penumpang, fasilitas sirkulasi
penumpang, dll.) maupun fasilitas pendukung di seputar terminal (misal :
tempat parkir kendaraan, tempat bongkar muat barang untuk muatan
kargo, dll.)
5. Panjang Landasan Pacu
Panjang landas pacu (runway) akan mempengaruhi sebagian besar ukuran
dari wilayah bandar udara itu sendiri. Panjang landas pacu juga
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di sekitar bandar udara, ketinggian
tempat , temparatur, angin , dll.

Pengaruh Karakteristik Pesawat Terbang terhadap Perencanaan Bandar


Udara
1. Berat
Berpengaruh pada tebal perkerasan untuk perencanaan landasan pacu,
apron dan taxiway
2. Ukuran pesawat
Berpengaruh pada perencanaan dimensi apron, hanggar, konfigurasi
bangunan terminal, lebar landasan pacu, lebar taxiway
3. Konfigurasi roda pendaratan
Berpengaruh pada tebal perkerasan pada areal pendaratan
4. Kapasitas Pesawat
Berpengaruh pada dimensi bangunan terminal serta fasilitas-fasilitasnya

Kelompok 5 | Karakteristik Lapangan Terbang | Page | 3


5. Panjang runway
Berpengaruh terhadap luas daerah yang diperlukan (luas pembebasan
tanah)
Komponen Berat Pesawat
Terdapat komponen dasar berat pesawat yang terkait dengan berat pesawat
yang perlu diketahui oleh perencana bandar udara. Komponen dasar berat
pesawat ini adalah kondisi berat yang diijinkan (oleh pembuat pesawat)
untuk melakukan maneuver pergerakan di darat, penerbangan (take-off)
dan pendaratan (landing).
Komponen ini juga akan mempengaruhi secara langsung ukuran dasar
panjang landas pacu yang diperlukan oleh pesawat tersebut.
Beberapa komponen berat pesawat yang perlu diketahui adalah Operating
Empty Weight (OEW), Payload, Zero-fuel Weight, Maximum Ramp
Weight, Maximum Structural Takeoff Weight dan Maximum Structural
Landing Weight.
a. Operating Empty Weight (OEW)
OEW (berat kosong operasi) merupakan berat dasar pesawat yang
termasuk didalamnya kru (pilot, teknisi, pramugari) pesawat dan semua
berat pesawat yang ada dalam kondisi yang siap terbang, kecuali (tidak
termasuk) payload (berat muatan) dan fuel (bahan bakar).
b. Payload
Payload (berat muatan terbayar) merupakan total pendapatan
(revenue) (=yang diperoleh maskapai penerbangan) yang
mengakibatkan/menghasilkan adanya beban/muatan (load). Berat
muatan yang terbayar termasuk di dalamnya penumpang (passengers),
surat (mails), express dan kargo. Berat muatan terbayar (payload)
maksimum ditentukan oleh pihak penguasa/pengatur penerbangan
terkait (federal government) yang mengijinkan pesawat membawa
penumpang, barang atau kombinasi dari keduanya. Secara teori,
payload diperoleh dari perbedaan antara , Zero-fuel Weight dan
Operating Empty Weight.

Kelompok 5 | Karakteristik Lapangan Terbang | Page | 4


c. Zero-fuel Weight
Zero-fuel Weight (berat pesawat dengan bahan bakar kosong) terdiri dari
berat kosong operasi (OEW), maximum payload dan segala sesuatunya
yang terkait dengan tambahan bahan bakar pesawat dimana ketika
pesawat terbang tidak melebihi kemampuan bending momen pesawat
(titik pertemuan di sayap pesawat dan panjang badan pesawat) ketika
melakukan penerbangan.
d. Maximum Ramp Weight
Maximum Ramp Weight adalah berat maksimum pesawat yang
diijinkan untuk pergerakan di darat atau pergerakan di antara apron
menuju ke ujuang landasan pacu yang dibatasi oleh kekuatan pesawat
dan persyaratan ukuran penerbangan.
e. Maximum Take-off Weight (MTOW)
Maximum Take-off Weight adalah berat maksimum struktur pesawat
yang diijinkan untuk mulai melakukan penerbangan (take-off) yang
dibatasi oleh oleh kekuatan pesawat dan persyaratan ukuran
penerbangan.
f. Maximum Landing Weight (MLW)
Maximum Landing Weight adalah berat maksimum struktur pesawat
yang diijinkan untuk mulai melakukan pendaratan (ketika menyentuh
landasan) yang dibatasi oleh oleh kekuatan pesawat dan persyaratan
ukuran penerbangan.

Payload and Range (Muatan dan Jarak Jelajah)


Payload merupakan salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi jarak
jangkauan terbang suatu pesawat udara. Secara normalnya, semakin rendah
payload yang dimuat dalam pesawat, maka jarak tempuh pesawat menjadi
semakin jauh. Hubungan antara kedua faktor tersebut (payload dan jarak
tempuh) diberikan dalam Grafik Payload versus Range berikut ini

Kelompok 5 | Karakteristik Lapangan Terbang | Page | 5


Pada pesawat penumpang, biasanya Payload tidak melebihi Payload Maksimum
(Maximum Structural Payload). Hal ini karena diperlukannya suatu ruang yang
digunakan untuk kenyamanan bagasi yang beratnya ± 90 kg.

Kelompok 5 | Karakteristik Lapangan Terbang | Page | 6


CONTOH SOAL
DIAGRAM PAYLOAD-RANGE
PESAWAT IPTN N25050

SOAL
Diketahui :
- MTOW : 48501 lbs
- MLW : 48060 lbs
- Zero Fuel Weight : 43353 lbs
- OEW : 30126 lbs
- Max Structure Payload : 13227 lbs
- Fuel Capacity : 9259 lbs
- Waktu Layanan Penerbangan(cadangan) : 1,5 jam
- Kecepatan rata-rata : 345 mile/jam
- Rata-rata bahan bakar : 3,94 lbs/mile
Buatlah Diagram Payload-Range dari Pesawat tersebut !

A.( Payload terisi penuh)


MSTOW = OEW + payload +BB total (izin)
48501 = 30126+ 13227 + BB izin
BB izin = 5148
BB cad = 1,5 x 345 x 3,94
= 2038,95 lb
BB perjalanan = 5148-2038,95
= 3109.05
3109. 5
Range dari a = 3.94
= 789 miles
range dari kasus A sendiri kemudian dijadikan nilai x atau ar pada titik a.
Untuk nilai ae, menggunakan maximum structure payload yakni 13227 lbs

Jadi, titik a : [ 789 miles ; 13227 lbs ]

B. ( BB izin = Fuel Capacity )


Fuel capacity
9259=2038.95+BBrute
7220. 05
BBrute = 3. 94 =1832,5 miles

Kelompok 5 | Karakteristik Lapangan Terbang | Page | 7


MSTOW= OEW + payload B + Fuel Capacity
48501 = 30126 + payload B + 9259
Payload B = 9116 lbs

Jadi, titik b : [ 1832,5 miles ; 9116 lbs ]

C. ( Payload tidak ada )


Payload = 0 lbs
Range = Fuel Capacity/ Konsumsi BB
Range = 9259 / 3.94
= 2350 mil
Jadi, ketika Payload tidak ada, range-nya adalah 2350 miles

Sehingga titik C : [ 2350 miles ; 0 lbs ]

Diagram Payload-Range IPTN N25050

Dari perhitungan, didapat:

A [ 789 miles ; 13227 lbs ]

B [ 1832,5 miles ; 9116 lbs ]

C [ 2350 miles ; 0 lbs ]

Maka, diagram ialah sebagai berikut:

Kelompok 5 | Karakteristik Lapangan Terbang | Page | 8


Dimensi Pesawat Terbang
 Length (panjang) didefinisikan sebagai jarak dari ujung depan badan
pesawat sampai ke ujung belakang ekor pesawat yang dikenal sebagai
empennage.
 Wingspan (panjang sayap) adalah sebuah jarak dari ujung sayap ke ujung
sayap lainnya pada sayap utama pesawat.
 Maximum height (tinggi maksimum) adalah sebagai jarak dari lantai
dasar (ground) sampai puncak bagian ekor (tail) pesawat.
 Wheelbase sebuah pesawat terbang didefinisikan sebagai jarak antara as
roda pendaratan utama pesawat dengan as roda depan, pada kasus
pesawat tail-wheel.
 Wheel Track adalah jarak antara as roda terluar dari main landing gear
pesawat.Wheel base dan wheel track digunakan untuk menetapkan radius
putar minimum (turning radius) yang berperan penting dalam
perencanaan taxiway turnoffs, taxiway intersections dan daerah lainnya
dibandara yang digunakan untuk berbelok.

Konfigurasi Roda Pendaratan


Konfigurasi roda berperan penting dalam mendistribusikan berat pesawat ke
permukaan yang ditumpanginya , dengan kata lain berperan besar terhadap desain
perkerasan pesawatnya.
Terdapat beberapa konfigurasi roda pesawat yaitu :
1. Single Wheel Configuration (Konfigurasi Roda Tunggal)
2. Dual-Wheel Configuration (Konfigurasi Roda Ganda)
3. Dual Tandem Configuration (Konfigurasi Roda Ganda Tandem)
Konfigurasi roda pendaratan dirancang untuk menyerap gaya gaya yang
timbul selama proses pendaratan dan menahan beban yang lebih kecil dari
pesawat yang lepas landas maksimum.

Kelompok 5 | Karakteristik Lapangan Terbang | Page | 9


Radius Putar
Karakteristik radius putar digunakan untuk menentukan posisi pesawat pada
apron yang berdekatan dengan bangunan terminal dan juga guna menetapkan
jalur yang akan dilalui oleh pesawat menuju tempat lain di areal bandara (landing
area).
Radius putar merupakan fungsi sudut kemudi roda depan pesawat (the nose gear
steering angle). Semakin besar sudut putar di roda kemudi, maka semakin kecil
radius putar pesawat yang terjadi. Raidus putar sendiri merupakan jarak antara
pusat rotasi ke berbagai bagian ujung pesawat seperti ujung sayap, hidung
pesawat dan ekor pesawat. Sudut maksimum yang terbentuk sangat bervariasi
diantara 60˚ hingga 80˚. Dalam kenyataannya, radius minimum tidak sering
digunakan karena gerakan pesawat yang ditimbulkan dapat cepat mengauskan
ban pesawat dan pada beberapa keadaan, dapat cepat memberikan kerusakan
pada permukaan perkerasan. Biasanya sudut yang digunakan di atas 50˚

Sifat- Sifat Mesin Pesawat


Mungkin sebagian orang bingung melihat dan memikirkan sistem kerja pesawat
yang menyebabkan pesawat bisa terbang tinggi, mendarat, dan memiliki
kecepatan yang sangat tinggi.
Pesawat memerlukan daya dorong yang sangat besar untuk di hasilkan oleh
tenaga penggerak atau yang biasa di sebut dengan mesin.
Banyak jenis jenis pesawat terbang mulai dari yang ukuran kecil sampai yang
sangat besar.Daya dorong yang nantinya di hasilkan oleh engine ini biasa di sebut
dengan thrust. Pesawat kecil biasa di gunakan untuk ke daerah yang terpencil,
sedangkan pesawat besar banyak di gunakan untuk penerbangan jarak jauh dan
antar negara.
1. Piston Engine
Piston engine atau biasa di sebut dengan mesin torak, merupakan mesin yang
menggunakan piston sebagai tenaga penggerak. Engine pesawat terbang tipe
piston yang bergerak naik turun di hubungkan dengan crankshaft melalui
connecting rod untuk memutar propeller atau baling-baling.

Kelompok 5 | Karakteristik Lapangan Terbang | Page | 10


Piston dapat bergerak naik turun karena adanya pembakaran antara campuran
udara dengan bahan bakar di dalam ruang bakar. Pembakaran di dalam
combustion chamber menghasilkan expansion gas panas yang dapat
menggerakkan piston bergerak naik turun.
2. Turbojet Engine
Pada dasarnya, prinsip kerja dari semua engine pesawat terbang sama. Yaitu
memanfaatkan energi pembakaran antara campuran bahan bakar dengan udara
yang menghasilkan expansion gas yang terjadi di dalam ruang bakar cc
(combustion chamber).
Di namakan turbojet engine karena mesin ini menggunakan turbin dalam
membangkitkan tenaga, dan jet yang artinya semburan/ pancaran. Yaitu
semburan hasil pembakaran di dalam cc keluar menuju turbin dan memutar
turbin, lalu turbin memutar compressor dan menggerakkan komponen engine
lainnya.
3. Turboprop Engine
Prinsip kerja dari jenis engine pesawat terbang tipe Turboprop engine sama
dengan proses kerja dari turbojet engine. Yang membedakannya adalah
terdapat propeller pada engine ini. Propeller terhubung dengan turbin dan
compressor melalui shaft.
4. Turbofan Engine
Sama dengan turboprop, prinsip kerja turbofan sama dengan turbojet engine.
Perbedaannya adalah pada turbofan engine terdapat fan di depan compressor.
Fan berfungsi untuk menghisap udara masuk ke dalam compressor engine
pesawat terbang.

Kelompok 5 | Karakteristik Lapangan Terbang | Page | 11

Anda mungkin juga menyukai