Gaya Kepemimpinan Pendidikan
Gaya Kepemimpinan Pendidikan
Nazmi Septiani
17061015
Indonesia
E-mail : ami16032016@gmail.com
I. PENDAHULUAN
Tipe kepemimpinan otoriter disebut juga tipe e. Syarat - Syarat Pemimpin Pendidikan
kepemimpinan “outhoritarian”.Dalam kepemimpinan
yang otoriter, pemimpin bertindak sebagai diktator Dalam memangku jabatan pemimpin
terhadap anggota-anggota kelompoknya.Dominasi pendidikan yang dapat melaksanakan tugas-tugasnya
yang berlebihan mudah menghidupkan oposisi atau dan memainkan perannya sebagai pemimpin yang
menimbulkan sifat apatis, atau sifat-sifat pada baik dan sukses, maka dituntut beberapa persyaratan
anggota-anggota kelompok terhadap pemimpinnya. jasmani, rohani, dan moralitas yang baik, bahkan
persyaratan sosial ekonomis yang layak akan tetapi
2. Tipe “Laissez-faire” pada bagian ini yang akan dikemukakan hanyalah
persyaratan-persyaratan kepribadian dari seorang
Dalam tipe kepemimpinan ini sebenarnya pemimpin yang baik. Persyaratan-persyaratan tersebut
pemimpin tidak memberikan kepemimpinannya,dia adalah : (1) Rendah hati dan sederhana, (2) Bersifat
membiarkan bawahannya berbuat kehendaknya. suka menolong, (3) Sabar dan memiliki kestabilan
Pemimpin sama sekali tidak memberikan kontrol dan emosi (4) Percaya kepada diri sendiri. (5) Jujur, adil
koreksi pekerjaan bawahannya. Pembagian tugas dan dan dapat dipercaya, (6) Keahlian dalam jabatan.
kerja sama diserahkan sepenuhnya kepada
bawahannya tanpa petunjuk atau saran-saran dari f. Keterampilan yang harus dimiliki
pemimpin.Tingkat keberhasilan organisasi atau Pemimpin Pendidikan
lembaga semata-mata disebabkan karena kesadaran
dan dedikasi beberapa anggota kelompok, dan bukan
1. Keterampilan dalam memimpin
karena pengaruh dari pemimpin. Struktur
organisasinya tidak jelas dan kabur, segala dilakukan
tanpa rencana dan tanpa pengawasan dari pemimpin.
3. Tipe Demokratis
4. Tipe Pseudo-demokratis
I. Pemimpin Pendidikan
d) Senantiasa menunjukkan bagaimana cara d) Orang tua dan masyarakat, agar mampu untuk
melakukan sesuatu daripada menunjukkan bahwa ia menumbuhkan dan mengembangkan kemitraan yang
tahu sesuatu; lebih baik agar partisipasi mereka terhadap usaha
pengembangan sekolah makin meningkat dan
e) Senantiasa mengembangkan suasana antusias, dirasakan sebagai suatu kewajiban, bukan sesuatu
bukannya mengembangkan suasana yang yang membebani.
menjemukan; dan
Yang terpenting adalah, kepemimpinan
f) Senantiasa memperbaiki kesalahan yang ada Kepala Sekolah harus dapat memberikan
daripada menyalahkan kesalahan pada seseorang, kesejahteraan lahir batin, mengembangkan
bekerja dengan penuh kesungguhan, bukannya ogah- kekeluargaan yang lebih baik, meningkatkan rasa
ogahan karena serba kekurangan. kebersamaan dalam mencapai tujuan dan
menumbuhkan budaya positif yang kuat di
Agar kepemimpinan Kepala Sekolah efektif, lingkungan sekolah.
beberapa sifat dan gaya kepemimpinan seorang
pemimpin (Kepala Sekolah) dalam menggalang Komponen sekolah, termasuk sekolah dasar
hubungan baik dengan orang-orang yang dipimpin dan madrasah ibidaiyah, terdiri dari administrasi
yaitu: (1) Memberi contoh, (2) Berkepentingan pada sekolah, kelembagaan, ketenagaan, kurikulum, siswa,
kualitas, (3) Bekerja dengan landasan hubungan sarana, prasarana, dan situasi umum sekolah. Kepala
kemansuiaan yang baik, (4) Memahami masyarakat Sekolah merupakan salah satu faktor yang
sekitarnya, (5) Memiliki sikap mental yang baik, (6) terpenting dalam keberhasilan
Berkepentingan dengan staf dan sekolah, (7)
Melakukan kompromi untuk mencapai kesepakatan,
(8) Mempertahankan stabilitas, (9) Mampu mengatasi
stres, (10) Menciptakan struktur agar sesuatu bisa
terjadi, (11) Mentolerir adanya kesalahan, (12) Tidak
menciptakan konflik pribadi, (13) Memimpin melalui
pendekatan yang positif, (!4) Tidak mendahului
orang-orang yang dipimipinnya, (15) Mudah
dihubungi oleh orang; dan (16) Memiliki keluarga
yang serasi
IV. KESIMPULAN