Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA YANG MENGALAMI

SKIZOFRENIA HIBEFRENIK DENGAN DIAGNOSA

KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL DI DESA

KAPURAN KEC WONOSARI

KABUPATEN BONDOWOSO

KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS

PROPOSAL

KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS

Oleh :

Dwi mulyo subandrio

NIM : 18037141064

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BONDOWOSO

2020

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA YANG MENGALAMI

SKIZOFRENIA HIBEFRENIK DENGAN DIAGNOSA

KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL DI DESA

KAPURAN KEC WONOSARI

KABUPATEN BONDOWOSO

Proposal Karya Tulis Ilmiah : Studi Kasus disusun sebagai Syarat Untuk

Menyelesaikan Pendidikan Ahli Madya Keperawatan

Oleh :

Dwi mulyo subandrio

NIM : 18037141064
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BONDOWOSO

2020

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Studi kasus dalam karya tulis ini adalah studi untuk mengeksplorasi

masalah Asuhan Keperawatan keluarga Yang Mengalami Skizofrenia Hibefrenik

Dengan Diagnosa Keperawatan Isolasi Sosial di Bondowoso.

Studi kasus dalam karya tulis ini adalah untuk mengeksplorasi masalah

“Asuhan Keperawatan keluarga Yang Mengalami Skizofrenia Hibefrenik Dengan

Diagnosa Keperawatan Isolasi Sosial di Desa Kapuran Kecamatan Wonosari

Kabupaten Bondowoso.”

3.2 Batasan Istilah

Batasan istilah adalah persyaratan yang menjelaskan istilah-istilah kunci

yang menjadi focus dalam penulisan studi kasus. Batasan istilah disusun secara

naratif dan apabila diperlukan ditambahkan informasi sebagai tanda atau ciri khas

dari Batasan yang dibuat penulis.

Batasan istilah dalam studi kasus ini adalah Asuhan keperawatan pada

keluarga yang mengalami Skizofrenia Hibefrenik Dengan Diagnosa Keperawatan


Isolasi Sosial di Desa Kapuran Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso

Tahun 2020.

3.3 Partisipan

Pada sub bab ini di deskripsikan tentang karakteristik partisipan/unit

analisis/kasus yang akan diteliti. Partisipan dalam studi kasus keperawatan

umumnya adalah klien. Subyek yang akan digunakan adalah satu klien atau (satu

kasus) dengan masalah keperawatan dan diagnose medis yang sesuai dengan

judul. Dalam penyusunan studi kasus partisipan adalah satu kasus atau satu

keluarga yang bertempa tinggal di di Desa Kapuran Kecamatan Wonosari

Kabupaten Bondowoso Tahun 2020.

Partisipan dan penyusunan studi kasus ini adalah satu keluarga dengan

diagnose medis Skizofrenia Hibefrenik Dengan Diagnosa Keperawatan Isolasi

Sosial di Desa Kapuran Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso Tahun

2020.

3.4 Lokasi dan Waktu

Menjelaskan tentang deskriptif lokasi penelitian, jika focus sasaran adalah

keluarga maka perlu menuliskan nama ruang rawat inap dan nama rumah sakit

serta waktu yang digunakan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah studi kasus.
Waktu penyelenggaraan Asuhan Keperawatan pada Keluarga yang

Mengalami Skizofrenia Hibefrenik Dengan Diagnosa Keperawatan Isolasi Sosial

di Desa Kapuran Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso Tahun 2020

adalah 14 hari dengan minimal 7 kali kunjungan.

3.5 Pengumpulan Data

Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang

digunakan

1. Wawancara ( hasil anamnesa berita tentang identitas klien. Keluhan

utama, riwayat penyakit sekarang — dahulu — dan lain-lain ). Sumber

data dari klien, keluarga dan perawat lainnya

2. Observasi dan pemeriksaan fisik ( dengan pendekatan IPPA inpeksi,

palpasi, perkusi, auskultasi ) pada sistem tubuh klien

3. Studi dukumentasi dan angket ( hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data

lain yang relevan)

3.6 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji kualitas data/nformasi

yang di peroleh sehingga menghasilkan data dengan validitas tinggi. Disamping

intergritas penuliis ( karena penulis menjadi instrument utama ), uji keabsahan

data dilakukan yaitu dengan

1. Memperpanjang waktu pengamatan / tindakan

2. Sumber informasi tambahan menggunakan triangulasi dari tiga sumber data

utama yaitu klien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan dengan masalah

yang akan diteliti.


3.7 Analisis Data

Analisis data dilakukan penulis di lapangan, sewaktu pengumpulan data

sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara

mengemukakan fakta, selanjutkan membandingkan dengan teori yang ada dan

selanjutnya di tuangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisis yang digunakan

dengan cara menarasikan jawaban-jawaban yang diperoleh dari hasil intrepetasi

wawancara mendalam yang akan di lakukan untuk menjawab rumusan masalah.

Teknis analisis digunakan dengan cara observasi oleh penulis dan studi

dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya diitrepretasikan dan

dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi

dalam intervensi tersebut. Urutan dalam analisis adalah :

1. Pengumpulan data

Data dikumpulkan dari hasil wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.

Hasil di tulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk

transkrip ( catatan terstruktur )

2. Mereduksi data

Dari hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan dijadikan

satu dalam bentuk transkrip dan dikelompokkan menjadi data subyektif dan

obyektif, dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostik kemudian

dibandingkan nilai normal.

3. Penyajian data

Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, gambar, bagan dan teks

naratif. Kerahasian klien dijaga dengan mengaburkan identitas dari klien.


4. Kesimpulan

Dari data yang disajiakan, kemudian data dibahas dan di bandingkan dengan

hasil-hasil penulisan terdahulu dan secara teontis dengan perilaku kesehatan.

Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara indikasi. Data yang dikumpulkan

terkait dengan data pengkajian, diagnosis, perencanaan, tindakan dan evaluasi.

3.8 Etika Penelitian

Dicantumkan etika yang mendasar penyusunan studi kasus, terdiri dari :

1. Informed consent ( persetujuan menjadi klien )

Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian

dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan

sebelum penelitian dilakukan, tujuannya adalah agar subyek mengerti maksud

dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya, jika subyek bersedia maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak

bersedia maka peneliti harus menghormati.

2. Anonymity ( tanpa nama )

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, maka peneliti tidak

mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner hanya menuliskan

kode tertentu pada lembar pengumpulan data.

3. Confidentiality ( kerahasian )

Untuk menjaga kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya, semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin


kerahasiaannya oleh peneliti, hanya data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset. (Nursalam, 2013)

Anda mungkin juga menyukai