Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PPRAKTEK LAPANG

DASAR-DASAR PENANGKAPAN IKAN


DESA BUNATI, KABUPATEN TANAH BUMBU,
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Oleh :

Nama : Maulana Malik Muhammad


NIM : 2110716310005
Prodi : Ilmu Kelautan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur praktikan panjatkan atas kehadirat-Nya yang telah


melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada praktikan, sehingga dapat
menyelesaikan Laporan Praktek Lapangan Dasar-dasar Penangkapan Ikan tepat
waktu.
Praktikan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan ini kepada Dosen mata kuliah Dasar-dasar
Penangkapan Ikan yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan memberikan
bantuan serta teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan
laporan ini.
Praktikan menyadari bahwa laporan praktikan ini belum dikatan sempurna.
Oleh karena itu praktikan mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang
membutuhkan sehingga dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk masalah-
masalah sejenisnya.

Banjarbaru, 23 Mei 2022

Praktikan,

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................ ii
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................... 2

BAB 2. TINJAUN PUSTAKA ............................................................. 3


BAB 3. METODE PRAKTIK.............................................................. 4
3.1. Waktu dan Tempat ................................................................. 4
3.2. Metode Pelaksanaan............................................................... 4

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 5


4.1. Hasil ...................................................................................... 6
4.2. Pembahasan ........................................................................... 7

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 9


5.1. Kesimpulan ............................................................................ 9
5.2. Saran...................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perikanan adalah suatu usaha yang menghasilkan, yaitu usaha untuk


mengeksploitasi seluruh benda-bednda yang hidup atau berada di suatu perairan
(Aquatic resources). Sedangkan penangkapan (fishing) adalah usaha melakukan
penangkapan ataupun pengunpulan ikan dan jenis-jenis aquatic resources lainnya,
dengan dasar pemikiran bahwa ikan dan aquatic resaurces tersebut mempunyai nilai
ekonomi.

Penangkapan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan ikan-


ikan yang ada di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan, baik dengan
alat atau dengan cara apapun.

Unsur yang diperlukan dalam penangkapan, antara lain :

Tempat usaha, yakni perairan umum.


Sumber hayati, yakni ikan dalam arti luas.
Sarana penangkapan seperti perahu dan alat tangkap.
Manusia yang langsung terlibat dalam usaha itu.

Alat tangkap dan teknik penangkapan ikan yang digunakan nelayan di


Indonesia umumnya masih bersifat tradisional dan hanya berdasarkan pada
pengamalaman ataupun tanda-tanda alam saja. Jka ditinjau dari segi prinsip teknik
penangkapan yang digunakan oleh nelayan di tanah air akan terlihat bahwa telah
banyak pemanfaatan tingkat ikan (behavior) untuk tujuan penangkapan ikan.

Bagian yang penting dari usaha penangkapan ikan adalah alat tangkap
yang digunakan selain sumberdaya alamnya sendiri. Pengaruh dari keberhasilan
penangkapan salah satunya adalah alat tangkapnya sendiri. Pengkapan ikan dapat
memberikan pengaruh buruk pada kelestarian sumberdaya perikanan kalau usaha
penangkapan itu tidak memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan koservasi
dari potensi ikan itu sendiri.

1
2

1.2. Tujuan

Tujuan dari praktek lapang ini adalah sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui jenis kapal yang terdapat di lokasi praktik.
2. Untuk mengetahui jenis ikan dan ukuran ikan yang tertangkap.
3. Untuk mengetahui jenis alat tangkap, lokasi penangkapan serta musim
penangkapan ikan yang ada dilokasi penangkapan serta musim penangkapan
ikan yang ada di lokasi praktik.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pelolahan dan


pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi,
produksi, pengelolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu
sistem bisnis perikanan. Cakupan dalam statistik perikanan, meliputi kegiatan
ekonomi dibidang penangkapan, pembudidayaan, pengelolahan dan pemasaran
ikan. Usaha perikanan mencangkup usaha perorangan atau badan untuk
menangkap, membudidayakan, mengelolah dan memasarkan ikan untuk tujuan
komersial (Fachrussyah, 2017).

Alat penangkapan dengan cara pengoprasiannya yang tepat merupakan


salah satu faktor yang menentukan dalam meningkatkan produksi/ optimal
perikanan dengan cara banyak mengetahui dan mempelajari gerak gerik tingkah
laku (behavior) dari jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan (Ayodhyoa,
2000).

Untuk mengusahakan suatu usaha perikanan yang baik orang tersebut


haruslah memiliki pengetahuan tentang ala-alat dan teknik penangkapan serta
macam-macam alat dan bahan dasar dari alat, dan teknik pembuatan alat, cara
pemeliharan dan lain sebagainya.

Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengeksploitasi atau


pemanfaatan sumber daya perairan dengan jalan melaksanakan usaha penangkapan
ikan. Cara penangkapan ikan berbeda-beda karena disesuaikan dengan tujuan dan
jenis usaha yang dijalani.

Peningkatan efisiensi dari suatu alat penangkapan ikan tidak hanya


tergantung kepada kontruksi alat dan keahlian mempergunakannya, tetapi juga
tergantung kepada perairan yang mendukung dan faktor alamnya. Hal ini sesuai
dengan pendapat sadhori (2003).

Dalam rangka mewujudkannya tersebut maka eksploitasi sumberdaya


hayati laut harus dapat dilakukan secara bertanggung jawab (Responsible fisheries).
Code of Counduct fot Resposible Fisheries. (CCRF). Yang dicetuskan FAO tahun

3
4

1995. Menyebutkan beberapa prinsip mengenai pengelolahan perikanan yang


betanggung jawab serta himbauan bagi negara-negara pengelolahn sumberdaya
perikanan. Butir-butir dalam prinsip-prinsip umum CCRF tersebut antara lain :

1. Melindungi ekosistem perairan.


2. Menjamin ketersediaan sumberdaya perikanan secara berkelanjutan.
3. Pencegahan kondisi berlebihana (Overfishing).
4. Rehabilitasi populasi perikanan dan habitat kritis.
5. Mengupayakan konservasi.
6. Penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan.
7. Pengontrolan yang efektif terhadap upaya-upaya penangkapan di laut.
8. Mencegah konflik antara nelayan skala kecil, mengah dan industri.
9. Penjamin mutu hasil tangkap.
10. Penjamin terhadap keamanan dan keselamatan kapal, alat tangkap dan ABK.
11. Menajemen pengelolahan perikanan tangkap yang terpadu antara instansi/
lembaga (Wisudo dan Solihin, 2008).
BAB 3. METODE PRAKTIK

3.1. Waktu dan Tempat

Praktik lapang Dasar-dasar Penangkapan Ikan ini dilaksanakan di Desa


Bunati, Kec. Angsana, Kab. Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan pada
tanggal 28 – 31 Maret 2022.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan antara lain :


a. Metode Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cra melakukan
pengamatan tentang keadaan yang ada di daerah Bunati. Observasi merupakan
metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara
cermat di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan
berpedoman kepada desain penelitina perlu menguji lokasi penelitian untuk
mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan (Sangadji
dan Sopiah. 2010). Dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengadakan
pengamatan secra langsung dan mengumpulkan data mengenai dasar-dasar
penangkapan ikan di desa Bunati. Selain itu mahasiwa dapat melakukan studi
pustka meliputi kajian-kajian terhadap berbagai literatur yang berkaitan dengan
monitoring teknik penangkapan ikan.
b. Metode Wawancara
Metode yang yang kedua yaitu metode wawancara persponen atau narasumber
secara langsung. Praktikan mengajukan beberapa pertanyaan yang terdapat di
lembaran kuisioner kepada responden. Dalam hal ini responden yang diberikan
pertanyaan adalah pengepul sekaligus juragan kapal ikan yang berada di muara
Bunati.

5
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil yang didapatkan pada praktik lapangan Dasar-dasar Penangkapan


Ikan adalah sebagai berikut :
Nama Responden : Bpk. Suhate
Alamat Lengkap : Desa Bunati, RT. 02 RW. 01 Kecamatan
Angsana, Kab. Tanah Bumbu, Prov. Kalimantan
Selatan
Desa : Bunati
RT/RW : 02/01

1. Identifikasi Kapal Tangkap

Jenis kapal yang digunakan : Kapal Penangkap Ikan


GT Kapal : 5 GT
Merk Mesin : Dong feng 26
PK, HP Mesin kapal yang digunakan : PK
Bahan Bakar : Solar, 5 Liter / Trip

2. Identifikasi Jenis Ikan Yang Tertangkap

a. Kepiting Rajungan (Portunes pelagius)


b. Udang Batu / Brown (metaperuteus ensis)

3. Identifikasi Jumlah Hasil Tangkapan Ikan

Paling banyak : 5 kg (Kepiting Rajungan) dan 10 kg (Udang


Brown)
Paling sedikit : 1 kg ( Kepiting Rajungan) dan 2 kg (Udang
Brown)
Rata-rata hasil tangkapan : 3 – 7 kg

4. Lokasi Fishing Ground (Daerah Penangkapan Ikan)

6
7

Terdekat : 500 – 700 meter


Terjauh : 1 mil

5. Trip Penangkapan

1 Hari

6. Waktu Penangkapan

Berangkat pagi sekitar jam 6.30 Wita dan pulang sekitar 3.30 Wita

7. Musim Penangkapan

Musi Barat : Desember - Februari


Musim Timur : Maret – Mei
Musim Tenggara : Juli - Agustus

4.2 Pembahasan
Pelabuhan Muara Bunati adalah pelabuhan nelayan ikan yang terlekat di
Desa Bunati RT 02 Kec. Angsana Kab. Tanah Bumbu prov. Kalimantan Selatan.
Pelabuhan ini biasanya memulai aktivitasnya sejak pukul 06.00 Wita hingga sore
hari jam 05.00 Wita. Pelabuhan ini tempat para nelayan sandar dan bertransaksi
(menjual ikan). Nelayan biasanya menjual hasil tangkapannya kepada agen ikan
yang beradaa di lokasi tersebut, yang mana ikan-ikan tersebut berasal dari perairan
sekitar Bunati.

Pada praktik lapang kali ini, saya menemui seorang nelayan kepiting dan
udang yang bernama pak Suhate, beliau adalah seorang nelayan yang berasal dari
desa Bunati itu sendiri. Jenis kapal yang sering di gunakan oleh pak Suhate adalah
kapal penangkap ikan biasa. Kapal ini menggunakan jenis mesin dong feng 26 yang
sekali tripnya menghabiskan solar sekitar 5 liter.

Menurut informasi yang didapatkan dari pak suhate, keping dan udang yang
di tangkap oleh beliau adalah jenis kepiting lokal yang mana banyak tersebar di
perairan Bunati. Pada musim barat yang bertepatan pada bulan Desember –
8

Februari adalah bulan yang puncak penangkapan kepiting dan udang yang mana
bulan tersebut hasil dari tangkapan beliau di atas rata-rata.

Dalam beberapa tahun ini tangkapan di daerah Bunati mengalami


kemunduruan yang mana biasanya para nelayan seperti pak Suhate biasanya
mendapatkan tangkapan yang melimpah sekarang hasil tangkapannya hanya di
bawah rata-rata, dari beberapa pernyataan narasumber dan observasi yang saya lihat
kemunduran tersebut dikarenakan adanya pelabuhan bongkar muat batu bara, yang
mana dampak dari hal ini menyebabkan aktivitas nelayan terganggun di antranya
habitat ikan-ikan yang ada di daerah bunati mulai terancam, dikarenakan kapal
tongkang batu bara yang membuang jangkarnya sembarangan.

Hal lain yang dialami nelayan tersebut adalah jaringnya (lampara) yang
sering hilang ketika menjaring kepiting dan udang, hal ini menjadi keresahan
masyarakat ketika mau melaut. Harapan dari para nelayan di daerah Bunati
kedepannya ada sikap tegas dari pemerintah daerah mengenai hal tersebut, jika
terus terus berlanjut dan tidak ada tindakan dari pemerintah daerah maka
kesejahteraan di desa Bunati terancam.
BAB 5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan dari praktik lapang ini adalah sebagai

berikut :

1. Jenis kapal yang berada di lokasi praktik adalah jenis kapal penangkap ikan.
2. Jenis hasil tangkapan yang paling banyak di daerah Bunati adalah Kepiting
Rajungan dan udang brown.
3. Jenis alat tangkp yang digunakan untuk menangkap ikan yang ada di lokasi
praktik adalah lampara (Bag seine net). Lokasi penangkapan udang dan kepiting
berada di sekitar perairan Desa Bunati. Puncak musim penangkapan udang dan
kepiting tersebut berada pada bulan Desember sampai dengan bulan Februari.

5.2. Saran

Sebaikanya terdapat keselarasan antara lokasi praktik lapang, hal ini agar
praktikan tidak kesulitan saat melakukan praktik dan bertanya kepada responden
yang terdapat di lokasi tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ayodhyoa, A. U. 1974. Metode Penangkapan Ikan. Yayasan Dewi Sri. Bogor.

Ayodhyoa, 2002. Menangkap Ikan dengan Jaring Insang Letak Dasar. Penerbit
Bhatara Aksara-Jakarta. 60 halaman.

Fachrussyah, Zhulmaydin Chairil. "Buku Ajar Dasar Dasar Penangkapan


Ikan." MAKALAH 2.1354 (2017).

http://metode penangkapan.com (21 Mei 2022)

Sadhory, N. 2003. Pengantar Ilmu Perikanan. Penerbit Angkasa. Bandung


Sadhory, N. 2003. Pengantar Ilmu Perikanan. Penerbit Angkasa.
Bandung
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai