Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RESUME

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. K DENGAN PRE POST


PROSTATECTOMY DI RUANG SULAIMAN 3
RS ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG

OLEH :

Nizar Ibnu Maulana


( G3A021026 )

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2021

A. PENGKAJIAN
1. Biodata
Nama : Tn. K
Usia : 65 tahun
Alamat : Kanibalu, Kec.Tembalang,Kab. Kota Semarang.

Diagnose medis : BPH


Tanggal pengkajian : 25 November 2021
2. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri dibagian operasi
3. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Pasien mengatakan tanggal 23 Oktober 2021 pasien merasakan susah buang air
kencing dan mengatakan anyang – anyangen dan bolak balik ke kamar mandi lalu
dibawa ke IGD RS Roemani dan pada tanggal 24 November 2021 dipindah ke
Ruang Sulaiman 3. perawat primer memprogram untuk dilakukan pemantauan,
dukungan kepada pasien untuk kepatuhan dalam pengobatan. pemantauan minum
obat sudah dilakukan
4. Data Fokus
DS : pasien mengatakan nyeri dan sulit tidur
- P : tiba tiba muncul
- Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
- R : sekitar genetalia
- S : skala nyeri 6
- T : hilang timbul
DO :
- Keadaan umum : baik, tampak meringis, gelisah
- GCS : composmentis E4M6V5
- TTV :
 TD 137/88 mmHg
 N : 83 x/menit,
 RR : 21 x/menit,
 S : 36,5 °C
- SpO2 : 99%

Pemeriksaan fisik :
 Abdomen :
- Inspeksi :tidak ada asites, perut simetris
- Palpasi : tidak ada pembesaran liver dan organ lain
- Perkusi timpani, nyeri perut sebelah kiri.
- Auskultasi : bising usus normal 12 x/menit.

Pemeriksaan penunjang :
Kimia klinik :

Tanggal: 1 November 2021

Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan


Hematologi
Darah Lengkap:
Hemoglobin 14.0 g/dl 13.2 – 17.3
Leukosit 7370 /mm3 3800 – 10600
Hematokrit 41.8 % 40 – 52
Trombosit 236000 /mm3 150000 – 400000
Eritrosit 4.71 Juta/mm3 4.4 – 5.9
MCV 94.9 Fl 80 – 100
MCH 32.7 Pg 26 – 36
MCHC 33.5 g/dl 32 – 36
RDW 13.2 % 11.5 – 14.5
MPV 8.3 Fl 7.0 – 11.0
Hitung Jenis (diff):
- Eosinofil 6 % 2–4

- Basofil 0.3 % 0–1

- Neutrofil 78.0 % 50 – 70

- Limfosit 13.2 % 25 – 40

- Monosit 6.7 % 2–8

LED - Mm/jam 0 – 10

Therapy :
1) Injeksi Ketorolac 10 mg/ ekstra
2) Injeksi Ondansentron 4 mg/ ekstra
3) Injeksi Omeprazole 40 mg/ ekstra

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d mengeluh nyeri, gelisah, sulit tidur.
2. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


. Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan intervensi Manajemen nyeri
pencedera fisiologis
selama 1x7 jam maka tingkat (I.08238)
d.d mengeluh nyeri,
tampak meringis, nyeri menurun (L.08066), Observasi
gelisah, sulit tidur,
dengan kriteria hasil : - Identifikasi
nafsu makan
berubah, diaforesis - Keluhan nyeri menurun karakteristik nyeri.
- Meringis menurun - Identifikasi factor yang
- Frekuensi nadi membaik memperberat dan
- Pola napas membaik memperingan nyeri.
Terapeutik
- Fasilitasi istirahat dan
tidur.
Edukasi
- Anjurkan monitor
nyeri secara
mandiri
- Ajarkan Teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian obat
3. Implementasi

No Hari/tanggal Waktu Tindakan Respon pasien


Selasa 09.00 O: DS :
26 November
1 - Mengidentifikasi - P : tiba tiba
2021
karakteristik nyeri muncul
- Q : nyeri seperti
ditusuk-tusuk
- R : sekitar
- Mengidentifikasi genetalia
faktor yang - S : skala nyeri 6
memperberat dan - T : hilang timbul
memperingan nyeri

DO :
Pasien tampak berbaring
untuk memperingan
nyeri.
T: DS: Pasien mengatakan
mampu melakukan
Memberikan terapi non
latihan nafas dalam
farmakologis (terapi nafas
DO: Pasien tampak
dalam) melakukan latihan nafas
dalam. Keluarga pasien
membantu melakukan
kompres hangat

E: Mengajarkan teknik DS: Pasien mengatakan


lebih rileks setelah
nonfarmakologis untuk
melakukan tarik nafas
mengurangi nyeri. dalam ketika nyeri

DO: Pasien tampak


mempraktikkan latihan
nafas dalam
K : Kolaborasikan DS: Pasien mengatakan
bersedia untuk diberikan
pemberian obat
analgesik
DO: Ketorolac 10 mg

4. Evaluasi

No Hari/tanggal Waktu Evaluasi


1 Selasa 14.00 S: Pasien mengatakan belum bisa bangun, nyeri di
area perlukaan operasi, nyeri seperti ditusuk-tusuk
26 November
dengan durasi sekitar 2 menit, hilang timbul.
2021 Pasien mengatakan nyeri berat dengan skala 4.
Pasien mengatakan mampu melakukan latihan
nafas dalam .

O: Pasien tampak gelisah .


Pasien tampak melakukan latihan nafas dalam.
Mendapatkan injeksi
- Ketorolac 10 mg

A: Nyeri akut belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri.
2. Identifikasi skala nyeri
3. Berikan terapi non farmakologis (terapi
nafas dalam dan kompres hangat)
Kolaborasi dengan dokter pemberian
analgesik

Anda mungkin juga menyukai