Disusun Oleh :
Bulan (191148201072)
Dosen Pengampu :
2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM OBAT TRADISIONAL
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan telah menyelesaikan laporan resmi
Praktikum Obat Tradisional dengan judul “Kontrol Kualitas Bahan Alam Standarisasi
Parameter Spesifik Serbuk Simplisia Penetapan Kadar Sari Larut Air Dan Penetapan Kadar
Sari Larut Etanol”.
4. Bulan 191148201072
ISI LAPORAN
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa memahami serangkaian
parameter spesifik pengujian test yang perlu dilakukan terhadap simplisia herbal
untuk menjamin kualitas mutu sediaan farmasi bahan alam.
Penetapan kadar sari adalah metode kuantitatif untuk jumlah kandungan senyawa
dalam simplisia yang dapat tersari dalam pelarut tertentu.penetapan ini dapat
dilakukan dua cara yaitu kadar sari yang larut dalam air dan kadar sari yang larut
dalam etanol.kedua cara ini didasarkan pada kelarutan senyaawa yang terkandung
dalam simplisia. (Djarwis,2004)
Ada beberapa teknik isolasi senyawa bahan asam yang umum digunakan seperti
maserasi,perkolasi dan ekstrasi kontinu,tetapi pada penilitian ini
digunakanmaserasi .maserasi adalah metode perendaman selmpel dengan pelarut
organik dengan molekul relative kecil dan perlakuan pada temperature ruang,akan
mudah pelarut terdistribusi kedalam sel tumbuhan.(Djarwis ,2004)
Kadar sari larut etanol merupakan indicator lain yang dapat menujukan kadar zat
khasiat yang terkandung dalam tumbuhan oabt yang kemudian dapat tersari dengan
baik dalam etanol,dalam analisis menentukan kadar sari larut etanol ini dapat
dilakukan dengan cara yang cukup sederhana.kadar yang larut etanol dihitung dalam
persen terhadap bobot bahan yang telah dikeringkan di udara. ( harbone j.b.1996)
Uji kadar sari dari suatu ekstak bahan obat alam dimasudkan agar dapat
memberikan gambaran awal sejumlah kandungan ,dengan cara melarutkan ekstak
sediaan dalam pelarut organic tertentu (etanol atau air).(anonym ,2007).
BAB II
METODE PEMBUATAN
Perhitungan :
Perhitungan :
HASIL PENGAMATAN
6. Diambil 5 ml filtrate
Hasil :
bobot cawan kosong Air =
48.50 gram
Hasil :
bobot cawan
kosong Etanol =
41,91 gram gram
5 menit kedua.
Suhu 105 ℃
selama 5 menit
C. Perhitungan
Penetapan kadar sari larut air
Diketahui :
Berat cawan kosong = 48,50 gram
Bobot cawan dengan residu (5 menit 1) = 48,55 gram
Bobot cawan dengan residu (5 menit 2) = 48,57 gram
Bobot simplisia = 5 gram
0,05 gram
= x 20 x 100 %
5 gram
= 0,01 x 20 x 100 %
= 20 %
0,07 gram
= x 20 x 100 %
5 gram
= 0,014 x 20 x 100 %
= 28 %
20 %+28 %
% rata-rata kadar sari larut dalam air = = = 24 %
2
0,41 gram
= x 5 x 100 %
5 gram
= 0,082 x 5 x 100 %
= 41 %
Kadar sari yang larut dalam etanol (5 menit 2) =
bobot cawan dengan residu 100
x x 100 %
bobot simplisia 20
0,39 gram
= x 5 x 100 %
5 gram
= 0,078 x 5 x 100 %
= 39 %
41 %+39 %
% rata-rata kadar sari larut dalam air = = = 40 %
2
BAB IV
PEMBAHASAN
Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) juga punya sinonim yaitu Eugenia aromatica
L. Dan Eugenia cayyophyllata Thumb. Para ahli menyebut cengkeh dengan nama
simplisia Syzygii Flos, Caryophylli Flos, yaitu bunga cengkeh. Kandungan kimia
kuncup bunga cengkeh yaitu minyak atsiri, zat samak, lendir dan lemak. Adapun
manfaat dari kuncup bunga cengkeh antara lain yaitu mengurangi rasa nyeri, peluruh
haid, peluruh kentut, pencegahan mual, penambahan nafsu makan dan penurun panas.
Pada penelitian yang telah dilakukan tentang penetapan Kadar Sari Larut air dan
Kadar Sari larut etanol dari Ekstrak Cengkih (Syzygium aromaticum). Kadar sari larut
etanol merupakan sejumlah substansi simplisia yang dapat larut dalam etanol,
menunjukan jumlah senyawa organic yang ada dalam simplisia. Kadar sari larut air
merupakan merupakan sejumlah substansi simplisia yang dapat larut dalam air,
menunjukan jumlah senyawa organic yang ada dalam simplisia.
Penetapan uji kadar sari larut etanol dan air dilakukan untuk memberikan
gambaran kadar persentase senyawa yang dapat tersari dengan menggunakan pelarut
etanol dan air suatu simplisia (Depkes RI, 2000). Penggunaan dua pelarut tersebut
karena keduanya merupakan cairan pelarut yang diperbolehkan dan memenuhi syarat
kefarmasian (pharmaceutical grade). Pelarut air dimaksudkan untuk melarutkan
senyawa polar dan etanol untuk melarutkan senyawa kurang polar jika dibandingkan
dengan pelarut air yang terdapat dalam sampel (Sudarmadji dkk., 1986).
Uji kadar sari dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran awal sejumlah
kandungan, khasiat dan mutu simplisia,dengan cara melarutkan simplisia tersebut
dalam pelarut organik tertentu(etanol atau air). Kadar sari dibedakan atas dua jenis
yaitu kadar sari larut air yaitu menggambarkan senyawa yang dapat larut dalam air
(polar) dan kadar sari larut etanol yaitu menggambarkan senyawa yang dapat larut
dalam pelarutorganik (polar, semi polar, nonpolar).
Pada penentuan kadar sari larut air,ekstrak terlebih dahulu dilarutkan dengan air :
kloroform, penambahan kloroform bertujuan sebagai zat antimikroba atau sebagai
pengawet, karena apabila pada saat meserasi hanya air saja ,mungkin ekstraknya akan
rusak karena air merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroba atau
dikhawatirkan terjadi proses hidrolisis yang akan merusak ekstrak sehingga
menurunkan mutu dan kualitas dari ekstrak tersebut .sedangkan pada penentuan kadar
sari larut etanol ekstrak dilarutkan dengan etanol 96% kemudian dimaserasi selama 24
jam .hal ini bertujuan agar zat aktif yang ada pada simplisia dapat terekstaksi dan
tertarik oleh pelarut tersebut. Kemudian sesekali dikocok pada 6 jam pertama dan di
diamkan selama 18 jam.
Dalam praktikum ini, hasil kadar sari larut air pada simplisia bunga cengkeh di
oven dengan suhu 105 ℃ selama 5 menit. Filtrat simplisia dari cengkeh ini di oven
guna untuk mengetahui atau mendapatkan bobot yang tetap. Setelah di oven,
didapatkan bobot tetap pada 5 menit pertama yaitu 20% dan pada 5 menit kedua 28%
setelah dirata-rata didapatkan hasil akhir dari kadar sari larut air simplisia cengkeh
(Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry) sebesar 24 % sedangkan menurut
persyaratan MMI tidak kurang dari 23% maka hasilnya memenuhi persyaratan.
Hasil kadar sari larut etanol pada simplisia bunga cengkeh setelah di oven dengan
suhu 105 ℃ selama 5 menit hingga didapatkan bobot tetap pada 5 menit pertama
yaitu 41% dan pada 5 menit kedua 39% setelah ditara-rata didapatkan hasil akhir dari
kadar sari larut etanol simplisia cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry)
sebesar 40 % sedangkan menurut persyaratan MMI tidak kurang dari 26% maka
hasilnya memenuhi persyaratan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh serta pembahasan yang telah dibahas di atas,
dapat disimpulkan bahwa percobaan ini dilakukan dengan dua penetapan kadar sari
yaitu penetapan kadar sari larut dalam air dan penetapan kadar sari larut dalam etanol,
dan tentu keduanya memiliki hasil yang berbeda.
Hasil kadar sari larut etanol di oven dengan suhu 105 ℃ selama 5 menit setelah
ditara-rata didapatkan hasil akhir dari kadar sari larut etanol simplisia cengkeh ini
yaitu sebesar 40 % sedangkan menurut persyaratan MMI tidak kurang dari 26% maka
hasilnya memenuhi persyaratan. Selanjutnya hasil kadar sari simplisia cengkeh larut
air setelah di setelah dirata-rata didapatkan hasil akhir yaitu sebesar 24 % sedangkan
menurut persyaratan MMI tidak kurang dari 23% maka dikatakan hasilnya memenuhi
persyaratan.
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin, Azis., Rahayu, Viesa., Teruna, Hilwan Yuda. 2011. Standardisasi Bahan Obat
Alam. Jakarta : Graha Ilmu.