Anda di halaman 1dari 2

Nama : Moh Teguh Tiflan NIM : 202010180311048

1. Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) akan menjadi leading departemennya -- akan
menjadi contoh bagaimana desentralisasi pengelolaan sumber daya alam dilakukan,
bagaimana masing-masing pihak baik pemerintah dan pemerintah daerah memainkan peran
dan fungsi sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya, bagaimana pemerintah dapat
memastikan bahwa alokasi dan pemanfaatan ruang serta sumber daya wilayah pesisir telah
memenuhi rasa keadilan masyarakat dan memihak pada kelestarian lingkungan. Kita tidak
ingin kesalahan masa lalu dalam pengelolaan sumber daya lahan dan hutan akan terulang di
sektor kelautan dan perikanan. Dengan tantangan yang semakin besar tersebut, termasuk
untuk mengatasi krisis moneter yang berkepanjangan dan peningkatan kesejahteraan
rakyat, pertumbuhan sektor perikanan perlu mendapat perhatian dan kemauan politik agar
peran sektor ini menjadi salah satu lokomotif perekonomian Indonesia dapat diwujudkan.

2. A. Rendahnya tingkat pengetahuan dan kesadaran akan implikasi kerusakan lingkungan


terhadap kesinambungan pembangunan ekonomi telah menjadi salah satu faktor
penyebab timbulnya permasalahan lingkungan. Karena sifatnya ekternalitas, maka pelaku
kerusakan lingkungan tidak menyadari akan bahaya dari dampak yang ditimbulkan oleh
kegiatan pembangunan. Demikian juga halnya dengan adanya tenggang waktu yang cukup
lama, dampak yang timbul dari suatu kegiatan akan dirasakan pada masa yang akan datang.
Hal ini akan berbeda, jika sekiranya dampak tersebut bersifat internalitas, artinya pelaku
pengrusakan lingkungan turut merasakan dampak negatif yang terjadi. Oleh karena itu, yang
perlu dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran bahwa dampak yang
ditimbulkan oleh mereka telah menyengsarakan pihak lain.

B. pemerintah Indonesia seharusnya berupaya mencapai tujuan pembangunan,


yakni struktur masyarakat Indonesia yang sejahtera. Masyarakat sejahtera
adalah masyarakat yang memiliki kualitas hidup yang baik, diukur antara lain
dari pemerataan dan keterjangkauan pendidikan, pelayanan kesehatan dan
pemenuhan kebutuhan hidup baik primer maupun sekunder. Pemerintah memprioritaskan
pembangunan investasi besar seperti pelabuhan, jalan, dan kawasan industri, namun kurang
memberi porsi yang sepadan untuk pembangunan terhadap masyarakat menengah ke
bawah. Padahal pertumbuhan ekonomi Indonesia juga harus selaras dengan
ketersediaan kebutuhan pokok dan tambahan di dalam setiap keluarga
Indonesia sehingga setiap penduduk dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya.

Ketika pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,


namun masyarakat pesisir, khususnya masyarakat nelayan justru hanya
menjadi penonton saja. Produksi hasil laut yang diperoleh nelayan sangatlah
minim jika dibandingkan potensi sumber daya laut yang berada di lingkungan
sekitar nelayan tersebut. Kebijakan tegas yang dilakukan Kementerian
Kelautan dan Perikanan dalam menindak ilegal fishing dan kejahatan laut
lainnya ternyata belum cukup untuk mengembalikan citra Indonesia sebagai
masyarakat bahari dan maritim.

Kebijakan ini seharusnya dilanjutkan upaya dari pemerintah untuk


meningkatkan daya saing masyarakat pesisir, khususnya nelayan sehingga
pengelolaan wilayah pesisir dan laut dapat dilakukan bersama-sama.

C. kebijakan yanag diluncurkan pemerintah indoanesiaBertujuan tujukan untuk


meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat nelayan. Namun, selain
membuat kebijakan ekonomi, salah satu hal mendasar yang harus segera dibenahi
pemerintah adalah pendidikan masyarakat pesisir. Pendidikan memiliki peranan yang sentral
karena setiap negara bersaing dalam menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas, memiliki
kemampuan yang terampil dan terdidik.

Perbaikan sarana dan prasarana pendidikan di


lingkungan masyarakat nelayan akan memacu peningkatan kualitas SDM
nelayan. Pendidikan yang diberikan berupa pendidikan umum maupun
peningkatan kemampuan nelayan dalam menangkap hasil laut. Kehidupan masyarakat
nelayan yang miskin dan dekat dengan laut menyebabkan tingginya kerentanan kesehatan
masyarakat nelayan. Jaminan kesehatan dari pemerintah akan sangat membantu
perekonomian keluarga nelayan. Alokasi pengeluaran yang seharusnya digunakan untuk
biaya kesehatan dapat dimanfaatkan oleh nelayan untuk kebutuhan hidup yang lain.

Pemerintah pusat juga seharusnya mendesak pemerintah daerah untuk lebih


memperhatikan pembangunan wilayah pesisir daerah. Pemerintah daerah
seharusnya membuka kesempatan kepada masyarakat nelayan untuk dapat
meningkatkan perekonomiannya. Bantuan ini dapat berupa regulasi laut yang
pro nelayan kecil, pelatihan dan subsidi kebutuhan produksi ikan, serta
penyediaan fasilitas pendingin ikan yang dapat digunakan oleh komunitas
nelayan. Pemerintah daerah perlu membentuk badan usaha milik daerah ataupun
koperasi untuk mengatur sistem pengangkutan hasil laut yang langsung
menuju pasar utama sehingga dapat mengurangi biaya distribusi dan
memperlama daya tahan hasil laut. Pemerintah daerah juga harus lebih
mendengar keluhan dan masukan dari komunitas-komunitas nelayan sehingga
hak dan kebutuhan masyarakat nelayan dapat lebih diakomodir.

Anda mungkin juga menyukai