Anda di halaman 1dari 5

Nama : Anissa Dinar Paraswansa

Nim : 12030122410010

Chapter 7 Audit Evidence


A. Sifat Bukti Audit
Bukti audit digunakan oleh auditor untuk menentukan informasi yang diaudit
telahdinyatakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Penggunaan bukti audit adalah untuk
menentukan laporan keuangan telah disajikan dengan benar. Sifat bukti yang digunakan
adalah berbagai jenis audit yang dihasilkan oleh auditor, pihak ketiga dan klien.
B. Keputusan Bukti Audit
Auditor harus menentukan jenis dan jumlah bukti audit yang tepat untuk memastikan
bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar
Ada 4 keputusan mengenai bukti apa yang harus dikumpulkan dan berapa banyak:
1. Prosedur audit yang akan digunakan
a. Prosedur audit adalah rincian instruksi yang menjelaskan bukti audit yang harus
diperoleh selama audit
b. Perumusan prosedur tersebut dalam istilah yang cukup spesifik agar auditor dapat
mengikuti instruksi ini selama audit merupakan hal yang sudah umum
2. Berapa ukuran sampel yang akan dipilih untuk prosedur tersebut
a. Selanjutnya, auditor dapat mengubah ukuran sampel dari hanya satu hingga
semua item dalam populasi yang sedang diuji
b. Keputusan tentang berapa banyak item yang akan diuji harus dibuat oleh
auditor pada setiap prosedur audit
c. Ukuran sampel untuk setiap prosedur tertentu mungkin akan berbeda antara satu
audit dengan audit lainnya tergantung pada karakteristik klien seperti luas
pengendalian yang terotomasi dan tingkat assurance yang diperlukan dari
prosedur
3. Item mana yang akan dipilih dari populasi
4. Kapan melaksanakan prosedur tersebut
a. Audit atas laporan keuangan umumnya mencakup suatu periode seperti satu tahun
b. Audit baru dianggap selesai setelah beberapa minggu atau beberapa bulan
setelah berakhirnya suatu periode
c. Keputusan penetapan waktu audit dipengaruhi oleh kapan klien menginginkan audit
itu diselesaikan
Daftar prosedur audit untuk bidang audit tertentu atau untuk keseluruhan audit disebut
sebagai program audit Program audit selalu memuat daftar prosedut audit dan biasanya
mencakup ukuran sampel, item yang dipilih, dan penetapan waktu pengujian
Dalam memutuskan prosedur audit mana yang akan digunakan auditor dapat memilihnya
dari 8 jenis bukti yaitu:

1. Pemeriksaan fisik yaitu inspeksi atau perhitungan yang dilakukan auditor atas aktiva
berwujud, bukti ini sering berkaitan dengan persediaan dan kas.
2. Konfirmasi, penerimaan respon tertulis atau lisan dari pihak ketiga yangindependen
yang memverifikasi keakuratan informasi yang diajukan auditor.
3. Dokumentasi, inspeksi oleh auditor atas dokumen dan catatan klien untuk mendukung
informasi yang tersaji dalam laporan keuangan.
4. Prosedur analitis, perbandingan dan hubungan untuk menulai apakah saldo akunatau
data lainnya tampak wajar dibandingkan dengan harapan auditor.
5. Wawancara dengan klien, upaya untuk memperoleh informasi secara lisan dantertulis
dari klien sebagai respon atas pertanyaan yang diajukan auditor.
6. Rekalkulasi, pengecekan ulang sampel yang dilakukan oleh klien. Pengecekan terdiri
dari pengujian atas keakuratan perhitungan klien.
7. Pelaksanaan ulang, pengujian independen yang dilakukan atas auditor atas prosedur
atau pengendalian akuntansi klien.
8. Observasi, penggunaan indra untuk menilai aktivitas klien

C. Hakekat Kertas Kerja


Hakekat kertas kerja yang membentuk dasar bagi audit atas laporan keuangan tahunan
perusahaan atau review atas laporan keuangan kuartalan perusahaan. Ada beberapa
hakekatkertas kerja yaitu:
a. Dasar bagi perencanaan audit
b. Catatan bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian
c. Data untuk menentukan jenis laporan audit yang tepat
d. Dasar baji review oleh supervisor dan patner

D. Konsep Pengorganisasian Kertas Kerja


Konsep pengorganisasian kertas kerja adalah sebagai berikut:
1. File permanen, berisi data yang bersifat historis atau berlanjut yang bersangkutan
dengan audit saat ini. File permanen umumnya meliputi: kutipan atau salinan
daridokumen perusahaan, analisis tahun-tahun sebelumnya, informasi yang
berhubungan dengan pemahaman atas pengendalian internal.hasil prosedur analitis
dari audit tahun sebelumnya.
2. File tahun berjalan
3. Program audit
4. Informasi umum
5. Neraca saldo berjalan
6. Ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi

E. Hubungan Kertas Kerja dengan Laporan Keuangan


Hubungan kertas kerja dengan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Analisis
b. neraca saldo atau daftar
c. Rekonsiliasi jumlah
d. Pengujian kelayakan
e. Ikhtisar prosedur 
f. Pemeriksaan dokumen pendukung
g. Informasional
h. Dokumentasi dari luar.

Chapter 8 Audit Planning


A. Perencanaan Audit
Standar auditing yang berlaku umum pertama untuk pekerjaan lapangan mengharuskan
perencanaan yang memadai.
Tiga alasan utama auditor harus merencanakan penugasan dengan tepat yaitu:
a. Untuk memungkinkan auditor mendapatkan bukti yang tepat dan mencukupi pada
situasi yang dihadapi
b. Untuk membantu menjaga biaya audit tetap wajar
c. Untuk menghindar kesalahpahaman dengan klien
Standar audit yang dapat diterima adalah ukuran seberapa besar auditor bersedia
menerima bahwa laporan keuangan akan salah saji secara material setelah audit
diselesaikandan pendapat wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan. Resiko inheren adalah
ukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya salah saji yang material dalam suatu saldo
akun sebelum mempertimbangkan keefektifan pengendalian internal
B. Perencanaan Awal Audit
Ada empat hal yang harus dilakukan lebih dulu dalam perencanaan audit yaitu:
1) Auditor memutuskan apakah akan menerima kien baru atau terus melayani klienyang
sekarang.
2) Auditor mengidentifikasi mengapa klien menginginkan atau membutuhkan audit.
3) Untuk menghindari kesalahpahaman, auditor harus memahami syarat-syarat
penugasan yang ditetapkan klien.
4) Auditor mengembangkan strategi audit secara keseluruhan, termasuk staf penugasan
dan setiap spesialis yang diperlukan.
C. Informasi Latar Belakang Klien Audit
Sebelum menerima klien baru kebanyakan kantor akuntan publik akan menyelidiki
perusahaan tersebut untuk akseptibilitasnya. kantor itu melakukannya dengan memeriksa,
sejauh memungkinkan, prospektif klien ini dalam kkomunitas bisnis, stabilitas
keuangannya,dan hubungannya dengan kantor akuntan publik sebelumnya. Untuk calon klien
yang sebelumnya telah di audit oleh KAP lain, auditor yang baru diharuskan untuk
berkomunikasi dengan auditor pendahulu. Pemahaman yang jernih tentang syarat-syarat
penugasan harus dimiliki oleh klien dan akuntan publik. Auditor harus mendokumentasikan
pemahamannya dengan klien dalam surat penugasan yang mencakup tujuan penugasan,
tanggung jawab auditor dan manajemen, serta batasan-batasan penugasan dan mencakup
perjanjian untuk memberikan jasa-jasa lain seperti SPT pajak atau konsultasi manajemen
D. Informasi Mengenai Informasi Kewajiban Hukum Klien
Strategi adalah pendekatan yang diikuti oleh entitas untuk mencapai tujuan organisasi.
Auditor harus memahami tujuan klien yang berkaitan dengan:
(1) Reliabilitas pelaporankeuangan,
(2) Efektifitas dan efisiensi operasi,
(3) Ketaatan pada hukum dan peraturan.
Sebagai bagian dari pemahaman atas tujuan klien yang berkaitan dengan ketaaan pada hukum
dan peraturan, auditor harus menguasai syarat-syarat kontrak dan ketaatan hukum lainnya. Ini
dapat meliputi beragam pos seperti wesel jangka panjang dan utang obligasi, opsi saham,
program pensiun, kontrak dengan pemasok untuk pengiriman perlengkapan, dimasa
mendatang, kontrak dengan pemerintah untuk menyelesaikan dan mengirimkan produk yang
dibuat, perjanjian royalti, kontrak perserikatan, dan lease.
E. Analisis Prosedur dan Jenis-jenis Analisis Prosedur
Prosedur analitis dapat dilaksanakan pada salah satu dari ketiga waktu selama
penugasan:
a. prosedur analitis diwajibkan dalam tahap pelaksanaan untuk membantumenentukan
sifat, luas dan penepatan waktu prosedur audit,
b. prosedur analitis dilakukanselama tahap pengujian audit sebagai pengujian substansif
untuk mendukung saldo akun,
c. prosedur analitis diwajibkan selama tahap penyelesaian audit.
Pengunaan prosedur analitis sebagai bukti audit sangat bergantung pada auditor yang
mengembangkan ekspektasi tentang beberapa saldo akun atau rasio yang harus dicatat tanpa
memperhatikan jenis prosedur analitis yang digunakan.
Ada lima jenis prosedur analitis yaitu:
1) Data industri
2) Data periode sebelumnya yang serupa
3) Hasil yang diharapkan yang ditentukan klien
4) Hasil yang diharapkan yang ditentukan auditor 
5) Hasil yang diharapkan dengan menggunakan data nonkeuangan.
F. Prosedur Analisis dengan Berbagai pendekatan
1. Pendekatan membandingkan data klien dan industry. Merupakan salah satu
pendekatan untuk mengatasi keterbatasan rata#rata industri, dan
membandingkanklien dengan satu atau lebih perusahaan yang menjadi tolak ukur
dalam industri..
2. Pendekatan membandingkan data klien dengan data periode sebelumnya yang
serupa, untuk menganalisis perencanaan audit memerlukan penjelasan lebihlanjut
dan bukti pendukung untuk perubahan iklan , beban piutang tak tertagih,serta
perbaikan dan pemeliharaan kantor.
3. Pendekatan membandingkan data klien dengan hasil yang diterapkan yang
ditentukan klien, kebanyakan perusahaan menyiapkan anggaran untuk berbagai
aspek operasi dan hasil keuangannya. Auditor harus menyelidiki perbedaan yang
paling signifikan antara hasil yang dianggarkan dengan hasil aktual, karena
areaini dapat mengandung salah saji yang potensial.
4. Pendekatan membandingkan data klien dengan hasil yang diharapkan yang
ditentukan auditor, perbandingan umum lainnya antara data klien dengan hasil
yang diharapkan terjadi ketika auditor menghitung saldo yang diharapkan untuk
dibandingkan dengan saldo aktual.Pendekatan membandingkan data klien
dengan hasil yang diharapkan dengan menggunakan data nonkeuangan,
kepentingan utama dalam menggunakan datanonkeuangan terletak pada
keakuratan data

Anda mungkin juga menyukai