PENDAHULUAN
Berdasarkan data dari WHO (World Health Organization) pada tahun 2005
terdapat 536.000 ibu hamil meninggal akibat hipertensi dalam kehamilan. Kejadian ini
terjadi hampir di seluruh dunia. Angka Kematian Ibu (AKI) di Asia Tenggara berjumlah
35 per 100.000 kelahiran hidup. Hasil laporan WHO pada tahun 2005 juga menyatakan
bahwa di Indonesia AKI tergolong tinggi dengan 420 per 100.000 kelahiran hidup
(WHO, 2005).
Hasil survey tahun 2016 daerah Jawa Tengah penyakit tidak menular/PTM salah
satunya hipertensi angka kejadiannya tergolong tinggi, yaitu sebesar 473.603 dan
puskesmas Grogol yaitu sebesar 3.896 kasus dengan penderita laki-laki 1.796 orang
Sukoharjo yaitu 3.834 kasus dan puskesmas Bulu penderita hipertensi sebanyak 3.533
Sukoharjo, 2017)
Hipertensi biasa disebut dengan sebutan silent killer dan tidak hanya menyerang
usia tua melainkan usia muda juga berpengaruh. Prevalensi hipertensi diperkirakan akan
meningkat, pada tahun 2025 diprediksi sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia
1
akan mengalami hipertensi. Jumlah penderita tekanan darah tinggi di dunia berjumlah
972 juta ada 333 juta berada di negara maju dan 639 juta ada di negara berkembang
Belitung sebesar 30,9%, Kalimantan Selatan sebesar 30,8%, Kalimantan Timur 29,6%
dan Jawa Barat sebesar 29,4%. Tahun 2013 angka kejadian hipertensi sudah mengalami
pravelensi tertinggi sebanyak 57,87% dan urutan kedua Diabetes mellitus sebesar
18,33%, penyakit ini merupakan prioritas utama dalam pengendalian penyakit tidak
menular karena mengingat hipertensi merupakan salah satu resiko faktor penyakit
jantung, penyakit ginjal dan pembuluh darah. Hasil kejadian hipertensi di Jawa Tengah
berdasarkan jenis kelamin pada kelompok laki-laki sebesar 20,88% lebih tinggi
tertinggi ditempati oleh Wonosobo 42,82% dan presentasi terendah ditempati oleh Pati
peningkatan dari tahun 2015 yaitu dari angka 32.335 kasus menjadi 46.670 kasus.
Walaupun angka kejadian hipertensi di Kota Semarang tidak tertinggi di Jawa Tengah,
tetapi hipertensi menjadi penyebab penyakit jantung dan pembuluh darah yang
mematikan. Banyaknya kasus hipertensi di kota Semarang didominasi pada usia 45-65
tahun, kemudian di usia 15-44 tahun karena tidak diimbangi diet pola sehat dan aktivitas
2
Peneliti telah melakukan studi pendahuluan di Puskesmas Srondol dengan angka
kejadian hipertensi sejumlah 179 jiwa periode awal Januari sampai Agustus 2017 yang
sebelumnya pada tahun 2016 angka kejadian hipertensi 372 jiwa. Puskesmas Srondol
melakukan pengontrolan tekanan darah dengan pemberian obat anti hipertensi dan
memberi edukasi diit hipertensi serta melakukan olahraga. Peneliti telah melakukan
pengontrolan tekanan darah hanya menggunakan obat saja yang dilakukan dan tidak
tahu pengobatan terapi non farmakologis untuk menurunkan tekanan darah. Apabila
kardiovaskuler, stroke dan gagal ginjal. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui hal
tersebut ketika serangan hipertensi terjadi pada stadium awal dan dianggap biasa pada
Berdasarkan data yang terdapat di Klinik Hj. Rismala pada tahun 2020 jumlah
ibu hamil dengan hipertensi sebanyak 75 orang. Dan berdasarkan data yang peniliti
peroleh dari klinik Hj. Rismala serta untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi
serta penanganan yang tepat untuk menangani hipertensi dan masih adanya jumlah ibu
hamil dengan hipertensi, maka peneliti tertarik mengambil studi kasus dengan judul
“Asuhan Kebidanan pada Ny. V dengan Hipertensi Pada Kehamilan di Klinik fahri
3
1.2.2 Tujuan Khusus
Penulis Mengambil Kasus diatas pada puku/ Tempat : 30-01-2022/17.00 WIB/ Klinik
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang dikarenakan adanya gangguan yang
terjadi pada pembuluh darah untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi keseluruh tubuh
sampai jaringan yang membutuhkannya. (Nurachmah & Gayatri, 2013). Hipertensi saat
ini diderita oleh satu miliar orang seluruh dunia dan WHO memperkirakan bahwa tahun
2025 akan menjadi 1,5 miliar orang. Hipertensi atau tekanan darah tinggi setiap tahun
menyumbang kematian 9,4 juta orang akibat penyakit jantung dan stroke, jika
digabungkan kedua penyakit ini merupakan penyebab kematian di dunia nomor satu
(WHO, 2013).
Walaupun penyakit ini dianggap tidak memiliki gejala awal, sebenarnya ada
beberapa gejala yang tidak terlalu tampak oleh penderita. Gejala-gejala yang dirasakan
penderita hipertensi antara lain pusing, mudah marah, telinga berdengung, sukar tidur,
sesak nafas, rasa berat ditengkuk, mudah lelah, mata kunang-kunang, mimisan, muka
Gejala-gejala yang sifatnya khusus tersebut akan terasa pada kondisi atau
yang serius. Namun, harus diingat bahwa kondisi ibu dengan abrupsio plasenta, gagal
5
ginjal akut, pendarahan intraserebral dan edema paru akan memiliki efek buruk pada
janin. Demi untuk keselamatan ibu perlu rencana untuk melahirkan janin lebih awal.
Kelahiran dini ini akan menyelamatkan ibu namun meningkatkan risiko pada bayi.
konsumsi besi dari sumber alami melalui pendidikan atau penyuluhan gizi kepada
masyarakat, terutama makanan sumber hewani yang mudah diserap, juga makanan yang
banyak mengandung vitamin C, dan vitamin A untuk membantu penyerapan besi dan
makanan yaitu menambah besi, asam folat, vitamin A, dan asam amino essensial pada
bahan makanan yang dimakan secara luas oleh kelompok sasaran. Ketiga melakukan
suplementasi besi folat secara rutin kepada penderita anemia selama jangka waktu
tertentu untuk meningkatkan kadar hemoglobin penderita secara cepat (Depkes, 2008)
Jenis hipertensi primer sering terjadi pada populasi dewasa antara 90% - 95%.
6
dan juga kemungkinan kondisi ini bersifat multifaktor (Smeltzer, 2013; Lewis,
disembuhkan, akan tetapi bisa dikontrol dengan terapi yang tepat. Dalam hal
primer dan bentuk tekanan darah tinggi yang cenderung berkembang secara
b. Hipertensi Sekunder
bersifat menjadi akut, yang menandakan bahwa adanya perubahan pada curah
Penyebab hipertensi dalam kehamilan hingga kini belum diketahui dengan jelas.
Banyak teori telah di kemukakan tentang terjadinya hipertensi dalam kehamilan, tetapi
tidak ada satu pun teori tersebut yang dianggap mutlak benar. Teori-teori tersbut antara
lain:
5. Teori genetic
7
7. Teori stimulus inflmasi
Setiap program terapi memiliki suatu tujuan yaitu untuk mencegah kematian dan
komplikasi, dengan mencapai dan mempertahankan tekanan darah arteri pada atau
kurang dari 140/90 mmHg (130/80 mmHg untuk penderita diabetes melitus atau
penderita penyakit ginjal kronis) kapan pun jika memungkinkan (Smeltzer, 2013).
1. Menurunkan tekanan darah sampai normal, atau sampai level paling rendah
1. Cedera pada organ tubuh ibu, hipertensi yang tidak terkontrol dapat
2. Solusio Plasenta
sebelum melahirkan. Solusio yang parah dapat menyebabkan pendarahan hebat, yang
8
2.6 Pengaruh hipertensi terhadap janin
3. Lahir prematur
9
BAB III
TINJAUAN KASUS
FAHRI YANTI
1. Pengkajian
A. Biodata
B. Riwayat Kebidanan
Haid
Siklus : 28 Hari
Lamanya : 7 hari
10
Dismenorhoe : Tidak ada
C. Riwayat Obstetri
ANC : 4 kali
Tablet Fe : 65 tablet
Imunisasi
Keluhan
E. Riwayat perkawinan
Lama : 1 Tahun
F. Riwayat kesehatan
11
Penyakit yang pernah diderita keluarga :Tidak ada
G. Riwayat kontrasepsi
Alasan berhenti :-
H. Riwayat psikososial
Nutrisi
J. Eliminasi
12
BAK
BAB
Frekuensi : 1 kali/hari
Konsistensi : Lunak
K. Istirahat
L. Aktifitas
M. Personal hygiene
Mandi : 2 kali/hari
2. Data Objektif
1. Pemeriksaan fisik
13
Berat badan sekarang : 65 kg
Pernafasan : 24x/i
LILA : 37 cm
Ukuran Panggul
Distansia Cristarum : 30 cm
Distansia Spinarum : 27 cm
Konjugata Eksterna : 20 cm
Lingkar Panggul : 90 cm
• Pemeriksaan Kebidanan
• Inspeksi
Kepala
Rambut : Bersih, tidak ada ketombe, tidak ada rontok dan tidak ada
benjolan.
Muka
14
Mulut : Bersih, lidah tidak ada sariawan
Leher
Dada
Abdomen
Genitalia
Kebersihan : Bersih
Varises : Tidak terdapat varises di kaki kanan dan kaki kiri ibu
3. Palpasi
15
Fetus
Letak : Memanjang
Posisi : Puka
Presentase : Kepala
Penurunan : Ada
4. Auskultasi
DJJ : +
Lokasi : Terdengar DJJ di bagian sisi kanan perut ibu dibawah pusat
Pergerakan : Ada
5. Perkusi
Reflek patella
Kanan : + (normal)
Kiri : + (normal)
6. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
• Darah
HB : 9 gr%
• Urine
16
Diagnosa : Ibu Primigravida G : 1 P : 0 A : 0 , UK 36 minggu Janin hidup,
dan Hypertensi.
Dasar : 1. G1P0A0
- Janin Hidup
- Janin Tunggal
Dasar : JJ terdengar hanya satu pada kuadran kanan bawah pusat ibu.
- DJJ (+)
Dasar : Terdengar DJJ di kuadran kanan bawah pusat ibu yaitu 150x/i.
- Kehamilan Intrauterine
Dasar : Pada saat dilakukan palpasi abdominal teraba janin berada dalam
uterus.
- Konvergen
- Hypertensi
Dasar : TD 110/90mmHg
17
- Injeksi Gentamicin 1apl/12 jam
Diagnosa potensial yang mungkin akan terjadi adalah Preeklampsi dan Eklampsi
V. Perencanaan
VI. Pelaksanaan/Implementasi
18
3. Memberi dukungan emsional agar ibu tidak cemas dengan kehamilannya dan
VII. Evaluasi
19
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Pada asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny.V usia 24 tahun dengan usia
kehamilan 36 minggu dilakukan sesuai 7 langkah varney. Selain itu, adapun langkah-
langkah yang lain yang dapat dilakukan untuk menanganin ibu Hipertensi pada
kehamilan adalah:
d. Pengkajian data pada Ny. V sudah dilakukan sesuai dengan teori dilapangan,
Sehingga dari hasi l asuhan yang telah dilakukan maka dalam laporan ini tidak
ditemukan adanya kesenjangan antara teori dengan praktek yang didapat di lapangan
mengenai penanganan kasus Hipertensi Pada Kehamilan karena antara teori dan praktek
Pada tahap ini asuhan kebidanan yang dilakukan sudah sesuai dengan teori,
20
II. INTERPRETASI DATA
Pada tahap interpretasi data penulis tidak menemukan kesenjangan antara data
Menurut Martin dan Benson, 2009 jika keadaan preeklamsia ringan tidak
preeklamsia berat. Sehingga pada kasus Ny.V tidak terdapat diagnosa potensial yang
langsung karena mendapatkan perawatan yang intensif, sehingga pada langkah ini tidak
terdapat kesenjangan yang signifikan karena diagnosa potensialnya telah diatasi dengan
benar
KOLABORASI
Tindakan segera yang dilakukan yaitu pengukuran tekanan darah setiap 4 jam
kecuali ibu tidur. Sedangkan dilahan tindakan segera pada kasus ibu hamil Ny. V
dengan preeklamsia ringan antisipasi atau tindakan segera yang dilakukan adalah
Dilihat dari hasil teori dengan lahan dapat disimpulkan bahwa penanganan awal
atau tindakan segera yang dilakukan adalah memantau tekanan darah. Jadi antara lahan
dan teori tidak ada kesenjangan yang signifikan Dalam (Anonimous, 2015).
21
V. PERENCANAAN
Pada tahap perencanaan ini sesuai dengan konsep asuhan kebidanan sehingga
VI. PELAKSANAAN
Pada langkah ini rencana asuhan yang menyeluruh dilangkah lima harus
dilaksanakan secara efesien. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau
sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya. Jika bidan tidak melakukan sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk
terlaksana.
VII. EVALUASI
Ibu sudah mengetahui kondisinya saat ini, ibu sudah merasa tenang dan telah
22
BAB V
5.1 Kesimpulan
hypertensi pada ibu hamil, penulis dapat mengambil kesimpulan berupa : Penulis dapat
melakukan pengkajian data dari ibu hamil Ny. V umur 24 ahun datang ke Klinik pada
pukul 17.00 WIB dengan umur kehamlilan 36 minggu dengan keluhan Gravida+Hdk
Hypertensi dalam kehamilan. Keadaan umum ibu dengan TD 140/90 mmHg. Bidan
memberitahukan pada ibu hamil untuk segera melakukan persalinan dengan induksi.
5.2 Saran
pemeriksaan ANC.
asuhan kebidanan yang sesuai standar prosedur khususnya mengenai kasus Hipertensi
Pada Kehamilan.
23
Agar dapat memotivasi tenaga kesehatan agar lebih giat lagi dalam melakukan
penyuluhan maupun pendidikan kesehatan serta promosi kepada ibu hamil tentang
Laporan ini sebagai bahan bacaan keperpustakaan dalam menambah hal yang
baru bagi mahasiswa kebidanan sarjana STIKes As syifa khususnya tentang Hipertensi
Pada Kehamilan.
24
DAFTAR PUSTAKA
Ana. 2007, dalam anggaran. 2013.panduan hidup sehat. Jakarta: Salemba Medika
Dinas Kesehatan Jaw Tengah. 2016. Laporan Tahunan 2016. Jawa Tengah
Dinas Kesehatan Sukohardjo. 2017. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Angka
Kejadian Hipertensi di Indonesia Tahun 2017. Jakarta
Mirachman & Gayatri, 2013. Hipertensi Tekanaan Darah Tinggi. Yogyakarta: Kanisius
Who 2013. Laporan Hasil Penyakit Tidak Menular. Tahun 2013 Jateng
Parsudi, 2013 dalam khotimah, 2013. Buku Ajaran Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke .
Jakarta: Balai Penerbit FKUI
25
LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN MANAJEMEN
TAHUN 2022
OLEH:
CINDY TAMARA
NIM: 20152014005
26
PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr,Wb
Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karna berkat rahmat dan
karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan Praktik klinik kebidanan dengan judul “
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas praktek klinik yang di mulai dari tanggal 24
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak
yang terlibat secara langsung, oleh karena itu pada kesempatan ini saya mengucapkan
terimakasih kepada ;
2. Usti Fina Hasanah Hasibuan, SST, M.Kes selaku Ketua STIkes As Syifa
Kisaran
27
5. Seluruh staff dosen dan pegawai STIKes As S yifa Kisaran yang telah banyak
Cindy tamara
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Tujuan Studi Kasus........................................................................ 3
1.2.1 Tujuan Umum....................................................................... 3
1.2.2 Tujuan Khusus...................................................................... 4
1.3 Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus........................................ 4
28
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 25
LEMBAR PENGESAHAN
ii
TAHUN 2022
Diketahui
29
(Usti Fina Hasanah Hasibuan,SST,M.Kes)
NIDN: 0112129001
iii
30