Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan data dari WHO (World Health Organization) pada tahun 2005

terdapat 536.000 ibu hamil meninggal akibat hipertensi dalam kehamilan. Kejadian ini

terjadi hampir di seluruh dunia. Angka Kematian Ibu (AKI) di Asia Tenggara berjumlah

35 per 100.000 kelahiran hidup. Hasil laporan WHO pada tahun 2005 juga menyatakan

bahwa di Indonesia AKI tergolong tinggi dengan 420 per 100.000 kelahiran hidup

(WHO, 2005).

Hasil survey tahun 2016 daerah Jawa Tengah penyakit tidak menular/PTM salah

satunya hipertensi angka kejadiannya tergolong tinggi, yaitu sebesar 473.603 dan

kabupaten Sukoharjo menempati urutan ke 10 dengan angka kejadian hipertensi sebesar

13.245 kasus (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2016).

Kasus hipertensi berdasarkan survey tahun 2017 di wilayah kabupaten Sukoharjo

usia ≥ 18 tahun, dengan dilakukan pengkajian di puskesmas kejadian tertinggi di

puskesmas Grogol yaitu sebesar 3.896 kasus dengan penderita laki-laki 1.796 orang

sedangkan perempun 2.100 orang. Urutan ke 2 kejadian hipertensi di puskesmas

Sukoharjo yaitu 3.834 kasus dan puskesmas Bulu penderita hipertensi sebanyak 3.533

menjadi urutan ke 3 dengan kasus di wilayah kerja Sukoharjo (Dinas Kesehatan

Sukoharjo, 2017)

Hipertensi biasa disebut dengan sebutan silent killer dan tidak hanya menyerang

usia tua melainkan usia muda juga berpengaruh. Prevalensi hipertensi diperkirakan akan

meningkat, pada tahun 2025 diprediksi sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia

1
akan mengalami hipertensi. Jumlah penderita tekanan darah tinggi di dunia berjumlah

972 juta ada 333 juta berada di negara maju dan 639 juta ada di negara berkembang

termasuk Indonesia (Ana, 2007 dalam Anggara, 2013).

Pravalensi kejadian hipertensi tertinggi di Indonesia adalah provinsi Bangka

Belitung sebesar 30,9%, Kalimantan Selatan sebesar 30,8%, Kalimantan Timur 29,6%

dan Jawa Barat sebesar 29,4%. Tahun 2013 angka kejadian hipertensi sudah mengalami

penurunan dikarenakan masyarakat sudah datang ke fasilitas kesehatan dan meminum

obat secara teratur (Kemenkes RI, 2013).

Penyakit tidak menular seperti hipertensi di Jawa Tengah memiliki angka

pravelensi tertinggi sebanyak 57,87% dan urutan kedua Diabetes mellitus sebesar

18,33%, penyakit ini merupakan prioritas utama dalam pengendalian penyakit tidak

menular karena mengingat hipertensi merupakan salah satu resiko faktor penyakit

jantung, penyakit ginjal dan pembuluh darah. Hasil kejadian hipertensi di Jawa Tengah

berdasarkan jenis kelamin pada kelompok laki-laki sebesar 20,88% lebih tinggi

daripada kelompok perempuan sebesar 16,28%. Daerah dengan presentase hipertensi

tertinggi ditempati oleh Wonosobo 42,82% dan presentasi terendah ditempati oleh Pati

dengan presentase 4,50% (Dinas kesehatan Jateng, 2015).

Angka kejadian hipertensi di Kota Semarang pada tahun 2016 mengalami

peningkatan dari tahun 2015 yaitu dari angka 32.335 kasus menjadi 46.670 kasus.

Walaupun angka kejadian hipertensi di Kota Semarang tidak tertinggi di Jawa Tengah,

tetapi hipertensi menjadi penyebab penyakit jantung dan pembuluh darah yang

mematikan. Banyaknya kasus hipertensi di kota Semarang didominasi pada usia 45-65

tahun, kemudian di usia 15-44 tahun karena tidak diimbangi diet pola sehat dan aktivitas

fisik (Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2016).

2
Peneliti telah melakukan studi pendahuluan di Puskesmas Srondol dengan angka

kejadian hipertensi sejumlah 179 jiwa periode awal Januari sampai Agustus 2017 yang

sebelumnya pada tahun 2016 angka kejadian hipertensi 372 jiwa. Puskesmas Srondol

melakukan pengontrolan tekanan darah dengan pemberian obat anti hipertensi dan

memberi edukasi diit hipertensi serta melakukan olahraga. Peneliti telah melakukan

wawancara singkat dengan pasien hipertensi sebanyak 6 orang mengatakan bahwa

pengontrolan tekanan darah hanya menggunakan obat saja yang dilakukan dan tidak

tahu pengobatan terapi non farmakologis untuk menurunkan tekanan darah. Apabila

hipertensi tidak ditangani akan menimbulkan beberapa komplikasi yaitu penyakit

kardiovaskuler, stroke dan gagal ginjal. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui hal

tersebut ketika serangan hipertensi terjadi pada stadium awal dan dianggap biasa pada

masyarakat (Parsudi, 2009 dalam Khotimah, 2013)

Berdasarkan data yang terdapat di Klinik Hj. Rismala pada tahun 2020 jumlah

ibu hamil dengan hipertensi sebanyak 75 orang. Dan berdasarkan data yang peniliti

peroleh dari klinik Hj. Rismala serta untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi

serta penanganan yang tepat untuk menangani hipertensi dan masih adanya jumlah ibu

hamil dengan hipertensi, maka peneliti tertarik mengambil studi kasus dengan judul

“Asuhan Kebidanan pada Ny. V dengan Hipertensi Pada Kehamilan di Klinik fahri

yanti. Tahun 2022

1.2 Tujuan Studi Kasus

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk meningkatakn ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan

asuhan kebidanan pada Ny. V dengan hipertensi pada kehamilan dengan

menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah varney.

3
1.2.2 Tujuan Khusus

a. Agar dapat melakukan Pengkajian Data terhadap Ny.V. G1 P0 A0 dengan

hipertensi pada kehamilan.

b. Agar dapat melakukan Interprestasi Data Dasar terhadap Ny. V G1 P0 A0

dengan hipertensi pada kehamilan.

c. Agar dapat Mengantisipasi Diagnosa dan Masalah Potensial terhadapNy. V

G1 P0 A0 dengan hipertensi pada kehamilan

d. Agar dapat melakukan Tindakan segera apabila ada kegawatdaruratan

terhadap Ny. V G1 P0 A0 dengan hipertensi pada kehamilan

e. Agar dapat melakukan Perencanaan terhadap Ny. V G1 P0 A0 dengan

hipertensi pada kehamilan.

f. Agar dapat melakukan Pelaksanaan terhadap Ny. V G1 P0 A0 dengan

hipertensi pada kehamilan.

g. Agar dapat Mengevalusi Pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan

terhadap Ny. V G1 P0 A0 dengan hipertensi pada kehamilan

1.3 Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus

Penulis Mengambil Kasus diatas pada puku/ Tempat : 30-01-2022/17.00 WIB/ Klinik

FAHRI YANTI Tahun 2022

4
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang dikarenakan adanya gangguan yang

terjadi pada pembuluh darah untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi keseluruh tubuh

sampai jaringan yang membutuhkannya. (Nurachmah & Gayatri, 2013). Hipertensi saat

ini diderita oleh satu miliar orang seluruh dunia dan WHO memperkirakan bahwa tahun

2025 akan menjadi 1,5 miliar orang. Hipertensi atau tekanan darah tinggi setiap tahun

menyumbang kematian 9,4 juta orang akibat penyakit jantung dan stroke, jika

digabungkan kedua penyakit ini merupakan penyebab kematian di dunia nomor satu

(WHO, 2013).

2.1.1 Gejala Hipertensi Pada Ibu Hamil

Walaupun penyakit ini dianggap tidak memiliki gejala awal, sebenarnya ada

beberapa gejala yang tidak terlalu tampak oleh penderita. Gejala-gejala yang dirasakan

penderita hipertensi antara lain pusing, mudah marah, telinga berdengung, sukar tidur,

sesak nafas, rasa berat ditengkuk, mudah lelah, mata kunang-kunang, mimisan, muka

pucat, suhu tubuh rendah.

Gejala-gejala yang sifatnya khusus tersebut akan terasa pada kondisi atau

aktivitas tertentu berhubungan dengan perubahan metablisme tubuh.Hipertensi yang

diinduksi kehamilan dianggap sebagai komplikasi obstetrik. Ada efek maternal

merugikan yang signifikan, beberapa menghasilkan morbiditas atau kematian maternal

yang serius. Namun, harus diingat bahwa kondisi ibu dengan abrupsio plasenta, gagal

5
ginjal akut, pendarahan intraserebral dan edema paru akan memiliki efek buruk pada

janin. Demi untuk keselamatan ibu perlu rencana untuk melahirkan janin lebih awal.

Kelahiran dini ini akan menyelamatkan ibu namun meningkatkan risiko pada bayi.

Kesulitan dokter kandungan adalah memutuskan apakah melanjutkan kehamilan atau

segera melahirkan (Coutts, 2007).

2.1.2 Pencegahan Hipertensi

Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan

menanggulangi anemia akibat kekurangan konsumsi besi. Upaya pertama meningkatkan

konsumsi besi dari sumber alami melalui pendidikan atau penyuluhan gizi kepada

masyarakat, terutama makanan sumber hewani yang mudah diserap, juga makanan yang

banyak mengandung vitamin C, dan vitamin A untuk membantu penyerapan besi dan

membantu proses pembentukan hemoglobin. Kedua, melakukan fortifikasi bahan

makanan yaitu menambah besi, asam folat, vitamin A, dan asam amino essensial pada

bahan makanan yang dimakan secara luas oleh kelompok sasaran. Ketiga melakukan

suplementasi besi folat secara rutin kepada penderita anemia selama jangka waktu

tertentu untuk meningkatkan kadar hemoglobin penderita secara cepat (Depkes, 2008)

2.2 Etiologi Hipertensi Dalam Kehamilan

Menurut Smeltzer (2013), berdasarkan penyebab terjadinya, hipertensi terbagi

atas dua bagian, yaitu :

a. Hipertensi Primer (Esensial)

Jenis hipertensi primer sering terjadi pada populasi dewasa antara 90% - 95%.

Hipertensi primer, tidak memiliki penyebab klinis yang dapat diidentifikasi,

6
dan juga kemungkinan kondisi ini bersifat multifaktor (Smeltzer, 2013; Lewis,

Dirksen, Heitkemper, & Bucher, 2014). Hipertensi primer tidak bisa

disembuhkan, akan tetapi bisa dikontrol dengan terapi yang tepat. Dalam hal

ini, faktor genetik mungkin berperan penting untuk pengembangan hipertensi

primer dan bentuk tekanan darah tinggi yang cenderung berkembang secara

bertahap selama bertahun-tahun (Bell, Twiggs, & Olin, 2015).

b. Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder memiliki ciri dengan peningkatan tekanan darah dan

disertai penyebab yang spesifik, seperti penyempitan arteri renalis, kehamilan,

medikasi tertentu, dan penyebab lainnya. Hipertensi sekunder juga bisa

bersifat menjadi akut, yang menandakan bahwa adanya perubahan pada curah

jantung (Ignatavicius, Workman, & Rebar, 2017).

2.3 Patofisiologis Hipertensi Dalam Kehamilan

Penyebab hipertensi dalam kehamilan hingga kini belum diketahui dengan jelas.

Banyak teori telah di kemukakan tentang terjadinya hipertensi dalam kehamilan, tetapi

tidak ada satu pun teori tersebut yang dianggap mutlak benar. Teori-teori tersbut antara

lain:

1. Teori kelainan vaskularisasi plasenta

2. Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan difungsi endotel

3. Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin

4. Teori adaptasi kardiovaskuler

5. Teori genetic

6. Teori defisiensi gizi

7
7. Teori stimulus inflmasi

2.4 Penatalaksanaan Hipertensi Dalam Kehamilan

Setiap program terapi memiliki suatu tujuan yaitu untuk mencegah kematian dan

komplikasi, dengan mencapai dan mempertahankan tekanan darah arteri pada atau

kurang dari 140/90 mmHg (130/80 mmHg untuk penderita diabetes melitus atau

penderita penyakit ginjal kronis) kapan pun jika memungkinkan (Smeltzer, 2013).

1. Menurunkan tekanan darah sampai normal, atau sampai level paling rendah

yang masih dapat ditoleransi penderita.

2. Meningkatkan kemungkinan kualitas dan harapan hidup penderita.

3. Mencegah komplikasi yang mungkin timbul dan menormalkan kembali

seoptimal mungkin komplikasi yang sudah terjadi.

2.5 Pengaruh Hipertensi Terhadap Ibu

1. Cedera pada organ tubuh ibu, hipertensi yang tidak terkontrol dapat

menyebabkan cedara pada otak, jantung, paru paru, ginjal, hati

2. Solusio Plasenta

Preeklamsia meningkatkan resiko plasenta dari dinding bagian dalam rahim

sebelum melahirkan. Solusio yang parah dapat menyebabkan pendarahan hebat, yang

dapat mengancam nyawa ibu dan janin.

8
2.6 Pengaruh hipertensi terhadap janin

1. Menyebabkan komplikasi pada janin

2. Pembatasan pertumbuhan intrauterin dapat menyebabkan pertumbuhan janin

melambat dan menurun.

3. Lahir prematur

9
BAB III

TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. V DENGAN

HIPERTENSI PADA KEHAMILAN DI KLINIK

FAHRI YANTI

Tanggal pengkajian : 30 Januari 2022

Waktu : 17.00 WIB

1. Pengkajian

A. Biodata

Nama Ibu : Ny.”V” Nama suami : Tn.”B”

Umur : 24 Tahun Umur : 27 Tahun

Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Guru

Alamat : Jl.Budi Utomo Alamat : Jl.Budi Utomo

B. Riwayat Kebidanan

Haid

Siklus : 28 Hari

Lamanya : 7 hari

Sifat darah : Cair

Warna : Merah kehitaman

10
Dismenorhoe : Tidak ada

C. Riwayat Obstetri

Ana Usia Tahun Jenis Ditolong Penyulit Nifas/ Keadaan anak


k Ke Kehamilan Persalinan Persalina Oleh Laktasi JK BB PB
n
H A M I L I N I

D. Riwayat kehamilan sekarang

Hari pertama haid terakhir : 19-05-2021

Tafsiran partus : 26-02-2022

ANC : 4 kali

Usia kehamilan : 36 minggu

Tablet Fe : 65 tablet

Imunisasi

TT-I : Tidak ada

Keluhan

Trimester I : Mual dan muntah

Trimester II : Tidak ada

Trimester III : Tidak ada

E. Riwayat perkawinan

Kawin : kawin 1x dengan suami sekarang

Lama : 1 Tahun

Umur waktu kawin : 23 Tahun

F. Riwayat kesehatan

Penyakit yang pernah diderita : Tidak ada

Riwayat operasi : Tidak ada

11
Penyakit yang pernah diderita keluarga :Tidak ada

G. Riwayat kontrasepsi

Pernah mendengar : Pernah

Pernah menjadi aseptor : Tidak pernah

Alasan menggunakan kontrasepsi :-

Jenis kontrasepsi yang digunakan :-

Lamanya menjadi akseptor :-

Alasan berhenti :-

H. Riwayat psikososial

Respon ibu terhadap kehamilan : Sangat diharapkan

Hubungan ibu dengan suami : Harmonis

Hubungan ibu dengan keluarga : Baik

Kebiasaan merokok : Tidak ada

Kebiasaan berobat : Tidak ada

Kepercayaan terhadap kehamilan : Tujuh bulanan

I. Pola kebiasaan sehari-hari

Nutrisi

Pola makan : 3 kali / hari

Menu : Nasi, sayur, lauk pauk

Banyaknya : sepiring lebih

Alergi makanan : Tidak ada

Pola minum : 8 gelas / hari

Jenis : Air putih

J. Eliminasi

12
BAK

Frekuensi : 4-6 kali/hari

Penyulit : Tidak ada

BAB

Frekuensi : 1 kali/hari

Konsistensi : Lunak

Penyulit : Tidak ada

K. Istirahat

Tidur siang : 2 jam

Tidur malam : 8 jam

L. Aktifitas

Kegiatan sehari-hari : Mengerjakan pekerjaan rumah tangga

Olah raga : Jalan pagi

M. Personal hygiene

Mandi : 2 kali/hari

Gosok gigi : 2 kali/hari

Ganti pakaian dalam : 2 kali/hari, bila terasa lembab atau basah

2. Data Objektif

1. Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Tinggi badan : 157 cm

Berat badan sebelum hamil : 57 kg

13
Berat badan sekarang : 65 kg

Tanda – tanda vital

Tekanan darah : 140/90 mmHg

Denyut nadi : 70 kali/menit

Pernafasan : 24x/i

Suhu tubuh : 36,6 0C

LILA : 37 cm

Ukuran Panggul

Distansia Cristarum : 30 cm

Distansia Spinarum : 27 cm

Konjugata Eksterna : 20 cm

Lingkar Panggul : 90 cm

•  Pemeriksaan Kebidanan

•  Inspeksi

Kepala

Rambut : Bersih, tidak ada ketombe, tidak ada rontok dan tidak ada

benjolan.

Muka

Oedema : Tidak ada

Closma gravidarum : Tidak ada

Konjungticva : Tidak pucat

Sklera : Tidak ikterus

Hidung : Tidak ada polip

Telinga : Tidak ada sekret

14
Mulut : Bersih, lidah tidak ada sariawan

Gigi : Tidak ada caries

Leher

Kelenjar thyroid : Tidak ada pembengkaan

Vena jugularis : Tidak ada pelebaran

Kelenjar limfe : Tidak ada pembengkaan

Dada

Payudara : Tidak Simetris

Areola mamae : Hyperpigmentasi

Puting susu : Menonjol

Benjolan : Tidak ada

Abdomen

Bekas luka operasi : Tidak ada

Pembesaran : Ada. Dengan arah memanjang

Genitalia

Varises vagina : Tidak ada

Pengeluaran cairan vagina : Ada

Kelenjar batholin : Tidak ada pembengkakan

Haemoroid : Tidak ada

2. Ektremitas atas dan bawah

Kebersihan : Bersih

Oedema : Tidak ada

Varises : Tidak terdapat varises di kaki kanan dan kaki kiri ibu

3. Palpasi

15
Fetus

Letak : Memanjang

Posisi : Puka

Presentase : Kepala

Penurunan : Ada

4. Auskultasi

DJJ : +

Lokasi : Terdengar DJJ di bagian sisi kanan perut ibu dibawah pusat

Frekuensi : 140 kali/menit

Pergerakan : Ada

5. Perkusi

Reflek patella

Kanan : + (normal)

Kiri : + (normal)

6. Pemeriksaan penunjang

Laboratorium

•  Darah

HB : 9 gr%

•  Urine

Protein : Tidak dilakukan

Glukosa : Tidak dilakukan

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH DAN KEBUTUHAN

16
Diagnosa : Ibu Primigravida G : 1 P : 0 A : 0 , UK 36 minggu Janin hidup,

Janin tunggal, Kehamilan Intrauterine, DJJ Normal, Konvergen,

dan Hypertensi.

Masalah : Gravida + Hdk (Hypertensi dalam kehamilan)

Dasar : 1. G1P0A0

2. Ibu mengatakan bahwa ini kehamilan pertama

3. Tekanan darah 140/90 mmHg

- Janin Hidup

Dasar : Ibu mengatakan janin sering bergerak kira-kira pergerakannya 5x/hari

: DJJ terdengar pada kuadran kanan bawah pusat ibu.

- Janin Tunggal

Dasar : JJ terdengar hanya satu pada kuadran kanan bawah pusat ibu.

- DJJ (+)

Dasar : Terdengar DJJ di kuadran kanan bawah pusat ibu yaitu 150x/i.

- Kehamilan Intrauterine

Dasar : Pada saat dilakukan palpasi abdominal teraba janin berada dalam

uterus.

- Konvergen

Dasar : Dari palpasi yaitu pada Leopod IV

- Hypertensi

Dasar : TD 110/90mmHg

Kebutuhan : - Beri dukungan motivasi pada ibu dalam menghadapi kehamilannya

- Memberi cairan Infus RL + MGsO4 30cc dengan 14 gtt/i

- Injeksi Ceftriaxone 1gr/12 jam

17
- Injeksi Gentamicin 1apl/12 jam

III. Antisipasi Diagnosa dan Masalah Potensial

Diagnosa potensial yang mungkin akan terjadi adalah Preeklampsi dan Eklampsi

Dasar : Ibu hamil dengan Hypertensi TD : 140/90mmHg.

IV. Identifikasi Kebutuhan akan Tindakan Segera atau Kolaborasi

Melakukan kolaborasi dengan dokter Spesialis Obgyn untuk pelaksanaan

Rujukan bila diperlukan

V. Perencanaan

1. Pantau KU Ibu dan janin

2. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

3. Beri dukungan emosional

4. Pemberian infus RL dengan 4 gtt/i

5. Pemberian injeksi Oksitosin 1 apl

VI. Pelaksanaan/Implementasi

1. Memantau KU ( keadaan umum Ibu dan janin )

a. Ibu : TD 140/90mmHg RR : 24x/i

b. HR : 70x/i Protein Urine : (-)

c. Temp : 36,6 ºC DJJ : 140x/i

2. Menganjurkan Ibu beristirahat dengan cukup.

18
3. Memberi dukungan emsional agar ibu tidak cemas dengan kehamilannya dan

persalinan sc yang akan dilakukan.

4. Pemberian infus RL dengan 4 gtt/i sudah dilakukan.

5. Pembeian njeksi Oksitosin 1 apl

VII. Evaluasi

1. Keluarga sudah mengetahui kondisi ibu.

2. Ibu sudah istirahat dengan cukup.

3. Emosional ibu sudah stabil.

4. Pemberian infus RL dan injeksi sudah diberikan.

5. Dokumentasi selesai dilakukan.

19
BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

4.1 Kesenjangan Teori Dan Praktik

Pada asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny.V usia 24 tahun dengan usia

kehamilan 36 minggu dilakukan sesuai 7 langkah varney. Selain itu, adapun langkah-

langkah yang lain yang dapat dilakukan untuk menanganin ibu Hipertensi pada

kehamilan adalah:

a. Lakukan informant consent terlebih dahulu pada suami atau keluarga.

b. Lakukan pemasangan infus dengan cairan RL 4 gtt/i pada ibu.

c. Lakukan Induksi dengan memasukan oksitosin 1 apl kedam cairan RL

d. Pengkajian data pada Ny. V sudah dilakukan sesuai dengan teori dilapangan,

sehingga tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek.

Sehingga dari hasi l asuhan yang telah dilakukan maka dalam laporan ini tidak

ditemukan adanya kesenjangan antara teori dengan praktek yang didapat di lapangan

mengenai penanganan kasus Hipertensi Pada Kehamilan karena antara teori dan praktek

yang telah dilakukan saling berkesinambungan.

I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

Pada tahap ini asuhan kebidanan yang dilakukan sudah sesuai dengan teori,

sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.

20
II. INTERPRETASI DATA

Pada tahap interpretasi data penulis tidak menemukan kesenjangan antara data

obyektif Ny “V” dengan teori mengenai Hipertensi pada kehamilan.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Menurut Martin dan Benson, 2009 jika keadaan preeklamsia ringan tidak

tertangani dengan baik, keadaannya akan memburuk dan dapat menimbulkan

preeklamsia berat. Sehingga pada kasus Ny.V tidak terdapat diagnosa potensial yang

langsung karena mendapatkan perawatan yang intensif, sehingga pada langkah ini tidak

terdapat kesenjangan yang signifikan karena diagnosa potensialnya telah diatasi dengan

benar

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU

KOLABORASI

Tindakan segera yang dilakukan yaitu pengukuran tekanan darah setiap 4 jam

kecuali ibu tidur. Sedangkan dilahan tindakan segera pada kasus ibu hamil Ny. V

dengan preeklamsia ringan antisipasi atau tindakan segera yang dilakukan adalah

memantau keadaan umum terutama tekanan darah.

Dilihat dari hasil teori dengan lahan dapat disimpulkan bahwa penanganan awal

atau tindakan segera yang dilakukan adalah memantau tekanan darah. Jadi antara lahan

dan teori tidak ada kesenjangan yang signifikan Dalam (Anonimous, 2015).

21
V. PERENCANAAN

Pada tahap perencanaan ini sesuai dengan konsep asuhan kebidanan sehingga

tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.

VI. PELAKSANAAN

Pada langkah ini rencana asuhan yang menyeluruh dilangkah lima harus

dilaksanakan secara efesien. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau

sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya. Jika bidan tidak melakukan sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk

mengarahkan pelaksanaannya, memastikan langkah-langkah tersebut benar-benar

terlaksana.

VII. EVALUASI

Ibu sudah mengetahui kondisinya saat ini, ibu sudah merasa tenang dan telah

mendapatkan terapi serta penanganan.

22
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan Asuhan kebidanan pada ny V dengan G1P0A0 Dengan

hypertensi pada ibu hamil, penulis dapat mengambil kesimpulan berupa : Penulis dapat

melakukan pengkajian data dari ibu hamil Ny. V umur 24 ahun datang ke Klinik pada

pukul 17.00 WIB dengan umur kehamlilan 36 minggu dengan keluhan Gravida+Hdk

Hypertensi dalam kehamilan. Keadaan umum ibu dengan TD 140/90 mmHg. Bidan

memberitahukan pada ibu hamil untuk segera melakukan persalinan dengan induksi.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Ibu

Untuk menambah wawasan, pengetahuan, serta kepatuhan ibu dalam melakukan

pemeriksaan ANC.

5.2.2 Bagi Mahasiswa

Untuk menambah pengalaman dan wawasan mahasiswa dalam memberikan

asuhan kebidanan yang sesuai standar prosedur khususnya mengenai kasus Hipertensi

Pada Kehamilan.

5.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan

23
Agar dapat memotivasi tenaga kesehatan agar lebih giat lagi dalam melakukan

penyuluhan maupun pendidikan kesehatan serta promosi kepada ibu hamil tentang

pentingnya pemeriksaan ANC.

5.2.4 Bagi Institusi

Laporan ini sebagai bahan bacaan keperpustakaan dalam menambah hal yang

baru bagi mahasiswa kebidanan sarjana STIKes As syifa khususnya tentang Hipertensi

Pada Kehamilan.

5.2.5 Bagi Klinik

Sebagai bahan referensi serta tambahan informasi mengenai peningkatan dalam

memberikan pelayanan pasien Dengan Hipertensi Pada Kehamilan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Ana. 2007, dalam anggaran. 2013.panduan hidup sehat. Jakarta: Salemba Medika

Courts. 2007. Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika

Depkes. 2008 Laporam Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskasdas)

Dinas Kesehatan Jaw Tengah. 2016. Laporan Tahunan 2016. Jawa Tengah

Dinas Kesehatan Sukohardjo. 2017. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Angka
Kejadian Hipertensi di Indonesia Tahun 2017. Jakarta

Mirachman & Gayatri, 2013. Hipertensi Tekanaan Darah Tinggi. Yogyakarta: Kanisius

Who 2013. Laporan Hasil Penyakit Tidak Menular. Tahun 2013 Jateng

Smeltzer 2013. Penatalaksanaan Hipertensi. Yokyakarta: Yayasan Penerbitan Ikatan


Dokter Indonesia

Kmenkes RI, 2013. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2013

Parsudi, 2013 dalam khotimah, 2013. Buku Ajaran Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke .
Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Kowalski, Robert. 2010. Terapi Hipertensi: Program 8 minggu Menurunan Tekanan


Darah Tinggi. Alih Bahasa: Rani Ekawati. Bandung: Qanita Mizan Pustaka

25
LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN MANAJEMEN

KEBIDANAN DENGAN HIPERTENSI PADA NY. V

G1,P0,A0 KLINIK FAHRI YANTI MUTIARA

TAHUN 2022

OLEH:

CINDY TAMARA
NIM: 20152014005

26
PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN

STIKes AS SYIFA KISARAN

TAHUN 2022

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr,Wb

Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karna berkat rahmat dan

karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan Praktik klinik kebidanan dengan judul “

Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny. V dengan Hipertensi Pada Kehamilan di

Klinik Fahri Yanti Tahun 2022”.

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas praktek klinik yang di mulai dari tanggal 24

januari / 5 februari 2022

Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak

yang terlibat secara langsung, oleh karena itu pada kesempatan ini saya mengucapkan

terimakasih kepada ;

1. Ketua Yayasan Akademik Kebidanan As syifa Kisaran

2. Usti Fina Hasanah Hasibuan, SST, M.Kes selaku Ketua STIkes As Syifa

Kisaran

3. Herviza Wulandary Pane, SST, M.Kes selaku dosen pembimbing laporan

STIkes As Syifa Kisaran

4. Ibu Fahri Yanti selaku ibu Klinik

27
5. Seluruh staff dosen dan pegawai STIKes As S yifa Kisaran yang telah banyak

memberikan pengetahuan dan bimbingan untuk menyusun laporan ini.

Kisaran, 07 Februari 2022

Cindy tamara

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Tujuan Studi Kasus........................................................................ 3
1.2.1 Tujuan Umum....................................................................... 3
1.2.2 Tujuan Khusus...................................................................... 4
1.3 Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus........................................ 4

BAB II TINJAUAN TEORITIS........................................................................ 5


2.1 Pengertian Hipertensi..................................................................... 5
2.1.1 Gejala Hipertensi Pada Ibu Hamil........................................ 5
2.1.2 Pencegahan Hipertensi......................................................... 6
2.2 Etiologi Hipertensi Dalam Kehamilan........................................... 6
2.3 Patofisiologis Hipertensi Dalam Kehamila.................................... 7
2.4 Panatalaksanaan Hipertensi Dalam Kehamilan............................. 8
2.5 Pengaruh Hipertensi terhadap Ibu.................................................. 8
2.6 Pengaruh Hipertensi terhadap Janin.............................................. 9

BAB III TINJAUAN KASUS.............................................................................. 10

BAB IV PEMBAHASAN KASUS...................................................................... 20


4.1 Kesenjangan Teori dan Praktik...................................................... 20

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 23


5.1 Kesimpulan ................................................................................... 23
5.2 Saran.............................................................................................. 23
5.2.1 Bagi Ibu................................................................................ 23
5.2.2 Bagi Mahasiswa................................................................... 23
5.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan........................................................ 23
5.2.4 Bagi Institusi......................................................................... 24
5.2.5 Bagi Klinik........................................................................... 24

28
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 25

LEMBAR PENGESAHAN
ii

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN MANAJEMEN

KEBIDANAN DENGAN HIPERTENSI PADA NY. V

G1,P0,A0 KLINIK FAHRI YANTI MUTIARA

TAHUN 2022

Telah Mendapatkan Persetujuan Dari :

Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

Fahri Yanti Am.Keb.SKM (Herviza Wulandary Pane, SST, M.Kes)


NIP : 197407121997022001 NIDN : 0110128901

Diketahui

Ketua STIKes As Syifa Kisaran

29
(Usti Fina Hasanah Hasibuan,SST,M.Kes)
NIDN: 0112129001

iii

30

Anda mungkin juga menyukai