I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika sering sekali disebut sebagai ibu dari cabang-cabang ilmu lain,
matematika, dan hal ini menyebabkan hasil belajar siswa pada pelajaran
matematika sudah langsung merasa malas belajar dan pusing karena selalu tidak
Hal ini sebenarnya disebabkan karena siswa kurang memahami konsep dasar
rumus yang ada. Mereka kurang memahami konsep dasarnya sehingga mereka
sulit untuk memahami rumus-rumus yang ada didalam matematika. selama ini
rumus yang sudah ada dan sudah ditetapkan. Karena hal tersebut siswa terbebani
dasarnya karena berpacu pada rumus yang mereka hafalkan. Maka dari itu
materi dalam matematika sehingga siswa juga tidak perlu selalu berpacu pada
rumus yang ada karena mereka sendiri dapat menemukan rumus dari materi
tersebut.
menjadi siswa yang aktif dan mampu berpikir kritis. Dan juga untuk merubah
pembelajaran ini agar siswa lebih senang dan antusias pada pelajaran matematika.
Oleh karena itu pada penelitian kali ini saya akan menggunakan model
pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu melalui
baik materi yang ada dan tidak berpacu dengan penghafaln rumus, tetapi lebih
kepada pemahaman konsep dasar. Karena dengan pemahaman konsep siswa akan
lebih mudah menerapkan ketika dia berhadapan dengan berbagai macam soal
B. Perumusan Masalah
Ajaran 2020/2021 ?
C. Tujuan Penelitian
2020/2021.
2. Bagi Guru : hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan
4. Bagi Peneliti : hasil penelitian ini dapt dijadikan sumber informasi untuk
A. Kajian Teori
1. Pengertian Pebelajaran
pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung dalam
bantuan kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar. Peran dari guru
Dalam belajar tentunya banyak perbedaan, seperti adanya peserta didik yang
mampu mencerna materi pelajaran, ada pula peserta didik yang lambah dalam
setiap peserta didik. Oleh karena itu, jika hakikat belajar adalah “perubahan”,
Aswan Zain,2006)
asing lagi. Discovery learning merupakan metode memahami konsep, arti, dan
(Saifuddin, 2014:108)
Melalui model ini siswa diajak untuk menemukan sendiri apa yang dipelajari
Dalam model ini guru hanya sebagai fasilitator. Ciri utama dari model
3. Hasil Belajar
dalam proses pembelajaran. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam kegiatan
pembelajaran adalah hasil belajar. Hasil belajar digunakan untuk mengetahui
mencapai perilaku yang berasa di dalam dirinya yang tergantung pada tingkah
laku yang dapat diterima atau dicapai oleh siswa secara sempurna. Sedangkan
1. Keterampilan motorik dalam hal ini perlu adanya koordinasi dari beberapa
gerak badan.
intelegensi.
representasi.
Dapat disimpulan hasil belajar adalah perubahan sikap dan tingkah laku
B. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir diatas maka hipotesis tindakan dalam penelitia ini
adalah :
C. Indikator Keberhasilan
matematika, keaktifan dan berpikir kritis siswa pada materi bilangan berpangkat
kelas 9 SMP Wahidiyah. Peningkatan keaktifan dan berpikir kritis siswa dilihat
hasil belajar siswa dilihat dari nilai yang mereka peroleh setelah mengerjakan
latihan soal dengan ketentuan nilai minimun yang telah ditentukan sekolah yaitu
70.
Ajaran 2020/2021 mulai bulan Juli sampai Agustus. Dengan menyesuaikan jam
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 9B SMP Wahidyah Tahun Ajaran
2020/2021 dengan jumlah siswa 38, siswa perempuan 20 dan siswa laki-laki 18.
Learning.
C. Desain Penelitian
Kurt Lewin. Pada model ini tindakan (acting) dan obsevasi (observing) dijadikan
Berikut ini adalah model yang dikembangkan oleh Kemmis & Mc Taggart Ahya
(2012, hlm. 1). Menurut Kemmis dan Mc Taggart Wardani (2013, hlm. 52):
Pada penelitian ini digunakan PTK model Kemmis dan Mc Taggart (satu siklus)
sama dengan satu kali pembelajaran artinya hanya komponen tindakan dengan
pengamatan dijadikan sebagai satu kesatuan dimana ketika seorang peneliti
dalam satu kesatuan waktu secara bersamaan. Jadi pada intinya model ini terdiri
D. Tahapan Penelitian
- Perencanaan
berpangkat.
Menyususn skenario pembelajaran yang sesuai dengan
bilangan berpangkat.
- Tindakan
- Observasi
pembelajaran.
- Refleksi
di siklus ke III.
a. Observasi
Dalam penelitian ini dua pedoman observasi yaitu keaktifan siswa dan observasi
guru dan siswa selama proses pembelajaran. Dan pengamatan yang belum ada
b. Angket
Angket diberikan dan dibagikan kepada siswa guna mengetahui respon siswa
c. Wawancara
d. Tes
Tes yang digunakan berupa kuis individu yang fungsinya untuk mengetahui
e. Dokumentasi
berlangsung.
F. Analisis Data
Data penelitian yang akan dianalisis terdiri atas data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data Kualitatif
Data kualitatif ini diperoleh dari data sikap dan keterampilan siswa. Data
b. Aktivitas Siswa
Dari data yang diperoleh dari hasil belajar siswa yang telah mengikuti proses
pengetahuan,
Aktivitas siswa pada setiap siklus. Nilai sikap diperoleh dengan rumus
JS
NA = X 100%
SM
Keterangan :
NA : Nilai sikap
indikator.
1 P > 75 Aktif
4 P ≤ 50 Pasif
1 ≥ 80 Senang Aktif
2 60 – 79 Aktif
3 40 – 59 Cukup Aktif
4 20 – 39 Kurang Aktif
c. Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar siswa yang telah mengikuti proses
pengetahuan,
pada tiap siklus. Setelah hasil belajar siswa terkumpul, maka mencari
persentase
individu
digunakan rumus :
jumlah Xi
Rata-rata hitung nilai =
N
Keterangan :
N = Banyaknya Siswa
Xi = Nilai siswa
(Heriyanto,dkk. 2009:42)
klasikal
G. Indikator Keberhasilan
c) Siswa yang tuntas belajar minimal 70% dari jumlah siswa dengan KKM
70.
DFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tantang Sistem
Pendidikan Nasional.
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Garudhawaca.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah, dkk. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi.