Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Moral adalah suatu hal tentang ajaran baik dan buruknya suatu perbuatan,perilaku,dan
sifat yang dimiliki oleh seseorang. Seseorang dapat dikatan mempunyai moral yang baik
jika ia menjunjung tinggi nilai nilai kesusilaan dan kesopanan yang baik di dalam
lingkungannya. Berikut contoh dari Moral yang baik
a. Senantiasa turut menjaga kebersihan di lingkungan sekitar.
b. Mentaati tata tertib di lingkungan sekitar.
c. Sopan kepada orang yang lebih tua
d. Memelihara hak orang lain
Norma adalah suatu aturan atau kaidah yang menjadi pedoman bagi suatu
masyarakat dalam berprilaku seperti norma kesopanan,norma agama, dan norma
hukum. Norma dalam masyarakat berlaku secara tertulis dan tidak tertulis. Contoh
norma dalam kehidupan sehari hari seperti larangan mencuri,membunuh, dan anjuran
untuk selalu bersikap jujur serta amanah.
Apakah yang secara mendasar dapat membedakan Etika, Moral, dan Norma?
Yang membedakan Etika, Moral, dan juga Norma adalah terletak bagaimana baik
dan buruknya berasal. Baik buruknya berasal dari masyarakat yang membuat aturan itu
sendiri yang mengatur kehidupan suatu masyarakat . Nilai baik dan buruk suatu Etika bisa
terlihat dari bagaiama perilaku dan tingkah manusia dalam kesehariaannya di lingkungan
tempat dia tinggal. Nilai baik dan buruknya Moral cenderung terlihat lebih ke sifat
seseorang tersebut bagaimana dia berprilaku di lingkungan masyarakat. Sedangkan Etika,
cenderung baik buruknya bisa terlihat dari bagiamana seseorang itu apakah dapat
menerapkan ajaran atau kaidah yang baik dalam dirinya untuk menerpakan nilai kesopanan
di lingkungan masyarakat.
Anak tidak memiliki gambaran tentang aturan-aturan atau standard moral, moralitas anak
cenderung kepada akibat fisik yang diterimanya dari pada akibat dari psikologis dan
cenderung pada rasa patuh kepada pemberi otoritas, sehingga moral anak tersebut
berdasarkanpada hal-hal yang diperintahkan dan dilarang oleh otoritas tersebut.
Tahap 1 : Orientasi patuh dan takut hukuman, pada tahap pertama seseorang hanya
melakukan perbuatan baik hanya semata-mata agar tidak dikenakan hukuman jadi
seseorang tersebut menganggap perbuatannya baik apabila ia memperoleh imbalan atau
tidak mendapat hukuman. Maka sebaiknya tingkah laku anak dapat diarahkan untuk
mendapatkan imbalan tersebut dan menghindarkan larangan- larangan yang nantinya akan
memberinya hukuman.
Ciri pokok pada tingkat ini adalah suatu tindakan yang dianggap baik apabila memenuhi
harapan-harapan orang lain di sekitarnya, jadi dalam sifat ini menggambarkan moral yang
memiliki pemikiran yang royal dan sikap ingin menjaga.
Tahap 3: Orientasi anak yang baik, Dalam tahap ini, moral anak yang baik, anak yang
dapat menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada untuk mendapatkan persetujuan
orang lain dan untuk mempertahankan hubungan baik dengan orang di sekitarnya.
Tahap 4: Moralitas pelestarian otoritas dan aturan social. Dalam tahap ini kebenaran
diartikan sebagai penjunjung tinggi pada hukum yang telah disetujui bersama. Disini
individu tersebut yakin bahwa apabila kelompok sosial menerima peraturan yang sesuai
bagi seluruh anggota kelompok tersebut, maka mereka harus berbuat sesuai dengan
peraturan itu agar mereka terhindar dari kecaman dan ketidak setujuan sosial
Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan
berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya
tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun
mental. Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu
proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Dengan makin
bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel syarafnya dan makin
meningkat pula kemampuannya. Ketika individu berkembang menuju kedewasaan, akan
mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya yang akan menyebabkan adanya
perubahan-perubahan kualitatif didalam struktur kognitifnya.
Dalam proses perkembangannya terutama reaksi psikologis mental individu masih banyak
siswa yang mengalami kendala dalam interaksi sosialnya. Dalam sistem pendidikan bertujuan
agar peserta didik dapat menemukan dirinya, mengenal dirinya dan mampu merencanakan
masa depannya sehingga peserta didik dapat berkembang secara optimal menjadi pribadi yang
utuh dan mandiri. Masih banyak tindakan--tindakan amoral yang dilakukan para pelajar,
masih banyak para orang tua yang resah akan pergaulan anak--anaknya dan masih sering
dilakukan tindakan--tindakan nondisipliner siswa-siswa terhadap peraturan sekolah.
pendidikan agama di samping ilmu pengetahuan umum yang dimiliki ternyata belum
sepenuhnya diamalkan siswa dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga,
sekolah, maupun di lingkungan masyarakat.
Setelah Pancasila terbentuk tentunya kita tidak memandang Pancasila sebagai suatu
dasar negara saja. Tetapi kita harus menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila
Pancasila. Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, dengan artian terbuka dalam
menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa.
Namun, disisi lain diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi-ideologi baru.
Apabila Indonesia tidak cermat, maka masyarakat akan terbawa arus ideologi baru tersebut.
Sedangkan ideologi asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila terlupakan baik dari segi
nilai-nilainya maupun dalam implementasinya di kehidupan sehari-hari.
Strategi dan langkah yang akan saya lakukan jika menjadi seorang pendidik untu
mengampu pendidikan nilai,moral, dan pancasila yaitu berusaha untuk tidak menyusahkan
mahasiswa. Seperti yang kita ketahui dan kita harus mengerti bahwa kemampuan setiap
manusia itu berbeda-beda. Berbekal hal itu jangan pernah menuntut mahasiswa anda untuk
bisa mengikuti “keinginan” dengan sangat amat persis sesuai apa yang kita mau. Kita harus
bisa melihat kemampuan dan potensi mahasiswamu ketika memberi tugas atau ujian.
Memberikan peserta didik kebebasan untuk bereksplorasi dalam mengerjakan setiap tugas
yang diberikan. Ketika dibangku kuliah cara mendidiknya tentu sudah tidak sama dengan
ketika ada dibangku sekolah yang harus didekte.
Kebebasan berpikir adalah segala-galanya saat sudah dibangku kuliah, asal tidak
terlebihan. Selain itu juga, menurut saya menjadi seorang pendidik, harus bisa beradaptasi
mengikuti perkembangan zaman yang makin lam makin berkembang pesat. Karena Dosen
yang mampu mengikuti perkembangan jaman pasti akan lebih mudah memahami apa yang
menjadi tren dikalangan mahasiswanya. Hal ini juga akan sangat berguna untuk
anda membangun interaksi, membangun suasana kelas agar tidak kaku. Perkembangan jaman
memang selalu berubah setiap saat tapi tidak ada salahnya kamu juga ikut selalu
memperbaharuinya, baik dari segi teknologi, gaya pakaian, gaya bicara hingga mungkin joke-
joke yang bisa kamu lontarkan pada mahasiswa untuk mengurangi ketegangan akibat materi
yang dipelajari.
3.nilai, norma dan moral apa yang ada dalam contoh kasus tersebut?
a. Jika dilihat dari nilai, nilai yang terkadung didalamya adalah:
-nilai sosial karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang saling
berinteraksi dengan manusia lainya baik secara langsung maupun melalui media sosial.
-Nilai moral yaitu nilai yang bersumber dari kemauan atau kehendak . Dimana nilai moral
ini akan terlihat pada cara postigan atau bahasa postingan yang dapat mengukur kualitas
moral seseorang.
- Nilai agama adalah nilai yang bersumber dari tuhan yang maha esa. Dimana setiap
postingan yang di post baik oleh pendidik maupun peserta didik tentu saja akan ada
pertanggungjawabnya
Jika di lihat dari segi norma dapat menyangkut ke empat norma baik agama , kesusilaan ,
kesopanan terutama norma hukum*
4. Batasan privasi yang perlu dipertimbangkan ?
Adapun batasan-batasan privasi yang perlu dipertingkan adalah terkait penggunaan kata-
kata dan bahasa yang di posting baik oleh pendidik maupun peserta didik, tidak
menyebarkan berita hoax , tidak momposting konten-kontem berbau negatif, tidak
mengespos masalah pribadi secara berlebihan . Karena pada dasarnya setiap manusia
sebagai makluk sosial terikat oleh norma dan moral yang ada sekitarnya sekalipun itu hanya
melalui media sosial .
Link Video :
https://www.canva.com/design/DAEx8htxNxc/_TDzkZHUdcI3C3sfPWXkAA/watch?utm
_content=DAEx8htxNxc&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=
publishsharelink