PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan informasi dan acuan serta mendorong pelaksanaan kegiatan pelayanan
kepada pasien yang memenuhi standar pelayanan, keselamatan pasien dan
memberikan kepuasan kepada pasien.
Analisa : Berdasarkan tabel IAK 1.1 diatas didapati hasil bahwa kepatuhan
asesmen resiko jatuh ulang selama 3 (tiga) bulan sudah melampaui target yang
ditetapkan
Tindak Lanjut
Pertahankan capaian dan monitoring intensif pelaksanaan pengkajian oleh unit.
Analisa : Dari tabel IAK 1.2 diatas didapati hasil bahwa pengkajian pasien dengan
kehamilan pertama cukup bulan melalui sectio caesarea yang dilakukan sudah
melebihi target 15%, ada penurunan di bulan Mei dan kenaikan lagi jumlah
pengkajian di bulan Juni.
Tindak Lanjut :
Plan Saya berencana untuk mensosialisasikan hasil indikator
pengkajian pasien dengan kehamilan pertama cukup bulan
dilahirkan melalui sectio cesaria, kepada DPJP
Do Saya lakukan sosialisasi kepada DPJP pada bulan Januari kepada
seluruh DPJP Obgyn
Study Saya dapatkan DPJP mengindikasikan SC sesuai komplikasi
kehamilan dan dalam pencatatan ini telah dieksklusikan indikasi
APS
Action Pada periode berikutnya dalam pengumpulan data akan
ditambahkan Komplikasi kehamilan sebagai faktor eksklusi
Analisa : Dari tabel IAK 3 diatas respon time foto rontgen thorax pada bulan Mei
ada 1 pasien, sedangkan pada bulan April dan Juni tidak ada kegiatan tersebut.
Tindak Lanjut :
Plan Kami berencana untuk mengganti indikator ini setelah pada
triwulan berikutnya
Do Kami mengadakan rapat pemilihan indikator pada bulan Maret
Study Kami mendapatkan bahwa masih tidak bisa digantikan
dikarenakan tidak adanya unit radiologi
Action Kami tetap menggunakan indikator ini pada periode triwulan
berikutnya
Analisa : Dari tabel IAK 4 diatas kepatuhan melakukan time out pada operasi SC
elektif sudah dilakukan 100% tiap bulannya.
Tindak Lanjut :
Pertahankan capaian dan monitoring intensif pelaksanaan time-out setiap operasi.
7. IAK 5.2 Efektivitas Pemberian Nebul Ventolin pada anak dengan Asma
Analisa : berdasarkan IAK 5.2 selama bulan April, Mei, Juni tidak ada pasien yang
dilakukan nebul dengan diagnosa asma
Tindak Lanjut :
Pertahankan monitoring intensif pelaksanaan pemberian nebul ventolin sesuai
standar praktik.
Analisa : dari tabel IAK 6.2 Tidak ada kejadian pasien jatuh
Tindak Lanjut :
Pertahankan capaian dan monitoring intensif pelaksanaan pencegahan pasien jatuh.
10. IAK 7 Kepatuhan Double Check pada obat LASA atau High Alert oleh
perawat
Analisa : dari tabel IAK 7 double check pada obat LASA / HA sudah 100%,
meskipun pada bulan April hasilnya 95%, hal ini disebabkan ada 1 obat LASA / HA
yang kelolosan tidak dilakukan double check.
Tindak Lanjut :
Analisa : dari tabel IAK 8 double check produk darah sudah 100%
Tindak Lanjut :
Pertahankan capaian dan monitoring intensif pelaksanaan double check produk
darah.
10 | L a p o r a n T r i w u l a n P M K P J a n u a r i - M a r e t 2 0 1 8
sosialisasi kebijakan kelengkapan resume medis sebelum pasien
pulang
Do Kami melakukan komunikasi dengan Komite Medis dan
menyajikan data hasil indikator mutu di atas pada awal Mei
Study Kami dapatkan perlunya dilakukan penyajian ketika rapat Komite
Medis yang akan dilaksanakan pada akhir bulan Mei
Action Koordinasi dengan komite Medis (Rapat Komdis-PMKP)
Analisa : dari tabel IAK 10 Angka kepatuhan cuci tangan perawat masih dibawah
target, ada penurunan di bulan April dan Juni 2018.
Tindak Lanjut :
Plan Kami berencana berkoordinasi dengan tim PPI untuk sosialisasi
dan edukasi cuci tangan kepada staf Keperawatan RS
Do Kami melakukan koordinasi dengan tim PPI pada tengah Juli
Study Kami dapatkan rencana pelaksanaan edukasi tiap 3 bulan di staf
dan keluarga
Action Kami koordinasi dengan tim PPI dalam pelaksanaan edukasi
mulai pada periode berikutnya
11 | L a p o r a n T r i w u l a n P M K P J a n u a r i - M a r e t 2 0 1 8
Analisa : dari tabel ISKP 1.1 Kepatuhan Identifikasi pasien dengan benar sudah
100%
Tindak Lanjut :
Pertahankan capaian dan monitoring intensif pelaksanaan identifikasi pasien.
Analisa : dari tabel ISKP 1.2 Ketepatan pemasangan gelang identifikasi sudah
100%
Tindak Lanjut :
Pertahankan capaian dan monitoring intensif pelaksanaan pemasangan gelang
sesuai prosedur.
16. ISKP 2 Verbal Order Ditulis Di Rekam Medis pasien (Metode SBAR)
Analisa : dari tabel ISKP 2 verbal order ditulis di rekam medis (SBAR) masih
dibawah 100% pada bulan April dan Mei, sedangkan pada bulan Juni, sudah
mencapai target.
Tindak Lanjut :
Pertahankan hasil SBAR yang selalu naik dalam 3 (tiga) bulan terakhir.
17. ISKP 3 Kepatuhan Pemberian Label Obat High Alert oleh Farmasi
12 | L a p o r a n T r i w u l a n P M K P J a n u a r i - M a r e t 2 0 1 8
Analisa : dari tabel ISKP 3 Kepatuhan Pemberian Label Obat High Alert oleh
farmasi sudah 100%
Tindak Lanjut :
Pertahankan capaian dan monitoring intensif pelaksanaan labeling obat High Alert.
18. ISKP 4 Angka Kepatuhan Melakukan Time Out dalam Prosedur Pembedahan
Analisa : dari tabel ISKP 4 angka kepatuhan melakukan time out dalam prosedur
pembedahan sudah 100%
Tindak Lanjut :
Pertahankan capaian dan monitoring intensif pelaksanaan time-out sebelum operasi.
19. ISKP 5 Angka Kepatuhan Cuci Tangan
Analisa : dari tabel ISKP 5 angka kepatuhan cuci tangan di bulan April - Juni 2018
masih dibawah 90%
Tindak Lanjut :
Plan Kami berencana berkoordinasi dengan tim PPI untuk sosialisasi
dan edukasi cuci tangan kepada staf RS
Do Kami melakukan koordinasi dengan tim PPI pada tengah bulan
13 | L a p o r a n T r i w u l a n P M K P J a n u a r i - M a r e t 2 0 1 8
Mei
Study Kami dapatkan rencana pelaksanaan edukasi tiap 3 bulan di staf
dan keluarga
Action Kami koordinasi dengan tim PPI dalam pelaksanaan edukasi
mulai pada periode berikutnya
Analisa : dari tabel ISKP 6 pengkajian resiko jatuh ulang mengalami peningkatan
dan sudah di atas target
Tindak Lanjut :
Pertahankan capaian dan monitoring intensif pelaksanaan pengkajian ulang risiko
jatuh.
14 | L a p o r a n T r i w u l a n P M K P J a n u a r i - M a r e t 2 0 1 8
22. IAM 2 Ketepatan Waktu Pelaporan Insiden KP
Analisa : dari tabel IAM 2 ketepatan waktu pelaporan insiden KP sudah 100%
Tindak Lanjut :
Pertahankan capaian dan monitoring intensif pelaksanaan pengumpulan pelaporan
insiden KP.
Analisa : dari tabel IAM 3 kepatuhan penyimpanan obat high alert sudah 100%
Tindak Lanjut :
Pertahankan capaian dan monitoring intensif pelaksanaan penyimpanan obat High
Alert.
15 | L a p o r a n T r i w u l a n P M K P J a n u a r i - M a r e t 2 0 1 8
Do Kami melakukan koordinasi dengan bagian Sarpras RS pada
tengah bulan Mei
Study Kami dapatkan hasil rapat koordinasi
Action Kami sosialisasikan dan lakukan monitoring pelaksanaan pada
periode triwulan berikutnya
Analisa : dari tabel IAM 5 kepuasan pelanggan rawat inap sudah diatas 90%
Tindak Lanjut :
Pertahankan dan tingkatkan capaian.
Analisa :
Dari tabel IAK 6 belum ada survei harapan dan kepuasan staf tahun 2017
16 | L a p o r a n T r i w u l a n P M K P J a n u a r i - M a r e t 2 0 1 8
Analisa : Dari data demografi yang dilakukan oleh Rekam Medis, didapatkan hasil
bahwa tertinggi pasien yang melakukan persalinan di RSIA NUN Surabaya yaitu
70,83 % dari wilayah luar Manukan, Simo dan Gresik. Sedangkan daerah Manukan
sendiri pada bulan Maret 2018 sebesar 18,75 %.
Analisa : dari tabel CRR bulan April dan Mei 2018 sudah diatas 100%, maka artinya
adalah nilai dalam persen yang menunjukkan seberapa besar kemampuan Rumah sakit
menutup biayanya di bandingkan dengan penerimaan dari retribusi pasien, jadi rumah
sakit mampu menutupi biaya dan sudah mendapatkan keuntungan dari pendapatan
Namun, ada penurunan pada bulan Juni yaitu 93,52%.
17 | L a p o r a n T r i w u l a n P M K P J a n u a r i - M a r e t 2 0 1 8
29. IAM 9 Angka Kepatuhan Cuci Tangan
Analisa : dari tabel IAM 9 angka kepatuhan cuci tangan masih dibawah 100%
Tindak Lanjut :
Plan Kami berencana berkoordinasi dengan tim PPI untuk sosialisasi
dan edukasi cuci tangan kepada staf RS
Do Kami melakukan koordinasi dengan tiim PPI pada tengah bulan
Mei
Study Kami dapatkan rencana pelaksanaan edukasi tiap 3 bulan di staf
dan keluarga
Action Kami koordinasi dengan tim PPI dalam pelaksanaan edukasi
mulai pada periode berikutnya
NIHIL
B. Pelatihan Eksternal
No. Judul Pelatihan Tanggal PIC Sertifikat
NIHIL
18 | L a p o r a n T r i w u l a n P M K P J a n u a r i - M a r e t 2 0 1 8
B. Jumlah insiden berdasarkan jenis insiden.
No. Jenis Insiden Jumlah
1. KPC (Potensi Cidera) 0
2. KNC (Nyaris Cidera) 0
3. KTC (Tidak Cidera) 3
4. KTD (Tidak Diharapkan) 3
5. Kejadian Sentinel 0
Total 6
Grafik 3.2. Jumlah Insiden berdasarkan Jenis Insiden
19 | L a p o r a n T r i w u l a n P M K P J a n u a r i - M a r e t 2 0 1 8
BAB IV
ANALISA & RENCANA TINDAK LANJUT
20 | L a p o r a n T r i w u l a n P M K P J a n u a r i - M a r e t 2 0 1 8
progres/kemajuan (9 dari 13 indikator), namun ada beberapa indikator yang belum
mencapai target dan bahkan tidak mengalami kenaikan/kemajuan dalam
pencapaian. Hal ini dapat disebabkan berbagai hal, yang akan diuraikan di bawah.
Pada area manajemen, masih ada indikator yang harus ditingkatkan, terdapat dua
indikator yang masih harus ditingkatkan (total 9 indikator). Sedangkan pada
indikator sasaran keselamatan pasien telah cukup baik, tapi masih ada 2 indikator
yang masih harus ditingkatkan (total 7 indikator)
Pada area klinis, tampak yang masih perlu banyak ditingkatkan pada 4
indikator, yaitu pengkajian pasien dengan kehamilan pertama dilahirkan melalui
SC, respon time foto thorax, ketepatan waktu pengembalian rekam medis, dan
kepatuhan cuci tangan perawat. Pada indikator tersebut didapatkan akar masalahnya
adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya kelengkapan administratif terhadap
kualitas pelayanan. Kurangnya kesadaran akan pentingnya kelengkapan penulisan
di rekam medis pasien menjadi kendala besar pencapaian indikator ini. Perlunya
pendekatan secara komperehensif kepada DPJP terkait diharapkan dapat
memberikan progres/kemajuan pada kedua indikator di atas. Serta perlu adanya
pesaing dalam pelayanan, agar memunculkan rasa kompetisi dalam memberikan
pelayanan sesuai standar mutu yang diharapkan, terutama area klinis.
Sedangkan untuk indikator Ketepatan waktu foto Thorax masih jauh dari
pencapaian yang diharapkan ≥80%. Hal ini disebabkan masih belum memiliki unit
radiologi di RSIA NUN Surabaya. Sehingga seluruh advis foto Thorax harus
dirujuk ke laboratorium luar. Hal ini menimbulkan permasalahan pada transport
pasien, waktu tanggap jadi tinggi dikarenakan menunggu kondisi bayi stabil
(penghitungan waktu tanggap dimulai dari dokter memberikan advis. Pada bulan
berikutnya perlu ditingkatkan dan diberikan pemahaman kepada tenaga medis agar
pasien yang mendapatkan advis foto Thorax harus mendapatkan terapi dan asuhan
secara komperehensif agar cepat stabil.
Pada area manajemen masih cukup banyak yang belum mencapai
standar/target yang diharapkan, ada yang mengalami tren naik-turun, ada yang
turun. Indikator ketepatan waktu preventive maintenance autoclave yang
mengalami tren penurunan. Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran akan
pentingnya preventive maintenance untuk mencegah kerusakan dan biaya lebih
besar bila terjadi kerusakan di RSIA NUN Surabaya. Faktor yang menunjang hal
tersebut di atas adalah kurangnya tenaga dan masih tingginya beban kerja di unit
21 | L a p o r a n T r i w u l a n P M K P J a n u a r i - M a r e t 2 0 1 8
Sarpras RS. Sedangkan untuk indikator kepatuhan cuci tangan mengalami
penurunan dan terus turun. Hal ini diakibatkan masih belum aktifnya IPCN
dikarenakan tingginya beban kerja dan masih kurangnya kesadaran akan tugas
IPCN. Pada beberapa indikator area manajemen yang dilakukan pencatatan, telah
cukup baik dan memenuhi target yang diharapkan. Hal ini perlu tetap dipertahankan
dan dilakukan monitoring-evaluasi secara terus-menerus, agar kualitas pelayanan
sarpras rumah sakit tetap terjaga kualitasnya.
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien telah cukup berjalan baik, dengan ada
beberapa yang memerlukan perbaikan, yaitu SKP 2 (kepatuhan penulisan verbal
order dalam bentuk SBAR). Selain SKP 2, Kepatuhan cuci tangan, SKP 5 juga
memerlukan peningkatan. Pada indikator kepatuhan verbal order (SKP 2)
mengalami pencapaian dengan tren yang meningkat, tetapi masih cukup jauh dari
standar (100%). Hal ini menunjukkan masih lemahnya kesadaran dan kepatuhan
akan kelengkapan administratif rekam medis yang baik. Hal ini disebabkan
kurangnya kepatuhan DPJP melakukan verifikasi verbal order. Perlu adanya
koordinasi dengan komite Medik RSIA NUN Surabaya agar dapat meningkatkan
kualitas pelayanan serta kedisiplinan staf medis dalam memberikan pelayanan baik
secara terapeutik dan administratif. Sedangkan untuk SKP 5, kepatuhan cuci tangan,
didapatkan tren yang turun, Hal ini memerlukan seluruh partisipasi karyawan
terutama area medis. Perlu koordinasi antara Komite PPI, Tim Mutu, dan Divisi
Pelayanan Medik untuk meningkatkan pencapaian kepatuhan cuci tangan.
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien lainnya telah memenuhi standar,
sehingga perlu dipertahankan pencapaiannya melalui evaluasi dan sosialisasi secara
terus menerus untuk mendapatkan pencapaian yang konstan dan adekuat. Indikator
yang dimaksud adalah Kepatuhan identifikasi pasien, Ketidak tepatan pemasangan
gelang, Kepatuhan time-out operasi, dan Kepatuhan pengkajian resiko jatuh ulang.
22 | L a p o r a n T r i w u l a n P M K P J a n u a r i - M a r e t 2 0 1 8
pencegahan resiko di seluruh lapisan karyawan dengan fokus pelatihan pada
manajer di tingkat unit kerja dan divisi.
Dari tabel jumlah insiden berdasarkan jenis insiden, didapatkan distribusi
insiden (dari 16 insiden) berdasarkan jenis insiden : KPC (0%), KNC (0%), KTC
(50%), KTD (50%), Kejadian Sentinel (0%). Hal ini menunjukkan distribusi
terbanyak pada KTC dan KTD, dimana permasalahan atau insiden yang terjadi
telah terpapar kepada pasien. Hal ini mengindikasikan lemahnya barrier (faktor
penghalang) terhadap potensi insiden keselamatan pasien, serta menunjukkan
perlunya penguatan dalam segi prosedur, terutama dalam pemantapan kualitas
internal individu di dalam teamwork dan pengawasan dalam pencegahan terjadinya
insiden. Hal ini tampak dengan proses yang error dapat terpapar kepada pasien. Hal
ini menunjukkan masih perlunya peningkatan manajemen dan pencegahan resiko di
seluruh lapisan karyawan dengan fokus pelatihan oleh manajer di tingkat unit kerja
dan divisi.
BAB V
KESIMPULAN & SARAN
23 | L a p o r a n T r i w u l a n P M K P J a n u a r i - M a r e t 2 0 1 8
5.1. Kesimpulan.
A. Pencapaian indikator mutu kunci area klinis telah cukup baik pada bulan Januari-
Maret, dengan sebagian besar telah mencapai standar yang ditetapkan.
B. Indikator mutu kunci area klinis yang menjadi fokus perbaikan :kepatuhan
pengkajian kehamilan pertama dilahirkn melalui SC, serta kepatuhan pengisian
resume medis pasien.
C. Pencapaian indikator mutu kunci area manajemen cukup bagus secara keseluruhan
pada bulan Januari-Maret.
D. Indikator mutu kunci area manajemen yang menjadi fokus perbaikan : ketepatan
waktu preventive maintenance utility.
E. Pencapaian indikator mutu kunci sasaran keselamatan pasien telah cukup baik pada
bulan Januari-Maret, dengan sebagian besar telah mencapai standar yang
ditetapkan.
F. Indikator mutu kunci sasaran keselamatan pasien yang menjadi fokus perbaikan :
kepatuhan verbal order (SBAR) dan kepatuhan cuci tangan.
G. Distribusi utama/terbesar insiden keselamatan pasien berdasarkan risk grading
adalah risk grading warna hijau.
H. Distribusi utama/terbesar insiden keselamatan pasien berdasarkan jenis insiden
adalah kejadian nyaris cidera (KNC) dan kejadian tidak diharapkan (KTD).
I. Distribusi utama/terbesar insiden keselamatan pasien berdasarkan lokasi insiden
adalah unit rawat inap dewasa dan IBS.
5.2. Saran.
A. Perlunya peningkatan pengetahuan dan motivasi internal masing-masing tim mutu
dan tim KPRS.
B. Perlunya peningkatan koordinasi antar komite, divisi, dan unit kerja dalam
menciptakan pelayanan yang berkualitas dan budaya keselamatan pasien.
C. Peningkatan kinerja dan keaktifan Komite Medik RSIA NUN Surabaya.
D. Peningkatan edukasi dan sosialisasi secara komperehensif terhadap pemahaman
budaya keselamatan pasien kepada Pimpinan level Unit Kerja dan Divisi.
BAB VI
PENUTUP
24 | L a p o r a n T r i w u l a n P M K P J a n u a r i - M a r e t 2 0 1 8
Laporan tiga bulanan Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien ini kami
susun agar dapat digunakan sebagai monitoring dan evaluasi program upaya peningkatan
mutu dan keselamatan pasien di RSIA NUN Surabaya. Upaya-upaya ini akan lebih berhasil
jika didukung oleh pimpinan rumah sakit dan kerjasama yang baik dari seluruh unit kerja di
RSIA NUN Surabaya.
Demikian laporan tiga bulanan ini kami susun, saran dan kritik yang membangun
sangat kami hargai. Semoga laporan tiga bulanan komite peningkatan mutu dan keselamatan
pasien berguna untuk RS dan semoga Tuhan selalu memberkati upaya-upaya yang kita
kerjakan.
25 | L a p o r a n T r i w u l a n P M K P J a n u a r i - M a r e t 2 0 1 8