Anda di halaman 1dari 118

15 Desember 2021

PRA STUDI KELAYAKAN


PEMBANGUNAN PELABUHAN LAUT

KAB. KEP. SITARO


SIAU TAGULANDANG BIARO

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
MATERI DISKUSI

Pendahuluan Analisis dan Seleksi Rencana


1 6 Lokasi Pelabuhan

Tinjauan Kebijakan Karakteristik Lokasi Rencana


2 7 Pelabuhan (Short List)

Gambaran Umum Wilayah Analisis Penilaian Rencana


3 8 Pelabuhan

Karakteristik Pelabuhan Indikasi Kelayakan Lokasi


4 Eksisting 9 Rencana Pelabuhan

Telaah Hasil Survei Kesimpulan dan


5 dan FGD
10 Rekomendasi
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG / MAKSUD / TUJUAN
➢ Menurut UU RI No. 17 Tahun 2008 Kegiatan Pra Studi 1. Mengidentifikasi infrastruktur
tentang Pelayaran yang Kelayakan Pembangunan transportasi pelabuhan laut, pelabuhan
mengamanatkan bahwa diperlukan Pelabuhan Laut Kabupaten penyeberangan, calon lokasi rencana
penyediaan infrastruktur transportasi Siau Tagulandang Biaro ini pelabuhan laut dan Tersus/TUKS di
laut berupa pelabuhan sebagai tempat adalah untuk menentukan wilayah studi.
perpindahan intra dan antar moda prioritas lokasi rencana 2. Mengidentifikasi infrastruktur
transportasi untuk mendukung pembangunan pelabuhan di transportasi untuk calon lokasi rencana
perkembangan ekonomi setempat Kabupaten Siau Tagulandang pelabuhan laut di wilayah studi.
sebagai akses bagi kegiatan Biaro yang layak berdasarkan 3. Mengevaluasi calon lokasi rencana
transportasi yang bersifat mendasar. aspek tata ruang, transportasi, pelabuhan laut di wilayah studi.
➢ Sedangkan Permenhub No. PM 112 sosial, ekonomi, status lahan, 4. Menentukan prioritas lokasi
Tahun 2017 tentang Pedoman dan lingkungan dan teknis pembangunan infrastruktur pelabuhan
Proses Perencanaan di lingkungan pelabuhan yang diseduaikan laut.
Kementerian Perhubungan, Pra Studi dengan kebijakan yang ada, 5. Mengetahui deskripsi kebutuhan riil
Kelayakan (Preliminary Feasibility baik dari pemerintah pusat pembangunan pelabuhan baru pada
Study) dilaksanakan sebagai salah satu maupun pemerintah daerah. suatu wilayah tertentu berdasarkan
syarat pembangunan pelabuhan laut, pertimbangan aspek ekonomi, social,
sebagai pedoman dalam pelaksanaan dan teknis sehingga rekomendasi
pembangunan pelabuhan yang indikasi paling layak pada wialayah
terencana, terpadu, tepat sasaran, tersebut guna dilanjutkan secara
efisien dan berkesinambungan. optimal untuk kegiatan Studi Kelayakan
dan seterusnya.
LANDASAN HUKUM
1) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang 12) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 dengan Peraturan Presiden Nomor 148 Tahun 2015
Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional tentang Perubahan Keempat atas Peraturan
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004; diubah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang
2) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi
Penataan Ruang; Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan untuk Kepentingan Umum;
3) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Tata Ruang Wilayah Nasional; 21) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil; 13) Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
4) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang sebagaimana diubah dalam Peraturan Pemerintah 22) Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015
Pelayaran; Nomor 64 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 2019;
5) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang
Tentang Kepelabuhanan; 23) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62
Wilayah Negara;
14) Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Tahun 2010 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja
6) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Kenavigasian; Kantor Unit Penyelnggara Pelabuhan;
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
15) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 24) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 25
7) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang
tentang Angkutan di Perairan sebagaimana telah Tahun 2011 tentang Sarana Bantu Navigasi
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Pelayaran (SBNP);
Kepentingan Umum;
Nomor 22 Tahun 2011; 25) Peraturan Menteri Perhubungan PM 68 Tahun 2011
8) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang
16) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Alur Pelayaran di Laut;
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
tentang Perlindungan Lingkungan Maritim; 26) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 73
Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
17) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan
9) Undang-Undang Nomor 2 Tahun
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Menteri Perhubungan Nomor Pm 51 Tahun 2011
2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Nomor 20 Tahun 2010 Tentang Angkutan di Tentang Terminal Khusus Dan Terminal Untuk
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014
Perairan; Kepentingan Sendiri;
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah 18) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang 27) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 20
Menjadi Undang-Undang; Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Tahun 2015 tentang Standar Keselamatan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pelayaran;
10) Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah; 28) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga; 19) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan
Badan Nasional Pengelola Perbatasan; Laut sebagaimana telah diubah terakhir dengan
11) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara 20) Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 146
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Tahun 2016;
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; Pembangunan untuk Kepentingan Umum
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
LANDASAN HUKUM
29) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 67 Tahun 2021 Tentang Organisasi Rencana Induk Pelabuhan Nasional;
dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan; 40) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 80 Tahun 2020
30) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 30 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tentang Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2020-2024
Tata Kerja Distrik Navigasi; 41) Surat Edaran Menteri Perhubungan No SE 16 Tahun 2015 Tentang Pelaksanaan
31) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 112 Tahun 2017 tentang Pedoman dan Pembangunan Infrastruktur Di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
Proses Perencanaan di Lingkungan Kementerian Perhubungan; 42) Surat Edaran Menteri Perhubungan No SE 7 Tahun 2016 Tentang Optimalisasi
32) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 76 Tahun 2018 tentang Perubahan Koordinasi Perencanaan Dan Pelaksanaan Pembangunan Kementerian
Kedua Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 36 Tahun 2012 Tentang Perhubungan Dengan Pemerintah Daerah;
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan; 43) Dokumen Naska Teknokratik Kementerian Perhubungan Tahun 2020-2024;
33) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2018 tentang Perubahan 44) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor KP 936/DJPL/2020
Ketiga Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 62 Tahun 2010 Tentang Tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2020-
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan; 2024
45) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor AL. 869/DJPL/2020
34) Peraturan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
Tentang Penetapan Jaringan Trayek Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan
Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2015–2019;
Publik Untuk Angkutan Barang di Laut Tahun Anggaran 2021;
35) Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 48 Tahun 1995 Tentang Tata Cara Tetap 46) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor KP. 809/DJPL/2020
Pelaksanaan Pembangunan di Lingkungan Departemen Perhubungan; Tentang Jaringan Trayek Angkutan Laut Perintis Tahun Anggaran 2021;
36) Keputusan Menteri Perhubunhann Nomor PM 34 Tahun 2012 Tentang Organisasi 47) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor KP. 636/DJPL/2020
Kantor Kesyahbandaran Utama; Tentang Pedoman Teknis Penyusunan Pra Studi Kelayakan (Preliminary Feasibility
37) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor PM 35 Tahun 2012 Tentang Organisasi Study) Pembangunan Pelabuhan Laut;
Otoritas Pelabuhan; 48) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana
38) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor PM 135 Tahun 2015 tentang Perubahan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014-2034;
Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 36 Tahun 2012 Tentang 49) Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Nomor 4 Tahun
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan; 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Siau
39) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 30 Tahun 2020 tentang Perubahan Tagulandang Biaro Tahun 2014–2034.
Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 432 Tahun 2017 Tentang
KEBIJAKAN RTPP | PEDOMAN PROSES PERENCANAAN

BERDASARKAN : Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 112 Tahun 2017 tentang
Pedoman dan Proses Perencanaan di Lingkungan Kementerian Perhubungan
PEDOMAN PROSES
PERENCANAAN DI
LINGKUNGAN KEMENHUB
Rencana Teknis Pengembangan
Perhubungan (RTPP)
Tahap Pra FS:
 Merupakan suatu preliminary
appraisal/ site reconnaissance/
survey studi suatu kawasan
(region) terhadap potensi
permintaan (demand) guna
mengetahui secara indikatif
apakah suatu rencana kegiatan
layak untuk dikaji dengan studi
kelayakan (Fasibility Study).
 Bersifat ekonomis, berdimensi
spasial, merujuk alternatif lokasi
dan berorientasi fisik.
 Memanfaatkan Data Sekunder
8
 Output berupa Prioritas Lokasi
MULAI

PEKERJAAN PERSIAPAN
 Persiapan Administrasi, personil dan peralatan
 Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja
 Studi literatur (desk study)

SURVEY TAHAP I (Pra Reconnaisance)


ALUR PIKIR PEKERJAAN
 Instansi Pusat (Kementerian/Lembaga) A
 RTRW, RZWP3K, Tatrawil/lok, KDA, dll
 RIPN, RIP, FS, Jaringan Trayek/Rute, dll
 Peta Laut, Peta RBI, dan Peta Tematik lainnya SURVEY TAHAP III (Survey Lapangan/Site dan Data Primer)
 Dokumentasi dan Visualisasi Kawasan (Foto & Video/Drone)
 Kondisi Fisik Lokasi (Pengamatan Topografi, Uji/Cek
KOMPILASI LOKASI PELABUHAN Kedalaman Laut, Pengamatan Hidrooceanografi)
(Tabel 1: Identifikasi Lokasi Pelabuhan)
 Kondisi Perekonomian Sekitar
 Kondisi Aksesibilitas dan Jaringan Transportasi
 Indikasi Status Kepemilikan Lahan
Masukan dan saran
DISKUSI Laporan Pendahuluan  Kuisioner Masyarakat Sekitar
Pen dahulu an

ANALISIS

SURVEY TAHAP II (Reconnaisance)


 Data sekunder instansii daerah: UPP, Bappeda, PU, Dishub, dll
Analisis Analisis Transportasi Analisis Ekonomi Analisis Sosial Analisis Analisis Teknis
 Interview dan kuisioner persepsi stakeholders
DISKUSI Kebijakan Wilayah Wilayah Kependudukan Lingkungan Kawasan
 Data potensi komoditas pelabuhan
FGD
 Data kondisi lokasi rencana dan pelabuhan eksisting
 Data kondisi perekonomian
 Data sistem dan jaringan transportasi PENILAIAN DAN PEMBOBOTAN
Scoring

KOMPILASI LOKASI PELABUHAN INDIKASI KELAYAKAN RENCANA LOKASI PELABUHAN


(Tabel 2: Long List Rencana Lokasi Pelabuhan) Alternatif Solusi dan Solusi Optimal Terhadap Indikasi Kelayakan Rencana Lokasi Pelabuhan
yang dapat ditindaklanjuti dengan Studi Kelayakan (FS)

ANALISIS SELEKSI LOKASI


(Tabel 3: Seleksi Lokasi Rencana Pelabuhan) Rekomendasi Draft Laporan Akhir
 Pola Ruang (Lindung/non Lindung)
 Hinterland Lokasi Rencana Pelabuhan
- Skala Pelayanan Pelabuhan Eksisting
- Kinerja Pelabuhan Eksisting DISKUSI
- Kondisi Aksesibilitas (Jaringan Jalan) Masukan dan saran Draft Final
Perbaikan
- Topografi Wilayah
- Perilaku/Pola Pergerakan Masyarakat

Laporan Akhir
INDIKASI KEBUTUHAN RENCANA LOKASI PELABUHAN
(Tabel 4: Short List Rencana Lokasi Pelabuhan)

SELESAI
DISKUSI Laporan Antara
Masukan dan saran Antara

A
RUANG LINGKUP WILAYAH / LOKASI KEGIATAN
Kabupaten SITARO
berbatasan dengan
wilayah-wilayah berikut:

• Sebelah Utara
Kabupaten Kepulauan
Singahe

• Sebelah Selatan
Kabupaten Minahasa
Utara

• Sebelah Barat
Laut Sulawesi
Kab. Siau Tagulandang Biaro (SITARO) Prov. Sulawesi Utara • Sebelah Timur
» Pembentukan, UU 15/2007: Laut Maluku dan
» 3 Pulau utama: P.Siau, P.Tagulandang, P.Biaro Samudera Pasifik
» Administrasi saat ini: 10 Kec (83 Desa)
» Luas: 275,96 Km2
» Ibukota: Ondong Siau
KEBIJAKAN RIPN | HIERARKI PELABUHAN
Hasil penetapan lokasi dan hierarki pelabuhan yang ada di Kabupaten Sitaro Provinsi
Sulawesi Utara berdasarkan Rencana Induk Pelabuhan Nasional
Sub Lampiran A1: Lokasi Pelabuhan Laut yang digunakan untuk melayani angkutan laut
No Kabupaten/ Pelabuhan/ Hierarki Pelabuhan
No.
RIPN. Kota Terminal 2017 2022 2027 2037
XXIV. Provinsi Sulawesi Utara
335 Kab.Sitaro 19 Ulu Siau PL PL PR PR
336 Kab.Sitaro 20 Biaro PL PL PL PL
337 Kab.Sitaro 21 Buhias PL PL PL PL
338 Kab.Sitaro 22 Pehe PL PL PR PR
339 Kab.Sitaro 23 Sawang PL PL PL PL
340 Kab.Sitaro 24 Tagulandang PR PR PR PR

Sub Lampiran A2: Rencana Lokasi Pelabuhan


No Kabupaten/ Pelabuhan/ Hierarki Pelabuhan
RIPN. Kota
No.
Terminal 2017 2022 2027 2037 Organisasi
XXIV. Provinsi Sulawesi Utara Kesyahbandaran
659 Kab.Sitaro 16 Pahepa PL PL PL PL
660 Kab.Sitaro 17 P.Ruang PL PL PL PL UPP Kelas III Ulu Siau
661 Kab.Sitaro 18 Salangka PL PL PL PL

Sub Lampiran A4: Lokasi Pelabuhan Laut yang digunakan


Wilayah Kerja:
untuk melayani angkutan penyeberangan » Ulu Siau
No.
Nama Pelabuhan Kabupaten/ Status Hierarki » Sawang
Penyeberangan Kota Pencapaian Pelabuhan
24. Sulawesi Utara » Pehe
7 Siau Kab.Sitaro Operasi Kelas II » Tagulandang
9
10
Biaro
Tagulandang
Kab.Sitaro
Kab.Sitaro
Operasi
Operasi
Kelas II
Kelas III
» Biaro
22 Makalehi Kab.Sitaro Rencana Kelas III
24 Ruang Kab.Sitaro Rencana Kelas III
25 Pahepa Kab.Sitaro Rencana Kelas III
SEBARAN PELABUHAN DI KABUPATEN SITARO
PELABUHAN EKSISTING DAN RENCANA
SEBARAN PELABUHAN DI KABUPATEN SITARO
PELABUHAN EKSISTING DAN RENCANA

Pelabuhan Ulu Siau


Pelabuhan Tagulandang

Pelabuhan Pehe
Pelabuhan Sawang Siau

Pelabuhan Biaro
KEBIJAKAN / PERDA RTRW PROVINSI SULAWESI UTARA
RENCANA STRUKTUR RUANG PROVINSI SULAWESI UTARA 2014 - 2034
Rencana Pusat Pelayanan:
Pusat Kegiatan Nasional (PKN): Kawasan Perkotaan Manado
– Bitung
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW): Tomohon, Tondano, dan
Kotamobagu Jeneponto.

Rencana Sistem Transportasi:


Rencana sistem jaringan transportasi laut di Sulawesi Utara :
- Tatanan Kepelabuhanan, meliputi :
1. Pelabuhan Utama / Internasional → Bitung dan
P.Lembeh (Kota Bitung)
2. Pelabuhan Regional / Pengumpan Primer → Tahuna
(Kep.Sangihe), Ulu (Kep.Sitaro), Karatung (Kep.Talaud),
Tamako (Kep.Sangihe), Tagulandang (Kep.Sitaro), Kema
(Minahasa Selatan), Munte Likupang (Minahasa Utara),
Amurang (Minahasa Selatan), Labuan Uki (Bolaang
Mongondow), Torosik (Bolaang Mongondow)
- Alur Pelayaran dan Penyeberangan, meliputi ;
Alur Pelayaran Provinsi
1) Munte - Manado - P. Ganga - P. Mantehage (Minahasa
Utara) - Bitung
2) Munte - Amurang (Minahasa Selatan) - Labuan Uki
(Bolaang Mongondow)
3) Munte - Sawang - Tagulandang - Ulu Siau - Makalehi
(Kep.Sitaro)
4) Munte - Tahuna - Petta - Pehe (Sangihe)
5) Munte - Melongguane - P.Miangas (Talaud) -
P.Karatung (Talaud) - P.Kakorotan (Talaud) - P.Marampit
(Talaud) - P.Intata (Talaud)
6) Munte - Tahuna - P.Marore (Sangihe) - P.Kawaluso
(Sangihe) - P.Kawio (Sangihe)
Lintas Penyeberangan Kabupaten/Kota
1) Likupang (Minahasa Utara) - Tagulandang - Siau -
(Kep.Sitaro) - Pananaru (Kep.Sangihe) - Melongguane -
Lirung - Masarang (Kep.Talaud);
2) Manado (Kota Manado) - Tahuna (Kep.Sangihe)
3) Manado (Kota Manado) - Melonguane (Kep.Talaud)
4) Manado (Kota Manado) - Ulu Siau (Kep.Sitaro)
KEBIJAKAN / PERDA RTRW PROVINSI SULAWESI UTARA
RENCANA POLA RUANG PROVINSI SULAWESI UTARA 2007 - 2027

Kawasan Lindung Provinsi Sulawesi Utara


yang terdapat di Kabupaten Kepulauan
SITARO, meliputi;
Kawasan Hutan Lindung
• Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Siau
Tagulandang Biaro) seluas 13.820 ha;
Kawasan Resapan Air
• Bulude Sahengbalira dan Kalumelahana,
Bentihu Langinang, Bialangsoa, Palenti,
Wulo, Batukakiraeng, Sahendarumang,
Pananembaen, Bongkonsio dan
Batungbakara di Kabupaten Kepulauan
Sangihe dan Sitaro.
Kawasan Perlindungan Setempat
• Sempadan Pantai;
Kawasan Sempadan pantai di Provinsi
Sulawesi Utara mencakup seluruh garis
pantai terutama yang berpotensi abrasi
di daerah perencanaan
• Sempadan Sungai
• Kawasan Sekitar Danau atau Waduk;
Danau Makalehi dan Danau Kapeta
(Kabupaten Kepulauan Siau Taguladang
Biaro)
KEBIJAKAN RZWP3K PROVINSI SULAWESI UTARA
RENCANA ALOKASI RUANG (RZWP3K PROVINSI SULAWESI UTARA)

Rencana alokasi ruang berupa yang terkait dengan


wilayah Kabupaten SITARO:
Alokasi Ruang Kawasan Strategis Nasional Tertentu
untuk Pengelolaan Batas-Batas Maritim Kedaulatan
Negara :
➢ Kabupaten Kepulauan SITARO | Pulau Makalehi |
Laut Sulawesi 02o44’15”U 125009’28”T
Alokasi Ruang Kawasan Strategis Nasional Tertentu
untuk Pertahanan dan Keamanan
➢ Kabupaten Kepulauan SITARO | Pulau Makalehi |
Laut Sulawesi 02o44’15”U 125009’28”T
Alokasi Ruang Alur Laut untuk Alur Pelayaran di WP-3-
K Provinsi Sulawesi Utara
➢ Sawang (Kab. Kepulauan Siau – Tagulandang –
Biaro)
➢ Tagulandang (Kab. Kepulauan Siau – Tagulandang
– Biaro)
➢ Ulu Siau (Kab. Kepulauan Siau – Tagulandang –
Biaro)
➢ Makalehi (Kab. Kepulauan Siau – Tagulandang –
Biaro)
➢ Pehe (Kab. Kepulauan Siau – Tagulandang – Biaro)
KEBIJAKAN / PERDA RTRW KABUPATEN SITARO
RENCANA STRUKTUR RUANG KABUPATEN SITARO 2014 - 2034
Rencana Pusat-Pusat Kegiatan
➢ Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yaitu Ulu di Kecamatan
SIau Tiimur dan Ondong di Kecamatan Siau Barat.
➢ PKL yaitu Ondong di Kecamatan SIau Barat dan Buhias
yang berada di klaster Tagulandang yang akan melayani
klaster Tagulandang dan klaster Biaro di bagian selatan.:
➢ PPK berada di masing-masing ibukota kecamatan dengan
fungsi pelayanan untuk tingkat kecamatan
SIstem Jaringan Transportasi Darat
➢ Peningkatan status jalan terutama jalan lingkar Pulau Siau
dan Pulau Tagulandang
➢ Pengembangan Terminal Tipe C di Ulu
➢ Pengembangan Terminal Tipe C di Ondong
➢ Pengembangan Terminal Tipe C di Buhias, Tagulandang
➢ Pengembangan Pelataran parkir di tiap ibukota
kecamatan
SIstem Jaringan Transportasi Laut
➢ Peningkatan fasilitas di pelabuhan lokal Ulu- Siau
➢ Peningkatan fasilitas di pelabuhan Nasional Tagulandang
➢ Pembangunan pelabuhan lokal Sawang
➢ Pembangunan pelabuhan lokal Pehe
➢ Pembangunan pelabuhan lokal di pulau Biaro
➢ Pembangunan pelabuhan lokal di pulau Makalehi
➢ Pembangunan dermaga untuk pengembangan pulau-
pulau kecil seperti pulau Mahoro, Gunatin, Pahepa,
Ruang, Walalang, Tahanusangputeng
SIstem Jaringan Transportasi Udara
➢ Rencana pembangunan bandara di Pihise kecamatan Siau
Barat.
➢ Rencana Helipad di pusat-pusat kabupaten SITARO.
KEBIJAKAN / PERDA RTRW KABUPATEN SITARO
RENCANA POLA RUANG KABUPATEN SITARO 2011 - 2031
Kawasan Lindung, Meliputi
1. Kawasan Hutan lindung berada di sekitar Gunung Karangetang di klaster Siau dan Bulude Tamata sebagian lagi berada
di Klaster Tagulandang
2. Kawasan Resapan Air tersebar di daerah perbukitan sampai pegunungan yang memiliki struktur tanah yang mudah
meresapkan
3. Kawasan Sempadan Pantai berhutan bakau di Pihise - Kapeta (klaster Siau), Hutan Bakau Pasighe dan Tagulandang
(klaster Tagulandang).
4. Kawasan Sempadan air yang berada Di pulau Siau terdapat dua mata air, yaitu Ake Labo dan Kalarung sedangkan di
pulau Tagulandang terdapat beberapa mata air yang alirannya membentuk sungai Minanga
5. Kawasan Cagar Budaya berada di makam Raja Lokombanua dan Makam Raja-Raja Siau lainnya yang ada di Kecamatan
Siau Barat dan Kecamatan Siau Timur, makam Pahlawan Hengkenggunaung di Kecamatan Siau Barat, makam Pendeta
Paul Kelling di Kecamatan Siau Timur. Sedangkan di klaster Tagulandang terdapat makam Pendeta F. Kelling di
Kecamatan Tagulandang, Makam Raja H.P.H Jacobs di Kecamatan Tagulandang dan Makam Raja-Raja Tagulandang
lainnya, Makam Panglima Walandungo di Kecamatan Tagulandang Utara

Kawasan Budidaya, Meliputi


1. Kawasan Peruntukan
permukiman, Kesehatan dan
Perdagangan dan Jasa
2. Kawasan Perkebunan
3. Kawasan Pruntukan Industri
Penolahan Ikan di Ulu, Makalehi
dan Biaro
4. Kawasan Pariwisata berada di
kawasan pulau Mahoro (klaster
Siau), Gunung api bawah laut
Mahangetang yang ada di
Kabupaten Kepulauan Sangihe.,
GAMBARAN
UMUM
PROFIL WILAYAH KABUPATEN SITARO
LETAK ADMINISTRASI KABUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO

Kabupaten Siau Tagulandang Biaro berbatasan dengan wilayah-wilayah berikut:


• Sebelah Utara : Kabupaten Kepulauan Singahe
• Sebelah Selatan : Kabupaten Minahasa Utara
• Sebelah Barat : Laut Sulawesi
• Sebelah Timur : Laut Maluku dan Samudera Pasifik
PROFIL WILAYAH KABUPATEN SITARO
KONDISI DEMOGRAFI KABUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO

Karakteristik Penduduk Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Grafik Jumlah Penduduk Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Jiwa) Tahun 2019

Uraian 2017 2018 2019 Siau Barat Utara 4238


Jumlah Penduduk (ribu jiwa) 65976 66225 73584 Siau Timur 17610
Sex Ratio(%) 98 98 101,16 Siau Tengah 2040

Pertumbuhan Penduduk (%) 0,23 0,38 - Siau Barat 8799


Siau Timur Selatan 8533
Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) 239 239 267 Siau Barat Selatan 4584
Tagulandang Utara 4206
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Dalam Angka 2021 Tanggulandang 13215
Tagulandang Selatan 4875
Perkembangan Penduduk 2017-2019 Biato 3717
76000
74000 73584
72000
Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur, 2019
70000
68000 10% 17%
66000 65976 66225
64000 0-14
62000
2017 2018 2019 15-64
Jumlah Penduduk >65
73%
PROFIL WILAYAH KABUPATEN SITARO
KONDISI PEREKONOMIAN KABUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO
Pertanian Sektor Unggulan :
Perkembangan PDRB Kabupaten Siau Tagulandang Biaro ADHK 2020 Pertambangan 1. Sektor Pertanian,
Uraian 2016 2017 2018 2019*) 2020**) Industri
1% 0% Listrik dan Gas Kehutanan, dan
PDRB ADHK
(Rp. Miliar)
1.765.057 1.950.875 2.160.077 2.366.737 2.447.459 6% Pengadaan Air Perikanan (31%)
Kontruksi 2. Perdagangan Besar
PDRB ADHB 0% 11% Perdagangan
1.308.886 1.400.432 1.494.625 1.594.048 1.610.523 dan Eceran; Reparasi
(Rp Miliar) 31% Transportasi
4%
Pertumbuhan
7,00 6,99 6,73 6,65 1,03 Akomodasi Mobil dan Sepeda
Ekonomi (%) Komunikasi Motor (14%)
12% Jasa Keuangan
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Dalam Angka 2021 Real Estat
3. Administrasi
1% 3% Jasa Perusahaan Pemerintahan,
PDRB ADHK (Miliar) PDRB ADHB (Miliar)2 7% 9% Admin Pemerintahan Pertahanan dan
1% 1%
14% Jasa Pendidikan Jaminan Sosial Wajib
3000000 0% Kesehatan
0% Jasa Lainnya (12%)
2500000 2447459
2366737
2000000
2160077 PERTUMBUHAN EKONOMI (%)
1950875
1765057 Pertumbuhan Ekonomi (%)
1594048 1610523
1500000 1494625
1308886 1400432 8
1000000 6
4
500000
2
0 0
2016 2017 2018 2019* 2020** 2016 2017 2018 2019* 2020**

Penurunan signifikan terdampak pandemi Covid-19


PROFIL WILAYAH KABUPATEN SITARO
KONDISI PRODUK UNGGULAN KABUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO
PERTANIAN

Luas Lahan Pertanian Kabupaten Siau Produksi Pertanian Kabupaten Siau


Tagulandang Biaro Tagulandang Biaro (Ton)
40 600
35 500
30
Axis Title

Axis Title
25 400
20 300
15 200
10
5 100
0 0
Kacang Kacang
Kacang Ubi Ubi Cabai Ketimu Kacang Ubi Ubi Cabai Ketimu
Pada Jagung Talas Panjan Terung Tomat Pada Jagung Talas Panjan Terung Tomat
Tanah Kayu Jalar Rawit n Tanah Kayu Jalar Rawit n
g g
2019 0 5.5 1 34 18 5 19 2 4 0 4 2019 0 82.5 0.4 510 270 125 306 4 17 0 77
2020 0 0 0 0 0 0 14 7 3 4 6 2020 0 0 0 0 0 0 205 34 13 44 48

Luas Lahan Terbesar (2019): Produksi Terbesar (2019):


1. Pertanian Ubi Kayu 34 Ha 1. Pertanian Ubi Kayu 510 Ton
2. Pertanian Cabai Rawit 19 Ha 2. Pertanian Cabai Rawit306 Ton
:uas Lahan Terbesar (2020): :uas Lahan Terbesar (2020):
1. Cabai Rawit 14 Ha 1. Cabai Rawit 205 Ton
2. Kacang Panjang 7 Ha 2. Tomat 48 Ton

Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Dalam Angka 2021


PROFIL WILAYAH KABUPATEN SITARO
KONDISI PRODUK UNGGULAN KABUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO

PERKEBUNAN PETERNAKAN
Uraian 2019
Pala Populasi Hewan Ternak di Kabupaten SITARO
Luas Panen (Ha) 4.613 15000
Produksi (ribu Ton) 3240

Axis Title
Kelapa 10000
Luas Panen (Ha) 4.435 Sumber:
Produksi (ribu Ton)) 3208 Kabupaten Siau 5000
Cenkih Tagulandang
Luas Panen (Ha) 470 Dalam Angka 0
Sapi Potong Kambing Babi
Produksi (ribu Ton)) 220 2021
2018 44 626 14095
Luas Panen Kabupaten SITARO 2019 2019 27 597 11998

5000 4613
4435
Populasi Hewan Ternak di Kabupaten SITARO mayoritas adalah Babi
4500 dengan jumlah sebesar 14095 ekor pada tahun 2019 dan mengalami
4000
3500 penurunan menjadi 11998 ekor di tahun 2020.
3000
2500
2000
1500 KEHUTANAN
1000 470
500
0
Pala Kelapa Cengkih
Kawasan Kehutanan di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro
hanya terdapat Hutan Lindung sebesar 3460.1 Ha
PROFIL WILAYAH KABUPATEN SITARO
KONDISI PRODUK UNGGULAN KABUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO

PERIKANAN
Jumlah Banyaknya Perahu Penangkap Ikan di Siau
Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap di Tanguladang Biaro
Laut Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, 2019
Uraian 2018 2019 2020
VOLUME (TON) Perahu Tanpa Motor
Jumlah (Unit) 526 316 536
Volume (Ton) Motor Tempel
13481 Jumlah (Unit) 1332 2179 2769
Kapal Motor
Jumlah (Unit) 15 43 27
3897 Jumlah Total (Unit) 1873 2538 3322
486 206

Cakalang Tongkol Tuna Lainnya


Jumah Perahu Tangkap (Unit)
NILAI (RP.000) 27
2769

Nilai (Rp.000) 43
2179

166577644 15
1332

50490295 536
526
9717880 7120045 316

Cakalang Tongkol Tuna Lainnya 2018 2019 2020


Perahu Tanpa Motor Motor Tempel Kapal Motor
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Dalam Angka 2021
PROFIL WILAYAH KABUPATEN SITARO
KONDISI JARINGAN TRANSPORTASI WILAYAH KABUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO
TRANSPORTASI DARAT

Panjang Jalan di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Berdasarkan Kewenangan, 2021

Panjang Jalan di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (km)


Dibawah Kewenangan
2019 2020
Negara -
Provinsi 21.800 32.800
Kabupaten 259.299 259.299
Jumlah 281.099 291.099
Panjang Jalan (2019) Panjang Jalan (2020)
TRANSPORTASI LAUT
Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten
Sumber: bappeda.sitarokab.go.id
8% 11%
No Nama Pelabuhan Lokasi
1 Pelabuhan Ulu Siau Siau Timur
2 Pelabuhan Rakyat Pulau Biaro
92% 89% 3 Pelabuhan Feri Sawang Kecamatan Siau Timur Selatan
4 Pelabuhan Tangulandang Kecamatan Tangulandang
5 Pelabuhan Sehe Siau Barat
6 Pelabuhan Penyeberangan Minanga Kecamatan Tagulandang Utara
Sumber: Kabupaten Siau Tagulandang Dalam Angka 2021 7 Pelabuhan Penyeberangan Lamango Kecamatan Biaro
INDIKASI AWAL KEPELABUHANAN
KONDISI FASILITAS PELABUHAN EKSISTING
TRAYEK KAPAL PERINTIS
TRAYEK KAPAL
Pangkalan Bitung (Provinsi Sulawesi Utara)

Trayek R- 35

Bitung - 60 - Tagulandang - 55 - Kahakitang - 15 - Ngalipaing - 32 -


Tahuna - 24 - Lipang - 25 - Kawaluso - 26 - Matutuang - 20 -
Kawio - 6 - Marore - 6 - Kawio - 20 - Matutuang - 26 - Kawaluso -
25 - Lipang - 24 - Tahuna - 97 - Mangaran - 18 - Melonguane - 17
- Beo - 19 - Essang - 40 - Karatung - 11 - Marampit - 55 - Miangas
- 55 - Marampit - 11 - Karatung - 26 - Dapalan - 27 - Essang - 19 -
Beo - 17 - Melonguane - 18 - Mangaran - 97 - Tahuna - 32 -
Kahakitang - 55 - Tagulandang - 60 - Bitung

Jarak : 1.038 Mil

Lama Pelayaran : 22 Hari

Frekuensi : 16 Voyage

Ukuran Kapal : 1200 DWT

Kapal Utama : KM. SABUK NUSANTARA 38

Kapal Pengganti :

Kontraktor : PT. PELNI

Domisili Perusahaan :

Kontrak :

Notice of Readyness :
TRAYEK KAPAL PERINTIS
TRAYEK KAPAL
Pangkalan Bitung (Provinsi Sulawesi Utara)

Trayek R- 36

Bitung - 30 - Likupang - 42 - Biaro - 38 - Tagulandang - 33 -


Makalehi - 33 - Tahuna - 97 - Mangaran - 14 - Lirung - 25 - Rainis
- 10 - Dapalan - 8 - Geme - 21 - Kakorotan - 59 - Miangas - 59 -
Kakorotan - 21 - Geme - 8 - Dapalan - 10 - Rainis - 25 - Lirung -
14 - Mangaran - 97 - Tahuna - 45 - Kawaluso - 26 - Matutuang -
20 - Kawio - 6 - Marore - 6 - Kawio - 20 - Matutuang - 26 -
Kawaluso - 45 - Tahuna - 35 - Sawang - 33 - Tagulandang - 38 -
Biaro - 42 - Likupang - 30 - Bitung

Jarak : 1.016 Mil

Lama Pelayaran : 22 Hari

Frekuensi : 16 Voyage

Ukuran Kapal : 1200 DWT

Kapal Utama : KM. SABUK NUSANTARA 51

Kapal Pengganti :

Kontraktor : PT. PELNI

Domisili Perusahaan :

Kontrak :

Notice of Readyness :
TRAYEK KAPAL PERINTIS
TRAYEK KAPAL
Pangkalan Tahuna (Provinsi Sulawesi Utara)

Trayek R- 37

Tahuna - 90 - Mangaran - 14 - Lirung - 4 - Melonguane - 35 -


Essang - 40 - Kakorotan - 20 - Karatung - 62 - Miangas - 83 -
Marore - 6 - Kawio - 35 - Kawaluso - 45 - Tahuna - 25 - Ngalipaeng
- 15 - Kahakitang - 26 - Siau - 78 - Bitung - 78 - Siau - 8 -
Makalehi - 38 - Kahakitang - 32 - Tahuna - 45 - Kawaluso - 21 -
Matutuang - 21 - Kawaluso - 45 - Tahuna - 69 - Kawio - 6 - Marore - 83
- Miangas - 62 - Karatung - 18 - Geme - 43 - Melonguane - 4 -
Lirung - 14 - Mangaran - 90 - Tahuna

Jarak : 1.212 Mil

Lama Pelayaran : 16 Hari

Frekuensi : 22 Voyage

Ukuran Kapal : 500 DWT

Kapal Utama : KM. MELIKU NUSA

Kapal Pengganti :

Kontraktor : PT. PELNI

Domisili Perusahaan :

Kontrak :

Notice of Readyness :
TRAYEK KAPAL PERINTIS
TRAYEK KAPAL
Pangkalan Tahuna (Provinsi Sulawesi Utara)

Trayek R- 38

Tahuna - 24 - Lipang - 13 - Bukide - 41 - Matutuang - 20 - Kawio -


6 - Marore - 6 - Kawio - 20 - Matutuang - 26 - Kawaluso - 25 -
Lipang - 13 - Bukide - 9 - Petta - 42 - Kahakitang - 6 - Para - 20 -
Pehe - 8 - Makalehi - 26 - Tagulandang - 38 - Biaro - 55 - Bitung -
92 - Amurang - 122 - Biaro - 38 - Tagulandang - 26 - Makalehi - 8 -
Pehe - 20 - Para - 6 - Kahakitang - 42 - Petta - 9 - Bukide - 13 -
Lipang - 24 - Tahuna

Jarak : 798 Mil

Lama Pelayaran : 14 Hari

Frekuensi : 25 Voyage

Ukuran Kapal : 750 DWT

Kapal Utama : KM. BERKAT TALODA

Kapal Pengganti :

Kontraktor : PT. PELNI

Domisili Perusahaan :

Kontrak :

Notice of Readyness :
04
HASIL SURVEI PRIMER
KARAKTERISTIK PELABUHAN EKSISTING
PELABUHAN ULU SIAU
Lokasi
•Desa Tatahadeng Kecamatan Siau Timur
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Hirarki
•Pelabuhan Pengumpan Lokal

Rencana berdasarkan RIPN


•2017 – 2022 : Pelabuhan Lokal
•2027 – 2037 : Pelabuhan Regional

Fasilitas Pelabuhan
•Dermaga, Trestle, Causeway, LCT, Lampu
Navigasi Suar Putih, Terminal Penumpang,
Lapangan Penumpukan barang, Gudang Bulog,
G. Semen dan G. Swasta

Fasilitas Penunjang
•Kantor KUPP, K. TKBM, K. Bea Cukai, Pos Jaga
KP3, Gapura 1 dan 2, Rumah Dinas dan Jalan
Lingkungan
KARAKTERISTIK PELABUHAN EKSISTING
PELABUHAN ULU SIAU

300 m² 30 m²

54 m²

250 m²

256 m²

1337 m² 245 m²

(30 x 6 m) 230 m²
(30 x 6 m)
210 m²
(16 x 7,5 m)

950 m² (70 x 8 m)
KARAKTERISTIK PELABUHAN EKSISTING
PELABUHAN PEHE

Lokasi
• Desa Pehe Kecamatan Siau Barat Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandanag Biaro

Hirarki
• Pelabuhan Pengumpan Lokal

Rencana berdasarkan RIPN


• 2017 – 2022 : Pelabuhan Lokal
• 2027 – 2037 : Pelabuhan Regional

Fasilitas Pelabuhan
• Dermaga, Trestle, LCT, Lampu Navigasi Merah dan
Hijau, Lampu Nav. Suar Merah, Terminal
Penumpang, Gudang 1 dan 2

Fasilitas Penunjang
• Kantor KUPP, Rumah Dinas Kopel, Pos Jaga KP3,
Gapura 1 dan Rumah Genset
KARAKTERISTIK PELABUHAN EKSISTING
PELABUHAN PEHE

150 m² 90 m²

27 m²

300 m²

(30 x 6 m)

160 m²

(35 x 6 m)
(35 x 6 m) 163 m²
(87 x 8 m)
KARAKTERISTIK PELABUHAN EKSISTING

PELABUHAN ULU SIAU PELABUHAN PEHE


KARAKTERISTIK PELABUHAN EKSISTING
PELABUHAN SAWANG
Lokasi
•Desa Sawangl Kecamatan Siau Timur Selatan
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandanag Biaro

Hirarki
•Pelabuhan Pengumpan Lokal

Rencana berdasarkan RIPN


•2017 – 2032 : Pelabuhan Lokal

Fasilitas Pelabuhan
•Dermaga, Trestle sis Utara dan Selatan, Causeway
Utara dan Timur, Rivetment, Terminal Penumpang,
Lapangan Penumpukan Barang, Gudang 1 dan 2

Fasilitas Penunjang
•Kantor KUPP, Rumah Dinas Kopel, Pos Jaga KP3, Bak
Penapungan Air dan Rumah Genset
KARAKTERISTIK PELABUHAN EKSISTING
PELABUHAN SAWANG

96 m² 176 m²
27 m²

27 m²
2600 m²

250 m² (70 x 6 m)

(30 x 6 m)

500 m²
(132 x 8 m)

(62,6x 6 m)

500 m²
(30 x 6 m)
KARAKTERISTIK PELABUHAN EKSISTING
PELABUHAN BUHIAS
Lokasi
•Desa Sawangl Kecamatan Siau Timur
Selatan Kabupaten Kepulauan Siau
Tagulandanag Biaro

Hirarki
•Pelabuhan Pengumpan Lokal

Rencana berdasarkan RIPN


•2017 – 2032 : Pelabuhan Lokal

Fasilitas Pelabuhan
•Dermaga, Trestle, Terminal
Penumpang, Menara Suar Merah,
dan Gudang.

Fasilitas Penunjang
•Kantor Wilker dan Pos Jaga
KARAKTERISTIK PELABUHAN EKSISTING
PELABUHAN TAGULANDANG

Lokasi
• Desa Barangka Pehe Kecamatan Tagulandang
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

Hirarki
• Pelabuhan Pengumpan Regional

Rencana berdasarkan RIPN


• 2017 – 2032 : Pelabuhan Regional

Fasilitas Pelabuhan
• Dermaga Utara dan Selatan, Trestle, Causeway,
Terminal Penumpang dan Gudang

Fasilitas Penunjang
• Kantor KUPP.
KARAKTERISTIK PELABUHAN EKSISTING
PELABUHAN BIARO

Lokasi
• Desa Biaro Kecamatan Biaro Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandanag
Biaro

Hirarki
• Pelabuhan Pengumpan Lokal

Rencana berdasarkan RIPN


• 2017 – 2032 : Pelabuhan Lokal

Fasilitas Pelabuhan
• Dermaga, Trestle dan Causeway.

Fasilitas Penunjang
• Kantor KUPP.
KARAKTERISTIK PELABUHAN EKSISTING

PELABUHAN TAGULANDANG PELABUHAN SAWANG SIAU


AKSESBILITAS

P. Siau (6-9 Jam)


BANDARA SOEKARNO HATTA - Via Udara BANDARA SAM RATULANGI - Via Darat Via Laut
PELABUHAN MANADO P. Tagulandang (5-8 Jam)
JAKARTA ±3.30 jam MANADO ±45 menit ±3 – 9 jam
P. Biaro (3-5 Jam)

Pel. Pehe
Jalan Darat ±30 menit

Pel. Sawang
Pel. Ulu Siau Jalan Darat ±45 menit

Kapal Cepat ±1 Jam


Pel. Buhias
Via Laut ±45 menit

Pel.Tagulandang
Kapal Cepat ±50 Menit

Pel.Biaro
KONDISI AKSES JALAN

PELABUHAN PELABUHAN PELABUHAN PELABUHAN PELABUHAN PELABUHAN


SAWANG BUHIAS TAGULANDANG BIARO
ULU SIAU PEHE
Jarak dengan pusat kondisi perkerasan jalan kondisi perkerasan P. Biaro berjarak kurang
- Kondisi Jalan dari - kondisi aspal hanya di
perkotaan Ulu aspal yang sudah baik lebih 15 km dengan
Pusat Kota perkerasan jalan perkampungan dan jalan
kurang lebih sekitar P.Tagulandang berada aksesibilitas sebagian
menuju P. Ulu yang sudah baik tanah di luar
besar jalan tanah dan
Siau Sudah Baik menggunakan 7 kilometer, dan permukiman. di dalam koneksi
aspal hanya di lingkungan
dan beraspal perkerasan aspal jarak dengan ibukota Untuk menuju Pelabuhan wilayah pesisirnya. permukiman penduduk.
kabupaten kurang Buhias dari pusat Jarak Pelabuhan
- Topografi - Topografi Untuk menuju pusat
lebih 10 kilometer perkotaan Ulu Siau hanya Tagulandang menuju
Wilayah banyak Wilayah berbukit pemerintahan Kabupaten
dengan jalur laut
melewati jaringan Pelabuhan Ulu Siau Sitaro di Pulau Siau,
tanjakan tapi & bergelombang menggunakan jasa sewa
jalan kabupaten kurang lebih 50 Pelabuhan Biaro berjarak
mudah di akses tapi mudah di kapal motor ukuran ≤5
kurang lebih 70 kilometer
- Jarak ke Pusat akses terdekat GT dengan jarak kurang kilometer
menuju Pelabuhan Ulu
Kegiatan ±7 Km - Jarak ke Pusat lebih 7,5 kilometer dan
Siau dengan trayek kapal
lama perjalanan kurang
Kegiatan ±2 Km cepat seminggu sekali
lebih 40-45 menit
PENGGAMBARAN KEDALAMAN PERAIRAN
PENGGAMBARAN KEDALAMAN PERAIRAN
PENGGAMBARAN KEDALAMAN PERAIRAN
DATA OPERASIONAL DAN TRAYEK KAPAL
DATA KINERJA PELABUHAN
DATA SBNP
RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

• Pengembangan Pelabuhan Ulu Siau dan Pehe


Pengembangan lebih di arahkan kepada penataan dan
peningkatan fungsi pelayanan. Salah satu bentuk penataan
yang akan segera dilakukan yaitu dengan memisahkan
antara terminal penumpang dengan bongkar muat barang
(general cargo), selain untuk kenyamanan juga untuk
keselamatan penumpang. Selain itu memanfaatkan ruang
yang tidak berfungsi menjadi ruang terbuka hijau.
• Pelabuhan Tagulandang
diarahkan untuk mencari solusi terkait permasalahan
musim. yaitu diutamakan perbaikan beberapa titik pada
dermaga yang rusak akibat tergerus gelombang pada saat
musim barat yang juga menyertakan permasalahan
labuhnya kapal feri yg tidak bisa berlabuh di pelabuhan
penyeberangan, mengakibatkan lantai dermaga rusak
akibat memaksakan terbukanya ramp door kapal namun
tidak mempertimbangkan tinggi rendah arus pasang.
Besarnya terjangan gelombang ini juga mengakibatkan
terganggunya operasionalisasi pelabuhan.
HASIL SURVEI SEKUNDER
HASIL KUISIONER
HASIL FGD DAN DOKUMENTASI
TABULASI LOKASI PELABUHAN
IDENTIFIKASI INFRASTRUKTUR PELABUHAN EKSISTING DAN RENCANA
TABULASI LOKASI PELABUHAN
DAFTAR PANJANG (LONG LIST) LOKASI RENCANA PELABUHAN
ANALISIS SELEKSI RENCANA PELABUHAN
RTRW PROVINSI SULAWESI UTARA RTRW KABUPATEN SITARO
ANALISIS SELEKSI RENCANA PELABUHAN
ANALISIS POLA RUANG
ANALISIS SELEKSI RENCANA PELABUHAN
ANALISIS SKALA PELAYANAN EKSISTING DAN JARAK ANTAR PELABUHAN
ANALISIS SELEKSI RENCANA PELABUHAN
ANALISIS KINERJA PELABUHAN EKSISTING

Kinerja Pelabuhan Ulu Siau


berdasarkan RIP Pelabuhan Ulu Siau 2019
yaitu melebihi nilai standar kinerja
pelabuhan 70% dimana nilai BOR
pelabuhan Ulu Siau adalah 70,97%.
Oleh karena itu dibutuhkan
pengembangan pelabuhan, baik di wilayah
internal (eksisting) maupun dibangun lokasi
baru sebagai pengalihan sebagian arus lalu
lintas kapal yang padat.
Kondisi demikian, menjadikan
perlunya alternatif lokasi pelabuhan yang
mampu mengakomodir kebutuhan akan
simpul transportasi laut sebagai pintu
masuk distribusi barang maupun orang.
Selain itu, pengembangan
pelabuhan baru juga dibutuhkan untuk
menjangkau hingga kawasan yang
terisolasi
ANALISIS SELEKSI RENCANA PELABUHAN
ANALISIS AKSES JALAN
AKSESBILITAS EKSTERNAL AKSESBILITAS INTERNAL

Pada lokasi Pelabuhan Pahepa, Pulau Ruang, dan Salangka


tidak ada prasarana jalan darat yang menghubungkan ke
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Ulu Kec. Siau Timur karena
letaknya yang beda pulau, sehingga ketiga pelabuhan
tersebut memiliki peluang terbangunnya pelabuhan baru lebih
besar daripada pelabuhan lainnya jika dilihat dari variabel
aksesibilitas jalan eksternal. Pelabuhan yang memiliki peluang
terkecil terbangunnya pelabuhan baru adalah Pelabuhan
Kiawang dan Balirangen karena sudah terhubung dengan
jalan darat menuju Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Ulu Kec.
Siau Timur
LEGENDA

ANALISIS
[
h
SELEKSI RENCANA PELABUHAN
Hierarki Pelabuhan Eksisting dan Rencana
Pengumpan Regional
[
h Pengumpan Lokal
[
h Rencana Pengumpan Lokal ANALISIS TOPOGRAFI
Jaringan Jalan
Ketinggian (mdpl)
0 - 250
250 - 500 Dari hasil identifikasi topografi
500 - 750
750 - 1000
masing-masing lokasi
1000 - 1250 pelabuhan rencana
1250 - 1500 Kabupaten Siau Tagulandang
1500 - 1750
1750 - 2000 Biaro memiliki topografi yang
> 2000 datar dan landai.
Berdasarkan kondisi tersebut
maka pembangunan
pelabuhan dapat dilakukan
dengan mudah pada semua
lokasi rencana pelabuhan

LEGENDA
Hierarki Pelabuhan Eksisting dan Rencana

[
h Pengumpan Regional
[
h Pengumpan Lokal
[
h Rencana Pengumpan Lokal
Jaringan Jalan
ANALISIS SELEKSI RENCANA PELABUHAN
ANALISIS PERILAKU/KARAKTERISTIK POLA PERGERAKAN STAKEHOLDERS DAN MASYARAKAT

• Masyarakat menggunakan jalur laut untuk menuju pusat kegiatan wilayah provinsi di Kota
Manado atau Bitung.
• Barang-barang yang dibongkar muat merupakan barang kebutuhan sehari-hari dan kayu.
• lokasi pelabuhan rencana Pahepa, Pulau Ruang, Kiawang dan Balirangen berdasarkan hasil
pengamatan perilaku masyarakatnya cenderung menggunakan akses laut karena sebagian
besar jalur darat yang menghubungkan antar desa masih tidak memadai.
• Pada lokasi rencana pelabuhan Salangka untuk wilayahnya berupa pulau kecil hampir tidak
berpenghuni, hanya terdapat satu rumah penduduk.
• Lokasi rencana pelabuhan Mahangiang berada di wilayah permukiman penduduk yang masih
dekat dengan pusat kegiatan kecamatan Tagulandang, dimana perilaku masyarakat apabila
telah datang angin musim barat yang menyebabkan kapal-kapal tidak bisa sandar di Pelabuhan
Tagulandang maka kapal-kapal tersebut berlindung dan berlabuh di lokasi pelabuhan
Mahangiang yang lebih terlindung karena letaknya yang lebih masuk dalam perairan selat
antara Pulau Ruang dan Pulau Tagulandang
ANALISIS KEBUTUHAN LOKASI PELABUHAN
TABULASI ANALISIS SELEKSI LOKASI RENCANA PELABUHAN
ANALISIS KEBUTUHAN LOKASI PELABUHAN
INDIKASI KEBUTUHAN LOKASI RENCANA PELABUHAN

Pahepa

P Ruang

Salangka

Kiawang

Balirangen

Mahangiang
ANALISIS KEBUTUHAN LOKASI PELABUHAN
DAFTAR PENDEK LOKASI RENCANA PELABUHAN (SHORT LIST)
KARAKTERISTIK
LOKASI RENCANA
PELABUHAN
PENGGAMBARAN KEDALAMAN PERAIRAN
KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO
Cross Section Bawah Laut Kepulauan Siau

Elevation (m)
-500

-1000

-1500

0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 0.22
Distance (km)

Karakteristik Batimetri Kepulauan SITARO Cross Section Bawah Laut Kepulauan Tahulandang
No Lokasi Jarak dari Garis Pantai (km)
0-0,02 0,02-0,12 0,12-0,22

Elevation (m)
1 Pulau Siau Datar Curam Curam
-1000
2 Pulau Tahulandang Datar Curam Curam
3 Pulau Biaro Datar Curam Bergelombang

-2000

0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 0.22
Distance (km)

Cross Section Bawah Laut Kepulauan Biaro


0

Elevation (m)
-500

-1000

-1500
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 0.22
Distance (km)
PENGGAMBARAN SITUASI DAN KEDALAMAN PERAIRAN
LOKASI RENCANA PELABUHAN PAHEPA
PENGGAMBARAN SITUASI DAN KEDALAMAN PERAIRAN
LOKASI RENCANA PELABUHAN RUANG
PENGGAMBARAN SITUASI DAN KEDALAMAN PERAIRAN
LOKASI RENCANA PELABUHAN KIAWANG
PENGGAMBARAN KEDALAMAN PERAIRAN
LOKASI RENCANA PELABUHAN BALIRANGEN
PENGGAMBARAN KEDALAMAN PERAIRAN
LOKASI RENCANA PELABUHAN MAHANGIANG
KONDISI IKLIM DAN HIDRO-OCEANOGRAFI
KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO

Peta Arus Musim Barat (Tertinggi) Peta Arus Musim Timur (Tertinggi)
KONDISI IKLIM DAN HIDRO-OCEANOGRAFI
KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO
KONDISI IKLIM DAN HIDRO-OCEANOGRAFI
KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO

Tinggi Gelombang Musim Barat Tinggi Gelombang Musim Timur


KONDISI AKSESIBILITAS
AKSESIBILITAS EKSTERNAL DAN AKSESIBILITAS INTERNAL
LEGENDA
[
h Lokasi Rencana Pelabuhan
JALAN PROVINSI
JALAN KABUPATEN/KOTA
Kecamatan
Siau Barat
Siau Barat Selatan
Siau Barat Utara
Siau Tengah
Siau Timur
Siau Timur Selatan
Tagulandang
Tagulandang Selatan
Tagulandang Utara
Biaro
ANALISIS PENILAIAN
RENCANA PELABUHAN
ANALISIS PENILAIAN KEBIJAKAN TATA RUANG
RTRW PROVINSI SULUT RZWP3K PROVINSI SULUT RTRW KABUPATEN SITARO
No Pelabuhan Uraian Poin Perhitungan Nilai
Indikator Ekonomi Sosial Ekonomi Sosial
1 Pahepa Tersebutkan 2 2 Dengan: Fungsi Ekonomi 4,0 4,0
dalam: 𝑃 :2 𝑷
Nkeb = 𝑥 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
• RIPN 𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 : (6) 𝑷𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
2
(poin =2) 𝑁𝑚𝑎𝑥 : (10) Nkeb = 𝑥 10 − 1 + 1 = 4,0
6
𝑁𝑚𝑖𝑛 : (1) Fungsi Sosial
𝑷
Nkeb = 𝑥 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
𝑷𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
2
Nkeb = 𝑥 10 − 1 + 1 = 4,0
6
2 Pulau Ruang Tersebutkan 2 2 Dengan: Fungsi Ekonomi 4,0 4,0
dalam: 𝑃 :2 𝑷
Nkeb = 𝑥 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
• RIPN 𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 : (6) 𝑷𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
2
(poin =2) 𝑁𝑚𝑎𝑥 : (10) Nkeb = 𝑥 10 − 1 + 1 = 2,50
6
𝑁𝑚𝑖𝑛 : (1) Fungsi Sosial
𝑷
Nkeb = 𝑥 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
𝑷𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
2
Nkeb = 𝑥 10 − 1 + 1 = 2,50
6
3 Kiawang Tersebutkan 0 0 Dengan: Fungsi Ekonomi 1,0 1,0
dalam: 𝑃 :0 𝑷
Nkeb = 𝑥 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
• Usulan 𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎 𝑙 : (6) 𝑷𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
0
Daerah 𝑁𝑚𝑎𝑥 : (10) Nkeb = 𝑥 10 − 1 + 1 = 1,0
6
(poin =1) 𝑁𝑚𝑖𝑛 : (1) Fungsi Sosial
𝑷
Nkeb = 𝑥 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
No No. 1 2 3 4 5 𝑷𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
0
Kecamatan Siau Tagulandang Siau Siau Tagulandang
Nkeb = 𝑥 10 − 1 + 1 = 1,0
6
Timur Barat Timur
Selatan Utara Selatan
Pelabuhan
4 Balirangen Pahepa Pulau Ruang
Tersebutkan 0 Kiawang
0 Balirangen
Dengan: Mahangiang
Fungsi Ekonomi 1,0 1,0
1 RIPN Pelabuhan
dalam: Pelabuhan - 𝑃 - :0 - 𝑷
Nkeb = 𝑥 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
Pengumpan
• Usulan Pengumpan 𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 : (6) 𝑷𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
0
Lokal
Daerah Lokal 𝑁𝑚𝑎𝑥 : (10) Nkeb = 𝑥 10 − 1 + 1 = 1,0
6
2 RTRW Provinsi - (poin =1) - - 𝑁𝑚𝑖𝑛 - : (1) - Sosial
Fungsi
3 RTRW Kabupaten - - - - - 𝑷
4 RZWP3K Nkeb = 𝑥 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
𝑷𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
5 Tatrawil - - - - 0
Nkeb-= 𝑥 10 − 1 + 1 = 1,0
6 Tatralok - - - - - 6
5 Mahangiang Tersebutkan 0 0 Dengan: Fungsi Ekonomi 1,0 1,0
7 Usulan Daerah / - - Pelabuhan Pelabuhan Pelabuhan𝑷
dalam: 𝑃 :0 Nkeb = 𝑥 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
Tidak terdapat Pengumpan Pengumpan Pengumpan
• Usulan 𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 : (6) 𝑷𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
dalam Kebijakan Lokal Lokal NLokal
0
= 𝑥 10 − 1 + 1 = 1,0
Daerah 𝑁𝑚𝑎𝑥 : (10) keb
6
Manapun
(poin =1) 𝑁𝑚𝑖𝑛 : (1) Fungsi Sosial
𝑷
Nkeb = 𝑥 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
𝑷𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
0
Nkeb = 𝑥 10 − 1 + 1 = 1,0
6
ANALISIS PENILAIAN KEBIJAKAN TATA RUANG
RTRW PROVINSI SULUT RZWP3K PROVINSI SULUT RTRW KABUPATEN SITARO
Uraian Poin Nilai
No Pelabuhan Kecamatan Perhitungan
Indikator Ekonomi Sospol Ekonomi Sosial Rencana Pusat-Pusat
Dengan:
P:2
Dengan: Kegiatan
P:2
Siau Timur
Pusat Fungsi
Fungsi ➢ Pusat Kawasan
1 Pahepa Pelayanan Lokal 2 2 Ekonomi 2 2
Selatan
(PPL) Nstr = 𝑃
Sosial Strategis Naional
Nstr = 𝑃
Nstr = 2
Nstr = 2 promosi (PKSNp)
Dengan:
Dengan:
yaitu Ondong di
P:6 Kecamatan Siau Barat
P:6
Fungsi
2
Pulau
Ruang
Tagulandang
Pusat Kegiatan
Lokal (PKL)
6 6 Ekonomi
Fungsi
Sosial
6 6 ➢ Pusat Kegiatan
Nstr = 𝑃
Nstr = 6
Nstr = 𝑃 Wilayah (PKW) yaitu
Nstr = 6
Ulu di Kecamatan
Dengan:
P:2
Dengan: SIau Tiimur
P:2
Siau Barat
Pusat Fungsi
Fungsi ➢ PKL yaitu di Buhias
3 Kiawang Pelayanan Lokal 2 2 Ekonomi 2 2
Utara
(PPL) Nstr = 𝑃
Sosial yang berada di klaster
Nstr = 𝑃
Nstr = 2
Nstr = 2 Tagulandang yang
Dengan: akan melayani klaster
Dengan:
P:1
P:1 Tagulandang dan
Fungsi
Siau Timur Tidak memiliki Fungsi klaster Biaro di bagian
4 Balirangen 1 1 Ekonomi 1 1
Selatan Hierarki Sosial
Nstr = 𝑃 selatan
Nstr = 𝑃
Nstr = 1
Nstr = 1
➢ PPK berada di
Dengan:
P:6
Dengan: masing-masing
P:6
Pusat Kegiatan
Fungsi
Fungsi
ibukota kecamatan
5 Mahangiang Tagulandang 6 6 Ekonomi 6 6
Lokal (PKL)
Nstr = 𝑃
Sosial dengan fungsi
Nstr = 𝑃
Nstr = 6
Nstr = 6 pelayanan untuk
No Lokasi Rencana Kecamatan Rencana Struktur Ruang tingkat kecamatan
1 Pahepa Siau Timur Selatan Pusat Pelayanan Lokal (PPL)
2 Pulau Ruang Tagulandang Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
3 Kiawang Siau Barat Utara Pusat Pelayanan Lokal (PPL)
4 Balirangen Siau Timur Selatan Tidak memiliki Hierarki
5 Mahangiang Tagulandang Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
ANALISIS PENILAIAN KEBIJAKAN TATA RUANG
RTRW PROVINSI
No SULUT
Pelabuhan Kecamatan RZWP3K PROVINSI
Kawasan Strategis
Eko
Poin SULUT
Sos
Perhitungan RTRWEkoKABUPATEN
Nilai
Sos
SITARO
1 Pahepa Siau Timur Kaw. Strategis Kabupaten (poin = 1) 1 1 Dengan: Fungsi Ekonomi 4 4
𝑃 𝑃
Selatan • Pengembangan kawasan sentra :1 Ntgs = 𝑥 𝑁𝑚𝑎𝑥 − 𝑁𝑚𝑖𝑛
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
+ 𝑁𝑚𝑖𝑛
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 : (3)
penangkapan ikan 𝑁𝑚𝑎𝑥 : (10)
1
Ntgs = 𝑥 10 − 1 + 1 = 4
3
𝑁𝑚𝑖𝑛 : (1) Fungsi Sosial
𝑃
Ntgs = 𝑥 𝑁𝑚𝑎𝑥 − 𝑁𝑚𝑖𝑛 + 𝑁𝑚𝑖𝑛
𝑃𝑡𝑜 𝑡𝑎𝑙
1
Ntgs = 𝑥 10 − 1 +1 = 4
3
2 Pulau Ruang Tagulandang Kaw. Strategis Kabupaten (poin = 1) 1 1 Dengan: Fungsi Ekonomi 4 4
𝑃 𝑃
• Kawasan strategis wisata bahari :1 Ntgs = 𝑥 𝑁𝑚𝑎𝑥 − 𝑁𝑚𝑖𝑛
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
+ 𝑁𝑚𝑖𝑛
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 : (3) 1
𝑁𝑚𝑎𝑥 : (10) Ntgs = 𝑥 10 − 1 + 1 = 4
3
𝑁𝑚𝑖𝑛 : (1) Fungsi Sosial
𝑃
Ntgs = 𝑥 𝑁𝑚𝑎𝑥 − 𝑁𝑚𝑖𝑛 + 𝑁𝑚𝑖𝑛
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
1
Ntgs = 𝑥 10 − 1 +1 = 4
3
3 Kiawang Siau Barat Tidak masuk dalam kawasan strategis 0 0 Dengan: Fungsi Ekonomi 1 1
𝑃 :0 𝑃
Utara Ntgs = 𝑥 𝑁𝑚𝑎𝑥 − 𝑁𝑚𝑖𝑛 + 𝑁𝑚𝑖𝑛
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 : (3) 0
𝑁𝑚𝑎𝑥 : (10) Ntgs = 𝑥 10 − 1 + 1 = 1
3
𝑁𝑚𝑖𝑛 : (1) Fungsi Sosial
𝑃
Ntgs = 𝑥 𝑁𝑚𝑎𝑥 − 𝑁𝑚𝑖𝑛 + 𝑁𝑚𝑖𝑛
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
0
Ntgs = 𝑥 10 − 1 +1 = 1
3
4 Balirangen Siau Timur Tidak masuk dalam kawasan strategis 0 0 Dengan: Fungsi Ekonomi 1 1
𝑃 :0 𝑃
Selatan Ntgs = 𝑥 𝑁𝑚𝑎𝑥 − 𝑁𝑚𝑖𝑛 + 𝑁𝑚𝑖𝑛
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 : (3) 0
𝑁𝑚𝑎𝑥 : (10) Ntgs = 𝑥 10 − 1 + 1 = 1
3
𝑁𝑚𝑖𝑛 : (1) Fungsi Sosial
𝑃
Ntgs = 𝑥 𝑁𝑚𝑎𝑥 − 𝑁𝑚𝑖𝑛 + 𝑁𝑚𝑖𝑛
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
0
Ntgs = 𝑥 10 − 1 +1 = 1
3
5 Mahangiang Tagulandang Tidak masuk dalam kawasan strategis 0 0 Dengan: Fungsi Ekonomi 1 1
𝑃 :0 𝑃
Ntgs = 𝑥 𝑁𝑚𝑎𝑥 − 𝑁𝑚𝑖𝑛 + 𝑁𝑚𝑖𝑛
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 : (3) 0
𝑁𝑚𝑎𝑥 : (10) Ntgs = 𝑥 10 − 1 + 1 = 1
3
𝑁𝑚𝑖𝑛 : (1) Fungsi Sosial
𝑃
Ntgs = 𝑥 𝑁𝑚𝑎𝑥 − 𝑁𝑚𝑖𝑛 + 𝑁𝑚𝑖𝑛
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Lokasi 0
Rencana Kawasan Rencana Kawasan Rencana KawasanNtgs = 𝑥 10 − 1 +1 = 1
No Rencana Kecamatan 3
Strategis Nasional Strategis Provinsi Strategis Kabupaten
Pelabuhan
Pengembangan
1 Pahepa Siau Timur Selatan - - kawasan sentra
penangkapan ikan
Kawasan strategis
2 Pulau Ruang Tagulandang - -
wisata bahari
3 Kiawang Siau Barat Utara - - -
4 Balirangen Siau Timur Selatan - - -
5 Mahangiang Tagulandang - - -
ANALISIS PENILAIAN TRANSPORTASI WILAYAH
AKSESIBILITAS EKSTERNAL DAN AKSESIBILITAS INTERNAL
LEGENDA
[
h Lokasi Rencana Pelabuhan
JALAN PROVINSI Poin Nilai
Poin Nilai No Pelabuhan Kecamatan Uraian Indikator Perhitungan
No Pelabuhan Kecamatan Uraian Indikator Perhitungan Ekonomi Sosial Ekonomi Sosial
Ekonomi Sosial Ekonomi Sosial JALAN
1 Pahepa KABUPATEN/KOTA
Siau Timur Selatan • Eksistensi: Ada 2 2 Dengan: 7,75 7,75
1 Pahepa Siau Timur Selatan • Eksistensi: 0 2 Dengan: Fungsi Ekonomi: 1 10 Jalan 𝑃𝐴𝐼 : 2+1=3
Tidak Ada 𝑃𝐹𝐸 : 0+0+0=0 NAEFE =
𝑷𝑭𝑬
𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏
𝑷𝑭𝑬𝒎𝒂𝒙
+ 𝑵𝒎𝒊𝒏 Kecamatan • Kondisi: Sedang 1 1 𝑃𝐴𝐼𝑚𝑎𝑥 : 4
Jalan 0 𝑃𝐹𝐸𝑚𝑎𝑥 : (8) 0 Lokasi dan Nama Pelabuhan 𝑁𝑚𝑎𝑥 : 10
• Perkerasan: — 𝑃𝐹𝑆 :0 NAEFE =
8
𝑥 10 − 1 + 1 = 10
SiauSiau
Barat 𝑁𝑚𝑖𝑛 :1
• Kondisi: — 0 𝑃𝐹𝑆𝑚𝑎𝑥 : (2) Kondisi Siau Siau Fungsi Ekonomi:
𝑷𝑨𝑰
𝑁𝑚𝑎𝑥 : (10) Fungsi Sosial: No Eksiting Timur TagulandangSiauBarat Timur
Barat Selatan Tagulandang NAI = 𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏
𝑷𝑨𝑰𝒎𝒂𝒙
+ 𝑵𝒎𝒊𝒏
𝑁𝑚𝑖𝑛 : (1) NAEFS =
𝑷𝑭𝑺
𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏(Eksternal)
+ 𝑵𝒎𝒊𝒏 Selatan Utara Selatan 3
𝑷𝑭𝑺𝒎𝒂𝒙 NAI = 𝑥 10 − 1 + 1 = 7,75
4
NAEFS =
2
𝑥 10 − 1 + 1 = 1 Pahepa Pulau RuangSiau Barat Utara
Kiawang Balirangen Mahangiang Fungsi Sosial Politik:
2 𝑷𝑨𝑰
1 Eksistensi NAI = 𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏
𝑷𝑨𝑰𝒎𝒂𝒙
+ 𝑵𝒎𝒊𝒏
2 Pulau Tagulandang • Eksistensi: 0 2 Dengan: Fungsi Ekonomi: a. Ada jalan 1 10 Siau Tengah
√ √ √ NAI =
3
𝑥 10 − 1 + 1 = 7,75
𝑷𝑭𝑬 4
Ruang Tidak Ada 𝑃𝐹𝐸 : 0+0+0=0 𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙
Jalan 0 𝑃𝐹𝐸𝑚𝑎𝑥 : (8)
NAEFE =
𝑷𝑭𝑬𝒎𝒂𝒙 b. − 𝑵𝒎𝒊𝒏
Ada+Rencana
𝑵𝒎𝒊𝒏 2 Pulau Ruang
Siau Timur Tagulandang • Eksistensi: Ada 2 2 Dengan: 7,75 7,75
0 Jalan 𝑃𝐴𝐼 : 2+1=3
• Perkerasan: — 𝑃𝐹𝑆 :0 NAEFE = 𝑥 10 − 1 + 1 = Pembangunan
10 • Kondisi: Sedang 1 1 𝑃𝐴𝐼𝑚𝑎𝑥 : 4
8
• Kondisi: — 0 𝑃𝐹𝑆𝑚𝑎𝑥 : (2) Jalan Siau Timur Selatan 𝑁𝑚𝑎𝑥 : 10
𝑁𝑚𝑎𝑥 : (10) 𝑁𝑚𝑖𝑛
Fungsi Sosial: c. Tidak ada √ √ :1
𝑁𝑚𝑖𝑛 : (1) 𝑷𝑭𝑺 Fungsi Ekonomi:
NAEFS =
𝑷𝑭𝑺𝒎𝒂𝒙
𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙
2. − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
Perkerasan Jalan Tagulandang NAI =
𝑷𝑨𝑰
𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
2 𝑷𝑨𝑰𝒎𝒂𝒙
NAEFS = 𝑥 10 − 1 a.+ 1 = Aspal
1 √ √ √
2 Tagulandang Selatan NAI =
3
4
𝑥 10 − 1 + 1 = 7,75
b. Makadam/batu Fungsi Sosial Politik:
3 Kiawang Siau Barat Utara • Eksistensi: 2 0 Dengan: Fungsi Ekonomi: 8,875 1
Ada Jalan 𝑃𝐹𝐸 : 2+3+2=7 NAEFE =
𝑷𝑭𝑬 c. Tanah
𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
Tagulandang Utara NAI =
𝑷𝑨𝑰
𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏
𝑷𝑨𝑰𝒎𝒂𝒙
+ 𝑵𝒎𝒊𝒏
• Perkerasan: 3 𝑃𝐹𝐸𝑚𝑎𝑥 : (8) 𝑷𝑭𝑬𝒎𝒂𝒙 3. Kondisi Jalan NAI =
3
𝑥 10 − 1 + 1 = 7,75
Aspal 𝑃𝐹𝑆 :0
7
NAEFE = 𝑥 10 − 1 a.+ 1 = Baik
8
10 Biaro
3 Kiawang √ Barat Utara
Siau • √ Eksistensi: Ada 2 2 Dengan:
4
7,75 7,75
• Kondisi: 2 𝑃𝐹𝑆𝑚𝑎𝑥 : (2)
𝑁𝑚𝑎𝑥 : (10) b. Sedang √ Jalan 𝑃𝐴𝐼 : 2+1=3
Sedang Fungsi Sosial: • Kondisi: Sedang 1 1 𝑃𝐴𝐼𝑚𝑎𝑥 : 4
𝑁𝑚𝑖𝑛 : (1) NAEFS =
𝑷𝑭𝑺 c. − 𝑵𝒎𝒊𝒏
𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 Rusak
+ 𝑵𝒎𝒊𝒏 𝑁𝑚𝑎𝑥 : 10
𝑷𝑭𝑺𝒎𝒂𝒙 𝑁𝑚𝑖𝑛 :1
0
NAEFS = 𝑥 10 − 1 + 1 = 1 Fungsi Ekonomi:
2 𝑷𝑨𝑰
NAI = 𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
𝑷𝑨𝑰𝒎𝒂𝒙
4 Balirangen Siau Timur Selatan • Eksistensi: 2 0 Dengan: Fungsi Ekonomi: 10 1 NAI =
3
𝑥 10 − 1 + 1 = 7,75
𝑃𝐹𝐸 : 2+3+3=8 𝑷𝑭𝑬 4
Ada Jalan NAEFE = 𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
𝑷𝑭𝑬𝒎𝒂𝒙 Fungsi Sosial Politik:
• Perkerasan: 3 𝑃𝐹𝐸𝑚𝑎𝑥 : (8) 8 𝑷𝑨𝑰
𝑃𝐹𝑆 :2 NAEFE = 𝑥 10 − 1 + 1 = 10 NAI = 𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
Aspal 8 𝑷𝑨𝑰𝒎𝒂𝒙
• Kondisi: Baik 3 𝑃𝐹𝑆𝑚𝑎𝑥 : (2) NAI =
3
𝑥 10 − 1 + 1 = 7,75
4
𝑁𝑚𝑎𝑥 : (10) Fungsi Sosial: 4 Balirangen Siau Timur Selatan • Eksistensi: Ada 2 2 Dengan: 10 10
𝑁𝑚𝑖𝑛 : (1) NAEFS =
𝑷𝑭𝑺
𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏 Jalan 𝑃𝐴𝐼 : 2+2=4
𝑷𝑭𝑺𝒎𝒂𝒙
0 • Kondisi: Baik 2 2 𝑃𝐴𝐼𝑚𝑎𝑥 : 4
NAEFS = 𝑥 10 − 1 + 1 = 0 𝑁𝑚𝑎𝑥 : 10
2
𝑁𝑚𝑖𝑛 :1
Lokasi dan Nama Pelabuhan Fungsi Ekonomi:
5 Mahangiang Tagulandang • Eksistensi: 2 0 Dengan: Fungsi Ekonomi: 10 1
Ada Rencana 𝑃𝐹𝐸 : 2+3+3=8 𝑷𝑭𝑬 Siau Tagulandang Siau Siau Tagulandang
NAI =
𝑷𝑨𝑰
𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
NAEFE = 𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏 Kondisi Eksiting 𝑷𝑨𝑰𝒎𝒂𝒙
Pembangunan 3 𝑃𝐹𝐸𝑚𝑎𝑥 : (8) 𝑷𝑭𝑬𝒎𝒂𝒙 No Timur Barat Timur NAI =
4
𝑥 10 − 1 + 1 = 10
𝑃𝐹𝑆 :1 NAEFE =
2
𝑥 10 − 1 + 1 = 10 (Internal) 4
Jalan 8 Selatan Utara Selatan Fungsi Sosial Politik:
• Perkerasan: 3 𝑃𝐹𝑆𝑚𝑎𝑥 : (2)
Pahepa Pulau Ruang Kiawang Balirangen Mahangiang
𝑷𝑨𝑰
Tanah 𝑁𝑚𝑎𝑥 : (10) NAI = 𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
Fungsi Sosial: 𝑷𝑨𝑰𝒎𝒂𝒙
• Kondisi: 𝑁𝑚𝑖𝑛 : (1) 𝑷𝑭𝑺 1. Eksistensi NAI =
4
𝑥 10 − 1 + 1 = 10
NAEFS = 𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
Rusak 𝑷𝑭𝑺𝒎𝒂𝒙
0
a. Ada jalan √ √ √ √ 4

NAEFS = 𝑥 10 − 1 + 1 = 0 b. Ada
5 Rencana
Mahangiang Tagulandang • Eksistensi: 2 2 Dengan: 10 10
2
Pembangunan Jalan Ada Jalan 𝑃𝐴𝐼 : 2+2=4
• Kondisi: Baik 2 2 𝑃𝐴𝐼𝑚𝑎𝑥 : 4
c. Tidak Ada 𝑁𝑚𝑎𝑥 : 10
2. Kondisi Jalan 𝑁𝑚𝑖𝑛 :1
Fungsi Ekonomi:
a. Baik √ √
b. Sedang √ √ √
c. Rusak
ANALISIS PENILAIAN TRANSPORTASI WILAYAH
AKSESIBILITAS LAUT
Lokasi Kecamatan dan Nama Pelabuhan
Siau Tagulandang Siau Siau Tagulandang
Kondisi Eksiting
No Timur Barat Timur
Aksesibilitas Laut
Selatan Utara Selatan
Pahepa Pulau Ruang Kiawang Balirangen Mahangiang
1 Terlayani Angkutan Laut Liner
2 Terlayani Angkutan Laut Tramper (Bodi/ojek kapal) √ √
3 Tidak Terlayani Angkutan Laut √ √ √

No Rencana Kecamatan Pelayanan Poin Perhitungan Nilai


Pelabuhan Angkutan Laut Eko Sospol Eko Sospol Eko Sospol
1 Pahepa Siau Timur Terlayani 5 5 Dengan: Dengan: 5 5
Selatan Angkutan Laut P:5 P:5
Tramper Fungsi Fungsi
Ekonomi Sosial
Nal = 𝑃 Nal = 𝑃
Nal = 5 Nal = 5
2 Pulau Tagulandang Terlayani 5 5 Dengan: Dengan: 5 5
Ruang Angkutan Laut P:5 P:5
Tramper Fungsi Fungsi
Ekonomi Sosial
Nal = 𝑃 Nal = 𝑃
Nal = 5 Nal = 5
3 Kiawang Siau Barat Tidak Terlayani 1 1 Dengan: Dengan: 1 1
Utara Angkutan Laut P:1 P:1
Fungsi Fungsi
Ekonomi Sosial
Nal = 𝑃 Nal = 𝑃
Nal = 1 Nal = 1
4 Balirangen Siau Timur Tidak Terlayani 1 1 Dengan: Dengan: 1 1
Selatan Angkutan Laut P:1 P:1
Fungsi Fungsi
Ekonomi Sosial
Nal = 𝑃 Nal = 𝑃
Nal = 1 Nal = 1
5 Mahangiang Tagulandang Tidak Terlayani 1 1 Dengan: Dengan: 1 1
Angkutan Laut P:1 P:1
Fungsi Fungsi
Ekonomi Sosial
Nal = 𝑃 Nal = 𝑃
Nal = 1 Nal = 1
ANALISIS PENILAIAN TRANSPORTASI WILAYAH
Klaster
BANGKITAN TARIKAN DAN SEBARAN PERGERAKAN Nilai
Hinterland
Tujuan Jumlah
Ondong Ulu Bangkitan Sawang
No Pelabuhan Zona Kecamatan Uraian IndikatorBeong Hiung
Perhitungan Talawid Buhias Bawoleu Minanga Kisihang Lamanggo Makalehi Pahepa
Asal Pusat
Tarikan Ekonomi Sosial (Bangkitan)
Ondong Kegiatan 948962 195433 100510 Lokasi 84616 Jumlah
Rencana 31437 8308 1473
Klaster Zona Pusat 195 1780 667 940 4120Total Bangkitan 137844
1 Pahepa
Ulu P.Pahepa Siau Timur Selatan
948962 Hasil Perhitungan 210.287
136448 No
Fungsi Ekonomi:
435917𝑩𝑻− 𝑩𝑻 Pelabuhan 78959 94110Kecamatan 10,00
20423 10,00
3730 Penduduk 4489
492 Proporsi Bangkitan
1590 Proporsi Tarikan 18509
1400
Bangkitan/Tarikan Kegiatan Tarikan 174503
NBT = 𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉
𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏 (jiwa)
Beong 781731 545793
memiliki Nilai Tertinggi 29794
𝑩𝑻 − 𝑩𝑻 26881 8325 2181 390 52 473 175 208 1252 139725
1𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊
210.287−13.295
𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉
Pahepa Siau Timur Selatan P. Pahepa 881 54.055 156.232 210.287
Sawang 201021 871835 14897 NBT = 𝑥11959
10 − 1 + 1 = 164640
10,00 9396 1704 227 842 2007 16.452 668 564 11344 27.188 129026
2
210.287−13.295 Pulau Ruang Tagulandang Buhias 10.735
Hiung 338463 315836 26881 239173
Fungsi Sosial: Kiawang 9103 3807
Siau Barat Utara 675
Hiung 89 617 832 7.411 324 435
25.327 1592 32.738 7219
Talawid 62873 188220 4163 1646404 𝑩𝑻− 𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉Balirangen
4552 Siau Timur Selatan
8622 Sawang
1567 211 751 1791 5.048 559 8.247
398 9550 13.295 4471
NBT = 𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
𝑩𝑻5 Mahangiang Tagulandang Buhias 799 15.612 10.187
Buhias 11077 27231 727 6264𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 − 𝑩𝑻
210.287−13.295 1269
𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉
5748 188039 25116 167260 9433 319 1344 25.799 4438
NBT = 𝑥 10 − 1 + 1 = 10,00 No Pelabuhan Uraian Indikator Poin Perhitungan Nilai
210.287−13.295
Bawoleu 2945 7460 195 1704 338 1567 282058 60142 107332 2004 77 389 4662
2 Pulau Ruang Buhias Tagulandang Hasil Perhitungan 27.188 Fungsi Ekonomi: 1,63 1,63 Ekonomi Sosial Ekonomi Sosial
Minanga 778 1969
Bangkitan/Tarikan 52 NBT =
454 𝑩𝑻− 𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉 89 422
𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
75347 120283
1 Pahepa Desire line 14187
tipis 1 1 455Dimana: 20 104 1,00 2141
1,00
memiliki8979
Nilai Antara 𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 − 𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉 𝑃: 1
Kisihang 3561 237 2007
27.188−13.295 416 1791 250889 107332 7094 3824 97 450 3866
NBT = 𝑥 10 − 1 + 1 = 1,63 Fungsi Ekonomi: Fungsi Sosial:
Lamanggo 1335 3180 88 668
210.287−13.295 162 559 14149 2004 228 3824 NSP = 𝑃 45NSP = 𝑃 132 2637
Fungsi Sosial:
P.Makalehi 3758 5599 208 1127𝑩𝑻− 𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉 435 797 957 154 20 193 89NSP = 1 NSP = 1 117 1345
NBT = 𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏 2 Pulau Ruang Desire line sedang 5 5 Dimana: 5,00 5,00
𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 − 𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉
P.Pahepa 16479 74035 1252 226882.964−1.341 1592 19100 4031 778 104 900 264𝑃: 5 117 1413
NBT = 𝑥 10 − 1 + 1 = 1,63
Jumlah (Tarikan) 2372983 2999099 380579 789692
210.287−13.295211265 337599 680169 428130 93968 305068 20053Fungsi Ekonomi:4618Fungsi Sosial:
48903 867212
3 Kiawang Hiung Siau Barat Utara Hasil Perhitungan 32.738 Fungsi Ekonomi: 1,89 1,89 NSP = 𝑃 NSP = 𝑃
Bangkitan/Tarikan NBT =
𝑩𝑻− 𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉
𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏 Volume Interaksi NSP = 5 NSP = 5 Volume Interaksi
memiliki Nilai Antara 𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 − 𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉
No Interaksi Antar Zona Pusat Kegiatan 3 (Jumlah Pergerakan) No Interaksi Antar Zona Pusat Kegiatan (Jumlah5,00
Pergerakan)
32.738−13.2951 Kiawang Desire line sedang 5 5 Dimana: 5,00
NBT = 𝑥 10 − 1 + 1 = 1,89 Pergi Pulang Jumlah Pergi Pulang Jumlah
210.287−13.295 𝑃: 5
1 Ondong < > Sawang
Lokasi 201021 100510 301531 22 Hiung < > Ekonomi:
Fungsi Talawid Fungsi 4552 Total9103
Sosial: Poin 13655
Fungsi Sosial: 2 Ondong < > Hiung 338463 84616 423079 23 Hiung < NSP> =Garis
𝑃 Buhias NSP = 𝑃1269 3807 5076
NBT =
𝑩𝑻− 𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉
3 𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵<𝒎𝒊𝒏 >
Ondong Rencana11077
Buhias Kecamatan
8308 19386 24 Pergerakan
Hiung < NSP> = 10 BawoleuNSP = 10 338 675Sospol 1013
𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 − 𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉
4 Balirangen Desire Line Ekonomi
NBT =
32.738−13.2951
𝑥 104− 1 +Ondong
1 = 1,89 < > Pelabuhan
Pahepa 16479 4120 Desire
20598line tebal
25 10
Hiung 10 < Dimana:
> Minanga 89 10,00
89 10,00
177
210.287−13.295 𝑃: 10
5 Ulu < > Sawang
Pahepa 871835Siau 435917
Timur1307752
Selatan26 Hiung
RENDAH < > Tipis
Fungsi KisihangFungsi Sosial:
Ekonomi: 416
1 832 11248
4 Balirangen Sawang Siau Timur Selatan Hasil Perhitungan 13.295 Fungsi Ekonomi: 1,00 1,00
Bangkitan/Tarikan 𝑩𝑻− 𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉 6 Ulu < > Hiung 315836 78959 394795 27 Hiung < NSP> = 𝑃 Lamanggo NSP = 𝑃 162 324 486
memiliki Nilai Terendah
NBT =
7 𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 −
𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 − 𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉
𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
Ulu < > Pulau
Buhias Ruang
27231 Tagulandang
20423 47653 28 SEDANG
Hiung < NSP>Sedang
= 10 MakalehiNSP = 10 5
435 435 5 870
NBT =
13.295−13.295
210.287−13.295
𝑥 108− 1 + 1 Ulu = 1,00 < > Kiawang
Pahepa 574035 Siau
Mahangiang
18509Barat Utara
Desire
92543line sedang
29 SEDANG
5Hiung 5 < >Sedang
Dimana: Pahepa 15925 5,00
1592 55,00
3183
9 Beong < > Sawang 𝑃: 5>
Balirangen14897Siau 29794
Timur 44691
Selatan30 Talawid
TINGGI <
FungsiTebal Buhias 5748
10
Ekonomi: Fungsi Sosial:
8622 1014370
Fungsi Sosial: 10 Beong < > Hiung 26881 26881 53761 31 Talawid < NSP>Sedang
= 𝑃 Pahepa NSP = 𝑃19100 9550 28650
NBT =
𝑩𝑻− 𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉
11𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙Beong
− 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵<𝒎𝒊𝒏 >
Mahangiang
Buhias 727 Tagulandang
2181 2908 32 SEDANG
Buhias < NSP> = 5 BawoleuNSP = 282058
5
5 188039 5 470097
𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 − 𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉
LEGENDA 13.295−13.295 12 Beong < > Pahepa 1252 1252 2505 33 Buhias < > Minanga 75347 25116 100463
NBT = 𝑥 10 − 1 + 1 = 1,00
5 h
[ RencanaBuhias
Mahangiang Lokasi Pelabuhan
Tagulandang Hasil Perhitungan 25.799
210.287−13.295
Fungsi Ekonomi:
13
14
Sawang
Sawang
<
<
> Hiung
> 1,57 Talawid
1,57
23917 11959
164640 164640 329280
35876 34
35
Buhias
Buhias
<
<
>
>
Kisihang
Lamanggo
250889 167260 418149
14149 9433 23582
DesireLine Bangkitan/Tarikan 𝑩𝑻− 𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉
memiliki Nilai Antara
NBT = 15𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙
𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 − 𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉
− 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵<𝒎𝒊𝒏 >
Sawang Buhias 6264 9396 15661 36 Buhias < > Makalehi 957 319 1276
PERGERAKAN RENDAH 𝑥 1016 − 1 +Sawang < > Bawoleu 1704 1704 3409 37 Buhias < > Pahepa 4031 1344 5375
25.799−13.295
NBT = 1 = 1,57
210.287−13.295
17 Sawang < > Minanga 454 227 681 38 Bawoleu < > Pahepa 778 389 1167
PERGERAKAN SEDANG
Fungsi Sosial: 18 Sawang < > Kisihang 2007 2007 4013 39 Minanga < > Pahepa 104 104 208
PERGERAKAN TINGGI 𝑩𝑻− 𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉 19 Sawang < > Lamanggo 668 668 1336 40 Kisihang < > Pahepa 900 450 1350
NBT = 𝒙 𝑵𝒎𝒂𝒙 − 𝑵𝒎𝒊𝒏 + 𝑵𝒎𝒊𝒏
𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 − 𝑩𝑻𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉
20 Sawang < > Makalehi 1127 564 1691 41 Lamanggo < > Pahepa 264 132 396
25.799−13.295
NBT = 𝑥 1021 − 1 +Sawang
1 = 1,57 < > Pahepa 22688 11344 34033 42 Makalehi < > Pahepa 117 117 234
210.287−13.295
ANALISIS PENILAIAN EKONOMI WILAYAH
POTENSI KOMODITI HINTERLAND
Jumlah Produksi Komoditas
Kecamatan Siau Barat Utara Siau Timur Selatan Siau Timur Selatan Tagulandang Tagulandang
Kabupaten SITARO
Pelabuhan Kiawang Pahepa Balirangen Pulau Ruang Mahangiang
Komoditas No. 1 2 3 4 5
Siau
Tahun 2018 2019 2018Kecamatan2019 2018
Timur
2019
Tagulandang
2018
Siau Barat Siau2019
Timur 2018
Tagulandang
2019 2018 2019
Utara Selatan
PERKEBUNAN (ton) Selatan
Pelabuhan Pahepa Pulau Ruang Kiawang
Kelapa 322,91 322,91
No 206,55 206,55 Poin
206,55 206,55 707,81 Balirangen
691,61 Mahangiang
707,81 691,61 3247,45 3239,88

Ekonomi

Ekonomi

Ekonomi

Ekonomi

Ekonomi
Cengkeh 0 41,1 0 21,05 0 21,05 0 33,74 0 33,74 0 219,71

Sospol

Sospol

Sospol

Sospol

Sospol
Sospol
Indikator

Eko
Pala 549,85 549,93 381,56 390,6 381,56 390,6 268,76 267,75 268,76 267,75 3190,83 3207,85
PETERNAKAN (ekor)
Potensi komoditas
Tahun 2019 2020
1 2019
termasuk sektor basis 2020
2 2 820198 14 202014 8 2019 10 8 2020
8 14 2019
14 2020 2019 2020
Sapi Potong 0 0(LQ>1) 0 0 0 0 3 3 3 3 44 35
Kambing 37 36Potensi komoditas
76
termasuk sektor non-basis
85 76 85 108 103 108 103 626 597
2 1 1 7
Babi 843 740atau cenderung
975basis 1480 9757 4
14804 7
2432 6 7 7
2069 4 4
2432 2069 14095 11953
Bebek 133 112(LQ≤1) 229
Potensi komoditas
229 229 229 324 324 324 324 1878 1878
Ayam Petelur 0 1 0termasuk sektor
102 4
102 4 4 102 4 12 10212 4 80 4 4 0 12 12 0 0 1366 1318
unggulan
Ayam Pedaging 393 Potensi komoditas
2393 802 802
3 3 21 80221 12 802 12 21 1135 15 21 113521 12 1135
12 1135 6577 6577
termasuk sektor potensial
Ayam Kampung 3268 3371Potensi komoditas 0 0 0 0 9727 9727
Siau Barat 9727 9727 56377 56377
3 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Siau Timur Selatan Tagulandang
PERIKANAN (ton) termasuk sektor dinamis Komoditi LQ Utara
Potensi komoditas
Kabupaten SITARO 4 termasuk Kabupaten 0 Kiawang 1 Pahepa Balirangen Pulau Ruang Mahangiang
sektor statis SITARO
1 1 Kabupaten
0 0 SITARO
1 1 Kabupaten
0 1 SITARO
0 1 Kabupaten SITARO Provinsi Sulawesi Utara
Komoditas Siau Barat Utara Siau Timur Selatan Tagulandang Komoditas Basis 1.Kambing 1.Babi 1.Babi 1.Kelapa 1.Kelapa
Tahun
Growth Share Kiawang 2019 Pahepa 2020 Balirangen 2019
Total Poin 2020
Ruang 402019 40
Mahangiang 43 202043 40 201940 40 2020
40
2.Babi 43 2019
432.Bebek 2020
2.Bebek 2019
2.Cengkeh 2020
2.Cengkeh
Perikanan Laut
Unggulan Cengkeh 18400,49 1.Cengkeh 1.Cengkeh Cengkeh RUMUS
17717,71 18400,49 17717,71 18400,49 17717,71 18400,49 17717,71 18400,49 17717,71
Cengkeh 3.Bebek 3.Ayam 3.Ayam 384300
3.Kambing 258976
3.Kambing
Ayam kampung Babi 𝑷𝒕𝒐𝒕 = 𝑻𝑷𝒃 + 𝑻𝑷 𝒏𝒃 + 𝑻𝑷𝒖 + 𝑻𝑷𝒑 + 𝑻𝑷𝒅 + 𝑻𝑷𝒔
Babi 4.Ayam Daging Daging 4.Babi 4.Babi
Bebek BebekDimana: Pedaging 4.Ayam 4.Ayam 5.Bebek 5.Bebek
Potensial 1.Kelapa 1.Kelapa 1.Kelapa 1.Kelapa 𝑃𝑡𝑜𝑡 : poin total yang diperoleh
1.Kelapa 5.Ayam kampung kampung 6.Ayam 6.Ayam
2.Bebek 2.Babi 2.Babi NILAI 2.Ayam Petelur 7,92 7,92Petelur
2.Ayam 8,44 8,44 7,92 7,92 7,92 7,92 8,44
Kampung 8,44 Petelur Petelur
3.Babi 3.Bebek 3.Bebek 3.Ayam Pedaging 3.Ayam Pedaging 7.Ayam 7.Ayam
4.Kambing 4.Kambing 4.Kambing 4.Ayam Kampung 4.Ayam Kampung kampung kampung
5.Ayam Pedaging 5.Ayam Petelur 5.Ayam Petelur Jumlah Komoditas 5 4 4 7 7
6.Ayam Pedaging 6.Ayam Pedaging Basis
7.Ayam Kampung 7.Ayam Kampung Jumlah Komoditas 6 7 7 4 4
Dinamis - - - - - Non Basis
Statis 1.Ayam Petelur - - 1.Kambing 1.Kambing Total 11 11 11 11 11
ANALISIS PENILAIAN EKONOMI WILAYAH
PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH
Kecamatan Sia Barat Utara Siau Timur Selatan Tagulandang
Grafik Perkembangan Jumlah Jenis Fasilitas di Lokasi Rencana Nama
Pelabuhan
Kiawang Pahepa Balirangen Pulau Ruang Mahangiang
Pelabuhan Tahun 2017-2020 No

2017

2018

2019

2020

2017

2018

2019

2020

2017

2018

2019

2020

2017

2018

2019

2020

2017

2018

2019

2020
Jenis
14 Fasilitas

1 SD 9 9 9 9 10 10 10 13 10 10 10 13 14 14 14 16 14 14 14 16
12 12 2 SMP 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
3 SMA&SMK 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 10 10 10 4 Rumah Sakit 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 Puskesmas 8 4 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1
8 8 8 Kiawang 6 Posyandu 6 0 0 0 15 15 15 15 15 15 15 15 19 19 19 19 19 19 19 19
7 7 7 Klinik 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 6 6 Pahepa dan Balirangen
8 Polindes 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Ruang dan Mahangiang 9 Pasar 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
4 10 Toko 83 89 84 83 0 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
11 Kios/Warung 3 3 10 17 136 134 132 130 136 134 132 130 216 216 57 227 216 216 57 227
2 12 Koperasi 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2
13 Hotel 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6 6 6 6 6 6 6 6
0 14 Restoran 0 0 0 0 0 4 0 0 0 4 0 0 4 8 15 16 4 8 15 16
2017 2018 2019 2020 15 Total Fasilitas 111 110 106 115 167 171 163 164 167 171 163 164 267 271 119 295 267 271 119 295
Jumlah
Rata-Rata Laju Pertumbuhan (2013-2016) 16 Jenis 6 6 5 8 8 10 7 7 8 10 7 7 10 10 10 12 10 10 10 12
Fasilitas
No Pelabuhan Kecamatan Kelengkapan PDRB Rata-rata
Penduduk
Fasilitas ADHK
No Pelabuhan Uraian Indikator Poin Perhitungan Nilai
1 Pahepa Siau Timur Selatan -1,67 -5,66 3,50 -1,28
Ekonomi Sosial Ekonomi Sosial
2 Ruang Tagulandang 6,67 -5,66 5,33 2,11 Dengan: Dengan:
1 Pahepa Pertumbuhan Wilayah: 1 10 1 10
3 Kiawang Siau Barat Utara 14,44 -5,66 -2,00 2,26 P:1 P : 10
4 Balirangen Siau Timur Selatan -1,67 -5,66 3,50 Lokasi
-1,28 berada pada kawasan relatif tertinggal Fungsi Ekonomi
Nstr = 𝑃
Fungsi Sosial
Nstr = 𝑃
5 Mahangiang Tagulandang 6,67 -5,66 5,33 2,11 Nstr = 1 Nstr = 10
2 Dengan: Dengan:
Pulau Ruang Pertumbuhan Wilayah: 10 1 P : 10 P:1 10 1
Lokasi berada pada kawasan tumbuh cepat Fungsi Ekonomi
Nstr = 𝑃
Fungsi Sosial
Nstr = 𝑃

Klasifikasi Batas Batas 3 Kiawang Pertumbuhan Wilayah: 10 1


Nstr = 10
Dengan:
Nstr = 1
Dengan:
10 1
P : 10 P:1
Kawasan Bawah Atas Lokasi berada pada kawasan tumbuh cepat Fungsi Ekonomi
Nstr = 𝑃
Fungsi Sosial
Nstr = 𝑃
Relatif Tertinggal -1,280 -0,395 Nstr = 10 Nstr = 1

4 Dengan: Dengan:
Balirangen Pertumbuhan Wilayah: 1 10 1 10
Tertekan -0,395 0,490 Lokasi berada pada kawasan relatif tertinggal
P:1
Fungsi Ekonomi
P : 10
Fungsi Sosial
Nstr = 𝑃 Nstr = 𝑃
Sedang Tumbuh 0,490 1,375 Nstr = 1
Dengan:
Nstr = 10
Dengan:
5 Mahangiang Pertumbuhan Wilayah: 10 1 P : 10 P:1 10 1
Cepat Tumbuh 1,375 2,260 Lokasi berada pada kawasan tumbuh cepat Fungsi Ekonomi
Nstr = 𝑃
Fungsi Sosial
Nstr = 𝑃
Nstr = 10 Nstr = 1
ANALISIS PENILAIAN EKONOMI WILAYAH
SOSIAL KEPENDUDUKAN
Poin Poin Nilai Poin
Kecamatan JUMLAH KEPADATAN JUMLAH KEPADATAN
No Pelabuhan Perhitungan
– Kelurahan/Desa PENDUDUK PENDUDUK PENDUDUK PENDUDUK
Ekonomi Sosial Ekonomi Sosial Ekonomi Sosial Ekonomi Sosial
1 Pahepa Siau Timur 443 443 147 147 Dengan: 1,00 1,00 2,51 2,51
Selatan JP : 443 Nmax : (10)
– Pahepa dan JP tertinggi : 842 Nmin : (1)
Tapile JP terendah : 443
Fungsi Ekonomi:
𝐉𝐏 − 𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡
NJP = 𝐱 𝐍𝐦𝐚𝐱 − 𝐍𝐦𝐢𝐧 + 𝐍𝐦𝐢𝐧
𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢 − 𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡

443−443
NJP = x 10 − 1 +1 = 1
842−443
Fungsi Sosial:
𝐉𝐏 − 𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡
NJP = 𝐱 𝐍𝐦𝐚𝐱 − 𝐍𝐦𝐢𝐧 + 𝐍𝐦𝐢𝐧
𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢 − 𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡

443−443
NJP = x 10 − 1 +1 = 1
842−443
2 Ruang Tagulandang 842 842 96 96 Dengan: 10,00 10,00 1,21 1,21
– Laingpatehi dan JP : 842 Nmax : (10)
Pumpente JP tertinggi : 842 Nmin : (1)
JP terendah : 443
Fungsi Ekonomi:
𝐉𝐏 − 𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡
NJP = 𝐱 𝐍𝐦𝐚𝐱 − 𝐍𝐦𝐢𝐧 + 𝐍𝐦𝐢𝐧
𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢 − 𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡

842−443
NJP = x 10 − 1 + 1 = 10
842−443
Fungsi Sosial:
𝐉𝐏 − 𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡
NJP = 𝐱 𝐍𝐦𝐚𝐱 − 𝐍𝐦𝐢𝐧 + 𝐍𝐦𝐢𝐧
𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢 − 𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡

842−443
NJP = x 10 − 1 + 1 = 10
842−443
3 Kiawang Siau Barat Utara 617 617 88 88 Dengan: 4,92 4,92 1,00 1,00
– Kiawang JP : 617 Nmax : (10)
JP tertinggi : 842 Nmin : (1)
JP terendah : 443
Fungsi Ekonomi:
𝐉𝐏 − 𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡
NJP = 𝐱 𝐍𝐦𝐚𝐱 − 𝐍𝐦𝐢𝐧 + 𝐍𝐦𝐢𝐧
𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢 − 𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡

617−443
NJP = x 10 − 1 + 1 = 4,92
842−443
Fungsi Sosial:
𝐉𝐏 − 𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡
NJP = 𝐱 𝐍𝐦𝐚𝐱 − 𝐍𝐦𝐢𝐧 + 𝐍𝐦𝐢𝐧
𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢 − 𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡

617−443
NJP = x 10 − 1 + 1 = 4,92
842−443
4 Balirangen Siau Timur 751 751 245 245 Dengan: 7,95 7,95 5,01 5,01
Selatan JP : 751 Nmax : (10)
Kepadatan – Balirangen JP tertinggi : 842 Nmin : (1)
Nama
Kecamatan Kelurahan/Desa Jumlah Penduduk Penduduk JP terendah : 443
Pelabuhan Fungsi Ekonomi:
(jiwa/km²) 𝐉𝐏 − 𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡
NJP = 𝐱 𝐍𝐦𝐚𝐱 − 𝐍𝐦𝐢𝐧 + 𝐍𝐦𝐢𝐧
𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢 − 𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡
Pahepa Siau Timur Selatan Pahepa dan Tapile 443 147
751−443
Laingpatehi dan NJP =
842−443
x 10 − 1 + 1 = 7,95
Pulau Ruang Tagulandang 842 96 Fungsi Sosial:
Pumpente 𝐉𝐏 − 𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡
NJP = 𝐱 𝐍𝐦𝐚𝐱 − 𝐍𝐦𝐢𝐧 + 𝐍𝐦𝐢𝐧
Kiawang Siau Barat Utara Kiawang 617 88 𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐢 − 𝐉𝐏𝐭𝐞𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡

Balirangen Siau Timur Selatan Balirangen 751 245 NJP =


751−443
842−443
x 10 − 1 + 1 = 7,95
Mahangiang Tagulandang Mahangiang 763 441 5 Mahangiang Tagulandang 763 763 441 441 Dengan: 8,22 8,22 10,00 10,00
– Mahangiang JP : 763 Nmax : (10)
JP tertinggi : 842 Nmin : (1)
JP terendah : 443
ANALISIS PENILAIAN EKONOMI WILAYAH
INDIKASI STATUS LAHAN
Poin Nilai
No Pelabuhan Uraian Indikator Penghitungan
Ekonomi Sosial Ekonomi Sosial
Dengan: Dengan:
𝑃 :5 𝑃 :5
1 Pahepa Lahan dapat dibebaskan 5 5
Fungsi Ekonomi: Fungsi Sosial:
5 5 Lokasi
NSL = 𝑃 NSL = 𝑃 No Indikasi Status Lahan
NSL = 5 NSL = 5 Rencana
1 Pahepa Dominan lahan milik masyarakat, sehingga
Dengan: Dengan: memungkinkan peluang kemudahan untuk
𝑃 :5 𝑃 :5
Fungsi Ekonomi: Fungsi Sosial: dibebaskan untuk pembukaan lahan
2 Pulau Ruang Lahan dapat dibebaskan 5 5 NSL = 𝑃 NSL = 𝑃 5 5 pembangunan pelabuhan
NSL = 5 NSL = 5
2 Pulau Ruang Dominan lahan milik masyarakat, sehingga
Dengan: Dengan:
memungkinkan peluang kemudahan untuk
𝑃 : 10 𝑃 : 10 dibebaskan untuk pembukaan lahan
Fungsi Ekonomi: Fungsi Sosial:
3 Kiawang Lahan telah dibebaskan 10 10 NSL = 𝑃 NSL = 𝑃 10 10 pembangunan pelabuhan
NSL = 10 NSL = 10 3 Kiawang Dominan lahan milik masyarakat dan
pemerintah daerah telah ada kesepakatan
Dengan: Dengan:
𝑃 :5 𝑃 :5
dengan masyarakat sekitar untuk menjadikan
Fungsi Ekonomi: Fungsi Sosial: lahan tersebut menjadi lokasi rencana
4 Balirangen Lahan dapat dibebaskan 5 5 NSL = 𝑃 NSL = 𝑃 5 5
NSL = 5 NSL = 5
pembangunan pelabuhan
4 Balirangen Dominan lahan milik masyarakat, sehingga
Dengan: Dengan: memungkinkan peluang kemudahan untuk
𝑃 :5 𝑃 :5
Fungsi Ekonomi: Fungsi Sosial:
dibebaskan untuk pembukaan lahan
5 Mahangiang Lahan telah dibebaskan 10 10 NSL = 𝑃 NSL = 𝑃 10 10 pembangunan pelabuhan
NSL = 10 NSL = 10
5 Mahangiang Dominan lahan milik masyarakat dan
pemerintah daerah telah ada kesepakatan
dengan masyarakat sekitar untuk menjadikan
lahan tersebut menjadi lokasi rencana
pembangunan pelabuhan
ANALISIS PENILAIAN KOMPONEN LINGKUNGAN
KOMPONEN LINGKUNGAN HIDUP No Pelabuhan Uraian Indikator
Poin
Penghitungan
Nilai
Ekonomi Sosial Ekonomi Sosial
1 Pahepa Berada pada lokasi 10 10 Dengan: Dengan: 10,00 10,00
dengan hambatan 𝑃 : 10 𝑃 : 10
komponen Fungsi Fungsi
lingkungan hidup Ekonomi: Sosial:
yang berpotensi NLH = 𝑷 NLH = 𝑷
menghambat NLH = 10 NLH = 10
pembangunan
pelabuhan dengan
resiko terhadap
dampak lingkungan
paling kecil
2 Ruang Berada pada lokasi 10 10 Dengan: Dengan: 10,00 10,00
dengan hambatan 𝑃 : 10 𝑃 : 10
komponen Fungsi Fungsi
lingkungan hidup Ekonomi: Sosial:
yang berpotensi NLH = 𝑷 NLH = 𝑷
menghambat NLH = 10 NLH = 10
pembangunan
pelabuhan dengan
resiko terhadap
dampak lingkungan
paling kecil
3 Kiawang Berada pada lokasi 10 10 Dengan: Dengan: 10,00 10,00
dengan hambatan 𝑃 : 10 𝑃 : 10
komponen Fungsi Fungsi
lingkungan hidup Ekonomi: Sosial:
yang berpotensi NLH = 𝑷 NLH = 𝑷
menghambat NLH = 10 NLH = 10
pembangunan
pelabuhan dengan
resiko terhadap
dampak lingkungan
paling kecil
4 Balirangen Berada pada lokasi 10 10 Dengan: Dengan: 10,00 10,00
dengan hambatan 𝑃 :5 𝑃 :5
Nama Pelabuhan Kecamatan Potensi Komponen Lingkungan Hidup komponen Fungsi Fungsi
lingkungan hidup Ekonomi: Sosial:
Pahepa Siau Timur Selatan - yang berpotensi NLH = 𝑷 NLH = 𝑷
Ruang Tagulandang Adanya potensi wisata yakni titik spot untuk wisata scuba menghambat NLH = 5 NLH = 5
pembangunan
diving dan merupakan salah satu potensi wisata terbaik di pelabuhan dengan
resiko terhadap
Kabupateb Sitaro dampak lingkungan
Kiawang Siau Timur - cukup besar
5 Mahangiang Berada pada lokasi 10 10 Dengan: Dengan: 10,00 10,00
Balirangen Siau Timur Selatan - dengan hambatan 𝑃 : 10 𝑃 : 10
Mahangiang Tagulandang - komponen Fungsi Fungsi
lingkungan hidup Ekonomi: Sosial:
yang berpotensi NLH = 𝑷 NLH = 𝑷
menghambat NLH = 10 NLH = 10
pembangunan
pelabuhan dengan
resiko terhadap
dampak lingkungan
paling kecil
ANALISIS PENILAIAN KERAWANAN BENCANA
DAERAH RAWAN BENCANA
Bahaya Bencana Alam
Lokasi
Letusan
Rencana Kecamatan Klasifikasi
Tsunami Longsor Gunung
Pelabuhan
Api
Pahepa Siau Timur Selatan √ - - Rendah
Ruang Tagulandang √ √ √ Tinggi
Kiawang Siau Timur √ √ √ Tinggi
Balirangen Siau Timur Selatan √ - - Rendah
Mahangiang Tagulandang √ √ - Sedang
No Pelabuhan Uraian Poin Penghitungan Nilai
Indikator Ekonomi Sosial Ekonomi Sosial
1 Pahepa Lokasi berada di 10 10 Dengan: Dengan: 10,00 10,00
daerah rawan 𝑃𝑅𝐵 : 10 𝑃𝑅𝐵 : 10
bencana dengan Fungsi Fungsi
klasifikasi Ekonomi: Sosial:
rendah NRB = 𝑷 NRB = 𝑷
(tsunami) NRB = 10 NRB = 10

2 Ruang Lokasi berada di 1 1 Dengan: Dengan: 1,00 1,00


daerah rawan 𝑃𝑅𝐵 : 10 𝑃𝑅𝐵 : 10
bencana dengan Fungsi Fungsi
klasifikasi Ekonomi: Sosial:
rendah NRB = 𝑷 NRB = 𝑷
(tsunami) NRB = 10 NRB = 10

3 Kiawang Lokasi berada di 1 1 Dengan: Dengan: 1,00 1,00


daerah rawan 𝑃𝑅𝐵 : 5 𝑃𝑅𝐵 : 5
bencana dengan Fungsi Fungsi
klasifikasi Ekonomi: Sosial:
sedang (tsunami NRB = 𝑷 NRB = 𝑷
dan abrasi) NRB = 5 NRB = 5

4 Balirangen Lokasi berada di 10 10 Dengan: Dengan: 10,00 10,00


daerah rawan 𝑃𝑅𝐵 : 5 𝑃𝑅𝐵 : 5
bencana dengan Fungsi Fungsi
klasifikasi Ekonomi: Sosial:
sedang (tsunami NRB = 𝑷 NRB = 𝑷
dan abrasi) NRB = 5 NRB = 5

5 Mahangiang Lokasi berada di 5 5 Dengan: Dengan: 5,00 5,00


daerah rawan 𝑃𝑅𝐵 : 10 𝑃𝑅𝐵 : 10
bencana dengan Fungsi Fungsi
klasifikasi Ekonomi: Sosial:
rendah NRB = 𝑷 NRB = 𝑷
(tsunami) NRB = 10 NRB = 10
ANALISIS PENILAIAN TEKNIS LOKASI
Uraian Poin Nilai
No
1
Pelabuhan
Pahepa
Indikator
Kelerengan:
KELERENGAN LAHAN
Ekonomi
2
Sosial
2 Dengan:
Penghitungan
Ekonomi Sosial
5,5 5,5
terkategori 𝑃𝐾𝐿 :2 ; 𝑁𝑚𝑎𝑥 :(10)
Datar 𝑃𝐾𝐿𝑚𝑎𝑥 : (4) ; 𝑁𝑚𝑎𝑥 :(1)
Fungsi Ekonomi:
P KL
NKL = x Nmax − Nmin + Nmin
P KLmax
2
NKL = 𝑥 10 − 1 + 1 = 5,5
4
Fungsi Sosial:
P KL
NKL = x Nmax − Nmin + Nmin
P KLmax
2
NKL = 𝑥 10 − 1 + 1 = 5,5
4
2 Ruang Kelerengan: 3 3 Dengan: 7,75 7,75
terkategori 𝑃𝐾𝐿 :3 ; 𝑁𝑚𝑎𝑥 :(10)
Datar 𝑃𝐾𝐿𝑚𝑎𝑥 : (4) ; 𝑁𝑚𝑎𝑥 :(1)
Fungsi Ekonomi:
P KL
NKL = x Nmax − Nmin + Nmin
P KLmax
3
NKL = 𝑥 10 − 1 + 1 = 7,75
4
Fungsi Sosial:
P KL
NKL = x Nmax − Nmin + Nmin
P KLmax
3
NKL = 𝑥 10 − 1 + 1 = 7,75
4
3 Kiawang Kelerengan: 2 2 Dengan: 5,5 5,5
terkategori 𝑃𝐾𝐿 :2 ; 𝑁𝑚𝑎𝑥 :(10)
Datar 𝑃𝐾𝐿𝑚𝑎𝑥 : (4) ; 𝑁𝑚𝑎𝑥 :(1)
Fungsi Ekonomi:
P KL
NKL = x Nmax − Nmin + Nmin
P KLmax
2
NKL = 𝑥 10 − 1 + 1 = 5,5
4
Fungsi Sosial:
P KL
NKL = x Nmax − Nmin + Nmin
P KL max
2
NKL = 𝑥 10 − 1 + 1 = 5,5
4
4 Balirangen Kelerengan: 2 2 Dengan: 5,5 5,5
terkategori 𝑃𝐾𝐿 :2 ; 𝑁𝑚𝑎𝑥 :(10)
Datar 𝑃𝐾𝐿𝑚𝑎𝑥 : (4) ; 𝑁𝑚𝑎𝑥 : (1)
Fungsi Ekonomi:
P KL
NKL = x Nmax − Nmin + Nmin
P KLmax
2
NKL = 𝑥 10 − 1 + 1 = 5,5
4
Fungsi Sosial:
P KL
NKL = x Nmax − Nmin + Nmin
P KLmax
2
NKL = 𝑥 10 − 1 + 1 = 5,5
4
5 Mahangiang Kelerengan: 3 3 Dengan: 7,75 7,75
terkategori 𝑃𝐾𝐿 :3 ; 𝑁𝑚𝑎𝑥 :
Datar (10)
𝑃𝐾𝐿𝑚𝑎𝑥 : (4) ; 𝑁𝑚𝑎𝑥 : (1)
Fungsi Ekonomi:
P KL
NKL = x Nmax − Nmin + Nmin
P KLmax
3
NKL = 𝑥 10 − 1 + 1 = 7,75
4
Fungsi Sosial:
P KL
NKL = x Nmax − Nmin + Nmin
P KLmax
3
NKL = 𝑥 10 − 1 + 1 = 7,75
4
ANALISIS PENILAIAN TEKNIS LOKASI
KEDALAMAN BATHIMETRI
ANALISIS PENILAIAN TEKNIS LOKASI
KEDALAMAN BATHIMETRI
ANALISIS PENILAIAN TEKNIS LOKASI
KEDALAMAN BATHIMETRI
ANALISIS PENILAIAN TEKNIS LOKASI
KEDALAMAN BATHIMETRI
ANALISIS PENILAIAN TEKNIS LOKASI
KEDALAMAN BATHIMETRI
ANALISIS PENILAIAN HASIL PENGAMATAN LAUT
HASIL ANALISIS DAN KUISIONER PENGAMATAN LAUT DISNAV BITUNG
Lokasi
Kedalaman Rintangan
No Rencana Kecamatan Gelombang Arus Poin (Rata-rata)
perairan Navigasi
Pelabuhan
1 Pahepa Siau Timur Selatan 8 7 6 6 6.75
2 Ruang Tagulandang 7 5 7 8 6.75
3 Kiawang Siau Barat Utara 7 5 5 7 6
4 Balirangen Siau Timur Selatan 7 7 7 7 7
5 Mahangiang Tagulandang 8 7 7 7 7.25

No. 1 2 3 4 5
Siau Siau Siau
Kecamatan Timur Tagulandang Barat Timur Tagulandang
Selatan Utara Selatan
No Pelabuhan Pahepa Pulau Ruang Kiawang Balirangen Mahangiang

Ekonomi
Ekonomi

Ekonomi

Ekonomi

Ekonomi
Poin

Sospol

Sospol

Sospol

Sospol

Sospol
Indikator
Eko Sospol

Penilaian sesuai
wawancara
dengan Distrik
1 Navigasi 1-10 1-10 6.75 6.75 6.75 6.75 6 6 7 7 7.25 7.25
setempat dengan
metode kelas
interval 1 - 10
Poin 6.75 6.75 6.75 6.75 6 6 7 7 7.25 7.25
Nilai 6.75 6.75 6.75 6.75 6 6 7 7 7.25 7.25
ANALISIS
INDIKASI KELAYAKAN
LOKASI RENCANA
PELABUHAN BARU
PROSES SCORING
PENILAIAN ASPEK DAN VARIABEL FUNGSI EKONOMI
LOKASI KELOMPOK ASPEK SUB ASPEK VARIABEL / SUB VARIABEL KANVAS PENILAIAN
BOBOT NILAI sangat sangat
5% KEBIJAKAN 0 jelek baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BOBOT ASPEK KEBIJAKAN NILAI BOBOT NILAI sangat sangat


15% 5% RENC. STRUKTUR RUANG
DAN TATA RUANG 0 jelek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
baik
10

BOBOT NILAI sangat sangat


5% RENC. KAW. STRATEGIS 0 jelek baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PRA STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PELABUHAN LAUT

BOBOT NILAI sangat sangat


6% AKSESIBILITAS EKSTERNAL 0 jelek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
baik
10
KABUPATEN SITARO SULAWESI UTARA TAHUN 2021

BOBOT NILAI sangat sangat


4% AKSESIBILITAS INTERNAL 0 jelek baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

ASPEK TRANSPORTASI
BOBOT NILAI BOBOT NILAI sangat sangat
31% 7% AKSESBILITAS LAUT
WILAYAH 0 jelek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
baik
10

BOBOT NILAI BOBOT NILAI sangat sangat


NON FISIK 7% BANGKITAN TARIKAN
75% 0 jelek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
baik
10

BOBOT NILAI sangat sangat


7% SEBARAN PERGERAKAN 0 jelek baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BOBOT POTENSI KOMODITAS NILAI sangat sangat


BOBOT ASPEK EKONOMI NILAI 7% HINTERLAND 0 jelek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
baik
10
14% WILAYAH BOBOT NILAI sangat sangat
PRA FS PELABUHAN LAUT 7% PERTUMBUHAN WILAYAH 0 jelek baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KAB. SITARO
BOBOT NILAI sangat sangat
7% JUMLAH PENDUDUK
BOBOT ASPEK SOSIAL NILAI 0 jelek baik
1. Pahepa 12%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

KEPENDUDUKAN BOBOT NILAI


2. P. Ruang 5% KEPADATAN PENDUDUK sangat
0 jelek
sangat
baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Kiawang BOBOT ASPEK INDIKASI NILAI BOBOT INDIKASI KEPEMILIKAN NILAI sangat sangat
4. Balirangen 3% LAHAN 3% LAHAN 0 jelek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
baik
10
5. Mahangiang
BOBOT KOMPONEN LINGKUNGAN NILAI sangat sangat
BOBOT NILAI 5% HIDUP 0 jelek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
baik
10

10% ASPEK LINGKUNGAN


BOBOT NILAI sangat sangat

BOBOT NILAI
5% DAERAH RAWAN BENCANA 0 jelek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
baik
10

25% FISIK
BOBOT NILAI sangat sangat
5% KELERENGAN LAHAN 0 jelek baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BOBOT NILAI BOBOT INDIKASI KEDALAMAN NILAI sangat sangat


15% ASPEK TEKNIS LOKASI 5% PERAIRAN 0 jelek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
baik
10

BOBOT NILAI sangat sangat


5% HASIL PENGAMATAN LAUT 0 jelek baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
REKAPITULASI HASIL SCORING FUNGSI EKONOMI
PENILAIAN ASPEK DAN VARIABEL FUNGSI SOSPOL
LOKASI KELOMPOK ASPEK SUB ASPEK VARIABEL / SUB VARIABEL KANVAS PENILAIAN
BOBOT NILAI sangat sangat
5% KEBIJAKAN 0 jelek baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BOBOT ASPEK KEBIJAKAN NILAI BOBOT NILAI sangat sangat


15% 5% RENC. STRUKTUR RUANG
DAN TATA RUANG 0 jelek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
baik
10

BOBOT NILAI sangat sangat


5% RENC. KAW. STRATEGIS 0 jelek baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PRA STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PELABUHAN LAUT

BOBOT NILAI sangat sangat


6% AKSESIBILITAS EKSTERNAL 0 jelek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
baik
10
KABUPATEN SITARO SULAWESI UTARA TAHUN 2021

BOBOT NILAI sangat sangat


4% AKSESIBILITAS INTERNAL 0 jelek baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

ASPEK TRANSPORTASI
BOBOT NILAI BOBOT NILAI sangat sangat
31% 7% AKSESBILITAS LAUT
WILAYAH 0 jelek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
baik
10

BOBOT NILAI BOBOT NILAI sangat sangat


NON FISIK 7% BANGKITAN TARIKAN
75% 0 jelek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
baik
10

BOBOT NILAI sangat sangat


7% SEBARAN PERGERAKAN 0 jelek baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BOBOT POTENSI KOMODITAS NILAI sangat sangat


BOBOT ASPEK EKONOMI NILAI 7% HINTERLAND 0 jelek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
baik
10
14% WILAYAH BOBOT NILAI sangat sangat
PRA FS PELABUHAN LAUT 7% PERTUMBUHAN WILAYAH 0 jelek baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KAB. SITARO
BOBOT NILAI sangat sangat
7% JUMLAH PENDUDUK
BOBOT ASPEK SOSIAL NILAI 0 jelek baik
1. Pahepa 12%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

KEPENDUDUKAN BOBOT NILAI


2. P. Ruang 5% KEPADATAN PENDUDUK sangat
0 jelek
sangat
baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Kiawang BOBOT ASPEK INDIKASI NILAI BOBOT INDIKASI KEPEMILIKAN NILAI sangat sangat
4. Balirangen 3% LAHAN 3% LAHAN 0 jelek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
baik
10
5. Mahangiang
BOBOT KOMPONEN LINGKUNGAN NILAI sangat sangat
BOBOT NILAI 5% HIDUP 0 jelek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
baik
10

10% ASPEK LINGKUNGAN


BOBOT NILAI sangat sangat

BOBOT NILAI
5% DAERAH RAWAN BENCANA 0 jelek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
baik
10

25% FISIK
BOBOT NILAI sangat sangat
5% KELERENGAN LAHAN 0 jelek baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

BOBOT NILAI BOBOT INDIKASI KEDALAMAN NILAI sangat sangat


15% ASPEK TEKNIS LOKASI 5% PERAIRAN 0 jelek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
baik
10

BOBOT NILAI sangat sangat


5% HASIL PENGAMATAN LAUT 0 jelek baik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
REKAPITULASI HASIL SCORING FUNGSI SOSPOL
GRAFIK SCORING TIAP ASPEK DAN PEMERINGKATAN

Jumlah Skor tiap aspek pada Fungsi Ekonomi Jumlah Skor tiap sspek pada Fungsi Sosial Politik

Teknis Lokasi 7.38 9.2510.3 Teknis Lokasi


10.3
7.38 9.25
8.8910.31 8.8910.31
7.5 10 7.5 10
Lingkungan 5.5 Lingkungan 5.5
5.5 10 5.5 10

Indikasi Lahan 1.5 3


3 Indikasi Lahan 1.5 3
3
1.5
1.5 1.5
1.5
8.07 10.75 8.07 10.75
Sosial Kependudukan 3.95 Sosial Kependudukan 3.95
1.95 7.6 1.95 7.6

6.24 12.91 6.61 12.54


Ekonomi Wilayah 12.54 Ekonomi Wilayah 6.24
6.24 12.91 6.61 12.54
15.3 18.4 9.9 13
Transportasi Wilayah 13.95 Transportasi Wilayah 9.22
11.84 14.9 17.24 20.3

1.5 4 1.5 4
Kebijakan & Tata Ruang 2 Kebijakan & Tata Ruang 2
5 7 5 7

0 5 10 15 20 0 5 10 15 20 25

Mahangiang Balirangen Kiawang Ruang Pahepa Mahangiang Balirangen Kiawang Ruang Pahepa
INDIKASI KELAYAKAN LOKASI MAHANGIANG


















Bahodopi

Musim Barat

±3km

Bahodopi
Bahodopi

Musim Timur
INDIKASI KELAYAKAN LOKASI PAHEPA









Musim Barat

Buhias
Sawang

Bahodopi

Musim Timur
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN


KESIMPULAN
❑ ❑

❑ ❑
✓ ✓



✓ ❑



REKOMENDASI
❑ ❑


SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai