Anda di halaman 1dari 44

PERALATAN

PENGERINGAN
KONVENSIONAL DAN
MODERN

BY :KELOMPOK 7
KELOMPOK 7
AHMAD YUSUF
M.DAFFA TRAMA DANISWARA
Pengeringan mempunyai pengertian
yaitu aplikasi pemanasan melalui kondisi
yang teratur, sehingga dapat

PENGERINGAN
menghilangkan sebagian besar air dalam
suatu bahan dengan cara diuapkan.
Udara yang terdapat dalam proses pengeringan
mempunyai fungsi sebagai pemberi panas pada bahan,
sehingga menyebabkan terjadinya penguapan air.
Fungsi lain dari udara adalah untuk mengangkut uap air
yang dikeluarkan oleh bahan yang dikeringkan.
Kecepatan pengeringan akan naik apabila kecepatan
MEKANISME udara ditingkatkan. Kadar air akhir apabila mulai
mencapai kesetimbangannya, maka akan membuat
PENGERINGAN waktu pengeringan juga ikut naik atau dengan kata lain
lebih cepat.
1. Sifat fisik dan kimia dari bahan pangan.
2. Pengaturan susunan bahan pangan.
3. Sifat fisik dari lingkungan sekitar alat pengering.

4. Proses pemindahan dari media pemanas ke bahan yang


dikeringkan melalui dua tahapan proses selama
pengeringan yaitu:
a. Proses perpindahan panas terjadinya penguapan air

FAKTOR dari bahan yang dikeringkan,

PENGERINGAN
b. Proses perubahan air yang terkandung dalam
media yang dikeringkan menguapkan air menjadi

SUATU BAHAN gas.


FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KECEPATAN
PENGERINGAN
1.LUAS PERMUKAAN
Pada umumnya, bahan pangan yang dikeringkan mengalami pengecilan
ukuran, baik dengan cara diiris, dipotong, atau digiling. Proses
pengecilan ukuran dapat mempercepat proses pengeringan dengan
mekanisme sebagai berikut :
a. Pengecilan ukuran memperluas permukaan bahan. Luas permukaan
bahan yang tinggi atau ukuran bahan yang semakin kecil menyebabkan
permukaan yang dapat komtak dengan medium pemanas menjadi lebih
baik,
b. Luas permukaan yang tinggi juga menyebabkan air lebih mudah
berdifusi atau menguap dari bahan pangan sehingga kecepatan
penguapan air lebih cepat dan bahan menjadi lebih cepat kering.
c. Ukuran yang kecil menyebabkan penurunan jarak yang harus ditempuh
oleh panas. panas harus bergerak menuju pusat bahan pangan yang
dikeringkan.
2.PERUBAHAN SUHU SEKITAR

Pada umumnya, semakin besar perbedaan suhu antara


medium pemanas dengan bahan pangan semakin cepat
pindah panas ke bahan pangan dan semakin cepat pula
penguapan air dari bahan pangan. Semakin tinggi suhu udara,
semakin banyak uap air yang dapat ditampung oleh udara
tersebut sebelum terjadi kejenuhan. Dapat disimpulkan
bahwa udara bersuhu tinggi lebih cepat mengambil air dari
bahan pangan sehingga proses pengeringan lebih cepat.
3.KECEPATAN ALIRAN UDARA

Udara yang bergerak atau bersirkulasi akan lebih cepat


mengambil uap air dibandingkan udara diam. Pada
proses pergerakan udara, uap air dari bahan akan
diambil dan terjadi mobilitas yang menyebabkan udara
tidak pernah mencapai titik jenuh. Semakin cepat
pergerakan atau sirkulasi udara, proses pengeringan
akan semakin cepat.
4.KELEMBABAN UDARA

Kelembaban udara menentukan kadar air akhir bahan


pangan setelah dikeringkan. Bahan pangan yang
telah dikeringkan dapat menyerap air dari udara di
sekitarnya. Jika udara disekitar bahan pengering
tersebut mengandung uap air tinggi atau lembab,
maka kecepatan penyerapan uap air oleh bahan
pangan tersebut akan semakin cepat.
5..LAMA PENGERINGAN

Lama pengeringan menentukan lama kontak bahan dengan


panas. Karena sebagian besar bahan pangan sensitif
terhadap panas maka waktu pengeringan yang digunakan
harus maksimum, yaitu kadar air bahan akhir yang
diinginkan telah tercapai dengan lama pengeringan yang
pendek. Pengeringan dengan suhu yang tinggi dan waktu
yang pendek dapat lebih menekan kerusakan bahan pangan
dibandingkan dengan waktu pengeringan yang lebih lama
dan suhu lebih rendah.
JENIS-JENIS ALAT PENGERINGAN
PENGERING ZAT PADAT& TAPAL
a.Rotary Dryer (Pengering Putar)
Alat pengering ini berbentuk silinder yang bergerak pada porosnya. Silinder ini
dihubungkan dengan alat pemutar dan letaknya agak miring. Permukaan dalam
silinder dilengkapi dengan penggerak bahan yang berfungsi untuk mengaduk
bahan.Udara panas mengalir searah dan dapat pula berlawanan arah jatuhnya bahan
kering pada alat pengering.
b. Screen Conveyor Dryer
Lapisan bahan yang akan dikeringkan diangkut perlahan-lahan diatas logam melalui
kamar atau terowongan pengering yang mempunyai kipas dan pemanas udara.
c. Tower Dryer (Pengering Menara)
Pengering menara terdiri dari sederetan talam bundar yang dipasang bersusun keatas
pada suatu poros tengah yang berputar. Zat padat itu menempuh jalan seperti melalui
pengering, sampai keluar sebagian hasil yang kering dari dasar menara.
PENGERING ZAT PADAT& TAPAL
d. Screw Conveyor Dryer (Pengering Konveyor Sekrup)
Pengering konveyor sekrup adalah suatu pengering kontinyu kalor tak langsung,
yang pada pokoknya terdiri dari sebuah konveyor sekrup horizontal (konveyor
dayung) yang terletak di dalam selongsong bermantel berbentuk silinder.
e. Alat Pengering Tipe Rak (Tray Dryer)
Tray dryer atau alat pengering tipe rak, mempunyai bentuk persegi dan didalamnya
berisi rak-rak, yang digunakan sebagai tempat bahan yang akan dikeringkan. Pada
umumnya rak tidak dapat dikeluarkan. Beberapa alat pengering jenis ini rak-raknya
mempunyai roda sehingga dapat dikeluarkan dari alat pengeringnya. Bahan
diletakan di atas rak (tray) yang terbuat dari logam yang berlubang. Kegunaan
lubang-lubang tersebut untuk mengalirkan udara panas. Ukuran yang digunakan
bermacam-macam, ada yang luasnya 200 cm2 dan ada juga yang 400 cm2. Luas rak dan
besar lubang-lubang rak tergantung pada bahan yang dikeringkan. Apabila bahan yang
akan dikeringkan berupa butiran halus, maka lubangnya berukuran kecil.
PENGERING ZAT PADAT& TAPAL
f.Pengering Terowongan (Tunnel Dryers)
Dalam pengering terowongan, serangkaian baki atau troli dipindahkan perlahan
melalui terowongan panjang, dan pengeringan terjadi dalam arus udara hangat.
Pengering terowongan digunakan untuk mengeringkan lilin parafin, gelatin, sabun,
peralatan tembikar, dan di mana pun throughputnya begitu besar sehingga pengering
kabinet individu akan melibatkan terlalu banyak penanganan. Atau, bahan
ditempatkan pada konveyor sabuk yang melewati terowongan, pengaturan yang
sangat cocok untuk operasi vakum.

g.Pengeringan tetes (Drying of drops)


Jumlah pengeringan yang dialami setetes tergantung pada laju penguapan dan waktu
yang tepat, yang terakhir tergantung pada kecepatan jatuh dan panjangnya jalur
melalui pengering. Ketika tetes tunggal yang mengandung padatan dalam suspensi
atau larutan ditangguhkan dalam aliran gas panas, ditemukan bahwa penguapan
awalnya berlangsung untuk cairan murni, meskipun ketika deposisi padatan dimulai,
kerak atau film padat dibentuk dengan cepat yang meningkatkan ketahanan terhadap
transfer.
PENGERING ZAT PADAT& TAPAL
h.Pengering pneumatik
Dalam pengering pneumatik, bahan yang akan dikeringkan dan disimpan dalam keadaan
pembagian halus, sehingga diperoleh permukaan per unit dalam volume tinggi dan
diperoleh tingkat perpindahan panas yang tinggi .Padatan dimasukkan ke dalam
pengering oleh beberapa bentuk pengumpan mekanis, seperti roda bintang yang berputar,
atau oleh mesin ekstrusi yang disusun dengan guillotine berkecepatan tinggi untuk
memberikan panjang material yang pendek, seperti 5-10 mm. Gas panas dari tungku, atau
lebih sering dari pembakar minyak, dilewatkan ke bagian bawah pengering, dan ini
mengambil partikel dan melatihnya ke atas kolom. Aliran partikel meninggalkan
pengering melalui siklon separatordan gas panas keluar dari sistem.

i.Pengering unggun terfluidisasi


Udara panas, atau gas panas dari burner, dilewatkan dengan cara ruang pleno dan pelat
diffuser, dilengkapi dengan nozel yang sesuai untuk mencegah aliran balik padatan, ke
dalam lapisan material yang terfluidisasi, dari mana ia berpindah ke pemisah debu .
Bahan basah diumpankan terus menerus ke dalam bedengan melalui katup putar, dan ini
segera bercampur dengan muatan kering. Bahan kering meluap melalui integral bawah
setelah pendingin.
PENGERING ZAT PADAT& TAPAL
j.Pengering rak turbo
Penanganan bahan lengket dapat menimbulkan kesulitan, dan salah satu
jenis pengering yang digunakan untuk jenis bahan ini adalah turbo-
dryer.Padatan basah diumpankan dalam lapisan tipis ke anggota atas dari
serangkaian rak annular yang masing-masing terbuat dari anumber pelat
segmental dengan slot di antara mereka. Rak-rak ini berputar dan, dengan
cara lengan yang ditempatkan dengan tepat, bahan didorong melalui slot ke
rak di bawah. Gerakan yang dimuntahkan, daun padat di bagian bawah
pengering. Rak-rak dipanaskandengan deretan pipa uap, dan di tengah ada
tiga atau lebih kipas yang menyedot udara di atas material dan
mengeluarkannya di bagian atas. Turbo-dryer menggabungkan pengeringan
sirkulasi silang, seperti pada pengering baki, dengan pengeringan dengan
menghujani partikel melalui udara thehot saat jatuh dari satu baki ke baki
lainnya.
PENGERING ZAT PADAT& TAPAL
k.Pengering cakram

Pengering kontak cakram agitator tunggal, terdiri dari rumah silinder


panas (1) yang dirakit dari bagian unit, dan rotor agitasi berongga
yang dipanaskan(2) yang memiliki gerakan berputar dan berosilasi
simultan yang dihasilkan dengan cara penggerak berputar (3) dan
drive bolak-balik (4). Drive (3 dan 4) dan kotak isian (8) terletak di
ujung produk kering, dan kotak isian dilindungi oleh penerbangan
akting terbalik (12). Produk basah diperkenalkan, ditarik oleh
penerbangan sekrup (13) dan terus-menerus disampaikan melalui
pengering. Uap melewati filter uap (15) ke kondensor. Agitator
berongga (2) dipasang, sepanjang panjangnya, dengan penerbangan
yang dipanaskan, yang diatur berjarak sama dengan pasangan. Di
antara setiap dua penerbangan agitator yang berdekatan secara
aksial, ada, memproyeksikan ke dalam dari pasak menyeka tetap
perumahan (10) atau elemen bendung / pengaduk annular (11) yang
meluas ke dalam ke inti agitator.Pembersihan sendiri permukaan
pemanas dicapai dengan gerakan bolak-balik berputar gabungan dari
agitator. Elemen stasioner (10 dan 11) membersihkan wajah
penerbangan agitator, di akhir setiap gerakan berosilasi, selama satu
rotasi agitator.
PENGERING ZAT PADAT& TAPAL
l.Pengering centrifuge
Centrifuge-dryer gabungan yang diklaim, memiliki beberapa keuntungan:
(a) Ini tertutup rapat dari lingkungan dan oleh karena itu mudah untuk lembam.
(b) Tidak ada kontak manusia dengan produk pada setiap tahap operasi dan tidak mungkin bahan
asing diperkenalkan.
(c) Penanganan produk sederhana dan lembut.
(d) Waktu pengeringan dapat dikurangi dengan menggunakan teknik pengeringan bedengan
berdenyut jet.
(e) Unit dapat dikosongkan sepenuhnya tanpa sisa kue di keranjang atau di dinding drum.

Suspensi umpan dimasukkan ke dalam centrifuge melalui poros penggerak berongga, dan cairan
dari suspensi dipisahkan dari kristal dan dikeluarkan dari keranjang filter tertutup dengan
melewatinya melalui filter logam yang mempertahankan padatan di dalam ruang tertutup.
Kontaminan apa pun kemudian tersapu dari pipa pengisi, keranjang bahan bakar dan padatan yang
dipisahkan dengan memasukkan cairan pencuci melalui poros hollowdrive. Tanpa pipa atau
struktur internal yang mungkin mengakumulasi padatan yang tidak dicuci, semua padatan yang
dipisahkan ini melakukan kontak dengan air cucian. Cincin padatan yang terpisah kemudian
diturunkan dari dinding centrifuge dengan memperkenalkan ledakan gas yang kuat di bawah media
filter dan padatan basah menumpuk di bagian bawah drum filter. Proses pengeringan dicapai
dengan memutar drum pada kecepatan lambat dan menyuntikkan gas pengeringan pemanas sebagai
proses ke dalam ruang centrifuge tertutup.
PENGERING LARUTAN & BUBUR
a. Spray Dyer (Pengering Semprot)
Pada proses pengeringan semprot, cairan disemprotkan melalui nozel pada
udara panas. Pada spray dryer, bahan cair berpartikel kasar (slurry) dimasukkan
lewat pipa saluran yang berputar dan disemprotkan ke dalam jalur yang
berudara bersih, kering, dan panas dalam suatu tempat yang besar, kemudian
produk yang telah kering dikumpulkan dalam filter kotak, dan siap untuk
dikemas.
b. Thin Film Dryer (Pengering Film Tipis)
Saingan Spray dryer dalam beberapa penerapan tertentu adalah pengering film
tipis yang dapat menanganani zat padat maupun bubur dan menghasilkan hasil
padat yang kering dan bebas mengalir. Efesiensi termal pengering film tipis
biasanya tinggi dan kehilangan zat padatnya pun kecil. Alat ini relatif lebih
mahal dan luas permukaan perpindahan kalornya terbatas.
PENGERING LARUTAN & BUBUR
c.Pengering drum
Jika larutan atau bubur dijalankan ke drum yang dipanaskan dengan uap yang
berputar perlahan, penguapan mengambil tempat dan padatan dapat diperoleh dalam
bentuk kering.Metode memberi makan pengering drum. (a) Drum tunggal, dip-feed.
(b) Drum tunggal, pan-feed. (c) Drum tunggal, splash-feed. (d) Drum ganda, dip-feed.
(e) Drum ganda, Drum top-feed
Drum biasanya terbuat dari besi cor, meskipun baja berlapis kromium atau baja
paduan isoften digunakan di mana kontaminasi produk harus dihindari, seperti dengan
pharmaceuti-cals atau produk makanan.

d.Pengering semprot industri (Industrial Spray Dryers)


Pengering semprot digunakan dalam berbagai aplikasi di mana produk bermutu cukup
tinggi dibuat dalam bentuk butiran. Waktu pengeringan dan ukuran partikel berhubungan
langsung dengan ukuran tetesan, dan oleh karena itu pembentukan awal semprotan
sangat penting. Faktor-faktor yang mengatur pilihan atomiser untuk setiap aplikasi
pengeringan tertentu pada dasarnya tergantung pada karakteristik pakan cair dan pada
karakteristik pengeringan yang diperlukan dari ruang pengering.Meskipun sangat cocok
untuk bahan yang peka terhadap panas yang dapat memburuk jika dibiarkan bersentuhan
dengan permukaan panas di dalam pengering. Pengeringan semprot umumnya dianggap
sebagai proses yang relatif mahal, terutama ketika pemanasan tidak langsung digunakan
METODE PENGERINGAN KHUSUS
a. Pengeringan pelarut
Dua proses digunakan di sini:Pengeringan pelarut super panas di mana bahan yang
mengandung kelembaban non-air dikeringkan dengan kontak dengan uap super
panas dari cairan terkait sendiri. Pengeringan dilakukan dengan gas dengan rasio
udara-kelembaban 90 kg/kgmoisture untuk memastikan bahwa komposisinya jauh
di bawah batas ledakan yang lebih rendah.

b. uap super panas


Penggantian udara dengan uap super panas untuk mengambil uap penguapan
adalah menarik karena menyediakan sumber panas suhu tinggi yang juga
menimbulkan sumber panas yang jauh lebih tinggi yang juga menimbulkan
masalah yang jauh lebih tinggi karena kekuatan pendorong untuk transfer massa
karena tidak menjadi jenuh pada kondisi kelembaban yang relatif rendah seperti
halnya dengan udara. Dalam pengeringan bahan makanan, keuntungan lebih
lanjut adalah bahwa uapnya benar-benar bersih dan kerusakan oksidasi jauh lebih
sedikit. Pengering awalnya diisi dengan udara yang disirkulasikan oleh blower,
bersama dengan kelembaban yang diuapkan. Kelembaban berlebih dibuang ke
atmosfer sehingga udara secara bertahap digantikan oleh uap.
METODE PENGERINGAN KHUSUS
c.Pengeringan beku
Dalam proses ini, bahan pertama-tama dibekukan dan kemudian dikeringkan dengan sublimasi dalam
ruang yang sangat tinggi, 10-40 N /m2, pada suhu 240-260 K. Selama sublimasi es, lapisan permukaan
kering dibiarkan, meskipun ini tidak bebas untuk bergerak karena telah dibekukan,dan struktur sarang
lebah terbentuk. Dengan pengeringan vakum normal dari larutan biologis mengandung garam terlarut,
konsentrasi garam lokal yang tinggi terbentuk di kulit, meskipun dengan pengeringan beku ini tidak terjadi
karena pembekuan padatan. Dengan demikian, freezedrying berguna tidak hanya sebagai metode kerja
pada suhu rendah, tetapi juga sebagai amethod untuk menghindari pengerasan permukaan. Panas harus
disuplai ke material untuk memberikan pemanasan sublimasi. Tingkat pasokan panas harus sedemikian
rupa sehingga tekanan uap air setinggi mungkin diperoleh di permukaan es tanpa bahaya mencairkan
material.
d.Pengeringan flash
Pengeringan konvensional terdiri dari pencampuran dan pemanasan padatan untuk mencapai pengeringan
yang merata, dan secara bersamaan mengangkut uap menjauh dari permukaan padatan sehingga
mempertahankan tingkat transfer massa yang tinggi. Proses pengeringan flash yang khas terdiri dari
konveyor pneumatik yang dimodifikasi di mana padatan padatan ke dalam pipa yang melaluinya mereka
diangkut dalam aliran gas berkecepatan tinggi. Dalam proses seperti itu, lumpur lengket pertama-tama
harus dicampur dengan padatan kering sehingga campuran yang dihasilkan pecah menjadi partikel yang
lebih kecil dalam aliran gas. Karena gas buang limbah dapat sering digunakan sebagai media pengeringan,
sedikit atau tidak ada energi panas eksternal yang diperlukan dan, ketika lumpur kering dibakar sebagai
bahan bakar, panas yang dihasilkan menyediakan banyak energi yang diperoleh untuk pengeringan.
METODE PENGERINGAN KHUSUS
e.Pengering daur ulang sebagian
Variasi dari pengaturan ini adalah sistem loop tertutup di mana seluruh aliran udara atau gas
dibatasi dan didaur ulang setelah mengembun keluar uap. Sistem semacam itu hanya
dibenarkan jika cairan atau gas yang menguap harus dipecah. Selain sistem once-through dan
theclosed-loop, ada kelas ketiga pengering yang menggabungkan sebagian-recyclemode
operasi. Dalam sistem ini, sebagian besar, biasanya 40-60 persen, dari udara keluar
dikembalikan ke pengering untuk meminimalkan persyaratan pemanasan dan penurunan
perlakuan limbah yang diperlukan.

Daur ulang dari aliran limbah memiliki keuntungan sebagai berikut:

o Lebih sedikit panas yang hilang di knalpot yang meninggalkan, biasanya, pada
340-420K,
o Karena total volume gas buang berkurang, biaya untuk mencegah gas atau
partikel yang tidak diinginkan memasuki atmosfer berkurang,
o Ketika menggunakan pembakar langsung untuk memanaskan udara, tingkat
kandungan oksigen diminimalkan, sehingga memungkinkan produk sensitif untuk
ditangani dan mengurangi potensi bahaya kebakaran dan/atau eksplosi.
Kolektor yang lebih kecil diperlukan untuk mengeluarkan produk kering dari gas buang,
KLASIFIKASI PENGERINGAN
Pengeringan dimana zat padat bersentuhan
langsung dengan gas panas (biasanya udara)
disebut pengeringan adiabatik (adiabatic dryer)
atau pengeringan langsung (direct dryer). Bila
perpindahan kalor berlangsung dari suatu medium
luar dinamakan pengering nonadiabatik atau
pengering tak langsung. Pada beberapa unit

KLASIFIKASI
terdapat gabungan pengeringan adiabatic dan
nonadiabatik, pengering ini biasa disebut

PENGERINGAN
pengering langsung-tak-langsung (direct-indirect-
dryer).
PENGERING ADIABATIK
Dalam pengeringan adiabatik, zat padat kontak langsung dengan gas
panas dibedakan atas :
a. Gas ditiup melintas permukaan hamparan atau lembaran zat padat,
atau melintas pada satu atau kedua sisi lembaran. Proses ini
disebut pengeringan dengan sirkulasi silang
b. zat padat disiramkan kebawah melaui suatu arus gas yang
bergerak perlahan-lahan keatas. Proses ini disebut penyiraman
didalam pengering putar.
c. Gas dialirkan melalui zat padat dengan kecepatan yang cukup
untuk memfluidisasikan hamparan.
d. Zat padat seluruhnya dibawah ikut dengan arus gas kecepatan
tinggi dan diangkut secara pneumatic dari piranti pencampuran
kepemisah mekanik.
PENGERING NON ADIABATIK
Dalam pengering non adiabatik, satu-satunya gas yang harus dikeluarkan ialah uap air atau uap
zat pelarut, walaupun kadang-kadang sejumlah kecil “gas penyapu” (biasanya udara atau
nitrogen) dilewatkan juga melalui unit itu.
Pengering-pengering adiabatik dibedakan terutama menurut zat padat yang kontak dengan
permukaan panas atau sumber panas kalor lainnya yang terbagi atas :
a. zat padat dihamparkan diatas suatu permukaan horizontal yang stasioner atau bergerak
lambat. Pemanasan permukaan itu dapat dilakukan dengan listrik atau dengan fluida
perpindahan kalor seperti uap air panas. Pemberian kalor itu dapat pula dilakukan dengan
pemanas radiasi yang ditempatkan diatas zat padat itu.
b. Zat padat itu bergerak diatas permukaan panas, yang biasanya berbentuk silinder, dengan
bantuan pengaduk atau konveyor sekrup (screw konveyor).
c. Zat padat menggelincir dengan gaya gravitasi diatas permukaan panas yang miring atau
dibawa naik bersama permukaan itu selama selang waktu tertentu dan kemudian
diluncurkan lagi ke suatu lokasi yang baru.
PENGERING NON ADIABATIK
Dalam pengering non adiabatik, satu-satunya gas yang harus dikeluarkan ialah uap air atau uap
zat pelarut, walaupun kadang-kadang sejumlah kecil “gas penyapu” (biasanya udara atau
nitrogen) dilewatkan juga melalui unit itu.
Pengering-pengering adiabatik dibedakan terutama menurut zat padat yang kontak dengan
permukaan panas atau sumber panas kalor lainnya yang terbagi atas :
a. zat padat dihamparkan diatas suatu permukaan horizontal yang stasioner atau bergerak
lambat. Pemanasan permukaan itu dapat dilakukan dengan listrik atau dengan fluida
perpindahan kalor seperti uap air panas. Pemberian kalor itu dapat pula dilakukan dengan
pemanas radiasi yang ditempatkan diatas zat padat itu.
b. Zat padat itu bergerak diatas permukaan panas, yang biasanya berbentuk silinder, dengan
bantuan pengaduk atau konveyor sekrup (screw konveyor).
c. Zat padat menggelincir dengan gaya gravitasi diatas permukaan panas yang miring atau
dibawa naik bersama permukaan itu selama selang waktu tertentu dan kemudian
diluncurkan lagi ke suatu lokasi yang baru.
PENGELOMPOKAN MESIN
PENGERINGAN
Furnace adalah alat tempat terjadinya pembakaran suatu bahan
bakar (padat, cair, dan gas) dimana gas hasil pembakaran
tersebut dimanfaatkan panasnya untuk memanaskan suatu
bahan. Furnace berfungsi untuk memindahkan panas (kalor)
yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang berlangsung
dalam suatu ruang pembakaran (combustion chamber) ke fluida
yang dipanaskan. dengan mengalirkannya melalui pipa-pipa
pembuluh (tube). Tujuan dari pemindahan panas hasil
pembakaran ke fluida adalah agar tercapai suhu operasi yang
diinginkan pada proses berikutnya. Sumber panas furnace
FURNACE berasal dari pembakaran antara bahan bakar padat, cair, dan gas

(TUNGKU PEMBAKARAN)
dengan udara yang panasnya digunakan untuk memanaskan
crude oil yang mengalir di dalam tube.
TIPE –TIPE FURNACE (TUNGKU PEMBAKARAAN
a. Tipe Box (Box Furnace)
Dapur tipe box mempunyai bagian radiant dan konveksi yang dipisahkan oleh
dinding batu tahan api yang disebut bridge wall. Burner dipasang pada ujung dapur
dan api diarahkan tegak lurus dengan pipa atau dinding samping dapur (api sejajar
dengan pipa). Aplikasi dapur tipe box:
1. Beban kalor berkisar 60-80 MMBtu/Jam atau lebih.
2. Dipakai untuk melayani unit proses dengan kapasitas besar.
3. Umumnya bahan bakar yang dipakai adalah fuel oil.
4. Dipakai pada instalasi-instalasi tua, adakalanya pada instalasi baru yang
mempunyai persediaan bahan bakar dengan kadar abu (ash) tinggi.
TIPE –TIPE FURNACE (TUNGKU PEMBAKARAAN
b. Tipe Silindris Tegak (Vertical)
Furnace ini mempunyai bentuk konstruksi silinder dan bentuk alas
(lantai) bulat. Tube dipasang vertical ataupun konikal. Burner dipasang pada
lantai sehingga nyala api tegak lurus ke atas sejajar dengan dinding
furnace. Furnace ini dibuat dengan atau tanpa ruang konveksi. Jenis pipa
pemanas yang dipasang di ruang konveksi biasanya menggunakan finned
tube yang banyak digunakan pada furnace dengan bahan bakar gas.
Aplikasi dapur tipe silindris :
• Digunakan untuk pemanasan fluida yang mempunyai perbedaan
suhu antara inlet dan outlet tidak terlalu besar atau sekitar 2000F
(900C).
• Beban kalor berkisar antara 10 s.d. 200 gj/jam.Umumnya dipakai
pemanas fluida umpan reaktor.
Ketel uap adalah sebuah alat untuk menghasilkan uap, dimana
terdiri dari dua bagian yang penting yaitu: dapur pemanasan,
dimana yang menghasilkan panas yang didapat dari
pembakaran bahan bakar dan boiler proper, sebuah alat yang
mengubah air menjadi uap. Uap atau fluida panas kemudian
disirkulasikan dari ketel untuk berbagai proses dalam aplikasi
pemanasan. Klasifikasi ketel uap ada beberapa macam, untuk
memilih ketel uap harus mengetahui klasifikasinya terlebih
dahulu, sehingga dapat memilih dengan benar dan sesuai
dengan kegunaannya di industri. Karena jika salah dalam
KETEL UAP pemilihan ketel uap akan menyababkan penggunaan tidak akan
maksimal dan dapat menyebabkan masalah dikemudian
harinya.
TIPE –TIPE KETEL UAP BERDASARKAN FLUIDA YANG MENGALIR
a. Ketel Pipa api ( Fire tube boiler )
Ketel pipa api digunakan untuk memanasi air dan uap, akan melalui silinder api,
pipa-pipa ataupun tabung-tabung api (fire cylinder, fire duct, fire pipe, dan fire tubes),
yang dibagian luarnya terdapat air atau uap. Pada ketel pipa api, gas panas melewati
pipa-pipa dan air umpan ketel ada di dalam shell untuk dirubah menjadi steam. Ketel
pipa api dapat menggunakan bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan bakar padat
dalam operasinya. Adapun kelebihan menggunakan ketel uap pipa api, antara lain :
1. Menghasilkan uap dengan tekanan lebih tinggi daripada ketel pipa api.
2. Untuk daya yang sama menempati ruang yang lebih kecil daripada ketel pipaapi.
3. Laju aliran uap lebih rendah.
4. Komponen – komponen yang berbeda bisa diurai sehingga mudah untuk
dipindahkan.
5. Permukaan pemanasan lebih efektif karena gas panas mengalir keatas pada arah
tegak.
6. Pecah pada pipa tidak meniimbulkan kerusakan ke seluruh ketel.
TIPE –TIPE KETEL UAP BERDASARKAN FLUIDA YANG MENGALIR
b.Ketel pipa air ( water tube boiler )
Pada ketel pipa air, air diumpankan Boiler melalui pipa-pipa masuk kedalam drum.
Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakaran membentuk steam pada daerah uap dalam
drum. Ketel ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi.Pada ketel pipa air,
air diumpankan boiler melalui pipa-pipa masuk ke dalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan
oleh gas pembakaran membentuk steam pad daerah uapdalam drum. Ketel ini dipilih jika
kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus ketel untuk pembangkit
tenaga. Untuk ketel pipa air yang menggunakan bahan bakar padat, tidak umum dirancang
secara paket. Karakteristik ketel pipa air sebagai berikut:
1. Fored, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan efisiensi pembakaran.
2. Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air.
3. Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi. Adapun keuntungan
menggunakan ketel uap pipa air, antara lain :
1. Konstruksi ketel sederhana
2. Biaya awal murah
3. Baik untuk kapasitas uap yang besar
TIPE –TIPE KETEL UAP BERDASARKAN FLUIDA YANG MENGALIR
c.Kipas (fan)
Fan yang digunakan terdiri dari dua yaitu fan untuk heat exchanger dan fan untuk
menghembuskan udara panas (heat exhauster). Blower heat exchanger adalah mesin atau alat
yang digunakan untuk menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan
dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas
tertentu.
Kipas angin (fan) adalah perangkat mekanis yang digunakan untuk membuat aliran gas kontinu
seperti udara. Kipas pendingin berfungsi untuk mengalirkan udara melewati alat heat exchanger
agar panas yang terdapat pada dinding dan sirip-sirip pada alat heat exchanger dapat dilepas
dengan mudah ke udara. Aliran udara pada mesin-mesin kendaraan selalu parallel dengan
gerakan kendaraan, tetapi berlawanan, artinya kipas menghisap udara luar dari depan masuk ke
dalam ruang mesin. Karena itu, kipas pendingin dan alat heat exchanger selalu tegak lurus
terhadap arah dari gerakkan kendaraan. Dalam setiap sistem pendingin, yang menggunakan gas
sebagai penghantar, kipas angin adalah unit wajib yang menciptakan aliran udara dalam sistem.
Sistem ini dapat dilihat dalam kipas angin sederhana yang digunakan di rumah tangga. Ketika
membutuhkan tekanan yang tinggi diperlukan blower yang digunakan sebagai pengganti kipas
angin. Sehingga, Fan dapat menghasilkan aliran gas dengan sedikit tekanan dan volume gas
yang lebih besar, sementara blower dapat menghasilkan rasio tekanan yang relative lebih tinggi
dengan volume aliran gas yang lebih besar.
CONTOH SOAL
CONTOH SOAL 1
Kadar Air No 1
Catatan! Suatu bahan yang dikeringkan itu pasti akan mengalami pengurangan kadar air.
500 kg mie basah dengan kadar air 60% wb akan dikeringkan sehingga menjadi
memiliki kadar air 25% wb. Hitung berat air yang diuapkan

Kadar air wet basis bisa dinyatakan dengan persamaan:


Mwb1 = W1S+W1 ×100% Mwb2 = W2S+W2 ×100%
Berat air masuk yang terdapat pada bahan masuk pengering
W1 = Mwb × berat bahan total (W1 + S)
= 0,6 × 500 kg = 300 kg
Kemudian sebagian dari air dari 300 kg akan menguap dan terbawa aliran udara sehingga
berat air yang tertinggal dalam bahan adalah W2
Berat bahan kering
Berat bahan total = W1 + S = 500 kg oleh karena itu W1 = 300 kg sehingga berat bahan kering
S = 200 kg
Berat air keluar yang terdapat pada bahan keluar pengering
W2 = Mwb2 × (W2 + S) = 0,25 × (W2 + 200 kg)
W2 = 0,25 W2 + 50 kg → 0,75 W2 = 50 kg → W2 = 66,7 kg
Berat air yang diuapkan
Berat air yang diuapkan = W1 – W2 = (300 – 66,7) kg = 233,3 kg
CONTOH SOAL 2
Kadar Air No 2
Catatan! Untuk soal nomor 2 itu mirip dengan soal nomor 1 mengenai kadar air hanya saja disini yang
diketahui kadar air nya dalam bentuk dry basis.
215 kg gabah dengan kadar air 35% db akan dikeringkan sehingga menjadi kadar air 12% db. Hitunglah berat
air yang didapatkan

Mwb = Mdb1+ Mdb Merubah Mdb menjadi Mwb Mwb = 0,351+0,35 =0,26
Berat air masuk yang terdapat pada bahan masuk pengering
W1 = Mwb × berat bahan total (W1 + S)
= 0,26 × 215 kg = 55,9 kg
Kemudian sebagian dari air dari 55,9 kg akan menguap dan terbawa aliran udara sehingga berat air
yang tertinggal dalam bahan adalah W2
Berat bahan kering
Berat bahan total = W1 + S = 215 kg karena W1 = 55,9 kg maka nilai S = 215 kg – 55,9 kg = 159,1 kg
Sehingga:
Berat air keluar yang terdapat pada bahan keluar pengering
Dapat dihitung dengan rumus: Kadar air dry basis
Mdb2 = W2S ×100%
W2 = Mdb2 × (S) = 0,12 ×(159,1) kg
W2 = 19,1
Sehingga:
Berat air yang diuapkan
Berat air yang diuapkan = W1 – W2 = (55,9 – 19,1) kg = 36,8 kg
Jadi 2 Soal ini mengenai kadar air pada bahan yang menunjukkan perubahan ketika dilakukan proses
pengeringan.
CONTOH SOAL 3
Kebutuhan Energi No 3
Catatan! Ketika kita melakukan pengeringan kita tahu bahwa di dalam proses pengeringan
ada 2 kejadian dimana terjadi perubahan suhu karena adanya panas yang diberikan oleh
udara pengering dan kemudian terjadinya perubahan fase karen adanya air yang keluar.
Berapa besar kebutuhan energi pada pengeringan mie basah pada soal no 1 jika suhu bahan
awal sebelum masuk pengeringan adalah 25°C dan pengeringan berjalan pada suhu 100°C
pada tekanan 1 atm

Pada sistem ini energi digunakan untuk memanaskan bahan dari 25°C ke 100°C
(Panas sensibel) Q = mmie basah CPmie basah ΔT (100 – 25) °C
Kemudian karena adanya perubahan fase air dari cair menjadi uap maka ada:
Panas yang digunakan untuk menguap air (panas laten)
Q = muap air Hpenguapan pada 100°C
Jika diketahui CPmie basah = 3,8 KJ/kg. °C →Panas sensibel = 500 kg × 3,8 KJ/kg °C × (100-25)
°C = 142.500 KJ
Dimana H penguapan pada 100°C nilainya dari entalphi uap jenuh – 1 Liquid maka diperoleh
angka ↓
Hpenguapan pada 100°C = ( 2676,1 – 419,04) KJ/kg
= 2257,06 KJ/kg
Panas laten = 233,3 kg × 2257,06 KJ/kg = 526.527 KJ
Total panas yang dibutuhkan ntuk pengeringan adalah: Panas Sensibel + Panas laten =
142.500 + 526.572 KJ = 669.072 KJ
CONTOH SOAL 3
Dik : P1 = 25 kg
b. Neraca massa total pada Dryer
P1 = A2 + P1
25 kg = A2 + P2
Neraca massa komponen CaCo3
0,4 × 25 kg = 0,917 × P2
10 kg = 0,917 P2
10 𝑘𝑔
P2 = 0,917

P2 = 10,905 kg
Substitusikan nilai P2 ke persamaan 2
25 kg = A2 + 10,905 kg
A2 = 25 kg – 10,905 kg
A2 = 14,095 kg
Jadi banyaknya kadar H2O yang dilepaskan pada proses pengeringan itu ialah 14,095 kg sedangkan pada
P2 laju alir pada produk itu ialah 10,905 kg.
CONTOH SOAL 4
CONTOH SOAL 4
Dik : P1 = 25 kg
b. Neraca massa total pada Dryer
P1 = A2 + P1
25 kg = A2 + P2
Neraca massa komponen CaCo3
0,4 × 25 kg = 0,917 × P2
10 kg = 0,917 P2
10 𝑘𝑔
P2 = 0,917

P2 = 10,905 kg
Substitusikan nilai P2 ke persamaan 2
25 kg = A2 + 10,905 kg
A2 = 25 kg – 10,905 kg
A2 = 14,095 kg
Jadi banyaknya kadar H2O yang dilepaskan pada proses pengeringan itu ialah 14,095 kg sedangkan pada P
laju alir pada produk itu ialah 10,905 kg.

Anda mungkin juga menyukai