b. Lima tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 22 oktober 2010, KSAP menerbitkan SAP
berbasis akrual yang ditetapkan dengan PP nomor 71 tahun 2010. Dengan adanya PP nomor
71 tahun 2010, maka PP nomor 24 tahun 2005 dinyatakan tidak berlaku lagi. Berdasarkan
SAP berbasis akrual, komponen-komponen laporan keuangan pemerintah terdiri atas berikut
ini.
1. Laporan realisasi anggaran
2. Laporan perubahan saldo anggaran lebih
3. Neraca
4. Laporan operasional
5. Laporan arus kas
6. Laporan perubahan ekuitas
7. Catatan atas laporan keuangan
BASIS AKUNTANSI
Pada saat ini pemerintah Indonesia masih menggunakan basis kas, untuk anggaran maupun
akuntansi realisasi anggarannya. Apabila ada Pemerintah Daerah yang menetapkan basis
akrual penuh dalam sistem akuntansinya, termasuk untuk pendapatan dan belanja, maka
dalam penyusunan LRA laporan yang dihasilkan dari basis akrual tersebut harus dikonversi
ke LRA berbasis kas. Dengan menggunakan basis kas, pendapatan diakui pada saat Diterima
pada rekening kas umum negara atau Kas umum daerah.
Oleh karena itu, pada saat uang diterima juru pungut atau bendahara penerimaan jumlah
tersebut belum diakui sebagai pendapatan daerah, pengakuannya baru dilakukan setelah uang
tersebut disetor ke rekening kas umum daerah. Sementara itu, pengeluaran pembiayaan
diakui pada saat dikeluarkan kas dari rekening kas umum negara atau Kas umum daerah.
AKUNTANSI ANGGARAN
Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen
yang dilakukan untuk membantu pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan.
akuntansi anggaran mencatat dan menyajikan akun atau perkiraan operasi dalam format yang
sama dan sejajar dengan anggaran. akuntansi anggaran diselenggarakan pada saat anggaran
disahkan, Anggaran dialokasikan, dan anggaran di realisasikan.
AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA
Pendapatan diakui pada saat kas Diterima pada rekening kas umum negara atau daerah.
Pembukuan pendapatan harus dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu pembukuan
penerimaan bruto dan tidak diperbolehkan mencatat jumlah netonya setelah dikompensasikan
dengan pengeluaran. Asas bruto dapat dikecualikan apabila besaran pengurangan terhadap
pendapatan LRA bersifat variabel terhadap pendapatan yang dimaksud dan tidak dapat
dianggarkan terlebih dahulu karena proses belum selesai.
SAP berbasis akrual membedakan laporan keuangan menjadi 2 pelaporan dan menerapkan
basis akuntansi yang berbeda, yaitu pelaporan pelaksanaan anggaran menggunakan basis kas
termasuk didalamnya LRA dan laporan perubahan SAL, pelaporan finansial menggunakan
basis akrual termasuk di dalamnya neraca, laporan operasional, laporan arus kas dan laporan
perubahan ekuitas. Hal ini yang menyebabkan perbedaan antara pendapatan-LRA dengan
pendapatan-LO, dan belanja (LRA) dengan beban (LO).
AKUNTANSI BELANJA
Belanja adalah pengurangan ekuitas dana lancar pemerintah untuk pengeluaran yang
ditetapkan dalam dokumen otoritas kredit anggaran (allotment). Belanja diakui pada saat
terjadinya pengeluaran dari rekening kas umum negara atau daerah. Pembayaran belanja
dapat dilakukan secara langsung atau melalui dana kas kecil yang diberikan kepada para
bendahara pengeluaran. apabila terdapat belanja untuk perolehan aset tetap atau aset lainnya,
maka pada saat terjadi pembayaran tidak hanya dilakukan pencatatan belanja tetapi sekaligus
perolehan aset nya. Dana kas kecil digunakan pemerintah untuk membayar keperluan sehari-
hari perkantoran.
AKUNTANSI SURPLUS/DEFISIT-LRA
Surplus-LRA adalah selisih lebih antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode
pelaporan. Defisit-LRA adalah selisih kurang antara pendapatan-LRA dan belanja selama
satu periode pelaporan. Selisih antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode
pelaporan dicatat dalam satu pos Surplus/defisit-LRA
AKUNTANSI PEMBIAYAAN
Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama
dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran (Ritonga,2010).
Transaksi pembiayaan dapat berupa transaksi penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
pembiayaan.
1. Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan kas daerah antara lain berasal dari
penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaan
daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga, dan
penjualan investasi permanen lainnya.
2. Pengeluaran pembiayaan adalah Semua pengeluaran kas daerah karena memberikan
pinjaman kepada pihak ketiga, pembentukan dana cadangan, penyertaan modal
pemerintah, dan pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran
tertentu.
AKUNTANSI SiLPA/SiKPA
Selisih lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA) adalah selisih lebih/kurang antara
realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan. Selisih lebih/kurang
pembiayaan anggaran diperoleh dari penutupan akun Surplus/Defisit dan Pembiayaan Neto
pada akhir tahun anggaran, untuk selanjutnya dipindahkan ke Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih.