NIM : 1910721001
Mata Kuliah : Linguistik Historis Komparatif
Tanggal : 10 Maret 2022
Refleksi Materi 2
1. Periode 1 (1830-1860)
Franz Bopp dianggap sebagai tokoh yang meletakkan dasar-dasar ilmu
perbandingan bahasa. Secara sistematis ia membandingkan akhiran-akhiran dari
kata-kata kerja dalam bahasa sansakerta, Yunani, Latin, Persia, dan German.
Rasmus Lristian Rask (1787-1832) memperlihatkan bahwa kata-kata dalam
bahasa-bahasa German mengandung usnur-unsur bunyi teratur hubungannya
dengan kata-kata bahasa-bahasa Indo-Eropa lainnya.
Hubungan-hubungan bunyi itu kemudian disempurnakan lagi oleh Jakob Grimm
dan kemudian terkenal dengan nama Lautgeselz (hukum Bunyi) atau terkenal
juga dengan nama Grimm’s Law (Hukum Grimm).
Friedrich von Schlegel (1772-1829) berhasil menunjukkan hubungan antara
bahasa Sansakerta, Yunani, Latin, Persia, dan German serta menetapkan bahasa-
bahasa itu sebagai bahasa Fleksi. Sebab itu ia membagi bahasa-bahasa di dunia
atas dua kelas besar yaitu bahasa fleksi dan bahasa berakfiks.
August von Schlegel menambahkan kelas tipologis yang ketiga sehingga menjadi
: bahasa fleksi, bahasa berafiks, dan bahasa tanpa struktur gramatikal.
Wilhelm von Humboldt (1767-1835) membuat klasifikasi atas bahasa-bahasa di
dunia: bahasa isolatif menggangtikan istilah von Schlegel ‘bahasa tanpa struktur
gramatika’), bahasa fleksi, bahasa aglutinatif (menggantikan istilah von Schlegel
‘bahasa berafiks’), dan bahasa inkorporatif.
2. Periode II (1861-1880)
August Schleicher (1823-1868) mengemukakan pengertian-pengertian baru
seperti Ursprache (proto language) yaitu bahasa tua yang menurunkan sejumlah
bahasa-bahasa kerabat. Kemudian, mencetuskan Stammbaumtheorie yang
melihat adanya organisme bahasa yang kemudian berkembang lebih jauh yaitu
akar kata.
G. Curtius (1820-1885) menerapkan metode perbandingan untuk filologi klasik.
Max Muller memperkenalkan istilah analistis dan sintesis untuk menyebut bahasa
isolatif dan fleksi berdasarkan kemungkinan segmentabilitas dari unit-unitnya.
W.D. Whitney menambahkan istilah polisintetis untuk menyebut bahasa
inkorporatif.
3. Periode III (1880-akhir abad XIX)
Muncul aliran yang bernama junggrammatiker yang mengandung hukum
Grimm.
Leonard Bloomfil menjadikan linguistik historis komparatif sebagai sebuah ilmu
yang eksak dalam metode-metodenya, kemudian
4. Periode IV (Awal Abad XX)
Fonetik, berkembang sebagai suatu studi ilmiah.
Muncul penelitian atas dialek-dialek, Psikolinguistik dan Sosiolinguistik.
Aliran Praha, yang muncul sebagai reaksi terhadap studi bahasaindividual
(idiolek).
Refleksi Materi 3
Jenis-Jenis Perubahan Bunyi