Anda di halaman 1dari 1

Filsafat Alam (Naturphilosophie)

Sudah disinggung bahwa logika mempelajari hakikat yang Absolut “pada dirinya”. Filsafat
alam lalu mempelajari yang Absolut yang sudah mengasingkan diri dalam alam, yakni yang Absolut
“bagi dirinya”. Perlu diperhatikan di sini bahwa yang dimaksud dengan alam oleh Hegel adalah
sebuah tahap atau momen dalam kehidupan yang absolut sendiri, yakni tahap ekternalitasnya. Di
sini Hegel menghadapi problem yang mendasar. Di satu pihak dia tidak setuju kalau alam disamakan
dengan allah atau yang absolut, dan di lain pihak, dari sudut pandang idealistisnya dia sulit
menerima adanya alam objektif yang lepas dari yang absolut.

Filsafat Roh (Geistesphilosophie)

Filsafat Roh mempelajari bagaiman yang absolut mengenali dirinya kembali, menjadi
sesuatu yang ada “pada dan bagi dirinya”, atau ada yang berpikir tentang dirinya. Hegel
menyebutnya “Roh”. Dalam filsafat roh dari Hegel ini, filsafat sejarah harus juga di tempatkan
didalamnya, seperti filsafat politik. Menurut Hegel, di dunia ini ada banyak negara, maka diperlukan
perjanjian. Kalau perjanjian dilanggar, terjadilah perang. Akhirnya kita memasuki bagian terakhir
filsafat roh yang menjadi puncak tertinggi sistem Hegelian, yaitu Roh absolut. Yang absolut adalah
yang ada, dan yang ada itu adalah roh. Dari segi epistimologis, Roh absolut adalah roh pada taraf
pengetahuan absolut yang dijelaskan Hegel dalam Phanomenologie des Geistes. Tetapi dari segi
metafisis, Dia adalah yang absolut sendiri.

Hegelian Sayap Kiri dan Kanan

Di berbagai universitas di jerman dan eropa filsafat Hegel diajarkan dan juga berpengaruh
khususnya dalam teologi. Problematik yang ditinggalkan Hegel ternyata subur untuk diskusi filosofis
waktu itu adalah perbedaan paham mengenai status yang absolut. Karena itu di antara murid-
murid Hegel sendiri terjadi perbedaan posisi. Mereka yang disebut “Hegelian Sayap Kanan”
(Rechtshegelianismus) menerima tafsiran yang pertama, yaitu teisme. Akan tetapi, “Hegelian Sayap
Kiri” (Linkshegelianismus) menerima tafsiran kedua yang bersifat panteistis.

Anda mungkin juga menyukai