Anda di halaman 1dari 2

Nama : Tesa Prameswari

NIM : 30720023
Prodi : D3 Kebidanan

PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI MENURUT BUDAYA


SETEMPAT
(Desa Kecubung , Kecamatan Pace , Kabupaten Nganjuk)

Wawancara dengan 10 orang Ibu yang berada di wilayah Desa


Kecubung yang saya dapatkan yaitu :
 Ada 9 orang mengatakan bahwa KB itu penting bagi mereka untuk
mengatur jarak kehamilan serta merencanakan keluarga dan mereka
mengatakan bahwa saat melakukan KB ke petugas Kesehatan mereka
sangat menjelaskan dengan rinci mulai dari cara pemilihan alat kontrasepsi
sesuai kebutuhannya. Misalnya : Pemilihan KB Suntik 3 bulan bagi Ibu
yang menyusui.

 Sedangkan, ada 1 orang yang memiliki kepercayaan bahwa memiliki


banyak anak maka akan semakin meningkatkan rezeki, dan mengatakan
bahwa belum memahami program Keluarga Berencana seperti cara
pemilihan alat kontrasepsi yang efektif dan sesuai dengan kebutuhannya.

 Menurut saya, dari hasil wawancara tersebut budaya masyarakat di Desa


Kecubung dari 10 orang ibu yang 9 orang Ibu tidak berpegang teguh
dengan adanya budaya “Banyak anak banyak rezeki”. Namun, salah satu
dari mereka yaitu masih percaya dengan Budaya tersebut yaitu “Banyak
anak banyak rezeki” . Selain itu, dengan adanya satu orang mengatakan
belum memahami program KB , karena disebabkan petugas kesehatan
yang ada di Desa Kecubung belum rutin melakukan sosialisasi tentang
program KB kepada masyarakat setempat. Maka, dari itu masih menjadi
kendala bagi pasangan usia subur dalam menentukan metode kontrasepsi
yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Walaupun hanya satu orang saja
yang mengatakan belum memahami program KB , namum hal ini
berkaitan dengan kepercayaan dan sosial budaya masyarakat yang masih
belum memahami pentingnya kontrasepsi dalam mengatur jarak
kehamilan serta merencanakan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai