MANAJEMEN KEPERAWATAN
ANALISIS SWOT RSUD SIDOARJO DI RUANG TULIP LANTAI 2
BARAT
PERIODE 20 JANUARI 2020 – 01 FEBRUARI 2020
Disusun Oleh :
Kelompok 7 & 8 :
Anggota kelompok
MOJOKERTO
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Manajemen
Keperawatan yang berjudul Analisis Swot RSUD Sidoarjo di Ruang Tulip
Lantai 2 Barat dengan tepat waktu tanpa halangan apapun.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Manajemen Keperawatan.Dengan dituliskannya makalah ini diharapkan
mahasiswa maupun tenaga kesehatan dapat memahami Makalah Analisis Swot
RSUD Sidoarjo. Makalah ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dr. Antok irawan Sp.P Selaku direktur utama RSUD Sidoarjo
2. Dr. M. Sajidin, S.Kp., M.Kes selaku Ketua STIKes Bina Sehat PPNI.
3. Ana Zakiyah.M.Kep selaku Kepala Prodi Ilmu Keperawatan.
4. Dr.Windu Santoso selaku Dosen Mata KuliahKeperawatan Manajemen.
5. Anik sopo S.Kep.Ns selaku Kepala instalasi keperawatan ruangan tulip
barat RSUD Sidoarjo.
6. Aries sopo, S.Kep.Ns selaku pembimbing ruangan diruang tulip barat.
7. Ucapan terima kasih teman-teman yang telah mendukung, mendorong
memberikan fasilitas kepada penulis sehingga terselesainya makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari
semua pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.
Mojokerto, 1 Februari 2020
2
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................6
2.7 Kepuasan......................................................................................17
BAB 3 PEMBAHASAN............................................................................19
3.1.3 Tujuan.....................................................................................19
3
3.1.4 Nilai dasar...............................................................................20
3.4 METHODE((M3).........................................................................73
3.4.1 MAKP....................................................................................73
4
3.6 M-5 Mutu : kualitas pelayanan keperawatan...............................94
4.1 M1..............................................................................................135
4.2 M2..............................................................................................138
4.3 M3..............................................................................................142
4.4 M4..............................................................................................155
4.5 M5..............................................................................................159
BAB 5 PENUTUP...................................................................................162
4.1 Kesimpulan.................................................................................162
4.2 Saran...........................................................................................162
5
6
BAB 1
PENDAHULUAN
7
Selain itu, terdapat ruang isolasi yang berada di lantai 2 sebanyak 4
TT yang dikhususkan untuk kasus-kasus penyakit tertentu seperti TBC
MDR. Dan terdapat 48 TT , Dengan bagian mawar merah barat 24 TT dan
Mawar merah barat 24 TT untuk pasien penyakit paru baik TBC maupun
Non Tbc.
8
BAB 2
KAJIAN TEORI
Analisis SWOT merupakan salah satu alat ynag paling murah dan
mudah dilakukan oleh organisasi untuk mengetahui posisi organisasi.
Analisis SWOT juga dapat dilakukan untuk diindentifikasi individu agar
mampu membuat rencana strategi yang baik sehingga tujuan hidup dapat
tercapai. (Basuki, 2018)
9
Analisis ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif,
karena bisa jadi dua orang yang menganalisis sebuah organisasi akan
memandang berbeda keempat bagian tersebut. Hal ini wajar terjadi, karena
analisis SWOT adalah sebuah analisis yang akan memberikan output berupa
arahan dan tidak memberikan solusi “ajaib” dalam sebuah permasalahan.
10
2.2 Faktor-faktor Analisis SWOT
11
c. Lembaga pendidikan swasta yang pada umumya kurang bisa
menangkap peluang, sehingga mereka hanya puas dengan keadaan yang
dihadapi sekarang ini.
d. Output pada lembaga pendidikan yang belum sepenuhnya bersaing
dengan output lembaga pendidikan yang lain dan sebagainya.
3. Opportunities (peluang)
Peluang adalah suatu situasi yang menguntungkan bagi suatu
perusahaan, serta kecenderungan-kecenderungan yang merupakan salah
satu sumber peluang.
Situasi lingkungan tersebut misalnya:
a. Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan peserta didik.
b. Identifikasi suatu layanan pendidikan yang belum mendapat perhatian.
c. Perubahan dalam keadaan persaingan.
d. Hubungan dengan pengguna atau pelanggan dan sebagainya.
4. Threats (ancaman)
Ancaman merupakan penganggu utama bagi posisi perusahaan.
Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya
kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan
teknologi, serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman
bagi keberhasilan perusahaan.
12
2.4 Analisis SWOT
13
merupakan tanggung jawab lingkungan manajemen lembaga pendidikan.
Jika analisis SWOT dilakukan dengan tepat, maka upaya untuk memilih dan
menentukan strategi yang efektif akan membuahkan hasil yang diinginkan.
14
Sedangkan menurut Said, 2013 menggambarkan hubungan antara
Strength, Weaknesses, Opportunities, dan Treaths dalam analisis SWOT adalah
sebagai berikut
15
b. Moderate, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namun
peluang pencapaian kecil atau sebaliknya.
c. Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta peluang
tercapaianya besar.
Sedangkan, ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat
trend perkembangan (persaingan) dan tidak bisa dihindari.Ancaman juga
bisa dilihat dari tingkat keparahan pengaruhnya (seriousness) dan
kemungkinan terjadinya (probability of occurance). Sehingga ancaman
tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Ancaman utama (Major Threats) adalah ancaman yang kemungkinan
terjadinya tinggi dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini,
diperlukan beberapa planning yang harus dilakukan institusi untuk
mengantisipasi.
b. Ancaman tidak utama (Minor Threats) adalah ancaman yang
dampaknya kecil dan kemungkinan terjadinya kecil
c. Ancaman moderate (Moderate Threats) berupa kombinasi tingkat
keparahan yang tinggi namun kemungkinan terjadinya rendah dan
sebaliknya.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan beberapa kategori situasi
institusi dilihat dari keterkaitan antara peluang dan ancamannya, yaitu
sebagai berikut:
a. Suatu institusi dikatakan unggul jika memiliki major opportunity yang
besar dan major threats yang kecil.
b. Suatu institusi dikatakan spekulatif jika memiliki high opportunity dan
threats pada saat yang sama.
c. Suatu institusi dikatakan mature jika memiliki low opportunity dan low
threat.
d. Suatu institusi dikatakan in trouble jika memiliki low opportinity dan
high threats.
Tidak ada satu cara terbaik untuk melakukan analisis SWOT. Yang
paling utama adalah membawa berbagai macam pandangan/perspektif
16
P
K
A
/M
f
m
y
h
u
4
v
3
c
2
.g
:1
w
lp
ijo
b
e
k
r
d
n
ta
s
bersama-sama sehingga akan terlihat keterkaitan baru dan implikasi dari
hubungan tersebut.
17
6) Menjalankan kegiatan sesuai aturan/standart
Pada pembahasan praktik keperawatan akan kebijakan
dijabarkan tentantg dijabarkan tentang model praktik, metode
praktik, dan standar. (Nursalam, 2015)
Keperawatan (MAKP)
2.7 Kepuasan
18
BAB 3
PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan disajikan tentang tahapan proses pengkajian yang
meliputi pengumpulan data, analisis SWOT, dan identifikasi masalah.
1
2
3.1.3 Tujuan
19
3.1.4 Nilai dasar
20
Struktur 1: Struktur Organisasi Instalasi Rawat Inap Tulip Tahun
2020
Manajer Pelayanan
Pasien
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana
21
3.2.2 Struktur
Struktur2 Organisasi
: Bagan struktur
Ruang yang diterapkan
Rawat di Ruang
Inap Tulip Tulip
Lantai 2 Barat
RSUD Sidoarjo
1. Tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan
Pendidikan S1
19%
Pendidikan D3
81%
22
Keperawatan, CSSD
6. Indah Kurniawati Amd. Kep BLS, Customer Servise
7. Arlinda Amd. Kep BLS, APAR,
Customer,PIFROTOMI
8. Nara Singtyas Amd. Kep PPGD, BLS, BCLS,
Customer Servise, Luka,
Triage, Preceptorship, PPI
9. Vicky Wijanarko Amd. Kep BLS, APAR, Customer
Service, Phlebothomi
10. Hadi Wijoyo Amd. Kep Bncana, BLS, CSSD,
Preceptorship
11. Lita Eriyani Amd. Kep BLS, APAR, Customer
Service, Phlebotomi
12. Hera Kurniawati Amd. Kep Tidak ada pelatihan yang
diikuti
13. Allifiyan Agus H Amd. Kep BLS, APAR, Customer
Servise, Phlebothomi
14. Achmad Zuhri Amd. Kep BLS, APAR
15. Suroso Amd. Kep BLS, BCLS, ECG, Dalin,
Luka
16. Silvia Nila Kristina Amd. Kep BLS, APAR, Customer
Service, Phlebotomi
23
b. Rencana Pelatihan Perawat Ruang Tulip Lantai 2 Barat
Tabel 1 : Data Rencana Pelatihan Pegawai Instalasi Tulip Lantai 2 Barat
Tahun 2020.
24
3.2.4 Pelatihan Tenaga Keperawatan
25
7 Hanim billah BLUD D3
8 Mia caturia sari PNS S1
9 Zulkifli Abdullah BLUD S1
10 Citra ayu kusuma W BLUD D3
11 Yety setyarini PNS S1 Ners
12 Riva yanuar harningrum BLUD S1
13 Mimin susiati BLUD D3
14 M. Dahmiar BLUD D3
15 Elissa novijayanti BLUD S1
16 Anis fitriyanti BLUD D3
17 Eni rahmawati BLUD D3
18 Luvi rahmayanti BLUD D3
19 Bayu prasetyo BLUD D3
20 Diyah ayu K PNS D3
21 Ali nasikin BLUD D3
22 Denny angga BLUD D3
23 Tiamara yopamassa BLUD D3
24 Kukuh yudha R PNS D3
25 Ach. Nur syamsu PNS D3
26 Lutfiati BLUD D3
27 Fathur rahman BLUD D3
28 Rizki ardiansyah BLUD D3
29 Mailina idvia PNS S1
30 Ucik lestari PNS D3
31 Rena ridha V BLUD S1
32 Nur ali BLUD D3
33 Nur rochma BLUD D3
34 Ririn punti rehayu BLUD D3
35 Fandi prakasa S BLUD S1
36 Donny risqianto BLUD D3
37 Mega indah lestari BLUD D3
38 Nur hidayah BLUD S1
39 Maria ulfa BLUD D3
40 Puji santoso BLUD D3
41 Listriya nanda BLUD D3
42 Agyl rahmanto PNS D3
43 Alif suhud BLUD D3
26
44 Sri yuliati PNS S1
45 Nita priantina PNS D3
46 Arief fajar reni BLUD D3
47 Hafid fadholi BLUD D3
48 Heri susanto BLUD D3
49 Candra darmawan BLUD D3
50 M. Rozikin BLUD D3
51 Arif kohardi BLUD D3
52 Onny oktavia BLUD D3
53 Riska trina mustofa BLUD D3
54 Lutfi eka wardhani BLUD D3
55 Achmad purnomo BLUD D3
56 Nanik mufaziyah BLUD D3
57 Khoirul kharis BLUD D3
58 Iva yurika BLUD D3
59 Suhartyatiningsih BLUD D3
60 Tiamara yopamassa BLUD D3
61 Eni herlina PNS D3
62 Zahrohtul latifah BLUD D3
63 Risky andika oktavalen BLUD D3
64 M.rois BLUD D3
65 Hanum masfufah BLUD D3
66 Peni sari hayati BLUD SMA
67 Khoiri BLUD SMA
68 Achmad hadiyullah BLUD D3
69 Dian hartawan BLUD D3
70 Galih retnoningsih BLUD D3
71 Putri lukitasari BLUD D3
72 Meggeria dyah MTP BLUD D3
Status Jabata
Kepeg n
NO NAMA NIP PEN
awaia
D.
n
27
Nanik S1 Ketua
196203262005
1 Hidayati, Kep., PNS tim
012008
S.Kep.Ns Ns
Perawa
Tri Retno
D3 t
2 Widodo,A.Md. 150188 1016.1 BLUD
Kep Pelaks
Kep
ana
Rici Ketua
D3
3 Novitasari, 2411870410.2 BLUD tim
Kep
A.Md.Kep
4 Perawa
Mochamad
D3 t
Firmansyah, 160396 0916 1 BLUD
Kep Pelaks
A.Md.Kep
ana
5 Friska Satya Ketua
D3
Wardani, 300691 1013.2 BLUD tim
Kep
A.Md.Kep
6 Hanim Ketua
D3
Billah,A.Md.K 270487.01122 BLUD tim
Kep
ep
Ucik Ketua
19930313 D3
7 Lestari,A.Md. BLUD tim
2019032025 Kep
Kep
Perawa
Zulkifli S1
t
8 Abdullah, 080291 0715 1 Kep., BLUD
Pelaks
S.Kep.Ns Ns
ana
28
Perawa
Khoirul
D3 t
9 Haris,A.Md.K 200493 0916 1 BLUD
Kep Pelaks
ep
ana
Perawa
Moh
D3 t
10 Saifullah,A.M 030691 1219.1 BLUD
Kep Pelaks
d.Kep
ana
STATUS KEPAGAWAIAN
PNS BLUD
10%
90%
D3 Keperawatan 8 5 3
Total 10
29
Berdasarkan hasil observasi terhadap perawat setiap pergantian shift
terdapat penanggung jawab shift.
30
3.2.6 Tenaga Medis Ruang Mawar Merah Barat Lantai 2
1. Dokter Spesialis
a. Biomedik :6
b. THT :3
c. Jantung :5
d. Paru :4
e. Rehabilitasi Medik : 4
f. Mata :4
g. Neuro Psikiatri :5
h. Kulit Dan Kelamin : 3
i. Radiologi :5
j. Anestesi :6
k. Anak :6
l. Penyakit Dalam :9
m. Bedah : 14
n. Obgyn :9
o. Gigi & Mulut :6
2. Dokter Umum : 26
3. Tenaga Mahasiswa praktek di ruang Mawar Merah Barat Lantai 2
RSUD Sidoarjo selama 07 Januari – 11 Januari 2020 terdapat
mahasiswa praktek.
Tabel 2 : Mahasiswa praktik di ruang Mawar Merah Barat Lantai 2 RSUD
Sidoarjo
31
Ners Mahasiswa
Hasil wawancara dengan perawat mengatakan bahwa dengan adanya
mahasiswa dapat meringkan dan membantu perawat dalam kerjanya.
No I Diagnosa ∑ PROSEN
C TASE
D
X
1 K 19%
3 2
0 8
Dyspepsia 6
2 E 13%
1
1
. 1
9 Non-insulin-dependent diabetes 9
mellitus without complications 8
3 E 12%
1
1
. Non-insulin-dependent diabetes 1
5 mellitus with peripheral 7
circulatory complications 0
4 A 8%
0 1
9 Diarrhoea and gastroenteritis of 1
presumed infectious origin 1
5 N 8%
1
8
. 1
0 1
End-stage renal disease 0
32
6 E 7%
1
1
. Non-insulin-dependent diabetes 1
7 mellitus with multiple 0
complications 1
7 A 9 6%
1 1
6
. Tuberculosis of lung, without
2 mention of bacteriological or
histological confirmation
8 A 8 6%
1 9
5
. Tuberculosis of lung, confirmed
0 by sputum microscopy with or
without culture
9 E Non-insulin-dependent diabetes 8 6%
1 mellitus with renal complications 1
1
.
2
10 D 6 4%
6 1
4
.
9
Anaemia, unspecified
11 J 4 3%
1 2
8
.
9
Pneumonia, unspecified
12 K Other and unspecified cirrhosis 3 2%
33
7
4
.
6
of liver 5
13 K 2%
9
2
.
1 3
Melaena 3
14 2%
B
2
3
.
0 3
Acute HIV infection syndrome 0
15 K 2%
9
2
.
0 3
Haematemesis 0
Total 1 100%
4
6
8
(Sumber Informasi Ruang Mawar Merah Putih Bulan 01 Oktober 2019 –
07 Januari 2020 )
R No Diagnosa Keperawatan
34
ua
ng
an
R 1 Bersihan Jalan nafas berhubungan dengan produksi sputum
ua 2 Pola napas tidak efektif berhubungan dengan ekspansi paru
ng 3 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan
an ventilasi perfusi
M 4 Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
a 5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai
w oksigen dengan kebutuhan tubuh
ar
M
er
ah
35
memerlukan orientasi waktu, tempat dan pergantian shift,
tindakan pengobatan biasanya ringan dan simple.
2. kategori II : Intermediet care/ perawatan sedang
Kegiatan sehari-hari untuk makan dibantu, mengatur posisi
waktu makan, memberikan dorongan agar mau makan, eliminasi
dan kebutuhan diri juga dibantu atau menyiapkan alat untuk ke
kamar mandi. Penampilan pasien sakit sedang, tindakan
perawatan pada pasien ini monitor tanda-tanda vital, periksa
urine reduksi, fungsi fisiologis, status emosional, kelancaran
drainage atau infus. Pasien memerlukan bantuan pendidikan
kesehatan untuk support emosi 5-10 menit/shift atau 30-60
menit/shift dengan observasi efek obat atau reaksi alergi.
3. kategori III : Intensive Care/ perawatan Total
Kebutuhan sehari-hari tidak bisa dilaksanakan sendiri,
semua dibantu oleh perawat penampian sakit berat, pasien
memerlukan observasi terus-menerus.
Douglas menetapkan jumlah perawat yang dibutuhkan
dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi pasien,
dimana masing-masing kategori mempunyai nilai standart per
shift.
J Klasifikasi Pasien
u Minimal Parsial Total
m
l
a
h
P
a
36
s
i
e Pag Si M Pag Si M Pag Si M
i an a i an a i an ala
g l g l g m
a a
m m
1 0.1 0. 0 0.2 0. 0 0.3 0. 0.2
. 7 14 . 7 15 . 6 30 0
1 0
0 7
2 0.3 0. 0 0.5 0. 0 0.7 0. 0.4
. 4 28 . 4 30 . 2 60 0
2 1
0 4
3 0.5 0. 0 0.8 0. 0 1.0 0. 0.6
. 1 42 . 1 45 . 8 90 0
3 2
0 1
D
s
t
.
Hasil Pengkajian
Untuk menentukan tingkat ketergantungan pasien, kelompok
menggunakan klasifikasi dan kriteria tingkat ketergantungan pasien
berdasarkan Orem, yaitu teori Self Care Deficit.
Hari/Tanggal Tingkat Jumlah Kebutuhan Tenaga
Ketergantungan Pagi Siang Malam
07 Januari 2020 Minimal 11 12 11
Parsial 6 6 6
Total 4 4 4
08 Januari 2020 Minimal 11 11 12
37
Parsial 5 5 5
Total 4 3 3
09 Januari 2020 Minimal 11 11 11
Parsial 1 1 4
Total 4 4 3
Tabel :3 : Tingkat ketergantungan klien dan kebutuhan tenaga
keperawatan dengan Metode Douglas di Ruang Mawar Merah Barat
Lantai 2 RSUD Sidoarjo pada Selasa, 07 Januari 2020
Kualifikasi Pasien Jumlah Kebutuhan Tenaga
J
u
m
l
a
Tingkat
h Mala
Ketergant Pagi Sore
P m
ungan
a
s
i
e
n
11x0,
11x0,1 12x0,1
Minimal 11 10=1,
7=1,87 4=1,68
1
6x0,0
6x0,27 6x0,15
Parsial 6 7=0,4
=1,62 =0,9
2
4x0,36 4x0,30 4x0,2
Total 4
=1,44 =1,2 0=0,8
2
Jumlah 4,93 3,78 2,32
1
5 4 2
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah : 4,93 + 3,78 + 2,32 = 11,03 =
(11 orang perawat)
38
Total tenaga perawat Jumlah tenaga yang lepas dinas per hari :
Pagi : 5 orang
86 x Jumlahtenaga perawat setiap shift
279
86 x 11 946
Sore : 4 orang = = = 3.39 = 3
279 279
Malam : 2 orang
Total : 11 orang
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan untuk per hari bertugas di Ruang
Mawar Merah Barat RSUD Sidoarjo adalah 11 orang + 1 struktural (kepala
ruangan) + 3 lepas dinas = 13 orang. Berdasarkan perhitungan Douglas
didapatkan bahwa kebutuhan perawat di Ruang Mawar Merah Barat
sebanyak 13 orang per hari.
39
5
4 4x0,36 3x0,30 3x0,2
Total
=1,44 =0.9 0=0,6
Jumlah 20 4,66 3,19 2,21
5 3 2
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah : 4,66 + 3,19 + 2,21 = 10,06 =
(10 orang perawat)
Total tenaga perawat Jumlah tenaga yang lepas dinas per hari :
Pagi : 5 orang
86 x Jumlahtenaga perawat setiap shift
279
86 x 10 860
Sore : 3 orang = = = 3.08= 3
279 279
Malam : 2 orang
Total : 10 orang
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan untuk per hari bertugas di Ruang
Mawar Merah Barat RSUD Sidoarjo adalah 10 orang + 1 struktural (kepala
ruangan) + 3 lepas dinas = 13 orang. Berdasarkan perhitungan Douglas
didapatkan bahwa kebutuhan perawat di Ruang Mawar Merah Barat
sebanyak 13 orang per hari.
Tabel :5 :Tingkat ketergantungan klien dan kebutuhan tenaga keperawatan
dengan Metode Douglas di Ruang Mawar MerahBarat Lantai 2 RSUD
Sidoarjo pada Kamis, 09 Januari 2020
Kualifikasi Pasien Jumlah Kebutuhan Tenaga
Tingkat J Pagi Sore Mala
Ketergant u m
ungan m
l
a
h
P
a
s
i
40
e
n
11 11x0,
11x0,1 11x0,1
Minimal 10=1,
7=1,87 4=1,54
1
4 4x0,0
4x0,27 4x0,15
Parsial 7=0,2
=1,08 =0,6
8
3 3x0,36 3x0,30 3x0,2
Total
=1,08 =0,9 0=0,6
Jumlah 18 4,03 3,04 1,98
4 3 2
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah : 4,03 + 3,04 + 1,98 = 9,05 ( 9
orang perawat)
Total tenaga perawat Jumlah tenaga yang lepas dinas per hari :
Pagi : 4 orang
86 x Jumlahtenaga perawat setiap shift
279
86 x 9 774
Sore : 3 orang = = = 2,77= 3
279 279
Malam : 3 orang
Total : 9 orang
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan untuk per hari bertugas di Ruang
Mawar Merah Barat RSUD Sidoarjo adalah 9 orang + 1 struktural (kepala
ruangan) + 3 lepas dinas = 13 orang. Berdasarkan perhitungan Douglas
didapatkan bahwa kebutuhan perawat di Ruang Mawar Merah Barat
sebanyak 13 orang per hari.
b. Metode Gillies
Gillies (1989) mengemukakan rumus kebutuhan tenaga
keperawatan di satu unit perawatan adalah sebagai berikut :
41
A x B xC F
= =H
( C− D ) x E G
Keterangan :
A: Rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B: Rata-rata jumlah pasien/hari
C: Jumlah hari/tahun
D: Jumlah hari libur masing-masing perawat
E : Jumlah hari kerja masing-masing perawat
F: Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat/tahun
G: Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat/bulan
H: Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
42
rumus (Gillies, 1989) di atas, sehingga didapatkan hasil
sebagai berikut :
43
33580
= 20,24 = 20
1659
= 20 + 20% = 4 orang
44
c. Tingkat Ketergantungan pasien dan kebutuhan tenaga
perawat menurut DEPKES RI
1) Kebutuhan tenaga perawat di Ruang Mawar Merah
Barat RSUD Sidoarjo berdasarkan rumus depkes RI
Tabel:6Perhitungan jumlah perawatan pada tanggal 07
Januari 2020
No Kategori Jumlah Rata-rata jam Jumlah
Pasien perawatan/pasien/hari perawatan
hari
1 Pasien 11 2 22
minimal
2 Pasien 6 4 24
partial
3 Pasien total 4 6 24
Total 70
Jumlah jam perawatan= 70 jam
Rata – rata = 70 : 21 = 3,3 jam
Jam kerja efektif = 7 jam
jumlah jam perawatan 70
Tenaga perawat = = = 10 orang
jam kerja efektif 7
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambahi (faktor
koreksi) dengan linur/cuti/hari besar (loss day)
Loss day
j umlahhari minggu dalam 1tahun +cuti+ haribesar
= jumlah harikerja efektif (365−76)
x jumlah
perawat
52+12+14
Loss day = x 10 = 2,69 = 3
289
Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non
keperawatan (non nursing job) seperti : membuat perincian pasien
pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat-alat makan pasien dll,
diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan
45
= (jumlah tenaga keperawatan + loss day) x 25%
= (10 + 3) x 25% = 7,5
Jumlah tenaga yang diperlukan = tenaga yang tersedia + faktor
koreksi
= (10+3) + 7,5
= 20,5
= 20 orang
Jadi tenaga keperawatan yang dibutuhkan pada tanggal 07 januari
2020 sejumlah 20 orang
perawat
46
52+12+14
Loss day = x 8 = 2,15 = 2
289
Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non
keperawatan (non nursing job) seperti : membuat perincian pasien
pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat-alat makan pasien dll,
diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan
= (jumlah tenaga keperawatan + loss day) x 25%
= (8 + 2) x 25% = 2,5
Jumlah tenaga yang diperlukan = tenaga yang tersedia + faktor
koreksi
= (8+2) + 2,5
= 12,5
= 12 orang
Jadi tenaga keperawatan yang dibutuhkan pada tanggal 08 januari
2020 sejumlah 12 orang
47
Loss day
j umlahhari minggu dalam 1tahun +cuti+ haribesar
= jumlah harikerja efektif (365−76)
x jumlah
perawat
52+12+14
Loss day = x 8 = 2,15 = 2
289
Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non
keperawatan (non nursing job) seperti : membuat perincian pasien
pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat-alat makan pasien dll,
diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan
= (jumlah tenaga keperawatan + loss day) x 25%
= (8 + 2) x 25% = 2,5
Jumlah tenaga yang diperlukan = tenaga yang tersedia + faktor
koreksi
= (8+2) + 2,5
= 12,5
= 12 orang
Jadi tenaga keperawatan yang dibutuhkan pada tanggal 09 januari
2020 sejumlah 12 orang
5. BOR (Bed Occupacy Rate)
48
Tabel:9 BOR Ruang Mawar Merah Barat RSUD Sidoarjo Rabu, 08
Januari 2020
49
Hasil Kuisioner Ketenagaan Di Ruang Mawar Merah Barat
Lantai 2
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Bagaimana struktur organisasi yang telah berjalan di 80% 20%
ruangan, apakah anda merasa puas dan sesuai dengan
kemampuan perawat di bidangnya?
2 Bagaimana pembagian tugas yang dilakukan di 80% 20%
ruangan? Apakah sudah sesuai dengan struktur
organisasi yang telah ada?
3 Apakah menurut anda kepala ruangan sudah optimal 80% 20%
dalam melaksanakan tugas-tugasnya?
4 Bagaimana kinerja ketua tim/PP ? menurut anda 80% 20%
apakah kompeten dengan tugas-tugasnya?
5 Apakah anda merasa membutuhkan kesempatan 100 0
untuk meningkatkan kemampuan kerja melalui %
pelatihan / pendidikan tambahan?
6 Bagaimana kebijaksanaan rumah sakit mengenai 100 0
pemberian beasiswa atau pelatihan pendidikan %
keperawatan? Apakah anda merasa puas?
7 Bagaimana jumlah pendapatan yang diterima oleh 100 0
saudara sesuai dengan latar belakang pendidikan %
anda? Apakah anda merasa puas?
8 Jumlah jam kerja >8 jam? 100 0
%
9 Apakah ada kesempatan untuk mengambil cuti dalam 100 0
waktu 1 minggu? %
10 Dengan tingkat ketergantungan pasien yang ada di 0 100%
ruangan, bagaimana tingkat beban kerja di ruangan
apakah anda merasa terbebani dengan pekerjaan
anda?
50
11 Bagaimana peran helper / pembantu perawat di 100 0
ruangan apakah membantu meringkan pekerjaan %
anda?
12 Apakah jumlah perawat dan pasien di ruangan sudah 0 100%
sesuai menurut anda?
13 Apakah menurut anda pembagian tugas di ruangan 100 0
sudah jelas dan apakah anda puas? %
51
52
No Data temuan Standart Teori/Protap Justifikasi Analisa SWOT
S W O T
1 Adanya system Menurut Pasal 9 Undang-Undang Berdasarkan hasil laporan Tribulan III 2019 √
Ketenagaankerjaan Tahun 2003, pelatihan kerja
1 pengembangan didapatkan sebagian perawat mengikuti pelatihan BLS
diselengarakan dan diarahkan untuk membekali,
sumber daya (37%), Peran Promkes dalam Akreditasi (9%), Nasional
meningkatkan dan mengembangkan kompetensi
manusia berupa kerja guna meningkatkan kemampuan, Educator Diabetes (9%), Keselamatan Pasien Rumah Sakit
produktivitas dan kesejahteraan.
pelatihan (9%), Bimbingan (SNARS) Edisi 1.1 , Customer Service
Kualifikasi standart ketenagaan,
(9%), Teknik Aseptik (9%), TB RO (9%). Sedangkan
menurut keputusan Menteri Kesehatan RI
nomer 856/Menkes/SK/IX/2009 yaitu perawat pelatihan yang pernah diikuti adalah sebagian perawat
S1 dan D3 (Pelatihan kegawatandaruratan) yaitu
mengikuti pelatihan BLS (26%), APAR (26%), DALIN
emergency nursing, BTLS, BCLS dll
(11%), EKG (10%), CS (10%), BCLS (8%),ACLS (3%),
CI (3%)
2 Adanya pembagian Struktur organisasi dapat Berdasarkan hasil observasi terhadap perawat √
tugas dan juga mengidentifikasikan tanggung jawab setiap pergantian shift terdapat penanggung
penanggung jawab bagi masing-masing jabatan pekerjaan jawab shift dan hasil kuesioner ketenagaan
shift dan hubungan antara jabatan-jabatan sebesar (80%) pembagian tugas dilakukan di
dan juga mngidentifikasi bagaimana ruangan
53
3 Ruangan memiliki semua tanggung jawab pekerjaan saling Berdasarkan hasil kuisioner ketenagaan poin ke √
struktur organisasi
melengkapi sehingga struktur organisasi 1 , (80%) perawat mengatakan struktur
yang jelas sesuai
berdaampak pada efesiensi dimana organisasi berjalan di ruangan, merasa puas dan
dengan
kemampuan.
suatu perusahaan atau organisasi sesuai dengan kemampuan perawat dibidangnya
menghasilkan produknya dan
berdampak pada nilai perubahaan
tersebut. (Basuki,2018)
4 Nilai BOR dalam Menurut Depkes RI (2005), BOR DI RATA-RATA BOR PASIEN SAAT √
kategori ideal adalah persentase pemakaian tempat PENGKAJIAN PADA TANGGAL 07 – 09
54
3.3 Sarana dan Prasana (M2-Material)
Tabel 2.1 Batas Ruang Mawar Merah Putih Barat RSUD Kabupaten
Sidoarjo
55
Gedung Instalasi Mawar Merah Putih terbagi dalam 2 lantai yang
dapat dilihat pada denah berikut :
B. Data bedpasien
Tabel 2.5 Jumlah Tempat Tidur Instalasi Mawar Merah Putih Tribulan III
Tahun 2020 dibandingkan Tribuana III Tahun 2019
56
No Tribuana III Tahun 2019 Tribuana III Keterangan
Tahun 2020
1. Lantai 1 = 70 Lantai 1 = 70 -
2. Lantai 2 = 46 Lantai 2 = 46 -
3. HCU = 5 HCU = 5 -
Jumlah kapasitas bed pasien di Ruang Mawar Merah Putih Barat RSUD
Kabupaten Sidoarjo berdasarkan hasil pengajian tanggal 7 Desember 2020 di
dapatkan sebagai berikut :
57
terdapat 6 kursi penunggu dan dilengkapi 2 kamar mandi tiap ruanganya, 1
ruang kantor perawat dan 1 kamar mandi perawat.
58
Ruang Mawar Merah Putih Barat RSUD Kabupaten Sidoarjo memiliki
24 tenaga perawat, 2 pekarya kesehatan. Fasilitas toilet Ruang Mawar
Merah Putih Barat RSUD Kabupaten Sidoarjo terpelihara dengan bersih dan
selalu dibersihkan minimal 2 kali sehari. Table dibawah ini menunjukan
perbandingan jumlah kariyawan dengan jumlah toilet berdasarkan
Kepmenkes No 1204/Menkes/SK/X/2010.
59
perbandingan jumlah toilet berdasarkan Kepmenkes No
1204/Menkes/SK/X/2010.
Tabel 2.7 Peralatan Medis di Ruang Mawar Merah Putih Barat RSUD
Kabupaten Sidoarjo ( Peraturan Menteri Kesehatan Republik Nomor
34/MENKES/III/2010)
NO Nama M J Ide K Us
Barang er u al o ula
k m n n
l d
a i
h s
i
B Ru
a sa
i k
k
1. Bed S 3 - B - -
Kabine ot a
t a i
plantin m k
um a
2. Bed 1 - C - -
crank 2 u
lama k
u
p
B
a
i
k
3. Bed 4 - B - -
a
60
i
k
4. Bed 5 - B - -
new a
crank i
k
5. Bengko 1 6/ B - T
k Ru a a
an i m
gn k b
a
h
6
6. ECG 4 C - B - -
ar a
di i
m k
ax
7. Dressin 1/ B - -
g Car rua a
ng i
an k
8. Examin 1 - B - -
ation a
lamp i
k
9. Flim 1 - B - -
viewer a
i
k
10. Mono 1 - B - -
meter a
o2 i
centra k
11. Matras 1 - B - -
latex a
i
61
k
12. Nebuli de 1 1/ B - -
zer 15 vi Ru a
li an i
bi ga k
s n
13. Nebuli de 1 1/ B - -
zer 16 vi rua a
li ng i
bi an k
s
14. Nebuli de 1 1// B - -
zer 17 vi rua a
li ng i
bi an k
s
15. Nebuli de 1 1/ B - -
zer 18 vi rua a
li ng i
bi an k
s
16. Stetosk Rl 1 1/ B -
op es rua a
te ng i
r an k
17. Stetosk Li 1 1/ B - -
op t rua a
m ng i
en an k
18. Stetosk O 2 1/ B 1
op ne rua a Ru
M ng i sa
ed an k k
19. Syiring T 1 1/ B - -
Pump er rua a
u ng i
m
62
o an k
20. Syiring T 1 1/ B -
Pump 8 er rua a
u ng i
m an k
o
21. Therm 0 4/ B - D
ometr rua a it
ng i a
an k m
b
a
h
4
22. Tensi Er 1 2/ B - -
Meter ka rua a
digital ng i
3 an k
23. Tensi H 2 - 1 1 -
Meter G Ru
Raksa C sa
u k
k
u
p
B
a
i
k
24. Tiang 2 1/ B - -
Infus 4 ba a
d i
k
25. Troli 1 1/ B - -
Obat rua a
ng i
63
an k
26. Urinal 1 - 1 1
Plastik 7 Ko
B tor
a
i
k
27. Pispot 9 2- 7 2 T
3/ Ko a
rua B tor m
ng a b
an i a
k h
3
28. Oxsime 1 1/ B - -
tri rua a
ng i
an k
29. Timban 1/ - - T
gan BB rua a
ng m
an b
a
h
1
Sumber Ruang Mawar Merah Putih Barat RSUD Kabupaten Sidoarjo
(2020)
64
Berdasarkan data di atas peralatan medis di Ruang Mawar Merah
Barat RSUD Kabupaten Sidoarjo sudah cukup baik sesuai dengan standart
peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI) Nomor
340/MENKES/III/2010 namun masih ada beberapa alat yang keadaanya
kurang bersih di Ruang Mawar Merah Barat RSUD Kab Sidoarjo
diantaranya adalah alat pemeriksaan EKG, Pispot dan Urinal. Masih ada 1
barang yang belum tersedia di mawar merah barat yaitu Timbangan Berat
Badan.
Tabel 2.8 Pengkajian peralatan medis dan non medis di Ruang Mawar
Merah Barat RSUD Sidoarjo
No Kategori Presentase %
1. Baik 98,5%
2. Cukup 1,02%
3. Rusak 0,50%
Sumber. Ruang Mawar Merah Barat RSUD Kabupaten Sidoarjo
(2020)
65
Tabel 2.9 Sarana dan Prasarana di Ruang Mawar Merah Barat RSUD
Kabupaten Sidoarjo
No Nama Ju Jumla Kondi Usul
Barang mla h si an
h Ideal
yan
g
Ter
sedi
a
1. AC 2 PK 1 1/ Baik --
Ruang
an
2. Almari 3 1/ Baik -
Kayu ruang
an
3. Almari 1 1/ Baik -
Instrumen ruang
an
4. Almari 1 1/ Baik -
Kayu ruang
putih an
5. Dispenser 1 1/ Baik -
ruang
an
6. Exhaust 9 1-2/ Baik -
ruang
an
7. Gayung 9 1-2/ Baik -
ruang
an
8. Intercome -
9. Jam 1 1/ Baik Tam
Dinding ruang bah
an 6
10. Komputer 1 1/ Baik -
66
ruang
an
11. Kursi 23 24 Baik Tam
Kayu bah
Penunggu 1
12. Kursi 2 - 1 Baik -
Coklat
13. Kursi 4 - Baik -
Lipat
14. Kipas 1 1/ Baik -
Angin ruang
an
15. Kipas 12 2/ Baik -
Angin ruang
Dinding an
16. Meja 1 1/ Baik -
Dokter I ruang
an
17. Meja 1 1/ Baik -
Komputer ruang
an
18. Meja 3 - Baik -
Perawat
19. Nurse 1 1/ Baik -
station ruang
an
20. Papan 1 1/ Baik -
whit board ruang
an
21 Papan flip 1 1/ Baik -
chart ruang
an
1 Printer 1 1/ Baik -
22 ruang
an
2 Alat 3 1/ Baik -
23. Pemadam ruang
67
Kebakaran an
24. Watafel 9 1-2/ Baik -
cuci ruang
tangan an
2 Rak 8 1-2/ Baik -
25. handuk ruang
an
26. Bantal 22 Per Baik Tam
bad 1 bah
2
Sumber : Ruang Mawar Merah Barat (2020)
Persediaan sarana dan prasarana di Ruang Mawar Merah Barat RSUD Kab
Sidoarjo belum memenuhi standart sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan
Republik Nomor 340/MENKES/III/2010, namun masih ada beberapa alat yang
belum tersedia di Ruang Mawar Merah Barat, Yaitu jam dinding di ruangan
pasien.
68
5. Menjaga keamanan dengan tersedianya system emergency response pada
kejadian luar biasa,bencana, dan memastikan respon tersebut berjalan
efektif
Semua program harus tertulis dan di ubdate kondisinya secara berkala
untuk mengurangi serta mengontrol kecelakaan dan cidera. Strategi yang
ada di rumah sakit harus meliputi penanggulangan resiko kecelakaan dan
cidera yang dikarenakan ketidak amanan pada lingkungan, sumber daya dan
teknologi. Ruangan Mawar Merah Barat RSUD Kab Sidoarjo saat ini yang
tersedia adalah 3 alat pemadam api ringan (APAR) dan hidran yang terletak
diantara ruang I dan J, serta diantara ruang L dan ruang Perawat sedangkan
hazard safety (tempat penampungan sementara dan pembuangan material
berbahaya ) di Ruang Mawar Merah Barat RSUD Kabupaten Sidoarjo yang
tersedia adalah 4 sampah infeksius, 7 sampah non-infeksius dan 2 safety
box. Bedasarkan Depkes RI 2006 Ruangan pada bangunan rawat inap terdiri
dari dua rawat inap kelas 1,kelas 2, kelas 3, nersstation,ruang konsultasi
dokter, ruang tindakan,ruang administrasi,ruang dokter,ruang perawat,ruang
ganti atau loker,ruang linen bersih, ruang linen kotor, cuci alat kamar mandi
dapur ruang janitor gudang bersih gudang kotor, Ruang Mawar Merah Barat
RSUD Kabupaten Sidoarjo, memiliki peralatan dan fasilitas cukup baik
namun belum memiliki ruang konsultasi dokter, ruang dokter, ruang janitor.
Ruang obat di ruang Mawar Merah Barat RSUD Kabupaten Sidoarjo sudah
tersedia, obat sudah dipisahkan sesuai pasien namun belum memenuhi
standart untuk penyimpanan obat yang meliputi standart penyimpanan
sesuai kondisi kesetabilan produk obat. Belum ada indicator suhu ruangan
dan indicator kelembabpan suhu ruangan.
69
Pemenuhan stok obat dan consumable di Ruang Mawar Merah
Putih dilakukan oleh pihak farmasi penyetokan obat dilakukan setiap
harinya. Untuk stok obat emergency adanya di HCU ruang Mawar Merah
Putih RSUD Kab Sidoarjo
F. Administrasi Penunjang
1. buku timbang terima
2. buku observasi ttv
3. buku laborat
4. buku harian morning report
5.buku visite non IPD
6. buku PKRS
7. buku bon tabung laborat
8. buku stor status teratai
9. buku catatan evaluasi sterilisasi
10. buku GDA
11. buku KTD
12. buku cuti
13. buku kematian
14.buku perbaikan IPS
15. buku CSSD
16. buku serah terima KRS
17. buku visite pasien HIV
18. buku pasien APS
19. buku suspek TB
20. buku daftar pasien beresiko
21. buku sensus
G. Pencahayaan dan Ventilasi
Pencahayaan diruang Mawar Merah Barat RSUD Kab Sidoarjo cukup
terang. Baik pencahayaan dari luar maupun di dalam atau lampu. Semua
sudut ruangan sudah di berikan penerangan umum. Saklar di tempatkan di
70
depan pintu masuk disekitar individu ditempatkan di tempat yang mudah di
jangkau.
71
Sedangkan untuk permintaan kebutuhan logistic di ruang mawar merah barat RSUD kabupaten Sidoarjo ada tiga yaitu:
1. Permintaan kebutuhan logistic non medis seperti alat tulis kantor dan alat kebersihan
72
2. Permintaan kebutuhan logistic medis, seperti bola tensi, manset
73
3. Permintaan kebutuhan logistic BAHP, seperti hanschun, masker, aseptan
dan dressing IV
Pengambilan
1. Sesuaikan barang
yang diterima
sesuai dengan
Simpan barang permintaan dalam
modul kemudin
kegudang klik kotak terima
2. Catat barang yang
penyimpanan didapat dalam
buku catatan
barang
ruangan
3. Simpan from
permintaan dalam
arsip
74
Kalibrasi dan Maintance Alat Kesehatan
System kalibrasi dan Maintence di Ruang Mawar Merah Putih Barat
sudah jalan sesuai program, bagian sarana dan prasarana mempunyai jadwal
kalibrasi dan Maintenance untuk masing-masing alat. Rumah sakit
bekerjasama dengan pihak BPFK Surabaya dilakukan 1 kali dalam setahun
dan kemudian diberikan stiker penanda pada alat yang telah dilakukan
kalibrasi dan maintenance. Terakhir pengecekan pada bulan November
2019. Selain itu bagian IPS-RS juga melakukan proses pengecekan alat, da
nada stiker penanda bahwa alat tersebut sudah dilakukan pengecekan.
Terakhir pengecekan bulan juli 2019
75
3.4 METHODE((M3)
3.4.1 MAKP
Penerapanpemberian model asuhankeperawatan
(MAKP).Berdasarkanhasilpengkajian yang telahdilakukanolehmahasiswa
STIKES BinaSehat PPNI Mojokerto di ruangmawar merah
baratdidapatkanbahwa MAKP yang dipakaiadalah MAKP Moduler, dimana
model ini
Ketua Tim
Manajemen
Pelayanan Pasien
Ketua Tim
76
PERAWAT MENGERTI RONDE KEPERAWATAN
Mengerti tidak mengerti
100%
Dari hasil didapatkan dirunag mawar merah barat Sudah terbentuk tim
dalam pelaksanaan ronde keperawatan yang dilakukan diruang Mawar merah
barat , dan 100% Perawat di ruang Mawar Merah Barat mengerti tentang adanya
ronde keperawatan dengan adanya ronde keperawatan masalah pasien menjadi
cepat tertangani.
70%
77
Dari hasil didapat ronde keperawatan berjalan dengan optimal dengan
presentase 70%. Sehingga adanya pemikiran yang lebih kritis dari masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih optimal
3.4.3 TimbangTerima
100%
78
shifpagidansiangdanmalamharihanya di hadirioleh perawat
penanggungjawab shiftdanperawatpelaksana. Timbang terima dilakukan
setiap pergantian shift di ruang Nurse Stationsetelahituperawat yang
bertugasberkelilingkekamarpasienuntukmelihatkondisipasiensecaralangsung
, sertamenginformasikanpergantianperawat yang bertugaskepadapasien.
Timbang terima yang isinyainformasitentang identitas pasien, nomor bed
pasien, diagnosa medis, keadaan umum atau keluhan utama, data objektif,
data subjektif, masalah keperawatan, intervensi baik mandiri maupun
kolaborasi dan catatansertaterapi dan intervensi yang belumdansudah
dilakukan. Pelaksanaan timbang terima ini dilakukan oleh seluruhperawat
kepadaperawat yang bertugasberikutnya. Pelaksanaan timbang terima
terdokumentasikan di buku timbang terima yang sudah disediakan oleh
ruangan. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukanpadasaattimbangterima, didapatkanbahwatimbang terima
diruangmawar merah baratlebih focus padamasalah diagnose medis dan
kegiatan timbangterimadilakukan padatiap pergantian shift.
3.4.4 Supervesikeperawatan
79
supervisi diruang rawat inap mawar merah
barat
1 x/ Bulan
2x/ Bulan
tidak terjadwal
100%
AlurSentralisasiObat
80
Dokter
Resep
BPJS Umum
Perawat Perawat
Cholecting
Pasien
olehfarmasi
Farmasi
Perawat
Perawat
20%
80%
81
Wewenang Sentralasi Obat Oleh perawat
20%
80%
3.4.6 PenerimaanPasienBaru
Berdasarkanhasilobservasi di
ruangmawarmerahbaratdidapatkanbahwapenerimaanpasienbaruinisudahdila
kukansesuaiprosedur. Dari IGD pasien dating
untukmelakukankonsultasidengan time disruangan IGD danpasien
tersebutmenjalanipemeriksaansesuaidengankeluhan yang dirasakanoleh
pasien.lalubiladokterdantimmedismenyarankanpasienuntukmenjalankanpera
82
watandirumahsakitmakatimmedisruanganmemesankankamaruntukpasienter
sebutdenganmemintapersetujuandarikeluargalalupasientersebutdikirimkerua
ngansesuaidengankamarruangan yang telahdipesan.
AlurPelayananPenerimaanPasien
83
84
PASIEN MRS :
- Pendaftaran
- General Consent
- OrientasiRuangan
PELAYANAN PASIEN :
- Yan Medis
- Yan Keperawatan
- Yan Laboratorium
- Yan Gizi
- Yan Farmasi
- Yan Radiologi
- Yan Rehabilitasi
PASIEN KRS
ATAS
PERMINTAAN
SEMBUH DIRUJUK MENINGGAL SENDIRI
RUMAH SAKIT
KONTROL POLI
LAIN IKFM PULANG
85
PanduanKomunikasiAmanAntaraPengantar Dan PenerimaanPasien
DI RSUD SIDOARJO . Pit STOP
1.sebutkannamalengkappasie 1. Perkenalkandiripadapaiendankeluarga
2. Tanyakan identitas pasien
ndan tanggal lahir pasien 3. Cek gelang identitas pasien, cek
identitas pada formulir transfer dan
berkas rekam medis
kamarpasien rawatinap)
lembar transfer
selesai
8.tanyakankamar yang
Anter pasien dan keluarga kekamar
akandituju
86 yang telah disiapkan
3.4.8 DokumentasiKeperawatan
Hasilwawancaramanajerpelayanan di
ruangrawatinapmawarmerahbaratterdapatkhususdokumentasikeperawatande
nganadanya format dokumentasisesuaiasuhankeperawatan yang meliputi
anamneses, diagnose, pengkajian, rencanaperawat, intruksidokter,
laporanperawatdanintervemsicatatanperkembangandanevaluasitindakan
namun diruang mawar merah belum menggunakan system pendokumentasi
sesuai dengan SDKI.
87
Lembar Observasi Dokumentasi Keperawatan Berdasarkan SDKI
No./Nama Diagonasa keperawatan lengkap sesuai Diagnosa keperawatan tidak di isi sesuai Diagnosa keprerawatan lengkap belum
dengan SDKI SDKI sesuai SDKI
DATA MAYOR+MINOR DATA MAYOR+MINOR DATA MAYOR+MINOR
1. G2/Tn.K
2. H1/ Tn.Z
3. H2/Tn.M
4.H3/Tn.M
4. H4/Tn.I
5. H6/Tn.W
6. I1/ Ny.M
7. I2/ Tn.W
8. I3/ Ny.W
9. I4/Tn.B
10. I6/ Ny.S
11. K2/Ny.F
12.K3/Ny.B
13.L1/ Tn.J
14.L2/Tn. E
15.L3/Tn.A
88
Dokumentasi keperawatan
Dari hasil observasi dokumentasi keperawatan di ruang mawar merah di dapatkan 47% diagnosa keperawatan lengkap akan
tetapi belum sesuai SDKI beserta data mayor dan minor.
89
3.5 Money( M4)
2 Umum 706 8%
4 Jam persal 1 1%
5 BiakesMaskin 44 0%
90
Tabel 3.5.2 Jenis Pembiayaan di Ruang Mawar Putih RSUD Sidoarjo
Tanggal 07-09 Januari 2020
Pembayaran
Tanggal BPJS Presentas Umu presentase Jkmm Presentase Faskes Presenta total
e m se
07-01-2020 18 82% 2 9% 1 4% 1 5% 100%
2020
4%
4%
10%
BPJS
UMUM
JKMM
FASKES
82%
91
pemahaman masyarakat tentang BPJS yang bisa dilakukan kapan saja yang
berhubungan dengan kesehatan,
danmasyarakatsudahmulaisadartentangpentingnyakesehatan.
92
NO Uraian Kelas III Kelas II Kelas I
1 Kelompok I 2.250.000 2.700.000 3.300.000
2 Kelompok II 3.750.000 4.500.000 5.500.000
3 Kelompok III 6.000.000 7.200.000 8.800.000
4 Khusus I 7.500.000 9.000.000 11.000.000
5 Khusus II 11.250.000 13.500.000 16.500.000
93
25 Pasang foreslab 90.000
26 Pasang gips body jaket 450.000
27 Pasang gips hemispice 300.000
28 Pasang kateter dengan mandrain 923.000
29 Pasang NGT 55.000
30 Pasang ransel verband 90.000
31 Pasang sirkuler gips ekstermitas atas tanpa reposisi 200.000
32 Pasang sirkuler gips ekstermitas bawah tanpa reposisi 250.000
33 Pasang sikn traksi 56.000
34 Pasang WSD 375.000
35 Pemberian Kemoterapi 50.000
36 Periksa GDA 23.000
37 Perawatan colostomy 30.000
38 Phelebotomy 300.000
39 Pleuro desis 100.000
40 Pungsi acites 250.000
41 Pungsi percobaan 25.000
42 Pungsi pleura 275.000
43 Rawat luka bakar <20% 95.000
44 Rawat luka bakar >20% 214.000
45 Rawat luka ganggren berat 90.000
46 Rawat luka sedang 75.000
47 Regulasi cepat insulin 137.000
48 Reposisi manual hemoroid 20.000
49 Resusitasi 60.000
50 Spuling empyema 175.000
51 Suction pump 41.000
52 Siring pump 80.000
Pasien
Poli
94
IGD
Ruangan
2. BPJS Mandiri
Pasien
Emergensi Emergensi
IGD Pengurusan
95
Pengurusan SEP ( surat
pengendali
Gambar 3.5.7 Alur pelayanan pasien BPJS RSUD Kabupaten Sidoarjo
Pada saat klien dengan status memakai BPJS rawat inap di rumah
sakit berkas yang harus disediakan dan diserahkan kepada petugas
administrasi adalah fotokopi kartu BPJS. Fotokopi KTP 1 lembar, fotokopi
surat rujukan 1 lembar, billing pelayanan, SEP 1 lembar, fotokopi surat
rujukan (apabila masuk dari poli) sebanyak 2 lembar, resume medis,
kelengkapan severity level 3 seperti fotokopi hasil laboratorpendukung
diagnosis, bukti transfer darah, laporan oprasi dan tindakan besar. Bagi bayi
baru lahir terdapat syaratan surat keterangan lahir, kartu keluarga, surat
nikah, KTP orang tua. Syarat untuk mengurus surat keterangan lahir adalah
fotokopi kartu BPJS masing-masing berkas rangkap 3. Berkas tersebut
kemudian diserahkan ke loket dalam jangka waktu 2x24 jam setelah klien
KRS. Kemudian berkas tersebut diverifikasi dan akan diklaimkan ke pihak
BPJS. Peserta BPJS terdiri dari :
2. Non PBI
BPJS Non PBI antara lain adalah pegawai swasta, PNS (guru,
dosen, TNI, POLRI dan PNS dengan profesi yang lain) dan pasien
96
perusahaan. Peserta BPJS Non PBI ini mendapatkan kelas perawatan
yang lebih tinggi. BPJS Non PBI menanggung anak ke 1,2 dan 3.
Anak yang lahir dari ibu yang berstatus BPJS Non PBI maka anak
secara otomatis memiliki status BPJS sama dengan ibunya dengan
syarat harus melengkapi syarat administrasi dalam jangka waktu 3x24
jam.
3. BPJS Mandiri
Peserta BPJS Mandiri adalah peserta PBJS yang setiap
bulannya melakukan iuran atau bayaran BPJS secara mandiri. Peserta
BPJS mandiri ini mendapat pelayanan sesuai dengan kelas BPJS yang
didaftarkan dan dapat mengajukan kelas perawatan yang lebih tinggi.
Anak yang lahir dari ibu dengan status BPJS tidak secara otomatis
berstatus BPJS. Pada sata ibu mengandung sudah dapat mendaftarkan.
Anak yang lahir dari ibu dengan status BPJS tidak secara otomatis
berstatus BPJS. Pada sata ibu mengandung sudah dapat mendaftarkan
janinnya menjadi peserta BPJS dengan syarat anak yang didaftarkan.
S W O T
97
1. Hasil wawancara Peserta BPJS Berdasarkan data √
dari bagian mandiri ini mendapat yang didapatkan dari √
administrasi pada pelayanan sesuai administrasi terdapat
tanggal 07 januari dengan kelas BPJS kelemahan
2020 , didapatkan yang didaftarkan dan pembayaran dengan
bahwa masalah dapat mengajukan bpjs yang terjadi
yang sering kelas perawatan yang pendingg klem yang
terjadi yaitu lebih tinggi. Anak sering dilakukan
pending klem yang lahir dari ibu dibagian
pada pembayaran dengan status BPJS administrasi, di ruang
BPJS. Dimana tidak secara otomatis Mawar Merah
presentasi Bpjs berstatus BPJS. tanggal 07-13 januari
sebesar 86% 2020 dengan
preastasi sebesar
80% - 83% sehingga
total 100% pasien
dengan bpjs
Sidoarjo di ruang mawar merah barat sebagian dari luar sidoarjo. Berdasarkan
data bulan januari, usia pelanggan dewasa , Mayoritas usia 35-70 tahun
memiliki tugas khusus sebagai tim marketing secara langsung untuk mencari
98
pelanggan. Perawat ruang mawar merah barat telah melakukan perbaikan
dan peningkatan mutu suber daya manusia dari pengetahuan dan soft skill.
99
2. Pasien di identifikasi ( nama dan tanggal lahir ) sebelum
pemberian obat, darah atau obat produk darah
3. Pasien diidentifikasi identitas ( nama dan tanggal lahir )
sebelum pengambilan darah dan spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis.
4. Pasien diidentifikasi pasien ( nama dan tanggal lahir) sebelum
pemberian pengobatn dan tindakan/prosedur.
100
2. Ruang mawar merah RSUD sidoarjo menggunakan suatu
checklist atau proses lain untuk melakukan verifikasi
praoperasi tepat-lokasi, tepat-prosedur, dan tepat-pasien dan
semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia,
tepat/benar, dan fungsional.
101
3.6.4 Sistem Promosi RSUD Kabupaten Sidoarjo.
sakit yang berisi visi misi dan tujuan, sejarah, program dan kegiatan,
KSO, dan berisi saran. Bagi pasien yang sudah memiliki nomer rekam
102
2. Agustus tahun 2000 RSUD Kabupaten Sidoarjo terakreditasi
penuh, 12 standar pelayanan.
3. Agustus tahun 2004 RSUD Kabupaten Sidoarjo memperoleh
akreditasi penuh untuk 16 standar pelayanan.
4. Tanggal 14 Oktober 2011 RSUD Kabupaten Sidoarjo memperoleh
akreditasi penuh tahap ll untuk 16 standar pelayanan.
5. Tanggal 25 Oktober 2013 RSUD Kabupaten Sidoarjo merupakan
penetapan Rumah Sakit pendidikan berdasarkan Surat Keputusan
Mentri Kesehatan no : HK.02.03/1/1889/2013.
6. Tanggal 3 Desember 2014 komisi Akreditasi Rumah Sakit
menyatakan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sidoarjo telah memenuhi standar akreditasi dan dinyatakan lulus
tingkat paripurna.
103
Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo. Penggunaan sistem android
(SANTRI ) digunakan untuk pendaftaran pasien dengan menggunakan
sms sebelum datang ke rs sebelumnya sudah bisa daftar.
Syarat penggunan Santri android :
1. Pendaftaran tidak harus pasien
2. Pendaftaran harus memiliki e-mail dan tahu NIK pasien
3. 1 (satu) No.Hp 5 akun pasien
4. 1 akun bisa untuk pendaftaran 2 klinik
5. Pendaftaran antrian bisa dilakukan 7 hari sebelum s/d hari
H pemeriksaan.
104
Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty, dan Tangible.
Sampai dengan Tribulan III tahun 2018, penilaian dilakukan terhadap
41 responden dari rawat inap. Dari sejumlah responden tersebut
didapatkan hasil bahwa 72% responden menyatakan puas serta 24%
menyatakan sangat puas terhadap aspek-aspek yang dinilai. Sehingga
total persentase kepuasan pelanggan adalah 96% di Instalasi Rawat
Inap RSUD Sidoarjo.
17%
83%
105
Indikator rawat inap dapat digunakan untuk mengetahui tingkat
pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Indikator
rawat Inap terdiri dari BOR (Bed Occupation Rate), LOS (length Of
Stay), TOI (Turn Over Interval), BTO (bed Turn Over) serta NDR
(Net Death Rate) dan GDR (Gross Death rate).
Tabel 3.6 Indikator Pelayanan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah
Putih Tribulan III Tahun 2019 dan Dibandingkan
Tribulan III Tahun 2018.
TRIBULAN
URAI TRIBULAN III
NO III TAHUN STANDAR TREN
AN TAHUN 2018
2019
Turun
1 BOR 79,3% 79,0% 60 % - 80 %
0,3%
Turun
2 LOS 4,1 3,8 6 -9 hari
0,3 hari
Turun
3 TOI 1,1 1,0 1 -3 hari
0,1 hari
40 – 50 kali Naik
4 BTO 17,6 19,1
/tahun 1,5 kali
106
sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes
RI, 2005).
Rumus :
Rumus :
107
Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan
tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-
3 hari.
Rumus :
Dari tabel 3.5 diatas didapatkan bahwa TOI Instalasi Rawat Inap
Mawar Merah Putih pada Tribulan III Tahun 2019 berada diantara
standar yang telah ditentukan yaitu 1,0 hari. Jika dibandingkan dengan
periode yang sama Tribulan III Tahun 2018 (1,1 hari) TOI Instalasi
Rawat Inap Mawar Merah Putih mengalami penurunan sebesar 0,1
hari. Namun upaya menjaga kualitas layanan terutama dalam hal
sarana prasarana tetap dijaga. Salah satunya adalah pembersihan
tempat tidur menggunakan meliseptol tiap kali tempat tidur selesai
dipakai.
Rumus :
108
dirawat sangat tergantung dari diagnosa penyakit yang diderita si
pasien. Semakin berat dan kompleks penyakit yang diderita maka
akan semakin lama pasien dirawat. Kasus penyakit terbanyak dengan
yang membutuhkan hari perawatan yang lebih lama antara lain DM
gangren, anemia, hypoalbumin, TB MDR, dan kasus penyakit lain
yang membutuhkan perbaikan kondisi umum yang lama. Sedangkan
untuk diagnosa yang tidak membutuhkan waktu lama untuk
pengobatan antara lain hemofilia, GEA, dyspepsia dan sebagainya.
Rumus :
109
6. NDR (Net Death Rate)
NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam
setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini
memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.
Rumus :
NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup
+ mati) ) X 100%
Dari tabel 3.5 dapat diketahui bahwa pada Tribulan III Tahun
2019 jumlah pasien Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih yang
meninggal dalam waktu lebih dari 48 jam sejak pertama kali
mendapatkan pelayanan di rumah sakit mencapai 9,2% atau sekitar 9
pasien per 100 pasien KRS. Nilai ini mengalami penurunan sebesar
0,5% dari NDR periode yang sama Tribulan III Tahun 2018 (9,7% =
9 pasien) namun masih diatas standar minimal angka NDR yang telah
ditetapkan.
110
Infeksi Pneumonia/ HAP (Hospital Aqcuired Pneumonia), Infeksi
Decubitus, ILO (Infeksi Luka Operasi). Infeksi Luka Operasi sendiri
terbagi menjadi 3 sub yaitu ILO Bersih, ILO Bersih Kontaminasi dan
ILO Kotor.
Tabel 3.7 Kejadian Infeksi Nosokomial Instalasi Rawat Inap
Mawar Merah Putih Tribulan III Tahun 2019
111
Jumlah Operasi 0 0
6 ILO Jumlah ILO 0 0
‰ 0 0
Jumlah 0% 0%
Dari tabel 3.7 diatas didapatkan bahwa tidak ada kejadian infeksi
phlebitis di Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tribulan III Tahun
2019 dari 19.675 hari pemasangan infus. Sedangkan untuk kejadian infeksi
saluran kencing selama 1.918 hari pemasangan dhower chateter tidak ada
kejadian infeksi. Sedangkan untuk kejadian infeksi decubitus, infeksi HAP
dan VAP angka kejadiannya adalah nihil.
112
eliminasi pasien. Pada pasien yang mengalami gangguan perkemihan dan
kemampuan mobilitas fisik. Angka ISK ruang Mawar Merah Putih adalah 0
permil atau 0 %. Sehingga dapat disimpulkan angka plebitis ruang Mawar
Merah Putih masih sesuai dengan standar yang ditetapkan Depkes yaitu
<1,5%.
113
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
Hampir setiap tindakan medis menyimpan potensi resiko.
Banyak jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah
pasien dan staf rumah sakit yang cukup besar merupakan hal yang
potensial bagi terjadinya kesalahan medis. Dalam upaya
meminimalisir kejadian yang tidak diharapkan maka perlu adanya
pencatatan dan pelaporan angka keselamatan pasien. Angka
keselamatan pasien Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun
Tribulan III Tahun 2019 dapat dilihat dalam tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.8 Angka Keselamatan Pasien Instalasi Rawat Inap Mawar
Merah Putih Tribulan III Tahun 2019 dibandingkan
dengan Tribulan III Tahun 2018.
Angka Angka
Kejadian Kejadian
NO INDIKATOR STANDAR
Tribulan III Tribulan III
Tahun 2018 Tahun 2019
1 Kejadian Infeksi 0% 0%
≤ 0,5 %
Pasca Operasi
5 Kejadian Tertusuk 0 0 3
114
Jarum
Kejadian Tergores
6 0 0 0
Ampul
Kejadian Pasien
7 0 0 0
Terjatuh dari Bed
Kesalahan Pemberian
8 0 0 0
Obat
Kesalahan Identifikasi
9 0 0 0
pasien
Dari tabel 3.8 diatas didapatkan bahwa tidak ada kejadian infeksi
pasca operasi dan kejadian infeksi nosokomial di Instalasi Rawat Inap
Mawar Merah Putih sampai dengan Tribulan III Tahun 2019. Pelayanan
rawat inap untuk pasien operasi kelas 3 di pusatkan di Instalasi Rawat Inap
Mawar Kuning, sehingga kejadian infeksi pasca operasi adalah nihil.
Kejadian pulang paksa yang terjadi selama Tribulan III Tahun 2019 berada
dibawah standar minimal yang ditentukan yaitu sebesar 0,89%.
Untuk kejadian tertusuk jarum, terdapat 3 Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD) yang dialami 1 orang perawat saat akan melakukan injeksi obat ke
pasien serta 2 orang mahasiswa praktek, yang tertusuk jarum suntik pasien
HIV dan pasien hepatitis B. Kejadian tersebut langsung ditindaklanjuti
sesuai standar prosedur penangan KTD di RSUD Sidoarjo. Pemantauan dan
penanganan terhadap petugas yang terkena KTD dilakukan secara terus
menerus sampai dengan waktu yang ditentukan. Dengan penanganan yang
tepat, maka kerugian akibat kejadian tersebut dapat dihindari. Selain itu
pemahaman terhadap Standar Prosedur Operasional pemasangan jarum
115
infus juga perlu ditingkatkan tak terkecuali bagi mahsiswa keperawatan
yang sedang praktek agar tidak terjadi kembali kejadian-kejadian yang tidak
diharapkan saat praktek di lapangan. Sedangkan untuk kejadian tergores
ampul, pasien terjatuh dari bed, dan kesalahan identifikasi pasien selama
periode yang sama tidak terjadi sama sekali. Begitu pula dengan kejadian
kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien yang disebabkan kesalahan
dalam pembacaan resep obat, pada Tribulan III Tahun 2019 tidak ada
kejadian dan cedera dalam kasus ini dikarenakan upaya double check telah
dimaksimalkan oleh para petugas yang ada.
Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 7 januari didapatkan jumlah
pasien 24. Untuk kejadian infeksi pasca operasi tidak ada, Untuk kejadian
infeksi nosokomial tidak ada, kejadian pulang paksa tidak ada, kejadian
pasien jatuh tidak ada, kejadian tergores ampul tidak ada, kejadian pasien
tertusuk jarum tidak ada, kesalahan minum obat tidak ada, tidak ada
kesalahan dalam melakukan identifikasi pasien.
116
Realisasi Indikator Unit Kerja Instalasi Mawar merah Putih Tribulan
III Tahun 2019 dapat dilihat pada lampiran.
2. Target dan Realisasi Standar Pelayanan Minimal
STANDAR /
NO INDIKATOR REALISASI
TARGET
117
STANDAR /
NO INDIKATOR REALISASI
TARGET
08.00 s/d
Jam Visite Dokter Semua dokter spesialis datang
14.0
4 Spesialis visite antara jam 08-14 wib
setiap hari
(100%)
kerja
118
STANDAR /
NO INDIKATOR REALISASI
TARGET
berakibat
kecacatan
/kematian
11 Rawat Inap TB
a. Penegakan 1. ≥ 60 % a. 100%
diagnosis TB
melalui
pemeriksaan
mikroskopis
TB 2. ≥ 60 % b. 100%
b. Terlaksanana
kegiatan
pencatatan dan
pelaporan TB
di Rumah Sakit
119
STANDAR /
NO INDIKATOR REALISASI
TARGET
120
121
Dari tabel 3.14 diatas diketahui bahwa hampir semua indikator yang digunakan telah memenuhi standar pelayanan
minimal yang disyaratkan. Satu indikator yang masih belum memenuhi standar adalah Kematian pasien > 48 jam yang
berada diatas standar minimal yang diperbolehkan yaitu 9,2%.
N INDI RAWAT INAP
O KAT K STA K STA K STAN SENT STA
OR P NDA N NDA T DAR INEL NDA
C R C R D R
JUML
AH
PASIE
N
122
N INDI RAWAT INAP
O KAT K STA K STA K STAN SENT STA
OR P NDA N NDA T DAR INEL NDA
C R C R D R
a
a a d
a
T
T T i
id id d
Angka
a a a
Inside Tidak Tidak Tidak Tidak Tida
2 k k k
n Infus ada ada ada ada k ada
a a
Blong
d d a
a a d
a
123
N INDI RAWAT INAP
O KAT K STA K STA K STAN SENT STA
OR P NDA N NDA T DAR INEL NDA
C R C R D R
i
Inside id id d
n a a a
Kesala k k k
ada ada ada ada k ada
han a a
Pembe d d a
rian a a d
a
124
N INDI RAWAT INAP
O KAT K STA K STA K STAN SENT STA
OR P NDA N NDA T DAR INEL NDA
C R C R D R
Pembe a
rian a a d
Obat a
T
Angka
T T i
Inside
id id d
n
a a a
Kesala Tidak Tidak Tidak Tidak Tida
5 k k k
han ada ada ada ada k ada
a a
Penca
d d a
mpura
a a d
n Obat
a
125
N INDI RAWAT INAP
O KAT K STA K STA K STAN SENT STA
OR P NDA N NDA T DAR INEL NDA
C R C R D R
i
Inside id id d
n a a a
Kesala k k k
ada ada ada ada k ada
han a a
Sampli d d a
ng a a d
a
126
N INDI RAWAT INAP
O KAT K STA K STA K STAN SENT STA
OR P NDA N NDA T DAR INEL NDA
C R C R D R
ikasi
Pasien
pada a
saat a a d
penga a
mbilan
sampel
127
N INDI RAWAT INAP
O KAT K STA K STA K STAN SENT STA
OR P NDA N NDA T DAR INEL NDA
C R C R D R
Operas d
a a
i a
T
Angka T T i
Inside id id d
n a a a
Tidak Tidak Tidak Tidak Tida
9 Kesala k k k
ada ada ada ada k ada
han a a
Tindak d d a
an a a d
a
128
N INDI RAWAT INAP
O KAT K STA K STA K STAN SENT STA
OR P NDA N NDA T DAR INEL NDA
C R C R D R
d
a a a
Pembe
k k k
rian
a a
Obat
d d a
Oral
a a d
a
129
N INDI RAWAT INAP
O KAT K STA K STA K STAN SENT STA
OR P NDA N NDA T DAR INEL NDA
C R C R D R
(
3
Jarum a a k
a
l
i
)
130
N INDI RAWAT INAP
O KAT K STA K STA K STAN SENT STA
OR P NDA N NDA T DAR INEL NDA
C R C R D R
tidak
d d a
diberik
a a d
an
a
T
T T i
id id d
Angka a a a
Tidak Tidak Tidak Tidak Tida
13 Inside k k k
ada ada ada ada k ada
n ILO a a
d d a
a a d
a
131
N INDI RAWAT INAP
O KAT K STA K STA K STAN SENT STA
OR P NDA N NDA T DAR INEL NDA
C R C R D R
T
Angka
T T i
Inside
id id d
n Luka
a a a
Bakar Tidak Tidak Tidak Tidak Tida
14 k k k
akibat ada ada ada ada k ada
a a
Buli-
d d a
buli
a a d
Panas
a
132
N INDI RAWAT INAP
O KAT K STA K STA K STAN SENT STA
OR P NDA N NDA T DAR INEL NDA
C R C R D R
ur
d d a
Tindak
a a d
an
a
T
T T i
Angka id id d
Inside a a a
Tidak Tidak Tidak Tidak Tida
16 n k k k
ada ada ada ada k ada
Plebiti a a
s d d a
a a d
a
133
N INDI RAWAT INAP
O KAT K STA K STA K STAN SENT STA
OR P NDA N NDA T DAR INEL NDA
C R C R D R
T
T T i
Angka id id d
Inside a a a
Tidak Tidak Tidak Tidak Tida
17 n k k k
ada ada ada ada k ada
Dekub a a
itus d d a
a a d
a
134
N INDI RAWAT INAP
O KAT K STA K STA K STAN SENT STA
OR P NDA N NDA T DAR INEL NDA
C R C R D R
Golon
gan/
Jenis d d a
Darah a a d
Transf a
usi
135
N INDI RAWAT INAP
O KAT K STA K STA K STAN SENT STA
OR P NDA N NDA T DAR INEL NDA
C R C R D R
asi a
136
3. Laporan Insiden
Sumber Data : Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih RSUD
Sidoarjo
137
3.6.10 Tingkat kepuasan perawat.
Kuisioner kepuasan perawat :
Petunjuk Pengisian :
P : Puas
TP : Tidak puas
No Pernyataan P Tidak Puas
u
a
s
Gaji
1. Jumlah gaji yang diterima
dibandingkan pekerjaan yang
saudara lakukan saat ini
2. Sistem penggajian yang
dilakukan institusi tempat saudara
bekerja
3. Jumlah gaji yang diterima
dibandingkan pendidikan saudara
4. Pemberian insentif tambahan atas
suatu prestasi atau kerja ekstra
Fasilitas
5. Tersedianya peralatan dan
perlengkapan yang mendukung
pekerjaan
6 Tersedianya fasilitas penunjang
seperti kamar mandi, tempat
parkir, dan kantin
7 Kondisi ruangan kerja terutama
berkaitan dengan ventilasi udara,
kebersihan, dan kebisingan
8 Adanya jaminan atas
ksehatan/kesehatan kerja
9 Perhatian institusi rumah sakit
terhadap saudara
Hubungan kerja
138
10 Hubungan antar karyawan dalam
kelompok kerja
11 Kemampuan dalam bekerja sama
antar karyawan
12 Sikap teman-teman sekerja
terhadap saudara
Kesesuaian kerja
13 Kesesuaian antara pekerjaan dan
latar belakang pendidikan
14 Kemampuan dalam
menggunakan waktu bekerja
dengan penugasan yang diberikan
Pengawasan
15 Kemampuan supervisi/pengawas
dalam membuat keputusan
16 Perlakuan atasan selama saya
bekerja disini
17 Kebebasan melakukan suatu
metode sendiri dalam
menyelesaikan pekerjaan
Promosi
18 Kesempatan untuk meningkatan
kemampuan kerja melalui
pelatihan atau pendidikan
tambahan
19 Kesempatan untuk mendapat
posisi yang lebih tinggi
20 Kesempatan untuk membuat
suatu prestasi dan mendapatkan
kenaikan pangkat
139
kepuasan jumlah gaji yang diterima perawat
ruang mawar merah barat
Tidak Puas cukup puas puas
20%
50%
30%
10%
cukup puas
puas
tidak puas
90%
140
kondisi ruangan kerja terutama berkaitan dengan ventilasi udara, adanya
jaminan keselamatan kerja dan 10% merasa cukup puas terhadap
tersedianya peralatan dan perlengkapan yang mendukung pekerjaan.
puas
cukup puas
tidak puas
100%
puas
tidak puas
100%
141
No Data temuan Teori Justifikasi Analisa SWOT
S W O T
1 Kepuasan pasien 1. Kepuasan Berdasark √
pelanggan an hasil
- Pasien yang datang
menurut kuisioner
ke rs atau yang rawat
model tanggal
inap di ruang mawar kebutuhan 08 januari
merah barat ialah suatu di peroleh
mengungkapkan keadaan di 6 pasien
142
pasien terhadap
pasien,
kolaboras
i terhadap
tindakan
yang
dilakukan
,
kecepatan
terhadap
penangan
an pasien,
Empati
memberik
an
pelayanan
dengan
penuh
perhatian,
perilaku
perawat
yang
sopan
dengan
mengharg
ai pasien,
keluarga
pasien,
perawat
didasarka
n dengan
kejujuran.
143
barat tidak ada (SKP) yang mawar
kejadian KTD , dikeluarkan merah
tidak ada oleh barat Lt.2
kejadian Standar didapatka
infeksi pasca Akreditasi n hasil
operasi, tidak Rumah bahwa
ada kejadian Sakit Edisi Untuk
tertusuk jarum, 1 kejadian
tidak ada (Kemenkes, infeksi
pasien jatuh, 2011) dan pasca
tidak ada JCI operasi
kejadian Acredition, tidak ada,
pulang paksa, maka Untuk
dll, sasaran kejadian
Perawat tersebut infeksi
melakukan meliputi 6 nosokomi
identifikasi elemen al tidak
kepada pasien berikut. ada,
saat melakukan •Sasaran I : kejadian
tindakan Ketepatan pulang
dengan identifikasip paksa
mengidentifika asien. tidak ada,
si nama dan •Sasaran II: kejadian
tanggal lahir. Peningkatan pasien
- terdapat komunikasi jatuh
penyimpanan yang tidak ada,
obat hight efektif. kejadian
allert untuk •Sasaran tergores
pasien ampul
III :Peningk tidak ada,
atan kejadian
keamanan pasien
obat yang tertusuk
perlu jarum
diwaspadai tidak ada,
(highalert kesalahan
medications minum
144
). •Sasaran obat tidak
ada, tidak
IV : ada
kesalahan
Kepastian dalam
melakuka
tepat-lokasi, n
identifika
tepat- si pasien.
prosedur,tep Berdasark
at-pasien an hasil
observasi
operasi. terdapat
•Sasaran tempat
V :Pengura untuk
ngan risiko penyimpa
nan obat
infeksi hight
terkait allert
Dan
pelayanan perawat
kesehatan. selalu
•Sasaran melakuka
n
VI :Pengura identifika
nganrisiko si pasien (
anma dan
pasien tanggal
jatuh. lahir)
145
kejadian penderita kan
infeksi tersebut bahwa
nosokomial dirawat di masih ada
dengan rumah sakit. pasien
melakukan Infeksi yang
tindakan sesuai Nosokomial mengala
dengan SPO dibagi mi
yang di dalam 5 flebitis
tentukan, tapi jenis yaitu sebanyak
masih ada Infeksi 2( L3 dan
kejadian Phlebitis, G2)
flebitis di ISK (Infeksi pasien
beberapa Saluran (8,3%)
pasien serta Kencing), dan
kejadian Infeksi dekubitus
dekubitus. Pneumonia/ 1 pasien
Salah satu HAP diruang
upaya yang (Hospital K3(8,3%)
dapat Aqcuired dari 24
dilakukan Pneumonia) pasien.
dalam upaya , Infeksi Tidak ada
mencegah Decubitus, yang
terjadinya ILO mengala
infeksi (Infeksi mi ISK,
nosokomial Luka HAP,
adalah dengan Operasi). VAP, dan
selalu menjaga Infeksi ILO
kebersihan Luka
baik Operasi
kebersihan sendiri
fisik maupun terbagi
kebersihan menjadi 3
lingkungan sub yaitu
sekitar. Upaya ILO Bersih,
menjaga ILO Bersih
kebersihan Kontaminas
fisik yang i dan ILO
146
dapat dengan Kotor.
mudah
dilakukan
adalah selalu
cuci tangan
sebelum dan
setelah kontak
dengan pasien,
sebelum
melakukan
tindakan
aseptik, setelah
terpapar cairan
tubuh pasien,
dan setelah
kontak dengan
lingkungan
pasien.
147
pasien, secara nya
ketersediaan minimal. (100%),
mutu Juga Adanya
pelayanan merupakan mutu
santri android spesifikasi pelyanan
untuk teknis modern
pendaftaran tentang untuk
pasien, tolak ukur meningka
pelayanan tkan
minimum pelayanan
yang pasien
diberikan dengan
oleh Badan santri
Layanan android
Umum Semua
kepada pasien
masyarakat Instalasi
(Kepmenke Rawat
s 129 tahun Inap
2008). Mawar
Merah
barat
dirawat
oleh
Dokter
Spesialis
(100%)
148
BAB 4
ANALISIA SWOT
4.1 M1
0
,
6
Total 1 4,4
Weakness (Kelemahan)
Kebutuhan perawat di ruang mawar
merah barat lantai 2 belum
1 3 3
memenuhi dengan jumlah pasien
yang ada di setiap harinya.
149
Total 1 3
b. External Factor (EFAS)
Opportunity (Peluang)
Total 1 2,7
150
Matriks M1
4
O
3
Agresif
2
1
W
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
T
151
digunakan adalah SO yaitu menciptakan strategi dengan mengunakan
kekuatan untuk memanfaatkan strategi yang dapat dikembangkan mutu
dan kualitas yang lebih baik.
4.2 M2
152
1. M2(Sarana & Prasarana)
Internal Faktor(IFAS)
STRENGTH
1. Tersedianya gedung dan
0.2 3 0.6
peralatan medis yang sudah
cukup sesuai standart
2. Semua perawat di ruangan
mampu menggunakan sarana 0.2 3 0.6
dan prasarana yang ada di
rumah sakit 0.2 3 0.6
153
WEAKNESS
1. Nurse station terletak di
0.2 3 0.6
daerah yang tidak srategis
2. Jumlah alat medis kurang
seperti bengkok, termometer. 0.4 3 1.2
TOTAL
154
tidak layak pakai
3. Adanya kesempatan untuk
0.4 2 0.8
memperbaiki ruangan
1 2.6
TOTAL
TREATHENED
1. Adanya keluhan atau tuntutan 0,5 2 1
dari pasien tentang
ketersedian sarana yang
kurang memadai
0,5 2 1
2. Adanya tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk melengkapi
sarana dan prasarana 1 2
TOTAL
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3
-1
-2
-3
Diagram analisis SWOT Sarana Dan Prasarana
-4
155
X : S-W=3,1 – 3 = 0,1 , Y= O – T =M2,6 – 2 = 0,6
4.3 M3
No M3 (Methode) R
B
a
o B
t
b x Hasil
i
o R
n
t
g
PENERAPAN MODEL MAKP
Internal factor
STRENGTH S-W
a. Ruang Mawar merah barat di 3-3= 0
1 3 3
dapatkan bahwa jenis model
,
asuhan keperawatan (MAKP)
0
yang digunakan adalah 0
MAKP Moduler (tim primer)
156
TOTAL 1 3
WEAKNESS
a. Dari hasil wawancara di
1 3 3
dapatkan hasil penanggung
jawab sift merangkap
menjadi perawat asosied pada
sift siang dan malam diruang
Mawar Merah Barat
TOTAL 1 3
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY O–T=
1. Kepercayaan dari masyarakat 1 3 4 4–3=1
TOTAL 1 4
TREATHENED
1. Adanya persaingan dengan 1 3 3
,
rumah sakit swasta yang
0
semakin banyak atau meluas
0
di daerah sidoarjo.
TOTAL 1 3
TIMBANG TERIMA
Internal faktor
STRENGTH
1. Timbang terima pergantian 0 4 2 S–W=
, 3,8 - 3
shift rutin dilakukan mulai
5 =0,8
dari ruang nurse station.
0 4 1
2. Penyampaian timbang terima ,
sesuai dengan alur timbang 2
terima sesuai dengan SOP 0
157
ruang, diagnosa medis, terapi 0
TOTAL 1 3
,
8
WEAKNESS
a. Dari hasil observasi di ruang 1 3 3
158
3. Adanya mahasiswa keperawatan 0
, 0
yang praktek di ruang Mawar
5 ,
Merah Barat
0 6
0
,
2
0
TOTAL 1 3
,
5
TREATHENED
1. Meningkatnya kesadaran 1 3 3
,
masyarakat tentang tanggung
0
jawab dan tanggung gugat
0
sebagai pembuat asuhan
keperawatan
TOTAL 1 3
RONDE KEPERAWATAN
Internal Faktor
STRENGTH
1. Sudah terbentuk tim dalam 0 3 1
, , S–W=
pelaksanaan ronde
5 5 3,5 – 3=
keperawatan yang dilakukan
0 0,5
diruang Mawar merah barat 4
2. 100% Perawat di ruang Mawar
Merah Barat mengerti tentang 2
159
5
WEAKNESS
1. Ronde keperawatan 1 3 3
,
sudah dilakukan
0
diruangan inap Mawar
0
Merah Barat namun
timenya tidak ditetapkan
saat melakukan ronde
keperawatan.
TOTAL 1 3
OPPORTUNITY
1. Dengan adanya ronde 1 4 4 O–T=
, 4–3=1
keperawatan masalah pasien
0
menjadi cepat tertangani.
0
TOTAL 1 4
THREATHENED
1. Adanya pemikiran yang lebih 1 3 3
,
kritis dari masyarakat untuk
0
mendapatkan pelayanan
0
kesehatan yang lebih optimal
TOTAL 1 3
SENTRALISASI OBAT
Internal Faktor
STRENGTH
1. Semua perawat memiliki
0 3 0 S–W=
pengetahuan yang baik
, , 3,52 – 0
mengenai sentralisasi obat.
1 4 4 = 3,52
2. Di ruang Mawar Merah Barat 5 5
terdapat tempat penyimpanan
160
obat (loker obat)
0 3 0
3. Menggunakan sistim one day
, ,
dispending tersedia adanya
1 6
pemberian etiket dan alamat 7 8
pada obat obat pasien 3
4. Adanya buku injeksi atau
pendokumentasian 0 3 0
, ,
5. Adanya format persetujuan
1 6
sentralisai obat antara 5
perawat dan pasien atau 4
keluarga
6. Sebelum obat diberikan 0
0 ,
kepada pasien, obat di oplos
, 4
di ruangan perawat dan 1 8
kemudian dijelaskan pada 6
pasien terlebih dahulu 0
sebelum diberikan 0 ,
, 5
1 1
7
0
0 ,
, 8
2
0
TOTAL 1 3
,
161
5
2
WEAKNESS 0 0
TOTAL 0 0
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY 1 4 4 O–T=
1. Adanya kerjasama yang baik , 4-3=1
0
antara perawat
0
TOTAL 1 4
TREATHENED
1. Adanya tuntutan dari pasien 1 3 3
,
untuk mendapatkan pelayanan
0
keperawatan yang profesional
0
TOTAL 1 3
SUPERVISI
Internal Faktor
STRENGTH
1. Supervisi keperawatan sudah 0 3 1
, ,
di lakukan di ruang Mawar
5 5
Merah Barat oleh kepala
0 S–W=
ruangan kepada perawat 3 6,75 – 3
pelaksana . = 3,75
2. Perawat mengerti tentang 0
162
3
0
TOTAL 1 6
,
7
5
WEAKNESS
1. Di dapatkan bahwa diruang 1 3 3
,
mawar merah barat biasanya
0
hanya melakukan supervise satu
0
kali dalam perbulan
TOTAL 1 3
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY O–T=
1. Hasil supervisi keperawatan 1 4 4 4–3=1
,
dapat digunakan sebagai
0
pedoman untuk penilaian
0
kinerja perawat
TOTAL 1 4
TREATHENED
1. Tuntutan pasien sebagai 0 3 3
,
konsumen untuk
5
mendapatkan pelayanan yang
0
profesional dan bermutu 3 1
2. Persaingan antar RS akan ,
kualitas pelayanan 5
0
keperawatan
,
5
0
TOTAL 1 3
163
DISCHARGE PLANNING
Internal faktor
STRENGTH
1. Discharge planning sudah 0 3 1 S–W=
. . 3-0=3
dilakukan ke semua pasien.
5 3 5
2. Tersedia format discharge
0
planning. 1
0 .
. 5
5
0
TOTAL 1 3
WEAKNESS 0 0 0
TOTAL 0 0 0
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
1. Adanya kerjasama yang baik 0 4 2 O–T=
. 4–3=1
antara pasien dan keluarga
5
dengan perawat ruangan.
0 4 2
2. Adanya kemauan dari pasien
dan keluarga untuk
memperoleh pendidikam 0
kesehatan. ,
5
0
TOTAL 1 1
TREATHENED
1. Makin tinggi kesadaran 1 3 3
,
masyarakat akan pentingnya
0
kesehatan.
0
164
TOTAL 1 3
DOKUMENTASI
KEPERAWATAN
Internal Faktor
STRENGTH
1. Tersedianya sarana dan
0 3 1 S–W=
prasarana administrasi yang
. , 3,2 – 3=
menunjang
5 3 5 0,2
2. Sudah menggunakan system 0
pendokumentasian SOAP 0
3. Dalam pengisian pengkajian, 0 4 ,
diagnosa keperawatan, , 9
3
intervensi, implementasi dan
0
evaluasi keperawatan sudah 0
terisi semua ,
8
0
.
2
0
TOTAL 1 3
,
2
WEAKNESS
Dokumentasi keperawatan 1 3 3
lengkap, namun tidak sesuai ,
dengan SDKI dengan presentase 0
47% 0
1.
165
TOTAL 1 0 3
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
1. Adanya program pelatihan 0 4 2 O–T=
. 3,5 – 3 =
tentang pendokumentasian
5 0,5
keperawatan.
0 3 1
2. Peluang perawat untuk ,
meningkatkan pendidikan. 5
0
.
5
0
TOTAL 1 3
,
5
TREATHENED
1. Adanya tuntutan tanggung 1 3 3
,
jawab dan tanggung gugat
0
dari masyarakat terhadap
0
pelayanan masyarakat.
3
TOTAL
MatriksMAKP
166
4
3 Agresif
2
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
167
4
Agresif
3
0,5;1
2
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1
-2
Devensive
-3
-4
168
X : S – W =3,52 – 0 = 3,52 , Y : O – T = 4-3=1
Kesimpulan : Berdasarkan analisi SWOT di ruang Mawar Merah Barat
dalam posisi agresif yang artinya dalam keadaan yang harus di
pertahankan atau dapat juga di tingkatkan lebih tinggi agar tercipta
kesempurnaan.
Matriks Supervisi
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
169
4
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
2
0,2 ; 0,5
1
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
170
pertahankan atau dapat juga di tingkatkan lebih tinggi agar tercipta
kesempurnaan.
4.4 M4
0 3,75
Total: ,
2
5
1
2 Weaknesses (Kelemahan)
a. Adanya pendingg kliem 1 3 3
.
pada pasien yang
0
menggunakan BPJS
0
3
Total
1
S-W= 3,75 - 3 = 0,75
3 Opportunitiss (Peluang):
171
a. Adanya kesadaaran 0 3 1,5
.
masyarakat akan
5
pentingnya dari setiap
0
masyarakat untuk
melakukan cek up
kesehatan di RSU 4 2
1
4 Streats (Ancaman) :
a. Terdapat alat-alat 0 3 1,5
,
kesehatan yang lebih
5
canggih sehingga
0
membutuhkan dana yang
cukup besar untuk
memadai sarana-prasarana
yang ada dirumah sakit.
3 1,5
b. Adanya tuntutan dari
masyarakat untuk
pelayaan yang lebih 0
profesional dengan biaya ,
yang terjangkau. 5 3
0
Total:
172
1
O-T = 3,5 -3 = 0,5
O
4
3 Agresif
2
0,75 ; 0,5
W 1
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4 T
173
4.5 M5
Weakness
1. Los yang menunjang 1 2 2
1 2
TOTAL
174
b. eksternal faktor O-T
= 4-
( EFAS ).
1,5
Opportunity
=2,5
1. kerja sama yang baik
1 4 4
antara perawat dan
mahasiswa
1 4
TOTAL
Threatened
1. adanya peningkatan
0,5 1 0,5
standar masyarakat
yang harus dipenuhi
2. persaingan RS dalam 0,5 2 1
memberikan pelayanan
keperawatan.
1 1,5
TOTAL
1,5
0,7 3
5
175
O 4
3 Agresif
2
1,75 ; 2,5
W 1
0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4 T
Kesimpulan :
4.5
4.75
4
3.5
3.5 3.25
3
Axis Title
1.5
1 0.750000000000001
0.5
0.5 0.3
0.25
0 0 0
0
0 2 4 6 8 10 12
Axis Title
176
BAB 5
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
RSB RSUD Sidoarjo tahun 2016-2021 memuat visi, misi, strategi,
nilai dasar, arah kebijakan, operasional, program dan kegiatan BLUD yang
disususn menurut rencana pembangunan jangka menengah ( RPJMD)
kabupaten Sidoarjo. Hal ini merupakan tantangan bagi kita bahwa
kedepannya masing-masing unit pelayanan diharapkan dapat melakukan
efektifitas dan efisiensi sehingga menghasilkan kinerja pelayanan yang lebih
obtimas. Implementasi RBS yang optimal akan memberikan dampak
posistif terhadap keberhasilan RSUD Kabupaten Sidoarjo baik bagi
penggunana dan pegawai rumah sakit. Hal ini karena RSUDKabupaten
Sidoarjo sebagai badan layanan umum daerah (BLUD) mempunyai
fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan yang berasal dari pendapatan
rumah sakit. Semakin meningkat kinerja rumah sakit maka akan berdampak
meningkatnya kepercayaan masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan yang besar
pada masyarakat kabupaten sidoarjo.
4.2 Saran
Penulis sadar dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan sangat
dibutuhkan bagi penulis.
177
178