Anda di halaman 1dari 113

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)


DI PENGADILAN AGAMA KELAS IA BREBES

Diajukan untuk memenuhi syarat


Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Disusun Oleh :

FUAD NIM : 13.01.2365


GANI SUWAELI NIM : 13.01.2366
JANNATUN NA‟IMAH NIM : 13.01.2374
NUROTUL ISMAWATI NIM : 13.01.2396
PUJIONO NIM : 13.01.2400
RISWANDOYO NIM : 13.01.2404
TOLIB NIM : 13.01.2415
TULUS AGUNG PRASETYO NIM : 13.01.2416
YULIANTO BUDILAKSONO NIM : 13.01.2419
NUR MUZAKIYAH AL ASHFI NIM : 13.01.2573

PROGRAM HUKUM EKONOMI SYARIAH


JURUSAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
BREBES
2016
PENGESAHAN LAPORAN

Laporan Praktik Pengalaman Lapangan Pengadilan Agama (PPL PA)

Mahasiswa Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Jurusan Syari’ah STAI Brebes

Tahun Akademi 2016-2017 di Pengadilan Agama Kelas IA Brebes Jawa Tengah,

yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober – 30 November 2016. Yang disusun oleh

Kelompok Mahasiswa Peserta PPL Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Jurusan

Syari’ah ini telah dikonsultasikan dan diketahui oleh Dosen Pembimbing Lapangan

STAI Brebes dan DPL Pengadilan Agama Kelas IA Brebes serta telah disahkan oleh

Ketua Hukum Ekonomi Syariah Jurusan Syari’ah STAI Brebes.

Brebes, 10 Desember 2016

Dosen Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing Lapangan


Pengadilan Agama Kelas IA Brebes STAI Brebes

Drs. Akhmad Suja’i, S.H, M.H Filda Vitalia, Mkn. M.H


NIP: - NIP: -

Mengetahui

Ketua Panitia Ketua STAI Brebes

Drs. H. Nasir M.Pd Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A


NIP: - NIP : -
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjakan kepada Allah SWT yang telah memberikan

Rahmat dan Karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

pelaksanaan praktik pengalaman lapangan ini di Pengadilan Agama Kelas IA

Brebes Jawa Tengah, yang di laksanakan pada tanggal 31 Oktober – 30 November

2016

Laporan Praktik Pengalaman Lapangan Pengadilan Agama ini disusun

untuk memenuhi tugas mata kuliyah Laporan Praktik Pengalaman Lapangan

Pengadilan Agama yang ditempuh pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

Jurusan Syari’ah STAI Brebes dan berpartisipasi dalam menyumbang buah karya

penyusun dalam Ilmu pengetahuan yang ada khususnya di bidang dunia hukum.

Adapun pelaksanaan praktik pengalaman lapangan (PPL) dimulai dari

observasi dan praktek di lapangan sampai pada selesainya laporan ini dibuat,

penyusun telah banyak menerima bantuan baik moril ataupun materiil dari semua

pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan program praktik pengalaman

lapangan (PPL) terutama dalam berupa bimbingan, pembinaan, dan motivasi.

Dengan selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak

yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis

mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A selaku Ketua STAI Brebes

2. Abu Kholis, M.A selaku Kepala Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

3. Filda Vitalia, M.Kn, M.H selaku Dosen Pembimbing Lapangan


4. Drs.H. Abd. Basyir M.Ag selaku Ketua Pengadilan Agama Kelas IA

Brebes

5. Drs. H. Nuheri, S.H, M.H selaku Wakil Ketua Pengadilan Agama Kelas

IA Brebes

6. Drs. Akhmad Suja’I, SH, M.H selaku DPL Pengadilan Agama Kelas IA

Brebes

7. Seluruh Pegawai Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

8. Kedua orang tua yang telah memberikan dukunan semangat, dan doa

9. Teman – teman seperjuangan yang telah memberikan dukungan,

semangat, dan doa

Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Penulis

menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi

maupun tekhnik penyajianya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman

penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis

harapkan.

Semoga laporan praktik pengalaman lapangan (PPL) bermanfaat sebagai

ilmu pengetahuan dan berguna bagi para pembaca.

Brebes, 10 Desember 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

……………………………………………………….. i

HALAMAN PENGESAHAN

……………………………………………… ii

KATA PENGANTAR

………………………………………………………. iii

DAFTAR ISI

………………………………………………………………… v

DAFTAR LAMPIRAN

……………………………………………………… viii

BAB I : PENDAHULUAN

…………………………………………………. 1

A. Latar Belakang

……………………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah

…………………………………………………… 2

C. Tujuan dan Manfaat PPL

……………………………………………. 3

D. Urgensi Pelaksanaan PPL

……………………………………………. 4

E. Metode Kegiatan PPL

……………………………………………….. 5
F. Sistematika Penulisan Laporan

……………………………………… 7

BAB II : SEJARAH DAN PROFIL PENGADILAN AGAMA KELAS

IA

BREBES…………………………………………………………………

….. 10

A. SEJARAH PENGADILAN AGAMA KELAS IA BREBES

……… 10

1. Masa Berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun

1974.............12

2. Masa Berlakunya Undang-Undang Nomor 7 Tahun

1989.............12

3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1999

……………………… 13

4. Masa Pemerintah Reformasi Pembangunan

……………………. 14

B. PROFIL PENGADILAN AGAMA KELAS IA BREBES

……….. 15

1. Gambaran Lokasi Pengadilan Agama Kelas IA

Brebes......................15

2. Wilayah Yuridis Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

…………… 16

3. Visi Misi serta Program Pengadilan Agama Kelas IA

Brebes...........17

4. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Agama Kelas IA


Brebes ….. 20

5. Kekuasaan dan Kewenangan Peradilan Agama Kelas IA

Brebes ... 22

6. Sumber Daya Manusia Pengadilan Agama Brebes

……………… 27

a. Sumber Daya Manusia Tekhnis Yudisial

…………………… 27

b. Sumber Daya Manusia Non Yudisial

………………………. 28

7. Sarana dan Prasarana Pengadilan Agama

………………………. 29

8. Struktur Organisasi Kantor Penadilan Agama Brebes

Beserta

Tugasnya………………………………………………

…………… 32

9. Pelayan Publik

…………………………………………………… 50

BAB III : PELAKSANAAN PRAKTIK PERADILAN

……………………. 53

A. Administrasi Persidangan

…………………………………………… 53

1. Pola Prosedur Penyelenggaraan Administrasi Perkara

…………. 53

2. Register Perkara

…………………………………………………. 55
3. Keuangan Perkara

………………………………………………. 55

4. Pelaporan Perkara

………………………………………………. 56

B. Pelaksanaan Kegiatan Perkara

……………………………………..... 57

a. Pemeriksaan

……………………………………………………

58

b. Pembuktian

……………………………………………………..

59

BAB IV : PENGGUNAA APLIKASI SIADPA DAN SIPP OLEH

PENGADILAN AGAMA KELAS IA BREBES

…………………………………… 61

A. SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI

PENGADILAN AGAMA (SIADPA)

…………………………………………………………….

.. 61

1. Pengertian SIADPA

…………………………………………… 61

2. Manfaat Dan Tujuan Penggunaan Aplikasi SIADPA

………… 62

3. Aplikasi-Aplikasi Pendukung dari SIADPA

………………….. 62
B. SISTEM PENELUSURAN PERKARA (SIPP)

…………………….. 64

1. Pengertian Aplikasi SIPP

……………………………………. 64

2. Maksud dan Tujuan Aplikasi SIPP

…………………………… 65

3. Manfaat Aplikasi SIPP

……………………………………….. 67

4. Perangkat Pendukung Pengaplikasian SIPP

………………….. 67

BAB V : ANALISIS DATA DI LOKASI PENGAILAN

AGAMA KELAS IA BREBES

………………………………………………………………

….. 69

BAB VI : PENUTUP

…………………………………………………………. 79

A. Kesimpulan

………………………………………………………… 79

B. Saran – saran

………………………………………………………. 81

C. Kata Penutup

………………………………………………………. 84

LAMPIRAN –LAMPIRAN

………………………………………………. 85
DAFTAR LAMPIRAN

1. Gambar Gedung Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

2. Gambar Gedung Pengadilan Agama Kelas IA Brebes (Lama)

3. Gambar Denah Gedung Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

Lantai 1

4. Gambar Denah Gedung Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

Lantai 2

5. Gambar Struktur Organisasi Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

6. Gambar Penyerahan Peserta PPL dari Pihak STAI Brebes kepada

Pihak Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

7. Gambar Monitoring Peserta PPL dari Pihak STAI Brebes kepada

Pihak Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

8. Gambar Penarikan Kembali Peserta PPL dari Pihak STAI Brebes

kepada Pihak Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

9. Gambar Bimbingan Materi oleh DPL Pengadilan Agama Kelas

IA Brebes

10. Gambar Praktik di Kepanitraan

11. Gambar Praktik di Ruang Kearsipan

12. Gambar Praktik di Ruang IT


13. Gambar Simulasi Sidang

14. Gambar Kegiatan Apel Hari Senin

15. Gambar Kegiatan Olahraga

16. Gambar Beberapa Berkas Perkara

17. Gambar Aplikasi SIADPA

18. Daftar Hadir Peserta PPL di Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kegiatan

Dalam dunia pendidikan, khususnya Perguruan Tinggi,

mahasiswa adalah Agen social of change, yang selalu dinantikan

masyarakat dalam memberikan arah perubahan positif setelah

selesai melaksanakan studi dan kembali terjun di masyarkat.

Oleh karena itu seiring perkembangan zaman, Kegiatan Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL) di lingkungan peradilan merupakan

upaya proses pembelajaran agar tidak kaku setelah kembali ke

masyarakat.

Di samping itu Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

adalah kegiatan kurikulum untuk membimbing dan melatih

mahasiswa Program Studi Hukum Ekonomi Syari‟ah Jurusan

Syari‟ah STAI Brebes, sebagai upaya membekali mahasiswa

dengan kemampuan praktis, sehingga memiliki kemampuan

profesional baik secara teoritis maupun praktis di bidang hukum

ekonomi syari‟ah. Hal ini karena pengetahuan teori yang telah


didapatkan di bangku kuliah haruslah diselaraskan dengan

praktik langsung sesuai dengan dinamika masyarakat. Sebab

penerapan dan aplikasi teori membutuhkan pengalaman untuk

mendapatkan hasil kerja yang profesional.

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pada

Program Studi Hukum Ekonomi Syari‟ah merupakan mata

kuliah wajib bagi mahasiswa STAI Brebes semester VII (tujuh)

dengan bobot 2 SKS. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa

kegiatan PPL ini merupakan salah satu syarat kelulusan

mahasiswa Program Studi Hukum Ekonomi Syari‟ah Jurusan

Syari‟ah STAI Brebes.

Praktik Pengalaman Lapangan ini merupakan kegiatan

praktikum bagi mahasiswa semester VII Tahun Akademik

2016/2017. Dan kegiatan kali ini diadakan di Pengadilan Agama

Kelas IA Brebes. Sebab Jurusan Syari‟ah mempunyai ruang

lingkup kajian masalah, di antaranya seputar pernikahan, waris,

perwakafan dan ekonomi syari‟ah yang dalam penerapannnya di

antaranya melalui Peradilan Agama. Dan inilah yang menjadi

ruang lingkup kompetensi mahasiswa Program Studi Hukum

Ekonomi Syari‟ah Jurusan Syari‟ah. Walaupun tidak menutup

kemungkinan bisa ditempatkan juga di lembaga peradilan,

Advokasi Hukum, Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Perbankan

Syariah, dan Pengadilan Negeri.

B. Rumusan Masalah
Secara teori, Peserta PPL adalah mahasiswa Program Studi

Hukum Ekonomi Syari‟ah Jurusan Syari‟ah yang dibentuk

dalam kompetensi hukum ekonomi syari‟ah. Oleh karena itu,

sudah semestinya mahasiswa Hukum Ekonomi Syari‟ah sangat

berkompeten untuk menjadi praktisi hukum.

Sebagai salah satu wujud penyelesaian permasalahan ini

adalah adanya kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dengan

harapan setelah mahasiswa menyelesaikan kegiatan tersebut

mereka memiliki gambaran nyata tentang metode praktisi hukum

dalam menerapkan hukum itu sendiri. Untuk mempermudah

mencapai tujuan ini maka perlu adanya rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Apa saja tugas dan kewenangan Pengadilan Agama?

2. Apa saja tugas kepaniteraan di Pengadilan Agama?

3. Bagaimana prosedur berperkara di Pengadilan Agama?

4. Bagaimana pengguanaan aplikasi – aplikasi dalam

Pengadilan Agama?

C. Tujuan dan Manfaat Kegiatan

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL) ini adalah:

1. Membekali mahasiswa berupa pengalaman praktis,

sehingga memiliki pengetahuan dan keterampilan yang

professional.
2. Mahasiswa ikut andil dalam menciptakan masyarakat

yang sadar hukum, baik secara langsung menjadi praktisi

hukum maupun secara tidak langsung dengan cara

menjadi pendamping dan pembimbing masyarakat.

3. Mahasiswa bisa membangun networking seluas-luasnya,

sehingga akan lebih banyak menemukan relasi dan

mempermudah mereka dalam menyalurkan minat kerja

sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

4. Mahasiswa dapat mengetahui tugas dan wewenang

Pengadilan Agama, prosedur berperkara dan prosesi di

majelis hakim.

5. Mahasiswa dapat melaksanakan kuliah praktik di

Pengadilan Agama sesuai dengan teori yang didapatkan

di bangku kuliah sebelumnya.

6. Mahasiswa mampu mengenali dan menganalisa

permasalahan yang terjadi di daerah kewenangan

Pengadilan Agama, serta mampu memberikan tawaran-

tawaran solusi bagi pihak Pengadilan Agama.

Adapun manfaat yang akan dicapai dari kegiatan Praktik

Pengalaman Lapangan ini adalah:

1. Secara praktis, kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan

akan memberikan gambaran riil dari teori yang telah

didapatkan dibangku kuliah, sehingga keilmuan

mahasiswa tidak sebatas ilustrasi teori semata.


2. Secara ilmiah, kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan

akan menambah perbendaharaan ilmu yang tidak

didapatkan di bangku kuliah.

3. Secara alamiah, kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan

akan menambah kedewasaan pola pikir mahasiswa,

terlebih lagi tatkala landasan teori tidak sesuai dengan

praktik. Sehingga petugas dituntut untuk bertindak

bijaksana dalam mencari solusi.

4. Secara sosial, mahasiswa mampu mendampingi,

mengarahkan dan memberikan solusi bagi masyarakat

yang hendak menyelesaikan urusan agama di Pengadilan

Agama.

D. Urgensi Pelaksanaan PPL

Salah satu tujuan diadakan jurusan baru yakni Jurusan

Syariah Program Studi Hukum Ekonomi Syariah STAI Brebes

adalah mencetak generasi yang professional di bidang hukum

ekonomi syari‟ah. Sehingga diharapkan mampu memberikan

pelayanan yang luas kepada masyarakat umum sesuai syariah

Islam, yaitu penegakan hukum syari‟ah di lingkungan

masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan ini, kurikulum Jurusan

dirancang agar para alumni STAI Brebes memiliki kompetensi

utama berupa penguasaan terhadap teori, praktek, manajemen,

peradilan dan pelayanan dalam berbagai bidang tersebut.

Penguasaan teoritis tidak sempurna tanpa didukung kompetensi


praktis. Karena itu, Jurusan syariah merancang Praktikum

Pengalaman Lapangan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa

diarahkan untuk mengobservasi lembaga yang memberikan

layanan hukum, serta mendapat pengalaman praktis yang

berperan langsung sebagai staf atau pegawai di lingkungan

peradilan agama serta ikut serta dalam proses persidangan yang

berlangsung baik terbuka untuk umum atau tertutup untuk

umum. Dengan cara mengobservasi dan menjalani peran-peran

pada lembaga-lembaga tersebut kelak diharapkan dapat

menempati posisi-posisi tersebut secara professional dan

Akuntabilitas.

Kegiatan Praktikum Profesi Lapangan termasuk di dalam

mata kuliyah Jurusan Syariah Program Studi Hukum Ekonomi

Syariah STAI Brebes sebagai salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar Sarjana Hukum (SH).

E. Metode Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan PPL di Peradilan Agama ini

metode yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

1. Penyampaian Materi

Pemateri terdiri dari para hakim dan staf yang telah

ditunjuk oleh dosen pembimbing kegiatan Praktek Peradilan.

Pemateri menyampaikan materi sesuai dengan jadwal dan

tema telah ditentukan oleh pihak panitia praktek peradilan dari


Pengadilan Agama kelas IA Brebes, yaitu prosedur berperkara,

fungsi Panitera dan sekretaris, teknik pembuatan

gugatan/permohonan, teknik mediasi serta permasalahan-

permasalahan lain yang berkaitan dengan perkara yang ada di

peradilan Agama.

2. Tanya-Jawab

Setelah pemateri menyampaikan dan memaparkan

pembahasan, peserta Praktik Peradilan diberi kesempatan untuk

mengajukan pertanyaan kepada pemateri sesuai dengan tema

pembahasan. Peserta juga di perkenankan untuk mengajukan

pertanyaan kepada para staf yang berkompeten dalam

permasalahan tersebut di luar jam materi sesuai dengan inisiatif

peserta.

3. Menyaksikan Prosesi Sidang

Pada metode ini peserta praktek Pengalaman Lapangan

berkesempatan untuk masuk ruang sidang dan menyaksikan

proses beracara majelis sidang, baik sidang yang dibuka untuk

umum maupun sidang yang tertutup untuk umum. Setelah

persidangan selesai, peserta diberi kesempatan untuk

menanyakan secara langsung kepada para hakim ataupun

panitera.

4. Ikut aktif dalam Kegiatan Kepaniteraan dan bagian lain

Untuk mengetahui langsung kegiatan kepaniteraan dan

bagian lain di Pengadilan Agama Kelas IA Brebes, mahasiswa


diperkenankan untuk berperan aktif turut membantu

menyelesaikan job staff kepaniteraan dan bagian lain di

Pengadilan Agama Kelas IA Brebes.

5. Simulasi Sidang (Sidang Semu)

Setelah mahasiswa mendapatkan pemaparan materi

tentang sidang serta telah ikut menyaksikan sidang, maka

mahasiswa dibimbing untuk melaksanakan prosesi simulasi

sidang.

6. Studi Kasus

Dalam studi kasus ini setiap mahasiswa mendapatkan

tugas untuk membuat satu tema keperdataan yakni pembuatan

surat gugatan atau permohonan. Tema-tema tersebut sudah

ditentukan oleh dosen pembimbing untuk kemudian mahasiswa

membahasnya dari sudut pandang tata laksana berperkara di

Pengadilan Agama.

7. Penyusunan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan

Laporan Praktikum adalah salah satu tugas akhir

mahasiswa praktikum sekaligus sebagai bukti bahwa mahasiswa

tersebut telah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman

Lapangan.

F. Sistematika Laporan
Secara sistematis, penyusun membagi laporan ini

mejadi enam bab, setiap babnya terdiri dari sub bab pembahasan,

yaitu:

Bab Pertama, pendahuluan yang menjelaskan unsur dan

syarat laporan yang meliputi; latar belakang kegiatan, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat kegiatan,urgensi pelaksanaan PPL,

metode kegiatan, dan sitematika laporan. Hal ini mengarahkan

pembaca untuk memahami subtansi dari laporan ini.

Bab Kedua, menjelaskan tentang sejarah dan profil

Pengadilan Agama Kelas IA Brebes yakni meliputi bagian

pertama sejarah Pengadilan Agama Kelas IA Brebes di Masa

Berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, Masa

Berlakunya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, Undang-

Undang Nomor 35 Tahun 1999, Masa Pemerintah Reformasi

Pembangunan. Bagian kedua Profil Pengadilan Agama Kelas IA

Brebes, di antaranya Gambaran Lokasi, Wilayah Yuridis, Visi

Misi serta Program, Tugas Pokok dan Fungsi, Kekuasaan dan

Kewenangan, Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana,

Struktur Organisasi Kantor Penadilan Agama Kelas IA Brebes

Beserta Tugasnya, serta pelayanan publik.

Bab ketiga menjelaskan tentang pelaksanaan praktik

peradilan meliputi bagian pertama administrasi persidangan, di

antaranya pola prosedur penyelenggaraan administrasi perkara,

register perkara, keuangan perkara, pelaporan perkara. Bagin


kedua Pelaksanaan Kegiatan Perkara, di antaranya Pemeriksaan,

dan Pembuktian.

Bab empat menjelaskan tentang penggunaa aplikasi

SIADPA dan SIPP oleh pengadilan agama kelas ia brebes,

meliputi bagian pertama Sistem Informasi Administrasi

Pengadilan Agama (SIADPA) di antaranya pengertian SIADPA,

manfaat dan tujuan penggunaan aplikasi SIADPA, aplikasi-

aplikasi pendukung dari SIADPA. Bagin kedua yakni Sistem

Penelusuran Perkara (SIPP) di antaranya pengertian aplikasi SIPP,

maksud dan tujuan aplikasi SIPP, manfaat aplikasi SIPP,

perangkat pendukung pengaplikasian SIPP.

Bab kelima menjelaskan tentang analisis data di lokasi

Pengailan Agama Kelas IA Brebes yakni dengan mengulas

secara keseluruhan dari pelaksanaan kegiatan Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL) yang meliputi tempat dan waktu

kegiatan, jenis kegiatan, deskripsi kegiatan, serta kendala dan

pemecahan masalah sekaligus memaparkan hasil studi kasus

yang menjadi bahasn studi di tempat Praktik Pengalaman

Lapangan.

Bab enam yakni kesimpulan dan saran berisi tentang

temuan yang disimpulkan dari kegiatan praktik pengalaman

lapangan sekaligus saran dan masukan utuk mahasiswa peserta

praktikum, saran untuk STAI Brebes dan saran untuk Instansi.


BAB II

SEJARAH DAN PROFIL PENGADILAN AGAMA KELAS

IA BREBES

A. SEJARAH PENGADILAN AGAMA KELAS IA

BREBES

Sejarah Brebes bermula pada pertengahan abad ke 16,

ketika suatu dinasti baru, yaitu kerajaan Mataram memerintah

Jawa Tengah, dan akhirnya berhasil menaklukkan kerajaan-

kerajaan kecil di pesisir utara, termasuk Tegal dan berikutnya

Brebes, sangat besar perannya dalam penyebaran Islam di

Nusantara. Brebes sendiri merupakan hasil pemecahan

Kadipaten Tegal oleh Sri Amangkurat II yang ada di Jepara pada

tanggal 18 Januari 1678 dengan Adipati pertama yaitu Adipati

Suralaya.
Dengan timbulnya komunitas-komunitas masyarakat Islam,

maka kebutuhan akan lembaga peradilan yang memutus perkara

berdasarkan hukum Islam makin dibutuhkan. Hal ini nampak

jelas dari proses pembentukan lembaga peradilan yang

berdasarkan hukum Islam tersebut yakni; 1.) Periode Tahkim,

2.)Tauliyah oleh Ahl al-Hally wa al-Aqd, 3.) Tauliyah Imamah.

Pengadilan Agama di masa kerajaan Islam diselenggarakan

oleh para penghulu, yaitu pejabat administrasi kemasjidan

setempat. Sidang-sidang pengadilan agama pada masa itu

biasanya berlangsung di serambi masjid, sehingga pengadilan

agama sering pula disebut "Pengadilan Serambi". Demikian juga

di Brebes, “kantor” pertama Pengadilan Agama Brebes berada di

Masjid Agung Brebes, kemudian pindah ke gedung/ruangan

yang juga sebagai Aula Masjid Agung, selanjutnya menempati

gedung yang berdiri di atas tanah milik BKM (Badan

Kesejahteraan Masjid) yang terletak di belakang Masjid Agung.

Barulah pada tahun 1977 dibeli sebidang tanah di Jl. Yos

Sudarso seluas m2 yang kemudian menjadi bangunan awal

kantor Pengadilan Agama Brebes yang sampai sekarang masih

ditempati.

Pembangunan gedung tahap pertama seluas 153m2 tersebut

dimulai tahun 1979 dengan menggunakan dana DIP TA

1978/1979 dengan biaya sebesar Rp. 7.929.000 (tujuh juta

sembilan ratus dua puluh sembilan ribu rupiah). kemudian pada

TA. 1982/1983 diadakan perluasan gedung seluas 700 m2 tahap


pertama dengan dana Rp. 9.568.000,- (sembilan juta lima ratus

enam puluh delapan ribu rupiah). Selanjutnya pada tahun 1989

dilakukan perluasan gedung seluas 77m2 dengan menggunakan

DIP TA 1998/1999 yang menghabiskan biaya sejumlah Rp.

23.207.250,- (dua puluh tiga dua ratus tujuh ribu dua ratus lima

puluh rupiah), Pada 1993 PA Brebes membangun mushalla

seluas 75m2 dengan biaya sebesar Rp. 16.000.000 (enam belas

juta rupiah). Sejak pembangunan mushalla tersebut PA Brebes

belum memiliki proyek atau belanja modal untuk memperluas

bangunan gedung Pengadilan Agama Brebes. Baru kemudian

pada tahun 2010 dengan biaya Rp. 2.024.000.000 ( dua milyar

dua puluh empat juta rupiah ) dibangun gedung baru Tahap

Pertama di Jl. Ahmad Yani No. 92 dan Tahap II Finising dengan

biaya sebesar Rp.1.950.000.000,-, yang di resmikan pada tanggal

03 januari 2012 M, dan mulai ditempati sebagai kantor yang

lebih representatif.

Sebagai bagian dari sejarah, Pengadilan Agama Brebes

sampai sekarang masih menyimpan putusan-putusan sebelum

masa kemerdekaan, yang tertua adalah PUTUSAN TAHUN

1904 dengan tulisan tangan arab pegon (arab gundul).

1. Masa Berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun

1974

Pada tanggal 2 Januari 1974 telah disahkan dan

diundangkan Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang


perkawinan adapun peraturan pelaksanaannya diundangkan

melalui peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 tentang

pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 tahun 1974, dalam pasal

68 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 menyatakan

bahwa yang dimaksud dengan Pengadilan dalam Undang-

undang ini adalah :

a. Pengadilan Agama bagi mereka yang beragama Islam;

dan

b Pengadilan Umum bagi lainnya;

Pada perkembangan berikutnya sehubungan dengan

peranan Pengadilan agama dalam periode 1974 sampai dengan

1989 ini adalah lahirnya peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun

1977 tentang perwakafan tanah milik. Dengan diundangkannya

Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan

beserta peraturan pelaksanaannya dan peraturan pemerintah

nomor 28 tahun 1977 wewenang Pengadilan Agama semakin

luas dan mantap.

2. Masa Berlakunya Undang-Undang Nomor 7 Tahun

1989

Dengan lahirnya Undang-undang Nomor 7 tahun 1989

tentang peradilan Agama maka semakin mantap eksistensi

Peradilan Agama, baik dalam kedudukannya sebagai Peradilan

yang bebas dan mandiri yakni dapat melaksanakan putusannya

tanpa melalui fiat ekseksekasi Pengadilan Negeri lagi.


Demikian pula dalam kewenangannya dan hukum

Acaranya, semuanya telah ditentukan dalama undang-undang.

3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1999

Diawali dengan lahirnya Undang-undang Nomor : 35

tahun 1999 tentang perubahan Undang-undang Nomor : 14 tahun

1970 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman

menentukan :

1) Badan –badan Peradilan secara organisatoris, Administrative,

dan Financial berada dibawah kekuasaan Mahkamah Agung. Ini

berarti kekuasaan Departemen Agama terhadap Peradilan Agama

dalam bidang-bidang tersebut, yang sudah berjalan sejak

Proklamasi akan beralih ke Mahkamah Agung.

2) Pengalihan organisasi, administrasi, dan Financial dari

lingkungan-lingkungan : Peradilan Umum. Peradilan Militer dan

Peradilan Tata Usaha Negara ke Mahkamah Agung dan

ketentuan Pengalihan untuk masing-masing lingkungan Peradilan

diatur lebih lanjut dengan Undang-undang sesuai dengan

kekhususan lingkungan Peradilan masing-masing serta

dilaksanakan secara bertahap selambat-lambatnya 5 tahun.

Sedangkan bagi lingkungan Peradilan Agama waktunya tidak

ditentukan.

3) Ketentuan mengenai tatacara pengalihan secara bertahap tersebut

ditetapkan dengan Keputusan Presiden.


Selama rentang waktu 5 tahun itu Mahkamah Agung

membentuk Tim Kerja, untuk mempersiapkan segala sesuatu

termasuk perangkat peraturan Perundang-undangan dalam

rangka untuk penyatu atapan Peradilan Agama ke Mahkamah

Agung, pada bulan Juni tahun 2004, Peradilan Agama resmi

telah masuk dalam satu atap Pembinaan Organisasi dan finansial

pada Mahkamah Agung.

Pada Tahun 2006 dengan lahirnya Undang-undang

Nomor 3 tahun 2006, Peradilan Agama telah bertambah lagi

kewenangan untuk memeriksa dan mengadili serta

menyelesaikan perkara yang berkaitan dengan Ekonomi Syariah.

4. Masa Pemerintah Reformasi Pembangunan

Sepanjang Era sebelum reformasi, keberadaan Lembaga

Peradilan Agama (begitu pula dengan lembaga-lembaga Peradilan

lainnya pembinaan dan pengawasannya dilakukan oleh dua

lembaga yaitu Yudikatif dan Eksekutif. Disatu sisi, pembinaan

tehnis dilakukan oleh Mahkamah Agung, dan disisi lain,

pengaturan organisasi, adminitrasi dan keuangan oleh

Departemen Agama. Hal ini memang aturan dasarnya yaitu

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 J.o UU No. 48 Tahun

2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1989 J.o UU No. 50 Tahun 2009 tentang

Peradilan Agama mengaturnya demikian. Pada era reformasi

keadaan seperti ini dipandang sudah tidak relevan lagi.


Untuk itu Badan-badan Peradilan, baik Peradilan Agama

maupun Peradilan-peradilan lainnya, pembinaannya sepatutnya

hanya dilakukan oleh Mahkamah Agung, baik pembinaan yang

menyangkut tehnis, maupun yang menyangkut organisasi,

adminitrasi dan keuangannya. Untuk terpenuhinya hal tersebut,

maka telah dilakukan perubahan/perbaikan Undang-Undang

Nomor 14 Tahun 1970 khususnya Pasal 11, yaitu dengan

diUndangkannya Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1999 pada

tanggal 30 Juli 1999. Dengan demikian, maka sejak saat itu

pembinaan Badan Peradilan Agama, juga Badan Peradilan-

peradilan lainnya, baik yang menyangkut tehnis maupun

organisasi, adminitrasi dan keuanganmya dilakukan oleh

Mahkamah Agung.

Dengan di Undangkannya Undang-Undang Nomor 35

Tahun 1999 tersebut, merupakan peristiwa yang amat

bersejarah sebagai tonggak terwujudnya kemerdekaan dan

kemandirian Kekuasaan Kehakiman secara utuh dibawah

Mahkamah Agung, setelah skian lama pembinaannya dilakukan

oleh dua lembaga Kekuasaan yakni Eksekutif (Departemen

yang bersangkutan) dan Yudikatif (Mahkamah Agung).

Pemisah Kekuasaan Eksekutif dari Yudikatif (Departemen Agama

dari Peradilan Agama) yang dikehendaki oleh Undang- Undang

Nomor 35 Tahun 1999, tidak lain dari pada memantapkan posisi

Pengadilan Agama pada segi-segi hukum formal dan tehnis

peradilan sehingga akan terwujud Kekuasaan Kehakiman


yang merdeka dengan terselenggaranya peradilan yang bebas dari

pengaruh dan intervensi kekuasaan eksekutif.

B. PROFIL PENGADILAN AGAMA KELAS IA BREBES

10. Letak Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

Pengadilan Agama Kelas IA Brebes saat ini terletak di

jalan Ahmad Yani No 92 Brebes.Jawa Tengah, termasuk dalam

kawasan jalan Pantura dengan letak georafis berada pada bagian

barat wilayah Propinsi Jawa Tengah.

Berbatasan dengan :

- Sebelah Utara : Laut Jawa

- Sebelah Timur : Kota Tegal dan Kabupaten Tegal

- Sebelah Selatan : Kabupaten Banyumas dan Kabupaten

Cilacap

- Sebelah Barat : Kabupaten Cirebon dn Kabupaten

Kuningan

Sedang posisi koordinat Pengadilan Agama Kelas IA

Brebesterletak pada koordinat adalah 108° 41‟37,7‟ sampai 109°

11‟28‟92” Bujur Timur; 6° 44 56‟5” sampai 7° 20 51‟48”

Lintang Selatan. Kabupaten Brebes memiliki luas wilayah 1.902

km2

11. Wilayah Yuridis Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

Secara administratif yuridiksi Pengadilan Agama Kelas IA

Brebes meliputi 17 Kecamatan dengan 5 Kelurahan / 292 Desa


yaitu :

1. Kecamatan Banjarharjo

2. Kecamatan Bantarkawung

3. Kecamatan Brebes

4. Kecamatan Bulakamba

5. Kecamatan Bumiayu

6. Kecamatan Jatibarang

7. Kecamatan Kersana

8. Kecamatan Ketanggungan

9. Kecamatan Larangan

10. Kecamatan Losari

11. Kecamatan Paguyangan

12. Kecamatan Salem

13. Kecamatan Sirampog

14. Kecamatan Songgom

15. Kecamatan Tanjung

16. Kecamatan Tonjong

17. Kecamatan Wanasari


12. Visi Misi serta Program Pengadilan Agama Kelas IA

Brebes

Yang diemban dalam Visi dan Misi Pengadilan

Agama Brebes “Terwujudnya citra dan wibawa serta

kemandirian Pengadilan Agama dalam melaksanakan tugas

pokok dan kewenangan sebagai Peradilan Negara yang

sejajar dengan peradilan lainnya bermartabat dan dihormati

demi tegaknya hukum keadilan yang mampu memberikan

pelayanan secara sederhana, cepat dan biaya ringan.

Untuk Mencapai Visi tersebut, maka ditetapkan Misi

Pengadilan Agama Brebes sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pelayanan Yudisial dengan

seksama dan sewajarnya serta Mengayomi

Masyarakat;

2. Menyelenggarakan Pelayanan Non Yudisial yang

bersih dan bebas dari praktek Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme ( KKN );

3. Meningkatkan Pembinaan sumber daya manusia dan

pengawasan terhadap jalannya Peradilan.

4. Mengembangkan penerapan Manajemen administrasi

modern dalam Pengurusan penanganan perkara,

sarana prasarana, pengelolaan keuangan dan

pengurusan kepegawaian.
Bahwa untuk memenuhi dan melaksanakan Visi dan

Misi sebagaimana tersebut diatas diperlukan program kerja

sebagai penjabaran dan pelaksanaan dari Visi dan Misi

tersebut.

Pengadilan Agama Brebes sebagai sebuah institusi

Peradilan Tingkat Pertama yang mempunyai peringkat Kelas

IA dengan jumlah perkara yang rata-rata setiap bulannya 500

perkara., ditunjang oleh struktur organisasi profesionil

finansial, sumber daya manusia ( SDM ) serta sarana dan

Prasarana yang ada, adalah merupakan suatu nilai strategis

untuk melaksanakan tugas-tugas pokoknya yang telah

diamanatkan oleh Undang-undang Negara Republik

Indonesia, sesuai dengan Visi dan Misi Pengadilan Agama

Brebes.

Dalam rangka untuk mewujudkan arah tersebut

diperlukan rencana strategis program kerja, yang akan

menunjukan, bahwa kegiatan usaha yang akan dilaksanakan

menjadi terarah dan terprogram, dengan tetap memperhatikan

dan mempertimbangkan apa-apa yang menjadi hambatan di

tahun-tahun sebelumnya.

Visi Pengadilan Agama Brebes, yaitu terwujudnya

Peradialan yang bersih dan bermartabat yang mampu

memberikan pelayanan secara sederhana cepat dan biaya


ringan, merupakan kondisi atau gambaran keadaan masa

depan yang ingin diwujudkan dan diharapkan dapat

memotivasi seluruh fungsionaris Pengadilan Agama dalam

melakukan aktifitasnya.

Pernyataan Visi Peradilan Agama Brebes mengandung

beberapa pokok pengertian sebagai berikut: Pengadilan

Agama Brebes mengandung arti secara kelembagaan dan

secara organisasi, serta secara fungsional.

Pengertian secara kelembagaan: Pengadilan Agama

Brebes adalah Peradilan Tingkat Pertama dibawah Pengadilan

Tinggi Agama Semarang yang merupakan Peradilan Tingkat

Banding, yang susunanya terdiri dari pimpinan ( Ketua dan

Wakil ), Hakim Anggota Panitera / Sekretaris, beserta Seluruh

Staf ( Pejaba Struktural / Non Struktural ).

Pengertian secara fungsional: Pengadilan Agama

Brebes adalah kinerja seluruh fungsionalis peradilan yakni

fungsi kinerja Pimpinan ( Ketua dan Wakil Ketua ), kinerja

Hakim, Kinerja Pejabat Kepaniteraan ( Panitera, Wakil

Panitera, Panitera Muda Gugagatan, Panitera Muda

Permohonan, Panitera Muda Hukum dan Panitera Pengganti

kinerja Jurusita ( Jurusita pengganti ), Pejabat Struktural /

Fungsional Kesekretariatan dan Staf.

Berwibawa mengandung arti, kekuasaanya diakui dan

ditaati serta ada pembawaan untuk dapat menguasai dan

dihormati oleh orang lain melalui sikap dan tikngkahlaku


yang mengandung kepemimpinan dan penuh daya tarik.

Pelayanan secara sederhana cepat dan biaya ringan

dikandung maksud untuk memenuhi harapan pencari

keadilan, yaitu pemeriksaan dan penyelesaian perkara

dilakukan daengan cara yang efisien dan efektif, biaya perkara

dapat dipikul oleh rakyat. Namun demikian dapat dipikul oleh

rakyat. Namun demikian dalam pemeriksaan perkara tidak

mengabaikan ketelitian dalam mencari kebenaran dan

keadilan.

13. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Agama Kelas IA

Brebes

Pengadilan Agama Brebes sebagai sebuah institusi

Peradilan Tingkat Pertama yang mempunyai peringkat Kelas

IA dengan jumlah perkara yang rata-rata setiap bulannya 500

perkara., ditunjang oleh struktur organisasi profesionil

finansial, sumber daya manusia ( SDM ) serta sarana dan

Prasarana yang ada, adalah merupakan suatu nilai strategis

untuk melaksanakan tugas-tugas pokoknya yang telah

diamanatkan oleh Undang-undang Negara Republik

Indonesia, sesuai dengan Visi dan Misi Pengadilan Agama

Brebes.

Dalam rangka untuk mewujudkan arah tersebut

diperlukan rencana strategis program kerja, yang akan

menunjukan, bahwa kegiatan usaha yang akan dilaksanakan


menjadi terarah dan terprogram, dengan tetap memperhatikan

dan mempertimbangkan apa-apa yang menjadi hambatan di

tahun-tahun sebelumnya.

Pengadilan Agama Brebes tugas pokok dan fungsi

adalah melaksanakan kekuasaan kehakiman sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, sebagai salah

satu Pengadilan Tingkat pertama bertugas dan berwenang

memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang

menjadi kewenangan Pengadilan Agama.

Disamping tugas dan kewenangan tersebut,

pengadilan Agama Kelas IA Brebes mempunyai fungsi :

1. Memberikan pelayanan teknis yudisial dalam

perkara tingkat pertama;

2. Memberikan pelayanan dibidang administrasi

perkara tingkat pertama

3. Memberikan keterangan, pertimbangan dan

nasehat tentang hukum Islam kepada Instansi

Pemerintah apabila diminta;

4. Mengadakan Pengawasan atas pelaksanaan tugas

dan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris,

Wakil Sekretaris, Wakil Panitera, Panitera

Pengganti, Jurusita, Jurusita Pengganti dan

Pegawai
5. Mengadakan Pengawasan terhadap jalannya

peradilan serta menjaga agar diselenggarakan

dengan seksama dan sewajarnya.

6. Memberikan pelayanan administrasi umum

kepada semua unsur dilingkungan Pengadilan

Agama Brebes

7. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya

dalam pembinaan hukum agama seperti pelayanan

riset/penelitian bagi para mahasiswa. Penyuluhan

hukum, monitoring istbat kesaksian rukyat hilal

dan memberikan keterangan/nasehat mengenai

perbedaan penentuan arah kiblat dan waktu

shalat.

14. Kekuasaan dan Kewenangan Peradilan Agama Kelas IA

Brebes

Berdasarkan pasal 49 Undang-Undang nomor 7 tahun

1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang

nomor 3 tahun 2006 dan kini telah diubah dan ditambah

dengan Undang-Undang nomor 50 tahun 2009 Tentang

Peradilan Agama, kekuasaan dan kewenangan Peradilan

Agama adalah memeriksa,memutus dan menyelesaikan

perkara fitingkat pertama antara orang-orang yang beragama

Islam dibidang :

a. Perkawinan
b. Waris

c. Wasiat

d. Hibah

e. Wakaf

f. Zakat

g. Infak

h. Shadaqah

i. Ekonomi Syariah

Adapun yang dimaksud dengan „ Perkawinan “

adalah hal-hal yang diatur dalam undang-undang mengenai

perkawinan yang berlaku dan dilakukan menurut syariah

antara lain :

1. Izin beristri lebih dari seorang

2. Izin melangsungkan perkawinan bagi orang yang

belum berusia 21 tahun, dalam hal orangtua, wali atau

keluarga dalam garis lurus ada perbedaan pendapat

3. Dispensasi kawin;

4. Pencegahan perkawinan;

5. Penolakan Perkawinan oleh Pegawai Pencatat Nikah;

6. Pembatalan Perkawinan;

7. Gugatan kelalaean atas kewajiban suami dan isteri

8. Pencegahan karena talak;

9. Gugatan Percerian

10. Penyelesaian harta bersama

11. Penguasaan anak-anak


12. Ibu dapat memikul biaya pemeliharaan dan

pendidikan anak bilamana bapak yang seharusnya

bertanggung jawab tidak mematuhinya;

13. Penentuan kewajiban memberi biaya penghidupan

oleh suami kepada bekas isteri atau penentuan suatu

kewajiban bagi bekas isteri;

14. Putusan mengenai sah tidaknya seorang anak;

15. Putusan mengenai pencabutan kekuasaan orang tua

16. Pencabutan kekuasaan wali

17. Penunjukan orang lain sebagai wali oleh pengadilan

dalam hal kekuasaan seorang wali dicabut;

18. Penunjukan seorang wali dalam hal seorang anak

yang belum cukup umur 18 tahun yang ditinggal

kedua orang tuanya;

19. Pembenaran kewajiban ganti kerugian atas harta

benda anak yang ada di bawah kekuasaannya;

20. Penetapan asal usl seorang anak dan penetapan

pengangkatan anak berdasarkan hukum Islam;

21. Putusan tentang hal penolakan pemberian keterangan

untuk melakukan perkawinan campuran;

22. Pernyataan tentang sahnya perkawinan yang terjadi

sebelum Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974

tentang perkawinan dan sejalan menurut ketentuan

peraturan yang lain;


Yang dimaksud dengan “ waris “ adalah penentuan

siapa yang menjadi ahli waris, penetuan mengenai harta

peninggalan, penentuan bagian masing-masing ahli waris,

dan melaksanakan pembagian harta peninggalan tersebut,

serta penetapan pengadilan atas permohonan seseorang

tentang penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan

bagian masing-masing ahli waris.

Yang dimaksud dengan „Wasiat„ adalah pembuatan

seseorang memberikan suatu benda/manfaat kepada orang

lain atau lembaga/badan hukum, Yang berlaku setelah

pemberi tersebut meninggal dunia.

Yang dimaksud dengan ‟hibah‟ adalah pemberian

suatu benda secara suka rela dan tanpa imbalan dari

seseorang atau badan hukum untuk dimiliki.

Yang dimaksud dengan ‟Wakaf‟ adalah perbuatan

seseorang atau sekelompok orang (Wakif) untuk memisahkan

dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk

dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu

sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah

dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.

Yang dimaksud „zakat‟ adalah harta yang wajib

disisihkan oleh seorang muslim atau badan hukum yang

dimiliki orang muslim sesuai dengan ketentuan syariah untuk

diberikan kepada yang berhak menerimanya.


Yang dimaksud dengan „infaq‟ adalah perbuatan

seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain guna

menutupi kebutuhan,baik berupa

makan,minuman,mendermakan,memberikan rizki

berdasarkan rasa ikhlas,dan karena Allah Subhanahu

Wataala.

Yang dimaksud dengan „Shadaqah‟ adalah perbuatan

seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain atau

lembaga/badan hukum secara spontan dan suka rela tanpa di

batasi oleh waktu dan jumlah tertentu dengan mengharap

ridho Allah Subhanahu Wataala pahala semata.

Yang dimaksud ‟Ekonomi Syariah‟ adalah perbuatan

atau kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prinsip-

prinsip syariah,antara lain meliputi:

a. Bank syariah;

b. Lembaga keuangan mikro syariah;

c. Asuransi syariah;

d. Reasuransi syariah;

e. Reksadana syariah;

f. Obligasi syariah;

g. Surat berharga berjangka menengah syariah;

h. Sekuritas syariah;

i .pembiayaan syariah;

j. Pegadaian syariah;

k. Dana pensiun lembaga keuangan syariah dan


l. Bisnis syariah

Dari beberapa kegiatan usaha syari’ah di atas dapat

diperiksa perkara yang akan dihadapi Pengadilan Agama Brebes

mendatang menjadi lebih kompleks dengan tingkat tantangan

yang akan dihadapi lebih berat. Sumber daya hakim yang

sekarang ada harus merespon secara serius terhadap perkara-

perkara baru di bidang ekonomi syari’ah dengan cara

meningkatkan kompetensi skiil dan keilmuan tentang perkara

ekonomi syari’ah.

Oleh karena itu penambahan kewenangan pengadilan

agama dalam perkara ekonomi syari’ah ini dapat menjadikan

peluang untuk lebih maju dan perkembangan lebih pesat. Akan

tetapi jika sumber daya manusianya tidak merespon dengan baik

maka hanya akan menjadi hambatan yang dapat menganggu

kestabilan kegiatan peradilan agama itu sendiri.

Disamping itu, tantangan lain dari Pengadilan Agama

Brebes adalah letak wilayah kabupaten Brebes yang sebagian

besar adalah pedesaan, sehingga pegawai Pengadilan Agama

Brebes bekerja secara ekstra. Namun untuk menghadapai kendala

itu, Pengadilan Agama Brebes membuat suatu terobosan yang

cukup efektif dilaksanakan, yaitu dengan cara melakukan sidang

keliling guna menjangkau dan mempermudah daerah Brebes

yang terpencil. Dan Pengadilan Brebes juga menyediakn Pos


Bantuan Hukum (POSBAKUM) yang berfungsi untuk membantu

masyarakat yang tidak mampu, yang meliputi antara lain :

a. Bantuan memberikan Konsultasi Hukum

b. Bantuan memberi Nasihat Hukum

c. Bantuan membuat Surat Gugatan/Permohonan/Jawaban

d. Gugatan/Permohonan.

e. Pendampingan Advokat Khusus perkara Jinayat di

Mahkamah Syari’ah

15. Sumber Daya Manusia Pengadilan Agama Brebes

a. Sumber Daya Manusia Tekhnis Yudisial

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas dan

kemampuan tenaga teknis odisial agar menjadi tenaga teknis

yudisial yang professional maka telah dilakukan pembinaan

secara terus menerus melalui:

a. Rapat koordinasi / kerja antara pimpinan / ketua

dengan para hakim dan pejabat fungsional secara

berkala setiap bulan dan seluruh pegawai dan staf.

b. Melakukan rapat kerja antara pimpinan / ketua

dengan seluruh pegawai, secara incidental / sewaktu-

waktu karena ada kepentingan yang harus

disampaikan kepada seluruh pegawai.

c. Diskusi membahas masalah-masalah yang berkaitan

dengan hokum / teknis yudisial yang diikuti oleh


para hakim dilaksanakan tanggal 17 setiap bulan.

b. Sumber Daya Manusia Non Yudisial

Sebagaimana dalam pembinaan sumber daya manusia

untuk teknis yudisial maka untuk meningkatkan yang berkualitas

dan professional dibidang Non Teknis Yudisial / administrasi

agar menjadi tenaga administrasi yang terlatih maka telah

dilakukan pembinaan yang dilakukan secara terus menerus,

meliputi :

a. Pertemuan rutin / Rapat Kerja bagi tenaga Non

Yudisial / Kesekretariatan dengan pimpinan dan

Hakim Pengawas Bidang yang dilaksanakan paling

kurang sekali dalam satu bulan.

b. Pembinaan oleh Hakim Pengawas Bidang baik

dilakukan secara periodik maupun insedental, sesuai

dengan kepentingannya.

c. Mengadakan pelatihan SIADPA dan SIPP yang telah

dilaksanakan beberapa kali dengan tenaga

pembimbing Tutor / Pelatih dari luar Pengadilan

Agama Brebes.

Memberikan kesempatan bagi tenaga non teknis

yudisial untuk mengikuti pendidikan / latihan untuk

mengembangkan karier menjadi tenaga professional melalui

pendidikan / latihan kedinasan maupun melalui pendidikan

formal yang lebih tinggi S.1 atau S.2.


16. Sarana dan Prasarana Pengadilan Agama

Sebuah lembaga tak bisa berproses tanpa adanya sarana

dan prasarana. Dibawah ini adalah sebagian dari bentuk alat

penunjang di Pengadilan Agama Kabupaten Brebes. Berikut

laporan sarana dan prasarana di Pengadilan Agama Kabupaten

Brebes :

a. Sarana dan prasarana gedung

Bangunan kantor Pengadilan Agama Kabupaten Brebes

berdiri sejak tahun 1979 sampai saat ini masih menempati

gedung seluas +_ 450 m2 yang dibangun diatas tanah seluas +_

500 m2 untuk Ruang Sidang dan Ruang Kepaniteraan dengan

biaya DIK tahun 1999/2000, dengan demikian sarana dan

prasarana Gedung Kantor Pengadilan Agama Brebes yaitu

:Ruang kerja ketua, Ruang kerja Wakil Ketua, Ruang Panitera

Sekertaris, Kesekretariatan, Perpustakaan, Ruang kearsipan,

Ruang pendaftaran, Ruang Panitera Pengganti, Ruang tunggu,

Ruang kepaniteraan, dan Ruang Sidang I, II dan III, Ruang IT,

Ruang PTT, Tempat Ibadah, Parkir, Ruang Juru Sita.

Upaya untuk memperoleh tanah untuk pembangunan

gedung kantor yang memenuhi standar kelas IA Pengadilan

Agama Brebes telah terpenuhi.

b. Sarana dan Prasarana Persidangan

1. Ruang Sidang

Ruang siding yang dimiliki oleh Pengadilan Agama


Brebes ada dua ruangan, dimana demikian rapi sehingga

mencerminkan kewibawaan Pengadilan. Lantai tempat majelis

Hakim lebih tinggi dari lantai para pihak yang berperkara dan

para saksi, kurang lebih 20cm-25cm.

2. Peralatan Sidang

a. Meja Majelis Hakim dengan tutup meja dari kain yang

berwarna hijau berbentuk persegi panjang.

b. Kursi untuk ketua majelis atau Hakim ketua terletak

ditengah antara kedua Hakim anggota, sedang untuk

panitera kursi maupun mejanya tersendiri dan terletak

lebih belakang disebelah kiri dari muka.

c. Al-Qur’an untuk pengambilan sumpah.

d. Palu siding, kalender dan jam.

3. Pakaian Sidang

Hakim mengenakan pakaian sidang untuk Hakim,

memakai pita, celana panjang warna gelap (Hitam), memakai

baju toga, berkopiah, dan bersepatu hitam.

Panitera mangenakan pakaian resmi berdasi dan

berkopiah serta mengenakan jas untuk yang laki-laki, sedangkan

untuk perempuan hamper serupa tapi berjilbab / berkerudung.

Untuk mereka yang berperkara adalah mengenakan

pakaian bebas tetapi sopan dan tidak boleh mengenakan jaket,

topi, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.


c. Sarana dan Prasarana Operasional

1. Ruang Operasional

a) Ruangan sidang ada dua terletak di tengah lantai satu

pengadilan Agama Kelas IA Brebes

b) Ruang Ketua Pengadilan Agama

c) Ruangan Wakil Pengadilan Agama

d) Ruangan Panitera Sekertaris

e) Ruangan Mediasi

f) Ruangan Hakim

g) Ruangan Panitera

h) Ruangan Panitera Pengganti

i) Ruangan Juru Sita

j) Ruangan Bagian Umum

k) Ruangan tunggu ada dua, yaitu ruang tunggu untuk

dipanggil sidang dan pembayaran administrasi yang

berada dekat dengan ruang Panitera dan ruang

sidang, dan yang kedua adalah ruang tunggu untuk

pendaftaran perkara.

l) Ruang Arsip

2. Kendaraan Operasional

a) Tiga Mobil

b) Delapan Motor untuk operasional kantor dan jurusita

3. Peralatan Operasional
a) Meja Kursi untuk kepegawaian dan lain sebagainya

disesuaikan dengan kebutuhan.

b) Buku dan kertas yang terkait dengan kebutuhan

pengadilan Agama.

c) Komputer 23 unit, printer 18 unit, laptop 7 unit alat, kipas

angin 13 unit, AC Split 5 unit.

d. Sarana dan Prasarana Non Operasional

Ruangan Non Operasional :

a) Ruang ibadah ( Musola ) dalam proses pembangunan

b) Tempat wudlu

c) Ruang Perpustakaan

d) Kantin

e) Ruang Tamu

f) Kamar mandi

g) Tempat parkir kendaraan

17. Struktur Organisasi Kantor Penadilan Agama Brebes

Beserta Tugasnya

Dalam sebuah organisasi tentunya kita tidak akan lepas

dengan namanya

struktur organisasi, struktur mempunyai peranan yang cukup

penting, selain untuk formalitas publik juga untuk menerangkan

kepada masyarakat baik secara langsung maupun tidak.

Dikatakan langsung karena sifatnya yang jelas dan legal dan bisa
pula dikatakan tidak, karena memang tidak selalu dibedakan

secara umum. Hanya kalangan tertentu yang mengetahui akan

hal itu. Begitu pula Pengadilan Agama Brebes mempunyai

tatanan birokrasi guna lancarnya sbuah lembaga tersebut.

Mengingat pentingnya tatanan itu kami membagi dua jenis

struktur organisasi tersebut sesuai praktek pengalaman lapangan

(PPL) kami. Petama dalah secara tertulis (berita acara), yakni

menerangkan siapa-siapa saja yang menduduki tataran ini sesuai

job diskripsinya. Yang kedua adalah kita tunjukan dalam sebuah

gambar (bagan) secara singkat, padat, dan jelas tentunya. Adapun

bagan bisa dilihat dalam halaman lanjutan.

Struktur Organisasi Pengadilan Agama Brebes

berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang

Peradilan Agama dengan perubahan Undang-Undang Nomor 3

Tahn 2006, keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik

Indonesia, No : 004/SK/11/1992 jo 303 Tahun 1990 sebagai

berikut :

a) KETUA PENGADILAN AGAMA KELAS IA

BREBES

Berikut daftar ketua Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

TAHUN
GOLONGAN PENDIDIKAN
NAMA MENDUDUKI
NO (TERAKHIR) TERKHIR
JABATAN

1. KH. MOHAMMAD MA‟RUF SR 1944 s/d 1949


-
2. KH.ABDUL WAHID SR 1949 s/d 1958
-

3. M.S.CHOZIM SR 1958 s/d 1962


-

4. ZAWAWI SR 1962 s/d 1966


-

5. KH. MUCHIDIN SR 1966 s/d 1971


-

6. KH.ABU NASIR HASAN SR 1971 s/d 1979


-

7. NUR SUHUD, BA. Sarjana Muda 1979 s/d 1980


-

8. Drs. H. SYAMSUL FALAH, SH. Sarjana 1980 s/d 1990


IV/c

9. Drs. H. KHOLIL HANAFI, SH. Sarjana 1990 s/d 1997


IV/d

Drs. H. CHAERUDIN ZAENI, SH. Sarjana 1997 s/d 2002


10. IV/d

Drs. H.M.DJAMHURI RAMADHAN, SH. Sarjana 2002 s/d 2007


11. IV/d

Drs. H.M. MANSHUR, SH.MH. Pasca Sarjana 2007 s/d 2010


12. IV/d

13 Drs. H. MASYKURIN HAMID, S.H M.SI Pasca Sarjana 2010 s/d 2012
IV/d

14 Drs. H. AHMAD MUNTHOHAR, SH,M.H Pasca Sarjana 2012 s/d 2014


IV/d

15 Drs.Rd. MAHBUB TOBRI, MH Pasca Sarjana 2014 s/d 2016


IV/d

IV/d
16 Drs. H.Abd Basyir, M.Ag Pasca Sarjana 2016-

Tugas dan wewenang ketua PA :

1) Menetapkan/Menentukan hari-hari tertentu untuk

melakukan persidangan perkara.

2) Menetapkan.
a. Menetapkan Panjar Biaya Perkara.

b. Dalam hal Penggugat/Tergugat tidak

mampu,ketua dapat mengijinkannya untuk

beracara secara prodeo.

3) Membagi perkara gugatan dan permohonan kepada hakim

untuk disidang.

4) Dapat mendelegasikan wewenang kepada wakil ketua

untuk membagi perkara permohonan dan menunjuk

hakim untuk menyidangkannya.

5) Menunjuk hakim untuk mencatat gugatan atau

permohonan secara lisan.

6) Memerintahkan kepada jurusita untuk melakukan

pemanggilan,agar terhadap termohon dapat dilakukan

eksekusi atau teguran (danmaning) untuk memenuhi

putusan yang telah berkekuatan hokum tetap,putusan

serta merta,putusan provisi dan pelaksanaan eksekusi

lainnya.

7) Memerintahkan kepada jurusita untuk melakukan somasi

8) Kewenangan

a. Berwenang untuk menangguhkan eksekusi untuk

jangka waktu tertentu dalam hal ada gugatan

perlawanan.

b. Berwenang menangguhkan eksekusi dalam hal

permohonan peninjauan kembali hanya atas


perintah Ketua Mahkamah Agung.

9) Memerintahkan ,memimpin,serta mengawasi eksekusi

sesuai ketentuan yang berlaku.

10) .Menetapkan

a. biaya jurusita

b. biaya eksekusi

11) Menetapkan:

a. Pelaksanaan lelang.

b. Tempat pelaksanaan lelang.

c. Kantor Lelang Negara sebagai pelaksana lelang.

12) Melaksanakan putusan serta merta

a. Dalam hal perkara dimohonkan banding,wajib

meminta ijin kepada Pengadilan Tinggi

b. Dalam hal perkara dimohonkan kasasi wajibminta

ijin Kepada Mahkamah Agung.

13) .Menyelesaikan permohonan kewarganegaraan.

14) .Melakukan penyumpahan terhadap permohonan

kewarganegaraan yang terhadap memperoleh surat

keputusan presiden.

15) .Menyelesaikan buku khusus untuk anggota Hakim

Majelis lainnya dalam memutus perkara serta

merahasiakannya.

16) a. Mengawasi pelaksanaan court calendar dan

mengumumkannya pada pertemuan berkala para hakim.

b. Meneliti court calendar dan membina hakim agar


memutus perkara yang diserahkan kepadanya paling lama

6 bulan.

17) Mengevaluasi Laporan mengenai penanganan perkara

yang dilakukan olehg Hakim dan Panitera

Pengganti,selanjutnya mengirimkan Laporan dan hasil

evaluasinya secara perodik kepada PTA dan MA.

18) .Memberikan izin berdasarkan ketentuan Undang-Undang

untuk membawa keluar dari ruang Kepaniteraan daftar

catatan risalah berita berkas perkara.

19) .Meneruskan SEMA, PERMA dan surat-surat dari

MA/PTA yang berkaitan dengan hukum dan perkara

kepada Hakim,Panitera,Panitera Muda,Panitera

Pengganti dan Jurusita.

WAKIL KETUA PENGADILAN

Tugas dan wewenang :

1) Menggatikan Ketua dalam memimpin Pengadilan

Agama dalam hal ketua berhalangan.

2) Membantu Ketua pengadilan Agama dalam

menjalankan kegiatan peradilan dalam pengadilan

Agama

3) Melakukan pembinaan dan pengawasan kepada kinerja

seluruh pegawai atau pejabat pengadilan Agama

4) Memimpin persidangan terhadap perkara yang


ditanganinya dan bertanggung jawab terhadap

penyelesaian perkara tersebut

5) Memaparkan seluruh pengawasan kepada Ketua

6) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada Ketua

HAKIM

A. Ketua Majlis

Tugas dan Wewenag

1) Menetapkan Hari Sidang

2) Menetapkan Sita Jaminan

3) Bertanggung jawab atas pembuatan dan kenenaran

berita acara persidangan dan menanda tanganinya

sebelum siding berikutny.

4) Mengemukakan pendapat dalam musyawarah

5) Menyiapkan dan memanaf putusan lengkap untuk

ucapan

6) Hakim wajib menanda tangani putusan yang sudah

diucapkan dalam persidangan

7) Melakukan pengawasan yang ditugaskan Ketua untuk

mengamati,apakah pelaksanaan tugas umpamanya

mengenai penyelenggaraan administrasi perkara

perdata dan eksekusi serta melaporkanya kepada

pimpinan Pengadilan.

8) Mempelajari dan mendiskusikan secara berkala


kepustakaan hokum yang diterima dari Pengadilan

Tinggi Agama dan Mahkamah Agung.

B. Hakim Anggota

Tugas dan Wewenag

1) Bersama-sama Ketua Majlis bertanggung jawab

terhadap berkas perkara ang ditanganinya

2) Mengikuti persidangan Majlis Hakim sesuai jadwal

3) Mempelajari berkas perkara (berita acara dan surat-

surat lainya sebelum sidang)

4) Memberikan masukan-masukan kepada ketua majlis

dalam musyawarah atau penyelesaian perkara yang

ditangani.

5) Membantu Ketua Majlis dalam membuat konsep

penetapan atau putusan

6) Membantu Ketua majlis dlam membina Panitera

pengganti

7) Menandatangani asli putusan dan penetapan

8) Melaksanakan tugas-tugas atau kegiatan yang

diberikan atau yang diperintahkan oleh ketua

pengadilan

PANITERA/SEKERTARIS
Tugas dan wewenang :

1) Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat

jalanya sidang Pengadilan.

2) Bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara

putusan dokumen,akta,buku daftar,biaya perkara,uang

titipan pihak ke tiga,surat-surat bukti dan surat-surat

lainnya yang disimpan di kepaniteraan.

3) Mengatur tugas Wakil Panitera,Panitera Muda dan

Panitera Pengganti.

4) Menerima sertamembuat daftar semua perkara

Permohonan kewarganegaraan dan daftar badan

hokum yang diterima di kepaniteraan.

5) Membuat salinan putusan.

6) Memberitahukan putusan verstek.

7) Membuat akta-akta.

8) Melegalisir surat-surat yang akan dijadikan bukti

dalam persidangan.

9) Pemungutan biaya-biaya Pengadilan dan menyetorkan

ke kas Negara.

10) Mengirimkan berkas perkara yang dimohonkan

banding/kasasi/PK

11) Melaksanakan,melaporkan dan mempertanggung

jawabkan eksekusi yang diperintahkan oleh Ketua

Pengadilan.
12) Melaksanakan,mengawasi dan melaporkan pelelangan

yang ditugaskan oleh ketua Pengadilan.

13) Menerima uang titipan pihak ke tiga dan

melaporkannya kepada ketua Pengadilan.

WAKIL SEKRETARIS

Tugas dan wewenang :

1) Membantu pimpinan pengadilan Agama dalam membuat

program kerja jangka pendek, jangka sedang dan jangka

panjang

2) Membantu sekretaris dalam membina dan mengawasi

pelksanaan tugas-tugas administrasi umum

3) Melaksanakan tugas-tugas sekretaris apabila berhalangan

4) Melaksanakan tugas lain yang didelegasikan kepadanya

5) Membantu dan melaksanakan kordinasi dengan meberikan

bimbngan serta pegawasan tehadap bawahanya dalam

menyusun administrasi.

6) Membuat rencana kerja dan jadwal kegiatan pada tahun

yang bersangkutan ( tahun berjalan).

7) Membuat dan menandatangani kontrak atau surat perintah

kerja ( SPK ) berita acara penelitian, penawaran, berita

acara serah terima dan syarat-syarat lain yang berhubungan

dengan pengadaan peran atau jasa.


8) Membuat dan menandatangani Surat perintah Pembayaran

(SPP ) yang dikirim kepada penguasa pengguna anggaran

atau pengguna barang.

9) Membuat dan menandatangani surat keputusan yang

mengakibatkan pengeluaran uang, termasuk perjalan dinas.

10) Membuat Evaluasi dan pelaporan seluruh kegiatan yang

diketahuinya meliputi prosentasi pelaksanaan kegiatan bak yang

mencakup saaran pengeluaran maupun dampak kegiatan tersebut

kepada pengguna anggaran/ barang secara perodik bulanan, tri

wulan, semesteran dan tahunan ke tingkat banding, tingkat

pertama lewat banding dn di teruskan ke MA

11) Membuat rencana kerja dan anggaran yang di lengkapi

perincian biaya ( RAB ) serta krangka acuan data

pendukung lainnya untuk anggaran tahunan berikutnya.

12) Membuat daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3 )

bagi bawahannya setip akhir.

13) Melaksanakan tgas-tugas lain yang di berikan kepadanya

WAKIL PANITERA

Tugas dan wewenang :

1) Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalanya

sidang Pengadilan.
2) Membantu Panitera untuk secara langsung membina

meneliti dan mengawasi pelaksanaan tugas administrasi

perkara,antara lain ketertibanj dalam ketertiban dalam

mengikuti register perkara,membuat Laporan periodic dan

lain-lain.

3) Melaksanakan tugas Panitera apabila Panitera berhalangan.

4) Melaksanakan tugas yang telah didelegasikan kepadanya.

5) Melayani upaya hukum pihak yang berperkara, banding,

kasasi, PK, dan lain-lain.

6) Membuat daftar penilaian pekerjaan ( DP3) terhadap

bawahannya.

7) Membuat rencana kerja dan laporan hasil kerja serta

melaporkannya kepada atasanya langsung.

8) Melaksanakan penyelesaian bantuan rohaniawan dari

instansi lain, pelayanan hisab dan ru’yatul hilal

PANITERA MUDA HUKUM

Tugas dan wewenang

1) Bertanggung jawab terhadap ketertiban administrasi

pelaporan perkara dan pelayanan sumpah dan fatwa

Hukum Islam serta tugas extra yustisial lainnya seperti

hisab rukyat,pengukuran arah kiblat,jadwal sholat dan

pembinaan rohani pegawai Pengadilan Agama Pekalongan;

2) Melaksanakan tugas-tugas sebagai Panitera pengganti;


3) Melaksanakan tugas9tugas meja III yaitu menerima

memori dan kontra memori banding,kasasi dan

peninjaunan kembali dan membuat laporan perkara;

4) Memproses banding,kasasi dan peninjauan kembali secara

tertib dan cepat sesuai ketentuan pola bindalmin;

5) Menyerahkan akta cerai,salinan putusan/penetapan

Pengadilan Agama,Pengadilan Tingkat Banding maupun

putusan Mahkamah Agung kepada yang berkepentingan;

6) Menyelenggarakan penetapan kearsipan perkara secara

baik;

7) Membuat dan mengirim laporan perkara baik bulanan

maupun berkala tepat waktu atau selambat-lambatnya

tanggal 10 bulan berikutnya;

8) Memasukan data perkara dalam computer setiap

hari,mengolah dan menyajikannya dalam papan data

statistic yang disediakan;

9) Membuat rencana kerja harian atau mingguan dan

melaporkan hasil pelaksanaannya kepada Wakil Panitera;

10) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan/diperintahkan

pejabat atasannya

PANITERA MUDA GUGATAN

Tugas dan wewenang

1) Bertanggung Jawab terhadap ketertiban administrasi

perkara gugatan;
2) Melaksanakan tugas-tugas sebagai Panitera Pengganti;

3) Melaksanakan tugas-tugas Meja II Yaitu menerima surat

gugatan,permohonan,verzet dalam rangkap sekurang-

kurangnya tiga rangkap dan SKUM yang di bubuhi tanda

lunas;

4) Mencatat nomor perkara dalam surat gugatan/permohonan

sesuai dengan nomor perkara dalam SKUM tersebut lalu

memasukkan dalam buku register yang telah disediakan

untuk itu;

5) Menyerahkan Kembali salinan satu rangkap surat

gugatan/permohonan atau perlawanan (verzet) SKUM

kepada Penggugat/Pemohon atau Pelawan;

6) mencatat data perkembangan persidangan yanmg diberikan

oleh Panitera Pengganti ke dalam buku register setiap kali

selesai persidangan;

7) Membuat rencana kerja harian atau mingguan dan

melaporkan pelaksanaannya Kepada Wakil Panitera

8) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan

oleh Pejabat atasannya

PANITERA MUDA PERMOHONAN

Tugas dan wewenang

1) Bertanggung Jawab terhadap ketertiban administrasi

perkara permohonan;
2) melaksanakan tugas meja I yaitu mendaftar perkara

gugatan/permohonan dan verzet yang masuk serta meneliti

kembali persyaratan berkas perkara tersebut;

3) Memberikan penjelasan seperlunya kepada pencari

keadilan dalam menyusun surat gugatan/permohonan

sesuai hokum acara termasuk yang berperkara secara

prodeo;

4) Menerbitkan SKUM biaya perkara gugatan, permohonan,

banding,kasasi, peninjauan kembali, desente, pensitaan

(CB) dan eksekusi;

5) Menerima pernyataan banding,kasasi dan peninjauan

kembali dan setelah persyaratan terpenuhi selanjutnya

meneruskan proses permohonan tersebut kepada petugas

meja III;

6) Melaksanakan tugas-tugas sebagai Panitera Pengganti;

7) Mengumpulkan data perkara permohonan,mencatat data

perkembangan persidangan yang diberikan oleh panitera

pengganti ke dalam buku register setiap kali

persidangan,sebagai bahan pelaporan setiap bulanya;

8) Membuat rencana kerja harian atau mingguan serta

melaporkannya kepafa Wakil Panitera;

9) Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diperintahkan

Pejabat atasannya.
PANITERA PENGGANTI

Tugas dan wewenang :

1) Panitera Pengganti membantu Hakim dengan mengikuti

dan mencatat jalanya sidang Pengadilan

2) Membantu Hakim dalam hal :

- Membuat penetapan hari sidang.

- Membuat penetapan sita jaminan.

- Membuat berita acara persidangan yang harus selesai

sebelum sidang berikutnya.

- Mengetik keputusan.

3) Melaporkan kepada Panitera Muda Perdata untuk dicatat

dalam register perkara.

- Penundaan hari-hari sidang.

- Perkara yamng sudah putus berikut amar putusannya.

4) Menyerahkan berkas perkara Kepada panitera Muda

Perdata bila telah selesai di minutasi

JURUSITA

Tugas dan wewenang

1) Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh ketua

Pengadilan,Ketua Sidang dan Panitera.

2) Menyampaikan pengumuman ,teguran,protes dan

pemberitahuan putusan Pengadilan menurut cara-cara

berdasarkan ketentuan undang-undang.


3) Melakukan penyitaan atas perintah Ketua Pengadilan

Agama,dan dengan teliti melihat lokasi batas-batas tanah

yang disita beserta surat-suratnya yang syah apabila

menyita tanah.

4) Membuat berita acara penyitaan yang salinan resminya di

serahkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan,antara

lain kepada BPN bila terjadi penyitaan sebidang tanah (PP

10/1961 jo pasal 198-199 HIR).

5) Melakukan penawaran pembayaran uang titipan pihak ke

tiga serta membuat berita acaranya.

6) Melaksanakan tugasnya di wilayah PA yang bersangkutan.

BENDAHARA DIPA

Tugas dan wewenang

1) Melaksanakan tugas sebagai bendaharawan gaji dan

bendaharawan pengeluaran

2) Membayar gaji kepada pegawai

3) Menyetorkan pajak/PPH pasal 21 dan pajak tahunan

4) Mengirimkan daftra gaji peagwai ke KPPN

5) Mengambil uang di Bank/Kantor POS

6) Menandatangani cek dan spesimen

7) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya


TUGAS PENGAWAS BIDANG PROSEDUR BIDANG

GUGATAN /

PERMOHONAN

1) Memeriksa prosedur penerima perkara tingkat pertama

2) Memeriksa prosedur penerima perkara tingkat

banding/kasasi/PK

TUGAS PENGAWAS BIDANG KEUANGAN

1) Buku keuangan

- Buku jurnal

- Buku jurnal tingkat pertama

- Buku jurnal permohonan banding

- Buku jurnal permohonan kasasi

- Buku jurnal prmohonan PK

- Buku jrunal permohonan ekskusi

- Buku kas bantu

2) Buku Induk Keuangan Perkara

3) Buku Induk Keuangan Ekskusi

4) Penerimaan Uang Hak-Hak Kepaniteraan

TUGAS PENGAWAS BIDANG KEARSIPAN

1) Pemberkasan dan Minutasi

2) Kearsipan Perkara

- Tahap Pertama

- Tahap Kedua
- Tahap Ketiga

TUGAS LAPORAN BIDANG LAPORAN

1) Laporan Bulanan

a. Laporan keadaan perkara perdata (L1-A1)

b. Laporan Keuangan (L1-A7)

2) Laporan Perkara 4 Bulan

a. Laporan perkara yang dimohonkan banding (L1-A2)

b. Laporan yang di mohonkan Kasasi

c. Laporan perkara yang dimohonkan PK

d. Laporan keadaan perkara perdata yang dimohonkan

Eksekusi

3) Laporan 6 bulan

- Laporan tentang kegiatan Hakim

TUGAS PENGAWAS BIDANG REGISTER

1) Memeriksa Register Induk Perkara Gugatan

2) Memeriksa Register Induk Perkara Permohonan

3) Memeriksa Register Permohonan Banding

4) Memeriksa Register Permohonan Kasasi

5) Memeriksa Register Permohonan PK

6) Memeriksa Register Surat Kuasa Khusus

7) Memeriksa Register Penyitaan Barang Tidak Bergerak

8) Memeriksa Register Penyitaan Barang Bergerak

9) Memeriksa Register Somasi (Teguran)


10) Memeriksa Register Ekskusi

TUGAS PENGAWAS BIDANG UMUM

1) Kepegawaian

a. Meneliti Kelengkapan tata usaha kepegawaian

b. Daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan DP3

c. Daftar urut kepangkatan (DUK)

d. Pengelolaan kenaikan pangkat

e. Penaikan gaji berkala (KGB)

f. Pendidikan dan penjenjangan

g. Kesejahteraan pegawai

h. Pengisian jabatan

2) Keuangan

3) Investaris

4) Perpustakaan

Secara struktural mekanisme perkantoran Pengadilan

Agama Brebes di bawah pimpinan Ketua dan Wakil Ketua

selaku unsur pimpinan. Terhadap Hakim Angota bentunya

bersifat koordinasi, sedangkan terhadap Panitera/Sekretaris serta

seluruh pejabat yang berada dibawahnya bersifat komando.

Untuk keperluan pembinaan selain secara berjenjang

yang diakukan oleh Pejabat Struktural yang ada, juga di bentuk

Hakim Pengawas bidang sebagaimana SK Ketua Pengadilan


Agama Brebes Nomor : W11-A2/07/Kp.04.6/2010 Tanggal 4

Januari 2010 tentang Penunjukan Hakim Pengawas Bidang

Tugas.

18. Pelayanan Publik

Pelayanan Publik, KETUA TI PA. Brebes menjelaskan

dalam Pasal 1 Undang-Undang nomor 25 tahun 2009 tetangan

Pelayanan Publik disebutkan Pelayanan Publik adalah kegiatan

atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi

setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau

pelayanan administrative sesuai yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik.

Pengadilan Agama Brebes Kelas IA memaksimalkan

pelayanan publik terhadap siapa saja yang berkepentingan,

mencari informasi data maupun berita tidak terkecuali tentunya

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Yang

dalam hal ini ditujukan kepada masyarakat pada umumnya, dan

para pencari keadilan pada khususnya.

Pengadilan Agama Brebes ini dalam memaksimalkan

pelayann publik berdasarkan KMA. Nomor 026 Tahun 2012

tentang “Standar Layanan Publik” telah tersedia berbagai fasilitas

diantaranya :
1. Pos Bantuan Hukum (POSBAKUM), yakni pelayanan

secara gratis yang dilakukan oleh Lembaga Bantuan

Hukum (LBH) Brebes bagi semua masyarakat pencari

keadilan yang membutuhkan informasi hokum, maupun

untuk sekedar konsultasi.

2. Pembebasan Biaya Perkara (PRODEO), yakni masyarakat

para pencari keadilan dapat berperkara/ mendaftar secara

gratis (Cuma-Cuma) hanya dengan melampirkan surat

keterangan tidak mampu (SKTM, Kartu RASKIN),

layanan Prodeo ini ada 2 pintu, yaitu: yang di biayai oleh

APBN melalui DIPA PA. Brebes dan prodeo yang

berdasarkan putusan Majelis Hakim.

3. Pelayanan Sidang Keliling, yakni bagi masyarakat yang

kebetulan tempat tinggalnya jauh dari kantor Pengadilan

Agama Brebes, di PA. Brebes tersedia pelaksanaan

sidang keliling pada 2 tempat berbeda yakni di Wlayah

Bumiayu dan Wilayah Kersana yang mana dilakukan 1

minggu sekali.

Fasilitas – fasilitas lainnya di Pengadilan Agama Kelas IA

Brebes ini telah tersedia : Kursi Roda bagi para pencari keadilan

yang membutuhkan, Ruangan khusus bagi Ibu menyusui,

Moshola yang berfasilitas AC, Ruang Tunggu yang cukup

nyaman.
Adapun Fasilitas Pokok lainnya berhubungan dengan

teknologi, para pencari keadilan di PA. Brebes dimanjakan

dengan tersedianya fasilitas berikut ini:

1. Website (pa-brebes.go.id) ; dalam hal ini masyarakat

dapat mengakses data/data perkara, informasi, berita,

maupun laporan melalui internet.

2. SMS Gateway : dengan fasilitas ini masyarakat dapat

mengetahui informasi data perkara meliputi (Jadwal

Sidang, Tanggal Putus, Data Akte Cerai, dan Keuangan

Perkara) hanya dengan mengirim SMS ke No Center

dengan tarif normal.

Fasilitas tekhnologi multimedia tersebut diatas dapat kita akses

setiap saat, dimana aja, tanpa dibatasi ruang dan waktu tentunya,

tanpa harus datang ke kantor Pengadilan Agama Brebes.

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK PERADILAN

A. Administrasi Persidangan

1. Pola Prosedur Penyelenggaraan Administrasi Perkara

Administrasi Perkara adalah sutau proses atau kegiatan yang

dilakukan dalam menerima,memeriksa,mengadili,dan

menyelesaikan perkara yang yang diajukan ke Pengadilan

Agama. Tugas-tugas administrasi perkara Pengadilan Agama

dilaksanakan oleh Panitera di mana dalam melaksanakan


kegiatan administrasi Pengadilan memiliki tiga macam tugas

yaitu pelaksana administrasi perkara, pendamping hakim dalam

persidangan, dan pelaksana putusan/penetapan Pengadilan dan

tugas-tugas kejurusitaan lainnya.

Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok

Pengadilan,Panitera menerima perkara yang diajukan kepada

Pengadilan Agama. Prosedur penerimaan perkara di Pengadilan

Agama memiliki beberapa meja yaitu meja I,meja II,dan meja

III. Pengertian meja tersebut adalah merupakan kelompok

pelaksana teknis yamg harus dilalui oleh suatu perkara di

Pengadilan Agama,mulai penerimaan sampai perkara itu

diselesaikan.

Adapun diantara tugas dari masing-masing meja adalah sebagai

berikut:

Meja I :

- Menerima Gugatan,Permohonan,Banding,Kasasi,dan

Peninjauan Kembali

- Menerima Perlawanan Verzet terhadap putusan Verstek

- Menerima perlawanan pihak ketiga (derden verzet)

- Menentukan besarnya biaya perkara dan menulis dalam Surat

Kuasa Untuk

- Membayar (SKUM),dan menyerah kembali

Permohonan/Gugatan kepada Pemohon/Penggugat


Kasir (bagian dari Meja I),bertugas

- Menerima dan membukukan uang bpanjar sesuai dengan

SKUM

- Mencatat pemasukan uang dalam jurnal

- Memberikan nomor pada surat Gugatan/Permohonan

- Mengeluarkan uang sesuai tahapan proses

perkara,panggilan,sita,pemeriksaan setempat,dan eksekusi

Meja II :

- Mendaftar perkara yang sudah membayar panjar Dalam

register yang telah disediakan

- Memberikan nomor sesuai dengan nomor dalam SKUM

- Mengisi register dengan tertib setiap perkembangan perkara

Meja III :

- Menyiapkan dan menyerahkan salinan Putusan/Penetapan

Pengadilan Agama kepada pihak yang berkepentingan

- Menerima memori/kontra memori banding,memori/kontra

memori kasasi,jawaban/tanggapan Peninjauan Kembali dan

lain-lain.

2. Register Perkara

Register perkara yang merupakan tugas dari meja II

adalah salah satu bagian dari administrasi persidangan yang

berisi tentang uraian keadaan perkara sejak mulai didaftarkanya


sampai dengan perkara itu diputus dan dilaksanakan.Selain itu

register perkara juga berisi tentang kegiatan Hakim dan

Panitera,serta gambaran tentang formasi Hakim dan Panitera.

Register perkara berfungsi sebagai monitoring hilangnya

berkas perkara,dan sekaligus memiliki fungsi yuridis dan

pembuktian sebagai akta autentik dalam semua perkara yang ada

di Pengadilan Agama.

Pengisian buku register perkara di Pengadilan Agama

Pekalongan secara umum sudah dilaksanakan dengan

baik,urut,dan sistematis berdasarkan perkara yang masuk dan

diadili di Penagadilan Agama dan sesuai pedoman pelaksanaan

dalam pola BINDALMIN.

3. Keuangan Perkara

Keuangan perkara merupakan bagian dari administrasi

persidangan yang mencakup semua hal yang berkaitan dengan

keuangan dan pembiayaan perkara.Pencatatan tentang kegiatan

penerimaan dan pengeluaran uang perkara untuk setiap perkara

ditulis dalam Buku Jurnal Perkara.

Semua kegiatan yang terjadi dalam buku jurnal perkara,harus

disalin dalam buku induk keuangan perkara. Buku induk

keuangan perkara mencatat semua kegiatan penerimaan dan

pengeluaran biaya perkara

Biaya perkara secara teknis dilaksanakan oleh seorang

petugas bagian kasir yang merupakan bagian dari tugas meja I.


Biaya ditaksir oleh kasir dalam SKUM (Surrat Kuasa Untuk

Membayar)sebagai panjar biaya perkara yang terdiri dari:biaya

pendaftaran Rp.30.000,-,biaya materai Rp.6.000,-,biaya redaksi

Rp.5.000,-dan biaya panggilan.Untuk satu kali

panggilan,Pengadilan Agama Brebes telah Menetapkan biaya

panggilan sebesar:radius I Rp.60.000,-,Radius II Rp.70.000,-

,Radius III Rp.80.000,., Radius IV Rp. 90.000, dan Radius V

Rp.100.000,.

Dengan perincian,biaya panggilan ditetapkan lima kali

yaitu dua kali panggilan untuk penggugat/pemohon dan tiga kali

panggilan untuk Tergugat/Termohon.Apabila dalam pelaksanaan

persidangan para pihak dipanggil lebih dari dua kali (untuk

Penggugat/Pemohon),dan lebih dari tiga kali (untuk

Tergugat/Termohon).

Maka pihak berperkara harus membayar biaya panggilan

yang selebihnya itu,semua biaya perkara yang digunakan selama

persidangan perkara tidak menutup kemungkinan adanya

sisa,maka sisa biaya itu Pengadilan Agama wajib

mengembalikannya kepada pihak yang berperkara setelah

perkara itu selesai.

4. Pelaporan Perkara

Laporan Perkara Pengadilan Agama meliputi keadaan

perkara,kegiatan Hakim,keadaan perkara yang dimohonkan


Banding,Kasasi,dan Peninjauan kembali,perkara eksekusi,dan

juga laporan tentang keuangan perkara.

Laporan tentang keadaan perkara disusun untuk

menggambarkan keadaan perkara yang sebenarnya sejak dari

perkara diterima hingga selesai diputus dan diminutasi.

Adapun fungsi laporan secara umum adalah:

a) Sebagai alat pantau segala tingkah laku dan perbuatan

Hakim dan pejabat Kepaniteraan oleh Mahkamah Agung

dan Pengadilan Tinggi Agama sebagai kawal depan dari

Mahkamah Agung RI.

b) Sebagai bahan untuk meneliti kebenaran dari evaluasi yang

dibutuhkan oleh PA dan PTA.

c) Sebagai bahan dan dasar Mahkamah Agung untuk

Mengevaluasi hasil pengawasan yang dilakukan oleh PTA

dan sebagai dasar bagi PTA untuk mengevaluasi hasil

pengawasan yang dilakukan oleh PA.

d) Sebagai bahan untuk mengetahui kemajuan-kemajuan yang

telah dicapai,sehingga dalam mengambil keputusan dalam

rangka pembinaan lebih lanjut dilaksanakan sesuai dengan

rencana.

B. Pelaksanaan Kegiatan Perkara

Persidangan di Pengadilan Agama adalah bagian utama

dalam kegiatan peradilan di Pengadilan Agama sebagai proses


penyelesaian perkara yang diujukan oleh para pihak yang

berperkara.

Pemeriksaan dalam persidangan merupakan inti pokok

kegiatan peradilan.Pemeriksaan persidangan menjadi wewenang

dan tanggung jawab Majlis Hakim untuk mengelolanya.

Kelancaran persidangan akan mendukung keadilan dalam

putusan Pengadilan.

a.Pemeriksaan

1. Upaya mendamaikan

Dalam setiap pelaksanaan persidangan Hakim wajib

berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk mendamaikan

antara para pihak berperkara,dan pada saat siding pertama

Majelis Hakim menghadirkan kedua belah pihak dalam setiap

pemeriksaan,usaha mendamaikan dilakukan Hakim pada setiap

kali siding selama perkara belum diputus,tetapi tidak perlu ditulis

dalam berita acara persidangan.

2. Penjelasan tentang dalil Gugatan/Permohonan (Posita)

Posita adalah salah satu bagian dalam Gugatan/Permohonan

yang harus

memuat kejadian.peristiwa hokum yang dijadikan sebagai dalil

Gugatan/Permohonan.Dalam hal ini Hakim terlebih dahulu

meminta penjelasan Penggugat/Pemohon jika posita belum

jelas,belum lengkap,atau kurang terperinci.

3. Jawaban
Ketika proses pemeriksaan persidangan

Tergugat/Termohon mempunyai hak untuk mengajukan jawaban

dan bantahan atas Gugatanj/Permohonan

Penggugat/Pemohon.Dalam hal ini Tergugat/Termohon dapay

menyampaikan jawabanya baik dengan lisan maupun tulisan.

4. Replik dan Duplik

Replik yang disampaikan oleh Penggugat/Pemohon dalam

persidangan harus relevan,terkait,dan mengacu pada jawaban

Tergugat/Termohon yang masih perlu ditanggapi dan sedapat

mungkin menghindari munculnya masalah-masalah baru.

Demikian pula Tergugat/Termohon dalam menyampaikan

duplik harus relevan Dan mengacu pada replik yang

dipandangnya perlu untuk ditanggapi.

b. Pembuktian

1. Bukti Surat

Barang siapayang menyatakan hak untuk menerangkan

suatu peristiwa,atau barang siapa yang mendakwa,maka ia wajib

untuk membuktikan.

Dalam persidangan,para pihak harus membuktikan di

depan Majelis Hakim mengenai apa yang menjadikan dakwaan

ataupun bantahannya atas perkara yang sedang diadili di

Pengadilan Agama.Salah satu alat bukti dalam persidangan

adalah bukti surat.Bukti surat dalam persidangan dapat berupa


akta dan non akta yang keduanya harus memenuhi syarat sah

sebagai alat bukti menurut Pengadilan.

2. Bukti Saksi

Saksi merupakan alat bukti selain bukti berupa

surat.Saksi sebagai alat bukti harus memenuhi syarat formil dan

syarat materiil sebagai saksi.

Syarat formil saksi diantaranya adalah mengucapkan

sumpah menurut agama yang dianut.Selain itu juga saksi harus

memberikan keterangan di depan siding Pengadilan.

Syarat materiil bukti saksi adalah bahwa keterangan yang

diberikan mengenai peristiwa yang dialami,didengar,dan dilihat

sendiri.Selain itu keterangan saksi harus sesuai dengan alat bukti

lain yang diajukan.Batas minimal saksi adalah dua orang.

Setiap keterangan yang diperoleh dari alat bukti saksi

harus dikonfirmasikan dengan para pihak berperkara.

Pelaksanaan Persidangan di Pengadilan Agama

menonjolkan upaya perdamaian yang dilakukan oleh Majelis

Hakim terhadap pihak-pihak yang berperkara.Hal ini merupakan

salah satu asas Pengadilan Agama yaitu wajib mendamaikan

yang memang harus selalu dilakukan oleh Majelis Hakim dalam

setiap persidangan.Upaya perdamaian ini bukanlah sekedar

pemenuhan kewajiban ketentuan dalam siding,tetapi betul-betul

upaya yang serius dalam memperkecilperkara keluarga di

Pengadilan Agama.Ini bias dilihat dari sekian banyak perkara


yang masuk ke Pengadilan Agama yang dalam perjalanannya

dicabut oleh pihak yang mengajukan karena damai.

Dalam memeriksa bukti berupa surat,biasanya sudah

terlampir sejak awal bersama dengan berkas perkara,sedangkan

bukti berupa saksi dihadirkan di ruang sidang untuk dimintai

keterangan.

BAB III

PENGGUNAA APLIKASI SIADPA DAN SIPP OLEH

PENGADILAN AGAMA KELAS IA BREBES

A. SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI

PENGADILAN AGAMA (SIADPA)

1. Pengertian SIADPA

SIADPA adalah singkatan dari kalimat Sistem

Informasi Administrasi Pengadilan Agama.

Sedangkan Aplikasi SIADPA adalah aplikasi

pengolah dokumen-dokumen keperkaraan yang bekerja

berdasarkan dokumen blanko (formulir) sebagai upaya mewujudkan

tertib
administrasi dan mewujudkan asas peradilan sederhana, cepat, biaya

ringan. dan telah disesuaikan dengan Pola Pembinaan dan

Pengendalian Administrasi (Pola Bindalmin).

Prinsip kerja dari SIADPA itu sendiri mirip dengan

Mail Merge yang dikenal di Microsoft Word yaitu dengan

menggabungkan data-data perkara dengan dokumen (blanko),

sedangkan dokumen-dokumen (blangko tersebut) berisi variabel-

variabel angka dan nomor yang nantinya akan diolah oleh

aplikasi itu sendiri menjadi keterangan yang pokok seperti :

Keterangan untuk Nama, Alamat, Nomor Perkara, dan lain-lain.

Aplikasi SIADPA di implementasikan mulai dari

awal pendaftaran (Meja1) perkara pada Pengadilan Agama,

pengolahan data Perkara/ perjalanan Perkara (Meja 2) sampai

dengan produk akhir (Meja 3) yaitu penyampaian Putusan,

Penetapan, dan Akte Cerai.

SIADPA juga merupakan aplikasi utama (induk

database) dari aplikasi-aplikasi pendukung lainnya seperti :

1. SIADPA – KIPA

2. SIADPA – LIPA

3. SIADPA – REGISTER

4. JADWAL SIDANG

5. AKTE CERAI

2. Manfaat Dan Tujuan Penggunaan Aplikasi SIADPA

Manfaat dari penggunaan pengolahan data dengan

menggunakan Aplikasi SIADPA adalah memudahkan kita untuk


mencari, mengedit , menambah ataupun menghapus data yang

telah masuk Data Base.

Dengan Aplikasi ini seorang dapat dengan mudah

mencari data-data yang telah lalu (data yang telah lalu tersebut

telah masuk Data Base).

Tujuan dari penggunaan Aplikasi SIADPA ini diharapkan

dapat memudahkan dan mempercepat cara bekerja, namun sesuai

dengan aturan yang berlaku/ dasar-dasar pola Pembinaan dan

Pengendalian Administrasi (Bindalmin).

3. Aplikasi-Aplikasi Pendukung dari SIADPA

1. SIADPA – KIPA

Merupakan aplikasi untuk mengolah data-data dan

mencetak laporan-laporan keuangan perkara. Baik berupa

laporan keuangan Harian maupun laporan Bulanan.

2. SIADPA – LIPA

Merupakan aplikasi untuk mencetak laporan akhir bulan

keadaan perkara meliputi : perkara yang diterima , perkara yang

diputus, dan sisa perkara pada bulan itu.

3. SIADPA – Register

Merupakan aplikasi untuk mencetak perjalanan perkara

mulai dari pendaftaran, penetapan, persidangan, penundaan

sidang sampai putusan.

4. Jadwal Sidang

Aplikasi ini digunakan untuk mencetak jadwal sidang pada

hari yang diinginkan tanpa harus kita mengetik ulang.


5. Akte Cerai

Aplikasi ini digunakan untuk mempermudah pengetikan

Akte Cerai sebagai produk akhir dari Pengadilan Agama.

Adapun media-media aplikasi pengembangan yang ada di

Pengadilan Agama Brebes Kelas I . A lainnya dari aplikasi

SIADPA meliputi

a. SIADPA WEB

SIADPA WEB adalah suatu Informasi untuk mengetahui

data perkara yang dapat diakses melalui Internet dengan alamat

http://www.pa-brebes.go.id/siadpa/

b. TV – MEDIA

TV – MEDIA adalah suatu Informasi data perkara yang

ditampilkan pada layar Televisi, meliputi : Video Kegiatan,

Informasi Publik, Jadwal Sidang, dan daftar perkara yang telah

putus.

c. TOUCH SCREEN

TOUCH SCREEN adalah media informasi tata cara

berperkara maupun data perkara dengan menggunakan Komputer

sistem layar sentuh.

d. SMS GATEWAY

SMS GATEWAY adalah suatu media aplikasi hanya

dengan menggunakan Hand Phone, kita dapat mengetahui data

perkara yang diminta, meliputi data Putusan, data Keuangan dan

data Akte Cerai.


Dari semua aplikasi-aplikasi dan media-media tersebut

diatas, semua berpokok/ bersumber pada satu aplikasi yaitu

aplikasi SIADPA.

B. SISTEM PENELUSURAN PERKARA (SIPP)

1. Pengertian Aplikasi SIPP

SIPP adalah singkatan dari pada Sistem Penelusuran

Perkara, Aplikasi ini sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang

No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan

Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Surat

Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor : 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan

Informasi di Pengadilan, Surat Keputusan Ketua Mahkamah

Agung Republik Indonesia Nomor : 026/KMA/SK/II/2012

tentang Standar Pelayanan Peradilan dan Surat Edaran Direktur

Jenderal Badan Peradilan Umum Nomor :

559/DJU/HK.00.7/VI/2012 tentang Pelaksanaan Sistem

Informasi Penelusuran Perkara Di Lingkungan Peradilan

Umum, Mahkamah Agung RI membangun sebuah aplikasi

pencatatan dan penulusuran perkara dipengadilan yaitu SIPP.

Sistem informasi penulusuran perkara (SIPP) merupakan

web-based application, suatu aplikasi yang terinstal di server

dan diakses menggunakan penjelajah web atau yang dikenal

sebagai browser melalui suatu jaringan Internet atau intranet.


Dalam perkembangannya SIPP dimulai dengan versi 1

dimana hanya beberpa Pengadilan Negeri yang digunakan

sebagai percontohan kemudian diperbaharui dengan versi 2

dengan pembaharuan diantaranya jurnal keuangan perkara

perdata, auto generate Template penetapan hakim, Berita Acara

Persidangan dan pembaharuan fasilitas dan fungsi yang

lainnya. Saat ini aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara

sampai pada versi 3.0.0 dimana Pengadilan Tinggi turut

berperan serta dalam pencatatan perkara. Pada versi 3.1.1 ini

mencakup perbaikan-perbaikan pada versi Pengadilan Negeri

serta penambahan berbagai fitur dan fungsi yang tidak ada pada

versi sebelumnya. Aplikasi SIPP ini memang ditujukan khusus

untuk 4 Badan Peradilan dilingkungan Mahkamah Agung

Republik Indonesia diantaranya :

1. Peradilan Agama

2. Peradilan Umum

3. Peradilan Militer

4. Peradilan Tata Usaha Negara

2. Maksud dan Tujuan Aplikasi SIPP

Tujuan diaplikasikannya Aplikasi SIPP ini untuk 4

lingkungan peradilan diharapkan akan lebih menyamakan

persepsi, model, serta bentuk daripada output lembaga pelayanan

hukum para pencari keadilan khususnya dan masyarakat pada

umumnya, yakni demi menciptakan Visi dan Misi Mahkamah


Agung Republik Indonesia yakni " Terwujudnya Badan

Peradilan Indonesia Yang Agung"

Dan Misi Mahkamah Agung Republik Indonesia :

1.Menjaga Kemandirian Badan Peradilan.

2. Memberikan Pelayanan hukum yang berkeadilan kepada

pencari keadilan.\

3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan.

4.Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi badan peradilan.

Dan juga dengan Aplikasi SIPP ini dapat membantu

tercapainya tujuan pelayanan publik yang optimal, dan

membantu kinerja penegak hukum di lingkungan Pengadilan

Agama pada khususnya dan pengadilan lainnya.

Dalam hal lain Tujuan utama SIPP dibangun dan

dikembangkan adalah untuk dapat memudahkan dan menunjang

semua staff pengadilan dalam menjalankan setiap tugas yang

ada. Setiap pengguna memiliki tugas dan kewajiban masing-

masing sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI)

masing-masing posisi. Setiap staff pengadilan wajib memiliki

satu Username dan password yang dapat digunakan untuk login

atau validasi untuk dapat masuk kedalam aplikasi SIPP.


3. Manfaat Aplikasi SIPP

Aplikasi SIPP ini diharapkan akan lebih membuka

informasi pelayana hukum kususnya dengan media Tekhnologi

terkini tanpa batas ruang dan waktu tentunya melalui Internet.

Melalui internet dengan aplikasi SIPP ini dengan alamat

http://sipp.pa-brebes.go.id. kita semua dapat mendapatkan

sumber informasi tentang keadaan perkara yang ada di

Pengadilan Agama Brebes ini khususnya.

Aplikasi SIPP ini juga langsung Terintegrasi dengan

Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai wujud

Pengawasan oleh Pusat tentang kerja dan kinerja kita di tiap

daerah. Karena dengan sistem terintegrasi tersebut Mahkamah

Agung RI sebagai pusat dapat mengawasi kerja dan kinerja kita

Pengadilan-pengadilan di tiap daerah

4. Perangkat Pendukung Pengaplikasian SIPP

a. Kebutuhan Perangkat Keras.

Untuk menjalankan aplikasi Sistem Informasi Penelusuran

Perkara, dibutuhkan minimum perangkat keras sebagai berikut :

Perangkat Server Client

Intel® Celeron®
Processor Intel® Pentium® 1.0 GHz
800 MHz

Memory 2 GB 512 MB
Hard Disk 150 GB 60 GB

b. Kebutuhan Perangkat Lunak

Untuk menjalankan aplikasiSistem Informasi Penelusuran

Perkara, dibutuhkan beberapa perangkat lunak pendukung antara

lain:

Server Client

Windows Server Windows XP Professional

Apache Web Server (ver. 2.2.14) Internet Web Browser

(seperti IE, Firefox

Mozilla, Opera dll.).

MySQL Database Server (ver. 5.1.41)

E-mail Server
BAB V

ANALISIS DATA DI LOKASI PENGAILAN AGAMA

KELAS IA BREBES

Praktik Pengalaman Lapangan oleh mahasiswa Progrm

Studi Hukum Ekonomi Syariah Jurusan Syariah STAI Brebes

yang dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan atau lima

minggu kerja yakni pada tanggal 31 Oktober s.d. 30 November

2016 Pengadilan Agama Kelas IA Brebes.

Dalam melaksanakan praktik Peradilan ini, kami bagi

menjadi 3 kelompok yakni kelompok I, II, III yang bertugas di

Bagian Kepaniteraan, Bagian IT, dan Bagian Keasipan. Selain itu

pada untuk setiap minggunya mahasiswa (peserta PPL) dibekali

materi dari Para Hakim Pengadilan Agama Kelas IA Brebes.

Pada minggu ke empat dibekali materi persiapan simulasi siding

dan pada minggu ke lima mahasiswa (peserta PPL)

melaksanakan simulasi siding. Hal ini dilakukan untuk

menghemat tempat karena peserta praktikum tergolong

banyak.selain itu materi yang disampaikan dapat terserap dengan

baik dan setiap mahasiswa dapat merasakan praktik di tiap

bagian.

Untuk bagian kepaniteraan, materi yang disampaikan

meliputi : tata cara berperkara di Pengadilan Agama, mulai dari

pendaftaran, pembayaran SKUM, pembuatan

gugatan/permohonan dan pemeriksaan berkas, penetapan hari


sidang (PHS), penetapan majelis hakim (PMH) dan putusan

hakim.

Dalam kegiatan di kepaniteraan, ada beberapa hal yang

kami analisa tentang praktik administrasi perkara di Pengadilan

Agama misalnya dalam penentuan Majelis Hakim dan Penetapan

Hari Sidang. Dalam hukum acara, setelah perkara masuk di meja

I kemudian dicatat dalam register perkara meja II, Panitera

selaku pelaksana administrasi perkara menyerahkan berkas

perkara kepada Ketua Pengadilan Agama yang kemudian

ditetapkan Majelis Hakim oleh Ketua Pengadilan Agama.Setelah

Ketua Pengadilan Agama menyerahkannya kepada Ketua Majelis

maka Majelis Hakim Menetapkan Hari Sidang. Dalam hal ini

praktik di Pengadilan Agama Kelas IA Brebes menggunakan

sistem terprogram tentang penentuan Majelis Hakim dan Hari

Sidang yang sudah tersusun rapi dalam computer sehingga tugas

kepaniteraan dapat dilaksanakan dalam waktu yang efisien tanpa

harus melalui proses yang panjang dalam menetukan Majelis dan

waktu pelaksanaan sidang.

Dalam rangka penunjangan lebih efektifnya pelaksanaan

tugas administratif Pengadilan Agama, digunakan media

komputerisasi yaitu dengan program Sistem Informasi dan

Administrasi Perkara Pengadilan Agama (SIADPA) dan SIPP

(Sistem Penelusuran Perkara). SIADPA dan SIPP adalah

program khusus yang merupakan produk baru dari Mahkamah

Agung tentang semua perkara yang ada di Pengadilan Agama.


Selanjutnya penemuan praktik peradilan di Pengadilan

Agama Kelas IA Brebes yang mahasiswa temukan yaitu:

Pengadilan Agama Brebes ini dalam memaksimalkan

pelayann publik berdasarkan KMA. Nomor 026 Tahun 2012

tentang “Standar Layanan Publik” telah tersedia berbagai

fasilitas diantaranya :

1. Pos Bantuan Hukum (POSBAKUM), yakni pelayanan

secara gratis yang dilakukan oleh Lembaga Bantuan

Hukum (LBH) Brebes bagi semua masyarakat pencari

keadilan yang membutuhkan informasi hokum, maupun

untuk sekedar konsultasi.

2. Pembebasan Biaya Perkara (PRODEO), yakni masyarakat

para pencari keadilan dapat berperkara/ mendaftar secara

gratis (Cuma-Cuma) hanya dengan melampirkan surat

keterangan tidak mampu (SKTM, Kartu RASKIN),

layanan Prodeo ini ada 2 pintu, yaitu: yang di biayai oleh

APBN melalui DIPA PA. Brebes dan prodeo yang

berdasarkan putusan Majelis Hakim.

Pelayanan Sidang Keliling, yakni bagi masyarakat yang

kebetulan tempat tinggalnya jauh dari kantor Pengadilan Agama

Brebes, di PA. Brebes tersedia pelaksanaan sidang keliling pada

2 tempat berbeda yakni di Wlayah Bumiayu dan Wilayah

Kersana yang mana dilakukan 1 minggu sekali.

Dalam hal pengajuan gugatan/permohonan dibuat


sendiri oleh pihak yang mengajukan perkara yang disebut

dengan gugatan mandiri. Pengadilan Agama pada bagian

pendaftaran (meja I). Hal ini dikarenakan masih rendahnya

pengetahuan masyarakat tentang hukum sehingga tidak dapat

menyusun surat gugatan/permohonan sendiri. Sehingga

Pengadilan Agama kelas IA Brebes memberikan kemudahan

untuk membantu pembuatan surat gugatan/permohonan,

selanjutnya mahasiswa juga masih menemukan bahwa di

Pengadilan Agama kelas IA Brebes untuk administrasi perkara

masih menggunakan SKUM yang dibayar di kasir di Pengadilan

Agama kelas IA Brebes, pembayaran perkara melalui Bank yang

dilakukan oleh pihak yang mau berperkara secara langsung. Hal

ini dalam rangka Pengadilan Agama kelas IA Brebes

memberikan kepercayaan pada bank untuk membantu

Pengadilan Agama kelas IA Brebes dalam bidang administrasi

perkara yang masuk.dalam hal ini Pengadilan Agama kelas IA

Brebes mempercayakan pada bank BRI Unit Brebes. Selain itu,

dibagian kepanitraan khususnya di meja II yakni pengisisn buku

register perkara, buku induk keuangan tingkat pertama, buku

induk perkara, dan beberapa praktik kerja lainnya dan di meja III

yakni melayani pembuatan akta cerai, pencetakan akta cerai, dna

pendataan akta cerai, serta beberapa praktik kerja lainnya.

Di bagian IT, ada beberapa hal yang kami analisa

tentang praktik pengelolaan aplikasi SIDPA dan SIPP di

Pengadilan Agama misalnya pendaftaran perkara ke mahkamah


Agung dan beberapa praktik kerja lainnya.

Di bagian Kearsipan, ada beberapa hal yang kami

analisa tentang praktik prosedur pengarsipan di Pengadilan

Agama misalnya penjilidan perkara, pemeriksaan berkas perkara,

penulisan no dan keterangan perkara, penempatan berkas perkara

di Ruang Kearsipan Pengadilan Agama Kelas IA Brebes dan

Gedung Kearsipan tepatnya di Gedung Lama Pengadialan

Agama Kelas IA Brebes. Selain itu, dilakukan pula pendataan

dan pelaksanaan perkara tabayun terkait panggilan sidang atau

pemberitahuan keputusan atau ketetapan dari perkara yang

tabayun. Dalam hal ini, Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

bekerja sama dengan Kantor POS Brebes.

Dalam setiap minggunya, mahasiswa (peserta PPL)

dibekali materi oleh Para Hakim di Pengadilan Agama Kelas IA

Brebes tentang :

1. Proses Persidangan

2. Perkara Perdata

3. Pembuatan Surat Gugatan / Permohonan

4. Prosedur berperkara

5. Registrasi berperkara

6. Proses pemanggilan

7. Dan lain - lain

Di minggu ke empat, mahasiswa (peserta PPL) diberi

kesempatan untuk mengikuti sidang. Kegiatan tersebut

diorientasikan pada kegiatan pengamatan proses persidangan.


Kegiatan ini bertujuan agar peserta PPL menyaksikan secara

langsung jalannya persidangan di Pengadilan Agama mulai dari

dibukanya persidangan, upaya perdamaian, pemeriksaan perkara,

hingga perkara diputus oleh Majelis Hakim, sehingga dapat

mempraktikan persidangan dengan baik Dalam hal ini

mahasiswa mengikuti jalanya proses persidangan hingga siding

ditutup, kemudian dilanjutkan Tanya Jawab dengan para Hakim

mengenai semua hal yang terjadi dalam persidangan, termasuk

temuan-temuan baru dalam proses persidangan yang belum

pernah dipelajari secara teoritis di dalam perkuliahan. Dalam

proses pengamatan ini,terdapat perbedaan dalam pelaksanaanya

seperti dalam hal mediasi, sebenarnya menurut edaran MA

pihak-pihak yang berperkara dipersilahkan untuk memilih

mediator yang telah disiapkan oleh Pengadilan Agama namun

pada kenyataanya di Pengadilan Agama Kelas IA Brebes sudah

menetepkan sendiri mediator yang memediasi para pihak. Hal ini

dikarenakan para pihak yang berperkara tidak mengenal semua

mediator karena tingkat SDM yang masih rendah. Jadi dengan

demikian Pengadilan Agama mempermudah proses penyelesaian

perkara para pihak.

Dalam sidang pemeriksaan yang sifatnya tertutup di

Pengadilan Agama Kelas IA Brebes kemudian dalam siding

pertama jika yang datang dalam persidangan hanya

Penggugat/Pemohon maka sidang ditunda dan sidang selanjutnya

secara informal (tidak masuk dalam BAP), Hakim


memerintahkan penggugat membawa saksi dalam sidang

berikutnya tersebut, selain itu dalam pembacaan putusan hakim

dan pemeriksaan para pihak yang hanya dibaca pokoknya saja.

Hal ini dilakukan untuk menghemat waktu karena perkara yang

masuk di Pengadilan Agama begitu banyak.

Kegiatan yang mahasiswa lakukan adalah materi tentang

proses pemeriksaan perkara,pemanggilan, berita acara

persidangan. Materi-materi tersebut disampaikan oleh hakim-

hakim Pengadilan Agama Kelas IA Brebes. Selain itu,

mahasiswa tetap mengikuti pengamatan persidangan. Dilakukan

pul kpebekalan materi terkait persiapan simulasi sidang yang

akan dilaksanakan di minggu terakhir.

Dalam minggu terakhir sudah dimulai simulasi

persidangan dan Kegiatan tentang materi berita acara

persidangan,membuat replik, duplik dan kesimpulan. Berikut

adalah jadwal kegiatan peserta PPL selama di Pengadilan Agama

Kelas IA Brebes :

1. Minggu I ( 31 Oktober – 4 November 2016)

Hari / Tangal Kegiatan


Senin, 31 Oktober 2016 Pembukaan dan Penyerahan peserta PPL STAI Brebes
kepada Pengadilan Agama Kelas IA Brebes
Pembagian Tugas di Bagian Kepanitraan, Kearsipan,
dan IT
Selasa, 1 November Pengarahan Tekhnis Kerja Kepanitran oleh Pegawai di
2016 Bagian Kepanitraan
Pengarahan Tekhnis Kerja Kearsiapan oleh Pegawai di
Bagian Kerasipan
Pengarahan Tekhnis Kerja IT oleh Pegawai di Bagian
IT
Rabu, 2 November 2016 Pendaftaran Perkara, Pengisisan Buku Register, dan
Pelayanan pengambilan akta cerai di Kepanitraan
Pembuatan Panggilan tabayun di Kearsipan
Pengisian perkara masuk ke aplikasi SIPP di Bagin IT
Kamis, 3 November Pendaftaran Perkara, Pengisian induk keuangan, dan
2016 Pelayanan pengambilan akta cerai di Kepanitraan
Penjilidan Berkas perkara di Kearsipan
Praktik kerja di Bagin IT
Pembekalan materi Cara Berperkara di PA oleh Dr.
Akhmd Sujai, S.H, M.H
Jumat, 4 November
Kegiatan Olahraga Rutin
2016
Pendaftaran Perkara, Pengisian Buku Induk Perkara,
dan Pendataan akta cerai di Kepanitraan
Penyimpanan berkas perkara di Gedung Kearsipan
Pengadilan Agama Brebes
Pengisian perkara masuk ke aplikasi SIPP di Bagian IT

2. Minggu II ( 7 - 11 November 2016)

Hari / Tangal Kegiatan


Senin, 7 November 2016 Apel Senin
Evaluasi PPL minggu kemarin
Pembagian Tugas di Bagian Kepanitraan, Kearsipan,
dan IT
Selasa, 8 November Pengarahan Tekhnis Kerja Kepanitran oleh Pegawai di
2016 Bagian Kepanitraan
Pengarahan Tekhnis Kerja Kearsiapan oleh Pegawai di
Bagian Kerasipan
Pengarahan Tekhnis Kerja IT oleh Pegawai di Bagian
IT
Rabu, 9 November 2016 Pendaftaran Perkara, Pengisisan Buku Register, dan
Pelayanan pengambilan akta cerai di Kepanitraan
Penjilidan Berkas perkara di Kearsipan
Pengisian perkara masuk ke aplikasi SIPP di Bagin IT
Kamis, 10 November Pendaftaran Perkara, Pengisian induk keuangan, dan
2016 Pelayanan pengambilan akta cerai di Kepanitraan
Pembuatan pnggilan tabayun di Kearsipan
Praktik kerja di Bagian IT
Pembekalan materi Lanjutan Cara Berperkara di PA
oleh Dr. Akhmd Sujai, S.H, M.H
Jumat, 11 November Pendaftaran Perkara, Pengisian Buku Register, dan
2016 Pendataan akta cerai di Kepanitraan
Penyimpanan Berkas perkara di Kearsipan
Pengisian perkara masuk ke aplikasi SIPP di Bagin IT
Pembekalan materi pemberitahuan sidang di PA oleh
Dr. Akhmd Suja'i, S.H, M.H

3. Minggu III ( 14 – 18 November 2016)

Hari / Tangal Kegiatan


Senin, 14 November
Apel Senin
2016
Evaluasi PPL minggu kemarin
Pembagian Tugas di Bagian Kepanitraan, Kearsipan,
dan IT
Selasa, 15 November Pengarahan Tekhnis Kerja Kepanitran oleh Pegawai di
2016 Bagian Kepanitraan
Pengarahan Tekhnis Kerja Kearsiapan oleh Pegawai di
Bagian Kerasipan
Pengarahan Tekhnis Kerja IT oleh Pegawai di Bagian
IT
Rabu, 16 November Pendaftaran Perkara, Pengisisan Buku Register, dan
2016 Pelayanan pengambilan akta cerai di Kepanitraan
Penjilidan Berkas perkara di Kearsipan
Pengisian perkara masuk ke aplikasi SIPP di Bagin IT
Monitoring dari Pihak STAI Brebes Ke PA
Kamis, 17 November Pendaftaran Perkara, Pengisisan Buku Induk
2016 Keuangan, dan Pelayanan pengambilan akta cerai di
Kepanitraan
Penjilidan Berkas perkara di Kearsipan
Praktik kerja di Bagian IT
Pembekalan materi persidangan di PA oleh Dr. Akhmd
Sujai, S.H, M.H
Jumat, 18 November
Praktik Kerja di Bagian Kepanitraan
2016
Praktik kerja di bagian Kearsipan
Praktik kerja di Bagian IT
Pembekalan materi cara Pembuatan Surat Gugatan dan
Permohonan di PA oleh Dr. Akhmd Sujai, S.H, M.H

4. Minggu IV ( 21 – 25 November 2016)


Hari / Tangal Kegiatan
Senin, 21 November
Evaluasi PPL minggu kemarin
2016
Pembagian Tugas di Bagian Kepanitraan, Kearsipan,
dan IT
Pengamatan Sidang
Selasa, 22 November Pengarahan Tekhnis Kerja Kepanitran oleh Pegawai di
2016 Bagian Kepanitraan
Pengarahan Tekhnis Kerja Kearsiapan oleh Pegawai di
Bagian Kerasipan
Pengarahan Tekhnis Kerja IT oleh Pegawai di Bagian
IT
Rabu, 23 November 2016 Pendaftaran Perkara, Pengisisan Buku Register, dan
Pelayanan pengambilan akta cerai di Kepanitraan
Penjilidan Berkas perkara di Kearsipan
Pengisian perkara masuk ke aplikasi SIPP di Bagin IT
Pembekalan materi tugas panitra pengganti oleh Dra.
Ernawati, S.H. M.H
Kamis, 24 November Pendaftaran Perkara, Pengisisan Buku Register, dan
2016 Pelayanan pengambilan akta cerai di Kepanitraan
Pembuatan penggilan tbayun di Kearsipan
Pengisian perkara masuk ke aplikasi SIPP di Bagin IT
Pembekalan materisimulsi sidang di PA oleh Dr.
Akhmd Sujai, S.H, M.H
Jumat, 25 November
Kegiatan Olahraga
2016
Praktik Kerja di Bagian Kepanitraan
Penyimpanan berkas perkara di Gedung Kearsipan
Praktik kerja di Bagian IT
Pembekalan materi syarat formil dan materiil gugatan
dan permohonan pengganti oleh Hanafi, S.H

5. Minggu V ( 28 – 30 November 2016)

Hari / Tangal Kegiatan


Senin, 28 November 2016 Apel Senin
Evaluasi PPL minggu kemarin
Pengamatan sidang
Pembekalan Materi persiapan persidangan Oleh Drs.
Wawan Hanafi, S.H
Selasa, 29 November 2016 Persiapan Simulasi Sidang oleh Drs. Akhmad Sujai,
S.H, M.H
Simulasi Sidang oleh Drs. Akhmad Sujai, S.H, M.H
Rabu, 30 November 2016 Penarikan kembali eserta PLL oleh DPL STAI
Brebes dari Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Praktek Peradilan Agama yang dilaksanakan di

Pengadilan Agama Kelas IA Brebes telah memberikan manfaat

yang besar bagi para mahasiswa. Manfaat ytang diperoleh berupa

kecakapan dan wawasan yang semakin luas dan mendalam

terhadap materi maupun praktik yang berhubungan dengan

aktivitas di Pengadilan Agama.

Hal ini memberikan nilai lebih secara kualitatif terhadap

mahasiswa yang berpraktikum karena kompetensi mata kuliah


yang telah diperoleh selama perkuliahan dapat diterapkan

walaupun dalam waktu yang relative singkat (praktikum hanya

satu bulan).

Materi-materi yang telah disampaikan selama

praktikum,yaitu administrasi persidangan dan pelaksanaan

kegiatan persidangan serta praktik peradilan di pengadilan agama

pekalongan,secara umum merupakan pengejawantahan materi

teoritis yang selama ini menjadi santapan perkuliahan mahasiswa

di kampus. Dengan adanya praktikum ini maka mahasiswa dapat

menganalisis apa dan bagaimana kerja atau aktivitas yang

dilakukan di pengadilan agama sehingga mahasiswa dapat

memberikan penilaian secara obyektif dan bisa tercapainya

kompetensi dasar prktik Peradilan Agama yaitu mendapatkan

gambaran dan mampu membuat surat gugatan dan permohonan,

menelaah persidangan,dan mengetahui praktik di administrasi

PA dan mekanisme jalanya administrasi PA.

Setelah menyelesaikan Praktik Kuliah Lapangan di Pengadilan

Agama Jember, penulis menyimpulkan beberapa poin sebagai

berikut:

1. Praktisi Hukum Pengadilan Agama adalah oranag-orang

ayang secara fakta telah maengaplikasikan syariat Islam,.

Bahkan mereka termasuk orang-rang yang berada di garda

terdepan dalam menerapkan syariat Islam. Meskipun

wewenang mereka masih dibatasi oleh undang-undang,


sehingga ruang kekuasaan mereka pada

perkara Perkawinan Waris, Wasiat,

Hibah, Wakaf, Zakat, Infaq, Shodaqoh, dan Ekonomi

Syariah

2. Panitera menerima perkara yang diajukan kepada

Pengadilan Agama. Prosedur penerimaan perkara di

Pengadilan Agama memiliki beberapa meja yaitu meja

I,meja II,dan meja III.

3. Prosedur berperkara :

a. Pihak berperkara datang langsung ke pengadilan

Agama Brebes dan mendaftar langsung ke bagian

kepaniteraan meja I, dengan membawa beberapa

syarat yakni surat gugatan / permohonan dalam

bentuk print out dan soft file di kaset CD, barang

bukti, dan identitas serta melakukan transaksi

pembayaran.

b. Pihak berperkara dipanggil oleh Pengadilan Agama

untuk mengikuti sidang yang telah ditentukan.

c. Pihak berperkara melaksanakan sidang diantarnya

pemerikaan perkara, mediasi, jika tidak berhasil,

dilakukan sidang selanjutnya yakni pembacaan

gugatan / permohonan pembacaan replik duplik,

pembuktian.
d. Setelah beberapa sidang hakim memutuskan atau

menetapkan perkara gugatan atau permohonan

tersebut dengan mempunyai kekuatan hukum tetap.

4. Dalam rangka penunjangan lebih efektifnya pelaksanaan

tugas administratif Pengadilan Agama, digunakan media

komputerisasi yaitu dengan program Sistem Informasi dan

Administrasi Perkara Pengadilan Agama (SIADPA) dan

SIPP (Sistem Penelusuran Perkara). SIADPA dan SIPP

adalah program khusus yang merupakan produk baru dari

Mahkamah Agung tentang semua perkara yang ada di

Pengadilan Agama

Kegiatan Praktik Kuliah Lapangan adalah kegiatan yang

cukup urgen, karena dengan bekal kegiatan ini mahasiswa akan

banyak mendapatkan pengetahuan baik pengetahuan teori baru

maupun pengetahuan aplikasi keilmuan yang sudah dimiliki.

B. Saran

Setelah melihat dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan

Praktik Kuliah Lapangan di Pengadilan Agama Jember,

penyusun tidak lupa menyampaikan beberapa saran, dengan

harapan akan memberikan manfaat

bagi semua pihak sekaligua sebagai bahan evaluasi kegiatan

berikutnya:
1. Saran untuk Mahasiswa Peserta PKL

1. Hendaknya memanfaatkan waktu semaksimal

mungkin agar memiliki kegiatan lebih banyak.

Sehingga tidak terkesan nganggur di tempat praktik.

2. Menjalin komunikasi yang transparan dengann dosen

Pamong dan segera melapoarkan kendala-kendala

yang ditemui di lapangan.

3. Membawa alat tulis tatkala mengikuti persidanga guna

mencatat tata acara sidang, sehingga bisa dijadikan

bahan acuan dalam melaksanakan simulasi sidang.

4. Jangan lupakan orang-orang yang telah

menyumbangkan sekian banyak pengalamannya

kepadamu, teruslah menjalin koneksi dengan mereka.

2. Saran untuk STAI Brebes

1. Untuk kedepannya diharapkan pihak kampus

memberikan sosialisasi tentang teknis penulisan

laporan sehingga mahasiswa mampu membuat laporan

secara baik dan benar.

2. Demikian juga sosialisasi ini diharapkan untuk bisa

dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum kegiatan

Praktikum, sehingga mahasiswa akan bersegera dan

berusaha semaksimal mungkin mengmpulkan data

yang dibutuhkan
3. STAI Brebes seharusnya lebih meningkatkan fasilitas

dan sarana yang dibutuhkaan untuk mengembangkan

ilmu syariah bagi kepentingan ilmiah, lembaga-

lembaga hukum yang dimiliki agar lebih

memasyarakat, lebih dihidupkan dan diberdayakan .

Kemudian perlu diadakanya pula program-program

yang bisa menunjang wawasan dunia hukum seperti di

adakanya Lembaga Bantuan Hukum (LBH), pelatihan

advokat dang sebagainya

3. Saran untuk Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

1. mepertahakan dan bahkan Meningkatkan etos kerja

dan kerjasama antar staff dan pegawai.

2. Perlu dipertahankan bahkan semakin ditingkatkan

mutu pelayanan hukum bagi masyarakat yang sedang

berperkara atau membutuhkan informasi hokum islam.

Pengaturan dan penyelarasan bidang keadministrasian

perkara dengan hokum acara peradilan agama serta

hokum ekonomi syari‟ah yang terus diterapkan secara

bertahap sesuai UU Nomor 3 tahun 2006. Dari

praktikum-praktikum yang dilakukan yang telah

dilakukan, hasilyang begitu dirasakan semakin

bertambahnya pengetahuan seluruh teman-

temanumumnya dan khususnya penulis sendiri tentang

hukum perdata yang selama ini hanya


landasan teoritis semata , namun kini dipraktekkan

langsung nyata.

C. Kata Penutup

Ada sebuah teori yang penulis rasa dapat dibenarkan

berdasarkan praktikum yang dilakukan yaitu bahwa hasil

percobaan tidak akan selalu harus atau dapat sama dengan teori

yang ada. Hal ini, dikarenakan oleh banyak faktor seperti

pemahaman yang berbeda-beda pada setiap orang, dan faktor lain

yang berkaitan langsung dengan praktikum.

Demikian laporan ini sebagai serangkaian dari kegiatan

yang penulis lakukan. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya

umtuk semua pihak yang telah membantu dalam proses

praktikum maupun penyusunan laporan. Akhir kata, penulis

sangat mengharapkan kerja sama dari semua pihak dan saran

yang membangun demi penyempurnaan laporan selanjutnya.


LAMPIRAN –LAMPIRAN

19. Gambar Gedung Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

20. Gambar Gedung Pengadilan Agama Kelas IA Brebes (Lama)


21. Gambar Denah Gedung Pengadilan Agama Kelas IA Brebes Lantai 1
22. Gambar Denah Gedung Pengadilan Agama Kelas IA Brebes Lantai 2
23. Gambar Struktur Organisasi Pengadilan Agama Kelas IA Brebes
25. Gambar Penyerahan Peserta PPL dari Pihak STAI Brebes kepada Pihak
Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

26. Gambar Monitoring Peserta PPL dari Pihak STAI Brebes kepada
Pihak Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

27. Gambar Penarikan Kembali Peserta PPL dari Pihak STAI Brebes kepada
Pihak Pengadilan Agama Kelas IA Brebes
28. Gambar Bimbingan Materi oleh DPL Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

29. Gambar Praktik di Kepaniteraan

30. Gambar Praktik di Ruang Kerasipan


31. Gambar Praktik di Ruang IT

32. Gambar Simulasi Sidang

33. Gambar Kegiatan Apel Hari Senin


34. Gambar Kegiatan Olahraga

35. Gmabar Beberapa Berkas Perkara

36. Aplikasi SIADP


Daftar Hadir Peserta PPL di Pengadilan Agama Kelas IA Brebes

Minggu I (31 Oktober – 4 November 2016)

TANGGAL
NO NAMA NIM 07/11/2016 08/11/2016 09/11/2016 10/11/2016 11/11/2016
DATANG PULANG DATANG PULANG DATANG PULANG DATANG PULANG DATANG PULANG
1 Fuad 13.01.2365 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
2 Gani Suwaeli 13.01.2366 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
3 Janntun Naimah 13.01.2374 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
4 Nurotul Ismawati 13.01.2396 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
5 Pujiono 13.01.2400 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
6 Riswandoyo 13.01.2404 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
7 Tolib 13.01.2415 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
8 Tulus Agung P 13.01.2416 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
9 Yuliyanto Budi L 13.01.2419 12.30 16.00 12.30 16.00 12.30 16.00 IJIN IJIN 08.40 11.00
10 Nur Muzakiyah 13.01.2573 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
A

Minggu II (7 – 11 November 2016)


TANGGAL
NO NAMA NIM 07/11/2016 08/11/2016 09/11/2016 10/11/2016 11/11/2016
DATANG PULANG DATANG PULANG DATANG PULANG DATANG PULANG DATANG PULANG
1 Fuad 13.01.2365 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
2 Gani Suwaeli 13.01.2366 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
3 Janntun Naimah 13.01.2374 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
4 Nurotul Ismawati 13.01.2396 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
5 Pujiono 13.01.2400 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
6 Riswandoyo 13.01.2404 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
7 Tolib 13.01.2415 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
8 Tulus Agung P 13.01.2416 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
9 Yuliyanto Budi L 13.01.2419 12.30 16.00 12.30 16.00 12.30 16.00 IJIN IJIN 08.40 11.00
10 Nur Muzakiyah 13.01.2573 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
A
Minggu III (14– 18 November 2016)

TANGGAL
NO NAMA NIM 14/11/2016 15/11/2016 16/11/2016 17/11/2016 18/11/2016
DATANG PULANG DATANG PULANG DATANG PULANG DATANG PULANG DATANG PULANG
1 Fuad 13.01.2365 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
2 Gani Suwaeli 13.01.2366 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
3 Janntun Naimah 13.01.2374 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
4 Nurotul Ismawati 13.01.2396 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
5 Pujiono 13.01.2400 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
6 Riswandoyo 13.01.2404 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
7 Tolib 13.01.2415 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
8 Tulus Agung P 13.01.2416 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
9 Yuliyanto Budi L 13.01.2419 12.30 16.00 12.30 16.00 12.30 16.00 09.10 13.45 08.40 11.00
10 Nur Muzakiyah 13.01.2573 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
A

Minggu IV (21 – 25 November 2016)

TANGGAL
NO NAMA NIM 21/10/2016 22/11/2016 23/11/2016 24/11/2016 25/11/2016
DATANG PULANG DATANG PULANG DATANG PULANG DATANG PULANG DATANG PULANG
1 Fuad 13.01.2365 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
2 Gani Suwaeli 13.01.2366 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
3 Janntun Naimah 13.01.2374 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
4 Nurotul Ismawati 13.01.2396 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
5 Pujiono 13.01.2400 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
6 Riswandoyo 13.01.2404 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
7 Tolib 13.01.2415 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 IJIN IJIN
8 Tulus Agung P 13.01.2416 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 IJIN IJIN
9 Yuliyanto Budi L 13.01.2419 12.30 16.00 12.30 16.00 12.30 16.00 12.30 13.45 IJIN IJIN
10 Nur Muzakiyah 13.01.2573 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 13.45 07.00 11.00
A
Minggu V (28 - 30 November 2016)

TANGGAL
NO NAMA NIM 28/11/2016 29/11/2016 30/11/2016
DATANG PULANG DATANG PULANG DATANG PULANG
1 Fuad 13.01.2365 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00
2 Gani Suwaeli 13.01.2366 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00
3 Janntun Naimah 13.01.2374 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00
4 Nurotul Ismawati 13.01.2396 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00
5 Pujiono 13.01.2400 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00
6 Riswandoyo 13.01.2404 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00
7 Tolib 13.01.2415 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00
8 Tulus Agung P 13.01.2416 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00
9 Yuliyanto Budi L 13.01.2419 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00
10 Nur Muzakiyah A 13.01.2573 07.00 16.00 07.00 16.00 07.00 16.00

Anda mungkin juga menyukai