Prevalensi kasus kanker payudara tinggi di Indonesia dan merupakan penyebab kematian perempuan
yang tertinggi akibat kanker. Umumnya perempuan dengan kanker payudara datang ke pelayanan
kesehatan pada stadium lanjut. Padahal peluang keberhasilan pengobatan semakin tinggi jika pasien
datang pada stadium awal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk deteksi dini kanker payudara
adalah pemeriksaan payudara sendiri (sadari) dan pemeriksaan payudara klinis (sadanis). Jika
dicurigai/ditemukan adanya kelainan maka dilanjutkan dengan pemeriksaan diagnostic (USG dan
Mammografi)
Sadanis dilakukan oleh perawat berdasarkan keluhan yang disampaikan klien atau sebagai bagian dari
pemeriksaan kesehatan rutin bagi perempuan yang beresiko. Ketika melakukan prosedur ini perawat
harus peka terhadap perasaan dan kekhawatiran klien sebelum, selama dan setelah melakukan
pemeriksaan payudara. Klien mungkin malu dan tidak ingin diperiksa karena dia harus memperlihatkan
payudaranya. Perawat mungkin juga merasa kurang nyaman pada awalnya. Sikap perawat yang tenang
dan perhatian dapat membantu kepercayaan klien.
Sementara sadari harus dilakukan sendiri oleh klien. Dengan sadari yang rutin dan benar diharapkan
klien dapat menemukan masalah pada payudara secara dini. Agar pasien dapat melakukannya dengan
benar, perawat harus mengajarkannya dengan bantuan leaflet. Pasien harus mampu mengamati
keadaan payudaranya dalam berbagai posisi dengan berdiri di depan cermin. Pasien juga harus mampu
melakukan perabaan di seluruh bagian payudaranya menggunakan ke-3 jari tengahnya. Sadari tsb harus
dilakukan secara benar dan rutin setiap bulan pada hari ke 7-10 yang dihitung sejak hari pertama haid
(saat payudara tidak mengeras dan nyeri) atau bagi yang telah menopause pemeriksaan dilakukan
dengan memilih tanggal yang sama setiap bulannya. Selain itu pasien diajarkan untuk mampu mengenali
perubahan/kelainan yang terjadi pada payudaranya sedini mungkin.
A Persiapan ⁻ Prosedur ini dilakukan di ruangan tertutup dan pasien terjaga privasinya.
⁻ Alat-alat yang dibutuhkan untuk melakukan prosedur ini, yaitu tempat tidur, sarung
tangan bersih, selimut, bantal kecil dan leaflet.
⁻ Media belajar : phantom pemeriksaan payudara
1
Fase Kerja 1. Minta pasien untuk berdiri di hadapan perawat dengan menggantungkan kedua
tangan di samping. Jika perlu tunjukkan posisi yang benar
2. Jelaskan bahwa perawat akan memperhatikan bentuk, ukuran, keadaan kulit dan
puting kedua payudara.
3. Jelaskan hasil pemeriksaan. Jika normal, jelaskan bentuk, ukuran, keadaan kulit
dan puting kedua payudara. Jika ada kelainan, sebutkan kelainan yang ditemukan
& tanyakan apakah ibu mengetahuinya. Jika ibu mengetahuinya, tanyakan sejak
kapan? Tanyakan juga adakah nyeri yang dirasakan.
4. Minta ibu untuk mengangkat kedua tangan ke atas kepala dan dada sedikit
membusung.
5. Jelaskan bahwa perawat akan memperhatikan bentuk, ukuran, keadaan kulit dan
puting kedua payudara.
6. Jelaskan hasil pemeriksaan. Jika normal, jelaskan bentuk, ukuran, keadaan kulit
dan puting kedua payudara. Jika ada kelainan, sebutkan kelainan yang ditemukan
& tanyakan apakah ibu mengetahuinya. Jika ibu mengetahuinya, tanyakan sejak
kapan? Tanyakan juga adakah nyeri yang dirasakan.
8. Jelaskan bahwa perawat akan memperhatikan bentuk, ukuran, keadaan kulit dan
puting kedua payudara.
9. Jelaskan hasil pemeriksaan. Jika normal, jelaskan bentuk, ukuran, keadaan kulit
dan puting kedua payudara. Jika ada kelainan, sebutkan kelainan yang ditemukan
& tanyakan apakah ibu mengetahuinya. Jika ibu mengetahuinya, tanyakan sejak
kapan? Tanyakan juga adakah nyeri yang dirasakan.
10. Minta ibu untuk membungkukkan badan, kedua tangan diluruskan ke depan, dan
kepala sedikit terangkat dan membiarkan kedua payudara menggantung
seimbang
11. Jelaskan bahwa perawat akan memperhatikan bentuk, ukuran, keadaan kulit dan
puting kedua payudara.
2
12. Jelaskan hasil pemeriksaan. Jika normal, jelaskan apakah kedua payudara
menggantung seimbang? Jelaskan juga bentuk, ukuran, keadaan kulit dan puting
kedua payudara. Jika ada kelainan, sebutkan kelainan yang ditemukan &
tanyakan apakah ibu mengetahuinya. Jika ibu mengetahuinya, tanyakan sejak
kapan? Tanyakan juga adakah nyeri yang dirasakan.
13. Minta klien untuk berbaring posisi supine di tempat tidur, tutup bagian yang tidak
diperiksa menggunakan selimut, yaitu mulai dari perut hingga ekstremitas bawah,
letakkan bantal kecil di bawah punggung pada sisi payudara yang akan diperiksa
(mulai dari sisi terjauh atau jika ada keluhan/kelainan mulai dari sisi yang normal),
minta ibu untuk memposisikan tangan sisi payudara yang akan diperiksa ke atas
kepala
15. Lakukan perabaan seluruh bagian payudara menggunakan 3 jari tengah (telunjuk,
tengah dan jari manis) dengan gerakan spiral dari arah luar payudara ke puting.
Kemudian palpasi dari areola ke arah puting menggunakan ibu jari dan telunjuk.
17. Lakukan langkah 14 - 16 pada sisi payudara lainnya. Jika ada keraguan tentang
ada/tidaknya kelainan/benjolan, ulangi pemeriksaan palpasi tsb
18. Minta pasien duduk dan mengangkat lengan sisi payudara yang akan diperiksa
setinggi bahu. Bila perlu, minta ibu meletakkan tangannya di bahu pemeriksa.
Lakukan perabaan mulai dari sisi luar otot pektoralis sambil menggerakkan 3 jari
tengah ke arah pangkal ketiak. Identifikasi apakah teraba benjolan atau kelenjar
limfe yang membesar.
19. Jelaskan hasil perabaan, kemudian lakukan pemeriksaan yang sama pada sisi
payudara yang lainnya.
3
21. Tanyakan apakah pasien sudah mengetahui cara sadari? Jika tidak tahu, jelaskan
dengan menggunakan bantuan leaflet. Berikan klien leaflet, sambil minta klien
untuk melihat leaflet jelaskan :
- pengertian sadari
- langkah-langkah melakukan sadari
- waktu melakukan sadari
C Dokumentasi
Tuliskan :
1. Nama prosedur dan pendidikan kesehatan yang telah dilakukan (sadanis dan pendidikan
kesehatan tentang sadari)
2. Waktu dilakukannya tindakan : Tanggal ……. Pukul ……..
3. Hasil pemeriksaan sadanis
- Bentuk : Apakah terdapat perbedaan bentuk payudara?
- Kulit : Jika ada kelainan, di payudara sisi yang mana? seperti apa tampaknya : halus,
berkerut seperti kulit jeruk atau berlekuk?
- Puting : Apakah ada kelainan/keluar cairan? Jika ada, di sisi payudara yang mana?
Bagaimana warna, kekentalan, bau, dan banyaknya?
- Ada tidaknya massa atau benjolan? Jika ada, di sisi payudara yang mana? Dimana
lokasinya? Berapa ukuran diameternya? Bagaimana konsistensinya : keras, lunak, atau
berisi cairan? Bagaimana mobilitasnya : Saat dipalpasi, apakah massa tersebut tidak
bergerak, bergerak bebas atau bergerak terbatas
4. Respon pasien : merasa nyaman atau tidak nyaman? puas atau tidak puas? senang atau sedih?
5. Nama dan tanda-tangan perawat
Referensi :
- Panduan Program Nasional Gerakan Pencegahan Dan Deteksi Dini Kanker Kanker Leher
Rahim dan Kanker Payudara 21 April 2015. Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan LIngkungan Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak
Menular 2015